UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE OUT BOND DI KELOMPOK Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini Melalui Metode Out Bond Di Kelompok Bermain Putra Bangsa Pasungan, Ceper, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL
ANAK USIA DINI MELALUI METODE OUT BOND DI KELOMPOK
BERMAIN PUTRA BANGSA PASUNGAN, CEPER,
KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

JURNAL PUBLIKASI

Diajukan Oleh :
NUNIK AGUS HARYATI
A 53 B 0 9 0 1 8 2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

1

2

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL
ANAK USIA DINI MELALUI METODE OUT BOND DI KELOMPOK

BERMAIN PUTRA BANGSA PASUNGAN, CEPER,
KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013.

Nunik Agus Haryati, A 53B090182, Program Studi Pendidikan Guru PAUD,
Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013.
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kecerdasan emosional
melalui metode out bond anak usia dini KB.Putra Bangsa, Pasungan, Klaten,
Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dengan metode
Kegiatan Out Bond yang dilakukan dalam tiga siklus. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya tes,
observasi, catatan lapangan dan wawancara. Sedangkan teknik analisis datanya
adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa
nilai rata- rata kognitif anak usia dini pada siklus I yaitu 67,90 yang diperoleh
dengan penggunaan metode ceramah; sedangkan nilai rata-rata motivasi belajar
pada siklus I sebesar 64,6% (termasuk kategori kurang berminat). Nilai rata-rata
kognitif pada siklus II meningkat menjadi 74,61 dari siklus I yang hanya 67,90

karena siklus II menggunakan metode kegiatan out bond; sedangkan nilai rata-rata
motivasi belajar meningkat menjadi 73,8% (termasuk kategori cukup berminat).
Nilai rata-rata kognitif pada siklus III meningkat menjadi 89,23 dari siklus II yang
hanya 74,61; sedangkan nilai rata-rata kecerdasan social emosial meningkat
menjadi 90,7% (termasuk kategori berminat) Berdasarkam hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan metode kegiatan out bond
dapat meningkatkan motivasi belajar anak usia dini KB.Putra Bangsa,Pasungan,
Ceper, Klaten tahun ajaran 2012/2013.

Kata kunci: motivasi belajar, metode kegiatan Out Bond.

1

A. PENDAHULUAN
Pendidikan

di

Indonesia


pada

hakekatnya

bertujuan

untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan yang layak, hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 alinea ke empat yang berbunyi :
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Undang-Undang Dasar pasal 31 ayat 1 yang berbunyi "Setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan". Kini, pendidikan berlangsung dalam
tiga jalur yakni pendidikan formal, non formal dan pendidikan informal (UU
SISDIKNAS pasal 13,14, dan 15 ayat 1). Pendidikan wajib pun tidak hanya

sembilan tahun, tetapi pemerintah pun menganjurkan untuk melangsungkan
pendidikan mulai dari usia 0-6 tahun yang dikenal dengan Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD). Menurut UU No. 20 tahun 2003 :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan anak untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (Dirjen
Pendidikan Luar Sekolah, 2002)

2

Seperti halnya pendidikan SD, SLTP dan SMU. Pendidikan anak usia
dini pun dilaksanakan melalui tiga jalur. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
formal yaitu pendidikan yang diselenggarakan di Taman Kanak-Kanak (TK),
Raudatul Athfal (RA).
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) non formal yaitu pendidikan yang
diselenggarakan di Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain
(KOBER/ KB), Play Group (PG), Pos PAUD yang intergrasi dengan
posyandu, Satuan PAUD Sejenis (SPS) dan lain-lain (UU SISDIKNAS No. 20

Th. 2003 pasal 28 ayat 4). Sedangkan, pendidikan informal yaitu pendidikan
yang dilakukan orang tua di rumah, home schooling pun termasuk di
dalamnya.
Pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini dilakukan dengan cara
bermain sambil belajar. Pembelajaran dikemas sedemikian rupa agar dapat
memberikan suasana yang menyenangkan, memuaskan dan membekas. Dalam
hal ini guru merancang pembelajaran dengan tujuan untuk memberikan
stimulasi dan membantu mengembangkan potensi seoptimal mungkin. Karena
pada usia ini menurut para ahli menyebutnya masa keemasan (golden age).
Hal ini sesuai dengan pendapat Surya (1985 : 51) masa yang sangat penting
dalam kehidupan manusia karena merupakan awal bagi anak mengenal
sekolah, mulai berkelompok, masa menjelajah, bertanya, meniru, kreatif dan
usia bermain.
Berdasarkan jenisnya, bermain dapat dibedakan menjadi bermain
sensori, bermain simbolik dan bermain pembangunan. Bermain sensori yaitu

