DIAN PUSPITA SARI F3109023

(1)

commit to user

PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

DI SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas – Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3

Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh:

DIAN PUSPITA SARI NIM. F3109023

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012


(2)

commit to user ABSTRAKSI

PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

DI SURAKARTA DIAN PUSPITA SARI

F3109023

Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor – impor terpisah batas kenegaraannya satu sama lain dengan konsumennya. PT Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan ekspor yang bergerak di bidang textile di Surakarta. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke berbagai negara, yaitu Perancis, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Nepal, India dan negara – negara di Timur Tengah. Oleh karena itu diperlukan cara pemasaran yang tepat untuk memungkinkan adanya hubungan antara PT Iskandar Indah Printing Textile selaku produsen dan eksportir di satu pihak dengan konsumen di lain pihak.

Penulis melakukan penelitian di PT Iskandar Indah Printing Textile dengan tujuan mengetahui pemasaran ekspor dengan menggunakan export broker, proses ekspor dengan bantuan export broker, dan kendala – kendala ekspor yang dihadapai perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah dengan metode deskriptif, dalam penulisan ini penulis mengamati obyek penelitian dan menggambarkan suatu keadaan yang ada di dalam obyek penelitian tersebut. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada pihak yang berkompeten di PT Iskandar Indah Printing Textile, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Iskandar Indah Printing Textile dalam pemasaran ekspornya menggunakan export broker dimana export broker berperan sebagai pihak yang mempertemukan PT Iskandar Indah Printing Textile selaku penjual atau eksportir dengan pembeli di luar negeri atau importir. Peranan export broker sangat membantu pemasaran dan proses ekspor pada perusahaan. Kendala – kendala ekspor yang dihadapi perusahaan ialah nilai tukar rupiah terhadap dollar, peniruan motif, persaingan usaha, lesunya permintaan pasar, dan tidak ada jaminan perilaku etis dari export broker.

Saran yang diajukan adalah perusahaan melakukan inovasi terhadap produknya dan menghasilkan produk yang identik dengan perusahaan agar tidak mudah ditiru, melakukan kesepakatan pembayaran dengan mata uang rupiah untuk menghindari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, perusahaan seharusnya membidik pasar ekspor baru, dan sebaiknya melakukan kontrak dagang menggunakan sales contract serta sistem pembayaran menggunakan Letter of Credit (L/C).


(3)

commit to user ABSTRACT

EXPORT MARKETING USING EXPORT BROKER IN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

DIAN PUSPITA SARI F3109023

Companies engaged in import – export have a limit of being separated from each other with their customers. PT Iskandar Indah Printing Textile is a company engaged in the export of textiles in Surakarta. This company has been exporting its products to various countries, namely France, Malaysia, Saudi Arabia, Singapore, Nepal, India and many countries in the Middle East. Therefore we need a way of marketing that allows a relationship between PT Iskandar Indah Printing Textile as manufacturers and exporters on the one hand by the consumer on the other.

The author conducted research in PT Iskandar Indah Printing Textile with the purpose of researching export marketing by using the export broker, the export process with the help of export broker, and constraints faced by the company's exports.

The research method used in the writing of this final project is a descriptive method, in this paper the author observed the object of research and describes a situation inside the object of study. The data used in this study were primary and secondary data. Primary data obtained through interviews directly to the competent authorities in PT Iskandar Indah Printing Textile, while the secondary data obtained from books and other reading sources.

It can be concluded that the PT Iskandar Indah Printing Textile in its exports marketing using export broker as a party that brings the PT Iskandar Indah Printing Textile as a seller or exporter with overseas buyers or importers. The role of export marketing and brokerage are contributing a great help to the company's export process. Constraints that companies face in this export marketing are the export value of the rupiah against the dollar, imitation motif, competition, sluggish market demand, and there is no guarantee of ethical behavior from export broker.

It is best for the company to innovate their products and produce products that are belong only with the company and not easily imitated, to deal with the rupiah currency payments to avoid the strengthening of the rupiah against the dollar, the company should target new export markets, and should make use of commercial sales contract and payment systems using the Letter of Credit (L / C). Keywords: Export Marketing, Export Broker, Export Process


(4)

commit to user


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(6)

commit to user

v

M O T T O

“Bukanlah suatu aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang

merupakan aib adalah jika kamu tidak bangkit dari kegagalan itu.

” -

Ali bin Abu Thalib

“Somewhere, something incredible is waiting to be known.”

-

Carl Sagan

“Learning is a process. Don’t expect everything can change in

seconds. Keep trying, keep learning, keep praying. You’ll see the

result.”

“Hidup itu adalah rangkaian perjuangan demi perjuangan.”

PERSEMBAHAN

© Allah SWT

Tiada hentinya saya ucapkan rasa syukur atas karunia yang diberikanNya hingga saya bisa berada di sebuah titik dari beribu titik kehidupan yang harus dilalui.

© Orangtua Tercinta

My deepest gratitude goes to my beloved parents. Terima kasih atas segala limpahan kasih sayang, doa, dan dukungan Bapak dan Ibu yang membuat saya selalu


(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

termotivasi untuk berjuang menghasilkan karya yang lebih baik dan hidup yang lebih bermakna.

© My lovely sister

My lovely sister, Riana Nur Pratiwi, besar harapan kakak menjadi contoh yang baik sehingga kelak kamu mampu lebih hebat dari kakak.

© Drs. Kresno Sarosa Pribadi, MSi

Terima kasih atas bimbingan, nasehat, dan dukungan yang selama ini Bapak berikan. Semoga yang Bapak lakukan dibalas dengan kelimpahan ridho-Nya.

© Keluarga Ibu Dra. Satiti Wustiyani, MM

Terima kasih atas semangat, bantuan, dan dukungan dalam segala hal sehingga saya bisa termotivasi agar tugas akhir ini selesai dengan tepat waktu sesuai target

yang sudah direncanakan.

© My beloved friends

My special thank to all my beloved friends: Arum, Vivi, Kiki, Anita, Nuritia, Nissa, Okta, Novia, Ayu, Linda, Azalia, Rizki, Arum Safriana, Tri Jayati, Anindita, Yofita, and Civi for all their kindness,thoughtfulness, supports, and prayers until this final

project has been finished.

© Teman-teman Bisnis Internasional 2009

Terima kasih teman-teman atas kebersamaan kita selama 3 tahun ini. We made a lot of great memories that I will never be forgotten.

© Almamater

Terima kasih kepada almamater, Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang begitu banyak ilmu yang diperoleh disini dan hasil dari Tugas Akhir ini merupakan buah

dari pendidikan yang telah diterima selama 3 tahun di tempat yang sangat prestigious ini.


(8)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Pemasaran Ekspor Menggunakan Export Broker Pada PT Iskandar Indah Printing Textile”. Tujuan penulisan tugas akhir ini guna memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar ahli madya pada program studi D3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Terselesaikannya tugas akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dorongan, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah mambantu, yaitu sebagai berikut :

1. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Hari Murti, MSi selaku Ketua Program Studi Bisnis Internasional pada Program Diploma 3 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, MSi selaku dosen pembimbing magang dan tugas

akhir yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan, dukungan, pikiran, dan tenaga yang tak ternilai untuk membimbing penulis sehingga tersusunnya tugas akhir ini.

4. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberikan bekal materi kepada penulis dengan memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat.

5. Bapak Bambang Setiawan selaku pimpinan PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian.

6. Bapak Wahyono selaku Marketing Manager PT Iskandar Indah Printing Textile dan staff – staff marketing yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan data – data perusahaan yang dibutuhkan.


(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

7. Bapak Agus Mulyo selaku pembimbing lapangan di PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah banyak memberikan waktu dan bantuan yang tak ternilai kepada penulis sehingga dapat melakukan magang kerja dan penelitian terhadap perusahaan dengan baik dan lancar.

8. Seluruh staff dan karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah memberikan bantuan, dukungan, pengalaman dan semangat kepada penulis. 9. Bapak dan Ibu yang selalu mencurahkan doa, nasehat, dukungan, dan

motivasi kepada penulis sehingga terselesaikannya tugas akhir ini. Penulis mutlak berterima kasih kepada mereka atas jasa – jasanya yang terkira.

10.Teman – teman D3 Bisnis Internasional angkatan 2009 yang selalu berjuang bersama – sama, terimakasih atas bantuannya. Tetap semangat!

