PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL : Studi Kasus pada SMK Bersertifikasi ISO 9001:2008 Di Kota Bandung.

(1)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

(Studi Kasus pada SMK Bersertifikasi ISO 9001:2008 Di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Oleh

Mery Oktarina 1100532

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

(Studi Kasus pada SMK Bersertifikasi ISO 9001:2008 Di Kota Bandung)

Oleh Mery Oktarina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Mery Oktarina 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL


(4)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL


(5)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

(Studi Kasus pada SMK Bersertifikasi ISO 9001:2008 di Kota Bandung)

Oleh : Mery Oktarina

1100532

Pembimbing :Agus Widarsono, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,QMSA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh locus of control dan komitmen profesional terhadap kinerja auditor internal pada SMK Bersertifikasi ISO 9001:2008 di Kota Bandung. Penelitian ini terdiri dari variabel locus of control, komitmen profesional dan kinerja auditor internal. Penelitian ini dilakukan pada auditor internal yang bekerja di SMK Bersertifikasi ISO 9001:2008 di Kota Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey verifikatif. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) locus of control berpengaruh postitif terhadap kinerja auditor internal; (2) komitmen profesional berpengaruh postitif terhadap kinerja auditor internal; (3) locus of control dan komitmen profesional secara bersama berpengaruh postitif terhadap kinerja auditor internal. Hipotesis ini diuji menggunakan korelasi rank spearman, sedangkan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa : (1) locus of control mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja auditor internal dengan nilai determinasi 1,2%. (2) komitmen profesional mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja auditor internal dengan nilai determinasi 2,5%. (3) locus of control dan komitmen profesional mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja auditor internal dengan nilai determinasi 6,6%.

Kata Kunci : ISO 9001:2008, Locus of Control, Komitmen Profesional, Kinerja Auditor Internal.


(6)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE EFFECT OF LOCUS OF CONTROL AND PROFESSIONAL COMMITMENT TOWARDS INTERNAL AUDITOR PERFORMANCES

(Case Study on Certified ISO 9001:2008 SMK on the City of Bandung) By :

Mery Oktarina 1100532

Counsellor : Agus Widarsono, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,QMSA

This research aims to examine the effect of locus of control and professional commitment towards internal auditor performances on certified ISO 9001:2008 SMK in the city of Bandung. This research consists of variable which is locus of control, professional commitment, and performance of internal auditor.

The method used in this research was verificative survey method. The sampling technique used was saturated sample. The hypothesis submitted on this research is (1) locus of control effects positively towards the internal auditor performances; (2) professional commitment effects positively towards internal auditor performances; (3) locus of control and professional commitment together effects positively towards the internal auditor performances. This hypothesis was examined using rank spearman correlation, whereas the determination coefficient was used to discover how big the effect is.

From the result of the research it can be concluded that: (1) locus of control have a positive effect towards internal auditor performance with determination value of 1,23%. (2) professional commitment have a positive effect towards internal auditor performance with determination value of 2,53%. (3) locus of control and professional commitment effect positively towards internal auditor performances with the determination value of 6,6%.

Keywords: ISO 9001:2008, Locus of control, professional commitment, internal auditor performances.


(7)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Husein Umar (2007, hlm 303) menyatakan bahwa objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. Objek dalam penelitian ini adalah locus of control, komitmen professional, kinerja auditor internal dan kepuasan kerja.

3.1 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm 2) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode survey veifikatif.

Menurut Sugiyono (2011, hlm 6) mengungkapkan metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

Verifikatif menurut Arikunto (2010, hlm 15) merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data dilapangan. Dalam penelitian ini penelitian verikatif bertujuan mengetahui hubungan dan besarnya pengaruh locus of control terhadap kinerja auditor internal, komitmen profesional terhadap kinerja auditor internal dan terakhir locus of control dan komitmen profesional secara bersama terhadap kinerja auditor internal.

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi variabel

Menurut Uma Sekaran (2009, hlm 115) variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.


(8)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012, hlm 59) variabel dibagi menjadi dua. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah locus of control dan komitmen profesional.

b. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah kinerja auditor internal.

Secara ringkas, operasionalisasi variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Sub variabel Indikator Skala No

kuesio ner

Locus of control (X1)

Locus of control merupakan

persepsi seseorang tentang sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan dalam

melaksanakan pekerjaan. (Baron dan Byme:1994 dalam Engko dan Gudono (2007:6))

1. Locus of

control internal

1. Kemampuan dalam kerja 2. Kepribadian diri 3. Kepercayaan diri 4. Keberhasilan dalam bekerja 5. Kegagalan dalam bekerja

Ordinal 1,2,3,4, 5,6,7, dan 8


(9)

34

2.Locus of

control eksternal

1. Adanya faktor luar organisasi 2. Hubungan

dengan auditor eksternal

3. Kemampuan bekerja sama secara tim Ordinal 9,10,11 ,12,13 dan 14 Komitme n profesion al (X2) Komitmenprofesio nal adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan individu tersebut (Lankin dalam Trisnaningsih; 2004, hlm 112)

1.Komitmen afektif profesional 1. Identifikasi dengan profesi 2. Keterlibatan dalam profesi 3. Keterikatan emosional terhadap profesi

ordinal 1,2,3, dan 4 2. Komitmen berkelanjutan profesional 1. Gaji 2. Fasilitas 3. Tunjangan Ordinal 5,6,dan 7 3.Komitmen normatif profesional 1. Perasaan berkewajiban untuk tetap tinggal dalam organisasi 2. Pengalaman seseorang dalam berinteraksi dengan sesame Ordinal 8,9, dan 10


