PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA
PADA KOMPETENSI DASAR GDP,GNP,PDRB dan PN
( Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas X SMA IT ALBINAA IBS )
Tesis
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat mendapatkan Gelar Magister Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Oleh:
Moh. Alam Novian (1101690)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN EKONOMI (Studi Kuasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional di SMA IT Albinaa IBS Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran 2012/2013) ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,
Mohamad Alam Novian NIM. 1101690
(3)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR HAK CIPTA
PENGARUH MODEL KOOPERATIF LEARNING GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
(Kuasi Eksperimen pada Kelas X SMA IT ALBINAA IBS pada Kompetensi Dasar Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional)
Oleh
Mohamad Alam Novian 1101690
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Pendidikan Ekonomi Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Pendidikan Indonesia
Asw_Sahabat@yahoo.com Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,
(4)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
PADA PEMBELAJARAN EKONOMI
(Studi Eksperiment di SMA IT AL BINAA IBS Kabupaten Bekasi Tahun pelajaran 2012/2013)
Bandung,....Februari 2013
Tesis ini disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembing II
Prof.Dr. H.Disman. MS Nip.196110221986031002
Dr. IkaPutra Waspada Nip.196104201987031002
Diketahui Oleh:
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Sps Upi
Prof. Dr. H. Eeng Ahman, Ms Nip. 19611022198603 1 002
(5)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Investigation (GI) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran
Ekonomi”, di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Disman, M. Si dan Dr. Ikaputra Waspada, M.Si. Penelitian ini dilatarbelakangi dari anggapan bahwa model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) merupakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga perlu diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini berdasarkan kenyataan yang ditemui di lapangan menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran lebih berpusat kepada guru (teacher center) dan tidak melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Hingga pada akhirnya siswa kurang dalam kemampuan berpikir kritis hanya sebatas menerima informasi dari guru saja. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa baik itu pada kelas eksperimen atau kelas kontrol diberikan treatment (perlakuan) yang berbeda. Dimana dalam kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan metode Group Investigation sedangkan pada kelas kontrol diberikan perlakuan konvensional.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen yang dilakukan terhadap siswa kelas X SMAIT ALBINAA IBS Kabupaten Bekasi yang terdiri dari 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Data penelitian dikumpulkan melalui tes tertulis (pre
test dan pos test) melalui alat tes berupa soal sebanyak 30 soal berupa pilihan ganda. Setelah
dilakukan analisis data menggunakan uji-t, hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum diberikan treatmen kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda signifikan. Setelah model pembelajaran kooperatif Grooup Investigation (GI) diterapkan, peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menerapkan pembelajaran secara konvensional (kelas kontrol). N-gain kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperiment adalah sebesar 0,75 dimana angka tersebut termasuk kedalam kategori tinggi, sedangkan pada kelas control nilai N-Gaint bernilai 0,65 dimana angka tersebut merupakan kategori sedang. Berdasarkan keterangan tersebut menunjukan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) sangat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar.
Hasil penelitian ini dapat dikemukakan bahwa penerapan model pembelajaran GI dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran ekonomi dan dapat dijadikan rujukan untuk penelitian dalam aspek yang lebih luas tidak hanya pada kemampuan berpikir kritis saja.
(6)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DATAR ISI
ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined.
DATAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar belakang Masalah ...Error! Bookmark not defined.
1.2. Rumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
1.3.1. Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
1.3.2. Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
2. 1. Kajian Pustaka ...Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran...Error! Bookmark not defined.
2.1.1.1 Konsep dasar Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1.1 Definisi Belajar ...Error! Bookmark not defined.
2.1.1.1.2 Ciri dan Prinsip BelajarError! Bookmark not defined.
2.1.1.1.3 Teori Belajar ...Error! Bookmark not defined.
2.1.1.2 Konsep Dasar PembelajaranError! Bookmark not defined. 2.1.1.2.1 Definisi Pembelajaran .Error! Bookmark not defined.
2.1.1.2.2 Tatanan Dalam Pembelajaran .. Error! Bookmark not defined.
2.1.1.2.3 Peran Guru dalam Proses PembelajaranError! Bookmark not defined.
(7)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.2.1 Konsep Dasar Model Pembelajaran Kooperatif .... Error! Bookmark not defined.
2.1.4.2 Jenis dan unsur Pembelajaran KooperatifError! Bookmark not defined.
2.1.4.3 Teori Belajar Kooperatif Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2.1 Teori Belajar VygotskyError! Bookmark not defined.
2.1.1.2.2 Teori Belajar Kontruktivistik ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Metode Pembelajaran Group Investigation (GI)Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1 Konsep Metode Pembelajaran Group Investigation(GI) Error! Bookmark not defined.
2.1.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Cooperative Group Investigation (GI) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Hasil Belajar Siswa ...Error! Bookmark not defined.
2.1.4.1 Konsep Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil BelajarError! Bookmark
not defined.
2.1.4.3 Konsep Berfikir Kritis .... Error! Bookmark not defined. 2. 2. Penelitian Terdahulu ...Error! Bookmark not defined.
2. 3. Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined.
2. 4. Hipotesis Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.
(8)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2. Desain Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3.3. Operasional Variabel ...Error! Bookmark not defined.
3.4. Obyek Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3.5.1. Populasi ...Error! Bookmark not defined.
3.5.2. Sampel ...Error! Bookmark not defined.
3.6. Alat Test ...Error! Bookmark not defined.
3.7. Analisis Uji Instrumen ...Error! Bookmark not defined.
3.7.1. Validitas ...Error! Bookmark not defined.
3.7.2. Realibilitas ...Error! Bookmark not defined.
3.7.3. Tingkat Kesukaran ...Error! Bookmark not defined.
3.7.4. Daya Pembeda ...Error! Bookmark not defined.
3.8. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ...Error! Bookmark not defined.
3.8.1. Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.
3.9. Prosedur Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined.
4.1. Perbedaan Kemampuan Berfikir Kritis Peserta Didik Antara Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Pada Kelas Eksperimen ...Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Pemaparan Data Kemampuan Berfikir Kritis Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Pembahasan Kemampuan berfikir kritis Kelas EksperimenError! Bookmark not defined.
4.2. Perbedaan Kemampuan berfikir kritis Peserta Didik Antara Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Pada Kelas Kontrol. ...Error! Bookmark not defined.
(9)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.1. Pemaparan Data Kemampuan berfikir kritis Kelas KontrolError! Bookmark not defined.
4.2.2. Pembahasan Kemampuan berfikir kritis Kelas KontrolError! Bookmark not defined.
4.3 Perbedaan Peningkatan Kemampuan berfikir kritis Peserta Didik Pada Kelas Eksperimen Dengan Kelas Kontrol ...Error! Bookmark not defined.
4.3.1 Pemaparan Postes Kemampuan berfikir kritis Kelas Eksperimen-Kontrol ... ...Error! Bookmark not defined.
4.3.2 Pembahasan Kemampuan berfikir kritis Kelas Eksperimen-Kontrol ... Error! Bookmark not defined.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...Error! Bookmark not defined.