11.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pencapaian tugas akhir ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih sebesar – besarnya.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 10 Mei 2012


(10)

commit to user

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAKSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kegunaan Penelitian ... 4

E. Metode Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Perdagangan Internasional ... 8

B. Pengertian Ekspor ... 10

C. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pelaksanaan Ekspor ... 12

D. Dokumen-dokumen yang Diperlukan dalam Pelaksanaan Ekspor ... 16

E. Aneka Cara Ekspor ... 19

F. Pengertian Pemasaran ... 21


(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

H. Bauran Pemasaran ... 28

I. Problema Ekspor ... 29

J. Resiko Transaksi Ekspor – Impor ... 33

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan ... 36

2. Lokasi Perusahaan ... 37

3. Visi dan Misi Perusahaan ... 38

4. Struktur Organisasi ... 39

5. Deskripsi Jabatan ... 41

6. Personalia Perusahaan ... 46

7. Proses Produksi ... 51

8. Produk yang Dihasilkan ... 60

9. Penetapan Standar Kualitas ... 61

10.Pemasaran Produk ... 62

B. Pembahasan 1. Pemasaran Ekspor PT Iskandar Indah Printing Textile MenggunakanExport Broker a. Cara Pemasaran Ekspor ... 63

b. Peranan Export Broker ... 66

c. Alasan Menggunakan Export Broker ... 67

d. Kelebihan dan Kelemahan Export Broker ... 68

2. Proses Ekspor Menggunakan Export Broker ... 71

3. Kendala – kendala Ekspor yang Dihadapi PT Iskandar Indah Printing Textile ... 77

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA


(12)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL


(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

3.1 Struktur Organisasi PT Iskandar Indah Printing Textile ... 40

3.2 Proses Produksi Tenun ... 55

3.3 Proses Produksi Printing ... 59


(14)

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan

2. Surat Keterangan Magang 3. Company Profile

4. Order Sheet

5. Persetujuan Ekspor Barang (PEB) 6. Invoice

7. Packing List

8. Surat Keterangan Asal (SKA) 9. Bill of Lading


(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(16)

commit to user ABSTRAKSI

PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

DI SURAKARTA DIAN PUSPITA SARI

F3109023

Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor – impor terpisah batas kenegaraannya satu sama lain dengan konsumennya. PT Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan ekspor yang bergerak di bidang textile di Surakarta. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke berabgai negara, yaitu Perancis, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Nepal, India dan negara – negara di Timur Tengah. Oleh karena itu diperlukan cara pemasaran yang tepat untuk memungkinkan adanya hubungan antara PT Iskandar Indah Printing Textile selaku produsen dan eksportir di satu pihak dengan konsumen di lain pihak.

Penulis melakukan penelitian di PT Iskandar Indah Printing Textile dengan tujuan mengetahui pemasaran ekspor dengan menggunakan export broker, proses ekspor dengan bantuan export broker, dan kendala – kendala ekspor yang dihadapai perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah dengan metode deskriptif, dalam penulisan ini penulis mengamati obyek penelitian dan menggambarkan suatu keadaan yang ada didalam obyek penelitian tersebut. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada pihak yang berkompeten di PT Iskandar Indah Printing Textile, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Iskandar Indah Printing Textile dalam pemasaran ekspornya menggunakan export broker dimana export broker berperan sebagai pihak yang mempertemukan PT Iskandar Indah Printing Textile selaku penjual atau eksportir dengan pembeli di luar negeri atau importir. Peranan export broker sangat membantu pemasaran dan proses ekspor pada perusahaan. Kendala – kendala ekspor yang dihadapi perusahaan ialah nilai tukar rupiah terhadap dollar, peniruan motif, persaingan usaha, lesunya permintaan pasar, dan tidak ada jaminan perilaku etis dari export broker.

Saran yang diajukan adalah perusahaan melakukan inovasi terhadap produknya dan menghasilkan produk yang identik dengan perusahaan agar tidak mudah ditiru, melakukan kesepakatan pembayaran dengan mata uang rupiah untuk menghindari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, perusahaan seharusnya membidik pasar ekspor baru, dan sebaiknya melakukan kontrak dagang menggunakan sales contract serta sistem pembayaran menggunakan Letter of Credit (L/C).


(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ABSTRACT

EXPORT MARKETING USING EXPORT BROKER IN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

DIAN PUSPITA SARI F3109023

Companies engaged in import – export have a limit of being separated from each other with their customers. PT Iskandar Indah Printing Textile is a company engaged in the export of textiles in Surakarta. This company has been exporting its products to various countries, namely France, Malaysia, Saudi Arabia, Singapore, Nepal, India and many countries in the Middle East. Therefore we need a way of marketing that allows a relationship between PT Iskandar Indah Printing Textile as manufacturers and exporters on the one hand by the consumer on the other.

The author conducted research in PT Iskandar Indah Printing Textile with the purpose of researching export marketing by using the export broker, the export process with the help of export broker, and constraints faced by the company's exports.

The research method used in the writing of this final project is a descriptive method, in this paper the author observed the object of research and describes a situation inside the object of study. The data used in this study were primary and secondary data. Primary data obtained through interviews directly to the competent authorities in PT Iskandar Indah Printing Textile, while the secondary data obtained from books and other reading sources.

It can be concluded that the PT Iskandar Indah Printing Textile in its exports marketing using export broker as a party that brings the PT Iskandar Indah Printing Textile as a seller or exporter with overseas buyers or importers. The role of export marketing and brokerage are contributing a great help to the company's export process. Constraints that companies face in this export marketing are the export value of the rupiah against the dollar, imitation motif, competition, sluggish market demand, and there is no guarantee of ethical behavior from export broker.

It is best for the company to innovate their products and produce products that are belong only with the company and not easily imitated, to deal with the rupiah currency payments to avoid the strengthening of the rupiah against the dollar, the company should target new export markets, and should make use of commercial sales contract and payment systems using the Letter of Credit (L / C). Keywords: Export Marketing, Export Broker, Export Process


(18)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu hal yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah suatu kegiatan menjual atau membeli barang dan jasa yang dilakukan oleh dua negara atau lebih. Kegiatan ini juga lebih dikenal dengan transaksi ekspor impor. Di era globalisasi seperti ini, perdagangan antar negara mengalami perkembangan yang pesat. Banyak faktor yang melatarbelakangi suatu negara untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor seperti, terjadinya perbedaan komoditas yang dihasilkan oleh tiap-tiap negara, adanya kepentingan dari setiap perusahaan di suatu negara untuk memperluas pasarnya, dan timbulnya keinginan untuk saling bekerja sama sehingga terjalin sebuah simbiosis mutualisme antar negara.

Kegiatan ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa dari daerah pabean suatu negara ke daerah pabean negara lain (PPEI, 2011). Banyak perusahaan di Indonesia yang tidak hanya berorientasi pada pasar dalam negeri tetapi juga pasar luar negeri. Prospek yang baik menimbulkan banyaknya perusahaan yang mengekspansi pasarnya ke luar negeri. Untuk mendorong para pelaku usaha dalam melakukan kegitan ekspor, pemerintah juga memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas ekspor karena banyaknya keuntungan yang dapat diraih dari transaksi ekspor.


(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Secara garis besar, terdapat dua model kegiatan ekpor, yaitu ekspor langsung dan ekspor tidak langung. Ekspor langsung adalah kegiatan ekspor yang melakukan penjualan produknya secara langsung kepada buyer. Meskipun ekspor langsung membutuhkan biaya, kapabilitas, dan komitmen yaang besar namun jenis ekspor ini sebenarnya dapat memberikan hasil yang lebih besar dan efektif untuk jangka panjang. Dengan ekspor langsung, eksportir dapat mengendalikan kondisi-kondisi tentang penjualan produk di pasar internasional. Sedangkan ekspor tidak langsung adalah kegiatan ekspor yang tidak langsung berhubungan dengan buyer tetapi dengan perantara tau pihak ketiga. Ekspor tidak langsung cocok untuk perusahaan yang mempertimbangkan keterbatasan yang dimilikinya. Perusahaan tidak membutuhkan biaya yang besar dan kemampuan standar prosedur bisnis ekspor yang tidak ringan. (Yusuf CK Arianto, 2002 : 21)

Perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor di Indonesia banyak yang memilih model ekspor tidak langsung. Menurut sensus ekonomi dan Pemberitahuan Ekspor Barang tahun 1996, ternyata hanya 0,19% pelaku usaha yang melakukan ekspor langsung sedangkan sebanyak 99,81% melakukan ekspor tidak langsung. (Yusuf CK Arianto, 2002 : 22). Hal ini dikarenakan, banyak perusahaan yang mempertimbangkan keterbatasan kemampuannya serta pilihan tanggung jawab yang akan diemban perusahaan dalam kegiatan ekspor yang akan dijalankannya nanti.

Di kota Surakarta banyak perusahaan yang bergerak di bidang tekstil yang memproduksi kain grey (mentah) menjadi kain printing. Salah satunya adalah PT Iskandar Indah Printing Textile. PT Iskandar Iskandar Indah


(20)

commit to user

Printing Textile adalah perusahaan tekstil yang sudah berdiri sejak tahun 1975 dan sudah memasarkan produknya ke luar negeri. Negara-negara tujuan ekspornya antara lain India, Dubai, Singapura, dan Malaysia. Dalam menjalankan transaksi ekspornya, PT Iskandar Indah Printing Textile melakukan pemasaran produknya melalui agen ekspor yaitu export broker dimana agen ekspor ini bertindak sebagai tuan rumah dalam mempertemukan pembeli dan penjual.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui pemasaran ekspor PT Iskandar Indah Printing Textile yang menggunakan agen ekspor yaitu export broker. Dalam penulisan Tugas Akhir ini yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian yang berjudul “PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE DI SURAKARTA”.

B. Perumusan masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penelitian yang ilmiah. Dengan perumusan masalah, diharapkan dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian terbatas dan terarah pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :


(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Bagaimana pemasaran ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah Printing Textile dengan menggunakan export broker?

2. Bagaimana proses ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah Prnting Textile dengan bantuan export broker?

