PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN AKTIVITAS TERHADAP PERINGKAT SUKUK.

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE,

DAN AKTIVITAS TERHADAP PERINGKAT SUKUK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh: KUMITA ARY FHUSPHA

NIM. 1001249

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE,

DAN AKTIVITAS TERHADAP PERINGKAT SUKUK

Oleh

Kumita Ary Fhuspha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Kumita Ary Fhuspha 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan cetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DAN AKTIVITAS TERHADAP PERINGKAT SUKUK

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Kumita Ary Fhuspha 1001249

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Elis Mediawati, S.Pd.,SE.,M.Si NIP. 19820123 200501 2 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. H. Nono Supriatna, M.Si 19610405 198609 1 001


(4)

iv

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH HAK CIPTA

BERITA ACARA SIDANG MOTTO

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ... xiii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 11

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Sukuk (Obligasi Syariah) ... 12

2.1.1.1 Pengertian dan Asal Sukuk ... 12

2.1.1.2 Dasar Hukum Sukuk ... 13

2.1.1.2.1 Al-Qur’an ... 13


(5)

v

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.1.2.3 Kaidah Fiqih ... 14

2.1.1.2.4 Pendapat Ulama ... 15

2.1.1.2.5 Undang-undang Sukuk ... 15

2.1.1.3 Karakteristik Sukuk ... 16

2.1.1.4 Jenis-jenis Sukuk ... 16

2.1.1.5 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Penerbitan Sukuk ... 18

2.1.1.6 Penggunaan Underlying Asset ... 18

2.1.1.7 Sharia Compliance ... 19

2.1.1.8 Perbandingan Sukuk dan Obligasi Konvensional ... 19

2.1.2 Peringkat Sukuk (Obligasi Syariah) ... 20

2.1.3 Analisis Laporan Keuangan ... 25

2.1.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 25

2.1.3.2 Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 25

2.1.3.3 Rasio Keuangan sebagai Alat Analisis ... 26

2.1.4 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Peringkat Sukuk ... 28

2.1.4.1 Profitabilitas ... 30

2.1.4.2 Likuiditas ... 32

2.1.4.3 Leverage ... 33

2.1.4.4 Aktivitas ... 34

2.1.5 Hubungan Variabel Independen dengan Peringkat Sukuk ... 35

2.2 Penelitian Terdahulu ... 39

2.3 Kerangka Berpikir ... 42

2.4 Hipotesis ... 49


(6)

vi

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1 Objek Penelitian ... 50

3.2 Metodelogi Penelitian ... 50

3.2.1 Desain Penelitian ... 50

3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel ... 52

3.2.2.1 Definisi Variabel ... 52

3.2.2.2 Operasional Variabel ... 56

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 57

3.2.3.1 Populasi ... 57

3.2.3.1 Sampel Penelitian ... 58

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.2.5 Rancangan Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 59

3.2.5.1 Rancangan Analisis Data ... 59

3.2.5.2 Analisis Deskriptif ... 61

3.2.5.3 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 63

3.2.5.2.1 Penentuan Hipotesis ... 63

3.2.5.2.2 Ordinal Logistic Regression ... 64

3.2.5.2.3 Uji Signifikansi ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 68

4.1.1 Tinjauan Umum tentang Subjek Penelitian ... 68

4.1.1.1 Bursa Efek Indonesia (BEI) ... 68

4.1.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 68

4.1.1.1.2 Visi Misi Bursa Efek Indonesia ... 70

4.1.1.1.3 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 70

4.1.1.1.4 Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia ... 71


(7)

vii

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.1.2 PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) ...

... 73

4.1.1.2.1 Company Profile ... 73

4.1.1.2.2 Struktur Organisasi PT Pefindo ... 75

4.1.1.2.3 Persyaratan Umum Pemeringkat PT Pefindo ... 75

4.1.2 Deskripsi Data Variabel yang Diteliti ... 76

4.1.2.1 Profitabilitas ... 76

4.1.2.2 Likuiditas ... 77

4.1.2.3 Leverage ... 79

4.1.2.4 Aktivitas ... 80

4.1.2.5 Peringkat Sukuk ... 82

4.1.3 Pengujian Hipotesis ... 84

4.1.3.1 Model Fitting Information ... 84

4.1.3.2 Uji Goodness of Fit ... 86

4.1.3.3 Uji Pseudo R-Square ... 87

4.1.3.4 Uji Parallel Lines ... 87

4.1.3.5 Menguji Koefisien Regresi ... 88

4.2 Pembahasan ... 91

4.2.1 Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Peringkat Sukuk ... 91

4.2.2 Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Peringkat Sukuk ... 94

4.2.3 Pengaruh Rasio Leverage terhadap Peringkat Sukuk ... 96

4.2.4 Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Peringkat Sukuk .... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 100


(8)

viii

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

ix

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 48

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 49

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 71


(10)

x

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Peringkat Sukuk Outstanding Tahun 2011-2013 ... 4

Tabel 1.2 Peringkat Perusahaan dan Instrumen Utang PT Berlian Laju Tanker Tahun 2005-2012 ... 5

Tabel 2.1 Perbandingan Sukuk dengan Obligasi Konvensional ... 20

Tabel 2.2 Arti Peringkat Obligasi Pefindo ... 22

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 39

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 56

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Penerbit Sukuk Tahun 2011-2013 ... 58

Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ... 69

Tabel 4.2 Rasio Profitabilitas Perusahaan Penerbit Sukuk Tahun 2011-2013 ... 77

Tabel 4.3 Rasio Likuiditas Perusahaan Penerbit Sukuk Tahun 2011-2013 ... 78

Tabel 4.4 Rasio Leverage Perusahaan Penerbit Sukuk Tahun 2011-2013 .... 80

Tabel 4.5 Rasio Aktivitas Perusahaan Penerbit Sukuk Tahun 2011-2013 .... 81

Tabel 4.6 Sukuk Outstanding Tahun 2011-2013 ... 83

Tabel 4.7 Model Fitting Information ... 85

Tabel 4.8 Goodness of Fit ... 86

Tabel 4.9 Pseudo R-Square ... 87

Tabel 4.10 Test of Parallel Lines ... 88


(11)

xi

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Populasi dan Sampel Penelitian Lampiran 2 Perhitungan Exel Rasio Keuangan Lampiran 3 Peringkat Sukuk

Lampiran 4 Perhitungan SPSS Ordinal Logistic Regression Lampiran 5 Revisi dan Frekuensi Bimbingan


(12)

1

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri keuangan syariah termasuk industri yang baru berkembang di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini. Namun meski baru, perkembangan industri syariah termasuk cukup pesat. Industri keuangan syariah tidak hanya terfokus pada perbankan dan multifinance saja namun juga sudah mulai merambat ke pasar modal. Industri pasar modal syariah secara umum sama dengan industri pasar modal konvensional. Salah satu instrumen keuangan syariah yang terdapat di pasar modal syariah adalah sukuk.

Secara prinsip, sukuk adalah obligasi yang dikeluarkan oleh emiten yang baik bisnis maupun laporan keuangannya memenuhi ketentuan syariah. Sukuk juga dikenal dengan istilah obligasi syariah. Sama seperti obligasi konvensional, penerbit sukuk bisa Negara juga bisa perusahaan. Penerbitan sukuk memiliki tujuan yang sama seperti obligasi konvensional yaitu sebagai salah satu sumber pendanaan bagi penerbitnya yaitu Negara maupun perusahaan. Sukuk memiliki perbedaan mendasar jika dibandingkan dengan obligasi konvensional, dimana dalam penerbitannya sukuk harus memiliki asset yang jelas sebagai jaminan (underlying asset) dan nilai sukuk yang diterbitkan tidak boleh melebihi nilai asset yang dijaminkan.


