PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS : Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Putra Panjalu Kelas IV.

(1)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 8

C. Rumusan Masalah... 8

D. Tujuan Penelitian... 9

E. Manfaat Penelitian... 9

F. Batasan Penelitian... 10

G. Definisi Operasional...10

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pendidikan Penjas... 12

1. Hakikat Pendidikan Jasmani... 12

2. Pengertian Pendidikan Jasmani... 14


(2)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu viii

B. Permainan Tradisional... 17

1. Pengertian Permainan...17

2. Permainan Tradisional... 22

C. Partisipasi... 25

1. Pengertian Partisipasi... 25

D. Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi... 29

E. Hipotesis Tindakan... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian...32

B. Subjek Penelitian... 35

C. Alur Penelitian... 38

D. Instrumen Penelitian...43

E. Pengumpulan Data... 45

F. Analisa Data... 47

G. Pengolahan Data...49

BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 50

1. Deskripsi Siklus I (Tindakan I)... 50

2. Deskripsi Siklus II (Tindakan I)... 55

3. Deskripsi Siklus III (Tindakan I)... 59


(3)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ix

C. Sintesis dan Konfirmasi... 66

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan... 69

B. Rekomendasi... 70

DAFTAR PUSTAKA... 71


(4)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas IV SDN Putra Panjalu... 37 Tabel 4.1 Rekapitulasi kriteria Penilaian Aspek Partisipasi Dalam

Proses Pemebelajaran Permainan Tradisional Dari Siklus I Sampai Siklus III... 70


(5)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 36 Gambar 3.2 Alur Penelitian... 39


(6)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Tindakan I... 74

Lampiran 2 Format Penilaian PartisipasiSiklus I Tindakan I... 77

Lampiran 3. Lembar Observasi Guru Siklus I Tindakan I... 78

Lampiran 4. Lembar wawancaraSiklus I Tindakan I... 79

Lampiran 5 Catatan LapanganSiklus I Tindakan I... 80

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Tindakan I... 81

Lampiran 7. Format Penilaian PartisipasiSiklus II Tindakan I... 84

Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Siklus II Tindakan I... 85

Lampiran 9. Lembar wawancaraSiklus II Tindakan I... 86

Lampiran 10. Catatan LapanganSiklus II Tindakan I... 87

Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Tindakan I... 88

Lampiran12. Format Penilaian PartisipasiSiklus III Tindakan I... 90

Lampiran13. Lembar Observasi Guru Siklus III Tindakan I... 91

Lampiran14. Lembar wawancaraSiklus III Tindakan I... 92


(7)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiii

Lampiran 16. Rekapitulasi Penilaian Aspek Partisipasi Dalam Proses Pemebelajaran Permainan Tradisional Dari Siklus I Sampai

Siklus III... 94

Lampiran 17. Rekapitulasi kriteria Penilaian Aspek Partisipasi Dalam Proses Pemebelajaran Permainan Tradisional Dari Siklus I Sampai Siklus III... 95

Lampiran 18. SK Pembimbing Skripsi... 96

Lampiran 19. Surat Izin Penelitian... 97

Lampiran 20. Surat Keterangan Penelitian... 98

Lampiran 21. Foto-foto Penelitian... 99


(8)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan memiliki sarana pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena gerak adalah cirri kehidupan, maka dari itu manusia meski meningkatkan gerak sebagai cirri kehidupan penting melalui aktivitas pendidikan jasmani. Aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal manusia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.

Dalam proses belajar terdapat dua kegiatan saling berinteraksi aktif antara murid dan guru. Guru memberikan stimulus baik berupa pertayaan atau berupa tindakan dan murid bereaksi terhadap stimulus tersebut, sehingga terjadilah proses belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar dapat dicapai hasil yang sesuai dengan tujuan, maka guru perlu mempertimbangkan dan memilih strategi belajar mengajar yang efektif dan efisien. Menurut Bloom (1965:17), “Tujuan pengajaran itu pada hakekatnya adalah perubahan perilaku murid baik bersifat kognitif, afektif, maupun psikomotor atau keterampilan yang diharapkan terjadi setelah proses pengajaran berakhir.” Hal ini sejalan dengan hakikat pendidikan jasmani yang bertujuan mengembahkan ketiga ranah tersebut yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.


(9)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap mental-emosional-sportifitas-spiritual-sosial) serta pembinaan hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas psikis dan fisik yang seimbang.

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pemebelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan prilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, kerjasama, dan kecerdasan emosi. Dalam Sukintaka (1992:10) mengungkapkan bahwa “Pendidikan jasmani akan mempengaruhi ranah kognitif, psikomotor dan afektif”. Proses pendidikan jasmani ada tiga aspek yang menjadi bahan penilaian, yaitu: aspek kognitif (pengetahuan intelektual), afektif (sikap sosial) dan psikomotor (keterampilan gerak). Dalam Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Harold M. Barrow dalamFreeman 2001 yang dikutip oleh Abduljabar (2008:6), menyatakan bahwa:

Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan (exercise). Hasil yang ingin dicapai....individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu.

Dari beberapa pengertian para ahli tentang pendidikan jasmani dapat di simpulkan bahwa Pendidikan jasmani adalah peroses belajar yang menggunakan aktivitas jasmani untuk meningkatkat kebugaran jasmani dan mengandung nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik antara lain: apresiasi, percaya diri, harga


(10)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

diri, kooperatif, tanggung jawab, sportifitas, kompetitif dan budaya hidup sehat, merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara menyeluruh yakni, kognitif, afektif dan psikomotorik. Badan Penelitian dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional (2002:2) menyebutkan salah satu tujuan pendidikan jasmani sebagai berikut:

Standar Kompetensi: mempraktekkan latihan kebugaran jasmani yang lebih kompleks untuk meningkatkan keterampilan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kompetensi Dasar: Mempraktekkan aktivitas dan permainan untuk melatih kekuatan, kecepatan dan kualitas gerak yang meningkat serta nilai kerja keras, kerjasama dan kejujuran.

Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani dapat melalui berbagai macam aktivitas jasmani yang sesuai dengan ruang lingkup pendidikan jasmani yang meliputi permainan dan gerak dasar olahraga. Salah satu aktivitas yang dapat di gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani adalah aktivitas permainan. Dengan perrmainan siswa dapat bergerak bebas dengan perasaan senang sehingga siswa dapat aktif dan berpartisipasi dengan baik.

Partisipasi murid dalam proses pembelajaran sangat penting sekali karena dengan adanya partisipasi dari murid maka proses pembelajaran dapat berjalan dan tujuan pembelajaranakan tercapai sehingga anak bisa tubuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Begitupun dengan pembelajaran penjas, apabila murid tidak bisa berpartisipasi maka guru tidak bisa mengembangkan kemampuan murid dari berbagai aspek baik dari aspek kognitf, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu partisipasi menjadi hal yang paling mendasar yang harus di terapkan dan ditanamkan pada murid dalam proses pembelajaran penjas.


(11)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Menurut Ach. WazirWs., et al. (1999:29) “Partisipasi bias diartikan sebagai keterlibatan seseorang secara sadar kedalam interaksi sosial dalam situasi tertentu”. Dengan pengertian itu, seseorang bias berpartisipasi bila diamenemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggung jawab bersama.

Dengan kata lain partisipasi akan berjalan dengan baik ketika seseorang merasa nyaman dengan lingkungan yang berhubungan dengan orang tersebut. Begitu juga dengan siswa SD, mereka akan ikut berpartisipasi apabila lingkungan tersebut dirasa nyaman dan disukai oleh siswa, lingkungan tersebut ialah sekolah, guru maupun materi pembelajaran.

Kenyataan di lapangan banyak dijumpai proses belajar mengajar yang kurang berjalan dengan baik, hal tersebut terlihat ketika guru sedang mengajar banyak murid yang kurang memperhatikan guru. Biasanya murid akan memperhatikan gurunya ketika guru tersebut memberikan materi yang mereka sukai saja, akan tetapi setiap murid mempunyai karakter dan rasa suka yang berbeda terhadap materi penjas, ada yang suka maen bola, maen voly dan sebagainya.

Melihat karakter siswa yang mempunya keinginan gerak yang sangat tinggi dan sebagian besar dari mereka menyukai permainan maka tidak ada salahnya jika siswa diberikan materi mengenai permainan. Biasanya permainan yang banyak disukai oleh siswa adalah permainan yang mereka kenal yang berasal dari daerah


(12)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

mereka sendiri dan yang sering dimainkan oleh mereka, atau yang biasa kita sebut permainan trsadisional.

Meningkatkan partisipasi siswa untuk belajar dapat dilakukan dengan memperkenalkan permainan tradisional sebagai media pembelajaran. Sebagian besar anak-anak menyukai permainan karena menyenangkan. Rasa senang dan gembira akan menghidupkan fungsi otak kanan dan mempermudah anak untuk menguasai materi pelajaran yang diberikan. Menurut Mentessori dalam Uhamisastra, (2010:31) menjelaskan bermain adalah “Dunia anak bermain sangat signifikan dengan perkembangan anak secara fisik, sosial, emosional dan kognitif”. Dan permainan tradisional menurut Uhamisastra (2010:12) menjelaskan

bahwa permainan tradisional adalah “Permainan yang dimainkan oleh anak-anak

dengan alat yang sederhana, tanpa mesin, asalkan anak tersebut sehat maka ia bisa ikut bermain”. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menghadirkan lingkungan yang menyenangkan bagi siswa dan menumbuhkan keriangan dan kenyamanan seolah-olah siswa sedang bermain padahal sebenarnya sedang belajar.

Pada zaman sekarang ini permainan tradisional sudah jarang dilakukan lagi oleh anak-anak, hal ini terjadi karena anak-anak sekarang sudah dipengaruhi oleh peramainan yang modern dan tehnologi yang canggih sehingga anak tidak banyak bergerak.Untuk menjaga kelestarian dari permainan tradisional maka tidak salah apabila guru memasukannya sebagai materi dalam pembelajaran di sekolah.


(13)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Permainan tradisional pada dasarnya adalah permainan yang mudah difahami dan disukai oleh anak-anak, hal ini terlihat apabila permainan ini dilakukan oleh anak-anak mereka selalu terlihat senang dan menikmatinya.

Hal ini memungkinkan bagi guru untuk bisa menarik perhatian atau partisipasi siswayang kurang dalam pembelajaran penjas, mengingat permainan tradisonal ini sangatlah mudah dipahami dan yang paling penting sangatlah disukai oleh anak-anak khususnya anak-anak sekolah dasar, maka permainan tradisional dapat digunakan guru untuk menarik partisipasi siswa.

Kenyataan di lapangan banyak dijumpai proses belajar mengajar yang kurang berjalan dengan baik, salah satunya di SDN Putra Panjalu yang berada di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.

Penulis melakukan observasi awal ke sekolah SDN Putra Panjalu pada hari rabu tanggal 11 juli 2012 sehingga menemukan beberapa kendala yang menghambat kelancaran terjadinya proses belajar mengajar diantaranya faktor guru. Faktor guru sangatlah penting dalam suatu proses pembelajaran, guru harus menguasai keadaan kelas, keadaan siswa, dan yang penting menguasai materi yang akan disampaikan kepada murid. Akan tetapi guru penjas SDN Putra Panjalu kurang menguasai ketiga faktor tersebut.

