PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI P E N E R A P A N S T R A T E G I E X A M P L E S N O N E X A M P L E S Peningkatan Konsentrasi Belajar Melalui Penerapan Strategi Examples Non Examples Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada
PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI P E N E R A P A N S T R A T E G I E X A M P L E S N O N E X A M P L E S
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KUTO
KECAMATAN KERJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanGuna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
ILHAM ABDUL BASYIR A 510090172
PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
(2)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos-Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 715448 Surakarta 57102
Website: http://www.ums.ac.id Email: [email protected]
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Dra. Sri Hartini, S.H., M.PdNIP/NIK : 050
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :
Nama : Ilham Abdul Basyir NIM : A 510 090 172
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul : PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI P E N E R A P A N S T R A T E G I E XAM P L E S N O N
E XAM P L E S DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD
NEGERI 03 KUTO KECAMATAN KERJO
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
(3)
ABSTRAK
PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI P E N E R A P A N S T R A T E G I E X A M P L E S N O N E X A M P L E S
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KUTO
KECAMATAN KERJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Ilham Abdul Basyir, A510090172, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta 2013, 75 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi belajar melalui penerapan strategi Examples non Examples dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Prosedur dalam penelitian ini terdapat empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peneliti, kepala sekolah SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, guru Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, dan seluruh siswa kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebelum penelitian sebesar 39,33%. Setelah ditetapkan strategi Examples non Examples dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, konsentrasi belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 58,67%, dan pada silkus II meningkat menjadi 76,67%. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian tindakan kelas ini, hipotesis yang menyatakan “Penerapan Strategi Examples non Examples dapat Meningkatkan IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013” terbukti dan dapat diterima kebenarannya.
(4)
A.PENDAHULUAN
Perkembangan zaman saat ini mendorong dunia pendidikan menjadi bagian investasi penting yang menentukan masa depan suatu bangsa. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan di era globalisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan bagi negara-negara maju dan berkembang termasuk Indonesia agar tetap mempunyai daya saing di dunia internasional. Peningkatan kualitas SDM sangat tergantung pada kualitas pendidikan di suatu negara.
Tuntutan terhadap pelayanan pembelajaran yang ditunjang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong terjadinya pergeseran konsep pembelajaran. Model mengajar bergeser ke arah model belajar. Asumsi pergeseran tersebut bertolak dari peserta didik yang diharapkan dapat meningkatkan dirinya dengan memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan. Guru di sekolah bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, akan tetapi bagian integral dalam sistem pembelajaran. Azizudin (2009:2) menyatakan bahwa “strategi dan manajemen guru untuk mengatasi masalah pembelajaran sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran”. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru. Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Proses pembelajaran di kelas banyak menemui permasalahan baik yang bersumber dari guru maupun dari siswa. Permasalahan yang datang dari guru misalnya suara guru yang kurang keras, atau metode pembelajaran yang kurang tepat, sehingga dapat terjadi menurunnya konsentrasi belajar. Permasalahan yang datang dari siswa antara lain adalah kurangnya minat belajar, kurangnya motivasi belajar, masalah keaktifan dan kurangnnya konsentrasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis tanggal 22 September 2012 dengan salah satu guru Pendidikan Kewarganegaraan yaitu Ibu Hartini, S.Pd terhadap permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
(5)
Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV SD Negeri 03 Kuto, hasilnya menunjukkan dari 25 siswa yang konsentrasi dalam proses pembelajaran sebanyak 39,33% siswa, ini dibuktikan dengan siswa dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan guru secara spontan, sedangkan 60,67% siswa tidak konsentrasi dalam pembelajaran.
Widayati (2010) menyatakan bahwa “Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran”. Penerapan strategi pembelajaran Examples non Examples dapat menarik perhatian siswa secara penuh. Penggunaan gambar sebagai media utama dalam strategi ini akan dapat membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran dan siswa lebih konsentrasi belajar. Strategi ini juga membuat peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan penerapan strategi examples non examples pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Kuto.
B.METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini adalah SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan selama bulan April 2013 pada kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan melakukan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui pembelajaran dengan penerapan strategi examples non examples. Data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Kusumah dan Dwitagama (2011:9) menjelaskan bahwa “PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas”. Sesuai dengan jenis penelitian, maka perencanaan tindakan ini menjelaskan bagaimana tindakan dilakukan. Perencanaan tindakan pada siklus pertama berdasarkan pada identifiksi
(6)
masalah yang dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan kelas (pra siklus). Untuk dapat menyajikan informasi maka rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan mencakup semua langkah-langkah tindakan secara rinci.