(13)

Seperti halnya investasi pada saham maupun efek lainnya, sukuk juga memiliki peluang risiko, salah satunya ialah default risk, yaitu peluang dimana emiten akan mengalami kondisi tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya (gagal bayar) atau dengan kata lain risiko tidak terbayarnya imbalan bagi hasil dan pokok kewajiban. Untuk menghindari risiko tersebut investor harus memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah peringkat sukuk perusahaan emiten.

Pentingnya peringkat sukuk ini juga diperkuat dengan adanya revisi peraturan Bapepam-LK nomor IX.C.11 lampiran keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-712/BL/2012 tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan Sukuk. yang menyatakan bahwa setiap penerbitan sukuk wajib disertai pemeringkatan efek. Selain itu, Presiden Direktur PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Ronald T. Andi Kasim, menjelaskan bahwa pemeringkatan sukuk sangat diperlukan untuk mencerminkan kemampuan emiten memenuhi kewajibannya.

Peringkat (rating) merupakan salah satu variabel yang diperhatikan oleh investor ketika memutuskan untuk melakukan investasi pada sebuah perusahaan. Informasi yang terkandung dalam peringkat akan menunjukan sejauh mana kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajibannya atas dana yang diinvestasikan oleh investor. Perusahaan yang memiliki peringkat yang tinggi, biasanya lebih disukai oleh investor dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki peringkat yang rendah.


(14)

3

Peringkat sukuk diberikan oleh agen pemeringkat yang independen, objektif, dan dapat dipercaya. Investor dapat menilai tingkat keamanan suatu sukuk dan kredibilitas sukuk berdasarkan informasi yang diperoleh dari lembaga pemeringkat. Lembaga pemeringkat yang terbesar dan terkenal di dunia adalah

Moody’s dan Standard & Poor’s. Sedangkan di Indonesia terdapat lembaga pemeringkat sekuritas utang yaitu PT. Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia). Pemeringkatan efek tersebut dilakukan untuk memperkirakan kemampuan dari penerbit sukuk untuk membayar imbalan bagi hasil dan pokok kewajiban berdasarkan analisis keuangan dan kemampuan membayar kredit. Semakin tinggi peringkat yang diperoleh, maka hal tersebut menunjukan tingginya kemampuan penerbit sukuk untuk membayar kewajibannya.

Berdasarkan tujuan penerbitannya, sukuk dan obligasi konvensional tidak jauh berbeda. Sehingga dalam hal pemeringkatan pun tidak jauh berbeda pula. Peringkat obligasi menyatakan skala risiko atau tingkat keamanan suatu obligasi diterbitkan. Foster (Linandarini: 2010) menyatakan bahwa peringkat obligasi merupakan sarana pengawasan aktivitas manajemen. Lebih lanjut, Raharja dan Sari (Linandarini: 2010) mengungkapkan bahwa peringkat obligasi ini penting karena peringkat tersebut memberikan pernyataan yang informatif dan memberikan sinyal tentang probabilitas kegagalan utang suatu perusahaan. Proses pemeringkatan berguna untuk menilai kinerja perusahaan dari berbagai faktor yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan keuangan perusahaan. Berdasarkan informasi peringkat sukuk atau pun obligasi, investor dapat mengetahui return yang akan diperoleh sesuai dengan risiko yang dimiliki


(15)

sukuk atau obligasi tersebut. Peringkat sukuk dan obligasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu investment grade (AAA, AA, A, dan BBB) dan non-invesmnet grade (BB, B, CCC, dan D). Berikut ini ditampilkan peringkat sukuk perusahaan yang beredar tahun 2011-2013 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 1.1

Peringkat Sukuk Outstanding Tahun 2011-2013

No Perusahaan Rating

Agent

Tahun

2011 2012 2013

1 PT Perusahaan Listrik Negara Pefindo AA+ AA+ AAA

2 PT Indosat Pefindo AA+ AA+ AA+

3 PT Berlian Laju Tanker* Pefindo A- CCC D

4 PT Adhi Karya Pefindo A- A A

5 PT Mayora Indah Pefindo A+ AA- AA-

6 PT Summarecon Agung Pefindo A A+ A+

7 PT Aneka Gas Industri Fitch A- A- A-

8 PT Bank Muamalat Indonesia Pefindo A- A A+

9 PT Matahari Putra Prima Pefindo A+ A+ A+

10 PT Salim Ivomas Pratama Pefindo AA AA AA

11 PT Pupuk Kalimantan Timur Pefindo AA AA AA+

12 PT Mitra Adiperkasa Pefindo A+ AA- AA-

13 PT Titan Nusantara Fitch A+ A+ A+

14 PT BPD Bank Nagari (Sumbar) Pefindo A A A

15 PT BPD Bank SulSelBar Pefindo A A A

*Default


(16)

5

Terdapat suatu kasus yang terjadi pada tahun 2012 lalu, yang berkenaan dengan peringkat sukuk, yaitu sebuah perusahaan pelayaran nasional, PT Berlian Laju Tanker (BLT) dinyatakan default (gagal bayar). Menurut Theo Lekatompessy, Presiden Direktur PT Humpuss Intermoda Trasportasi Tbk, perusahaan ini termasuk tiga besar dalam bisnis perkapalan tanah air. Selain besar di dalam Negeri, Berlian Tanker juga disebut-sebut sebagai operator armada kapal tanker kimia ketiga terbesar di dunia. Hal ini ditandai dengan pengakuisisian Chembulk Tankers LLC pada 12 Oktober 2007. Namun ternyata sebagaimana yang dilangsir dalam Majalah Bisnis Indonesia (2012) pada 25 Januari 2012 BLT tiba-tiba menyatakan kondisi gagal bayar untuk sejumlah instrumen utang, termasuk sukuk. Pefindo sebagai lembaga pemeringkat perusahaan dan efek yang memberikan peringkat perusahaan dan efek terhadap BLT pun menurunkan peringkat perusahaan dan efek perusahaan ini. (diakses melalui www.bisnis.com [16 Juni 2014])

Tabel 1.2

Peringkat Instrumen Utang PT Berlian Laju Tanker Tahun 2005-2012


(17)

Berdasarkan grafik perkembangan peringkat perusahaan BLT dan efeknya di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut mengalami penurunan peringkat sampai mencapai ke level terendah, padahal perusahaan ini dijuluki sebagai operator armada kapal tanker kimia ketiga terbesar di dunia. Hal ini menimbulkan pertanyaan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat sukuk.

Banyak faktor yang mempengaruhi lembaga pemeringkat dalam melakukan pemeringkatan sukuk. Namun, Belkaoui (Brigham dan Houston, 2013) menyatakan bahwa lembaga pemeringkat secara konsisten telah menyatakan bahwa tidak ada rumus akurat yang digunakan dalam menentukan peringkat sebuah perusahaan. Lembaga pemeringkat menggunakan berbagai faktor untuk menilai dan memberikan peringkat sukuk perusahaan. Salah satu faktor yang digunakan oleh lembaga pemeringkat adalah informasi akuntansi yang tersedia. Informasi ini diberikan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan.