Kejadian tersebut terlihat ketika guru penjas memberikan materi yang menggunakan bola sebagai alatnya, guru penjas tersebut hanya memberikan intruksi kepada siswanya untuk memainkan bola tersebut tanpa memperjelas materi apa yang seharusnya dilakukan oleh siswa.


(14)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Faktor tersebut akan mempengaruhi juga terhadap faktor yang lainnya, yaitu guru tidak akan bisa menguasai kelas terutama tidak akan menguasai keadaan siswa dengan maksimal, siswa akan bermain sesuai dengan keinginannya sendiri tanpa ada aturan yang jelas.

Apabila sudah terjadi seperti itu dampaknya akan mempengaruhi kepada siswa, lambat laun siswa akan merasa jenuh, belajarnya jadi asal-asalan, dan bahkan siswa tidak ikut belajar atau berpartisipasi dalam pembelajaran penjas.

Selain faktor guru dan murid, faktor materi juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar mengajar. Pemberian materi yang tepat akan mempermudah guru dalam mengajar, seperti memberikan materi yang menarik untuk siswa, materi yang disukai oleh siswa, karena dengan materi yang demikian dapat meningkatkan keikutsertaan siswa dalam pembelajaran.

Apabila materi yang disampaikan tidak tepat maka murid akan merasa bosan sehingga murid tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan maksimal. Itulah yang terjadi pada siswa kelas 4 SDN Putra Panjalu, selain faktor guru yang kurang menunjang di tambah materi yang disampaikan kurang tepat maka dampaknya akan berpengaruh kepada siswa yaitu kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas.

Mengingat akan sifat siswa sekolah dasar yang tinggi dalam melakukan aktivitas gerak khususnya gerak yang bersifat permainan, maka tidak salah apabila guru memberikan materi pembelajaran berupa permainan yang mudah difahami dan disukai oleh siswa contohnya dengan memberikan permainan tradisional.


(15)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Dalam pembelajaran penjas pemberian materi berupa permainan sangatlah menunjang, selain karena mudah dimainkan permainan juga sangatlah bermanpaat untuk menunjang pertumbuhan anak baik dari aspek kognitif, afektif maupunpsikomotor. Begitu pula dengan permainan tradisional, yang bisa memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan dan perkembangan siswa.

Oleh karena itu permainan tradisional dapat diterapkan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas di sekolah dasar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah penelitian adalah penerapan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa kelas 4 di Sekolah Dasar Negeri Putra Panjalu Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung.

Peneliti fokuskan model yang akan digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah penerapan permainan tradisional. Untuk itu peneliti harus mempertimbangkan sesuatu yang akan menjadi factor penentu dalam penerapan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa.

C. RumusanMasalah

Untu kmemfokuskan permasalahan dalam karya tulis ilmiah harus dibuat dalam bentuk rumusan masalah secara khusus agar tercapai tujuan penelitiannya. Berdasarkan latar belakang yang dikemukan oleh penulis, maka yang dijadikan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :


(16)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2. Bagaimana penerapan permaianan tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa?

D. TujuanPenelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data atau informasi mengenai penerapan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas di sekolah dasar. Penelitian merupakan salah satu sarana dari ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memahami gejala alam, social sosiologis dan pendidikan. Oleh karena itu, setiap penelitian memiliki hubungan erat dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.“ Secara umum penelitian adalah serangkaian usaha sistematis dalam rangka menjawab suatu permasalahan.” (Tuckman, 1976).

Maka tujuan penelitian untuk mengetahui:

1. Pengaruh penerapan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas.

2. Sejauhmana partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas.

E. ManfaatPenelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan menjadikan bahan masukan dan pertimbangan, adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

- Diharapkan menjadi sumbangan keilmuan yang berarti bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan jasmani.


(17)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

-Diharapkan menjadi informasi dan referensi bagi lembaga kependidikan khususnya pendidikan jasmani.

2. Secara praktis

a. Diharapkan menjadi acuan dalam pengembangan metode mengajar di sekolah.

b. Diaharapkan menjadi bahan referensi dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan, khususnya pendidikan jasmani dan peneliti-peneliti yang lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani.

F. BatasanPenelitian

Supaya penelitian ini ruang lingkupnya terarah pada tujuan, maka penulis membatasi penelitian sebagai berikut :

1. Masalah penelitian ini tentang penerapan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas.

2. Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Putra Panjalu 3. Sampel yang diambil untuk penelitian yaitu kelas4 SDN Putra Panjalu

Kabupaten Bandung yang berjumlah 30siswa.

G. Definisi Operasional

Judul dari skripsi ini yaitu PenerapanPermainan Tradidionaldalam Upaya MeningkatkanPartisipasi Siswa dalamPembelajaran Penjas”, (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Penjas bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Putra Panjalu Desa Maruyung Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung). Penulis akan


(18)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

menguraikan bagian-bagian kata yang digunakan dalam judul untuk mencegah kesalahfahaman pada judul di atas.

1. Permaianan Tradisional

Merupakan kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan yang dapat diikutsertakan dalam proses pembelajaran untuk menghindari rasa bosan dalam suatu pembelajaran.

2. Pembelajaran Penjas

Merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental dan emosional.

3. Partisipasi

Merupakan proses keikutsertaan seseorang dalam suatu kegiatan yang mencurahkan baik secara fisik maupun mental dan emosional.


(19)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran dikelas sebagai refleksi dari pembelajaran sebelumnya. Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi dikelas, bukan pada input kelas (silabus, materi dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.

