EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR.

(1)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

(Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas III SD Negeri di Kelurahan Cipedes Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

ARIS ARIZAL HERLIANSYAH 1103785

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh

ARIS ARIZAL HERLIANSYAH 1103785

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© ARIS ARIZAL HERLIANSYAH Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,


(3)

Aris Arizal Herliansyah, 2015


(4)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

SEKOLAH DASAR

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas III di salah satu SD Negeri di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain penelitian one grouppretest-posttest. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 31 siswa. Instrumen pengungkap data yang digunakan adalah soal evaluasi pretest dan posstest, lembar observasi, dan kamera foto. Data yang didapatkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah dengan mencari rata-rata, gain ternormalisasi dan effect size. Temuan penelitian pada pretest menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa masih rendah, terbukti dengan rata-rata nilai siswa pada pretest yang hanya 48,39. Kemudian siswa diberi treatment dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Berdasarkan lembar observasi, keterlaksanaan pembelajaran mendapatkan nilai 0,95 atau baik sekali, penampilan mengajar guru mendapatkan nilai 0,98 atau baik sekali, dan aktivitas siswa mendapatkan nilai 0,94 atau aktif sekali. Maka nilai rata-rata siswa pada posttest mengalami peningkatan sebesar 32,90 menjadi 81,26. Peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi tergolong ke dalam kategori sedang dengan nilai gain ternormalisasi sebesar 0,64. Dan berdasarkan analisis effect size didapatkan hasil bahwa besar efek dari treatment yang diberikan termasuk ke dalam kategori efek tinggi dengan nilai effect size sebesar 3,10. Maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.


(5)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

ABSTRACT

EFFECTIVENESS OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH TO INCREASE THE MATHEMATICAL UNDERSTANDING CONCEPT OF

PRIMARY SCHOOL STUDENTS

The purpose of this research was to determine the effectiveness of contextual teaching and learning approach in improving the ability of students understanding of mathematical concepts in third grade student of primary school in Bandung. The method used in this research are pre-experimental research design with one group pretest-posttest. The subject in this research were third grade student of primary school consisted 31 student. An instrument that used in this research is a matter of pretest and posstest evaluation, observation sheets, and a photo camera. Data obtained in the form of quantitative and qualitative data. Data analyze that used in this research is by finding the average, the normalized gain and effect size. The findings of the research on the pretest showed that the students' understanding of mathematical concepts is still low, the student average value on the pretest were only 48.39. Then the students were given treatment by learning using contextual teaching and learning approach. Based on observation results, learning obtain a value of 0.95 or better, a value of teachers to teach the appearance is 0.98 or better at all, and the activity of the students get the value of 0.94 or active. Then the average value of students on the posttest increased by 32.90 into 81.26. Improved understanding of the concept of the student by using the formula normalized gain belong to the medium category with a value of normalized gain of 0.64. And based on effect size analysis showed that the major effect of the treatment given fall into the category of high effect with the value of the effect size of 3.10. Based on the research it can be concluded that the contextual teaching and learning approach is effective in improving students' understanding of mathematical concepts.


(6)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

DAFTAR ISI

ABSTRAK...

ABSTRACT...

UCAPAN TERIMAKASIH....

DAFTAR ISI...

DAFTAR TABEL...

DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR DIAGRAM....

DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian...

1. Tujuan Penelitian... a. Tujuan Umum... b.Tujuan Khusus... 2. Manfaat Hasil Penelitian...

a. Manfaat Teoritik... b.Manfaat Praktis...

1) Bagi Siswa... 2) Bagi Guru... 3) Bagi Peneliti... 4) Bagi LPTK...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar (SD)... B. Pemahaman Konsep Matematis... C. Contextual Teaching and Learning (CTL)... D. Efektivitas... E. Penelitian yang Relevan...

i ii iii v vii vii i ix x 1 7 8 8 8 8 9 9 9 9 9 10 10 11 13 16 21


(7)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN F. Kerangka Berpikir... G. Definisi Operasional...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian... B. Desain Penelitian... C. Lokasi Penelitian... D. Subjek Penelitian…... E. Waktu Penelitian... F. Instrumen Penelitian...

1. Instrumen Pembelajaran... 2. Instrumen Pengungkap Data Hasil Penelitian... G. Prosedur Penelitian... H. Analisis Data...

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian... B. Pembahasan...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan... B. Rekomendasi...

DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN-LAMPIRAN...