(10)

Kinerja auditor internal (Y)

kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas ysng dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jaawab yang diberikan. (Mangkunegara: 2005)

1. Independensi

1. Status dalam organisasi

2. Objektivitas

Ordinal 1 dan 2

2. Kemampuan profesional

1. Kesesuaian dengan standar profesi

2. Pengetahuan dan kecakapan

3. Hubungan

antarmanusia dan komunikasi 4. Pendidikan

berkelanjutan 5. Ketelitian

profesional

Ordinal 3,4,5,6, dan 7 3. Lingkup pekerjaan 1. Keandalan informasi 2. Kesesuaian 3. Perlindungan terhadap harta 4. Penggunaan sumber daya 5. Pencapaian tujuan

ordinal 8,9,10, 11 dan 12


(11)

36

4. Pelaksanaa kegiatan pemeriksaan

1. Perencanaan pemeriksaan 2. Pengujian dan

pengevaluasian informasi 3. Penyampaian

hasil pemeriksaan 4. Tindak lanjut hasil pemeriksaan

Ordinal 13,14, 15 dan 16

5. Manajemen bagian audit internal.

(HiroTugiman: 2006)

1. Kebijaksaan dan prosedur

2. Auditor eksternal

Ordinal 17 dan 18

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1 Populasi Penelitian

Riduwan dan Engkos (2012, hlm 55) menyatakan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja pada SMK yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2008 di Kota Bandung. Adapun daftar nama-nama SMK dan auditor internal dapat dilihat pada table 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Daftar SMK Sertifikasi ISO 9001:2008 di Kota Bandung

No Nama Sekolah Auditor Internal


(12)

2. SMK Negeri 1 Bandung 1

3. SMK Negeri 2 Bandung 1

4. SMK Negeri 3 Bandung 1

5. SMK Negeri 4 Bandung 1

6. SMK Negeri 6 Bandung 1

7. SMK Negeri 7 Bandung 1

8. SMK Negeri 8 Bandung 1

9. SMK Negeri 9 Bandung 1

10. SMK Negeri 10 Bandung 1

11. SMK Negeri 11 Bandung 1

12. SMK Negeri 13 Bandung 1

13. SMK Negeri 14 Bandung 1

14. SMK Negeri 15 Bandung 1

15. SMK Bina Warga Bandung 1

16. SMK PGRI Bandung 1

17. SMK Pasundan 4 Bandung 1

18. SMK Igasar Pindad Bandung 1 19. SMK Farmasi BPK Penabur 1

JUMLAH 19

Sumber : www.datapokok.ditpsmk.net 3.2.3.2 Sampel Penelitian

Riduwan dan Engkos (2012, hlm 56) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel dari penelitian ini adalah auditor internal.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2011, hlm 68) Sampel jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel . Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah auditor internal pada SMK ISO 9001:2008 yang mempunyai sertifikasi. Auditor internal tersebut sebanyak 19 responden pada 19 SMK yang terdaftar di Direktorat Pembinaan SMK di Kota Bandung.


(13)

38

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2012, hlm 137) menjelaskan pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Maka teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan data primer yang mana peneliti melakukan interview (wawancara) langsung kepada salah satu responden digunakan sebagai informasi awal penelitian dan dalam melengkapi data penelitian. Selain wawancara, metode kuisioner juga dilakukan pada penelitian ini. Metode ini menggunakan penyebaran kuisioner yang telah disusun secara terstruktur, dengan sejumlah pertanyaan tertulis disampaikan kepada responden untuk ditanggapi sesuai dengan kondisi yang dialami responden.

Pertanyaan berkaitan mengenail locus of control, komitmen profesional, kinerja auditor internal, dan kepuasan kerja pada SMK sertifikasi 9001:2008 di Kota Bandung. Penyebaran dan pengumpulan kuisioner dilakukan oleh peneliti dengan cara mengantar dan memberikan secara langsung kuisioner kepada auditor internal.

3.2.5 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm 265) instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden. Dalam hal ini, kuesioner adalah sumber yang paling penting. Oleh karena itu, format kuesioner harus menarik, singkat dan jelas agar peneliti dapat menggunakan kuesioner sebagai dasar pengukuran dalam penelitian ini.

3.2.6 Skala Pengukuran

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil pengisian kuesioner oleh responden adalah menggunakan skala ordinal. Menurut Sugiyono (2009, hlm 98) skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur.


(14)

Pengukuran pernyataan-pernyataan dalam kuesioner menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2009, hlm 86) skala likert adalah sebagai berikut “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social”.

Table 3.3

Ukuran Penilaian untuk Variabel X dan Y

Nilai Kriteria

5 Sangat Setuju/Sangat Sesuai (SS)

4 Setuju/Sesuai (S)

3 Kadang-kadang (KK)

2 Tidak Setuju/Tidak Sesuai (TS)

1 Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Sesuai (STS)

3.2.7 Teknis Analisis Data dan Rancangan pengujian Hipotesis

Teknis analisis data dalam penelitian ini penulis menggunakan Partial Least Square (PLS). Menurut Word (1985) dalam Imam Ghozali (2014, hlm 7) mendefinisikan bahwa Partial Least Square merupakan metode analisis yang powerfulloleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. Menurut Hengky dan Imam Ghozali (2012, hlm 8) Analisis PLS-SEM biasanya terdiri dari dua sub model yaitu model pengukuran (measurement model) atau sering disebut Outer modeldan model struktural (structural model) atau sering disebut inner model. Model pengukuran menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk.

