PENERAPAN JARIMAGIC DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN ASLI PADA SISWA TUNANETRA KELAS D4 DI SLBN A CITEUREUP KOTA CIMAHI.

(1)

62

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GRAFIK... vi

DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... B. Identifikasi Masalah... C. Batasan Masalah... D. Rumusan Masalah... E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...

1 4 5 5 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Konsep Dasar Ketunanetraan... B.Konsep Dasar Operasi Hitung Bilangan Asli... C.Jarimagic... D.Penelitian yang Relevan... E. Kerangka Berpikir...

7 9 13 15 16 BAB III METODE PENELTIAN

A. Variabel Penelitian... B. Metode Penelitian... C. Subjek dan Lokasi Penelitian... D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data... E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data...

18 21 24 25 34 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian... B. Pembahasan...

39 57 BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan... B. Rekomendasi... 59 60 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Surat-Surat Penelitian... 2. Kisi-Kisi Instrumen dan Instrumen Penelitian...


(2)

3. Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas... 4. Tahapan Penggunaan Jarimagic... 5. Arsip Kegiatan Penelitian... RIWAYAT HIDUP


(3)

62

DAFTAR TABEL

3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 27

3.2 Instrumen Penelitian 28

4.1 Data Hasil Persentase Baseline 1 (A-1)

Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Bilanngan Asli

40 4.2 Data Hasil Persentase Intervensi (B)

4.2 Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Asli

41 4.3 Data Hasli Persentase Baseline 2 (A-2)

4.3 Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Asli

43

4.4 Panjang Kondisi 45

4.5 Kecenderungan Arah 46

4.6 Kecenderungan Stabilitas 49

4.7 Jejak Data 49

4.8 Level Stabilitas dan Rentang 50

4.9 Level Perubahan 50

4.10 Rangkuman Hasil Analisis Visual Dalam Kondisi

4.10 Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Asli Subjek YG

50

4.11 Data Jumlah Variabel Diubah 51

4.12 Perubahan Kecenderungan dan Efeknya 52

4.13 Perubahan Stabilitas 52

4.14 Data Perubahan Level 53

4.15 Persentase Overlap 55


(4)

DAFTAR GRAFIK

3.1 Desain A-B-A 24

4.1 Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Asli 4.1 Fase Baseline 1 (A-1)

40 4.2 Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Asli

4.2 Fase Intervensi (B)

42 4.3 Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Asli

4.3 Fase Baseline 2 (A-2)

43 4.4 Hasil Perkembangan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan

4.4 Bilangan Asli Fase Baseline 1 (A-1), Intervensi (B), dan Baseline 2 4.4 (A-2)

44

4.5 Kecenderungan Arah 46

4.6 Data Overlap Fase Baseline 1 (A-1) ke Intervensi (B) 54 4.7 Data Overlap Fase Intervensi (B) ke Baseline 2 (A-2) 55


(5)

62

DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan Jenis-Jenis Bilangan 11


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Auliya, Fajar. (2012). Jarimagic Penambahan dan Pengurangan. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Departemen Pendidikan nasional. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SDLB-A (Tunanetra). Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas

Faizi, Mastur. (2013). Ragam Metode Mengajarkan Eksakta pada Murid. Yogjakarta: DIVA Press

Fathani. (2012). Matematika Hakikat & Logika. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hosni, Irham. (tanpa tahun). Buku Ajar Orientasi dan Mobilitas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Meiyani, N (1990). Orthopedagogik A-1. Bandung: IKIP

Mulyani, R (2010). Kalender Bekas Sebagai Media Pembelajaran. (online).Tersedia:

http://rozitamulianipmt3790.blogspot.com/2010/05/kalender-bekas-sebagai-media.html (11 April 2013)

Nurbani. (2009). Penggunaan Kartu Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan pada Siswa Tunarungu Kelas D2 SLB B-C Islam Asyafiyah Bekasi. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rahardja, Dj. (2008). Pembelajaran bagi Anak dengan Ketunanetraan. (online): http://www.dj-rahardja.blogspot.com/

Ruseffendi, H.E.T. (2005). Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito


(7)

62

Sadiman, Arif. (2012). Media Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sunanto, J., Takeuchi, K. & Nakata, H. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. CRICED University of Tsukuba

Sunanto, J., Takeuchi, K. & Nakata, H. (2006). Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Bandung : UPI Press.