5.1. Simpulan ...Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran ...Error! Bookmark not defined.
(10)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Hasil Uji Pra Penelitian Siswa Kls X SMA IT AL BINAA IBSError! Bookmark not define Tabel 1. 2 Hasil Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun 2012 Siswa Kls X SMA IT AL
BINAA ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 1 Langkah-langkah (Sintak) Metode Pembelajaran Group InvestigationError! Bookmark not Tabel 2. 2 Indikator Berpikir Kritis ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 3 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 1 Tabel hubungan antar Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 4 Keterwakilan Tim Al Binaa dalam Perlombaan OSNError! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Kriteria Validitas & Harga Koefisien KorelasiError! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Interpretasi Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 8 Interpretasi Daya Pembeda... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 9 Kriteria Peningkatan Gain ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Agenda Pelaksanaan Tiap Pertemuan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Deskriptif Statistik Kemampuan berfikir kritis Kelas EksperimenError! Bookmark not defin Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas dan Homogentias Kemampuan berfikir kritis Kelas
Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Tes Statistik Hasil Uji Paired T Test Pre test dan Pos test Kemampuan
berfikir kritis Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 5 Peningkatan Kemampuan berfikir kritis Kelas EksperimenError! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 Deskriptif Statistik Kemampuan berfikir kritis Kelas KontrolError! Bookmark not defined Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas dan Homogentias Kemampuan berfikir kritis Kelas
kontrol ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 8 Tes Statistik Kemampuan berfikir kritis Kelas KontrolError! Bookmark not defined. Tabel 4. 9 Peningkatan Kemampuan berfikir kritis Kelas KontrolError! Bookmark not defined.
(11)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4. 10 Deskriptif Statistik Postes Kemampuan berfikir kritis Kelas Eksperimen-Kontrol Error! Book Tabel 4. 11 Hasil Uji Normalitas dan Homogentias………Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 12 Tes Statistik Postes Kemampuan berfikir kritis Kelas Eksperimen-KontrolError! Bookmar Tabel 4. 13 Peningkatan Kemampuan berfikir kritis Kelas Eksperimen-KontrolError! Bookmark not d
(12)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Peran Guru dan siswa dalam proses PembelajaranError! Bookmark not defined.
Gambar 2. 2 Kerangka Berfikir ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Peningkatan kemampuan berfikir kritis Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 2 Tahap Penyajian Kelas ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 3 Tahap Belajar Investigasi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 4 Tahap Pembuatan Laporan Akhir ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 5 Tahap Presentasi Laporan Akhir ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 6 Pemberian Penghargaan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 7 Peningkatan kemampuan berfikir kritis Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 8 Tahap Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 9 Tahap Belajar Kelompok ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 10 Tahap Pengarahan Game ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 11 Tahap Turnamen ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 12 Pemberian Penghargaan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 13 N-Gain IBK Kelas Eksperimen-KontrolError! Bookmark not defined.
(13)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah
Pendidikan secara psikologis merupakan suatu proses belajar yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah perilaku dan pola pemikiran dengan menggunakan metode, strategi dan instrument tertentu. Menurut Oemar Hamalik (2001 ; 48) proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang didalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap.
Pendidikan pada dasarnya suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan-pendekatan yang kreatif tanpa harus kehilangan identitas dirinya. Sekolah merupakan bagian dari system pendidikan formal yang mempunyai aturan-aturan jelas atau yang lebih dikenal dengan GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) sebagai acuan proses pembelajaran dan guru sebagai fasilitator yang berperan dalam keberhasilan seorang siswa, sehingga guru harus tepat dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan (Irfa Razak, 2010). Namun kenyataan yang ada di lapangan, masih banyak praktek pengajaran yang terpusat pada guru (teacher oriented). Dimana pikiran seorang anak dianggap sebagai kertas kosong yang putih bersih dan siap menunggu coretan-coretan gurunya. Dengan kata lain otak anak dianggap sebagai botol kosong yang siap diisi dengan segala ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan mahaguru. Banyak guru dan dosen menganggap praktek mengajar terpusat pada guru ini sebagai satu-satunya altenatif.
Hal tersebut pula yang terdapat pada sekolah SMA IT Al BINAA IBS Bekasi, tempat penelitian ini dilaksanakan, pembelajaran pendidikan ekonomi juga masih cenderung berorientasi pada transfer pengetahuan.
(14)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode yang digunakan masih monoton yaitu terpaku pada metode ceramah dan tanya jawab dan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar masih terpaku pada buku-buku pelajaran dan suasana formal di sekolah. Sehingga siswapun merasa bosan dan tidak mempunyai gairah untuk memperhatikan. Hal ini didukung dengan pengakuan dari guru bidang studi ekonomi di kelas X SMA pada Sekolah tersebut, yang menyebutkan bahwa metode yang sering digunakan dalam mengajar adalah metode ceramah dan tanya jawab.
Bercermin dari hasil observasi yang telah dilakukan di kelas X pada SMA IT ALBINAA IBS Kabupaten Bekasi, terdapat fakta bahwa selama proses pembelajaran berlangsung, sebagian besar hanya sebatas duduk, mendengar, dan menulis, kurang perhatian terhadap pelajaran ekonomi. Berdasarkan laporan guru setempat pula siswa terlihat dalam proses pembelajaran cenderung pasif dan kurang kritis dengan pelajaran yang dihadapi.
Masalah kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa yang ada, kemudian peneliti melakukan pra penelitian kepada kelas X SMAIT ALBINAA dengan memberikan soal dengan Kompetensi Dasar “Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional” dengan bobot soal berupa kemampuan berpikir kritis. Adapun hasil dari observasi yang peneliti lakukan adalah:
Tabel 1. 1
Hasil Uji Pra Penelitian Siswa Kls X SMA IT AL BINAA IBS No Rentang Nilai Frekuensi Persentase
1 0- 69 73 73
2 70- 79 17 17
3 80- 100 10 10
4 Jumlah 100 100
Sumber Data : Data Diolah
Dari data diatas dapat kita lihat sebanyak 73 % peserta didik memiliki nilai dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM). Sedangkan 17% diantaranya memiliki kategori yang baik dengan nilai antara 70-79, sedangkan yang memiiki
(15)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nilai sangat baik hanya 10% saja dengan nilai antara 80-100. Data tersebut menunjukan adanya suatu permasalahan pada kemampuan berpikir kritis siswa.
Masalah rendahnya tingkat keaktifan dan keterampilan berpikir kritis siswa tentunya harus disikapi dengan serius. Penekanan segi keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran dirasakan penting karena dengan penanaman keterampilan berpikir kritis pembelajaran akan lebih bermakna. Perlu adanya langkah-langkah pembelajaran yang dirancang sistematis, kritis dan menyenangkan. Pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman belajar terhadap mental, fisik dan pengalaman sosial melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompentensi dasar.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik suatu pelajaran bahwa jika hanya guru yang menjadi pusat pembelajaran serta siswa tidak tertantang untuk berpikir kritis, maka hal tersebut dirasa akan membosankan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Hasilnya ketika kemampuan berpikir kritis siswa rendah, akan memberikan dampak terhadap prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan. Dimana fenomena tersebut terjadi pada kelas X SMA IT ALBINAA IBS. Dari 100 orang siswa yang mengikuti Ujian Akhir Semester pada semester ganjil tahun ajar 2012-2013 terdapat hasil yang kurang memuaskan, adapun hasil belajar berupa nilai uas kelas X adalah:
Tabel 1. 2
Hasil Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun 2012 Siswa Kls X SMA IT AL BINAA
No Rentang Nilai Frekuensi Persentase
1 0-69 70 70
2 70- 79 21 21
3 80- 100 9 19
4 Jumlah 100 100
(16)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data di atas menunjukan hasil belajar siswa yang masih harus ditingkatkan. Dimana dari 100 orang siswa yang ada pada kelas X, sebanyak 70 siswa atau 70 % nya masih memiliki nilai di bawah KKM dimana mereka memiliki rentang nilai antara 0-69, sedangkan 21 siswa atau sebanyak 21 % diantaranya memiliki nilai antara 70 sampai dengan 79 memiliki nilai memuaskan. Sedangkan yang memiliki nilai dengan kategori baik dengan rentang nilai antara 80-100 sebanyak 9 orang siswa.