Suharsimi (2002:13) menjelaskan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, penelitian (Research), tindakan (Action), kelas (Classroom) sebagaai berikut:

1. Penelitian (Research) adalah kegiatan mencermati suatu objek, mengguinakan aturan metodologi tetentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan (Action) adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3. Kelas (Classroom) adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama


(20)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Jadi penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

Sementara itu pendapat Suhardjono (Arikunto et al. 2008:60) “Tujuan utama penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah untuk memecahkan masalah nyata yang terjadi di dalam kelas.” Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus untuk mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan.

Secara lebih rinci, tujuan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatakan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.

3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).

Pada intinya penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dari hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan budaya akademik.


(21)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Banyak manfaat yang dapat diambil dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Manfaat itu antara lain dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa komponen pendidikan dan/atau pembelajaran dikelas, antara lain mencakup:

1. Inovasi pembelajaran;

2. Pengembangan kurikulum ditingkat regional/nasional; 3. Peningkatan profesionalisme pendidikan.

Desain penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang digunakan berbentuk siklus yang tidak hanya berlangsung satu kali tetapi beberapa kali sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari satu tindakan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.

Perubahan yang diinginkan akan tergambar pada pertanyaan penelitian. Untuk dapat melihat keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani di kelas 4 maka akan dilakuakan pembelajaran sebagai observasi awal. Dari hasil evaluasi dan observasi awal maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dipergunaklan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas di kelas 4 adalah melalui permainan tradisional.

Dengan mengacu pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) sesuai dengan model penelitian tindakan kelas menurut Stephen Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)


(22)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model penelitian tindakan kelas menurut Stephen Kemmis dan Mc Taggart adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

MenurutKemmisdan Mc. Taggart (Syamsuddin dan Damianti, 2007:203)

B. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan di kelas IV SDN Putra Panjalu, Desa Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV sekolah dasar yang berjumlah 30 orang, yang diantaranya 12 orang anak laki-laki dan 18 orang anak perempuan. Di bawah ini daftar siswa kelas IV

PERENCANAAN

REFLEKSI PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI PELAKSANAAN

PENGAMATAN SIKLUS I

SIKLUS II


(23)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

SDN Putra Panjalu Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung dalamTabel 3.1 Daftar Siswa Kelas 4 SDN Putra Panjalu

No. Nama Siswa Jenis kelamin

1 Asep Akbar L

2 Evi Silviani P

3 Erik Amrulloh L

4 Firman Herdiansyah L

5 Gina Dahniar P

6 Hesti Fitriani Sukmana P

7 Hapipah Jaelani P

8 Icha Irpal P

9 Iqbal Sariep Husen L

10 Lilis Siti Nurhayati P

11 Mega Lestari P

12 Mutiara Saripah P

13 Muhamad Irham L

14 Nabila Asmaria Putri P

15 Novita Febriana P

16 Rima Nurfuadah P

17 Restu Fauzi L

18 Sinta Rosita Dewi P

19 Sigit Apriliani L

20 Wulan Mutoharoh P

21 Wulan Sari P

22 Yusuf Salim L

23 Isni Sukmawati P

24 Liah Fauziah P

25 Yusri Samrotusaripah P

26 Farhan Fauzi L

27 Yayat Supriatna L

28 Sera Soraya P

29 Kholid Gunawan L

30 Muhammad Rizki L

Penulis memilih kelas 4 dengan jumlah siswa 30 orang, yang terdiri dari 12 orang anak laki-laki dan 18 orang anak perempuan. Alasan penulis memilih kelas 4 karena kondisi kelas maupun siswanya itu sendiri sesuai dengan permasalahan yang diambil.


(24)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Alasan pemilihan SDN Putra Panjalu sebagai tempat penelitian disesuaikan dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Masih banyaknya masalah yang terdapat di SDN Putra panjalu terutama dalam pembelajaran penjas.

2. Keterhubungan antara judul penelitian dengan masalah yang ada di SDN tersebut.

Sedangkan yang menjadi fokus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah proses pembelajaran melalui penerapan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa dalam penjas di kelas 4.

Tenaga pengajar yang ada di SDN Putra Panjalu sebanyak 12 orang, 1 orang sebagai Kepala Sekolah, 2orang sebagai penjaga sekolah, 1 orang sebagai guru TU, 6 orang sebagai guru kelas, 1 orang guru Bahasa Inggris, dan 1 orang sebagai guru Penjas.

Kondisi sekolah cukup memadai diantaranya ada lapangan upacara, lapangan olahraga walaupun kecil, 6 ruangan kelas, 1 buah kantor, dan lain-lain. Karena lapangan olahraganya kecil biasanya dalam pembelajaran penjas sering dilakukan di lapangan voly atau lahan yang kosong yang jarak tempatnya tidak jauh dari sekolah tersebut.


(25)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

C. Alur Penelitian

Gambar 3.2. Alur Penelitian Analisis KTSP Penjas

kelas IV SD

Studi Pustaka tentang permainan tradisional

Observasi Awal

Identifikasi Masalah

Rencana Tindakan

Penyusunan Instrumen

Siklus I Siklus II Siklus III

Tindakan

Tindakan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dan pengamatan dengan permainan asin-asinan

Pelaksanaan tindakan dan pengamatan dengan permainan boy-boyan

Pelaksanaan dan pengamatan dengan permaianan

bebentengan

Refleksi


(26)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

1. Observasi Awal

Hal yang pertama dilakukan oleh peneliti adalah meminta izin kepada Kepala Sekolah, guru kelas serta guru pendidikan jasmani untuk melakukan penelitian. Langkah ini dilakukan agar penelitian yang dilakukan oleh penulis berjalan sesuai rencana.

