PENGARUH MEDIA PAPAN PAKU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP BANGUN DATAR PADA ANAK TUNANETRA KELAS 1 SDLB NEGERI TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA: Single Subject Research pada Siswa Tunanetra Kelas 1 di SLBN Tamansari Kota Tasikmalaya.

(1)

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

PENGARUH MEDIA PAPAN PAKU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP BANGUN DATAR PADA ANAK

TUNANETRA KELAS 1 SDLB NEGERI TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA

(Single Subject Research pada Siswa Tunanetra Kelas 1 di SLBN Tamansari Kota Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh ITA WITASARI

0902678

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

2013

PENGARUH MEDIA PAPAN PAKU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP BANGUN DATAR PADA ANAK

TUNANETRA KELAS 1 SDLB NEGERI TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA

Oleh

ITA WITASARI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© ITA WITASARI 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

LEMBAR PENGESAHAN

ITA WITASARI 0902678

PENGARUH MEDIA PAPAN PAKU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP BANGUN DATAR PADA ANAK

TUNANETRA KELAS 1 SDLB NEGERI TEMANSARI KOTA TASIKMALAYA

(Single Subject Research pada Siswa Tunanetra Kelas 1 di SLB-N Tamansari Kota Tasikmalaya)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Juang Sunanto, M.Ed. NIP. 19610515 198703 1 002

Pembimbing II

Dr. Hj. Sri Widati, M. Pd. NIP. 19531014 198703 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya


(5)

v

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

ABSTRAK

PENGARUH MEDIA PAPAN PAKU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP BANGUN DATAR PADA ANAK

TUNANETRA KELAS I SDLB NEGERI TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA.

Disusun oleh Ita Witasari

0902678

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan anak tunanetra belum mampu mengenal serta memahami bentuk bangun datar, sehingga sulit untuk membedakan antara bentuk bangun datar yang satu dengan bentuk bangun datar yang lainnya. Oleh sebab itu peneliti mencoba menggunakan metode eksperimen yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan (Treatment) sebagai metode pembelajaran pada pelajaran matematika untuk membantu meningkatkan kemampuan anak tunanetra dalam memahami konsep bangun datar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. Subjeknya seorang siswa tunanetra SDLB kelas I di SLBN Tamansari Kota Tasikmalaya. Pengumpulan data menggunakan tes lisan dan kinerja sebanyak 10 soal. Data yang diperoleh dianalisis melalui statistik deskriptif, dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan persentase hasil tes pada intervensi walaupun hasil yang diperoleh pada baseline 2 terjadi penurunan kembali dikarenakan kondisi subjek yang cenderung berubah-ubah kondisinya. Data dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pada baseline-1(A-1) persentase subjek sebesar 50%, pada fase intervensi (B) sebesar 90%, dan pada baseline-2 (A-2) sebesar 72,5%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media papan paku dapat berpengaruh terhadap pembelajaran matematika khususnya dalam memahami konsep bangun datar pada anak tunanetra kelas I SDLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya. Dengan menggunakan media papan paku, subjek akan lebih mudah serta mampu memahami konsep dari bentuk bangun datar.


(6)

vi

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

ABSTRAK ...v

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR GRAFIK ...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...2

C. Batasan Masalah ...3

D. Rumusan Masalah ...4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...5

1. Tujuan ...5

2. Kegunaan ...5

F. Definisi Operasional ...6

1. Pembelajaran Matematika ...6

2. Pemahaman Konsep Bangun Datar ...6

3. Media Papan Paku ...7

4. Pengertian Anak Tuna Netra ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ...9


(7)

vii

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

1. Pembelajaran Matematika ...9

2. Pemahaman Konsep Bangun Datar ...12

3. Media Papan Paku ...13

4. Pengertian Anak Tunanetra ...17

B. Penelitian Yang Relevan ...23

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian ...25

B. Metode Penelitian ...25

C. Subjek Penelitian ...26

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ...27

E. Teknik Pengolahan Data ...27

F. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ...28

1. Persiapan Penelitian ...28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...29

1. Analisis dalam kondisi ...31

B. Pembahasan ...36

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ...42

B. Implikasi ...42

DAFTAR PUSTAKA………..44 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

viii

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Kemampuan Memahami Bentuk Bangun Datar Pada Baseline 1 (A-1) .... 30 4.2 Kemampuan Memahami Bentuk Bangun Datar (Intervensi) ... 35


(9)

1

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan ialah salah satu hal penting bagi manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensinya melalui pembelajaran. Melalui pendidikan suatu bangsa akan maju,oleh sebab itu maka pemerintah membuat undang-undang mengenai pendidikan salah satunya adalah yang tertera dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan yang berisi sebagai berikut :” pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU SISDIKNAS ,2003:3).