3. Apa kendala – kendala ekspor yang dihadapi PT Iskandar Indah Printing Textile?

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian ini dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pemasaran ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah Printing Textile dengan menggunakan export broker.

2. Untuk mengetahui proses ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah Printing Textile dengan bantuan export broker.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi PT Iskandar Indah Printing Textile.

D. Kegunaan penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Merupakan penerapan ilmu ekonomi yang diperoleh di bangku kuliah dalam dunia praktek atau dunia usaha.


(22)

commit to user 2. Bagi perusahaan

Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas ekspor yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi dengan perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan aktivitas ekspor dan pengembangan usaha

3. Bagi pemerintah

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijaksanaan yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor.

4. Bagi dunia usaha

Sebagai salah satu pendorong untuk lebih memajukan dunia usaha dalammenuju era globalisasi.

5. Bagi mahasiswa dan pembaca lainnya

Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang ada.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Adapun metode penelitian memuat antara lain :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kasus mengenai pemasaran, proses ekspor, dan kendala ekspor pada PT Iskandar Indah Printing Textile yang berada di Jalan Pakel no 11


(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan Surakarta. Waktu pelaksanaan penelitian pada tanggal 2 Januari 2012 – 31 Januari 2012.

2. Jenis dan Alat Pengumpul Data a. Jenis Data

1) Data Primer

Yaitu data yang dikumpulkan atau dipublikasikan oleh lembaga yang mempublikasikannya. Data ini diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan bagian ekspor, kepala bagian pemasaran, staff / karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile, meliputi sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan, hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ekspor perusahaan dan kendala-kendalanya.

2) Data Sekunder

Yaitu data yang dikumpulkan bukan dari lembaga yang mempublikasikannya atau data-data pendukung yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini. Misalnya, buku penunjang tentang teori ekpor dan impor atau sumber bacaan yang diperoleh dari PT Iskandar Indah Printing Textile.

b. Metode Pengumpulan Data 1) Observasi

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan secara langsung dan ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan PT Iskandar Indah Printing Textile.


(24)

commit to user 2) Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan narasumber di obyek penelitian yaitu PT Iskandar Indah Printing Textile mengenai kegiatan dan pemasaran ekpor yang dilakukan perusahaan.

3) Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku referensi yang relevan dengan masalah yang diteliti.


(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perdagangan Internasional

Setiap negara berbeda dengan negara lainnya ditinjau dari sudut sumber alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur ekonomi dan sosialnya. Perbedaan itu menimbulkan pula perbedaan barang yang dihasilkan, biaya yang diperlukan, serta mutu dan kuantumnya. Karena itu mudah dipahami adanya negara yang lebih unggul dan lebih istimewa dalam memproduksi hasil tertentu. Adakalanya produksi dari suatu negara belum dapat dikonsumsi seluruhnya ke dalam negeri, maka hal ini mendorong orang untuk memperdagangkan hasil produksi itu ke negeri lain di luar batas negaranya. Perdagangan barang-barang dari suatu negeri ke lain negeri di luar batas negara itulah yang dimaksud dengan perdagangan luar negeri.(Amir, 2000:2)

Perdagangan internasional (PPEI, 2011) adalah perdagangan antar suatu bangsa di suatu negara dengan bangsa di suatu negara lain atau pergerakan barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain dari daerah pabean keluar daerah pabean atau dari luar pabean masuk ke daerah pabean lainnya.

Jadi dari kedua pernyataan tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa perdagangan internasional adalah perdagangan barang dan jasa yang dilakukan oleh penduduk di negara satu dengan penduduk di negara lainnya


(26)

commit to user

atas dasar kesepakatan bersama karena adanya perbedaan-perbedaan yang terjadi di kedua negara.

Manfaat perdagangan internasional adalah menurut Sadono Sukirno, yaitu (Sudarno, 2010 : 3) :

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi di negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal dan menjual kelebihan produk mereka keluar negeri.

4. Transfer teknologi modern

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.


(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.

2. Keinginan untuk memperoleh euntungan dan menambah pendapatan negara.

3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengelola sumber daya ekonomi.

4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.

5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya lam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

7. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.

8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia ini yang dapat hidup sendiri.

B. Pengertian Ekspor

Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian ekspor, yaitu : “Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing.” (Amir M.S)


(28)

commit to user

“Ekspor adalah prosedur perdagangan antarnegara dimana negara yang satu mengirimkan barang kepada negara lainnya dengan menggunakan sarana laut, darat, maupun udara.” (Rudy Tri Santoso)

“Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean suatu negara ke daerah pabean negara lain.” (PPEI)

“Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri (daerah pabean), barang dari luar negeri (daerah luar pabean), barang bekas atau barang baru.” (UU Kepabeanan)

Dari keempat pernyataan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean suatu wilayah negara ke daerah pabean negara lain berdasarkan peraturan pemerintah dengan mengharapkan pembayaran berupa valuta asing.

Tujuan melakukan kegiatan ekspor adalah (Amir MS, 2004:101) : 1. Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk

memperoleh harga jual yang lebih baik (optimalisasi laba).

2. Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar domestik (membuka pasar ekspor).

3. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga terlatih dalam persaingan yang ketat dan terhindar dari sebutan “jago kandang”.


(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ekspor

Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ekspor adalah sebagai berikut (Amir MS, 2004:20) :

1. Produsen

Perusahaan atau perorangan yang memproduksi komoditas ekspor. Dokumen yang dikeluarkan antara lain :

a. Brosur

b. Manufacture certificate c. Kontrak Penjualan 2. Eksportir

Eksportir adalah pihak yang melakukan kegiatan ekspor yaitu mengeluarkan barang ke luar daerah pabean, baik barang yang diproduksi sendiri maupun diambil dari produsen. Dokumen yang diterbitkan :

a. Broschure b. Offer Sheet c. Invoice d. Packing List e. Weight Note f. Measurement List 3. Importir

Importir adalah pihak yang membeli barang atau buyer. Dalam L/C biasanya pihak pembeli barang lazim disebut sebagai applicant, account party atau accountee, yaitu pihak yang memohon pembukaan L/C pada suatu bank.


(30)

commit to user

4. Bank

Peran perbankan dalam kegiatan ekspor-impor sangat penting, karena disamping penyedia kredit ekspor bila diperlukan eksportir, juga bisa mengamankan dan memperlancar transaksi melalui Letter Of Credit (L/C) yang mana L/C ini dari sisi eksportir bisa merupakan jaminan kepastian pembayaran dari importir. Untuk itu, perbankan mempunyai peran penting sebagai lembaga mediasi / perantara dalam rangka lalu-lintas transaksi perdagangan internasional.

5. Balai Pengujian dan Sertifikasi

Dokumen yang diterbitkan oleh balai pengujian dan sertifikasi mutu barang antara lain : Certificate Of Quality Test Certificate Chemical Analysis.

6. Bea Cukai

Instansi yang terkait pertama kali dengan ekspor adalah kantor wilayah bea cukai yang berada di bawah Departemen Keuangan selaku pejabat yang mengawasi keluar masuknya barang dari wilayah hukum Indonesia dan memastikan bahwa eksportir/importir telah memenuhi semua kewajiban seperti kelengkapan dokumen dan pembayaran pungutan. Dokumen yang diterbitkan adalah Fiat (izin) muat barang (PEB).

7. Usaha Jasa Transportasi

Dokumen yang diterbitkan antara lain : Packing List Measurement List Weight Note.


(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 8. Dinas Karantina

Perusahaan pemerintah yang merupakan suatu badan yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pemeriksaan barang ekspor-impor yang memastikan bahwa barang tersebut bebas dan bersih dari penyakit. Dokumen yang diterbitkan yaitu Phytosanitary Certificate.

9. Sucofindo

Sucofindo-Suparntending Company of Indonesia, merupakan badan independent yang ditunjuk oleh pemerintah untuk pengawasan barang-barang yang akan diekspor ke luar negeri. Sucofindo mempunyai dua peranan, yang pertama mewakili pihak pemerintah Indonesia untuk mengawasi barang-barang ekspor, khususnya yang terkena pajak ekspor, dan yang kedua mengawasi yang terkait dengan fasilitas Bapeksta (Badan Pelayanan Kemudahan Ekspor Dan Pengolahan Data Keuangan).

10.Perusahaan Asuransi

Peranan perusahaan jasa asuransi dalam perdagangan luar negeri adalah menanggung resiko kerusakan atau kerugian atas kapal, muatan maupun ongkos angkut yang disebabkan oleh bencana alam, perbuatan manusia, maupun sifat-sifat dari yang dipertanggungkan sendiri (Amir MS, 1993 : 84). Dokumen yang diterbitkan adalah Cover Note dan Insurance Policy. 11.Kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan

Peranan departemen perindustrian dan perdagangan dalam kegiatan ekspor impor cukup penting, karena merupakan instansi pemerintah yang mengeluarkan ijin sebagai eksportir terdaftar maupun ijin sebagai importir. Untuk mengurus kemudahan dan keringanan bea masuk bagi komoditi


(32)

commit to user

Indonesia yang diberikan negara maju dalam rangka GSP (Generalized System of Preference) maka komoditi ekspor Indonesia memerlukan Surat Keterangan Asal / Certificate of Origin (COO) yang berisi informasi bahwa barang ekspor tersebut berasal dari Indonesia. Dokumen ini dikeluarkan oleh instansi ini. Disamping itu, departemen perindustrian dan perdagangan juga mengatur dan memonitor barang-barang yang terkena kuota, serta memonitor perkembangan ekspor secara keseluruhan.