Karena sukuk memiliki fungsi yang sama dengan obligasi, maka dalam hal pemeringkatan pun tidak jauh berbeda. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi yaitu faktor kualitatif dan faktor kuantitatif. Faktor kuantitatif yaitu dilihat dari rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio aktivitas. Semakin baik rasionya semakin tinggi peringkatnya. Faktor kualitatif yaitu faktor lingkungan hidup, provisi penjamin, stabilitas, regulasi dan lain sebagainya (Brigham dan Houston, 2013: 300)


(18)

7

Arthur, et al (2011: 237) juga mengemukakan faktor-faktor yang dijadikan dasar dalam menyusun peringkat obligasi, yaitu: proporsi modal terhadap utang perusahaan, tingkat profitabilitas perusahaan, tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan pendapatan, besar kecilnya perusahaan dan jumlah pinjaman subordinari yang ditarik perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi sangat beragam. Sejumlah penelitian mengenai peringkat obligasi sudah cukup banyak. Namun, penelitian serupa mengenai peringkat sukuk cukup sulit ditemukan. Beberapa penelitian yang dapat ditemukan menguji faktor kuantitatif yaitu dengan menggunakan rasio-rasio keuangan dan faktor kualitatif yang dapat memprediksi peringkat obligasi dan sukuk di Indonesia. Namun berdasarkan beberapa penelitian tersebut ditemukan hasil empiris yang berbeda.

Hal ini kemudian memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai pemeringkatan sukuk dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang didasarkan pada laporan keuangan perusahaan, dengan anggapan bahwa laporan keuangan perusahaan lebih menggambarkan kondisi perusahaan. Menurut Kapla dan Urwitz (Linandarini: 2010). Analisis laporan keuangan yang berupa analisa rasio keuangan dan perhitungan statistika dapat dipergunakan untuk mendeteksi under or overvalue suatu sekuritas. Inilah yang menjadi dasar pemilihan variabel dalam penelitian ini.

Pada penelitian ini digunakan empat rasio keuangan yaitu: profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur


(19)

dengan menggunakan Return on Asset. Menurut penelitian Arundina dan Omar (2010), Murcia et al (2014), Adams et al (2000), Afiani (2013), serta Aliansyah dan Dahlan (2013) menemukan bukti empiris bahwa rasio keuangan yang diukur dengan ROA berpengaruh terhadap variabel peringkat sukuk. Sementara pada penelitian Sudaryanti et al (2011), Almilia dan Devi (2007), serta Pandutama (2012) menemukan bukti empiris bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap peringkat sukuk.

Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan current ratio. Menurut penelitian Adams et al (2000), Afiani (2013), Almilia dan Devi (2007), serta Febriani et al menemukan bukti empiris bahwa rasio keuangan yang diukur dengan current ratio berpengaruh terhadap variabel peringkat sukuk. Sementara pada penelitian Arundina dan Omar (2010), Sudaryanti et al (2011), Aliansyah dan Dahlan (2013), serta Purwaningsih (2013) menemukan bukti empiris bahwa curret ratio tidak berpengaruh terhadap peringkat sukuk.

Leverage dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio. Menurut penelitian Murcia et al (2014) dan Adams et al (2000) menemukan bukti empiris bahwa leverage berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Sedangkan penelitian Arundina dan Omar (2010), Sudaryanti et al, Afiani (2013), Aliansyah dan Dahlan (2013), Purwaningsih (2013), Almilia dan Devi (2007), Pandutama (2012), dan Febriani et al menemukan bukti empiris bahwa rasio keuangan yang diukur dengan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap variabel peringkat sukuk.


(20)

9

Rasio Aktivitas dalam penelitin ini diukur dengan menggunakan Total Asset Turn Over. Menurut Horrigen (Afiani, 2013), rasio aktivitas berpengaruh positif terhadap credit rating, Sementara menurut penelitian Afiani (2013) ratio keuangan yang diukur dengan total asset turn over tidak berpengaruh terhadap variabel peringkat sukuk.

Beragamnya hasil penelitian dan ketidakkonsistenan hasil penelitian di atas menjadi latar belakang untuk dilakukannya penelitian kembali mengenai rasio keuangan yang berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Namun ada beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan sebelumnya yaitu periode penelitian dan variabel yang digunakan. Periode penelitian ini tahun 2011-2013, sedangkan variabel yang digunakan adalah rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dalam penulisan penelitian ini

mengambil judul “Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas terhadap peringkat sukuk

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana rasio profitabilatas, likuiditas, leverage, dan aktivitas pada perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI?

2. Bagaimana peringkat sukuk yang diperoleh oleh perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI?


(21)

3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap peringkat sukuk pada perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI?

4. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap peringkat sukuk pada perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI?

5. Bagaimana pengaruh leverage terhadap peringkat sukuk pada perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI?

6. Bagaimana pengaruh aktivitas terhadap peringkat sukuk pada perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memecahkan rumusan masalah yang dikemukan, yaitu:

1. Mengetahui rasio profitabilatas, likuiditas, leverage, dan aktivitas pada perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI

2. Mengetahui peringkat sukuk yang diperoleh oleh perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI

3. Mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap peringkat sukuk pada perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI

4. Mengetahui pengaruh likuiditas terhadap peringkat sukuk pada perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI

5. Mengetahui pengaruh leverage terhadap peringkat sukuk pada perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI


(22)

11

6. Mengetahui pengaruh aktivitas terhadap peringkat sukuk pada perusahaan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Kegunaan atau manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih

lanjut khususnya faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peringkat sukuk.

2. Menambah wawasan bagi yang membaca tentang investasi pada efek syariah seperti sukuk di Indonesia.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis pada penelitian ini adalah dapat memberikan informasi dan saran bagi perusahaan penerbit sukuk mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat sukuk


(23)

50

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 38) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut: “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.”

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas pada perusahaan yang menerbitkan sukuk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo.

3.2 Metodologi Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 2) metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tetentu. Berdasarkan pendapat tersebut, maka sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti, penelitian yang dilakukan dirancang dengan analisis deskriptif dan verifikatif melalui pendekatan kuantitatif.

“Metode deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana


(24)

51

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi” (Sugiyono, 2010: 206).

Metode verifikatif menurut Hasan (2006: 22) “adalah menguji kebenaran suatu dalam bidang yang telah ada dan digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan perhitungan-perhitungan statistik”. “Tujuan dari metode verifikatif adalah untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna menyusun teori baru dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru” (Suryana, 2010: 20)

Selanjutnya metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi (Waston dalam Trianto, 2010: 174). Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasi sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas, dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka (Trianto, 2010: 174).

Berdasarkan beberapa konsep diatas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dan verifikatif melalui pendekatan kuantitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan dan menguji hasil keilmuan yang telah ada, menguji setiap variabel yang diselidiki melalui pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan data dan menginterpretasikanya dalam pengujian hipotesis.

Dalam penelitian ini metode tersebut digunakan untuk mengetahui gambaran dan menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage dan aktivitas terhadap peringkat sukuk.