Sesuai dengan hal tersebut berdasarkan pada tujuan pendidikan bahwa sekolah diharapkan mampu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab dengan kata lain pendidikan berusaha untuk mengembangkan dan mewujudkan nilai-nilai hidup dan mendorong anak untuk mau belajar.

Pernyataan tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi anak normal saja tetapi termasuk didalamnya anak berkebutuhan khusus salah satunya pada anak tunanetra. Secara fisik mereka memang memiliki suatu keterbatasan yang sedikitnya menjadi suatu kendala dalam proses belajar namun dilihat dari sisi yang lain mereka juga memerlukan suatu pendidikan yang layak dan sama


(10)

2

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

seperti orang pada umumnya yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran.

Maka dari itu pendidikan bagi anak tunanetra membutuhkan suatu pola layanan tersendiri. Pembelajaran akan bermakna manakala dalam proses pembelajaran melibatkan unsur-unsur atau berbagai metode dan multi media, sumber belajar yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

Pembelajaran bermakna juga erat kaitannya dengan penerapan strategi pembelajaran terutama berkaitan dengan efisiensi cara belajar peserta didik serta disesuaikan dengan hambatan yang dialami.

Kehilangan penglihatan pada anak tunanetra dapat mengakibatkan hambatan khusus dalam mengakses pendidikan. Aspek yang menjadi hambatan tersebut antara lain dalam hal orientasi, mobilitas dan pengalaman langsung. Maka proses pembelajaran yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan penyesuaian-penyesuain baik bersifat adaptasi, subtitusi, maupun omisi yaitu bersifat faktual, kontekstual, dan pengalaman langsung.

Untuk mewujudkan layanan pembelajaran berkualitas tersebut maka media pembelajaran memiliki peran penting dalam meningkatan kualitas pembelajaran bagi peserta didik dengan ketunanetraan. Dengan memahami kebutuhan anak tuna netra, maka guru diharapkan dapat memanfaatkan media belajar yang tepat bagi siswa tunanetra yang memiliki keterbatasan dibandingkan dengan anak normal lainnya.

Berdasarkan latarbelakang tersebut maka penulis ingin mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tunanetra Kelas I

SDLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya“.


(11)

3

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan dilatar belakang, maka yang menjadi identifikasi masalah diantaranya anak tunanetra memiliki keterbatasan dalam penglihatannya, sehingga berdampak dalam memperoleh informasi dan pengetahuannya akan mengkompensasikan dan menggantungkan pada indera yang lainnya.

Namun demikian indra pendengaran, perabaan, penciuman, pengecap dan pengalaman kinestetis sering tidak dapat mengamati dan memahami suatu obyek diluar jangkauan fisik. Hal ini sangatlah menjadi suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh guru dikelasnya.

Masalah penting yang dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih dan menentukan materi pembelajaran serta media pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Terutama ketika pembelajaran matematika yang menjadi masalahnya, yakni dalam pemahaman konsep tentang bangun datar.

Mata pelajaran matematika selama ini memang menjadi salah satu pelajaran yang dianggap sebagai hal yang paling menakutkan bagi siswa-siswi pada umumnya. Begitupun bagi anak yang mempunyai hambatan dalam penglihatan atau anak berkebutuhan khusus.

Seperti halnya yang terjadi di SLB NEGERI TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA ini khususnya anak kelas I SDLB, anak tersebut begitu kesulitan dalam pembelajaran matematika khususnya pemahaman tentang konsep bangun datar. Anak tersebut seringkali bingung dalam memahami bangun datar itu apa saja kadangkala sering tertukar dengan bangun ruang.

Dilihat dari permasalahan tersebut maka peneliti akan mencobakan media papan paku geometri khususnya bangun datar untuk membantu siswa dalam memahami konsep tentang bangun datar. Serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi dengan menggunakan media tersebut.