Supatmono, Catur. (2009). Matematika Asik. Jakarta : PT. Grasindo

Supriadi, Oding. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: PT Kurnia Kalam Semesta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suryadi., dkk. (2005). Matematika Dasar untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia

Susetyo,Budi. (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung : PT Refika Aditama.

Smith, J.D. (1998). Inklusi Sekolah Ramah Untuk Semua. Bandung: Nuansa. Tarsidi, Didi. (2002). Pengantar Tentang Ketunanetraan. PLB FIP UPI

Bandung: Tidak diterbitkan

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wikipedia. (2013). Penjumlahan. (online):

http://id.Wikipedia.org/wiki/Penjumlahan ( 25 Mei 2013)

Qurrotullani, Aini. (2013). Penggunaan Mtode Preview, Question, Read, Summarizze, Test (PQRST) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Tunarungu. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

123456Pengetahuan dasar tentang matematika serta keterampilan penggunaannya merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Matematika sangat penting bagi keilmuan, terutama peran yang dimainkannya dalam mengekspresikan model ilmiah. Kemampuan pengetahuan matematika yang mendasar, akan mempermudah anak memecahkan kesulitan dan permasalahan diberbagai bidang yang terkait dengan kebutuhan hidupnya.

123456Alasan mengapa matematika perlu dipelajari oleh para siswa menurut Cockrof, 1982 (dalam Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan bahwa matematika perlu dipelajari karena (1) selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha pemecahan masalah yang menantang.

123456Alasan di atas sejalan dengan pendapat Russefendi (2005:526) “Keuntungan dari belajar matematika yaitu manusia dapat menyelesaikan soal-soal dan berkomunikasi sehari-hari, seperti berbelanja dan berdagang, berkomunikasi melalui tulisan dan gambar seperti membaca grafik, persentase, membuat catatan-catatan dan lain-lain.”

123456Siswa dengan hambatan penglihatan memiliki kesulitan untuk berfikir secara abstrak. Pembelajaran bagi mereka akan lebih bermakna apabila mengandung tiga unsur yaitu konkret, memadukan, dan melakukan (LowenFeld, 1973:34), untuk memenuhi prinsip belajar siswa tunanetra


(9)

2

tersebut, maka siswa tunanetra membutuhkan alat bantu dan atau metode pembelajaran yang menunjang.

123456Pembelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa pada umumnya, termasuk bagi siswa yang mengalami hambatan dalam penglihatan. Mata pelajaran matematika merupakan suatu ilmu dengan objek kajian yang bersifat abstrak. Dalam bahasa Indonesia “abstrak” diartikan sebagai suatu yang tak berwujud atau hanya gambaran pikiran. Contoh sederhana yang mengilustrasikan keabstrakan objek kajian matematika salah satunya dapat ditemukan pada konsep bilangan dan bangun datar. Hal ini sangat kontras dengan alam pikiran siswa tunanetra yang terbiasa berpikir tentang objek-objek yang konkret. Oleh karena itu, konsep-konsep matematika yang abstrak tidak dapat sekedar ditransfer begitu saja dalam bentuk kumpulan informasi kepada siswa, sehinggga hal ini bertentangan dengan prinsip pembelajaran yang dikemukakan oleh Lowenfeld di atas.

123456Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya, dalam mengajarkan operasi hitung penjumlahan di kelas D4 Sekolah Luar Biasa Negeri A (SLBN-A) Citeureup Kota Cimahi, guru mengenalkan operasi hitung penjumlahan secara konvensional dengan menggunakan jari tangan contoh empat jari ditambah dua jari sama dengan enam jari (4+2=6). Hal ini menimbulkan kesulitan bagi siswa saat hasil penjumlahannya lebih dari 10 (karena jari tangan hanya berjumlah 10), misalnya 6+7=13. Selain itu dalam mengajarkan penjumlahan guru pun menggunakan berbagai macam metode pembelajaran seperti metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan lain-lain. Tetapi, metode ini belum cukup efektif untuk mengajarkan operasi hitung penjumlahan.