Teknik pengumpulan data yang dapat diukur dilakukan dengan menggunakan test tertulis, sedangkan data yang tidak dapat diukur, yang berupa data kualitatif, diperoleh dengan cara: Wawancara mendalam, Observasi, Dokumentasi, dan hasil tes belajar. Penyajian data dengan narasi dan tabel, sedangkan model analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data tertata dalam siklus untuk diskripsi.
Analisis data PTK, dilakukan melalui langkah-langkah: (1) reduksi data, (2) display/penyajian data, (3) mengambil kesimpulan dan, (4) verifikasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara melakukan interaksi baik antar komponennya maupun dengan proses pengumpulan data pada siklus I dan siklus II. Peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian data. Penelitian yang dilakukan dapat dikatakan berhasil atau tercapai tujuan yang diharapkan, apabila masing-masing indikator yang diukur sudah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 76%.
C.HASIL PENELITIAN
Berdasarkan analisis data seperti yang sudah diuraikan di muka, di mana penilaian hasil observasi tentang motivasi belajar dari pra siklus meningkat pada siklus I kemudian meningkat lagi pada hasil observasi konsentrasi belajar siswa pada siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa “melalui strategi pembelajaran examples non examples dapat meningkatkan konsentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013”. Adapun perbandingan hasil observasi tentang peningkatan konsentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada Tabel 1. berikut :
(7)
Tabel 1. Frekuensi Hasil Capaian Observasi tentang Konsentrasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa
Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar No. Aspek yang Diamati Pra
Siklus Siklus I Siklus II 1. Perhatian pada materi
pelajaran
10 siswa 13 siswa 19 siswa 2. Kesiapan menerima dan
mengemukakan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan
9 siswa 15 siswa 18 siswa
3. Mampu mengadakan analisis terhadap pengetahuan yang diperoleh
8 siswa 15 siswa 18 siswa
4. Mengemukakan suatu ide atau pendapat
13 siswa 17 siswa 21 siswa 5. Berpartisipasi dalam kelompok 13 siswa 14 siswa 20 siswa 6. Merespon bahan yang
diajarkan
6 siswa 14 siswa 19 siswa
Berdasarkan tabel 1, di atas dapat disimpulkan bahwa pada hasil pengamatan pra siklus, dari keseluruhan siswa dan dari 6 aspek yang dinilai dalam konsentrasi belajar masih rendah.
Pada siklus I, dari keseluruhan siswa dan dari 6 aspek yang dinilai dari setiap aspeknya sudah meningkat prosentasenya dibanding hasil konsentrasi belajar sebelum tindakan (pra siklus).
Pada siklus II, dari keseluruhan siswa dan dari 6 aspek yang dinilai dari setiap aspeknya kondisi ini lebih meningkat dibandingkan sebelum tindakan pada siklus I.
Berdasarkan hasil observasi konsentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada materi Globalisasi setelah menerapkan strategi examples non examples pada siklus II, mayoritas dari keseluruhan aspek yang sudah tercapai seluruh aspek konsentrasi belajar (6 aspek), kondisi ini lebih meningkat dibandingkan sebelum tindakan pada siklus I.
Berdasarkan analisis data tentang hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang sudah diuraikan di muka, di mana nilai rata-rata kelas
(8)
dari pra siklus sebesar 65,68 meningkat pada tes Siklus I menjadi 71,88 bahkan kemudian meningkat lagi pada hasil tes Siklus II menjadi 74, sehingga maka dapat disimpulkan bahwa “Penerapan strategi examples non examples dapat meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa kelas IV SD Negeri 03 Kuto”. Adapun perbandingan hasil belajar dan tingkat ketuntasan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Perbandingan Nilai Ketuntasan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II siswa kelas IV
SD Negeri 03 Kuto
No. Nama Pra
Siklus (KKM 70)
Siklus I Siklus II
Nilai Kualifikasi (KKM 70)
Nilai Kualifikasi (KKM 70) 1. Didik Syaifulloh 52 65.5 Tidak Tuntas 75 Tuntas 2. Adi Hariyanto 64 72,5 Tuntas 77,5 Tuntas 3. Ade Marlina 56 68 TIdak Tuntas 72,5 Tuntas 4. Agung
Kurniawan Ariyanto
52 71 Tuntas 70 Tuntas
5. Chakti Rahyandi Triyanto
72 79 Tuntas 75 Tuntas
6. Desvita Khairun Nisa
78 75 Tuntas 75 Tuntas
7. Elisabet Putri Permatasari
72 68,5 Tidak Tuntas 72,5 Tuntas 8. Elistya Chahya
Wulaningsih
64 68 Tidak Tuntas 62,5 Tidak Tuntas
9. Habib As’ary 60 70 Tuntas 75 Tuntas
10. Ihtiar Arfiana 68 73,5 Tuntas 77,5 Tuntas 11. Muhammad
Yoga W.