Selain menggunakan bantuan Software SmartPLS 3.0, Penulis melakukan perhitungan untuk melihat hubungan dan pengaruh dari setiap variabel yang akan diteliti penulis dengan analisis Korelasi Rank Spearman dan Korelasi ganda dan melihat besarnya persentase pengaruh dengan melihat nilai determinasi dengan bantuan Software IBM SPSS 20.

3.2.7.1 Pengujian Model Pengukuran

Menurut chin (1998) dalam Hengky dan Ghozali (2012, hlm 77), evaluasi model pengukuran atau outer model dilakukan untuk menilai validitas dan


(15)

40

reliabilitas model. Outer model yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan outer model dengan indicator refleksif yang dievaluasi melalui validitas convergent dan discriminant dari indikator pembentuk konstruk laten dan composite reliability serta cronbach alpha untuk blok indikatornya.

Menurut chin (1998) dalam Imam Ghozali (2014) Validitas Convergent berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur (manifest variabel) dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Validitas convergent dengan refleksif menggunakan program SmartPLS 3.0 dinilai berdasarkan korelasi antara item score dengan construct score yang dihitung dengan PLS. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup serta nilai average variance extracted (AVE) harus lebih besar dari 0,5.

Validitas discriminant berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur (manifest variabel) konsturk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi tinggi. Cara untuk menguji validitas discriminantdengan indikator refleksif yaitu dengan melihat nilai cross loading untuk setiap variabel harus > 0,70 atau dengan cara membandingkan akar kuadrat dari AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi antar konstruk dalam model. Validitas discriminantyang baik ditunjukkan dari akar kuadrat AVE untuk tiap konstruk lebih besar dari korelasi antar konstruk dalam model (Fornell dan Larcker, 1981) dalam Hengky dan Ghozali (2012:78). Berikut rumus menghitung AVE :

AVE : ∑��

2 ∑�2+ ∑va εi

Sumber : Imam Ghozali (2014, hlm 40)

Dimana :

λ = factor loading Var = Factor variance ε = error variance

Selanjutnya pengukuran model untuk menguji reliabilitas suatu konstruk. Uji reliablitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi dan ketepatan


(16)

dalam mengukur konstruk. Dalam PLS-SEM dengan menggunakan program SmartPLS 3.0, untuk mengukur reliabilitas suatu konstruk dengan indicator reflektif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha. Namun demikian, penggunaan Cronbach’s Alphauntuk menguji reliabilitas konstruk akan memberikan nilai yang lebih rendah sehingga disarankan menggunakanComposite Reliability dalam menguji reliabilitas konstruk dengan nilai harus > 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan untuk explanatory nilai 0,6-0,7 masih dapat diterima. Composite Reliability dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

� =

∑ �

∑ �

+ ∑

� �

sumber : Imam Ghozali (2014) Dimana :

λ = factor loading Var = Factor variance ε = error variance

Sedangkan untuk menghitung Cronbach’s Alphadapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

∝ = ∑ ≠ ′ � ′ ′ � + ∑ ≠ ′ �( ′ ′ )x

P P −

Sumber : Hengky dan Ghozali (2012, hlm 80) Dimana :

P = jumlah indikator atau manifest variabel q= blok indikator

Cronbach alpha lebih cenderung under estimate dalam mengukur reliabilitas, sedangkan Composite reliability merupakan closer approximation dengan asumsi estimasi parameter adalah akurat (Chin 1998 dalam Imam Ghozali, 2012). Jadi AVE dan Composite reliability sebagai ukuran internal konsistensi


(17)

42

hanya dapat digunakan untuk konstruk dengan indicator refleksif (Hengky dan Ghozali; 2012, hlm 80).

Berikut penulis sajikan model persamaan pengukuran (outer model) dalam gambar dibawah ini :

�X

�� �

� �

� � �

Gambar 3.1

Model persamaan pengukuran (Outer Model)

Persamaan untuk outer model reflective dapat ditulis sebagai berikut :

= Λ � +

= Λ +

sumber : Imam Ghozali (2014, hlm 37) keterangan :

x dan y = manifest variabel atau indicator � =konstruk laten eksogen

=

konstruk laten endogen

Λ danΛ = matriks loading yang menghubungkan variabel laten

dengan indicator

dan = Residual kesalahan pengukuran (measurement error) Ykai

Ykai Ykai Ykai Xloc1

Xloc2

Xk Xk Xk


(18)

3.2.7.2 Model Struktural (Inner Model) Variabel Dependen

Evaluasi model struktural atau inner model bertujuan untuk memprediksi hubungan antar variabel laten. Persamaaan untuk inner model recursive (model yang mempunyai satu arah kausalitas dapat ditulis sebagai berikut :

= ∑ + ∑ � +

Sumber : Imam Ghozali (2014, hlm 37) Keterangan :

dan = Koefisien jalur

� = Konstruk laten endogen = Konstruk laten eksogen

i dan b = Range indices

= innear residual variable

Inner model dievaluasi dengan melihat besarnya persentase yang dijelaskan yaitu dengan melihat R-squares untuk variabel laten endogen (Hengky dan Ghozali; 2012, hlm 77). Perubahan nilai R-squares dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Pengaruh besarnya f2 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

� = � �� − � ��

− � ��

Sumber : Imam Ghozali (2014, hlm 41) Keterangan :

�� dan � �� = R-Squares dari variabel laten endogen ketika prediktor

variabel laten digunakan atau dikeluarkan dalam persamaan structural.