123456Berbagai macam metode pembelajaran yang dipakai dalam pembelajaran operasi hitung penjumlahan dikatakan tidak cukup efektif dalam mengajarkan operasi hitung penjumlahan karena berbagai metode ini belum tentu dapat menyampaikan maksud dari tujuan pembelajaran operasi hitung penjumlahan, karena dalam mengajarkan operasi hitung penjumlahan


(10)

siswa memerlukan pengalaman langsung, sehingga konsep yang diterima siswa terasa lebih bermakna dan dipahami dengan baik.

123456Kesulitan siswa tunanetra ketika melakukan operasi hitung penjumlahan yang ditemui peneliti yaitu pada penjumlahan bilangan asli (1,2,3,4,...), menurut Supatmono (2009) bilangan asli adalah “bilangan yang dikenal pertama kali oleh manusia dan lingkungan untuk menghitung banyaknya objek suatu himpunan (1,2,3,4, ...)”. Operasi hitung penjumlahan bilangan asli merupakan operasi hitung penjumlahan yang pertama diajarkan kepada siswa sebelum diperkenalkan pada penjumlahan bilangan lainnya, seperti bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan pecahan, dan penjumlahan campuran.

123456Ditinjau dari sudut pandang perkembangan kognitif menurut Piaget, siswa usia sekolah dasar antara 7-11 tahun berada pada tahap operasional konkret, sehingga secara natural cara belajar mereka yang terbaik adalah dengan cara nyata, yaitu melihat, merasakan, dan melakukan dengan tangan mereka. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Fatimah bahwa sedapat mungkin, mata pelajaran matematika diajarkan dengan cara dilihat, dipegang, digambarkan, dan diucapkan, lalu dituliskan. Pengalaman melakukan suatu pembelajaran secara nyata ini akan sangat membantu anak dalam membentuk abstraksi yang dibutuhkan dalam memahami matematika. (Fatimah, 2009:8). 123456Jarimagic merupakan metode berhitung menggunakan jari-jari tangan. Operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, kuadrat maupun akar kuadrat dapat dikerjakan dengan cepat menggunakan jari-jari tangan. (Auliya, 2011). Jarimagic dapat dipelajari dan digunakan oleh siapapun termasuk siswa tunanetra. Keuntungan mempelajari Jarimagic bagi tunanetra yaitu (1) Jarimagic dalam menggunakannya dapat dirasakan langsung oleh indera perabaan sehingga memungkinkan tunanetra untuk mempelajarinya; (2) Jarimagic dapat melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian; (3) Jarimagic merupakan metode berhitung yang dapat digunakan kapanpun dan di manapun kita perlukan.


(11)

4

123456Kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode berhitung yang melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajarannya, sehingga daya abstraksi siswa tunanetra pun akan berkembang.

123456Berdasarkan uraian di atas penulis berasumsi bahwa metode berhitung Jarimagic ini dapat membantu meningkatkan pembelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan asli bagi siswa tunanetra kelas IV di SLBN-A Citeureup Kota Cimahi, oleh karena itu penggunaan metode berhitung Jarimagic ini perlu diteliti, sehingga peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai “PENERAPAN JARIMAGIC DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN ASLI PADA SISWA TUNANETRA KELAS D4 SLBN A CITEUREUP KOTA CIMAHI”

B. Identifikasi Masalah

123456Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra antara lain ;

1. Kemampuan daya abstraksi siswa tunanetra yang kurang menyebabkan kesulitan dalam memahami mata pelajaran matematika.

2. Pengajaran guru yang masih konvensional menyebabkan kesulitan dalam operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra.

3. Perlunya pengembangan kuantitas atau pun kualitas alat bantu yang menunjang siswa tunanetra melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli.