23 23 24

26 26 27 28 28 28 28 29 30 32

37 47

54 54 57 60


(8)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Gain Ternormalisasi... Tabel 3.2 Kriteria Effect Size... Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran... Tabel 3.4 Klasifikasi Penampilan Mengajar... Tabel 3.5 Klasifikasi Aktivitas Siswa... Tabel 4.1 Kemampuan Awal Siswa (Pretest) Berdasarkan Kelompok Unggul,

Sedang, dan Asor... Tabel 4.2 Perolehan Nilai Awal Siswa (Pretest)... Tabel 4.3 Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran ... Tabel 4.4 Nilai Penampilan Guru... Tabel 4.5 Nilai Aktivitas Siswa... Tabel 4.6 Kemampuan Akhir Siswa (Posttest)... Tabel 4.7 Perolehan Nilai Akhir Siswa (Posttest)... Tabel 4.8 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa...

Tabel 4.9 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Berdasarkan Kelompok Unggul, Sedang, dan Asor... Tabel 4.10 Rata-rata Peningkatan Kemampuan Siswa... Tabel 4.10 Analisis Effect Size...

34 35 35 35 36

37 38 39 40 40 41 41 43

45 46 47


(9)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

DAFTAR GAMBAR


(10)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Daya Serap Klasikal Siswa (Pretest)... 39

Diagram 4.2 Daya Serap Klasikal Siswa (Posttest)... 42

Diagram 4.3 Perbedaan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa... 44


(11)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... Lampiran 2 Instumen Lembar Observasi Pembelajaran... Lampiran 3 Instrumen Lembar Obeservasi Guru... Lampiran 4 Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Siswa... Lampiran 5 Instrumen Lembar Kerja Siswa (Kelompok)... Lampiran 6 Instrumen Soal Evaluasi Pretest.... Lampiran 7 Instrumen Soal Evaluasi Posttest... Lampiran 8 Hasil Observasi Pembelajaran... Lampiran 9 Hasil Observasi Guru... Lampiran 10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa... Lampiran 11 Hasil Kerja Siswa (Kelompok)... Lampiran 12 Hasil Kerja Siswa pada Soal Evaluasi Pretest...

Lampiran 13 Hasil Kerja Siswa pada Soal Evaluasi Posttest...

Lampiran 14 Dokumentasi KBM (Pemberian Treatment)... Lampiran 14 Surat Keterangan Penunjukkan Pembimbing... Lampiran 15 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian... Lampiran 16 Lembar Kunci Jawaban Soal Evaluasi Pretest... Lampiran 17 Lembar Kunci Jawaban Soal Evaluasi Posttest... Lampiran 18 Riwayat Hidup...

60 67 70 73 74 77 79 81 84 87 88 94 100 106 112 113 114 115 116


(12)

Aris Arizal Herliansyah, 2015


(13)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal dasar yang penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia memperoleh informasi dan pengetahuan untuk mengembangkan diri dan melangsungkan kehidupannya.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan juga memiliki peranan yang sangat penting. Pendidikan merupakan tonggak utama dalam pembangunan suatu bangsa. Cepat atau lambatnya pembangunan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikannya. Oleh karena itu, dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 alinea ke empat dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan bertujuan untuk menciptakan produk pendidikan yang mampu bersaing. Dalam hal ini yaitu memiliki keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sebagaimana tersurat di dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Depdiknas, 2006, hlm 1), yaitu:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berkewajiban untuk mengusahakan dan menyelenggarakan pendidikan yang bermutu tinggi agar menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sehingga cita-cita pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan SDM yang berkualitas adalah dengan merevisi dan menyempurnakan kurikulum. Sebagaimana yang tersurat di dalam kurikulum 2004 (Depdiknas, 2006, hlm. 3) bahwa:

Kurikulum disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Mutu pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan


(14)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

2

kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, berdemokrasi, dan mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga Negara Indonesia. Lebih lanjut, dinyatakan dalam kurikulum 2006 (Depdiknas, 2006, hlm. 3) bahwa arah peningkatan mutu pendidikan Indonesia, yaitu:

…peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia…

Berdasarkan uraian diatas, maka dengan jelas terkandung maksud bahwa dengan perubahan dan penyempurnaan kurikulum, diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan sehingga menciptakan SDM Indonesia yang ideal, yaitu SDM yang cerdas dan mampu berkompetisi secara global, serta memiliki keterampilan tingkat tinggi yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan mampu memiliki kemauan bekerja sama yang efektif dapat terwujud. Keterampilan-keterampilan tersebut dapat dikembangkan salah satunya melalui mata pelajaran matematika.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) seperti yang terdapat di dalam kurikulum 2006 (Depdiknas, 2006, hlm 4). Kelompok mata pelajaran IPTEK merupakan kelompok mata pelajaran yang paling menitik beratkan pada keterampilan tingkat tinggi tersebut. Sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum 2006 (Depdiknas, 2006, hlm. 206) bahwa tujuan mata pelajaran IPTEK yaitu:

Mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik. Pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB/Paket A, tujuan dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejujuran dan muatan lokal yang relevan.