3

kegiatan bermain yang melibatkan alat sensori yakni panca indera; penciuman,
perabaan, perasa, penglihatan dan pendengaran. Bermain simbolik yaitu

kegiatan bermain pura-pura sebagai peniruan peran atau tokoh-tokoh yang
dekat dengan kehidupan anak, karena anak usia dini berada pada tahapan
simbolik atau berpura-pura. Sedangkan bermain pembangunan yaitu kegiatan
bermain yang mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam membangun
pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan yang baru seperti dalam
kegiatan membangun lego dan bermain balok. Bermain dapat dilakukan di
mana saja, baik di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor).
Adapun pembelajaran yang mendukung bermain di luar ruangan (outdoor)
yaitu pembelajaran di alam (outdoor education) yang dilakukan melalui
permainan outbound.
Outbound merupakan kegiatan bermain bagi anak di alam terbuka
yang dapat mendukung tiga jenis main (sensori, simbolik, dan pembangunan)
dan dapat mengembangakan keterampilan sosial serta mengasah kecerdasan
majemuk anak. Outbound ini penggunaannya dinilai memberikan konstribusi
positif terhadap kesuksesan belajar (Ancok, 2002 : 2). Awalnya outbound ini
dilakukan oleh orang Yunani kuno dan secara sistematis pendidikan melalui
outbound dimulai di Inggris dengan membangun pendidikan berdasarkan
petualangan (adventured based education) yang kemudian outbound ini
dibangun di berbagai negara.
Outbound menggunakan pendekatan belajar melalui pengalaman

(experiential learning), karena pengalaman langsung terhadap sebuah kejadian

4

membuat anak dengan mudah menyerap pengetahuan yang ia alami sendiri.
Sama halnya dengan Solehuddin (2000 : 47) "Pemahaman anak terhadap suatu
konsep hampir sepenuhnya tergantung pada pengalaman-pengalaman yang
bersifat langsung (hands on experience)". Dengan pendekatan bermain seperti
ini, maka dapat menggugah emosional anak, anak dapat merasakan senang,
takut, sukses (berhasil), atau gagal saat bermain, karena anak terlibat langsung
secara aktif dalam mengembangkan aspek moral, dan nilai agama, bahasa,
sosial emosi, fisik, kognitif, seni juga kecerdasan yang dimiliki anak.

B. METODE PENELITIAN
Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dengan
Penelitian Tindakan Kelas dan sumber data yang akan digunakan, maka
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan analisis
dokumen, observasi dan wawancara. Untuk mengumpulkan data dalam
kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data
tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Berdasarkan

kondisi pra tindakan penelitian, akan dilakukan 3 siklus.
Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto dalam Retno Winarni
(2009;68) langkah-langkah penelitian tindakan kelas berlangsung
secara berulang-ulang terdiri 4 tahapan yaitu :
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Pengamatan
4. Refleksi

5

Siklus tindakan secara umum mempunyai model-model penelitian yang
memiliki alur yang sama.
Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk memperkuat data,
terutama aktivitas siswa anak usia dini Kelompok Bermain Putra Bangsa
Pasungan, Ceper, Klaten. Dengan demikian hasil observasi ini sekaligus
untuk mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui wawancara
dengan kenyataan yang sebenarnya. Observasi ini digunakan untuk
mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang aktivitas siswa
anak usia dini kelompok bermain Putra Bangsa Pasungan, Ceper, Klaten.

pada peningkatan kecerdasan social emosional melalui metode Out Bond
Kelompok Bermain Putra Bangsa Pasungan, Ceper, Klaten, tahun ajaran
2012/2013 Klaten.
Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk memperkuat data,
terutama aktivitas siswa anak usia dini Kelompok Bermain Putra Bangsa
Pasungan, Ceper, Klaten. Dengan demikian hasil observasi ini sekaligus
untuk mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui wawancara
dengan kenyataan yang sebenarnya. Observasi ini digunakan untuk
mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang aktivitas siswa
anak usia dini Kelompok Bermain Putra Bangsa Pasungan, Ceper, Klaten
pada peningkatan kecerdasan social emosional, di Kelompok Bermain
Putra Bangsa Pasungan, Ceper, Tahun Ajaran 2012/2013 Klaten.