4. Kesulitan siswa tunanetra dalam menghitung penjumlahan bilangan asli yang hasilnya lebih dari 10.

5. Perlunya metode berhitung dalam mengajarkan operasi hitung penjumlahan bilangan asli dengan hasil lebih dari 10 yang disesuaikan dengan karakteristik siswa tunanetra.


(12)

6. Penerapan Jarimagic dapat dipakai siswa tunanetra sebagai salah satu metode berhitung dalam pengembangan pembelajaran operasi hitung penjumlahan bilangan asli dengan hasil lebih dari 10.

C. Batasan Masalah

123456Agar masalah dalam penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi pada penerapan Jarimagic untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan asli dengan hasil sampai 500 bagi siswa tunanetra.

D. Rumusan Masalah

123456Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah penerapan jarimagic dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra kelas D4 di SLBN A Citeureup Kota Cimahi?”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

123456Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh penerapan Jarimagic dalam meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra. Namun secara spesifik penelitian ini bertujuan:

a. Mengetahui kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra, sebelum diberikan pembelajaran dengan Jarimagic.

b. Mengetahui kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra, setelah diberikan pembelajaran Jarimagic.

c. Memperoleh gambaran dari penggunaan Jarimagic terhadap peningkatan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra.


(13)

6

2. Kegunaan Penelitian a. Manfaat teoritis

1) Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

2) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia.

b. Manfaat praktis

123456Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru dalam mengajarkan operasi hitung penjumlahan bilangan asli agar lebih mudah dipahami siswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa tunanetra dalam melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli.


(14)

(15)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

123456Berdasarkan analisis dari keseluruhan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu melalui skor persentase dalam menjawab soal operasi hitung penjumlahan bilanngan asli pada siswa tunanetra fase baseline-1 (A-1), fase intervensi (B), dan fase baseline-2 (A-2). Hasil dari persentase pada analisis dalam kondisi yang ditunjukkan oleh subjek penelitian mengindikasikan tahap pencatatan akhir atau baseline-2 (A-2) siswa mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik dari kondisi sebelumnya, sedangkan pada analisis antar kondisi tahap baseline-1 (A-1) ke intervensi (B) tidak terjadi data yang tumpang tindih dan dari intervensi (B) ke baseline-2 (A-2) terdapat data tumpang tindih yaitu 25 %. Sehingga mengindikasikan bahwa pemberian intervensi berpengaruh terhadap target behavior. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan Jarimagic dapat membantu siswa tunanetra tersebut untuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli.

123456Hasil penelitian pada kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli, memperlihatkan bahwa sebelum diberikan intervensi dengan menerapkan Jarimagic, siswa belum dapat berhitung penjumlahan bilangan asli dengan hasil lebih dari sepuluh secara tepat, bahkan terkadang subjek tidak memberikan respon atau lambat dalam mengerjakan soal yang diberikan. Pada subjek YG setelah diberikan intervensi dengan Jarimagic, kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli meningkat dengan baik, setelah diberikan perlakuan terjadi perubahan rata-rata sebesaar 93,75%.

123456Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa penerapan Jarimagic dapat meningkatkan kemampuan


(16)

melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra kelas dasar IV di SLBN-A Citeureup Kota Cimahi.

B. Rekomendasi

123456Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan rekomendasi kepada :

1. Pihak sekolah/guru,

123456Pihak sekolah khususnya guru perlu mempertimbangkan penerapan Jarimagic pada pembelajaran matematika, khususnya dalam mengembangkan kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli, sehingga penerapan metode berhitung ini dapat menjadi pilihan alternatif dalam pengembangan kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra yang karakteristiknya mendekati karakteristik subjek penelitian ini.