Oleh karena itu agar pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh peserta didik, maka seorang guru haruslah terlebih dahulu memahami atau mengenal gaya belajar peserta didik yang sedang dihadapinya. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru haruslah variatif dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan student center. Dimana dalam pendekatan
student center yang menjadi pusat pembelajaran bukanlah guru melainkan para
peserta didik itu sendiri. Adapun pendapat dari Bruce Joyce (2009:7) tentang pembelajaran adalaha:
Cara penerapan suatu pembelajaran akan berpengaruh besar terhadap kemampuan siswa dalam mendidik diri mereka sendiri. guru yang sukses bukan sekadar penyaji yang kharismatik dan persuasif. Lebih jauh, guru yang sukses adalah mereka yang melibatkan para siswa dalam tugas-tugas yang sarat muatan kognitif dan sosial, dan mengajari mereka bagaimana mengerjakan tugas-tugas tersebut secara kognitif.
Dengan situasi pembelajaran semacam itu, peserta didik tidak mempunyai kesempatan atau tidak bisa mengembangkan kreativitasnya guna untuk mengaktualisasikan potensi dirinya untuk berinovasi. Hal tersebut jelas harus dicarikan solusinya. Pembelajaran harus dapat melibatkan peserta didik dengan aktif, karena jika peserta didik hanya dijadikan objek pasif dalam pembelajaran maka peserta didik cenderung kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran tersebut.
Fenomena yang terjadi di SMA IT AL BINAA sungguh menarik untuk diamati. Dimana dalam proses pembelajaran yang tidak melibatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran akan mudah dijumpai peserta didik yang
(17)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertidur dalam kelas, peristiwa tersebut tidak hanya ditemui pada satu atau dua orang saja melainkan mayoritas peserta didik tertidur dalam kelas dapat dengan mudah untuk jumpai. SMA IT AL BINAA yang merupakan sekolah Boarding School dimana aktifitas peserta didik selama 24 jam berlangsung disekolah merupakan tantangan tersendiri untuk sekolah dalam membina peserta didiknya. Terlalu padatnya aktifitas yang ada di sekolah selama 24 jam menjadikan peserta didik tidak maksimal dalam mengikuti proses pembelajaran oleh karena itu keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran harus dilaksanakan.
Kurangnya minat peserta didik dalam belajar, merupakan suatu kondisi ketidaknyamanan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran secara kasat mata mungkin dianggap sebagai suatu halangan atau hambatan dalam proses pembelajaran yang terjadi pada siswa, akan tetapi Bruce Joice (2009: 451) memandangnya dari perspektif yang berbeda. Dimana ia memandang ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran merupakan suatu indikator bagi peserta didik untuk berkembang.
Oleh karena itu tugas penting seorang guru atau konselor adalah membantu para peserta didik mencapai ranah-ranah ini yang terkesan diselimuti oleh rasa takut. Untuk bisa berkembang pembelajar harus mengalami ketidaknyamanan dan diberi tugas untuk menghancurkan rasa takut yang menderanya. Tugas pendidik tidak hanya menyajikan lingkungan yang dapat mengikat pembelajar, namun juga membantu mereka bisa menjadi pencari yang aktif setelah melewati perkembangan baru. Oleh karena nya, seorang guru harus mampu memberikan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Merujuk pada pandangan Harold Pasher (2008:105) yang menyebutkan:
The Term”learning style” refers to the consept that individuals differ in regard to what made of intruction or study is most effective for them. Proponents of learning style assesment contend that optimal intruction requires diagnosing individuals learning – style and tailoring instruction acordingli.
(18)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maksudnya adalah “gaya belajar'' mengacu pada konsep individu yang berbeda dalam hal bagaimana cara melakukan instruksi atau studi yang paling efektif bagi para siswa. Pendukung belajar gaya penilaian berpendapat bahwa instruksi yang baik atau optimal, membutuhkan terlebih dahulu diagnosis gaya individu belajar sehingga kita dapat menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik kita.
Satu hal yang menarik dalam pembelajaran, siswa lebih senang ketika belajar berkelompok dan diselingi dengan permainan yang melibatkan peserta didik. Hal ini dibuktikan ketika siswa diberikan kuis dan hadiah dalam akhir pembelajaran. Siswa lebih reaktif dalam memperhatikan guru, bertanya, berpendapat serta memberikan berbagai jawaban dari soal yang diberikan.
Sebagai salah satu usaha untuk mewujudkan keterampilan berpikir kritis tersebut, penulis bermaksud meneliti suatu alternatif model pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan membina seluruh potensi siswa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Menurut Yurnetti (2002 :1), model pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa kelebihan dalam mengembangkan potensi siswa dalam kelompok, yang melahirkan motivasi, mengembangkan semangat kerja kelompok dan semangat kebersamaan, serta menumbuhkan komunikasi yang efektif dan semangat kompetisi diantara anggota kelompok.
Berangkat dari pentingnya perubahan suatu metode dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan perubahan pendekatan pembelajaran dalam peningkatan prestasi siswa di kelas X SMA pada mata pelajaran ekonomi di SMA IT Al BINAA IBS Bekasi, maka penelitian pembelajaran dengan menggunakan metode
Group Investigation (GI) segera akan dilaksanakan. Pemilihan metode Group
Investigasi tentu dengan beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh penulis yang disesuaikan dengan latar belakang di atas. Menurut Bruce Joyce (2009:36) menjelaskan bahwa:
Metode ini dirancang untuk membimbing siswa dalam memperjelas masalah, menelusuri berbagai perspektif dalam masalah tersebut, dan mengkaji bersama untuk menguasai informasi, gagasan dan skill yang secara simultan metode ini juga dapat mengembangkan kompetensi sosial mereka. Dalam metode tersebut guru harus dapat mengelola dan menertibkan proses
(19)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelompok tersebut, membantu siswa menemukan dan mengelola informasi, dan memastikan bahwa ada tingkat kegiatan dan pembahasan yang dinamis.
Berdasarkan penjelasan diatas, metode Group Investigasi merupakan metode pembelajaran yang lebih menekankan kepada kerjasama dalam kelompok serta menuntut setiap anggota dalam kelompok untuk dapat berpikir kritis terhadap suatu masalah yang dihadapinya dan lebih mengutamakan peran peserta didik dalam mencari dan mengelola suatu informasi menjadi suatu pemahaman yang dibutuhkan oleh peserta didik. Artinya dalam menggunakan metode tersebut, anak senantiasa dilibatkan dalam proses pembelajaran sedangkan guru berperan sebagai sumber informasi serta fasilitator dalam mengarahkan proses pembelajaran.