(12)

4

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah : pengaruh media papan paku dalam meningkatkan kemampuan memahami konsep bangun datar pada anak tunanetra kelas I SDLB negeri tamansari kota Tasikmalaya.

D.Rumusan Masalah

Siswa penyandang tunanetra memiliki keterbatasan dalam mengidentifikasi lingkungan sekitar dan memahami suatu benda. Untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan yang utuh maka dalam proses pembelajaran bagi tunanetra diperlukan suatu pendekatan, strategi dan media pembelajaran yang dapat mengekspos dan mengeksplorasi sumber belajar, dengan demikian pengenalan bangun datar pada anak tunanetra akan menghadapi kendala jika tidak menggunakan media pembelajaran yang benar-benar mampu membantu anak tunanetra dalam memahami suatu benda. Oleh karena itu dengan penggunaan media papan paku sedikitnya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep bangun datar. Karena melalui media pembelajaran, peserta didik tunanetra dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“ Apakah melalui penggunaan media pembelajaran papan paku dapat

meningkatkan kemampuan memahami konsep bangun datar pada anak tunanetra kelas I SDLB negeri Tamansari Kota Tasikmalaya ?”.

Rumusan masalah tersebut dirinci menjadi beberapa sub pertanyaan :

1. Bagaimanakah kemampuan memahami konsep bangun datar pada anak tunanetra kelas I SDLB negeri Tamansari kota Tasikmalaya sebelum menggunakan media papan paku ?.


(13)

5

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagaimanakah kemampuan memahami konsep bangun datar pada anak tunanetra kelas I SDLB negeri Tamansari kota Tasikmalaya sesudah menggunakan media papan paku ?.

3. Seberapa besar pengaruh media papan paku dalam meningkatkan pemahaman konsep bangun datar pada anak tunanetra kelas I SDLB negeri Tamansari kota Tasikmalaya ?.

E.Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah media papan paku bisa digunakan untuk anak tunanetra dalam meningkatkan kemampuan memahami konsep bangun datar .

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini yaitu :

a. Untuk mengetahui kemampuan memahami konsep bangun datar pada anak tunanetra kelas I SDLB negeri Tamansari Kota Tasikmalaya sebelum menggunakan media papan paku.

b. Untuk mengetahui kemampuan memahami konsep bangun datar pada anak tunanetra kelas I SDLB negeri Tamansari Kota Tasikmalaya sesudah menggunakan media papan paku.

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media papan paku dalam meningkatkan pemahaman konsep bangun datar pada anak tunanetra kelas I SDLB negeri Tamansari Kota Tasikmalaya.

2. Kegunaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama dalam peningkatan kualitas belajar.


(14)

6

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Diharapkan dapat menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien.selain itu juga dapat mendorong siswa agar dapat belajar mandiri dan membantu meningkatkan pemahaman materi siswa tunanetra terutama dalam pemahaman konsep bangun datar.

b. Bagi guru

Sebagai bahan masukan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai pentingnya media pembelajaran.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pengertian dalam penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa definisi operasional berikut ini :

1. Pembelajaran matematika

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Konsep pembelajaran menurut Corey adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu (Sagala, 2009).

Sedangkan definisi matematika yaitu pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. Adapun pengertian matematika yang lain yaitu ilmu tentang bilangan dan ruang. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. Matematika adalah cabang ilmu eksak dan terorganisir secara sistematik.

Sedangkan jika disimpulkan pengertian dari pembelajaran matematika itu sendiri yaitu : Pengertian pembelajaran matematika secara sempit adalah proses pembelajaran dalam lingkup persekolahan, sehingga


(15)

7

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terjadi proses sosialisasi individu siswa dengan lingkunag sekolah, seperti guru, sumber atau fasilitas, dan teman sesama siswa.

2. Pemahaman konsep bangun datar

Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran, maka belajar harus mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa memahami suatu situasi.

Sedangkan bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi garis-garis lurus atau lengkung. (Imam Roji , 1997). Definisi lain mengatakan bangun datar adalah bangun yang rata yang mempunyai dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Jullius Hambali.Siskandar dan Mohamad Rohmad, 1996).

Adapun definisi lain dari pemahaman yaitu pengertian dan pengetahuan yang mendalam serta beralasan mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kesadaran untuk dapat memecahkan masalah suatu problem tertentu dengan tujuan mendapatkan kejelasan.