56 68 Tidak Tuntas 77,5 Tuntas 12. Mustika Rizky
Puji Lestari
76 73 Tuntas 72,5 Tuntas
13. Nizar Erik Fachrudin
90 85 Tuntas 85 Tuntas
14. Rema Sofianto Agus P.
70 68,5 Tidak Tuntas 72,5 Tuntas
15. Rita Asriyanti 70 71 Tuntas 75 Tuntas
(9)
Sumber: Data yang diolah.
Dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:
1. Perolehan nilai Pra Siklus, siswa yang memperoleh nilai tuntas ada 11 siswa (44%) dan yang belum tuntas ada 14 siswa (56%).
2. Perolehan nilai Siklus I siswa yang memperoleh nilai tuntas bertambah menjadi 16 siswa (64%) dan yang belum tuntas 9 siswa (36%).
3. Perolehan nilai Siklus II siswa yang memperoleh nilai tuntas bertambah lagi 20 siswa (80%) dan yang belum tuntas ada 5 siswa (20%)
Hal ini menunjukan suatu keberhasilan dari penerapan strategi examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Tahun Pelajaran 2012/2013.
Berdasarkan hasil observasi konsentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada materi globalisasi setelah menerapkan strategi examples non examples pada siklus II, mayoritas dari keseluruhan aspek sudah tercapai, kondisi ini jauh lebih meningkat dibandingkan sebelum tindakan pada siklus I. Pada saat tindakan pra siklus masih sangat kurang. Hal ini diakibatkan 17. Rizkika Wahyu
G.
76 78 Tuntas 77,5 Tuntas
18. Rosiana Mahari R.
56 72,5 Tuntas 77,5 Tuntas
19. Ryan Setia Ramadhan
50 70,5 Tuntas 62,5 Tidak Tuntas 20. Viana Nur
Rosidah
82 76 Tuntas 77,5 Tuntas
21. Viki Setia Nopanto
66 78 Tuntas 85 Tuntas
22. Wahyu
Prasetyaningsih
76 77,5 Tuntas 80 Tuntas
23. Marlina 56 54,5 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 24. Heri Wijanarko 52 67,5 Tidak Tuntas 67,5 Tidak Tuntas 25. Alfiana Fika
Marde Lina
82 78 Tuntas 82,5 Tuntas
Jumlah 1642 1797 1850
Rata-Rata Kelas 65,68 71,88 74
Siswa lulus KKM 11 16 20
(10)
selama guru mengajar menggunakan cara-cara konvensional atau menggunakan metode ceramah yang belum adanya ketertarikan dan aktivitas siswa secara maksimal dalam proses belajar mengajar dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya penggunaan metode pembelajaran melalui penerapan strategi examples non examples dalam proses pembelajaran. Examples non examples merupakan salah satu dari model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD pada materi globalisasi. Namun demikian, dalam penggunaan strategi pembelajaran Examples non examples ada beberapa kelemahan, Kelemahan-kelemahan strategi Examples non Examples. Kiranawati (2007) menyatakan bahwa kekurangan-kekurangan dari metode Examples non Examples, yaitu tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar dan membutuhkan waktu yang lama untuk penerapannya.