6

C. HASIL PENELITIAN
Penelitian dengan menggunakan metode Out Bond menunjukkan
adanya peningkatan motivasi social emosional belajar baik dari aspek kognitif
maupun dari aspek afektif. Pembelajaran ini melibatkan seluruh siswa untuk
aktif dalam mengikuti kegiatan proses belajar. Metode ini merupakan

kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas. Dalam hal ini tindakan kelas
dilaksanakan dengan tahapan melakukan survei dan observasi terlebih dahulu,
kemudian membuat rencana tindakan dengan berpedoman pada silabus dan
rencana pembelajaran yang telah dibuat. Saat melaksanakan tindakan,

kolaborasi antara guru kelas dengan peneliti sangat diperlukan, peneliti
berperan sebagai guru untuk menerangkan penggunaan metode Out Bond
dan mengamati kesibukan siswa selama pembelajaran dari aspek afektif.
Selanjutnya

dapat

menganalisisnya

merefleksikan

untuk

motivasi


yang

telah

dilakukan,

mendapatkan kebaikan dan kekurangannya

sehingga diharapkan agar untuk pembelajaran selanjutnya dapat lebih baik
dan meningkatkan kualitasnnya.
Dalam

pembelajaran, siswa

terlibat aktif dengan kegiatan

berdiskusi, menjawab pertanyaan dan mengemukakan ide, gagasan yang
dilakukan secara berkelompok. Selama pelaksanakan penelitian tindakan
kelas yang dilakukan 3 siklus terjadi peningkatan motivasi siswa dalam
pembelajaran.
Dari hasil pembahasan diatas, hipotesis yang menyatakan bahwa
"Ada Peningkatan motivasi social emosional dalam aktifitas pada siswa

7

Kelompok Bermain Putra Bangsa, Pasungan, Ceper, Klaten melalui metode
Out Bond Tahun Ajaran 2012/2013" dapat diterima kebenarannya.

D. KESIMPULAN
Bahwa dengan metode Out Bond dapat meningkatkan motivasi
social emosional belajar siswa dalam mendengarkan penjelasan guru, hal
ini ditunjukan pada penilaian pada siklus I sebanyak 9 siswa, 69,2%
(kurang baik), siklus II sebanyak 10 siswa, 76,9% (baik) dan untuk siklus
III sebanyak 11 siswa, 84,6% (baik).

Daftar Pustaka
Iskandar.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: Gunung Persada Press.
Komarudin.2005. Strategi Pembelajaran Aktif. Jogyakarta: Insan Madani.
KTSP 2007, Jakarta:CV.Timur Putra Mandiri.
Mahmud.2011.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:CV Pustaka Setia.
Nana Sudjana.1987, Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:Banu Algesindo.
Rudi Susilana. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairus
Media.
Sumber: http://nhowitzer.multiply.com
Jurnal pendidikan 1992. Beberapa Inovasi Pendidikan. Ikatan Sarjana
Pendidikan Indonesia

8

Dokumen yang terkait

Penggunaan Metode Fuzzy Mamdani Untuk Mengukur Kecerdasan Emosi Anak Usia Dini

11 74 96

Analisis Deskriptif Kecerdasan Emosional Pada Kisah-Kisah Al-Quran Dan Upaya Pengembangannya Pada Anak Usia 6 Sampai 9 Tahun

0 7 95

Meningkatkan Kreativitas Melalui Metode Proyek Pada Anak Usia Dini Di TK. Darul Ikhsan Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung

1 10 50

Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Petak Umpet Pada Anak Usia Dini Di TK.El-Da’is Kids Bandar Lampung

0 12 37

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BOWLING KALENG

2 4 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 19

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kemampuan Sosial Emosional Anak usia Dini (AUD) - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui Metode “Role Playing” di Kelompok Bermain Fransiskus Xaverius 78

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui Metode “Role Playing” di Kelompok Bermain Fransiskus Xaverius 78 Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui Metode “Role Playing” di Kelompok Bermain Fransiskus Xaverius 78 Salatiga

0 0 29