(25)

3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel 3.2.2.1Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2010: 38) mendefinisikan “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Penelitian “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Aktivitas terhadap Peringkat Sukuk” ini menggunakan dua variabel, yaitu: 1. Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2010: 39) variabel independen sering disebut juga variabel bebas. variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dari pendapat yang dikemukakan Sugiyono tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel, yaitu sebagai berikut:

a. Profitabilitas (X1)

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Brotman (Alfiani, 2012) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin rendah risiko ketidakmampuan membayar (default) dan semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan jika rasio profitabilitas tinggi maka sukuk tersebut kemungkinan akan masuk pada investment grade,


(26)

53

karena pendapatan operasi yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan bekerja dengan efisien. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return on Asset untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang ada untuk memperoleh laba.

b. Rasio Likuiditas (X2)

Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya asset lancar yaitu asset yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Dari asset lancar tersebut, persediaan merupakan asset lancar yang paling kurang likuid dibanding dengan yang lainnya. Jadi semakin tinggi rasio likuditas ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penelitian Carson dan Scott (Afiani, 2012) menemukan hubungan antara likuiditas dengan peringkat utang. Semakin tinggi likuiditas maka semakin tinggi peringkat perusahaan tersebut. Jika semakin tinggi likuiditas perusahaan maka semakin baik peringkat perusahaan maka sukuk dimungkinkan masuk pada peringkat investment grade karena dengan asset lancar yang lebih tinggi dari utang lancar perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek kepada investor tepat pada waktunya. Salah satu alat yang dipakai untuk mengukur likuiditas adalah dengan menggunakan rasio lancar (current ratio).


(27)

Rasio ini digunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor (utang) dan yang didanai oleh pemilik perusahaan (ekuitas). Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan utang dalam membiayai investasinya. Jika rasio ini cukup tinggi, maka hal tersebut menunjukan tingginya penggunaan utang, sehingga hal ini dapat membuat perusahaan mengalami kesulitan keuangan, dan biasanya memiliki risiko kebangkrutan yang cukup besar. Burton et al (Afiani, 2012) menyatakan bahwa semakin besar leverage perusahaan, semakin besar risiko kegagalan perusahaan, dan semakin rendah leverage perusahaan, semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan. Maka dapat disimpulkan, jika leverage menunjukan nilai yang tinggi maka perusahaan tersebut kemungkinan masuk kategori non-investment grade, dengan leverage yang tinggi risiko yang dihadapi semakin besar. Salah satu alat yang dipakai untuk mengukur leverage adalah menggunakan debt to equity ratio.

d. Rasio Aktivitas (X4)

Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut. Perusahaan yang tingkat produktivitasnya tinggi cenderung lebih mampu menghasilkan laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat produktivitasnya rendah. Hal ini juga menunjukan perusahaan yang tingkat produktivitasnya tinggi akan lebih mampu memenuhi kewajibannya secara lebih baik. Menurut Horrigen (Afiani, 2012), rasio


(28)

55

aktivitas secara signifikan berpengaruh positif terhadap credit rating, sehingga semakin tinggi rasio aktivitas maka semakin baik pula peringkat perusahaan tersebut. Maka dapat disimpulkan jika rasio aktivitas tinggi maka sukuk kemungkinan akan masuk pada investment grade, karena perusahaan lebih mampu menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan laba yang lebih tinggi. Aktivitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Total Asset Turnover untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber dana yang dimiliki. 2. Variabel Terikat (Dependent)

Sedangkan variabel dependen menurut Sugiyono (2010: 39) didefinisikan sebagai variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dari pendapat yang disampaikan oleh Sugiyono tersebut maka yang dimaksud variabel dependen dalam penelitian ini adalah peringkat sukuk (Y).

Peringkat sukuk secara umum terbagi menjadi dua peringkat yaitu investment grade (AAA, AA, A, BBB) dan non-investment grade (BB, B, CCC, D). Namun, praktek pada perusahaan lebih detail lagi. Ada perusahaan yang menerapkan screening yang lebih mendalam seperti harus BUMN atau kalau pun investmnet grade minimal A. Rating BBB dianggap masih belum aman. Jadi, pada prakteknya yang dinilai investment grade adalah AAA, AA, dan A.

Dalam penelitian ini, hanya difokuskan pada peringkat investment grade saja. Pengukuran pada variabel ini dengan memberikan nilai pada masing-masing


(29)

peringkat dengan mengacu pada penelitian terdahulu serta disesuaikan dengan kategori peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh Pefindo.

3.2.2.2Operasional Variabel

Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas. Berikut adalah operasional variabel-variabel tersebut:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Variabel Independen Profitabilitas (X1)

Return on Asset

Besarnya rasio profitabilitas dengan proksi Return on Asset dapat diperoleh dari:

Laba Bersih x 100% Total Aktiva

(Brigham dan Houston, 2013)

Rasio

Variabel Independen Likuiditas (X2)

Current Ratio

Besarnya rasio likuiditas dengan proksi Current Ratio dapat diperoleh dari:

Aktiva Lancar x 100% Utang Lancar

(Brigham dan Houston, 2013)

Rasio

Variabel Independen Leverage (X3)

Debt to Equity Ratio

Besarnya rasio leverage dengan proksi Debt to Equity Ratio dapat diperoleh dari:

Total Utang x 100% Modal Sendiri

(Najmudin, 2011)

Rasio

Variabel Independen Aktivitas (X4)

Besarnya rasio aktivitas dengan proksi total Asset Turn Over dapat diperoleh dari:


(30)

57

Total Asset Turn Over

Penjualan x 100% Total Aktiva

(Brigham dan Houston, 2006) Variabel

Dependen (Y) Peringkat Sukuk

Variabel kategorikal; 1 untuk sukuk peringkat AAA, 2 untuk AA, dan 3 untuk A

Ordinal

Sumber: Data Diolah

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1Populasi

Menurut Sugiyono (2010: 80) definisi atas populasi adalah sebagai berikut:

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sukuk yang terdaftar di BEI serta diperingkat oleh Pefindo yang memiliki peringkat investment grade pada tahun 2011-2013 (dengan menggunakan laporan keuangan tahun 2010-2012). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 12 perusahaan. Perusahaan yang menjadi populasi tersebut terlihat dalam tabel 3.2


(31)

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan Penerbit Sukuk Tahun 2011-2013

No Perusahaan Rating

Agent

Tahun

2011 2012 2013

1 PT Perusahaan Listrik Negara Pefindo AA+ AA+ AAA

2 PT Indosat Pefindo AA+ AA+ AA+

3 PT Adhi Karya Pefindo A- A A

4 PT Mayora Indah Pefindo A+ AA- AA-

5 PT Summarecon Agung Pefindo A A+ A+

6 PT Bank Muamalat Indonesia Pefindo A- A A+

7 PT Matahari Putra Prima Pefindo A+ A+ A+

8 PT Salim Ivomas Pratama Pefindo AA AA AA

9 PT Pupuk Kalimantan Timur Pefindo AA AA AA+

10 PT Mitra Adiperkasa Pefindo A+ AA- AA-

11 PT BPD Bank Nagari (Sumbar) Pefindo A A A

12 PT BPD Bank SulSelBar Pefindo A A A

Sumber: www.pefindo.com

3.2.3.2Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 116) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Disebabkan jumlah populasi yang digunakan sedikit, yaitu 12 perusahaan maka teknik pengambilan sampel dalam penilitian ini dengan menggunakan sampling jenuh. Menurut Riduwan

(2010: 64) bahwa, “sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila

semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah

sensus.” Penentuan sampel ini digunakan karena jumlah populasinya kurang dari


(32)

59

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan karakteristik data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara dokumentasi. Peneliti menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan. Seperti yang dinyatakan oleh Arikunto (2006: 158) bahwa “Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”.