12. Shipping Company

Peranan shipping company dalam kaitannya dengan ekspor-impor sangat besar, karena sebagai perusahaan jasa pengapalan barang-barang yang diekspor, sekaligus sebagai penyedia container kosong bagi eksportir. Dokumen ekspor yang dikeluarkan adalah Bill Of Lading ( B/L ).

13.EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut)

EMKL merupakan perusahaan jasa yang menangani urusan ekspor-impor di pelabuhan. Dimana ruang lingkup kerjanya adalah mengambil container kosong di depo penumpukan container untuk dibawa ke tempat eksportir, dan membawa kembali container yang sudah diisi ke pelabuhan muat. 14.Kantor Inspeksi Pajak

Dokumen yang diterbitkan adalah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 15.Angkutan Udara

Angkutan udara digunakan untuk mengangkut barang-barang yang dalam pengangkutannya memerlukan penanganan khusus. Dokumen yang diterbitkan adalah Airway Bill (AWB). Peranan maskapai penerbangan dalam perdagangan luar negeri diantaranya (Amir MS, 1993 : 83) :


(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user a. Menyelenggarakan pengangkutan barang

b. Menyelamatkan barang-barang selama penerbangan c. Memelihara barang-barang yang diangkut

d. Bertanggung jawab atas kerusakan dan kerugian barang-barang selama berada dalam penanganannya.

D. Dokumen yang Diperlukan dalam Pelaksanaan Ekspor

Dokumen-dokumen ekspor yang diperlukan dalam transaksi ekspor adalah dokumen ekspor untuk memenuhi peraturan dan persyaratan dari pemerintah seperti produk yang di atur dan di awasi dan dokumen-dokumen yang diminta oleh buyer. Dokumen yang diperlukan dalam transaksi ekspor antara lain:

1. Commercial Invoice

Yang dimaksud dengan commercial invoice adalah deskripsi lengkap mengenai barang yang telah disepakati dalam sales contract. Commercial invoice memuat tanggal, nama dan alamat buyer dan seller, nomor kontrak / order, harga satuan, total harga dan kondisi (FOB, C&F, CIF), jumlah dan uraian barang, shipping marks, data mengenai pengangkutan, dan lain-lain.

2. Packing List

Yang dimaksud packing list adalah daftar berisi peincian lengkap mengenai jenis dan jumlah satuan barang yang terdapat dalam setiap peti atau total keseluruhannya sama dengan jenis dan jumlah yang tercantum dalam invoice.


(34)

commit to user 3. Persetujuan Ekspor Barang (PEB)

Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang yang isinya antara lain adalah jenis barang ekspor, identitas eksportir, nama importir, NPWP, izin khusus, negara tujuan, cara penyerahan barang, asal barang merk, nomor kemasan, dan lain-lain. 4. Bill of Lading

Bill of Lading adalah tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan oleh maskapai pelayaran sebagai tanda bukti kepemilikan barang yang telah dimuat oleh eksportir untuk diserahkan kepada importir.

5. Surat Keterangan Asal (SKA)

Yang dimaksud dengan Surat Keterangan Asal (SKA) adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang yang menyatakan asal suatu barang yang diekspor.

6. Inspection Certificate

Inspection Sertificate adalah suatu pernyataan yang berisi keterangan mengenai mutu barang, jenis, jumlah, harga dan keterangan lain yang dibutuhkan, yang dikeluarkan oleh badan usaha jasa independen atas permintaan eksportir.

7. Manufacturer’s Certificate

Manufacturer’s Certificate adalah surat pernyataan yang dibuat oleh produsen yang menyatakan bahwa barang tersebut adalah hasil produksinya yang membawa merk dagangannya (Trade Mark). Manufacturer’s cerificate mempunyai arti penting sebagai bukti keaslian


(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan jaminan mutu barang yang dikaitkan dengan nama baik produsen dalam pasar internasional.

8. Insurance Document

Insurance Document adalah surat pertanggungan yang dikeluarkan oleh maskapai asuransi atas permintaan eksportir dan importir untuk menjamin keselamatan barang yang dikrim dari bencana dan kerusakan dengan membayar premi.

9. Marine and Air Insurance Certificate

Asuransi ini merupakan persetujuan dimana pihak penanggung berjanji akan mennganti kerugian sehubungan dengan kerusakan dan kehilangan. Dalam kontrak FOB dan CFR importir bertanggung jawab atas asuransi barang sedangkan dalam kontrak CIF eksportir yang bertanggung jawab atas asuransi barang.

10. Weight Note dan Measurement List

Yang dimaksud dengan weight note adalah surat keterangan tentang berat barang yang dibuat oleh eksportir yang diketahui oleh surveyor atau pelayaran. Sedangkan measurement list adalah surat keterangan yang menerangkan tentang ukuran panjang, lebar, tebal,tipis, garis tengah, dan isi barang yang diekspor dibuat oleh importir.

11. Shipping Agent Certificate

Surat keterangan yang dibuat oleh Shipping Agent atas perintah beneficiary berdasarkan perintah L/C. Isinya mengenai jenis kapal beserta jalur pelayaran.


(36)

commit to user

E. Aneka Cara Ekspor

Dalam melaksanakan ekspor ke luar negeri dapat ditempuh beberapa cara antara lain (Amir MS, 2005:49) :

1. Ekspor biasa

Dalam hal ini barang dikirm ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan importir di luar negeri. Ekspor biasa terdiri dari :

a. Ekspor Tidak Langsung

Ekspor tidak langsung adalah kegiatan ekspor yang memanfaatkan jasa perantara atau agen independen untuk menangani aktivitas ekspornya (Teguh Budiarto dkk, 1997 : 118).

b. Ekspor Langsung

Ekspor langsung adalah kegiatan ekspor yang menjual poduknya langsung kepada buyer atau pembeli.

2. Barter

Yang dimaksud dengan barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negeri. Sistem barter yang sudah sangat usang masih diteruskan dalam perdagangan internasional dan dikenal dengan aneka istilah:

a. Direct Barter

Yang dimaksud direct barter atau barter langsung adalah sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat “penentu nilai” atau lazim disebut “denominator of value” suatu mata uang


(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

asing seperti dollar Amerika dan penyelesaian yang dilakukan dengan clearing pada neraca perdagangan antara kedua negara yang bersangkutan.

b. SwitchBarter

Switch barter atau barter alih adalah bila salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang diterimanya dari pertukaran itu, maka negara pengimpor tersebut dapat mengalihkan (switching) barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkan. c. Buy-back Barter

Buy-back barter atau barter beli kembali adalah suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakan kapasitas produksi di negara berkembang, yang nantinya hasil produksinya akan dibeli atau ditampung kembali oleh negara maju.

d. CounterPurchase

Counter purchase atau lazim disebut counter trade adalah suatu sistem perdagangan timbal balik antar kedua negara.

3. Konsinyasi (Consignment)

Yang dimaksud dengan konsinyasi adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk dijual sedangkan hasil penjualannya diperlakukan sama seperti hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal ini barang dikirim ke luar negeri bukan untuk ditukarkan seperti barter dan juga bukan untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah dilakukan seperti ekspor biasa.


(38)

commit to user

Tegasnya di dalam hal pengiriman barang sebagai barang konsinyasi belum ada pembeli di luar negeri.

4. Package Deal

Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi, terutama negara-negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan trade agreement dengan salah satu negara. Pada trade agreement ini ditetapkan sejumlah barang tertentu akan diekspor ke negara itu dan sebaliknya dari negara itu akan diimpor sejumlah jenis barang yang dihasilkan di negara tersebut dan yang kiranya kita butuhkan. Prinispnya semacam barter dari terdiri dari aneka komoditi.

5. Penyelundupan (Smuggling)

Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku dapat dianggap dengan penyelundupan (smuggling). Bahaya dari setiap penyelundupan atau smuggling terletak dari adanya pelarian dari kekayaan ke luar negeri tanpa mendapatkan suatu kompensasi. Penyelundupan dapat dibagi dalam dua bagian yaitu yang seluruhnya dilakukan secara ilegal dan penyelundupan administratif yang dilakukan dengan cara membonceng pada prosedur legal.

F. Pengertian Pemasaran

Pemasaran meupakan kunci pokok keberhasilan dari sebuah perusahaan. Tanpa adanya pemasaran dan saluran distribusi yang baik maka tujuan perusahaan untuk mencapai puncak atau keberhasilan di dalam


(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memasarkan produk tidak akan tercapai secara maksimal. Pemasaran menitikberatkan pada kebutuhan atau konsumen dimana konsumen tersebut adalah pasar sasaran dari sebuah perusahaan. Berikut ini beberapa pendapat yang dapat dikemukakan mengenai pemasaran, yaitu:

“Pemasaran merupakan proses sosial diman individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk degan nilai individu atau kelompok lainnya” (Irawan dkk, 1997 : 10)

“Menurut Earl S FullBrook, pemasaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pengusaha dalam menyampaikan suatu komoditi maupun jaa dari produsen kepada konsumen” (Amir MS, 2004 : 47)

“Pemasaran adalah tugas menciptakan, mempromosikan, serta menyerahkan barang dan jasa ke konsumen dan dunia bisnis” (Kotler Philip, 2004 : 9)

Dari definisi pemasaran tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses. 2. Pemasaran dilakukan dari produsen kepada konsumen.