3. Media papan paku

Kata media berasal dari bahasa latin, yaitu Medoe yang artinya adalah bentuk jamak dari medium. Sedangkan mengenai Media Papan Berpaku, para ahli media pendidikan belum ada yang memberikan pengertian secara jelas. Di antara para ahli hanya mengelompokkan media papan berpaku ini dengan cara klasifikasi yang bermacam-macam. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (2000: 95) mengelompokkan media papan berpaku k dalam alat peraga ukuran besar yang terbuat dari tripleks dan dapat digunakan secara klasikal. Dan menurut Azhar Arsyad (1996: 40) media papan termasuk media pajang. Sedangkan Ibrahim dkk (2000 : 29) mengelompokkan media bentuk papan ini, termasuk media dua dimensi. Arief S. Sadiman dkk (2002 : 49) menyebutkan bahwa Media


(16)

8

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

papan ini merupakan media pembelajaran yang dapat diklasifikasikan ke dalam media grafis.

Media papan berpaku sebenarnya adalah media pembelajaran matematika yang terbuat dari Tripleks, paku dan dilengkapi dengan karet gelang. Fungsinya sebagai alat bantu dalam menanamkan konsep/pengertian geometri. Memperkenalkan berbagai macam bentuk bangun datar melalui papan berpaku, sekaligus mempelajari cara mencari Luas dan Keliling bangun datar, dengan cara mengukur panjang dan lebar bangun datar tersebut.

4. Pengertian anak tunanetra

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa tunanetra adalah individu yang kehilangan fungsi penglihatannya baik seluruh atau sebagiannya. Secara etimologi kata tunanetra berasal dari tuna yang berarti rusak, netra berarti mata atau penglihatan. Untuk memberikan pengertian yang tepat tentang tunanetra, maka Tarsidi (2011) membaginya pada dua definisi, yaitu definisi legal (berdasarkan undang-undang) dan definisi edukasional (untuk tujuan pendidikan). Secara legal, seseorang dikatakan tunanetra apabila ketajaman penglihatannya kurang dari 6/18. Ini berarti bahwa tingkat sisa penglihatan orang tunanetra itu berkisar dari 0 (buta total) hingga <6/18. Ini juga berarti bahwa orang yang dikategorikan sebagai buta (blind) itu tidak hanya mereka yang buta total melainkan juga mereka yang masih mempunyai sedikit sisa penglihatan (<3/60).

Keterbatasan tunanetra diantaranya :

a. Keterbatasan didalam lingkup keanekaragaman pengalaman b. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan

c. Keterbatasan dalam berpindah-pindah tempat (mobilitas) Alat pendidikan bagi anak tuna netra terdiri dari :

1) Alat pendidikan khusus : reglet dan pena, mesin tik braille, abakus, komputer bicara


(17)

9

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Alat peraga tactual atau audio yang diamati melalui perabaan atau pendengaran,miniatur benda besar dan macam–macam benda 3 dimensi.

Maka dengan demikian penggunaan media papan paku akan sangat penting jika diberikan kepada anak tunanetra dalam pembelajaran matematika khususnya memahami konsep bangun datar disekolah.


(18)

25

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Variabel Penelitian

1. Variabel bebas, yaitu “variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat” (Sugiyono, 2008 : 39). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah media edukatif papan paku, yang dimaksud media papan paku adalah media pembelajaran matematika yang terbuat dari Tripleks, paku dan dilengkapi dengan karet gelang. Fungsinya sebagai alat bantu dalam menanamkan konsep/pengertian geometri. Memperkenalkan berbagai macam bentuk bangun datar melalui papan berpaku, sekaligus mempelajari cara mencari Luas dan Keliling bangun datar, dengan cara mengukur panjang dan lebar bangun datar tersebut.

2. Variabel terikat, adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono, 2008 : 39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Kemampuan memahami konsep bangun datar.

B.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis dalam suatu kegiatan penelitian.

Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan (Threatmen).


(19)

26

Penelitian ini menggunakan metode penelitian subjek tunggal yang mengacu pada strategi penelitian yang sengaja dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan tentang tingkah laku subjek secara individu.

Dalam penelitian dengan metode eksperimen dengan subjek tunggal, desain yang akan digunakan adalah desain A-B-A, dimana desain ini dapat menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variable terikat dan variable bebas. Prosedur desain ini disusun atas dasar apa yang disebut dengan Ligika baseline (baseline ligic). Logika baseline menunjukkan suatu pengulangan pengukuran perilaku atau target behavior.