Dari keterangan tersebut penulis akan mencoba menerapkan pembelajaran di SMA IT AL BINAA IBS Kabupaten Bekasi dengan menggunakan metode
Group Investigasion. Dimana Metode Group Investigation merupakan salah satu
metode pembelajaran yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan sarana dan dapat meningkatkan interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran ini dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan sebagai suatu alternatif dalam usaha meningkatkan hasil belajar kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dengan menerapkan metode pembelajaran Group Investigation diharapkan kegiatan pembelajaran lebih kondusif, sederhana, bermakna dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investasion maka peserta didik akan memiliki ketergantungan dengan peserta didik lain, sehingga akan terjadi proses kerjasama dan saling tolong menolong dengan peserta didik yang lain. Hal tersebut akan menjadikan proses tukar informasi tidak hanya di dapat oleh guru saja melainkan anak-anak akan mendapatkan informasi terkait dengan pembelajaran oleh temannya sendiri.
Berdasarkan keterangan di atas Peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) pada mata pelajaran
(20)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ekonomi, pada kompetensi Dasar tentang Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional.
Pemilihan kompetensi Dasar tersebut dalam penerapan model pembelajaran kooperatif Group Investigasion (GI) berdasarkan beberapa alasan. Dimana salah satu alasan terkait pemilihan KD tersebut adalah karena indikator dalam kompetensi Dasar menuntut peserta didik untuk dapat berpikir kritis. Selanjutnya dalam materi pendapatan nasional peserta didik diberikan pilihan dalam pendekatan yang berbeda dalam menghitung pendapatan nasional sehingga dalam materi tersebut akan terjadi perbedaan hasil antara kelompok yang satu dengan yang lain dalam membahas terkait dengan pendapatan nasional.
Oleh karena itu, peneliti mengajukan permasalahan yang akan diteliti dengan judul “pengaruh model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada Kompetensi Dasar manfaat perhitungan pendapatan nasional dalam Mata Pelajaran ekonomi”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan hal-hal yang dapat menggambarkan permasalahan yang akan dimunculkan dalam rumusaln masalah akan digambarkan dalam bentuk pertanyaan berupa:
a. Apakah terdapat perbedaan peningkatan berupa kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation pada kelas eksperimen?
b. Apakah terdapat perbedaan peningkatan berupa kemampuan berpikir kritis antara sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol?
c. Apakah terdapat perbedaan peningkatan berupa kemampuan berpikir kritis sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional?
(21)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ekperimen tentang metode Group
Investigation (GI) dalam meningkatkan pemahaman konsep dalam pelajaran
ekonomi adalah :
1. untuk mengetahui perbedaan hasil belajar berupa kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) pada kelas eksperimen. 2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar berupa kemampuan berpikir
kritis siswa antara sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar berupa kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi kegunaan dalam penelitian ini adalah : 1. Secara Teoritis
a. Secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam pengajaran mata pelajaran ekonomi, utamanya sebagai upaya peningkatan kemandirian siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI)
b. Secara khusus hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai reverensi untuk mengembangkan penelitian-penelitian sejenis, serta dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembelajaran ekonomi. c. Memberikan kontribusi wawasan tentang penelitian proses
pembelajaran dalam kelas dan kinerja mengajar guru bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, serta menumbuh-kembangkan teori-teori yang sudah ada dalam
(22)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaan proses pembelajaran dalam kelas dan kinerja guru dalam mengajar.
d. Adapun kegunaan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai langkah awal dan perlu untuk ditindalanjuti sebagai upaya untuk meningkatkan serta memperbaiki kualitas proses belajar mengajar yang selama ini sering dilakukan guru.
2. Secara praktis
a. Sebagai masukan atau alternatif untuk inovasi metode pembelajaran dengan pendekatan student Center
b. Bagi guru di SMA IT AL BINAA IBS Kabupaten Bekasi dapat meningkatkan kemampuan menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang dikehendaki atau kondisi ideal dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.
c. Bagi guru dapat meningkatkan kinerja dalam mengajar yang berimplikasi kepada prestasi belajar siswa SMA IT AL BINAA.
d. Sebagai bahan informasi kepada guru ekonomi tentang keefektifan pembelajaran kooperatif Group Investigation dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa
e. Memberikan masukan kepada guru ekonomi dalam menentukan metode mengajar yang tepat, yang dapat menjadi alternatif dalam mata pelajaran ekonomi
f. Memberikan informasi pada guru untuk lebih menekankan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
g. Memberikan sumbangan informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA/MA
(23)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab 3 ini akan mengkaji metode dan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian. Adapun yang akan menjadi kajian pada bab ini meliputi: metode penelitian, desain penelitian, obyek penelitian, populasi dan sampel, instrumen dan analisis instrumen, prosedur penelitian serta tekhnik pengumpulan dan pengolahan data.
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperiment, yaitu suatu bentuk eksperimen yang ciri utamanya dengan tidak dilakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada yang dalam hal ini adalah kelas biasa. Sebagaimana dikemukanakan oleh Mohamad Ali (1993: 140) yang menyatakan:
“ kuasi eksperimen hampir sama eksperimen sebenarnya perbedaan nya
terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact
group)”.
Sedangkan Nazir (2005:64) menyebutkan tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen serta menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan. Sedangkan Subana
(2001:95) menyatakan bahwa “metode eksperimen merupakan metode penelitian
yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab akibat melalui pemanipulasian variabel independen (misalnya: treatment, stimulus, kondisi) dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tadi.
Kuasi eksperimen tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu kondisi yang sengaja diadakan terhadap gejala sosial yang berupa kegiatan dan tingkah laku individu atau kelompok yang diamati secermat mungkin. Penelitian dilakukan dengan membagi dua kelompok siswa, yaitu kelompok
(24)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksperimen yang mana menggunakan pembelajaran (Group Investigasi) dan kelompok kontrol tanpa menggunakan program pembelajaran (Group Investigasi) dalam hal ini adalah pembelajaran konvensional.
3.2 Desain Penelitian
Desain kuasi eksperimen yang digunakan adalah Nonequivalent (pretest
and posttest) Control Group Desaign. Creswell (1994 :132) menjelaskan The most commonly used quasi experimental desaign ineducational research is the nonequivalent control group desaign. In this desaign, research participants are not randomly assigned to experimental and control groups and both groups take a pretes and posttest. Exept for random assignment. The steps involved in this desaign are the same as for for the pretest-posttest experimental control group desaign.
Pernyataan di atas maksudnya adalah Nonequivalent (pretest and posttest)
Control Group Desaign adalah pendekatan yang paling popular dalam kuasi
esperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih bukan dengan cara random, dimana kedua kelompok diberi pre test dan post test dan hanya kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan. Langkah-langkah dalam desaign ini sama dengan pretest-posttest experimental control group desaign.
Tabel 3.1
Desain Kuasi Eksperimen
Kelompok Pre-Test Treatment Post Test
Eksperimen O1 X 02
Kontrol O1 - 02
Sumber: McMillan & Schumacher (2001:457)
(25)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
O1 : Tes awal pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol O2 : Tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok control X : Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Tipe
Group Investigation (GI)
3.3 Skenario Penelitian
Operasional variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur suatu variabel. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan di dalam menafsirkan suatu variabel.
Tabel 3. 2 Skenario Penelitian
No Time Tahapan Kegiatan
1 20 menit Kegiatan Awal Mengidentifikasikan topik dan
mengatur murid ke dalam kelompok.
a. guru memberikan sub topik terkait dengan materi ajar berupa kompetensi dasar menjelaskanmanfaat
perhitunganpendapatan
nasional yang akan dipelajari oleh peserta didik.
b.Peserta didik memilih sub topik sesuai dengan minat mereka masing-masing.
c. Pesertadidik dikelompokan sesuai dengan sub topik yang mereka pilih
2 60 menit Kegiatan Inti Proses Tahapan Investigasi dan
(26)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Merencanakan tugas yang akan dipelajari
b. Melaksanakan investigasi c. Menyiapkan laporan d. Mempresentasikan laporan
3 10 menit Tahapan Akhir Refleksi dan Evaluasi
a. Melakukan Evaluasi
b. Membimbing peserta didik untuk memberikan refleksi. c. Memberikan tugas rumah
kepada peserta didik.
d. Memberikan gambaran umum materi yang akan datang.