3. Tujuan pemasaran adalah menyampaikan suatu koditi dan mendorong adanya proses pertukaran.

4. Tujuan proses pertukaran untuk memuaskan keinginan dan memenuhi kebutuhan manusia atau konsumen.


(40)

commit to user

G. Fungsi Pemasaran

Pemasaran merupakan proses yang bertujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Earl S. Fullbrook, pemasaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pengusaha dalam menyampaikan suatu komoditi maupun jasa dari produsen ke konsumen. Dari definisi tersebut, dapat diambil 3 kesimpulan adanya 3 fungsi atau tugas yang diperlukan dalam kegiatan pemasaran yaitu (Amir M.S 2004:46) :

1. Fungsi pengadaan

Fungsi pengadaan menyangkut penentuan jenis, jumlah komoditi yang akan diproduksi sesuai dengan perkiraan selera konsumen dan mencari sumber dimana komoditi dapat dibeli sendiri tidak menjadi produsen dari komoditi tersebut.

2. Fungsi transportasi

Yang termasuk didalamnya adalah pemilihan alat angkut yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sementara tanggung jawab transportasi adalah menyediakan komoditi yang tepat waktu sesuai keinginan konsumen. Faktor-faktor yang diperhitungkan dalam transportasi adalah :

a. Jarak yang akan ditempuh antara produsen dan konsumen b. Nilai komoditi

c. Tingkat kemungkinan rusaknya komoditi selama perjalanan d. Daya tahan komditi dalam perjalanan


(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Fungsi menentukan konsumen dan pasar sasaran

Menentukan konsumen atau pasar sasaran ekspor merupakan tugas utama pemasaran ekspor. Tugas ini memerlukan pendekatan sistematis dimana hal ini merupakan penetapan langkah-langkah dan kegiatan yang perlu dilakukan sehingga komoditi yang ditawarkan untuk diekspor sampai ke tangan konsumen. Langkah-langkah kegiatan tersebut adalah :

a. Menentukan pasar sasaran

Pasar sasaran (target market) adalah kawasan atau negara yang ingin dimasuki dalam pengertian geografis. Setelah menetapkan komoditi yang akan diekspor maka langkah selanjutnya adalah menentukan ke mana komoditi itu akan diekspor. Negara yang kita pilih itulah yang disebut sebagai “pasar sasaran”.

b. Menentukan segmen pasar

Penentuan pasar sasaran ditekankan pada kriteria geografi sedangkan segmen pasar ditentukan berdasarkan pada demografi. Manfaat dari penentuan pasar sasaran (kawasan) dan segmen pasar (kelompok masyarakat) memungkinkan untuk mempelajari dengan lebih seksama dan mendalam mengenai segala sesuatu yang menyangkut kawasan atau negara yang dituju, baik mengenai potensi ekonomi, peraturan ekspor impor, serta dapat mempelajari dengan lebih mendalam selera kelompok masyarakat yang menjadi sasaran komoditi ekspor.

c. Menentukan kuantitas produksi

Pada umumnya pemasaran komoditi yang diproduksi di Indonesia sebagian besar masih untuk pemasaran dalam negeri dan yang


(42)

commit to user

sebagian kecil untuk pasaran ekspor. Dengan adanya pasar dalam negeri yang cukup kuat pula untuk melakukan ofensif di pasar ekspor. Kemungkinan ofensif itu misalnya dengan melakukan subsidi internal untuk komoditi ekspor, serta keseimbangan antara kuantitas yang diproduksi untuk pasar dalam negeri dan kuantitas untuk pasar ekspor. d. Menentukan kualitas

Dengan bertambah banyaknya hasil industri substitusi impor yang diikutsertakan untuk mendorong ekspor, maka upaya ke arah peningkatan mutu atau upaya adaptasi mutu yang sesuai dengan pasar ekspor sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena komoditi yang dihasilkan industri substitusi impor sesungguhnya hanya cocok untuk konsumsi dalam negeri dan bukan untuk konsumen di luar negeri. Karena itu penyesuaian atau adaptasi mutu sangat diperlukan.

e. Menentukan strategi bauran pemasaran

Unsur-unsur bauran pemasaran terbagi menjadi empat yang biasa disingkat sebagi 4P yaitu Product, Price, Place dan Promotion. Namun menurut Philip Kotler, menambahkan dua unsur P lainnya yaitu Power (Government Power) dan Parliament sehingga menjadi 6P. Tujuan dari penetapan strategi bauran pemasaran adalah mencari kombinasi yang tepat dari keenam unsur pemasaran itu, yang cocok untuk segmen pasar tertentu. Cara yang ditempuh dalam menentukan bauran pemasaran adalah menentukan salah satu unsur bauran itu sebagai “inti” sedangkan unsur bauran yang lain dijadikan penunjang.


(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user f. Menentukan syarat perdagangan

Dalam perdagangan ekspor impor terdapat 13 macam syarat perdagangan yang diatur oleh Kamar Dagang Internasional yang berkedudukan di Paris. Syarat perdagangan itu dituangkan dalam peraturan yang disebut INCOTERMS 2000 atau International Commercial Terms 2000 yang dikeluarkan oleh International Chamber of Commerce Paris tahun 2000. Sebelum melangkah memasuki pasar ekspor maka perlu ditetapkan syarat perdagangan mana yang kita pilih sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan eksportir dalam memenuhi kewajiban untuk masing - masing persyaratan itu.

g. Menentukan saluran pemasaran

Memasarkan barang ke luar negeri ditempuh melalui salah satu dari dua kemungkinan . Kemungkinan pertama, melakukan sendiri ekspor komoditi yang dihasilkan. Ini disebut pemasaran langsung karena bertindak sebagai produsen eksportir. Kedua, dengan cara tidak langsung atau melalui perantara. Pola ini berdasarkan prinsip pembagian kerja antara produsen dengan pihak perantara. Produsen mengkonsentrasikan kegiatannya pada masalah produksi, baik mengenai mutu komoditi, kuantum, waktu penyerahan. Sedangkan pihak perantara mengkonsentrasikan kegiatannya pada upaya pemasaran seperti riset pasar, pelayanan konsumen, perkembangan teknologi pesaing dan lainnya.


(44)

commit to user h. Menentukan cara promosi

Tujuan promosi adalah memperkenalkan komoditi yang akan diekspor kepada calon pembeli di mancanegara. Promosi juga dapat diartikan sebagai mengkomunikasikan komoditi yang diproduksi kepada calon pembeli. Cara yang dipakai dapat dipilih melalui beberapa media seperti iklan di majalah dan surat kabar, melalui radio, televisi dan bahkan kini melalui internet. Sebagai produsen suatu komoditi ekspor, yang penting diperhatikan adalah bahwa komoditi apapun yang diproduksi haruslah sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan seleranya.

i. Menentukan syarat kontrak jual beli

Promosi dapat dianggap langkah yang langsung menuju sasaran yaitu calon pembeli. Namun kadangkala proses transaksi sampai terjadinya suatu kesepakatan antara penjual (eksportir) dengan pembeli (importir) harus melalui serangkai negoisiasi yang panjang. Ada banyak faktor yang haus dinegosiasikan terlebih dahulu yaitu jenis dan mutu komditi yang ditawarkan, syarat perdagangan yang disepakati, syarat pembayaran yang saling menguntungkan, waktu penyerahan barang yang sesuai dengan kapasitas produksi, dan waktu pemasaran yang dibutuhkan yang dibutuhkan pembeli. Semua ketentuan itu harus dituangkan dalam kontrak jual beli antara eksportir dan importir yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan transaksi tersebut dan untuk menghindari sengketa.


(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran atau marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran ( Kotler Philip, 2004:18 ). Unsur-unsur bauran pemasaran dibagi menjadi 4 yang biasa disingkat 4P yaitu : ( Irawan dkk,1997:84-153)

1. Product

Sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk dalam suatu perusahaan mencakup keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi serta imbalan.

2. Price

Jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasidari barang beserta pelayanannya.Atribut dari harga meliputi :

a. Daftar harga b. Diskon

c. Potongan harga khusus d. Periode pembayaran e. Syarat kredit

3. Promotion

Merupakan berbagai kegiatan yang menunjang kegiatan pemasaran dengan tujuan agar produk yang ditawarkan dapat lebih mudah dikenal pasar.


(46)

commit to user 4. Place

Merupakan tempat dimana produk akan dilemparkan agar dapat dicari dan didapat konsumen dengan mudah.