Dokumentasi penelitian ini dilakukan dengan cara mengunduh Laporan Keuangan dari situs www.idx.co.id. Setelah data terkumpul, dokumen Laporan Keuangan tersebut tersebut diklasifikasikan data yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Sedangkan untuk peringkat sukuk dapat dilihat dari situs www.pefindo.com

3.2.5 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Rancangan Analisis Data

Setelah data terkumpul diolah, maka selanjutnya data hasil pengolahan tersebut harus dianalisis supaya data tersebut menjadi data yang akurat. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Menyusun kembali data yang telah diperoleh ke dalam tabel

2. Analisis deskripsi terhadap profitabilitas pada perusahaan penerbit sukuk yang diteliti dengan terlebih dahulu menghitung rasio profitabilitas yang diproksikan dengan return on asset (ROA) yang berhasil dihimpun dari


(33)

perusahaan bersangkutan, sehingga diketahui bagaimana perkembangan profitabilitas pada perusahaan penerbit sukuk.

3. Analisis deskripsi terhadap likuiditas pada perusahaan penerbit sukuk yang diteliti dengan terlebih dahulu menghitung rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio yang berhasil dihimpun dari perusahaan bersangkutan, sehingga diketahui bagaimana perkembangan likuiditas pada perusahaan penerbit sukuk.

4. Analisis deskripsi terhadap leverage pada perusahaan penerbit sukuk yang diteliti dengan terlebih dahulu menghitung rasio leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio yang berhasil dihimpun dari perusahaan bersangkutan, sehingga diketahui bagaimana perkembangan leverage pada perusahaan penerbit sukuk.

5. Analisis deskripsi terhadap aktivitas pada perusahaan penerbit sukuk yang diteliti dengan terlebih dahulu menghitung rasio aktivitas yang diproksikan dengan return on asset (ROA) yang berhasil dihimpun dari perusahaan bersangkutan, sehingga diketahui bagaimana perkembangan aktivitas pada perusahaan penerbit sukuk.

6. Analisis deskripsi terhadap peringkat sukuk pada perusahaan penerbit sukuk yang diteliti. Setelah diketahui masing-masing peringkat sukuk perusahaan, kemudian memberikan kategori untuk peringkat yang diperoleh masing-masing perusahaan yang diteliti.

7. Analisis statistika untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas terhadap peringkat sukuk. Adapun pengujian data


(34)

61

dalam penelitian ini menggunakan metode Analisis Regresi Logistik Ordinal (Ordinal Logistic Regression) atau sering disebut dengan PLUM dan proses pengolahan data didukung oleh software SPSS 20. Analisis regresi logistik ordinal digunakan jika variabel dependen berupa ordinal (peringkat). Peringkat dalam variabel dependen yaitu AAA, AA, dan A dimana AAA mempunyai peringkat lebih tinggi dari AA, dan AA mempunyai peringkat lebih tinggi dari A. Pengujian data dalam penelitian ini tidak disertai dengan uji asumsi klasik seperti uji heteroskedastisitas, uji autokolerasi, uji multikoloneritas, dan uji normalitas karena data olahan bersifat non-linear sehingga tidak perlu dilakukan uji-uji tersebut.

3.2.5.2Analisis Deskriptif

Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu subjek penelitian melalui data sampel atau populasi (Sugiyono, 2009: 147). Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft Office Exel 2010 dan teknik pengujian dengan menggunakan perangkat SPSS versi 20.0. setelah data diolah kemudian dilakukan analisis dan pengujian hipotesis. Penganalisaan dilakukan pada laporan neraca dalam laporan keuangan dan laporan laba rugi tahun 2010-2012. Sedangkan peringkat sukuk dilihat dari publikasi peringkat yang dikeluarkan oleh Pefindo tahun 2011-2013. Analisis rasio keuangan ini dilakukan agar dapat diketahui besarnya profitabilitas yang diukur dengan rasio return on asset, likuiditas yang diukur dengan current ratio,


(35)

leverage yang diukur dengan debt to equity ratio, dan aktivitas yang diukur dengan total asset turnover yang kemudian diukur seberapa besar besar pengaruh antara variabel rasio-rasio keuangan dengan variabel peringkat sukuk.

Analisis keuangan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas. Analisis rasio profitabilitas berguna untuk mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam mengukur efektifitas, manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan Return on Asset (ROA), rumusnya:

Return on Asset = Laba Bersih x 100% Total Aktiva

Rasio likuiditas berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan Current Ratio, rumusnya:

Current Ratio = Current Asset x 100% Current Liabilities

Rasio leverage berguna untuk mengetahui keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh utang dan yang didanai oleh ekuitas. Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan Debt to Equity Ratio, rumusnya:

Debt to Equity Ratio = Total Kewajiban x 100% Modal


(36)

63

Rasio aktivitas berguna untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut. Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan Total Asset Turnover, rumusnya:

Total Asset Turnover = Penjualan x 100% Total Asset

3.2.5.3Rancangan Pengujian Hipotesis 3.2.5.3.1 Penentuan Hipotesis

Dalam perumusan hipotesis, antara hipotesisi nol (H0) dan hipotesisi

alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lainnya pasti

diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu apabila H0 ditolak

pasti Ha diterima (Sugiyono, 2009: 87). Adapun masing-masing hipotesis yang

dirumuskan adalah sebagai berikut:

H0-1 : Tidak terdapat pengaruh rasio profitabilitas terhadap peringkat sukuk

Ha-1 : Terdapat pengaruh rasio profitabilitas terhadap peringkat sukuk

H0-2 : Tidak terdapat pengaruh rasio likuiditas terhadap peringkat sukuk

Ha-2 : Terdapat pengaruh rasio likuiditas terhadap peringkat sukuk

H0-3 : Tidak terdapat pengaruh rasio leverage terhadap peringkat sukuk


(37)

H0-4 : Tidak terdapat pengaruh rasio aktivitas terhadap peringkat sukuk

Ha-4 : Terdapat pengaruh rasio aktivitas terhadap peringkat sukuk

3.2.5.3.2 Ordinal Logistic Regression

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan ordinal logistic regression karena variabel dependen berupa skala ordinal. Secara persamaan matematik ordinal logistic regression dapat dituliskan sebagai berikut (Ghazali, 2013: 357):

Logit P(A) = Log P(A) ……….. (1) 1 – P(A)

Atau dapat dituliskan,

Log P(A) = αi0 + βi1X1+ βi2X2+ βi3X3+ βi4X4 + e

1 – P(A)

Logit (P(A) + P(AA)) = Log P(A) + P(AA) ………... (2) 1 – P(A) – P(AA)

Atau dapat dituliskan,

Log P(A) + P(AA) = αi0 + βi1X1+ βi2X2+ βi3X3+ βi4X4 + e

1 – P(A) – P(AA)

Keterangan:

Y = Prediksi peringkat sukuk

P (A) = Probabilitas peringkat A dibanding peringkat AAA P (AA) = Probabilitas peringkat AA dibanding peringkat AAA


(38)