Kegiatan observasi awal, dilakukan agar penulis mendapatkan gambaran mengenai kondisi sekolah ataupun kelas yang menjadi subjek penelitian. Kegiatan ini dimulai dengan menelaah kurikulum 2006 mata pelajaran Pendidikan Jasmani kelas 4 Sekolah Dasar.

2. Identifikasi Masalah

Hal-hal yang diteliti sebelumnya sudah dijelaskan dalam Bab I yang

terbentuk menjadi suatu rumusan masalah yankni “Sejauhmana Peran

Permaianan Tradisional dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Penjas di Kelas 4 Semester II SDN Putra Panjalu Desa Maruyung Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung?”

Berdasarkan perumusan masalah di atas, lebih lanjut diuraikan secara rinci kedalam bentuk pertanyaan, diantaranya sebagai berikut:

a. Bagaimana proses pembelajaran penjas dengan menggunakan permainan tradisional dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa di kelas 4 SDN Putra Panjalu Desa Maruyung Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung? b. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan permainan


(27)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pembelajaran penjas di kelas 4 SDN Putra Panjalu Desa Maruyung Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung?

3. Rencana Tindakan

Pada tahapan ini penulis melakukan studi pustaka mengenai pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional. Kegiatan ini dilakukan untuk memperjelas permasalahan beserta solusi pemecahan masalah yang dihubungkan dengan teori permainan tradisional itu sendiri.

Penelitian ini terdiri dari 3 siklus dengan satu tindakan pada setiap siklusnya. Tindakan dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran penjas dengan permainan tradisional. Dalam tindakan juga, penulis melakukan pengamatan dan evaluasi agar keberhasilan pembelajaran dapat terlihat.

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka ditentukan bahwa tindakan yang akan dilakukan untuk menuingkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran penjas di kelas 4 Sekolah Dasar yakni dengan menerapkan permainan tradisional dalam setiap siklus.

Rencana kegiatan dalam setiap siklusnya dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Siklus I

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Setelah melakukan observasi awal dalam pembelajaran penjas, penulis menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tema permainan tradisional Asin-asinan.


(28)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2) Melaksanakan sikllus I dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini penulis melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil penelitian pada siklus I.

3) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional.

4) Melakukan pengamatan pada aktivitas permainan tradisional yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan tradisional yang dikaitkan dengan pembelajaran penjas dengan dibimbing oleh guru.

5) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

6) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus I dan dijadikan acuan untuk siklus II.

b. Siklus II

Kegiatan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tema permainan tradisional bebentengan berdasarkan siklus yang dilakukan pada siklus I. 2) Melaksanakan siklus II dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini penulis

melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil penelitian pada siklus I.

3) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional.


(29)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

4) Melakukan pengamatan pada aktivitas permainan tradisional yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan tradisional yang dikaitkan dengan pembelajaran penjas dengan dibimbing oleh guru.

5) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

6) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus II dan dijadikan acuan untuk siklus III.

c. Siklus III

Kegiatan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tema permainan tradisional boy-boyan berdasarkan siklus yang dilakukan pada siklus II. 2) Melaksanakan siklus III dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini penulis

melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan gambaran dari hasil penelitian pada siklus II.

3) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional.

4) Melakukan pengamatan pada aktivitas permainan tradisional yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan permainan tradisional yang dikaitkan dengan pembelajaran penjas dengan dibimbing oleh guru.

5) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

6) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada pada siklus II dan dijadikan acuan untuk siklus III.


(30)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan instrumen sebagai alat untuk memperbaiki dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh penulis. Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan catatan lapangan.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi di dalamnya berisi mengenai aktivitas siswa dan guru. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses pemebelajaran berlangsung berdasarkan tahapan kegiatan pembelajaran yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Dalam lembar observasi siswa, instrumennya memiliki dua penilaian yaitu keikutsertaan dan keterlibatan siswa. Hal tersebut berdasarkan pengertian partisipasi Kafler yang dikutifolehMulyono (1990:23) dan Menurut Ach. WazirWs., et al. (1999: 29) yang dijelaskan di BAB II bahwa dalam partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :

1. Keikutsertaan

Siswa ikut serta dalam pembelajaran penjas. 2. Keterlibatan

Siswa terlibat dalam proses pembelajaran.

Adapun perbedaan antara ikut serta dan terlibat yaitu apabila ikut serta yaitu siswa hanya mengikuti pembelajaran penjas saja sedangkan apabila keterlibatan yaitu siswa ikut serta dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran penjas. Dengan


(31)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kata lain siswa yang terlibat dalam pembelajaran sudah pasti siswa tersebut ikut serta dalam pembelajaran.

Kriteria penilaian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

B = Apabila semua aspek terpenuhi yakni keikutsertaan dan keterlibatan. C = Apabila hanya aspek ikutserta saja.

K = Apabila tidak ada aspek yang terpenuhi.

Garis besar mengenai gambaran aktivitas siswa dan guru yang ada di dalam lembar observasi, diantaranya sebagai berikut:

a. Aktivitas Guru 1) Membuka pelajaran

2) Memberikan materi pembelajaran

3) Membimbing siswa dalam melakukan aktivitas permainan tradisional 4) Memberikan penguatan

5) Menutup pelajaran b. Aktivitas Siswa

1) Aktivitas siswa dalam kegiatan apersepsi 2) Aktivitas siswa dalam kegiatan penjas

3) Aktivitas siswa dalam kegiatan permainan tradisional 2. Pedoman Wawancara

Salah satu instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan cara wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. “Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap survey, tanpa wawancara, penulis akan kehilangan informasi yang hanya


(32)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden,” (Masri dan Effendi, 1995:192).