I. Problema ekspor

Setiap kali melakukan transakasi ekpor, pada dasarnya eksportir menghadapi lima masalah pokok. Kelima masalah itu adalah ( Amir MS , 2004 : 75 ) :

1. Masalah Produksi

Ada beberapa hal yang memerlukan perhatian khusus dalam masalah produksi, anatara lain :

a. Desain

Desain, tipe, atau model yang akan diekspor harus sesuai dengan perkiraan “selera” calon pembeli sehingga para eksportir harus mengetahui selera calon pembeli dengan melakukan penelitian sederhana.

b. Kapasitas produksi

Banyak pesanan atau order telah ditempatkan kepada eksportir kita, tetapi ternyata mereka tidak mampu memenuhi pesanan itu karena kapasitas produksinya terlalu kecil daripada pesanan yang diterimanya.

c. Mutu komoditi

Seringkali pesanan yang diterima oleh pembeli tidak sesuai dengan mutu barang contoh yang dijadikan landasan transaksi sehingga


(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

timbul masalah tuntutan ganti rugi (claim) yang membawa akibat yang buruk bagi eksportir oleh karena itu peranan mutu pengawasan Mutu Terpadu (MT) atau Gugus Kendali Mutu (GKM) sangat berarti dalam menangani masalah produksi khususnya menjamin standardisasi mutu komoditi ekspor.

2. Masalah pemasaran

Kunci keberhasilan yang paling penting dari suatu transaksi ekspor adalah pemasaran. Produksi yang berlimpah tidak akan ada artinya bila tidak ada pembeli tetapi menemukan pembeli juga bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, para ekspotir dihadapkan 2 masalah tentang pemasaran, yaitu:

a. Menentukan pasar atau calon pembeli

Cara lazim yang dilakukan untuk menawarkan barang adalah dengan cara melakukan penelitian tentang komoditi yang dihasilkan, menentukan sistem promosi yang tepat, dan menentukan kebijakan harga (policy).

b. Menentukan saluran pemasaran (marketing channel)

Pemasaran barang ke luar negeri dapat dilakukan secara langsung oleh eksportir sendiri atau tidak langsung melalui perantara atau perusahaan lain.

3. Masalah penanganan ekspor

Masalah penanganan ekpor adalah masalah yang berkaitan dengan segala urusan yang berhubungan dengan despatch of the goods atau pemberangkatan yang menyangkut urusan fisik, maupun urusan sertifikasi atau dokumentasi yang diperlukan.


(48)

commit to user

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penangan ekspor adalah ;

a. Barang-barang yang harus dipersiapkan untuk Ready for Export atau siap untuk diekspor.

b. Pengepakan harus sesuai dengan pengepakan layak laut atau sea-worthy packing.

c. Kubikasinya harus sesuai dengan ukuran standard peti kemas supaya ongkos angkutnya rendah.

d. Perusahaan pelayaran harus dihubungi untuk mebukukan muatan (cargo booking) supaya disediakan kapal tepat pada waktunya.

e. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) harus dipersiapkan dengan bank devisa dan Bea Cukai untuk memperoleh izin muat.

f. Dokumen pengapalan atau shipping document harus dipersiapkan satu demi satu sesuai dengan kontrak dan ketentuan dari Letter of Credit. 4. Masalah Fasilitas Ekspor

Daya saing suatu komoditi ditentukan oleh faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung diantaranya mutu komditi, harga, waktu penyerahan, intensitas promosi, saluran pemasaran, dan layanan purna jual. Sedangkan faktor tidak langsungnya dalah fasilitas ekspor dan subsidi dari pemerintah. Fasiltas ekspor yaitu:

a. Kredit ekspor berbunga rendah

b. Subsidi dalam bentuk sertifikat ekspor c. Fasilitas pengembalian bea masuk impor.


(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Keringanan bea masuk untuk komoditi yang diperdagangkan antar negara Asean dalam bentuk Asean Prefential Trading Arrangement (Asean-PTA)

e. Dukungan pemerintah kepada eksportir nasional untuk memenangkan tender internasional.

5. Masalah Kendala Ekspor

Semua hal yang menghalangi kelancaran ekspor, baik yang bersumber di dalam negeri sendiri maupun sengaja diadakan oleh negara pengimpor disebut kendala ekspor.

Kendala yang berasal dari dalam negeri sendiri yaitu :

a. Birokrasi yang bertele-tele, yang menghambat kelancaran perizinan. b. Pungutan liar yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang

melemahkan daya saing.

c. Rendahnya disiplin nasional yang menghancurkan produktivitas, integritas, dan bonafiditas eksportir nasional.

Kendala ekspor yang sengaja diadakan oleh negara pengimpor yaitu : a. CommonExternal Tariff atau tarif bea masuk yang tinggi yang

dipasang oleh negara-negara anggota Pasar Bersama Eropa dan diberlakukan terhadap negara luar termasuk Indonesia.

b. BritishCommonwealth Preference yaitu tarif bea masuk impor yang khusus diberikan Inggris kepada negara-negara bekas dominion Inggris seperti Australia, Singapura, Kanada , dan lain-lain, yang dengan sendirinya tidak bisa dinikmati oleh negara luar seperti Indonesia.


(50)

commit to user

c. Kuota sistem yang ditetapkan untuk impor hasil pertanian dan industri seperti kuota untuk kopi dan kuota untuk produk tekstil, yang merupakan pembatasan untuk perkembangan ekspor kita.

d. Keharusan sertifikasi dan prosedur impor yang berlebihan untuk mempersulit impor yang diberlakukan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat dengan FDA (Federal Drug Administration) dan aneka sertifikasi yang diminta oleh bea cukai Jepang.

J. Resiko Transaksi Ekspor Impor

Manajemen resiko yang baik merupakan jantung dari perdagangan internasional. Resiko merupakan unsur yang selalu ada dalam semua usaha bisnis. Dalam perdagangan internasional, resiko itu berlipat ganda dibandingkan dengan perdagangan domestik (Amir MS, 2002:3).

1. Resiko Transportasi

Transportasi internasional mempunyai kecenderungan menempuk jarak yang semakin jauh dengan muatan yang sering berpindah tangan. Akibatnya, meningkatnya resiko kehilangan, kerusakan, dan pencurian oleh karena itu sebagai konsekuensinya para importir harus memahami hak-haknya dalam urusan pengangkutan. Jika terjadi kerusakan karena kesalahan pengangkut maka tanggung jawab pengangkut tergantung pada syarat-syarat yang tercantum pada kontrak pengangkutan dan informasi yang terdapat dalam konosemen (dokumen yang menyatakan syarat pengangkutan). Oleh karena itu, importir harus memahami pula ssyarat-syarat pertanggungan yang disebutkan dalam polis asuransi yang


(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memungkinkan importir bersangkutan mengajukan ganti rugi apabila terjadi kerusakan selama dalam perjalanan.

2. Resiko Non Payment / Kredit

Karena eksportir sulit menelusuri bonafiditas dan reputasi calon pembeli luar negeri maka resiko untuk tidak dibayar, terlambat pembayaran, bahkan resiko ditipu bertambah tinggi maka konsekuensinya eksportir sering menuntut syarat pembayaran dengan cara pembukaan Irrevocable Documentary Letter of Credit.

3. Resiko Mutu Barang

Bagi importir akan sulit memeriksa fisik mutu barang sebelum dikapalkan. 4. Resiko Nilai Tukar

Jika harga telah ditetapka dalam suatu mata uang tertentu dalam kontrak internasional, maka fluktuasi nilai tukar yang terjadi setelah itu tak dapat dihindari dan akan menguntungkan salah satu pihak atas beban kerugian pihak lain. Maka solusi untuk menghindari ketidakpastian adalah dengan cara menetapkan harga kontrak dalam mata uang sendiri. Tetapi cara ini sebenarnya tidak menghilangkan resiko nilai tukar karena pengusaha masih mungkin menghadapi resiko melemahnya mata uang sendiri yang bisa terjadi dalam tenggang waktu antara tanggal kontrak dengan tanggal saat pembayaran.

5. Resiko Peristiwa Tak Terduga

Pemogokan, bencana alam, ataupun peperangan mengakibatkan kegagalan pengiriman barang. Peristiwa tak terduga dapat juga mengubah biaya transportasi karena kenaikan harga bahan bakar kapal atau tertutupnya


(52)

commit to user

jalur pelayaran yang ekonomis. Ketentuan tentang terjadinya “bencana” diatur dalam setiap kontrak yang dapat melindungi kedua pihak yang bersangkutan.

6. Resiko Hukum

Peraturan dan hukum negara asing bisa saja berubah atau berbeda penerapan dari transaksi-transaksi sebelumnya dan akan berdampak buruk terhadap transaksi yang akan dilakukan. Seperti, izin pabean yang tidak diperoleh dan apabila penyelesaian sengketa tunduk kepada pengadilan negara asing maka penyelesaiannya tidak bisa cepat dilakukan. Oleh karena itu, eksportir dan importir menunjuk International Commercial Arbitration untuk menyelesaikan sengketa.


(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB III

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan

PT Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan perseorangan yang berdiri sejak tahun 1975 yang terletak di Jalan Pakel No.11 Kerten, Laweyan, Surakarta. Perusahaan yang didirikan oleh Bapak Wahyu Iskandar, bergerak di bidang textile yang mengolah bahan baku menjadi kain mentah (grey) dan kain bercorak (kain printing) untuk menambah jenis produksinya.