Desain ABA

x x x x x

o o o o o o o o o o o o o o

Keterangan :

O : Observasi

X : Intervensi

C.Subjek penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah seorang anak tunanetra yang duduk dikelas I SDLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya. Penelitian dilakukan di ruang kelas dan saat jam pelajaran matematika.

Penentuan subjek yang akan di teliti sangat penting karena berhubungan dengan sumber data yang akan diperlukan.

Adapun profil dari siswa yang menjadi subjek penelitian adalah sebagai Berikut :

1. Nama : S

Tempat tanggal lahir : Tasikmalaya, 08-05-2005 Jenis kelamin : Laki-laki


(20)

27

Anak ke : 1 ( Satu)

Sekolah : SLBN Tamansari Kota Tasikmalaya Nama orang tua : Ajid

Alamat : Jl. Cisangkir Cibeureum Kota Tasikmalaya.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi dan memberikan tes berupa tes lisan, dan tes perbuatan / kinerja.

1. Observasi atau pengamatan

Tehnik ini dilaksanakan dimana peneliti mengadakan pengamatan terhadap subyek, secara langsung ketika mata pelajaran matematika khususnya bangun datar.

2. Instrumen tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes lisan dan tes perbuatan .

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Menyiapkan format penilaian yang akan digunakan sebagai pedoman dalam menskor kemampuan memahami bentuk-bentuk bangun datar. Data yang diambil dari hasil perolehan nilai tes lisan yaitu dalam menyebutkan nama-nama bentuk bangun datar dan kemudian dari hasil tes kinerja seperti mempraktekkan atau memperagakan dalam membentuk bangun datar pada papan paku yang disediakan peneliti. Dalam setiap soal tes yang diberikan diberi nilai atau skor 2 dan jika salah skornya 0.

Jika sudah terkumpul maka nilai tersebut di jumlahkan.

b. Menyiapkan materi dan alat berupa papan paku geometri untuk perlakuan dan treatmen yang akan diberikan pada subjek pada saat intervensi.

E. Teknik pengolahan Data

Tekhnik pengolahan datanya yakni dengan menggunakan statistik deskriptif dengan cara :


(21)

28

2) Mean (Rata-rata) 3) Persentase

Persentase merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan oleh peneliti dan guru untuk mengukur perilaku dalam bidang akademik maupun sosial.persentase dapat dihitung dengan cara jumlah skor yang benar dibagi jumlah soal kemudian dikali 100.

(∑ bentuk bangun datar yang dipahami ) x 100 ( ∑Keseluruhan bentuk bangun datar)

Dari target behavior selanjutnya akan dianalisis, hasil analisis berupa data kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu dengan menggunakan analisis grafik polygon dengan tujuan untuk menggambarkan hasil data yang diperoleh dari hasil pengamatan. Penggunaan analisis grafik diharapkan dapat memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen sebelum diberikan perlakuan (baseline) maupun pada saat setelah diberikan perlakuan (treatment) dan perubahan-perubahan yang terjadi setelah treatment ditempatkan.

F. Persiapan dan pelaksanaan penelitian 1. Persiapan penelitian.

Sebagai langkah awal penelitian diperlukan persiapan untuk membantu kelancaran penelitian.Tahap-tahap persiapan pelaksanaan sebagai berikut :

a. Permohonan surat izin untuk melakukan studi pendahuluan di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya.

b. Permohonan Surat izin mengadakan penelitian di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya.

c. Permohonan surat pengantar dari fakultas kepada rektor untuk pengangkatan dosen pembimbing.

d. Permohonan surat izin dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa Provinsi Jawa Barat untuk pengantar kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya sebagai rekomendasi penelitian di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya.


(22)

29

e. Surat izin penelitian dari Kepala Dinas pendidikan Kota Tasikmalaya sebagai rekomendasi penelitian di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya.


(23)

42

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan seluruh hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media papan paku dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep bentuk bangun datar pada salah satu anak tunanetra kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dari kondisi baseline 1 (A1) dengan skor 50% ke baseline 2 (A2) sebesar 72,5%. Kondisi tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 22,5%. Dan skor perolehan antara baseline 1 (A1) 50% ke baseline intervensi (B) 90%. Kondisi tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 40%.