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada siswa untuk memperoleh gambaran tentang proses pembelajaran penjas dengan menggunakan permainan tradisional. Selaian itu juga, dengan wawancara penulis dapat mengetahui kesan siswa setelah melakukan pembelajaran penjas dengan menggunakan permainan tradisional, perbedaan yang dirasakan oleh siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional serta harapan siswa mengenai pembelajaran penjas selanjutnya.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian tindakan kelas dimana didalamnya memuat berbagai hal/kejadian yang terjadi selam tindakan berlangsung. Di dalam catatan lapangan, penulis menuliskan berbagai hal/kejadian yang terjadi di lapangan selama proses pembelajaran berlangsung baik itu yang dilakukan oleh siswa maupun oleh guru juga hal-hal yang terjadi karena keadaan sekelilingnya.

4. Kamera Foto

Selain instrumen yang telah disebutkan di atas, penulis juga menggunakan kamera foto sebagai instrumen untuk menggambarkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Penggunaan kamera foto yakni sebagai alat untuk mendokumentasikan berbagai hal maupun aktivitas selama pembelajaran berlangsung baik itu aktivitas guru, aktivitas siswa maupun observer.


(33)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

E. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada saat setiap tindakan yang dilakukan oleh penulis yakni pada siklus I sampai siklus III. Pengumpulan ini diperoleh dari beberapa instrumen yang digunakan oleh penulis, diantaranya sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Observasi adalah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.

Cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan alat-alat khusus seperti blanko-blanko, checklist, atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, secara garis besar teknik observasi dapat sibagi menjadi dua, yaitu:

a. Structured or controlled observation (observasi yang direncanakan,

terkontrol)

b. Unstructure or informal observation (observasi informasi atau tidak

terencanakan terlebih dahulu). 2. Wawancara

“Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap survey, tanpa wawancara, penulis akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden,” (Masri dan Effendi, 1995:192). “Tujuan mengadakan wawancara, seperti yang dijelaskan oleh Lincoln


(34)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dan Guba (1985:266), antara lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, serta memverifikasi, mengubah dan memperluas kontruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan penulis mengadakan wawancara terhadap siswa sebagai subjek penelitian yakni untuk mengetahui perasaan siswa setelah melakukan pembelajaran.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat pengumpulan data dimana di dalamnya memuat mengenai peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran.

4. Kamera

Merupakan alat untuk mendokumentasikan peristiwa dalam bentuk gambar. Fungsi kamera itu sendiri dalam penelitian ini yaitu untuk memperkuat kebenaran mengenai penelitian yang telah dilakukan.

5. Tes

Tes merupakan alat untuk mengukur keberhasilan siswa dalam suatu pembelajaran. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes proses. Dalam tes proses, penulis melihat keberhasilan pemebelajaran berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.

F. Analisis Data

Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan serta menyusun dalam kategorisasi, mengklasifikasi data untuk menjawab pertanyaan


(35)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pokok. Setelah data dari lapangan diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah melakukan seleksi data untuk kemudian diolah dan dianalisis.

1. Seleksi Data

Setelah data tekumpul, maka dilakukan pemilihan data yang refresentatif yang dapat menjawab permasalahan penelitian.

2. Klasifikasi Data

Yaitu pengelompokan data yang telah diseleksi berdasarkan tujuan untuk memepermudah pengolahan data dan penegambilan keputusan berdasarkan prosentase yang dijadikan pegangan,

3. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi setiap alternatif jawaban serta untuk memudahkan dalam membaca data. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) analisis data sudah dilakukan penulis sejak wal, pada setiap aspek penelitian. Pada waktu pencatatan lapangan dilakukan tentang pemebelajaran di kelas, penulis langsung menganalisis segala yang dilihat dan diamati, situasi dan suasana kelas, cara mengajar, bagaimana mengelola kelas, pertanyaan guru dan jawaban siswa.

Dalam pembelajaran penjas pengolahan dan analisis data dilakukan selama kegiatan penelitian berlangsung melalui penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menganalisis data yang menunjukan proses terjadinya tindakan selama proses pembelajaran yang hasil penelitiannya tersebut dalam bentuk deskripsi. Adapun data yang dianalisis meliputi, aktivitas siswa dalam mengikuti


(36)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pembelajaran penjas yang meliputi: keseriusan dan ketelibatan siswa dalam pembelajaran.

Setelah data yang diperoleh dianalisis, maka langkah sselanjutnya yaitu melakukan pengolahan data. Pengolahan data diperoleh dari lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, catatan lapangan serta hasil belajar siswa dalam bentuk tes proses. Dari hasil pengolahan data kemudian dituangkan ke dalam bentuk deskripsi.

G. Pengolahan Data

Pada dasarnya pengolahan data dan analisa data dilakukan sepanjang penelitian, secara terus menerus dari awal sampai akhir pelaksanaan program penelitian. Setelah data yang diperoleh dari berbagai instrumen penelitian terkumpul, data tersebut disaring dan ditarik kesimpulan.

Dari hasil pengolahan data, observasi, wawancara, catatan lapangan, kemudian dituliskan dalam bentuk deskripsi. Hasil dari proses pembelajaran siswa dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga nilai yang diperoleh siswa dapat terlihat dengan jelas. Penyusunan dan pengolahan data memeudahkan penulis dalam menyusun data kualitatif.