(19)

44

� = 0,02 (pengaruh kecil) 0,15 (pengaruh menengah) 0.35 (pangaruh besar)

sumber : chin (1998) dalam Imam Ghozali (2014, hlm 42)

Berikut penulis menggambarkan persamaan struktural (inner model) pada penelitian dengan dua variabel independen dan satu variabel dependen.

X1

dan

y

X2

Gambar 3.2

Model Persamaan Struktural (Inner Model)

Keterangan :

� = konstruk laten eksogen (locus of control) � = konstruk laten eksogen(komitmen profesional) � = konstruk laten eksogen (kinerja auditor internal)

= koefisien � ke � = koefisien � ke �

& = koefisien � dan � ke �

3.2.7.3Korelasi Rank Spearman

Untuk melihat arah hubungan antara variabel X terhadap variabel Y digunakan alat hitung dengan menggunakan statistik hitung korelasi rank spearman, dengan rumus:


(20)

� = − 6∑

Sumber : Sugiyono (2012) Keterangan:

= Koefisien Korelasi Rank Spearman = Rangking Data Variabel − n = Jumlah Responden

Setelah melalui perhitungan persamaan analisis korelasi Rank Spearman, kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan, yaitu dengan membandingkan nilai ρ hitung dengan ρ tabel yang dirumuskan sebagai berikut.

 Jika, ρ hitung < 0, berarti � diterima dan � ditolak.  Jika, ρ hitung 0, berarti � ditolak dan � diterima.

Kemudian nilai r yang diperoleh tersebut dibandingkan dengan kriteria angka korelasi untuk menentukan kuat atau lemahnya kedua variabel. Kriteria untuk menentukan korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Korelasi Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Korelasi Rendah 0,40 - 0,599 Korelasi Sedang 0,60 - 0,799 Korelasi Kuat 0,80 - 1,000 Korelasi Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2012, hlm 184)


(21)

46

3.2.7.4 Korelasi Ganda

Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel independen atau lebih secara bersama terhadap variabel dependen. Maka teknik analisis yang digunakan adalah Korelasi Ganda. Adapun rumus korelasi ganda adalah :

Sumber : Sugiyono (2011, hlm 191)

Dimana :

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi Product Moment anatar X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi Product Moment anatar X2 dengan Y

ryx3 = Korelasi Product Moment anatar X1dengan X2

3.2.7.5 Koefisien Determinasi

Menurut Sugiono (2012 : 216), koefisien determinasi adalah koefisien penentu, karena varian yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui variabel yang terjadi pada variabel independen. Analisis ini digunakan untuk menilai seberapa besar variabel X dapat memberikan pengaruh terhadap Variabel Y dengan rumus sebagai berikut:

� = �� %

Sumber: Sugiyono (2012, hlm 217) Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi

rs = Koefisien Korelasi Rank Spearman

3.2.7.6 Rancangan Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012, hlm 93) hipotesis adalah “ jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian


(22)

biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan” sebelum dilakukannya hipotesis maka harus diketahui Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha).

Untuk menguji hipotesis, dilakukan melalui hasil koefisien korelasi Rank Spearman dan korelasi ganda. Selanjutnya dengan melihat koefisien determinasi. Adapun rancangan pengujian hipotesis sebagai berikut :

Uji hipotesis 1

Ho1 : ρ < 0 artinya Locus of Control tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja

Auditor Internal

Ha1 : ρ ≥ 0 artinya Locus of Control berpengaruh positif terhadap Kinerja

Auditor Internal • Uji hipotesis 2

Ho2 : ρ < 0 artinya Komitmen Profesional tidak berpengaruh positif

terhadap Kinerja Auditor Internal

Ha2 : ρ 0 artinya Komitmen Profesional berpengaruh positif terhadap

Kinerja Auditor Internal • Uji hipotesis 3

Ho3 : ρ < 0 artinya Locus of Control dan Komitmen Profesional secara

bersama (simultan) tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor Internal

Ha3 : ρ ≥ 0 artinya Locus of Control dan Komitmen Profesional secara


(23)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis mengenai pengaruh locus of control dan komitmen profesional terhadap kinerja auditor internal pada SMK bersertifikasi ISO 9001:2008 di Kota Bandung, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Locus of control berpengaruh positif terhadap kinerja auditor internal. Terdapat hubungan yang positif antara locus of control terhadap kinerja auditor internal dengan nilai koefisien korelasi 0,111. Nilai tersebut termasuk pada kategori sangat rendah. Artinya locus of control auditor internal dalam mempengaruhi kinerja auditor internal sangat rendah. 2. Komitmen Profesional berpengaruh positif terhadap kineja auditor internal

pada auditor internal SMK ISO 9001:2008. Terdapat hubungan yang positif antara variabel komitmen profesional terhadap kinerja auditor internal dengan nilai koefisien korelasi 0,159. Nilai tersebut termasuk pada kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat rendah antara komitmen profesional dalam mempengaruhi kinerja auditor internal