2. Peneliti selanjutnya,

123456Berdasarkan hasil penelitian yang telah ada, diharapkan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian lain. Karena hasil penelitian ini hanya berlaku bagi subjek pada saat penelitian ini, oleh karena itu ada baiknya penelitian selanjutnya dilakukan pada subjek lain dengan karakteristik yang berbeda. Penelitian berikutnya dapat menggunakan metode penelitian lain yang lebih banyak menggunakan subjek, sehingga hasil yang diperoleh berlaku tidak hanya untuk satu subjek saja. Penelitian berikutnya juga dapat menggunakan desain penelitian yang berbeda seperti menggunakan desain A-B-A-B ataupun menggunakan multiple cross subject dengan jumlah sesi dan waktu yang lebih panjang, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan dapat menemukan penemuan-penemuan baru yang dapat melengkapi kekurangan-kekurangan penelitian yang peneliti lakukan.


(17)

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Auliya, Fajar. (2012). Jarimagic Penambahan dan Pengurangan. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Departemen Pendidikan nasional. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SDLB-A (Tunanetra). Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas

Faizi, Mastur. (2013). Ragam Metode Mengajarkan Eksakta pada Murid. Yogjakarta: DIVA Press

Fathani. (2012). Matematika Hakikat & Logika. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hosni, Irham. (tanpa tahun). Buku Ajar Orientasi dan Mobilitas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Meiyani, N (1990). Orthopedagogik A-1. Bandung: IKIP

Mulyani, R (2010). Kalender Bekas Sebagai Media Pembelajaran. (online).Tersedia:

http://rozitamulianipmt3790.blogspot.com/2010/05/kalender-bekas-sebagai-media.html (11 April 2013)

Nurbani. (2009). Penggunaan Kartu Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan pada Siswa Tunarungu Kelas D2 SLB B-C Islam Asyafiyah Bekasi. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rahardja, Dj. (2008). Pembelajaran bagi Anak dengan Ketunanetraan. (online): http://www.dj-rahardja.blogspot.com/


(19)

62

Ruseffendi, H.E.T. (2005). Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito

Sadiman, Arif. (2012). Media Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sunanto, J., Takeuchi, K. & Nakata, H. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. CRICED University of Tsukuba

Sunanto, J., Takeuchi, K. & Nakata, H. (2006). Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Bandung : UPI Press.

Supatmono, Catur. (2009). Matematika Asik. Jakarta : PT. Grasindo

Supriadi, Oding. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: PT Kurnia Kalam Semesta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suryadi., dkk. (2005). Matematika Dasar untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia

Susetyo,Budi. (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung : PT Refika Aditama.

Smith, J.D. (1998). Inklusi Sekolah Ramah Untuk Semua. Bandung: Nuansa. Tarsidi, Didi. (2002). Pengantar Tentang Ketunanetraan. PLB FIP UPI

Bandung: Tidak diterbitkan

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wikipedia. (2013). Penjumlahan. (online):

http://id.Wikipedia.org/wiki/Penjumlahan ( 25 Mei 2013)

Qurrotullani, Aini. (2013). Penggunaan Mtode Preview, Question, Read, Summarizze, Test (PQRST) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Tunarungu. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan


(20)

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

123456Berdasarkan analisis dari keseluruhan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu melalui skor persentase dalam menjawab soal operasi hitung penjumlahan bilanngan asli pada siswa tunanetra fase baseline-1 (A-1), fase intervensi (B), dan fase baseline-2 (A-2). Hasil dari persentase pada analisis dalam kondisi yang ditunjukkan oleh subjek penelitian mengindikasikan tahap pencatatan akhir atau baseline-2 (A-2) siswa mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik dari kondisi sebelumnya, sedangkan pada analisis antar kondisi tahap baseline-1 (A-1) ke intervensi (B) tidak terjadi data yang tumpang tindih dan dari intervensi (B) ke baseline-2 (A-2) terdapat data tumpang tindih yaitu 25 %. Sehingga mengindikasikan bahwa pemberian intervensi berpengaruh terhadap target behavior. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan Jarimagic dapat membantu siswa tunanetra tersebut untuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli.

123456Hasil penelitian pada kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli, memperlihatkan bahwa sebelum diberikan intervensi dengan menerapkan Jarimagic, siswa belum dapat berhitung penjumlahan bilangan asli dengan hasil lebih dari sepuluh secara tepat, bahkan terkadang subjek tidak memberikan respon atau lambat dalam mengerjakan soal yang diberikan. Pada subjek YG setelah diberikan intervensi dengan Jarimagic, kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli meningkat dengan baik, setelah diberikan perlakuan terjadi perubahan rata-rata sebesaar 93,75%.