Berdasarkan pendapat di atas, maka kelebihan dari pembelajaran dengan strategi examples non examples yaitu meningkatkan kemapuan siswa dalam memahami konsep, menumbuhkan motivasi pada diri siswa, membangun kerjasama antar sesama siswa, materi pembalajaran menjadi lebih menarik, mengkonkritkan materi yang masih bersifat abstrak. Adapun kekurangannya adalah: Cenderung kurang efisien waktu atau membutuhkan waktu yang lama sehingga apabila diterapkan pada satu pertemuan dalam pembelajaran kurang cukup; Dominasi kegiatan pembelajaran biasanya hanya pada anak yang pandai, sedangkan yang kurang paham akan menjadi pasif, Tidak pada semua materi dapat diterapkan dengan strategi examples non examples. Oleh karena itu untuk memberikan pemecahan terhadap kekurangan tersebut, guru dapat menjelaskan ketika strategi examples non examples diterapkan pada saat pembelajaran, dan guru dapat mengoreksi kekurangan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi examples non examples sehingga tidak memberatkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
(11)
D.KESIMPULAN
Berdasarkan rangkaian putaran penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan terlihat adanya perubahan yang merupakan hasil penelitian dalam rangka usaha meningkatkan konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bertitik tolak dari tindakan yang telah dilaksanakan pada penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa penerapan strategi Examples non Examples dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Konsentrasi belajar siswa sebelum penelitian sebesar 39,33%, pada siklus I meningkat menjadi 58,67%, dan pada silkus II meningkat menjadi 76,67% siswa dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
DAFTAR PUSTAKA
Azizudin. 2009. “Peningkatan Partisipasi Belajar IPS melalui Strategi Pembelajaran Everyone is a Teacher Here Siswa Kelas VII B SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009” ( http://smpn6-mtr.sch.id/artikel-guru/88-ptk-peningkatan-partisipasi-belajar-ips.pdf). Skipsi. Diakses pada tanggal 25 Desember 2012 pk. 20.20.
Kiranawati.2007.“Model Examples non Examples“
(http://gurupkn.wordpress.com). Diakses pada tanggal 22 Desember 2012 Pk.20.20 WIB
Kusumah Wijaya dan Dwitagama Dedi. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Widayati, Ninik Sri. 2010. “Metode Pembelajaran”
(http://kkg3ldo.files.wordpress.com/2010/10/metode-pembelajaran-jam-2.ppt). Diakses pada tanggal 22 Desember 2012 pk. 20.14.
(1)
masalah yang dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan kelas (pra siklus). Untuk dapat menyajikan informasi maka rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan mencakup semua langkah-langkah tindakan secara rinci.
Teknik pengumpulan data yang dapat diukur dilakukan dengan menggunakan test tertulis, sedangkan data yang tidak dapat diukur, yang berupa data kualitatif, diperoleh dengan cara: Wawancara mendalam, Observasi, Dokumentasi, dan hasil tes belajar. Penyajian data dengan narasi dan tabel, sedangkan model analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data tertata dalam siklus untuk diskripsi.
Analisis data PTK, dilakukan melalui langkah-langkah: (1) reduksi data, (2) display/penyajian data, (3) mengambil kesimpulan dan, (4) verifikasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara melakukan interaksi baik antar komponennya maupun dengan proses pengumpulan data pada siklus I dan siklus II. Peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian data. Penelitian yang dilakukan dapat dikatakan berhasil atau tercapai tujuan yang diharapkan, apabila masing-masing indikator yang diukur sudah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 76%.
C.HASIL PENELITIAN
Berdasarkan analisis data seperti yang sudah diuraikan di muka, di mana penilaian hasil observasi tentang motivasi belajar dari pra siklus meningkat pada siklus I kemudian meningkat lagi pada hasil observasi konsentrasi belajar siswa pada siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa
“melalui strategi pembelajaran examples non examples dapat meningkatkan
konsentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013”. Adapun perbandingan hasil observasi tentang peningkatan konsentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada Tabel 1. berikut :
(2)
Tabel 1. Frekuensi Hasil Capaian Observasi tentang Konsentrasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa
Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar
No. Aspek yang Diamati Pra
Siklus Siklus I Siklus II 1. Perhatian pada materi
pelajaran
10 siswa 13 siswa 19 siswa 2. Kesiapan menerima dan
mengemukakan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan
9 siswa 15 siswa 18 siswa
3. Mampu mengadakan analisis terhadap pengetahuan yang diperoleh
8 siswa 15 siswa 18 siswa
4. Mengemukakan suatu ide atau pendapat
13 siswa 17 siswa 21 siswa 5. Berpartisipasi dalam kelompok 13 siswa 14 siswa 20 siswa 6. Merespon bahan yang
diajarkan
6 siswa 14 siswa 19 siswa
Berdasarkan tabel 1, di atas dapat disimpulkan bahwa pada hasil pengamatan pra siklus, dari keseluruhan siswa dan dari 6 aspek yang dinilai dalam konsentrasi belajar masih rendah.