65

β = Koefisien masing-masing pada prediksi X

X1 = Profitabilitas

X2 = Likuiditas

X3 = Leverage

X4 = Aktivitas

e = error

3.2.5.3.3 Uji Signifikansi

Untuk mengevaluasi suatu model dapat dilihat dari beberapa uji signifikansi yang akan dilakukan. Terdapat beberapa uji yang berfungsi untuk mengetahui hubungan antar variabel. Uji tersebut antara lain adalah Model Fitting Information, Uji Goodness of Fit, Uji Pseudo R-Square, dan Uji Parallel Lines. 1. Model Fitting Information

Model Fitting Information menerangkan apakah dengan memasukan variabel independen dalam model akan memberikan kontribusi pada model (Yamin dan Kurniawan, 2014). Hasil Chi-Square dalam uji hubungan tergantung penurunan pada nilai -2LogLikehood untuk model yang tidak mengandung variabel independen atau intercept saja dan model yang berisi variabel independen. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0 : Model Fit hanya dengan intercept saja

Ha : Model Fit dengan memasukkan peubah bebas atau variabel indepeden

Adapun kriteria pengujian hipotesis Model Fitting Information adalah sebagai berikut:


(39)

1) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

2) Jika probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak

2. Uji Goodness of Fit

Uji Goodness of Fit menunjukkan uji kesesuaian model dengan data empiris, dimana hipotesis nol adalah data hasil prediksi model sesuai dengan data empiris (Yamin dan Kurniawan, 2014). Apabila nilai Goodness of Fit > 0,05 (nilai signifikan Pearson dan Deviance > 0,05) maka model yang terbentuk adalah fit atau layak digunakan (Yamin dan Kurniawan, 2014)

Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Adapun kriteria pengujian hipotesis uji goodnesss of fit adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai goodness of fit > 0,05 maka H0 diterima

2) Jika nilai goodness of fit ≤ 0,05 maka H0 ditolak

3. Uji Pseudo R-Square

Uji Pseudo R-Square terdiri dari Cox and Snell, Nagelkerke, dan McFadden. Pseudo R-Square digunakan untuk menjelaskan variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Tingkat variabilitas tersebut ditunjukkan oleh besarnya nilai McFadden (Ghozali, 2013)


(40)

67

4. Uji Parallel Lines

Uji Parallel Lines digunakan untuk menguji asumsi bahwa setiap kategori memiliki parameter yang sama atau hubungan antara variabel independen dengan logit adalah sama untuk semua persamaan logit (Yamin dan Kurniawan, 2014). Nilai yang diinginkan dalam uji parallel lines ini adalah tidak signifikan yaitu p > 0,05. Ketidakcocokan sebuah model dapat disebabkan karena salah dalam memilih link function atau kesalahan dalam membuat peringkat kategori. Untuk itu dapat dilakukan permodelan kembali dengan memilih link function yang lain (Ghazali, 2013: 363).

Hipotesis untuk menilai Uji Parallel Lines adalah:

H0 : Koefisien regresi sebanding untuk semua variabel output.

Ha : Koefisien regresi berbeda untuk semua variabel output.

Adapun kriteria pengujian hipotesis uji Parallel Lines adalah sebagai berikut: 1) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima


(41)

100

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Profitabilitas yang diukur dengan return on asset, likuditas yang diukur dengan current ratio, leverage yang diukur dengan debt to equity ratio dan aktivitas yang diukur dengan total asset turnover pada perusahaan yang menerbitkan sukuk yang terdaftar di BEI dan diperingkat oleh Pefindo menunjukkan bahwa pertumbuhan profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas pada tiap perusahaan mengalami fluktuasi.

2. Perusahaan yang menerbitkan sukuk yang terdaftar di BEI dan diperingkat oleh Pefindo serta memiliki peringkat invesmnet grade yaitu sebanyak 12 perusahaan. Peringkat tertinggi diraih oleh PT PLN yaitu peringkat AAA. Hal ini disebabkan kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas kontrak pendanaan syariah relatif superior dibanding emiten dalam negeri lain.

3. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Tinggi rendahnya rasio profitabilitas tidak mempengaruhi baik atau tidaknya peringkat sukuk. Hal ini bisa saja terjadi karena ada aspek lain yang yang


(42)

101

menjadi penilaian lembaga pemeringkat tergantung dengan karakteritik lembaga pemeringkat tersebut. Profit atau keuntungan perusahaan tidak bisa dijadikan ukuran keberhasilan suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena laba menceritakan proyeksi masa lampau perusahaan. Tidak ada jaminan bahwa laba perusahaan yang diperoleh pada tahun ini akan sama dengan laba yang diperoleh di tahun yang akan datang.

4. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Tinggi rendahnya rasio likuiditas tidak mempengaruhi baik atau tidaknya peringkat sukuk. Kondisi perusahaan yang memiliki current ratio yang baik dianggap sebagai perusahaan yang baik dan bagus, namun jika current ratio terlalu tinggi juga dianggap tidak baik karena setiap nilai ekstrim mengindikasikan suatu masalah seperti penimbunan kas, banyaknya piutang yang tak tertagih, penumpukan persediaan, tidak efisiennya pemanfaatan pembiayaan gratis dari pemasok dan rendahnya pinjaman jangka pendek.

5. Leverage berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Kenaikan rasio leverage akan berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Hal ini disebabkan dengan tingginya penggunaan utang mengakibatkan tingginya risiko kebangkrutan dan kegagalan perusahaan. Semakin rendah rasio leverage perusahaan, semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan.

6. Aktivitas tidak berpengaruh terhadap peringkat sukuk. Tinggi rendahnya rasio aktivitas tidak mempengaruhi baik atau buruknya peringkat sukuk.


(43)

Hal ini bisa saja terjadi. Pada umumnya untuk melihat peringkat sukuk perusahaan, hal utama yang diperhatikan adalah segala sesuatu dari segi kewajiban atau utang perusahaan. Sehingga seberapapun efektivitas perusahaan dalam mengelolah aktivanya, tidak mempengaruhi peringkat sukuk yang diperoleh perusahaan tersebut.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal untuk peneliti selanjutnya, diantaranya adalah:

1. Pada penelitian selanjutnya bisa ditambahkan variabel lain yang terkait dengan faktor rasio keuangan yang diperkirakan dapat mempengaruhi prediksi peringkat sukuk, seperti pertumbuhan perusahaan (growth), ukuran perusahaan (firm size), coverage ratio, dan cash flow to debt ratio.

2. Pada penelitian selanjutnya bisa menggunakan jumlah sampel dengan periode pengamatan yang lebih panjang dan menggunakan peringkat dari semua lembaga pemeringkatan sehingga data observasi lebih banyak sehingga kekuatan akurasi model semakin baik.


(44)

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amrin, Abdullah. (2009). Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah. Jakarta: PT. Grasindo

Arief, Sritua. (1993). Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: UI Press

Arthur, Keown J, John D Martin, J Willian Petty, dan David F Scott Jr. (2004). Alih bahasa oleh Haryandini: Manajemen Keuangan, Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Edisi Kesembilan. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Gramedia Brigham dan Houston. (2013). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Essentials of

Financial Management). Jakarta: Salemba Empat.