Matematika merupakan pengetahuan yang sangat penting. Matematika merupakan bekal pengetahuan dasar untuk pembentukan sikap serta pola pikir peserta didik. Oleh karena itu, matematika diberikan kepada semua jenjang pendidikan. Adapun latar belakang mata pelajaran matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari tingkat sekolah dasar adalah “... untuk membekali


(15)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

3

peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.” (Depdiknas, 2006, hlm. 109). Sedangkan aspek-aspek mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI pada kurikulum 2006 (Depdiknas, 2006, hlm. 110) adalah “bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data”.

Adapun tujuan mata pelajaran matematika untuk tingkat SD/MI berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) (dalam Depdiknas, 2007, hlm. 10) adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah;

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Berdasarkan uraian diatas, salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah memahami konsep matematika. Kemampuan pemahaman konsep tersebut harus dimiliki oleh seluruh siswa termasuk siswa sekolah dasar. Salah satunya adalah kemampuan pemahaman konsep bilangan pecahan. Sebagaimana yang tercantum dalam Depdiknas (2007, hlm. 5) bahwa salah satu standar kompetensi lulusan (SKL) mata pelajaran matematika untuk SD/MI adalah ”...Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.”

Pecahan merupakan salah satu pokok bahasan matematika di SD yang temasuk kedalam bagian dari aspek bilangan yang menekankan pada kemampuan siswa untuk memahami, mengurutkan, membandingkan, menyederhanakan, dan melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan serta memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan. Seperti halnya materi pecahan di kelas III SD semester dua yang dimulai dengan mengenal, membandingkan dua buah


(16)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

4

pecahan sederhana, serta memecahkan masalah yang berkaitan dengan bilangan pecahan.

Materi pecahan di kelas III tersebut merupakan materi yang esensial. Karena disinilah awal mula siswa mendapatkan pengetahuan dasar untuk mengenal dan memahami konsep pecahan. Tuntutan kemampuan pemahaman konsep pecahan di kelas III ini cukup tinggi. Karena jika siswa tidak mampu memahami konsep pecahan tersebut, maka siswa akan mengalami kesulitan untuk mengerjakan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pecahan pada jenjang berikutnya.

Matematika merupakan ilmu yang khas, yang berhubungan dengan ide-ide atau konsep-konsep yang abstrak dan penalarannya pun deduktif. Maka agar tujuan pembelajaran matematika tersebut dapat tercapai dengan efektif dan maksimal, sebelum melaksanakan pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan karakteristik yang dimiliki siswa. Seperti mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk dapat aktif dalam pembelajaran agar siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Hal ini perlu dilakukan karena siswa telah memiliki banyak pengetahuan melalui pengalamannya sehari-hari, sehingga siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya dan pembelajaran pun menjadi lebih bermakna. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ausebel (dalam Karli dan Yuliariatningsih, 2002, hlm. 4), bahwa:

…bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang telah diketahui siswa. Pernyataan tersebut dijadikan inti teori belajarnya, yakni agar terjadi proses belajar yang bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognisi siswa (konsepsi awal siswa).

Lebih lanjut, Piaget (dalam Dahar, 1996, hlm. 159) menyatakan bahwa, “Pengetahuan itu dibangun dalam pikiran anak”.

Dari pendapat-pendapat diatas, maka jelas bahwa dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa karena siswa telah mempunyai pengetahuan dari pengalamannya, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif (student centered) dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Dengan begitu siswa akan lebih


(17)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

5

memahami materi pelajaran karena mengalami dan melakukan langsung pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

Tercapainya tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar ditunjang pula dengan penggunaan benda-benda konkret. Umumnya siswa SD adalah anak usia 7-11 tahun, yang pada masa itu anak masih berada pada tahap operasional konkret. Seperti yang disampaikan oleh Piaget (dalam Bety, 2006, hlm. 3), bahwa :

“anak usia 7-11 tahun ada pada tahap operasional konkret yang merupakan permulaan berpikir rasional. Jelas bahwa tahap perkembangan anak SD masih dalam tahap operasional konkret. Ini berarti anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah konkret, termasuk memanipulasi benda konkret.”