Pada siklus I, dari keseluruhan siswa dan dari 6 aspek yang dinilai dari setiap aspeknya sudah meningkat prosentasenya dibanding hasil konsentrasi belajar sebelum tindakan (pra siklus).
Pada siklus II, dari keseluruhan siswa dan dari 6 aspek yang dinilai dari setiap aspeknya kondisi ini lebih meningkat dibandingkan sebelum tindakan pada siklus I.
Berdasarkan hasil observasi konsentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada materi Globalisasi setelah menerapkan strategi examples non examples pada siklus II, mayoritas dari keseluruhan aspek yang sudah tercapai seluruh aspek konsentrasi belajar (6 aspek), kondisi ini lebih meningkat dibandingkan sebelum tindakan pada siklus I.
Berdasarkan analisis data tentang hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang sudah diuraikan di muka, di mana nilai rata-rata kelas
(3)
dari pra siklus sebesar 65,68 meningkat pada tes Siklus I menjadi 71,88 bahkan kemudian meningkat lagi pada hasil tes Siklus II menjadi 74, sehingga maka dapat disimpulkan bahwa “Penerapan strategi examples non examples dapat meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa kelas IV SD Negeri 03 Kuto”. Adapun perbandingan hasil belajar dan tingkat ketuntasan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Perbandingan Nilai Ketuntasan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II siswa kelas IV
SD Negeri 03 Kuto
No. Nama Pra
Siklus (KKM 70)
Siklus I Siklus II
Nilai Kualifikasi (KKM 70)
Nilai Kualifikasi (KKM 70) 1. Didik Syaifulloh 52 65.5 Tidak Tuntas 75 Tuntas 2. Adi Hariyanto 64 72,5 Tuntas 77,5 Tuntas 3. Ade Marlina 56 68 TIdak Tuntas 72,5 Tuntas 4. Agung
Kurniawan Ariyanto
52 71 Tuntas 70 Tuntas
5. Chakti Rahyandi Triyanto
72 79 Tuntas 75 Tuntas
6. Desvita Khairun Nisa
78 75 Tuntas 75 Tuntas
7. Elisabet Putri Permatasari
72 68,5 Tidak Tuntas 72,5 Tuntas 8. Elistya Chahya
Wulaningsih
64 68 Tidak Tuntas 62,5 Tidak Tuntas
9. Habib As’ary 60 70 Tuntas 75 Tuntas
10. Ihtiar Arfiana 68 73,5 Tuntas 77,5 Tuntas 11. Muhammad
Yoga W.
56 68 Tidak Tuntas 77,5 Tuntas 12. Mustika Rizky
Puji Lestari
76 73 Tuntas 72,5 Tuntas
13. Nizar Erik Fachrudin
90 85 Tuntas 85 Tuntas
14. Rema Sofianto Agus P.
70 68,5 Tidak Tuntas 72,5 Tuntas
15. Rita Asriyanti 70 71 Tuntas 75 Tuntas
(4)
Sumber: Data yang diolah.
Dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:
1. Perolehan nilai Pra Siklus, siswa yang memperoleh nilai tuntas ada 11 siswa (44%) dan yang belum tuntas ada 14 siswa (56%).
2. Perolehan nilai Siklus I siswa yang memperoleh nilai tuntas bertambah menjadi 16 siswa (64%) dan yang belum tuntas 9 siswa (36%).
3. Perolehan nilai Siklus II siswa yang memperoleh nilai tuntas bertambah lagi 20 siswa (80%) dan yang belum tuntas ada 5 siswa (20%)
Hal ini menunjukan suatu keberhasilan dari penerapan strategi examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Tahun Pelajaran 2012/2013.
Berdasarkan hasil observasi konsentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada materi globalisasi setelah menerapkan strategi examples non examples pada siklus II, mayoritas dari keseluruhan aspek sudah tercapai, kondisi ini jauh lebih meningkat dibandingkan sebelum tindakan pada siklus I. Pada saat tindakan pra siklus masih sangat kurang. Hal ini diakibatkan 17. Rizkika Wahyu
G.