Pada awal berdirinya, perusahan ini masih termasuk dalam usaha mikro yang berskala kecil. Namun, karena usaha yang terus berkembang akhirnya Keluarga Wahyu Iskandar mendirikan sebuah badan usaha berbentuk badan hukum CV (Comanditer Vennonschap) dengan nama CV Iskandartex. Sejak berdiri pada tanggal 23 Mei 1975 ini, perusahaan ini baru memulai produksinya satu tahun kemudian dan berbadan hukum pada tahun 1983 berdasarkan akte perusahaan No. 98 pada tanggal 23 Mei 1983. Awalnya perusahaan hanya mempunyai 25 mesin tenun dan kurang lebih 200 karyawan yang dibagi menjadi 2 shift yaitu 16 jam kerja. Seiring bertambahnya produksi perusahaan, pada tahun 1977 mesin tenun ditambah menjadi 77 unit dan pada tahun 1980 perusahaan mendatangkan mesin kanji yang berasal dari Taiwan yang berguna untuk mengeringkan


(54)

commit to user

kain secara otomatis. Pada tahun yang sama pula, perusahaan memperluas area perusahaan dan juga menambah mesin tenun menjadi 300 unit.

Pada tahun 1991, perkembangan usaha CV Iskandartex terutama di bidang produksi dan pemasaran sangat meningkat. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan melakukan kebijakan berupa perubahan bentuk badan hukum pada perusahaan ini yang dulunya berbentuk CV (Comanditer Vennonschap) berganti menjadi PT (Perseroan Terbatas) berdasarkan SK Menkeu RI No. 7/12/12 tertanggal 1 November 1989. Perusahaan ini resmi berganti menjadi PT Iskandartex pada tanggal 2 Januari 1991 dengan nomor izin usaha 199/11.16/PB?VIII/1991/PT. Selain berganti bentuk badan hukumnya, perusahaan juga menambah mesin tenunnya menjadi 520 unit dan pada tahun 1992 mesin yang digunakan sudah bertambah lagi menjadi 614 unit. Pada bulan Februari 1996, perusahaan yang mulanya PT Iskandartex berganti nama menjadi PT Iskandar Indah Printing Textile.

2. Lokasi perusahaan

Lokasi PT Iskandar Indah Printing Textile berada di Jalan Pakel No. 11 Kerten, Laweyan, Surakarta yang mempunyai luas sekitar empat hektar. Penentuan lokasi perusahaan sangatlah penting karena menentukan perkembangan perusahaan. Lokasi dimana perusahaan berada memiliki keunggulan antara lain:


(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user a. Ditinjau dari segi ekonomis

1) Lokasinya yang dekat dengan Jalan Adi Sucipto dapat memudahkan perusahaan dalam mendistribusikan barangnya sehingga dapat menghemat biaya transportasi dan pengangkutan. 2) Dengan lokasi di pusat kota yang banyak penduduknya maka

tenaga kerja cukup tersedia. b. Ditinjau dari segi sosial

1) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar karena usaha ini merupakan usaha padat karya.

2) Membantu pemerintah dalam mensukseskan pemakaian produk dalam negeri

3) Membantu membudayakan batik dalam masyarakat c. Ditinjau dari segi teknis

1) PT Iskandar Indah Printing Textile yang memiliki wilayah yang luas sehingga bisa mengembangkan usahanya untuk masa yang akan datang

2) Mudah dalam hal pengadaan alat-alat yang dibutuhkan seperti sparepart, mesin tenun, dan memperoleh tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai bidangnya

3. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi PT Iskandar Indah Printing Textile adalah

1) Menjalankan usaha di bidang sandang yang merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia.


(56)

commit to user

2) Menjadikan salah satu perusahaan tekstil yang mampu memnuhi kebutuhan konsumen dalam berbagai kualitas produksi.

b. Misi PT Iskandar Indah Printing Textile adalah

1) Memperoleh keuntungan bagi perusahaan, karyawan, dan konsumen agar tetap terjaga kelangsungan hidupnya.

2) Membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan.

3) Membantu dalam pengadaan sandang untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia.

4. Struktur Organisasi

Dengan melakukan pemilihan serta penentuan struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan maka pencapaian tujuan perusahan akan lebih terarah. Selain itu dengan struktur organisasi yang jelas dan baik maka akan dapat diketahui sampai dimana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya. Dalam menjalankan aktivitas usahanya, PT Iskandar Indah Printing Textile menggunakan struktur organisasi lini atau garis yang artinya semua kegiatan di dalam perusahaan dikoordinir langsung oleh pimpinan perusahaan atau pemilik perusahaan. Bagan struktur organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :


(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile. Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile

Direktur Sekretaris Umum Departemen Umum Departemen Produksi Departemen Penjualan Departemen Planning dan Control Depatemen Keuangan & Pembukuan Departemen Personalia K a. B ag. M ai nt ena n ce K a. B ag. F ini sh ing K a. B ag. P rose s K a. B ag. P er si ap an K a. B ag. U m um K a. B ag. G uda ng K a. B ag. A dm . P er si ap an K a. B ag. Q ua lit y C ont rol K a. B ag. P em be lia n K a. B ag. K as K a. B ag. P em bukua n


(58)

commit to user

5. Deskripsi Jabatan

Deskripsi jabatan merupakan penjelasan dari tugas, wewenang dan tanggungjawab dari masing-masing unit yang ada di dalam perusahaan. Tugas tiap jabatan tersebut adalah untuk mewujudkan tujuan utama berdirinya PT. Iskandar Indah Printing Textile, adapun tugas-tugas tiap bagian tersebut adalah :

a. Direktur utama

Merupakan unsur eksekutif tertinggi dalam organisasi perusahaan, sebagai pimpinan produksi dan sebagai pimpinan perusahaan. Tugas - tugasnya adalah sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab atas kelangsungan operasional perusahaan secara keseluruhan.

2) Bertanggung jawab atas tujuan operasional perusahaan.

3) Mengambil tindakan atau keputusan yang dirasa perlu dan menguntungkan perusahaan.

4) Bertanggung jawab atas perkembangan perusahaan secara keseluruhan.

5) Membina hubungan baik dengan instansi pemerintah, perusahaan-perusahaan lain maupun masyarakat.

b. Sekretaris Umum

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut : 1) Menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.


(59)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Mengkoordinir personil-personil serta pekerjaan yang berhubungan dengan atasan.

c. Departemen Produksi

1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi yang telah direncanakan.

2) Bertanggung jawab atas hasil kerja.

3) Bertanggung jawab atas aktivitas perusahaan yang berada di bawah wewenangnya.

4) Bertanggung jawab atas pengaturan atau pengawasan kerja dan personil yang dipimpinya.

d. Kepala Bagian Persiapan

1) Menyusun jadwal kerja kelompk warping, kanji, cucuk, palet sesuai dengan rencana produksi.

2) Membantu menyiapkan peralatan, bahan baku dan bahan penolong. 3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian persiapan. e. Kepala Bagian Proses

1) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan yang direncanakan.

2) Membantu menyiapkan peralatan kerja

3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian proses. f. Kepala Bagian Finishing

1) Menyusun jadwal kerja bagian finishing sesuai dengan yang direncanakan.


(60)

commit to user

3) Menyiapkan laporan hasil produksi perhari tiap shift. g. Kepala Bagian Maintenance

1) Mengatur kerja perbaikan dan peralatan masing-masing dan peralatan-peralatan lainnya.

2) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian maintenance h. Departemen Penjualan

Departemen penjualan bertanggung jawab pada direktur, dengan tugas-tugas sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab atas penjualan terhadap hasil produksi. 2) Melaksanakan pekerjaan administrasi dan penjualan. i. Departemen Planning dan Control

Departemen ini dipimpin oleh seorang kepala departemen planning dan control dengan tugas-tugas sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab atas perencanaan dan control produksi.

2) Bertanggung jawab atas hasil kerja pengawasan mutu, pelayanan umum dan gudang.

3) Bertanggung jawab atas aktiva dan perusahaan yang berada di dalam wewenangnya.

4) Bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan kerja personil yang dipimpinnya.

j. Kepala Bagian Umum

1) Mengatur pekerjaan yang berhubungan dengan personil, kebersihan, dan kendaraan.


(61)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian tentang kebutuhan-kebutuhan pelayanan umum.

k. Kepala Bagian Gudang

1) Mengatur dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan penerimaan, pengeluaran dan penyimpangan barang spare part, benang dan lain-lain.

2) Melaksanakan perencanaan pengadaan barang dan benang. 3) Memeriksa laporan persediaan gudang setiap saat.

l. Kepala Bagian Administrasi

1) Melakukan pengadministrasian dokumen-dokumen yang diterima. 2) Melakukan pencatatan dan penghitungan hasil-hasil produksi. m. Kepala Bagian Quality Control

1) Mengontrol kualitas secara terpadu mulai bahan baku, bahan pembantu hingga produk kain sesuai dengan rencana produksi. 2) Melakukan penilaian dan pemeriksaan terhadap rencana produksi. 3) Melaporkan hasil produksi harian per shift kepada atasan.

4) Melakukan tes terhadap bahan baku dan bahan pembantu. n. Departemen Keuangan dan Pembukuan

Seperti departemen lainnya, departemen ini juga dipimpin oleh seorang kepala departemen keuangan dan pembukuan, dengan tugas-tugas sebagai berikut :

1) Melakukan pemeriksaan belanja perusahaan sehari-hari.