3. Locus of control dan komitmen profesional secara bersama berpengaruh

positif terhadap kinerja auditor internal. Terdapat hubungan yang positif antara variabel locus of control dan komitmen profesional secara bersama terhadap kinerja auditor internal dengan nilai koefisien korelasi 0,257. Nilai tersebut menunjukkan hubungan yang rendah pada ketiga variabel tersebut. Hal ini menunjukkan dengan adanya variabel secara bersama mempengaruhi kinerja auditor Internal lebih baik dibandingkan dengan variabel secara parsial.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah diperoleh, maka penulis memiliki beberapa saran yang berhubungan dengan pengaruh locus of control dan komitmen profesional terhadap kinerja auditor internal, diantaranya:


(24)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi auditor Internal yang bekerja di SMK Bersertifikasi ISO 9001:2008: a. Dalam meningkatkan locus of control seorang auditor internal yang

bekerja pada SMK Bersertifikasi ISO 9001:2008 dengan cara member kesempatan untuk melakukan pelatihan-pelatihan terhadap auditor internal agar dapat memahami tanggung jawab atas pekerjaan. Selain itu, manajemen puncak mengawasi dan memberi arahan yang lebih pada auditor internal sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Dengan hal ini akan meningkatkan locus of control agar auditor internal dapat mengendalikan peristiwa baik secara internal maupun eksternal.

b. Untuk meningkatkan komitmen profesional yang masih rendah dalam mempengaruhi kinerja auditor internal pada SMK Bersertifikasi IS0 9001:2008 tergantung pada setiap individu masing-masing. Untuk seorang auditor internal bekerja sama secara tim dan rekan kerja agar komitmen dapat tetap terjaga. Manajemen menerapkan komitmen yang kuat agar auditor internal mematuhi standar profesi auditor internal. Selain itu, manajemen puncak memberikan fasilitas dan kesejahteraan kepada auditor internal sehingga akan meningkatkan profesionalnya. c. Untuk meningkatkan kinerja auditor internal, terutama pada indikator

independensi dan ruang lingkup pekerjaan. Untuk meningkatkan independensi auditor internal melakukan pekerjaan harus objektif dan mengreview secara cermat terhadap hasil internal audit. Untuk meningkatkan ruang lingkup pekerjaan, Auditor internal harus membuat perencanaan awal pemeriksaan dengan bekerja sama secara tim atau rekan kerja.

2. Bagi penelitian selanjutnya:

Penelitian yang tertarik pada penelitian serupa dapat melakukan dengan memperlua swilayah penelitian tidak hanya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) namun bisa dilakukan pada penelitian Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2008. Selain itu peneliti selanjutnya dapat menambah variabel independen atau variabel intervening agar penelitian dapat mengambarkan faktor-faktor yang


(25)

82

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempengaruhi kinerja auditor internal seperti budaya organisasi, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan motivasi.


(26)

(27)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Allen, Natalie J dan Meyer. (1990). The measurement and antecedent of affective, countinuance and normative commitment to the organization. Journal of occupational psychology, vol. 63, pp 1-18

Amaral, M. Alvaro. (2008). Analisis Dampak Locus of Control terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Internal Auditor. Tesis. Program Studi Magister Akuntansi Universitas Diponegoro.

Astari, T.D dan Madhakomala. (2014). Strategi Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pendidikan melalui ISO 9001:2008 di SMAN 2 Bogor. [Online]. Diakses dari: https://jurnalimprovement.wordpress.com/tag/iso-90012008/. [03 Maret 2014]

Ayi Vivananda. (2013, 11 Maret ). “ Pemkot Bandung Launcing ISO 9001:2008

SMK ICB Bandung”. Bandung news photo [Online], Diakses dari: http://www.bandungnewsphoto.com/info-berita/view/1438/Pemkot-Bandung-Launching-ISO-9001:2008-SMK-ICB. (09 Maret 2013)

Bima Bayu (2010). Analisis Dampak dari Locus of Control pada Tenakan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Auditor Internal. Universitas Diponegoro.

Bunga Nur Julianingtyas. (2012). Pengaruh Locus of control, Gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap kinerja auditor. Accounting Analysis Journal (1) (2012).

Brownell, P. (1981). Participation in Budgeting, Locus of Control and Organizational Effectiveness, The Accounting Review, vol. 16. No 4, October. Cahyasumirat, Gunawan. (2006). Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen

Organisasi terhadap Kinerja Internal Auditor, dengan kepuasan kerja sebagai variabel Intervining. Tesis S2. Universitas Diponegoro.

Christina, interview. (2015). Interview mengenai implementasi ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Bandung. Jl. Solontongan No. 10 Kota Bandung

Chyntia Dwi Palma. (2006). Pengaruh Dimensi Komitmen Profesional terhadap Kinerja Auditor Internal (Studi Kasus pada Kantor Inspeksi PT. Bank Rakyat Indonesia Semarang). (Tidak dipublikasikan). Purwokerto : Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman.

Dicky Arisudhana. Pengaruh gender, locus of control, komitmen profesional dan kesadaran etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik. Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta.


(28)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Engko, C & Gudono. (2007). Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of Control terhadap hubungan antara Gaya Kepimpinan dan Kepuasan Kerja Auditor. JAAI Vol II NO 2, Desember 2007 : 105-124.