Berdasarkan hal tersebut, penggunaan media papan paku sangat cocok untuk digunakan bagi salah satu anak tunanetra kelas I SDLB Negeri Tamansari kota Tasikmalaya dalam pembelajaran matematika khususnya memahami konsep bentuk bangun datar.

B.Implikasi

Atas dasar penelitian ini, maka peneliti memberikan implikasi sebagai berikut :

1. Bagi guru

Diharapkan guru disekolah hendaknya menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan serta kondisi anak didik. Serta menggunakan media papan paku sebagai alternatif dalam mengajarkan


(24)

43

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

pembelajaran bentuk-bentuk bangun datar bagi siswa tunanetra kelas 1 SDLB. Karena media papan paku dapat menjadi sarana untuk mengakomodasi kebutuhan siswa tunanetra pada kelas dasar.

2. Peneliti selanjutnya

Peneliti menyadari banyak keterbatasan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini. Untuk itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menelaah lebih lanjut mengenai penggunaan media papan paku dengan mempertimbangkan kelas yang berbeda, lokasi yang berbeda, materi pembelajaran yang berbeda dan jumlah sampel yang lebih besar.


(25)

44

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

DAFTAR PUSTAKA

BNSP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDLB – 4 Tunanetra. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Sagala. Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sunanto, J. 2005. Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Tokyo : Center For Research on International Cooperation in Educational Development (CRICED) University Of Tsukuba.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika. 2005. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Bp. Darma Bhakti. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20. Jakarta : Dinas Pendidikan Nasional

M, Zaki. 2010. Model Media Pembelajaran Bagi Anak Tunanetra. Tim Pengembangan Kurikulum Dinas Pendidikan Nasional

blogspot.com. 2008. Ketunanetraan (online) Tersedia. http://djrahardja.com/2008/09ketunanetraan.html


(26)

45

Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Wilkinson, Gene L. Media In Instruction : 60 Years of Research. AECT, 1970. Edisi Indonesia diterbitkan CV. Rajawali. Media Dalam Pembelajaran Penelitian Selama 60 Tahun. (Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 2)

Anonim. 1997. Bangun Datar (online) Tersedia.

http://id.wikipedia.org/wiki/bangundatar . Diakses tanggal 17 Januari 2012. Imam Ruji.


(1)

2) Mean (Rata-rata) 3) Persentase

Persentase merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan oleh peneliti dan guru untuk mengukur perilaku dalam bidang akademik maupun sosial.persentase dapat dihitung dengan cara jumlah skor yang benar dibagi jumlah soal kemudian dikali 100.

(∑ bentuk bangun datar yang dipahami ) x 100 ( ∑Keseluruhan bentuk bangun datar)

Dari target behavior selanjutnya akan dianalisis, hasil analisis berupa data kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu dengan menggunakan analisis grafik polygon dengan tujuan untuk menggambarkan hasil data yang diperoleh dari hasil pengamatan. Penggunaan analisis grafik diharapkan dapat memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen sebelum diberikan perlakuan (baseline) maupun pada saat setelah diberikan perlakuan (treatment) dan perubahan-perubahan yang terjadi setelah treatment ditempatkan.

F. Persiapan dan pelaksanaan penelitian 1. Persiapan penelitian.

Sebagai langkah awal penelitian diperlukan persiapan untuk membantu kelancaran penelitian.Tahap-tahap persiapan pelaksanaan sebagai berikut :

a. Permohonan surat izin untuk melakukan studi pendahuluan di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya.

b. Permohonan Surat izin mengadakan penelitian di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya.

c. Permohonan surat pengantar dari fakultas kepada rektor untuk pengangkatan dosen pembimbing.

d. Permohonan surat izin dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa Provinsi Jawa Barat untuk pengantar kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya sebagai rekomendasi penelitian di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya.


(2)

29

e. Surat izin penelitian dari Kepala Dinas pendidikan Kota Tasikmalaya sebagai rekomendasi penelitian di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya.


(3)

42 Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan seluruh hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media papan paku dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep bentuk bangun datar pada salah satu anak tunanetra kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dari kondisi baseline 1 (A1) dengan skor 50% ke baseline 2 (A2) sebesar 72,5%. Kondisi tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 22,5%. Dan skor perolehan antara baseline 1 (A1) 50% ke baseline intervensi (B) 90%. Kondisi tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 40%.