(37)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tindakan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan permainan tradisional dalam pemebelajaran penjas partisipasi siswa di kelas IV mengalami peningkatan. Peningkatan partisipasi yang dialami oleh siswa yakni dalam hal keikutsertaan dan keterlibatan dalam pembelajaran. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan antara lain sebagaiberikut:

1. Penerapan permainan tradisional di kelas IV SD Negeri Putra Panjalu semula memang sulit diterapkan dan dicerna oleh siswa, hal ini disebabkan oleh jarangnya permainan tradisional diberikan kepada mereka. Setelah diberikan tindakan, arahan dan evaluasi siswa mulai memahami dan menikmati permainan tradisional yang diberikan. Mereka sangat bersemangat ketika proses belajar mengajar berlangsung.

2. Pencapaian hasil belajar siswa dari setiap siklus mengalami peningkatan sehingga penggunaan permainan tradisional ini menjadi salah satu factor keberhasilan dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas. Hasil yang diperoleh dari setiap siklus adalah pencapaian keberhasilan siswa yang mendapat nilai ‘baik’ dari siklus I sebanyak6 siswa (20%), kemudian mengalami peningkatan pada siklus II menjadi15 siswa


(38)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

(50%), kemudian mengalami peningkatan lagi pada siklus III sebanyak24 siswa (80%) dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV sebanyak 30 siswa.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan yang terdahulu, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat sebagaiberikut:

1. Hendaknya dalam proses pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan kognitif siswa Sekolah Dasar itu sendiri.

2. Hendaknya dalam guru dalm memberikan tema pembelajaran kepada siswa selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa.

3. Penggunaan media atau alat pada setiap proses pembelajaran dapat mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri. Jadi media atau alat dapat membuat proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih mudah. 4. Hendaknya guru menyertakan games atau permaianan dalam setiap

pembelajaran, karena permainan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.

5. Hendaknya dalam proses pembelajaran penjas dapat melibatkan seluruh siswa sehingga siswa tidak ada yang sibuk dengan pekerjaannya sendiri.


(39)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, (2008). Pendidikan Jasmani.

Arikunto, S. et al. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Grand Desain Pembangunan Bangsa( 2010) Jakarta:

Husdarta (2007) ManajemenPendidikanJasmani. Bandung Alpabeta Husdarta dan Saputra, M.Y. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Hopkins, http://karwono.com/2008/02/07/artikel-penelitian-tindakan-kelas-classroom-action-research/

Kemmis, Stephen & Mc. Taggart Robin, 1988. The Action Research Planner. Victoria: Deakim Universit Suwarsih

Kusmaedi & Husdarta (2004) Pertumbuhan dan perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Bandung UPI.FPOK

Kurtines dan Gerwitz (,1992) Moralitas, perilaku moral dan perkembangan Moral, alih bahasa Soelaeman.Jakarta UI

Lutan( 2007) Penelitian Pendidikan Dalam Olahraga. Bandung. FPOK Megawangi (2006) Pendidikan Karakter. Jakarta. Yayasan Obor

Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Sanjaya, W. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Setyobroto, Sudibyo (1989). PsikologiOlahraga. Jakarta.Anem

Siendentop, Mand, dan Taggart (1986) http://ahmesabe.wordpress.com/2008 /11/04/model-pengajaran-pendidikan-jasmani/

Sugiyono (2010).StatistikdanPenelitian.Bandung :Alfabet


(40)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Suharsimi, A., Suhardjono, danSupardi. (2008). PenelitianTindakanKelas.Jakarta: PT BumiAksara.

Sukintaka, (1992). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Trianto ( 2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka

Uhamisastra (2010) permainan tradisional.

UPI. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

UzerUsman, dkk.(1993). UpayaOptimalisasiKegiatanBelajarMengajar. Bandung: PT RemajaRosdaKarya

Yudi Hendrayana, (2003). Pembelajaran Permainan Dasar. Departemen Pendidikan Nasional

Situs:

http://www.aneahira.com/permainan-bentengan.htm

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakankelas 21 Mar 2008

Sumber: ( hashbandung2011.com) Hpp://www.kanalom.blogspot.com


(1)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pokok. Setelah data dari lapangan diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah melakukan seleksi data untuk kemudian diolah dan dianalisis.

1. Seleksi Data

Setelah data tekumpul, maka dilakukan pemilihan data yang refresentatif yang dapat menjawab permasalahan penelitian.

2. Klasifikasi Data

Yaitu pengelompokan data yang telah diseleksi berdasarkan tujuan untuk memepermudah pengolahan data dan penegambilan keputusan berdasarkan prosentase yang dijadikan pegangan,

3. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi setiap alternatif jawaban serta untuk memudahkan dalam membaca data. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) analisis data sudah dilakukan penulis sejak wal, pada setiap aspek penelitian. Pada waktu pencatatan lapangan dilakukan tentang pemebelajaran di kelas, penulis langsung menganalisis segala yang dilihat dan diamati, situasi dan suasana kelas, cara mengajar, bagaimana mengelola kelas, pertanyaan guru dan jawaban siswa.

Dalam pembelajaran penjas pengolahan dan analisis data dilakukan selama kegiatan penelitian berlangsung melalui penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menganalisis data yang menunjukan proses terjadinya tindakan selama proses pembelajaran yang hasil penelitiannya tersebut dalam bentuk deskripsi. Adapun data yang dianalisis meliputi, aktivitas siswa dalam mengikuti


(2)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pembelajaran penjas yang meliputi: keseriusan dan ketelibatan siswa dalam pembelajaran.

Setelah data yang diperoleh dianalisis, maka langkah sselanjutnya yaitu melakukan pengolahan data. Pengolahan data diperoleh dari lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, catatan lapangan serta hasil belajar siswa dalam bentuk tes proses. Dari hasil pengolahan data kemudian dituangkan ke dalam bentuk deskripsi.