Ghozali, Imam. (2014). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Squares (PLS). Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam dan Hengky L. (2012). Partial Least Squares : Konsep, Teknik dan Aplikasi menggunakan Program SmartPLS 2.0 M3. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gufron, Nur dan Rini Risnawati. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta : Ar-ruz Media.

Herawati, Tuban Drijah dan Sari Atmini. (2010). Perbedaan Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit Dilihat dari Segi Gender: Peran Locus of Control, Komitmen Profesi, dan Kesadaran Etis. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 8, No. 02, Mei 2010

Hiro Tugiman. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius Husein Umar. (2007). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Intiyas, dkk. (2007). Situasi Akuntan Publik dari Aspek Keprilakuan. The 1 Accounting Conference. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ivan, Aries Setiawan & Imam G. (2006). Akuntansi Keperilakuan Konsep dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan. Semarang : Badan Penerbit Diponegoro.

Kartika, Indri dan Provita Wijayanti. (2007). Locus of control Sebagai Anteseden Hubungan Kinerja Pegawai dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit (Studi pada Audior Pemerintah yang bekerja pada BPKP di Jawa Tengah dan DIY). Dalam Simposium Nasional Akuntansi, Vol X, Juli 2007.

Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan bersaing organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Khikmah, N.S dan Edi Priyanto. (2009). Komitmen Organisasi, Locus of Control, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Auditor Internal. Universitas Muhammadiyah Magelang.


(29)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KonsultanISO. (2009). Arti dan Manfaat ISO 9001. [Online]. Diakses dari:

http://consultantiso.blogspot.com/2009/02/5-lima-langkah-mudah-menerapkan-iso.html. [16 Februari 2009]

Kopelman, R.E. (1988). Managing productivity in organizations a practice-people oriented perspective. New York: McGraw Hill Book Company.

Luthans, Fred. (1995). Organizational Behavior. Singapore: McGraw-Hill Book Co. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika Aditama. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT Remaja

Rosda Karya.

Moch Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

Nasution, M. N. (2001). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta : Ghalia Indonesia.

Ni Wayan Astriyani. (2007). Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Keuangan pada Kantor Akuntan Publik di Bali. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Patten, M. Dennis. (2005). An Analysis of The Impact of Locus of Control on Internal Auditor Job Performance and Satisfaction. Managerial Journal, Vol. 20 No.9, pp. 1016-1029

Purwadi. (2012). ISO 9001:2008 Document Development Compliance Manual Cetakan Pertama. Media Guru

Purwanto, Agus, Erwan dan Dyah R.S. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Admnisitrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta : Gaya Media. Rahayu, Dyah sih, Faisal. (2005). Pengaruh Komitmen Terhadap Respon Auditor atas

Tekanan Sosial: Sebuah Eksperimen. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal, JAAI, Vol 9 No 1, Juni.

Rahmawati. (1997). Hubungan antara Profesionalisme Internal Auditor dengan Kinerja Tugas, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Keinginan Untuk Pindah. Tesis S2. Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Razali. (2013). Lulusan SMK Dominasi Pengangguran. [Online]. Diakses dari: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/11/06/mvtxnt-lulusan-smk-dominasi-pengangguran [Rabu, 6 November 2013]


(30)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan dan Engkos A. K. (2012). Cara menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung : Alfabeta.

Rikha Handayani. (2013). Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Internal Auditor Pada Bank Mandiri Medan. Jurnal Ilmiah Vol 21 No 2, Desember 2013

Rika Wati. (2009). Pengaruh Audit Fee, Kesadaran Etis dan Locus of Control terhadap Perilaku Auditor Eksternal. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rizky Akbar Fatoni (2005). Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Kepuasaan Kerja Auditor. Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung.

Sarita, Jena dan Dian A. (2009). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional, Motivasi Kerja, Locus of control terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi XII.

Sawyer et all. (2009). Audit internal Sawyer. Jakarta : Salemba Empat

Sekaran, Uma. (2009.) Research Methods For Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis). Jakarta : Salemba Empat.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung. Penjelasan tugas dan tanggung jawab setiap unit pada SMK Negeri 3 Bandung. Bandung

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Edisi Ketiga). Yogyakarta : STIE YKPNY.

Sugeng Listyo Prabowo. (2009). Implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO:9001:2008) di Perguruan Tinggi (Guidelines IWA-2). Malang: UIN-Malang Press.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung:Alfabeta Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sule, Erni Trisnawati, & Saefullah K. (2005). Pengantar Manajemen. (edisi pertama, cetakan pertama). Jakarta : Prenada Media.


(31)

Mery Oktarina, 2015

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryamin. (2014). Lulusan SMK Mendominasi Jumlah Pengangguran. [Online].

Diakses dari:

http://www.tempo.co/read/news/2014/11/05/090619808/Lulusan-SMK Mendominasi-Jumlah-Pengangguran [Rabu, 05 November 2014]

Sri Trisnaningsih. (2004). Perbedaan Kinerja Auditor dilihat dari Segi Gender.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Jawa Tengah. Jurnal Riset Akutansi Indonesia Vol. 7 No. 1. Januari

Sri Trisnaningsih. (2003). Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur), Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 6, No.2, Mei , 199-216

Timpe. A. Dale. (1988). The Art and Science of Business Management Performance. Kend Publishing Inc.