Berdasarkan hal tersebut, penggunaan media papan paku sangat cocok untuk digunakan bagi salah satu anak tunanetra kelas I SDLB Negeri Tamansari kota Tasikmalaya dalam pembelajaran matematika khususnya memahami konsep bentuk bangun datar.

B.Implikasi

Atas dasar penelitian ini, maka peneliti memberikan implikasi sebagai berikut :

1. Bagi guru

Diharapkan guru disekolah hendaknya menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan serta kondisi anak didik. Serta menggunakan media papan paku sebagai alternatif dalam mengajarkan


(4)

43

pembelajaran bentuk-bentuk bangun datar bagi siswa tunanetra kelas 1 SDLB. Karena media papan paku dapat menjadi sarana untuk mengakomodasi kebutuhan siswa tunanetra pada kelas dasar.

2. Peneliti selanjutnya

Peneliti menyadari banyak keterbatasan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini. Untuk itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menelaah lebih lanjut mengenai penggunaan media papan paku dengan mempertimbangkan kelas yang berbeda, lokasi yang berbeda, materi pembelajaran yang berbeda dan jumlah sampel yang lebih besar.


(5)

44 Ita Witasari, 2013

Pengaruh Media Papan Paku Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Konsep Bangun Datar Pada Anak Tuna Netra Kelas 1 SDLB Negeri Tamansari Kota Tasik Malaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

BNSP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDLB – 4 Tunanetra. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Sagala. Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sunanto, J. 2005. Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Tokyo : Center For Research on International Cooperation in Educational Development (CRICED) University Of Tsukuba.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika. 2005. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Bp. Darma Bhakti. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20. Jakarta : Dinas Pendidikan Nasional

M, Zaki. 2010. Model Media Pembelajaran Bagi Anak Tunanetra. Tim Pengembangan Kurikulum Dinas Pendidikan Nasional

blogspot.com. 2008. Ketunanetraan (online) Tersedia. http://djrahardja.com/2008/09ketunanetraan.html


(6)

45

Wilkinson, Gene L. Media In Instruction : 60 Years of Research. AECT, 1970. Edisi Indonesia diterbitkan CV. Rajawali. Media Dalam Pembelajaran Penelitian Selama 60 Tahun. (Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 2)

Anonim. 1997. Bangun Datar (online) Tersedia.

http://id.wikipedia.org/wiki/bangundatar . Diakses tanggal 17 Januari 2012. Imam Ruji.


Dokumen yang terkait

POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK TUNANETRA TINGKAT SDLB DI SLBN-A PAJAJARAN KOTA BANDUNG.

0 2 30

PENERAPAN JARIMAGIC DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN ASLI PADA SISWA TUNANETRA KELAS D4 DI SLBN A CITEUREUP KOTA CIMAHI.

0 1 20

PEMBELAJARAN BRAILLE BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS 1 SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

0 2 18

PERILAKU HETEROSEKSUAL SISWA TUNANETRA PADA MASA REMAJA SMPLB-SMALB DI SLBN A CITEUREUP KOTA CIMAHI (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Tunanetra Remaja di SLBN A Citeureup).

8 17 37

PENGARUH METODE GILLINGHAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGENALI TULISAN HURUF ARAB BRAILLE PADA SISWA TUNANETRA KELAS III SDLB DI SLBN-A BANDUNG : Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas III SDLB di SLBN – A Bandung.

0 1 29

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA PADA SISWA TUNANETRA DI SLBN A CITEUREUP KOTA CIMAHI.

0 4 26

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN CARA BROKEN TRIANGLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP HUKUM BACAAN NUN MATI/TANWIN DAN MIM MATI: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Tunanetra Kelas VII Di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya.

1 22 31

PENGARUH MELUKIS PASIR DENGAN CETAKAN BERANEKA BENTUK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BANGUN DATAR SEDERHANA : Penelitian Single Subject Research Pada Anak Low Vision Kelas III Di SDLB Negeri A Kota Bandung.

0 0 42

PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI PERKALIAN 11 sd. 15 PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI SDLB DI SLB A PERWARI KUNINGAN.

0 1 31

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REPLIKA BANGUN DATAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR PADA SISWA TUNANETRA BUTA TOTAL KELAS 1 SEKOLAH DASAR (SD) DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA.

3 15 230