123456Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa penerapan Jarimagic dapat meningkatkan kemampuan


(2)

melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra kelas dasar IV di SLBN-A Citeureup Kota Cimahi.

B. Rekomendasi

123456Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan rekomendasi kepada :

1. Pihak sekolah/guru,

123456Pihak sekolah khususnya guru perlu mempertimbangkan penerapan Jarimagic pada pembelajaran matematika, khususnya dalam mengembangkan kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli, sehingga penerapan metode berhitung ini dapat menjadi pilihan alternatif dalam pengembangan kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan asli pada siswa tunanetra yang karakteristiknya mendekati karakteristik subjek penelitian ini.

2. Peneliti selanjutnya,

123456Berdasarkan hasil penelitian yang telah ada, diharapkan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian lain. Karena hasil penelitian ini hanya berlaku bagi subjek pada saat penelitian ini, oleh karena itu ada baiknya penelitian selanjutnya dilakukan pada subjek lain dengan karakteristik yang berbeda. Penelitian berikutnya dapat menggunakan metode penelitian lain yang lebih banyak menggunakan subjek, sehingga hasil yang diperoleh berlaku tidak hanya untuk satu subjek saja. Penelitian berikutnya juga dapat menggunakan desain penelitian yang berbeda seperti menggunakan desain A-B-A-B ataupun menggunakan multiple cross subject dengan jumlah sesi dan waktu yang lebih panjang, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan dapat menemukan penemuan-penemuan baru yang dapat melengkapi kekurangan-kekurangan penelitian yang peneliti lakukan.


(3)

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Auliya, Fajar. (2012). Jarimagic Penambahan dan Pengurangan. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Departemen Pendidikan nasional. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SDLB-A (Tunanetra). Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas

Faizi, Mastur. (2013). Ragam Metode Mengajarkan Eksakta pada Murid. Yogjakarta: DIVA Press

Fathani. (2012). Matematika Hakikat & Logika. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hosni, Irham. (tanpa tahun). Buku Ajar Orientasi dan Mobilitas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Meiyani, N (1990). Orthopedagogik A-1. Bandung: IKIP

Mulyani, R (2010). Kalender Bekas Sebagai Media Pembelajaran. (online).Tersedia:

http://rozitamulianipmt3790.blogspot.com/2010/05/kalender-bekas-sebagai-media.html (11 April 2013)

Nurbani. (2009). Penggunaan Kartu Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan pada Siswa Tunarungu Kelas D2 SLB B-C Islam Asyafiyah Bekasi. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rahardja, Dj. (2008). Pembelajaran bagi Anak dengan Ketunanetraan. (online): http://www.dj-rahardja.blogspot.com/


(5)

Ruseffendi, H.E.T. (2005). Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito

Sadiman, Arif. (2012). Media Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sunanto, J., Takeuchi, K. & Nakata, H. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. CRICED University of Tsukuba

Sunanto, J., Takeuchi, K. & Nakata, H. (2006). Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Bandung : UPI Press.

Supatmono, Catur. (2009). Matematika Asik. Jakarta : PT. Grasindo

Supriadi, Oding. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: PT Kurnia Kalam Semesta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suryadi., dkk. (2005). Matematika Dasar untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia

Susetyo,Budi. (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung : PT Refika Aditama.

Smith, J.D. (1998). Inklusi Sekolah Ramah Untuk Semua. Bandung: Nuansa. Tarsidi, Didi. (2002). Pengantar Tentang Ketunanetraan. PLB FIP UPI

Bandung: Tidak diterbitkan

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wikipedia. (2013). Penjumlahan. (online):

http://id.Wikipedia.org/wiki/Penjumlahan ( 25 Mei 2013)

Qurrotullani, Aini. (2013). Penggunaan Mtode Preview, Question, Read, Summarizze, Test (PQRST) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Tunarungu. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan


(6)