Bodie, Zvi; Kane, Alex; dan Marcus, Alan J. (2014). Manajemen Portofilio dan Investasi. Jakarta: Salemba Empat

Departemen Agama. (2010). Al-qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Diponogoro Fahmi, Irfan. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro

Hasan, M. Iqbal. (2006). Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Harahap, Sofyan Syafri. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Huda, Nurul dan Nasution Edwin. (2007). Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana

Nafik, Muhammad. (2009). Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta

Norhadi. (2013). Pasar Modal Acuan Teroritis dan Praktis di Instrumen Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Siamat, Dahlan. (2004). Manajemen Lembaga Keuangan (Edisi Keempat). Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian (Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan Trianto. (2010). Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana


(45)

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. (2014). SPSS Complete: Teknik Analisis Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek

Dokumen Publikasi

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. (2000). Panduan-panduan Investasi Di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kementrian Keuangan

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. (2011). Kajian Minat Investor Terhadap Efek Syariah di Pasar Modal. Jakarta: Kementrian Keuangan

Departemen Keuangan. (2009). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-181/BL/2009 Tentang Penerbitan Efek Syariah. Jakarta: Kementrian Keuangan

Departemen Keuangan. (2009). Studi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Emiten dalam Menerbitkan Sukuk di Pasar Modal. Jakarta: Kementrian Keuangan

Direkorat Pembiayaan Syariah. (2008). Mengenal Sukuk Instrumen Investasi Berbasis Syariah. Jakarta: Kementrian Keuangan

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 32/DSD-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah.

Kementrian Keuangan. (2011). Himpunan Skema Sukuk. Jakarta: Kementrian Keuangan

Kementrian Keuangan. (2011). Kajian Simplifikasi Penerbitan Efek Syariah (Sukuk). Jakarta: Kementrian Keuangan

Kementrian Keuangan. (2012). Kajian Pasar Sekunder Sukuk. Jakarta: Kementrian Keuangan

Kementrian Keuangan. (2012). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-712/BL/2012 Tentang

Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Jakarta: Kementrian Keuangan

Kementrian Keuangan. (2012). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-208/BL/2012 Tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Jakarta: Kementrian Keuangan


(46)

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kementrian Keuangan. (2010). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-555/BL/2010 Tentang Penawaran Umum Berkelanjutan. Jakarta: Kementrian Keuangan

Kementrian Keuangan. (2012). Press Release Penerbitan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Kementrian Keuangan

Internet

Kartasentika, Salim Fauzan. (2012). Lima Perusahaan Segera Terbitkan Sukuk Tahun ini. [Online]. Tersedia: http://www.merdeka.com/uang/lima-perusahaan-segera-terbitkan-sukuk-tahun-ini.html [April 2014]

Satriani, Wahyu. (2012). Wajib Rating Sukuk Korporasi. [Online]. Tersedia: http://investasi.kontan.co.id/news/wajib-rating-sukuk-korporasi. [7 April 2014]

_____. (2012). Pasar Sukuk di Indonesia Bakal Semakin Bergairah. [Online]. Tersedia: http://investasi.kontan.co.id/news/pasar-sukuk-di-indonesia-bakal-semakin-bergairah. [April 2014]

www.bapepam.go.id www.idx.co.id www.pefindo.com. Syariah.ojk.go.id

Jurnal

Afiani, Damalia. 2012. Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas dan Leverage terhadap Peringkat Sukuk. Jurnal. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

Alfiani, Ayu Putri. (2013). Pengaruh Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan. Universitas Negeri Padang: tidak diterbitkan

Aliansyah, Mohamad dan Mohamad Dahlan. (2013). Pengaruh Current Ratio, Return On Asset, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Pemeringkatan Obligasi Syariah. Jurnal. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Bandung: tidak diterbitkan


(47)

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Almilia, Luciana S; dan Devi, Vieka. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Universitas Kristen Maranatha Bandung: Proceeding Seminar Nasional Manajemen SMART

Arifman, Yessy. (2013). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage Terhadap peringkat Obligasi Perusahaan. Universitas Negeri Padang: tidak diterbitkan

Arundina, Tika dan Omar, Mohd Azmi. (2010). Determinant Of Sukuk Ratings : The Malaysian Case: Shariah Economic Days 2010

Burton, B; Mike, A; and Hardwick, P. (1998). ”The Determinants of Credit

Ratings in United Kingdom Insurance Industry”.Working Paper

Chapra, M. U. dan Ahmed, H. (2002). Corporate Governance in Islamic Financial Institutions. Jeddah: Islamic Development Bank-Islamic Research and Training Institute

Cox, S. (2005). “Developing the Islamic Capital Market and Creating Liquidity”. Review of Islamic Economics, Vol 9 No 1, hal 75-86

Febriani, Irma; Nugraha, Hari S; Saryadi. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Lembaga Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponogoro: tidak diterbitkan

Grewal, B. K. (2007). “Islamic Capital Market Growth and Trends”. Islamic Finance News Guide 2007, hal 29-32

Jewell, Jeff dan Miles Livingston. (1998). Split Ratings, Bond Yields and Underwriter Spreads. The Journal of Financial Research (Summer): 185-204.

_____.(2000). The Impact of a Third Credit Rating on The Pricing of Bond. The Journal of Fixed income. December: 69-85.

Lestari, Kadek Yuni dan Yasa, Gerianta Wirawan. (2013). Pengaruh Penerapan Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Udayana Bali: tidak diterbitkan

Murcia, Flavia; Murcia, Fernando; Borba, Jose. (2014). The Determinans of Credit Rating: Brazilian Evidence. International Journal. Vol 11 No. 2 Pandutama, Arvian. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Predikat

Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal. Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis Unika Widya Mandala Surabaya. Vol 1 No. 4


(48)

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purwaningsih, Septi. (2013). Faktor yang Mempengaruhi Rating Sukuk yang Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Faktor Non Akuntansi. Jurnal. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang: tidak diterbitkan

Sudaryanti, Neneng,. dkk. (2011). Analisis Determinan Peringkat Sukuk dan Peringkat Obligasi di Indonesia. Jurnal. STEI Tazkia Bogor: tidak diterbitkan

Zuhrotun dan Baridwan. (2005). “Pengaruh Pengumuman Peringkat Terhadap

Kinerja Obligasi”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. 15-16 September.

Skripsi

Adrian, Nicko. (2011). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro Semarang.

Arif, Bramasta W. (2012). Pengaruh Manajemen Laba dan Rasio Keuangan Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponogoro Semarang.

Pakarinti, Adia. (2012). Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kualitas Auditor, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro Semarang

Rahmawati, Laili. (2009). Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Rating Obligasi Syariah. Skripsi. Jurusan Muamalah Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.


(1)

102

Hal ini bisa saja terjadi. Pada umumnya untuk melihat peringkat sukuk perusahaan, hal utama yang diperhatikan adalah segala sesuatu dari segi kewajiban atau utang perusahaan. Sehingga seberapapun efektivitas perusahaan dalam mengelolah aktivanya, tidak mempengaruhi peringkat

sukuk yang diperoleh perusahaan tersebut.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal untuk peneliti selanjutnya, diantaranya adalah:

1. Pada penelitian selanjutnya bisa ditambahkan variabel lain yang terkait dengan faktor rasio keuangan yang diperkirakan dapat mempengaruhi prediksi peringkat sukuk, seperti pertumbuhan perusahaan (growth), ukuran perusahaan (firm size), coverage ratio, dan cash flow to debt

ratio.

2. Pada penelitian selanjutnya bisa menggunakan jumlah sampel dengan periode pengamatan yang lebih panjang dan menggunakan peringkat dari semua lembaga pemeringkatan sehingga data observasi lebih banyak sehingga kekuatan akurasi model semakin baik.