3.4 Obyek Penelitian
Objek Penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari suatu penelitian yang dilakukan. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah tentang pengaruh metode pembelajaran Group Investigasi terhadap hasil belajar berupa kemampuan berpikir kritis siswa di SMA IT AL BINAA IBS. Jadi objek yang akan diteliti adalah hasil belajar siswa melalui dimensi kemampuan berpikir kritis. Adapun Dipilihnya SMA tersebut dalam penelitian ini karena SMA IT AL BINAA IBS di kabupaten Bekasi telah memiliki prestasi akademik yang sangat baik dimana hal tersebut dibuktikan dengan tim OSN (Olimpiade Sains Nasional) SMA IT ALBINAA tahun 2012 lalu merebut semua kategori mata pelajaran yang dilombakan, terkecuali dengan mata pelajaran Ekonomi. Adapun data keterwakilan SMA IT AL BINAA dalam perlombaan OSN adalah sebagai berikut:
(27)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 3
Keterwakilan Tim Al Binaa dalam Perlombaan OSN
No Tim yang dilombakan Keterangan
1 Tim Fisika Lolos mewakili Kab Bekasi ke tingkat Provinsi
2 Tim Matematika Lolos mewakili Kab Bekasi ke tingkat Provinsi
3 Tim Biologi Lolos mewakili Kab Bekasi ke tingkat Provinsi
4 Tim Kebumian Lolos mewakili Kab Bekasi ke tingkat Provinsi
5 Tim Ekonomi Gugur pada tingkat Kabupaten Bekasi
Selain itu, selama 3 tahun berturut – turut pula tim OSN Ekonomi ALBINAA IBS selalu gagal menembus OSN tingkat kabupaten, karena itu yang akan menjadi objek yang akan diteliti adalah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di SMA IT AL BINAA IBS Bekasi.
3.5 Sampel Penelitian
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAIT ALBINAA IBS Kabupaten Bekasi, sedangkan populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas X (Sepuluh) SMA IT ALBINAA IBS Kabupaten Bekasi. Jumlah kelas X di SMAIT ALBINAA Kabupaten Bekasi sebanyak 4 kelas. Sedangkan penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan random sampling, yaitu mengambil dua kelas dari populasi secara tidak acak, hal ini dilakukan setelah memperhatikan cirri-ciri relative yang dimiliki, populasi yang ada adalah normal dan homogeny, sehinga sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas.
Untuk memastikan homogenitas antara kedua kelas tersebut, maka dilakukan uji beda rata-rata hasil tes awal kedua kelas. Hasil menunjukan
(28)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahwa kedua kelas tidak terdapat perbedaan, sehingga penelitian dapat dilanjutkan. Penelompokan sampel terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas control. Dalam hal ini, penelitin mengambil 2 (dua) sampel kelas, yaitu kelas eksperimen (Xa) dan kelas Kontrol (Xb).
3.6 Instrumen Penelitian (Alat Test)
Menurut Arikunto (2006: 151) menjelaskan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cepat, lengkap sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini instrumen digunakan untuk mengukur sejauh mana penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest), adapun penjelasannya adalah :
Tes diadakan dalam bentuk pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum perlakuan dengan tujuan mengetahui skor hasil belajar awal siswa sebelum perlakuan pada kelompok eksperimen. Sementara posttest diberikan setelah perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan skor hasil belajar siswa setelah perlakuan pada kelompok eksperimen, sehingga diperoleh gain, yaitu selisih antara skor pretest dan skor posttest.
3.7 Analisis Uji Instrumen
Untuk mengetahui kualitas instrumen tes tersebut, maka sebelumnya dilakukan uji coba instrumen terhadap siswa. Instrumen tes yang berkualitas dapat ditinjau dari beberapa hal diantaranya validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda. Adapun penjelasan dari hal tersebut adalah : 3.7.1 Validitas
Menurut Sugiyono (2008:271) validitas terdiri dari konstruk (permukaan), validitas ini (content Validity) dan validitas eksternal. Untuk menguji validitas konstruk maka dapat digunakan pendapat dari para ahli
(29)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Judgment expert). Dimana para ahli diminta pendapatnya tentang instrument yang telah disusun. Para ahli akan memberi pendapat instrument dapat digunankan tanpa perbaikan, ada perbaikan, atau dirombak total. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang dan umumnya mereka yang bergelar doctor sesuai dengan lingnkup yang diteliti. (Sugiyono:2008).
Setelah langkah di atas ditempuh maka proses selanjutnya adalah mengadakan uji coba pada sampel, hasilnya data ditabulasikan. Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor yaitu dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat.
Adapun untuk menghitung koefisien korelasi digunakan pearson product Moment (Pearson r)
Keterangan:
ΣXY : Jumlah skor X dikali skor Y ΣX : Jumlah skor X
ΣY : Jumlah skor Y
ΣX2
: Jumlah skor X
ΣY2
: Jumlah kuadrat skor Y
Sebuah tes dikatakan mempunyai koefisien korelasi jika terdapat korelasi antara -1,00 sampai +1,00. Koefisien negatif menunjukan hubungan kebalikan, sedangkan koefisien positif menunjukan kesejajaran. Kriteria koefisien korelasi menurut Arikunto (2006) adalah :
Tabel 3. 4
Kriteria Validitas & Harga Koefisien Korelasi r =
(30)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat Kuat
3.7.2 Realibilitas
Reliabilitas tes kemampuan ditentukan melalui perhitungan koefisien korelasi dengan mengunakan rumus Crosbach-Alpha. Rumus ini digunakan mengingat jawaban siswa bervariasi dan bukan hanya benar atau salah (Ruseffendi, 1998). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
r = x Keterangan:
r = Koefisien realibilitas n = Banyak soal
S12 = Variasi skor soal tertentu (soal ke i) ΣSi2
= Jumlah varians skor seluruh soal menurut skor soal tertentu St2 = Varians skor seluruh soal menurut skor siswa perorangan
Tabel 3. 5
Klasifikasi Tingkat Reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas
0,90< r ≤1,00 Sangat tinggi
0,70 < r ≤ 0,90 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,70 Sedang
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
(31)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai r yang diperoleh dari perhitungan ditafsirkan dengan menggunakan interpretasi nilai r dari Guilford (Suherman&Kusumah, 2003) dan data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS 19 untuk mengetahui nilai Alpha.