Lebih lanjut, Jerome Bruner (Suyitno dalam TIM Dosen MKDP, 2007, hlm. 109) mengemukakan bahwa perkembangan intelektual terbagi ke dalam tiga tahapan, yaitu:

a. Tahap enactive, yaitu tahapan perkembangan kognisi anak dalam memahami lingkungan melalui respon-respon motorik.

b. Tahap iconic, yaitu perkembangan kognisi anak yang mulai mampu erpikir atas dasar model, gambar, atau hal-hal konkret.

c. Tahap symbolic, yaitu tahap berpikir anak yang tidak terbatas pada hal-hal konkret, anak mampu berpikir abstrak atas dasar simbol bahasa, mampu menggunakan bahasa sebagai alat berpikir, hingga dapat diketahui tingkat struktur pengetahuan seseorang atau sebaliknya.

Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa cara berpikir anak SD masih harus dikaitkan dengan hal-hal yang nyata dan pengetahuan awal yang telah ada pada diri siswa yang telah mereka bangun sendiri melalui pengalamannya. Implikasinya, maka dalam pelaksanaan pembelajaran selain mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya (student centered) hendaknya guru menggunakan juga benda-benda konkret sebagai alat bantu atau alat peraga agar pesan atau informasi yang ingin disampaikan lebih cepat dimengerti dan dipahami oleh siswa. Serta melaksanakan pembelajaran melalui tahapan konkret, semi abstrak, dan selanjutnya abstrak. Dengan begitu, maka tujuan pembelajaran matematika dapat dicapai dengan maksimal.


(18)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

6

Namun, sampai saat ini kemampuan pemahaman konsep bilangan salah satunya bilangan pecahan masih menjadi suatu permasalahan dalam pembelajaran matematika. Hasil studi yang dilakukan secara intensif oleh Direktorat Disdakmen menunjukan bahwa walaupun di sebagian sekolah (terutama di kota) menunjukkan adanya peningkatan kualitas yang cukup menggembirakan namun pembelajaran dan pemahaman peserta didik di Sekolah Dasar pada beberapa mata pelajaran termasuk matematika menunjukkan hasil yang kurang memuaskan (Sardjono dalam Hermana, 2011, hlm. 4).

Begitu pula dengan temuan peneliti di lapangan khususnya dalam pembelajaran matematika di kelas III di salah satu SD Negeri di kota Bandung yang menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa tentang bilangan pecahan pada kelas tersebut masih sangat kurang. Prestasi belajar siswa kelas III terhadap konsep bilangan pecahan sederhana tahun 2014-2015 di SD tersebut pun kurang dari 60%.

Kurangnya kemampuan pemahaman konsep bilangan pecahan ini salah satunya dapat disebabkan oleh kesulitan atau ketidakmampuan guru untuk menerapkan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). Maka salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan menerapkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan yang salah satunya adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL).

CTL adalah pendekatan yang berorientasi kepada siswa untuk dapat menemukan dan mengkonstruk sendiri pengetahuannya serta menghubungkannya dengan kehidupan nyata. CTL juga mendorong siswa untuk dapat menerapkan ilmu yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Contextual Teaching and Learning adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. CTL adalah sebuah sistem pengajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa (Elanie B. Johnson dalam Alwasilah, 2004, hlm. 58).


(19)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

7

CTL adalah pendekatan yang menurut penulis sesuai dengan teori-teori para ahli yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran materi harus dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari karena siswa telah memiliki pengetahuan melalui pengalamannya sehari-hari, serta siswa diberikan kesempatan untuk aktif dalam pembelajaran guna mengkonstruksi sendiri pengetahuannya (student centered).

Penelitian-penelitian terdahulu melaporkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning berhasil meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Untung, dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Dasar Bilangan Pecahan Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas III SD Negeri Guci 01, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal Tahun ajaran 2009/2010” yang memberikan kesimpulan bahwa model pembelajaran dengan pendekatan konstektual (Contextual Teaching and Learning) berhasil meningkatkan pemahaman konsep siswa.

Namun demikian, saat ini masih jarang ditemukan penelitian yang meneliti tentang sejauhmana efektivitas pendekatan Contextual Teaching and Learning

tersebut dalam meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “efektivitas pendekatan

Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan kemampuan pemahaman

konsep siswa”.

B. Rumusan Masalah

Agar pembahasan permasalahan tidak terlalu luas untuk dibahas, maka peneliti membatasi masalah di dalam rumusan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka secara umum permasalahan pokok yang akan diteliti adalah “bagaimana efektivitas pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan pemahaman konsep

matematis siswa”.

Permasalahan tersebut dijabarkan lebih khusus ke dalam rumusan yang menjadi pokok penelitian sebagai berikut:


(20)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

8

1. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap bilangan pecahan sebelum menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning?