76 78 Tuntas 77,5 Tuntas
18. Rosiana Mahari R.
56 72,5 Tuntas 77,5 Tuntas
19. Ryan Setia Ramadhan
50 70,5 Tuntas 62,5 Tidak Tuntas 20. Viana Nur
Rosidah
82 76 Tuntas 77,5 Tuntas
21. Viki Setia Nopanto
66 78 Tuntas 85 Tuntas
22. Wahyu
Prasetyaningsih
76 77,5 Tuntas 80 Tuntas
23. Marlina 56 54,5 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 24. Heri Wijanarko 52 67,5 Tidak Tuntas 67,5 Tidak Tuntas 25. Alfiana Fika
Marde Lina
82 78 Tuntas 82,5 Tuntas
Jumlah 1642 1797 1850
Rata-Rata Kelas 65,68 71,88 74
Siswa lulus KKM 11 16 20
(5)
selama guru mengajar menggunakan cara-cara konvensional atau menggunakan metode ceramah yang belum adanya ketertarikan dan aktivitas siswa secara maksimal dalam proses belajar mengajar dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya penggunaan metode pembelajaran melalui penerapan strategi examples non examples dalam proses pembelajaran. Examples non examples merupakan salah satu dari model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD pada materi globalisasi. Namun demikian, dalam penggunaan strategi pembelajaran Examples non examples ada beberapa kelemahan, Kelemahan-kelemahan strategi Examples non Examples. Kiranawati (2007) menyatakan bahwa kekurangan-kekurangan dari metode Examples non Examples, yaitu tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar dan membutuhkan waktu yang lama untuk penerapannya.
Berdasarkan pendapat di atas, maka kelebihan dari pembelajaran dengan strategi examples non examples yaitu meningkatkan kemapuan siswa dalam memahami konsep, menumbuhkan motivasi pada diri siswa, membangun kerjasama antar sesama siswa, materi pembalajaran menjadi lebih menarik, mengkonkritkan materi yang masih bersifat abstrak. Adapun kekurangannya adalah: Cenderung kurang efisien waktu atau membutuhkan waktu yang lama sehingga apabila diterapkan pada satu pertemuan dalam pembelajaran kurang cukup; Dominasi kegiatan pembelajaran biasanya hanya pada anak yang pandai, sedangkan yang kurang paham akan menjadi pasif, Tidak pada semua materi dapat diterapkan dengan strategi examples non examples. Oleh karena itu untuk memberikan pemecahan terhadap kekurangan tersebut, guru dapat menjelaskan ketika strategi examples non examples diterapkan pada saat pembelajaran, dan guru dapat mengoreksi kekurangan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi examples non examples sehingga tidak memberatkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
(6)
D.KESIMPULAN
Berdasarkan rangkaian putaran penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan terlihat adanya perubahan yang merupakan hasil penelitian dalam rangka usaha meningkatkan konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bertitik tolak dari tindakan yang telah dilaksanakan pada penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa penerapan strategi Examples non Examples dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Konsentrasi belajar siswa sebelum penelitian sebesar 39,33%, pada siklus I meningkat menjadi 58,67%, dan pada silkus II meningkat menjadi 76,67% siswa dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
DAFTAR PUSTAKA
Azizudin. 2009. “Peningkatan Partisipasi Belajar IPS melalui Strategi Pembelajaran Everyone is a Teacher Here Siswa Kelas VII B SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009” ( http://smpn6-mtr.sch.id/artikel-guru/88-ptk-peningkatan-partisipasi-belajar-ips.pdf). Skipsi. Diakses pada tanggal 25 Desember 2012 pk. 20.20.
Kiranawati.2007.“Model Examples non Examples“
(http://gurupkn.wordpress.com). Diakses pada tanggal 22 Desember 2012 Pk.20.20 WIB
Kusumah Wijaya dan Dwitagama Dedi. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Widayati, Ninik Sri. 2010. “Metode Pembelajaran”
(http://kkg3ldo.files.wordpress.com/2010/10/metode-pembelajaran-jam-2.ppt). Diakses pada tanggal 22 Desember 2012 pk. 20.14.