3.7.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal (item) merupakan rasio antar penjawab item dengan benar dan banyaknya penjawab item (Arikunto, 2002:128). Tingkat kesukaran merupakan suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P = Keterangan :
P : IndeksKesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar Js : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk mengklasifikasikan tingkat kesukaran soal, digunakan interpretasi tingkat kesukaran dikemukan oleh Suherman dan Kusumah (2003). Interpretasi tersebut disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3. 1
Interpretasi Tingkat Kesukaran
Harga TK Klarifikasi
TK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < TK ≤ 0,30 Soal Sukar
0,30 < TK ≤ 0,70 Soal Sedang
0,70 < TK < 1,00 Soal Mudah
(32)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7.4 Daya Pembeda
Setiap butir soal tes hasil belajar siswa diawali dengan pengurutan skor total seluruh seluruh soal yang dari yang terbesar ke yang terkecil seperti pada perhitungan tingkat kesukaran soal. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan kelompok atas dan kelompok bawah. Perrhitungan daya pembeda soal menggunakan skor kelompok atas dan kelompok bawah. Adapun harganya dihitung dengan rumus berikut;
DP = Keterangan:
DP = Daya pembeda
JBA = Jumlah jawaban benar untuk kelompok atas JBB = Jumlah jawaban benar untuk kelompok bawah N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah
Penentuan jawaban benar dan salah dari soal tes kemampuan berpikir kritis yang berbentuk uraian ini sama seperti pada perhitungan tingkat kesukaran butiran soal tes. Jumlah jawaban benar untuk masing-masing kelompok selanjutnya digunakan untuk menghitung harga DP dengan rumus di atas. Untuk mengklasifikasikan daya pembeda soal digunakan interpretasi daya pembeda yang dikemukakan oleh Suherman dan Kusumah (2003). Interpretasi daya pembeda dari tes yang dilakukan itu disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3. 7
Interpretasi Daya Pembeda
Nilai DP Klasifikasi
DP ≤ 0,00 Sangat Jelek
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
(33)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 3.8.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui tes, lembar observasi dan angket. Dimana data yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes (pretes dan postes), sedangkan data yang berkaitan dengan dengan sikap siswa dalam pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigasi dikumpulkan melalui angket.
Pengolahan Data
Data-data yang diperoleh dari hasil pretes dan postes dianalisis secara statistik. Hasil pengamatan observasi pembelajaran dianalisis secara deskriptif. Data yang akan dianalisis adalah data kuantitatif berupa hasil tes belajar siswa dan data kualitatif berupa hasil angket untuk siswa dan lembar observasi. Untuk pengolahan dan penulisan menggunakan bantuan program software SPSS 20 dan microsoft Excell 2007.
Data hasil tes belajar siswa
Analisis data yang diuji secara statistik dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menskor tiap lembar jawaban tes siswa sesuai dengan kunci jawaban 2. Menghitung skor mentah dari setiap jawaban pretes dan postes.
Jawaban yang benar diberi nilai 1 (satu) dan jawaban salah diberi nilai 0 (nol).
3. Mengubah nilai ke dalam bentuk persentase dengan cara:
Nilai siswa (%) = x 100%
4. Menghitung nilai rata-rata keseluruhan dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa untuk masing-masing kelompok, yaitu kelompok tinggi, sedang dan rendah.
Nilai rata-rata = x 100%
5. Menghitung normalisasi Gain antara nilai rata-rata pretes dan nilai rata-rata postes secara keseluruhan, dengan menggunakan rumus (David E. Meltzer, 2002)
(34)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Normalisasi Gain = x 100%
Tabel 3. 8
Kriteria Peningkatan Gain
Gain Ternormalisasi (G) Kriteria Peningkatan
G<0,5 Peningkatan Rendah
0,5≤G≤0,7 Peningkatan Sedang
G>0,7 Peningkatan Tinggi
3.8.1.1 Melakukan Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Pengujian normalitas untuk jumlah data lebih dari 30 orang menggunakan Chi-square (ᵡ2
) dengan derajat kebebasan tertentu sebesar banyaknya kelas interval dikurangi satu (dk=k-1) dengan rumus:
X2 =
Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95% dengan kriteria: a. Jika diperoleh harga X2 hitung < X2 tabel, maka data terdistribusi
normal.
b. Jika diperoleh harga X2 hitung > X2 tabel, maka data tidak terdistribusi normal.
Sedangkan pengujian normalitas untuk jumlah data kurang dari 30 orang menggunakan rumus lilifors dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengamatan x1,x2,..., xn dijadikan bilangan baku z1, z2,..., zn dengan menggunakan rumus:
Z1 = dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel.
b. Untuk tiap bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi)=P(z≤zi).
(35)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Dihitung proporsi z1,z2,..., zn yang lebih kecil atau sama dengan z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1)
Maka S(Z) =
d. Hitung selisis F (Zi)-S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak, selisish tersebut.
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dibandingkan L hitung dengan L tabel untuk taraf nyata a yang dipilih kriterianya adalah : tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar.
3.8.1.2 Melakukan Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data sampel pada setiap kelompok untuk dapat dikatakan homogen atau tidak. Bisa atau tidaknya digabung untuk dapat dianalisis lebih lanjut. Dalam hal ini, untuk menguji homogenitas data normalisasi gain dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus F hitung =
2. Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan rumus:
dk pembilang = n-1 (untuk varians terbesar) dk penyebut == n-1 (untuk varians terkecil).
a. Jika diperoleh F hitung < F tabel, maka kedua variasi homogen b. Jika diperoleh harga F hitung > F tabel, maka kedua variasi tidak
homogen.
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data nilai pre test dan data
Normalized Gain (N-Gain). Menurut sugiono (2008), untuk sampel
(36)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terdistribusi normal dan variansnya homogen maka dilanjutkan dengan uji t (test t). Adapun langkah-langkah uji t adalah sebagi berikut:
1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat
3. Mencari rata-rata (x), standar deviasi (s), varians (s2) dan korelasi 4. Mencari nilai t dengan rumus:
(Sugiono, 2008)
Keterangan:
N = Jumlah sampel
X1 = Rata-rata sampel ke 1 X2 = Rata-rata sampel ke 2 S12 = Varians sampel ke 1 S22 = Varians sampel ke 2
1. Menentukan kaidah pengujian Taraf signifikasinya (a=0,05)
a. Derajat kebebasan (dk) dengan rumus : dk= n1+n2-2 b. Kriteria pengujian dua pihak
Jika : t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
2. Membandingkan t tabel dengan t hitung
Jika kedua data terdistribusi normal tetapi variansnya tidak homogen maka dilanjutkan dengan uji t’ (test t’) dengan rumus sebagai berikut:
(Sugiono, 2008)
Keterangan:
X1 = Rata-rata skor pretes X2 = Rata-rata skor postes
S1 = Standar deviasi data skor pretes S2 = Standar deviasi data skor postes
(37)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N1 = Jumlah siswa pada saat postes N2 = Jumlah siswa pada saat postes
Jika salah satu atau kedua data terdistribusi tidak normal maka langkah selanjutnya digunakan tes Mann-Whitney. Tes ini dipilih karena kajian ini menggunakan dua sampel independen dan bila data tidak berdistribusi normal (Sugiono,2008)
Sedangkan menurut Catherine O. Fritz al dalam Kusnendi (2013) menyebutkan jika dalam sampel independen (tidak berkorelasi) mempunyai ketentuan, jika kedua data tidak dapat memenuhi syarat terdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan uji Nonparametrik berupa Wilcoxon’s
Matched Paireds Test. Adapun langkah-langkah uji t adalah sebagi berikut:
a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat b. Menghitung dengan rumus
Kriteria uji, Ho dapat ditolak:
P-value (sig) < 0.05 (2 – tailed test) P-value (sig/2) < 0.05 (1 – tailed test) Di mana :
Z*= Z hitung
T = nilai terkecil dari jumlah perbedaan rank positif ( +) dan jumlah perbedaan rank negative ( -)
N= ukuran sampel
Selanjutnya dalam menghitung pengaruh variabel independen terhadap variabel Dependen dapat digunakan dengan menggunakan rumus
dan ȵ2
=
(38)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ES=0,1 (small) ES=0,3 (medium) ES=0,5 (large)
3.9 Prosedur Penelitian a. Tahap Perencanaan
-Melakukan studi lapangan dan literatur untuk mencari masalah dan kemungkinan solusi
-Melakukan studi literatur lebih mendalam tentang pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan hasil belajar
-Menyusun perangkat belajar dan instrumen penelitian -Melakukan uji coba instrumen tes
-Mengolah data hasil uji coba dan menentukan soal yang akan digunakan dalam pengambilan data
b.Tahap Pelaksanaan
-Melakukan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam hasil belajar baik itu di kelompok maupun eksperimen
-Melakukan pembelajaran materi ajar yang telah ditentukan. Saat pembelajaran, kelompok kontrol mendapatkan perlakuan berupa pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan pembelajaran kooperatif tipe group Investigation
-Melakukan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Posttest dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah dilakukan perlakuan
-Memberikan angket pada siswa berkaitan dengan pendapat mereka tentang pengunaan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation c. Tahap Akhir
-Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data
-Saran – saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang memadai. Studi Pendahuluan Perumusan Masalah
Studi Literatur: Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dan Kemampuan berpikir Kritis
(39)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI) untuk meningkatkan keterampilan berpikir Kritis siswa SMA IT
ALBINAA IBS Kabupaten Bekasi diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) pada kelas eksperimen. Artinya dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI) dapat meningkatkan kemampuan berpikir Kritis siswa. Dari
perlakuan tersebut telah memberikan informasi dan memberikan kemampuan berpikir kritis siswa mengenai materi yang akan diajarkan, sehingga hasil pengujian diakhir akan meningkat atau lebih baik dari sebelumnya.
2. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Artinya dengan mengunakan model pembelajaran konvensional dapat meningkatkan kemampuan berpikir Kritis siswa.
3. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode konvensional. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik dibandingkan metode konvensional.
(40)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dapat digunakan sebagai suatu alternatif pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dan komunikatif dalam mengemukakan ide-idenya serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Namun terdapat kendala dalam menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Group
Investigation adalah masalah pengkondisian siswa agar dapat mengikuti tahapan
model pembelajaran kooperatif Group Investigation. Kemudian keterbatasan waktu di kelas, untuk menerapkan model pembelajaran ini disarankan guru harus memiliki waktu yang cukup luas di kelas. Pada penelitian ini aspek yang diukur adalah kemampuan berpikir kritis siswa, oleh karena itu disarankan kepada para peneliti selanjutnya agar aspek yang belum terukur seperti motivasi siswa, keterampilan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah hendaknya menjadi bahan pemikiran untuk dijadikan penelitian.
2. Soal-soal yang diberikan pada tiap siklus disarankan berbentuk uraian dan jawaban soal yang singkat harus dihindari agar dapat merangsang pemikiran siswa untuk mencari solusinya, sehingga dapat menciptakan keberhasilan model pembelajaran kooperatif Group Investigation
3. Penyusunan rencana dan pelaksanaan model pembelajaran harus diatur secara sistematis, efektif dan efisien. Supaya dengan waktu yang ada pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal.
(41)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustiar. 2010. Presiden Minta Siswa Diajarkan Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:
http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2010/05/11/brk,20100511-247151,id.html. [11 Juli 2010]
Ahmad. 2007. Memahami Berpikir Kritis. [online]. Tersedia: http://re-searchengines.com/1007arief3.html. [12 Juli 2010]
Ali, Mohamad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.
Anita Lie. 2007. Cooperative Learning. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Arikunto, Suharsimi.2006. dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Career dan academic succes Center.SQ4R. Tersedia : http://www.youtube.com/watch?v=ueju5K4KFQg (Diakses 26 Agustus 2012)
Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
Baharuddin. (2007).Teori Belajar dan Pembelajaran. AR-RUZZ MEDIA. Depok Daniel Zingaro. 2008. Group Investigation: Theory and Practice. Ontario Institute
for Studies in Education, Toronto, Ontario.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006), Kurikulum 2004, Kerangka Dasar, Jakarta
Emilia. 2012.teori pembelajaran kontruktivisme dan implikasinya terhadap pendidikan. Makasar.
Ennis. (1992). Critical thinking:what is it?. [online]. Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-yearbook/92_docs/Ennis.HTM [12 November 2009]
Faturahman, Pupuh (2007). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta
Gillies,M Robyn.2010. Teaching and Teacher Education. School of Education, The University of Queensland, Brisbane, Queensland, Australia. Elsevier
(42)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hakiim, Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Metode acana Prima
Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri.2011. PAIKEM GEMBROT. Jakarta : Prestasi Pustaka
Imron, Ali.2003. Manajemen Pendidikan.Malang: Universitas Negeri Malang I Wayan Santyasa.2005. Model pembelajaran Inovatif Dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis.Jembrana.
Joyce, Bruce. (2009). Model-model Pengajaran.Yogyakarta : Pustaka Belajar
Kiranawati. 2007. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation). http: //gurupkn.wordpress.com/2011/11/13/metode-investigasi-kelompok-group-investigation/. (Diakses tgl 13 November 2012).
Kupczynski, Lori.2012. COOPERATIVE LEARNING IN DISTANCE LEARNING: A MIXED METHODS STUDY. International Journal of
Instruction. Texas.USA
Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning. Jakarta : Pt. Gramedia Lubis.2010. Berpikir Kritis.[online]. Tersedia:
http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/11/berpikir-kritis%E2%80%A6/ [11 Juli 2010]
Maesaroh, Siti. 2005. Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
McMillan,J.H& Schumacher, S. (2001). Reserch In Education (fifth ed). New York: Longman
Muhfahroyin. 2005. Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis. [online].
Tersedia:http://zanikhan.multiply.com/journal/item/5570?mark_read=zanik han :journal:5570 [16 Januari 2010]
Murwani. 2007. Peran Guru dalam Membangun Kesadaran Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur. Yogyakarta.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar mengajar. Bandung : Bumi Aksara
Pasher, Harold, et al. "Learning Styles: Concepts and Evidence." Psychological Science in the Public Interest 9.3 (2009): 105-119. Academic Search
(43)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Premier. EBSCO. Web. 14 Apr. 2010, or on the Association for Psychological Science website.
Rahadjo. 2010. Melatih Berpikir Kritis. [online]. Tersedia: http://mudjiarahardjo.com/artikel/169-melatih-berpikir-kritis.html. [11 Juli 2010]
Razak Irfa. 2010. Model Pembelajaran Kontekstual. (Http://www5.Shoytmix.com, diakses 19 mei 2010)
Rozali. 2008. Proses Berpikir. [online]. Tersedia: http://www.psb-psma.org/content/blog/proses-berpikir. [12 Juli 2010]
Santoso. 2008. Cara Berpikir Cerdik, Kritis dan Ilmiah. [online]. Tersedia: http://uripsantoso.wordpress.com/2008/08/23/cara-berpikir-cerdik-kritis-dan-ilmiah/. [12 Juli 2010]
Setiono.2007.Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:
http://agustinussetiono.wordpress.com/2007/09/25/berpikir-kritis/ . [13 Juli 2010]
Supandi. 2005. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Metode GI untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMAN 2 Trawas Mojokerto. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Subroto, Suryo. 2002. Proses belajar mengajar disekolah. Jakarta : Rinaka Cipta Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Slavin.2011. Cooperative Learning teori, riset dan praktik. Bandung : Penerbit Nusa Media
Slavin.2015. Cooperative Learning teori, riset dan praktik. Bandung : Penerbit Nusa Media
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya
Subijanto. 2010. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. : Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
(1)
123
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) untuk meningkatkan keterampilan berpikir Kritis siswa SMA IT ALBINAA IBS Kabupaten Bekasi diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) pada kelas eksperimen. Artinya dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dapat meningkatkan kemampuan berpikir Kritis siswa. Dari perlakuan tersebut telah memberikan informasi dan memberikan kemampuan berpikir kritis siswa mengenai materi yang akan diajarkan, sehingga hasil pengujian diakhir akan meningkat atau lebih baik dari sebelumnya.
2. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Artinya dengan mengunakan model pembelajaran konvensional dapat meningkatkan kemampuan berpikir Kritis siswa.
3. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode konvensional. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik dibandingkan metode konvensional.
(2)
124
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dapat digunakan sebagai suatu alternatif pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dan komunikatif dalam mengemukakan ide-idenya serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Namun terdapat kendala dalam menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation adalah masalah pengkondisian siswa agar dapat mengikuti tahapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation. Kemudian keterbatasan waktu di kelas, untuk menerapkan model pembelajaran ini disarankan guru harus memiliki waktu yang cukup luas di kelas. Pada penelitian ini aspek yang diukur adalah kemampuan berpikir kritis siswa, oleh karena itu disarankan kepada para peneliti selanjutnya agar aspek yang belum terukur seperti motivasi siswa, keterampilan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah hendaknya menjadi bahan pemikiran untuk dijadikan penelitian.
2. Soal-soal yang diberikan pada tiap siklus disarankan berbentuk uraian dan jawaban soal yang singkat harus dihindari agar dapat merangsang pemikiran siswa untuk mencari solusinya, sehingga dapat menciptakan keberhasilan model pembelajaran kooperatif Group Investigation
3. Penyusunan rencana dan pelaksanaan model pembelajaran harus diatur secara sistematis, efektif dan efisien. Supaya dengan waktu yang ada pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal.
(3)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustiar. 2010. Presiden Minta Siswa Diajarkan Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:
http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2010/05/11/brk,20100511-247151,id.html. [11 Juli 2010]
Ahmad. 2007. Memahami Berpikir Kritis. [online]. Tersedia: http://re-searchengines.com/1007arief3.html. [12 Juli 2010]
Ali, Mohamad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.
Anita Lie. 2007. Cooperative Learning. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Arikunto, Suharsimi.2006. dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Career dan academic succes Center.SQ4R. Tersedia : http://www.youtube.com/watch?v=ueju5K4KFQg (Diakses 26 Agustus 2012)
Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
Baharuddin. (2007).Teori Belajar dan Pembelajaran. AR-RUZZ MEDIA. Depok Daniel Zingaro. 2008. Group Investigation: Theory and Practice. Ontario Institute
for Studies in Education, Toronto, Ontario.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006), Kurikulum 2004, Kerangka Dasar, Jakarta
Emilia. 2012.teori pembelajaran kontruktivisme dan implikasinya terhadap pendidikan. Makasar.
Ennis. (1992). Critical thinking:what is it?. [online]. Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-yearbook/92_docs/Ennis.HTM [12 November 2009]
Faturahman, Pupuh (2007). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta
Gillies,M Robyn.2010. Teaching and Teacher Education. School of Education, The University of Queensland, Brisbane, Queensland, Australia. Elsevier
(4)
Hakiim, Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Metode acana Prima
Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri.2011. PAIKEM GEMBROT. Jakarta : Prestasi Pustaka
Imron, Ali.2003. Manajemen Pendidikan.Malang: Universitas Negeri Malang I Wayan Santyasa.2005. Model pembelajaran Inovatif Dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis.Jembrana.
Joyce, Bruce. (2009). Model-model Pengajaran.Yogyakarta : Pustaka Belajar
Kiranawati. 2007. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation). http: //gurupkn.wordpress.com/2011/11/13/metode-investigasi-kelompok-group-investigation/. (Diakses tgl 13 November 2012).
Kupczynski, Lori.2012. COOPERATIVE LEARNING IN DISTANCE LEARNING: A MIXED METHODS STUDY. International Journal of Instruction. Texas.USA
Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning. Jakarta : Pt. Gramedia Lubis.2010. Berpikir Kritis.[online]. Tersedia:
http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/11/berpikir-kritis%E2%80%A6/ [11 Juli 2010]
Maesaroh, Siti. 2005. Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
McMillan,J.H& Schumacher, S. (2001). Reserch In Education (fifth ed). New York: Longman
Muhfahroyin. 2005. Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:http://zanikhan.multiply.com/journal/item/5570?mark_read=zanik han :journal:5570 [16 Januari 2010]
Murwani. 2007. Peran Guru dalam Membangun Kesadaran Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur. Yogyakarta.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar mengajar. Bandung : Bumi Aksara
Pasher, Harold, et al. "Learning Styles: Concepts and Evidence." Psychological Science in the Public Interest 9.3 (2009): 105-119. Academic Search
(5)
Mohamad Alam Novian, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Premier. EBSCO. Web. 14 Apr. 2010, or on the Association for Psychological Science website.
Rahadjo. 2010. Melatih Berpikir Kritis. [online]. Tersedia: http://mudjiarahardjo.com/artikel/169-melatih-berpikir-kritis.html. [11 Juli 2010]
Razak Irfa. 2010. Model Pembelajaran Kontekstual. (Http://www5.Shoytmix.com, diakses 19 mei 2010)
Rozali. 2008. Proses Berpikir. [online]. Tersedia: http://www.psb-psma.org/content/blog/proses-berpikir. [12 Juli 2010]
Santoso. 2008. Cara Berpikir Cerdik, Kritis dan Ilmiah. [online]. Tersedia: http://uripsantoso.wordpress.com/2008/08/23/cara-berpikir-cerdik-kritis-dan-ilmiah/. [12 Juli 2010]
Setiono.2007.Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:
http://agustinussetiono.wordpress.com/2007/09/25/berpikir-kritis/ . [13 Juli 2010]
Supandi. 2005. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Metode GI untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMAN 2 Trawas Mojokerto. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Subroto, Suryo. 2002. Proses belajar mengajar disekolah. Jakarta : Rinaka Cipta Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Slavin.2011. Cooperative Learning teori, riset dan praktik. Bandung : Penerbit Nusa Media
Slavin.2015. Cooperative Learning teori, riset dan praktik. Bandung : Penerbit Nusa Media
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya
Subijanto. 2010. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. : Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
(6)
Sumiati (2009). Perkembangan Pendidikan.Yogyakarta.Penerbit Alfabeta
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Udin S. Winaputra. 2001. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Universitas Terbuka. Cet. Ke-1.
Yuliani Nurani Sujiono, dkk. III. (2005). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Yurneti, J. 2002. Pembelajaran Kooperatif Sebagai Model Alternatif dalam
pembelajaran Fisika. Jurnal Fisika HFI. B5, (0561), 1-4
http://www.al-alauddin.com/2012/05/teori-belajar-konstruktivisme-dan.html, diakses tanggal 29 Januari 2012.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info5 07.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran http://etd.eprints.ums.ac.id/14013
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/model-pembelajaran-group-investigation.html#ixzz2I1LfIuqH (2004). Developing Creative & Critical Thinking Skills. Bandung: Nuansa Cendikia