2) Mempelajari laporan harian, mingguan dan bulanan dari bagian-bagian yang dipimpin.


(62)

commit to user

3) Mengedarkan laporan yang diperlukan departemen yang memerlukan.

4) Bertanggung jawab atas aktiva perusahaan yang berada dibawah wewenangnya.

o. Kepala Bagian Kas

1) Melakukan pekerjaan administrasi keuangan.

2) Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan. 3) Melaksanakan pembayaran gaji dan upah para karyawan p. Kepala Bagian Pembukuan

1) Melakukan pekerjaan administrasi pembukuan.

2) Mencatatkan, mengarsipkan dan menyimpan naskah tentang persediaan utang dan piutang.

3) Melakukan cross chek terhadap buku harian, buku kas harian, daftar pembayaran utang, daftar penagihan piutang.

q. Kepala Bagian Pembelian

1) Melakukan pekerjaan administrasi pembelian.

2) Menyiapkan formulir perintah pembelian berdasarkan formulir permohonan dari departemen yang membutuhkan.

3) Memeriksa, mencatat dan mengarsipkan setiap pembelian serta melanjutkan ke bagian keuangan.

r. Departemen Personalia

Bagian ini bertugas untuk membuat daftar hadir, menentukan kriteria atau syarat-syarat masuk menjadi karyawan di perusahaan dan mengurusi kesejahteraan karyawan. Biasanya dalam pengadaan tenaga


(1)

commit to user

Terdapat ketidaksesuaian beberapa bagian dari proses ekspor yang

diajarkan di bangku kuliah dengan dunia usaha yaitu penggunaan order

sheet dalam perjanjian kontrak yang dibuat oleh PT Iskandar Indah

Printing Textile. Di dalam teori, perjanjian kontrak dagang antara penjual

dan pembeli dengan menggunakan sales contract bukan order sheet yang

umumnya digunakan dalam surat balasan dari penawaran produk (offer

sheet). Selebihnya sudah sesuai antara apa yang terjadi di dunia praktek /

usaha dengan teori-teori proses ekspor yang diberikan pada saat pembelajaran.

3. Kendala-Kendala Ekspor yang Dihadapi PT Iskandar Indah Printing

Textile

Beberapa hal dialami PT Iskandar Indah Printing Textile yang

membuat ketidaklancaran dalam melaksanakan aktivitas ekspor

produknya, yaitu:

a. Nilai tukar rupiah terhadap dollar

Beberapa waktu yang lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar menguat sehingga mengakibatkan penjualan produk yang seharusnya mendapatkan keuntungan justru menuai kerugian. Padahal perusahaan

akan menyanggupi orderan dari buyer sehingga harus menolak

pesanan dan menghentikan ekspornya untuk beberapa waktu.

b. Peniruan motif

Produk yang diekspor PT Iskandar Indah Printing Textile ke Dubai selain dipasarkan disana juga dipasarkan ke India. Di India, terdapat


(2)

commit to user

perusahaan-perusahaan nakal yang meniru motif dari produk PT Iskandar Indah Printing Textile dengan kualitas yang rendah dengan 1/3 harga dari harga yang dipatok perusahaan dan kode hak paten yang sama. Oleh karena itu, hal ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

c. Pesaing usaha

Perusahaan-perusahaan tekstil baik di dalam maupun di luar negeri berlomba-lomba mencari konsumen dan memperluas pangsa pasar

karena semakin dekatnya jarak antar negara dikarenakan

perkembangan teknologi dan kemajuan transportasi. PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah lama berkecimpung dalam jalur ekspor tekstil berusaha untuk sekuat mungkin bertahan dan mengembangkan pangsa pasarnya dari gempuran para pesaing usahanya. Setiap pesaing usaha mempunyai keunggulan dari masing-masing produknya yang dapat menarik perhatian pembeli. Kualitas dan harga produk yang terjangkau merupakan hal yang harus diperhatikan PT Iskandar Indah Printing Textile agar dapat bertahan dalam persaingan usaha.

d. Lesunya permintaan pasar

Karena adanya krisis ekonomi global maka daya beli konsumen berkurang sehingga menimbulkan tidak adanya permintaan / orderan yang masuk ke PT Iskandar Indah Printing Textile. Hal ini mengakibatkan terhentinya ekspor pada perusahaan. Oleh karena itu,


(3)

commit to user

untuk menjadikan perusahaan tetap survive maka perusahaan fokus

terhadap pasar lokal / dalam negeri.

e. Tidak ada jaminan perilaku etis export broker

Export broker seringkali tidak memihak perusahaan melainkan

pembeli. Seperti mendesak perusahaan agar produknya segera dilepas ke pembeli padahal harga yang diminta pembeli belum sepenuhnya disetujui perusahaan yang bertindak sebagai penjual. Hal ini mungkin

merupakan strategi dari export broker untuk bisa memperoleh

keuntungan yang maksimal dari kegiatan pemasaran yang mereka jalankan.

Dalam dunia usaha, banyak kendala-kendala yang terjadi secara kompleks karena berhubungan langsung dengan kegiatan ekspor yang dijalani. Berbeda dengan teori yang merangkum keseluruhan dari pengamatan di lapangan. Kendala-kendala yang terjadi pada PT Iskandar Indah Printing Textile hampir keseluruhan sama dengan apa yang terdapat di dalam buku teori ekspor-impor namun lebih spesifik.


(4)

commit to user

80

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang diuraikan diatas yang disesuaikan berdasarkan tujuan penelitian, maka diperoleh hasil penelitian yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Cara pemasaran PT Iskandar Indah Printing Textile menggunakan cara

pemasaran yang tidak langsung yaitu dengan menggunakan export broker

karena alasan keterbatasan kemampuan yang dimiliki perusahaan. Oleh

karena itu, peranan export broker sangat penting bagi pemasaran produk

perusahaan walapun terdapat kelemahan-kelemahan dalam menggunakan jasa export broker.

2. Proses ekspor dengan bantuan export broker berlangsung sejak

ditandatanganinya kontrak antara perusahaan dengan export broker sampai

mempertemukan kedua belah pihak yaitu perusahaan selaku penjual dengan pembeli. Sedangkan kegiatan pengiriman barang dan dokumen serta hal-hal yang berhubungan dengan pembayaran merupakan tanggung

jawab perusahaan sendiri. Fee untuk export broker diberikan setelah

semua proses ekspor selesai.

3. PT Iskandar Indah Printing Textile menemui kendala-kendala yang berasal

dari luar perusahaan yang menyebabkan ekspornya terhenti, yaitu nilai tukar rupiah terhadap dolar, peniruan motif, adanya pesaing-pesaing usaha,


(5)

commit to user

lesunya permintaan pasar, dan tidak adanya jaminan perilaku etis export

broker.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin memberikan sedikit saran yang mungkin dapat membantu dan berguna bagi PT Iskandar Indah Printing Textile dalam optimalisasi kinerja perusahaan. Saran yang penulis sampaikan antara lain :

1. PT Iskandar Indah Printing Textile hendaknya melakukan kesepakatan

kontrak dagang menggunakan sales contract agar kesepakatan order yang

disetujui pembeli menjadi lebih valid dan lebih mengikat.

2. Cara pemasaran yang digunakan PT Iskandar Indah Printing Textile yang

menggunakan export broker membuat adanya ketergantungan terhadap

export broker. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya juga melakukan

alternatif lain agar perusahaan juga mendapat orderan dari buyer.

3. Sebaiknya perusahaan bisa bernegosiasi dengan pembeli untuk

menggunakan mata uang rupiah sebagai pembayarannya untuk menghindari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Dalam hal ini, yang diuntungkan adalah eksportir atau PT Iskandar Indah Printing Textile sendiri untuk menghindari kerugian.

4. Dalam hal peniruan motif dan persaingan usaha, sebaiknya perusahaan

melakukan inovasi terhadap produknya dengan menggunakan produk yang identik dengan perusahaan dan unik sehingga tidak mudah ditiru oleh perusahaan lain tetapi tetap menonjolkan kualitas dan harga yang bisa


(6)

commit to user

menjangkau semua kalangan konsumennya agar tetap bertahan dalam persaingan usaha yang semakin ketat dengan persamaan kualitas dan harga yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan.

5. Permintaan ekspor tidak selalu stabil dalam setiap periode. Oleh karena itu

agar perusahaan tetap bertahan maka perusahaan harus memperhatikan pangsa pasar dalam negerinya dan juga sebaiknya perusahaan membidik pasar ekspor baru dalam mengekspansi produknya sehingga mungkin saja konsumen yang berasal dari tujuan ekspor yang baru tersebut tertarik terhadap produk PT Iskandar Indah Printing Textile.

6. Dalam tidak adanya jaminan perlakuan tidak etis export broker, sebaiknya

ada ketegasan dari perusahaan untuk tidak mengikuti saran dari export

broker yang dinilai lebih memihak pembeli karena mengenai hal-hal yang

menyangkut kesepakatan harga dari harga yang terendah hingga tertinggi produk-produk yang dijual ke pembeli sudah diatur dalam perjanjian