(2)

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amrin, Abdullah. (2009). Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah. Jakarta: PT. Grasindo

Arief, Sritua. (1993). Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: UI Press

Arthur, Keown J, John D Martin, J Willian Petty, dan David F Scott Jr. (2004). Alih bahasa oleh Haryandini: Manajemen Keuangan, Prinsip-Prinsip dan

Aplikasi. Edisi Kesembilan. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Gramedia

Brigham dan Houston. (2013). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Essentials of

Financial Management). Jakarta: Salemba Empat.

Bodie, Zvi; Kane, Alex; dan Marcus, Alan J. (2014). Manajemen Portofilio dan

Investasi. Jakarta: Salemba Empat

Departemen Agama. (2010). Al-qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Diponogoro Fahmi, Irfan. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro

Hasan, M. Iqbal. (2006). Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Harahap, Sofyan Syafri. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Huda, Nurul dan Nasution Edwin. (2007). Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana

Nafik, Muhammad. (2009). Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta

Norhadi. (2013). Pasar Modal Acuan Teroritis dan Praktis di Instrumen

Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Siamat, Dahlan. (2004). Manajemen Lembaga Keuangan (Edisi Keempat). Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian (Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan


(3)

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. (2014). SPSS Complete: Teknik Analisis

Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek

Dokumen Publikasi

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. (2000).

Panduan-panduan Investasi Di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kementrian

Keuangan

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. (2011). Kajian Minat

Investor Terhadap Efek Syariah di Pasar Modal. Jakarta: Kementrian

Keuangan

Departemen Keuangan. (2009). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-181/BL/2009 Tentang Penerbitan Efek Syariah. Jakarta: Kementrian Keuangan

Departemen Keuangan. (2009). Studi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Emiten dalam Menerbitkan Sukuk di Pasar Modal. Jakarta: Kementrian

Keuangan

Direkorat Pembiayaan Syariah. (2008). Mengenal Sukuk Instrumen Investasi

Berbasis Syariah. Jakarta: Kementrian Keuangan

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 32/DSD-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah.

Kementrian Keuangan. (2011). Himpunan Skema Sukuk. Jakarta: Kementrian Keuangan

Kementrian Keuangan. (2011). Kajian Simplifikasi Penerbitan Efek Syariah

(Sukuk). Jakarta: Kementrian Keuangan

Kementrian Keuangan. (2012). Kajian Pasar Sekunder Sukuk. Jakarta: Kementrian Keuangan

Kementrian Keuangan. (2012). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-712/BL/2012 Tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Jakarta: Kementrian

Keuangan

Kementrian Keuangan. (2012). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-208/BL/2012 Tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Jakarta: Kementrian Keuangan


(4)

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kementrian Keuangan. (2010). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-555/BL/2010 Tentang Penawaran Umum Berkelanjutan. Jakarta: Kementrian Keuangan

Kementrian Keuangan. (2012). Press Release Penerbitan Peraturan Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Kementrian

Keuangan

Internet

Kartasentika, Salim Fauzan. (2012). Lima Perusahaan Segera Terbitkan Sukuk

Tahun ini. [Online]. Tersedia:

http://www.merdeka.com/uang/lima-perusahaan-segera-terbitkan-sukuk-tahun-ini.html [April 2014]

Satriani, Wahyu. (2012). Wajib Rating Sukuk Korporasi. [Online]. Tersedia: http://investasi.kontan.co.id/news/wajib-rating-sukuk-korporasi. [7 April 2014]

_____. (2012). Pasar Sukuk di Indonesia Bakal Semakin Bergairah. [Online]. Tersedia: http://investasi.kontan.co.id/news/pasar-sukuk-di-indonesia-bakal-semakin-bergairah. [April 2014]

www.bapepam.go.id www.idx.co.id www.pefindo.com. Syariah.ojk.go.id

Jurnal

Afiani, Damalia. 2012. Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas dan

Leverage terhadap Peringkat Sukuk. Jurnal. Jurusan Akuntansi, Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang

Alfiani, Ayu Putri. (2013). Pengaruh Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio

Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan. Universitas Negeri Padang: tidak diterbitkan

Aliansyah, Mohamad dan Mohamad Dahlan. (2013). Pengaruh Current Ratio,

Return On Asset, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Pemeringkatan Obligasi Syariah. Jurnal. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis


(5)

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Almilia, Luciana S; dan Devi, Vieka. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Universitas Kristen Maranatha Bandung:

Proceeding Seminar Nasional Manajemen SMART

Arifman, Yessy. (2013). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage

Terhadap peringkat Obligasi Perusahaan. Universitas Negeri Padang:

tidak diterbitkan

Arundina, Tika dan Omar, Mohd Azmi. (2010). Determinant Of Sukuk Ratings :

The Malaysian Case: Shariah Economic Days 2010

Burton, B; Mike, A; and Hardwick, P. (1998). ”The Determinants of Credit Ratings in United Kingdom Insurance Industry”.Working Paper

Chapra, M. U. dan Ahmed, H. (2002). Corporate Governance in Islamic

Financial Institutions. Jeddah: Islamic Development Bank-Islamic

Research and Training Institute

Cox, S. (2005). “Developing the Islamic Capital Market and Creating Liquidity”.

Review of Islamic Economics, Vol 9 No 1, hal 75-86

Febriani, Irma; Nugraha, Hari S; Saryadi. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Lembaga Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Jurusan Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponogoro: tidak diterbitkan

Grewal, B. K. (2007). “Islamic Capital Market Growth and Trends”. Islamic Finance News Guide 2007, hal 29-32

Jewell, Jeff dan Miles Livingston. (1998). Split Ratings, Bond Yields and

Underwriter Spreads. The Journal of Financial Research (Summer):

185-204.

_____.(2000). The Impact of a Third Credit Rating on The Pricing of Bond. The Journal of Fixed income. December: 69-85.

Lestari, Kadek Yuni dan Yasa, Gerianta Wirawan. (2013). Pengaruh Penerapan

Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi.

Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Udayana Bali: tidak diterbitkan

Murcia, Flavia; Murcia, Fernando; Borba, Jose. (2014). The Determinans of

Credit Rating: Brazilian Evidence. International Journal. Vol 11 No. 2

Pandutama, Arvian. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Predikat

Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal. Jurusan


(6)

Kumita Ary Fuspha, 2014

Pengaruh profitabilitas, likuidistas, leverage dan aktivitas terhadap perangkat sukuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purwaningsih, Septi. (2013). Faktor yang Mempengaruhi Rating Sukuk yang

Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Faktor Non Akuntansi. Jurnal. Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang: tidak diterbitkan

Sudaryanti, Neneng,. dkk. (2011). Analisis Determinan Peringkat Sukuk dan

Peringkat Obligasi di Indonesia. Jurnal. STEI Tazkia Bogor: tidak

diterbitkan

Zuhrotun dan Baridwan. (2005). “Pengaruh Pengumuman Peringkat Terhadap

Kinerja Obligasi”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. 15-16 September.

Skripsi

Adrian, Nicko. (2011). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat

Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Diponogoro Semarang.

Arif, Bramasta W. (2012). Pengaruh Manajemen Laba dan Rasio Keuangan

Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi. Skripsi. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponogoro Semarang.

Pakarinti, Adia. (2012). Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Kualitas Auditor, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Diponogoro Semarang

Rahmawati, Laili. (2009). Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Rating

Obligasi Syariah. Skripsi. Jurusan Muamalah Fakultas Syariah UIN Sunan