Wawan Kusnawan. (2011). Iso dalam Pendidikan. [Online]. Diakses dari:

http://manajemenperguruantinggi.blogspot.com/2011/12/iso-dalam-pendidikan.html. [04 Desember 2011]

Wawan Setyawan. (2009). Prinsip Dasar ISO 9001:2008. [Online]. Diakses dari: http://www.infometrik.com/wp-content/uploads/2009/06/prinsip-dasar-iso-9001.pdf

Wayan, I Suartana. (2000). Anteseden dan Konsekuensinya Job Insecurity dan Intensi keluar pada Internal Auditor. Tesis Program Pasca Sarjana UGM (tidak dipublikasikan).

Widodo, Astu . (2010). Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada Pendidikan dan Pelatihan di PPPPTK/VEDC Malang. [Online]. Diakses dari: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/5842.

Vroom, Victor H. (1964). Work and Motivation (New York : John Wiley & Son, Inc., 1964), dikutip tidak langsung oleh Malayu S.P. Hasibuan. 2007. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumu Aksara.


(1)

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Natalie J dan Meyer. (1990). The measurement and antecedent of affective, countinuance and normative commitment to the organization. Journal of occupational psychology, vol. 63, pp 1-18

Amaral, M. Alvaro. (2008). Analisis Dampak Locus of Control terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Internal Auditor. Tesis. Program Studi Magister Akuntansi Universitas Diponegoro.

Astari, T.D dan Madhakomala. (2014). Strategi Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pendidikan melalui ISO 9001:2008 di SMAN 2 Bogor. [Online]. Diakses dari: https://jurnalimprovement.wordpress.com/tag/iso-90012008/. [03 Maret 2014]

Ayi Vivananda. (2013, 11 Maret ). “ Pemkot Bandung Launcing ISO 9001:2008

SMK ICB Bandung”. Bandung news photo [Online], Diakses dari:

http://www.bandungnewsphoto.com/info-berita/view/1438/Pemkot-Bandung-Launching-ISO-9001:2008-SMK-ICB. (09 Maret 2013)

Bima Bayu (2010). Analisis Dampak dari Locus of Control pada Tenakan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Auditor Internal. Universitas Diponegoro.

Bunga Nur Julianingtyas. (2012). Pengaruh Locus of control, Gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap kinerja auditor. Accounting Analysis Journal (1) (2012).

Brownell, P. (1981). Participation in Budgeting, Locus of Control and Organizational Effectiveness, The Accounting Review, vol. 16. No 4, October. Cahyasumirat, Gunawan. (2006). Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen

Organisasi terhadap Kinerja Internal Auditor, dengan kepuasan kerja sebagai variabel Intervining. Tesis S2. Universitas Diponegoro.

Christina, interview. (2015). Interview mengenai implementasi ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Bandung. Jl. Solontongan No. 10 Kota Bandung

Chyntia Dwi Palma. (2006). Pengaruh Dimensi Komitmen Profesional terhadap Kinerja Auditor Internal (Studi Kasus pada Kantor Inspeksi PT. Bank Rakyat Indonesia Semarang). (Tidak dipublikasikan). Purwokerto : Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman.

Dicky Arisudhana. Pengaruh gender, locus of control, komitmen profesional dan kesadaran etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik. Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta.


(3)

Engko, C & Gudono. (2007). Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of Control terhadap hubungan antara Gaya Kepimpinan dan Kepuasan Kerja Auditor. JAAI Vol II NO 2, Desember 2007 : 105-124.

Ghozali, Imam. (2014). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Squares (PLS). Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam dan Hengky L. (2012). Partial Least Squares : Konsep, Teknik dan Aplikasi menggunakan Program SmartPLS 2.0 M3. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gufron, Nur dan Rini Risnawati. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta : Ar-ruz Media.

Herawati, Tuban Drijah dan Sari Atmini. (2010). Perbedaan Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit Dilihat dari Segi Gender: Peran Locus of Control, Komitmen Profesi, dan Kesadaran Etis. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 8, No. 02, Mei 2010

Hiro Tugiman. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius Husein Umar. (2007). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Intiyas, dkk. (2007). Situasi Akuntan Publik dari Aspek Keprilakuan. The 1 Accounting Conference. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ivan, Aries Setiawan & Imam G. (2006). Akuntansi Keperilakuan Konsep dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan. Semarang : Badan Penerbit Diponegoro.

Kartika, Indri dan Provita Wijayanti. (2007). Locus of control Sebagai Anteseden Hubungan Kinerja Pegawai dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit (Studi pada Audior Pemerintah yang bekerja pada BPKP di Jawa Tengah dan DIY). Dalam Simposium Nasional Akuntansi, Vol X, Juli 2007.

Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan bersaing organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Khikmah, N.S dan Edi Priyanto. (2009). Komitmen Organisasi, Locus of Control, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Auditor Internal. Universitas Muhammadiyah Magelang.


(4)

KonsultanISO. (2009). Arti dan Manfaat ISO 9001. [Online]. Diakses dari:

http://consultantiso.blogspot.com/2009/02/5-lima-langkah-mudah-menerapkan-iso.html. [16 Februari 2009]

Kopelman, R.E. (1988). Managing productivity in organizations a practice-people oriented perspective. New York: McGraw Hill Book Company.

Luthans, Fred. (1995). Organizational Behavior. Singapore: McGraw-Hill Book Co. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika Aditama. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT Remaja

Rosda Karya.

Moch Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

Nasution, M. N. (2001). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta : Ghalia Indonesia.