G. Pengolahan Data

Pada dasarnya pengolahan data dan analisa data dilakukan sepanjang penelitian, secara terus menerus dari awal sampai akhir pelaksanaan program penelitian. Setelah data yang diperoleh dari berbagai instrumen penelitian terkumpul, data tersebut disaring dan ditarik kesimpulan.

Dari hasil pengolahan data, observasi, wawancara, catatan lapangan, kemudian dituliskan dalam bentuk deskripsi. Hasil dari proses pembelajaran siswa dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga nilai yang diperoleh siswa dapat terlihat dengan jelas. Penyusunan dan pengolahan data memeudahkan penulis dalam menyusun data kualitatif.


(3)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tindakan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan permainan tradisional dalam pemebelajaran penjas partisipasi siswa di kelas IV mengalami peningkatan. Peningkatan partisipasi yang dialami oleh siswa yakni dalam hal keikutsertaan dan keterlibatan dalam pembelajaran. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan antara lain sebagaiberikut:

1. Penerapan permainan tradisional di kelas IV SD Negeri Putra Panjalu semula memang sulit diterapkan dan dicerna oleh siswa, hal ini disebabkan oleh jarangnya permainan tradisional diberikan kepada mereka. Setelah diberikan tindakan, arahan dan evaluasi siswa mulai memahami dan menikmati permainan tradisional yang diberikan. Mereka sangat bersemangat ketika proses belajar mengajar berlangsung.

2. Pencapaian hasil belajar siswa dari setiap siklus mengalami peningkatan sehingga penggunaan permainan tradisional ini menjadi salah satu factor keberhasilan dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas. Hasil yang diperoleh dari setiap siklus adalah pencapaian keberhasilan siswa yang mendapat nilai ‘baik’ dari siklus I sebanyak6 siswa (20%), kemudian mengalami peningkatan pada siklus II menjadi15 siswa


(4)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

(50%), kemudian mengalami peningkatan lagi pada siklus III sebanyak24 siswa (80%) dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV sebanyak 30 siswa.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan yang terdahulu, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat sebagaiberikut:

1. Hendaknya dalam proses pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan kognitif siswa Sekolah Dasar itu sendiri.

2. Hendaknya dalam guru dalm memberikan tema pembelajaran kepada siswa selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa.

3. Penggunaan media atau alat pada setiap proses pembelajaran dapat mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri. Jadi media atau alat dapat membuat proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih mudah. 4. Hendaknya guru menyertakan games atau permaianan dalam setiap

pembelajaran, karena permainan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.

5. Hendaknya dalam proses pembelajaran penjas dapat melibatkan seluruh siswa sehingga siswa tidak ada yang sibuk dengan pekerjaannya sendiri.


(5)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, (2008). Pendidikan Jasmani.

Arikunto, S. et al. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Grand Desain Pembangunan Bangsa( 2010) Jakarta:

Husdarta (2007) ManajemenPendidikanJasmani. Bandung Alpabeta Husdarta dan Saputra, M.Y. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Hopkins, http://karwono.com/2008/02/07/artikel-penelitian-tindakan-kelas-classroom-action-research/

Kemmis, Stephen & Mc. Taggart Robin, 1988. The Action Research Planner. Victoria: Deakim Universit Suwarsih

Kusmaedi & Husdarta (2004) Pertumbuhan dan perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Bandung UPI.FPOK

Kurtines dan Gerwitz (,1992) Moralitas, perilaku moral dan perkembangan Moral, alih bahasa Soelaeman.Jakarta UI

Lutan( 2007) Penelitian Pendidikan Dalam Olahraga. Bandung. FPOK Megawangi (2006) Pendidikan Karakter. Jakarta. Yayasan Obor

Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Sanjaya, W. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Setyobroto, Sudibyo (1989). PsikologiOlahraga. Jakarta.Anem

Siendentop, Mand, dan Taggart (1986) http://ahmesabe.wordpress.com/2008 /11/04/model-pengajaran-pendidikan-jasmani/

Sugiyono (2010).StatistikdanPenelitian.Bandung :Alfabet


(6)

Zil Ilham Maulana, 2012

Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Suharsimi, A., Suhardjono, danSupardi. (2008). PenelitianTindakanKelas.Jakarta: PT BumiAksara.

Sukintaka, (1992). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Trianto ( 2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka

Uhamisastra (2010) permainan tradisional.

UPI. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

UzerUsman, dkk.(1993). UpayaOptimalisasiKegiatanBelajarMengajar. Bandung: PT RemajaRosdaKarya

Yudi Hendrayana, (2003). Pembelajaran Permainan Dasar. Departemen Pendidikan Nasional

Situs:

http://www.aneahira.com/permainan-bentengan.htm

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakankelas 21 Mar 2008

Sumber: ( hashbandung2011.com) Hpp://www.kanalom.blogspot.com


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILANMENULIS SISWA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Gunungan,Man yaran,Wonogiri

3 31 215

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV di SDN Gegerkalong Girang Kota Bandung.

0 1 38

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Melalui Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SDN Sukarasa.

1 5 25

PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH DASAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA: Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kasemen Kecamatan Kasemen Kota Serang.

0 1 51

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR SISWA.

0 2 35

PENERAPAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri I Kutawargi, Kecamatan Rawamerta, Kabupate

0 0 44

PEMANFAATAN MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Ibu Jenab 1 Cianjur Semester I Tahun Ajaran 2012/2013 Kabupaten Cianjur.

0 0 29

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU PERMAINAN SEJARAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 14 Bandung.

0 0 58

HAMBATAN PSIKOLOGIS SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI JUMENENG LOR SLEMAN DALAM BELAJAR OLAHRAGA PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG.

0 1 90

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DI KELAS V SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 16