Ni Wayan Astriyani. (2007). Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Keuangan pada Kantor Akuntan Publik di Bali. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Patten, M. Dennis. (2005). An Analysis of The Impact of Locus of Control on Internal Auditor Job Performance and Satisfaction. Managerial Journal, Vol. 20 No.9, pp. 1016-1029

Purwadi. (2012). ISO 9001:2008 Document Development Compliance Manual Cetakan Pertama. Media Guru

Purwanto, Agus, Erwan dan Dyah R.S. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Admnisitrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta : Gaya Media. Rahayu, Dyah sih, Faisal. (2005). Pengaruh Komitmen Terhadap Respon Auditor atas

Tekanan Sosial: Sebuah Eksperimen. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal, JAAI, Vol 9 No 1, Juni.

Rahmawati. (1997). Hubungan antara Profesionalisme Internal Auditor dengan Kinerja Tugas, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Keinginan Untuk Pindah. Tesis S2. Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Razali. (2013). Lulusan SMK Dominasi Pengangguran. [Online]. Diakses dari: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/11/06/mvtxnt-lulusan-smk-dominasi-pengangguran [Rabu, 6 November 2013]


(5)

Riduwan dan Engkos A. K. (2012). Cara menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung : Alfabeta.

Rikha Handayani. (2013). Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Internal Auditor Pada Bank Mandiri Medan. Jurnal Ilmiah Vol 21 No 2, Desember 2013

Rika Wati. (2009). Pengaruh Audit Fee, Kesadaran Etis dan Locus of Control terhadap Perilaku Auditor Eksternal. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rizky Akbar Fatoni (2005). Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Kepuasaan Kerja Auditor. Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung.

Sarita, Jena dan Dian A. (2009). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional, Motivasi Kerja, Locus of control terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi XII.

Sawyer et all. (2009). Audit internal Sawyer. Jakarta : Salemba Empat

Sekaran, Uma. (2009.) Research Methods For Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis). Jakarta : Salemba Empat.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung. Penjelasan tugas dan tanggung jawab setiap unit pada SMK Negeri 3 Bandung. Bandung

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Edisi Ketiga). Yogyakarta : STIE YKPNY.

Sugeng Listyo Prabowo. (2009). Implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO:9001:2008) di Perguruan Tinggi (Guidelines IWA-2). Malang: UIN-Malang Press.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung:Alfabeta Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.


(6)

Suryamin. (2014). Lulusan SMK Mendominasi Jumlah Pengangguran. [Online].

Diakses dari:

http://www.tempo.co/read/news/2014/11/05/090619808/Lulusan-SMK Mendominasi-Jumlah-Pengangguran [Rabu, 05 November 2014]

Sri Trisnaningsih. (2004). Perbedaan Kinerja Auditor dilihat dari Segi Gender.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Jawa Tengah. Jurnal Riset

Akutansi Indonesia Vol. 7 No. 1. Januari

Sri Trisnaningsih. (2003). Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur), Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 6, No.2, Mei , 199-216

Timpe. A. Dale. (1988). The Art and Science of Business Management Performance. Kend Publishing Inc.

Wawan Kusnawan. (2011). Iso dalam Pendidikan. [Online]. Diakses dari:

http://manajemenperguruantinggi.blogspot.com/2011/12/iso-dalam-pendidikan.html. [04 Desember 2011]

Wawan Setyawan. (2009). Prinsip Dasar ISO 9001:2008. [Online]. Diakses dari: http://www.infometrik.com/wp-content/uploads/2009/06/prinsip-dasar-iso-9001.pdf

Wayan, I Suartana. (2000). Anteseden dan Konsekuensinya Job Insecurity dan Intensi keluar pada Internal Auditor. Tesis Program Pasca Sarjana UGM (tidak dipublikasikan).

Widodo, Astu . (2010). Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada Pendidikan dan Pelatihan di PPPPTK/VEDC Malang. [Online]. Diakses dari: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/5842.

Vroom, Victor H. (1964). Work and Motivation (New York : John Wiley & Son, Inc., 1964), dikutip tidak langsung oleh Malayu S.P. Hasibuan. 2007. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumu Aksara.


Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika perofesional terhadap perilaku auditor dalam stuasi konflik audit

0 6 118

Pengaruh Locus of Control, Kinerja, Komitmen Organisasi, dan Turnover Intention terhadap Penyimpangan Perilaku dalam Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan)

2 24 206

Pengaruh Komitmen Organisasional dan Locus of Control Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Nikkatsu Electric Works Bandung

0 2 1

Pengaruh Locus Of Control Dan Komitmen Profesi Terhadap Perilaku Auditor Pada Situasi Konflik Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Di Bandung)

1 20 58

Pengaruh locus of control, struktur audit, dan komitmen organisasi terhadap kinerja auditor

0 7 115

Pengaruh Locus Of Control Dan Komitmen Profesional Pada Kinerja Auditor Internal (Studi Empiris Pada FIF Group Provinsi Bali).

0 4 27

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TEKANAN ANGGARAN WAKTU KOMITMEN PROFESIONAL, TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR

0 0 18

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL : Studi Kasus pada SMK Bersertifikasi ISO 9001:2008 Di Kota Bandung - repository UPI S PEA 1100532 Title

0 0 4

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL, KOMITMEN ORGANISASIONAL, MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR

0 0 39

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL, PENGALAMAN, LOCUS OF CONTROL, ETIKA DAN RISIKO AUDIT TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG

0 0 43