2. Bagaimana proses pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning? 3. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap bilangan

pecahan setelah menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning?

4. Bagaimana efektivitas pendekatan Contextual Teaching and Learning

dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap bilangan pecahan?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak di capai di dalam penelitian ini tertuang dalam tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

b. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap bilangan pecahan sebelum menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning.

2) Mendeskripsikan proses pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning? 3) Mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap bilangan

pecahan setelah menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning.


(21)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

9

4) Mengetahui sejauhmana efektivitas pendekatan Contextual Teaching and

Learning dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa

terhadap bilangan pecahan.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritik

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang efektivitas pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and

Learning dalam meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa

terhadap konsep bilangan pecahan.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dengan dunia pendidika terutama bagi peneliti, guru-guru, sekolah dan bagi siswa kelas III Sekolah Dasar yang langsung terlibat dalam proses pembelajaran di kelas dan sekolah.

1) Bagi Siswa

a) Meningkatnya minat belajar karena siswa mendapatkan pengalaman yang kaya selama pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning .

b) Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, karena siswa diberikan kesempatan lebih untuk aktif dalam pembelajaran menggunakan Contextual Teaching and Learning .

c) Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam matematika yang akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari terutama konsep bilangan pecahan.

2) Bagi Guru

a) Memberikan motivasi yang posotif dalam rangka menciptakan kualitas proses pembelajaran yang menarik.


(22)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

10

b) Memperoleh wawasan dalam memilih dan menggunakan alternatif pembelajaran yang tepat dan efektif dalam menyampaikan materi matematika.

c) Memperoleh wawasan dan pengetahuan mengenai cara menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa khususnya pada materi bilangan pecahan di kelas III sekolah Dasar.

d) Dapat memberikan masukan dalam upaya untuk mengefektifkan pembinaan kepala sekolah terhadap para guru dalam pengelolaan pembelajaran matematika yang lebih baik.

e) Memperoleh wawasan dan pengetahuan baru tentang efektivitas pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa khususnya pemahaman tentang bilangan pecahan sederhana.

3) Bagi Peneliti

a) Memperoleh wawasan dan meningkatkan kemampuan, pengetahuan, serta keterampilan peneliti dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning.

b) Memperoleh cara untuk memperbaiki pembelajaran matematika yang semula berpusat atau didominasi oleh guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang kaya akan aktivitas siswa (student

centered) dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning.

c) Mengetahui sejauhmana efektivitas pendekatan Contextual Teaching

and Learning dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

siswa terhadap bilangan pecahan sederhana.


(23)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

11

a) Menjadi referensi dan masukan untuk dijadikan sebagai bahan kajian untuk meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan.

b) Menjadi referensi bagi peneliti-peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan bidang kajian yang sama atau pun bereda.


(24)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

26

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen tepatnya pre-experimental. Penelitian eksperimen adalah penelitian dimana variabel yang hendak diteliti (variabel terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan dengan memanipulasi menggunakan perlakukan (Purwanto, 2010, hlm. 180).

Menurut Ary, Jacobs dan Razavieh (dalam Purwanto, 2010, hlm. 180), “eksperimen merupakan kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis. Peneliti dengan sengaja dan secara sistematis memasukkan perubahan-perubahan ke dalam gejala alamiah dan kemudian mengamati akibat dari perubahan itu”.

Maka berdasarkan uraian diatas tersurat bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan atau

treatment yang diberikan terhadap subjek penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2011, hlm. 72) yang menyatakan bahwa “metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest. Pada desain ini penelitian hanya menggunakan satu kelompok subjek tanpa adanya kelompok pembanding. Kelompok yang menjadi subjek tersebut terlebih dahulu diberi pretest (O1) sebelum mendapat perlakuan, lantas diberikan treatment/perlakuan (X), dan kemudian dilakukan posttest (O2). Perbedaan nilai

hail pretest dan posttest merupakan hasil dari pengaruh treatment/perlakuan yang diberikan. Adapun bentuk desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Paradigma Desain One Group Pretest-Posttest (dalam Sugiyono, 2013 hlm. 111)


(25)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

27

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning dilaksanakan langsung oleh peneliti. Hal ini dikarenakan agar langkah-langkah pada pembelajaran dilakukan dengan sungguh-sungguh. Selain itu, agar peneliti bisa juga menilai diri peneliti dalam melakukan sebuah pembelajaran (self-reflection).

C. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat untuk dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini adalah di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang ada di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

Adapun karakteristik dari sekolah ini adalah sebagai berikut:

(1) Memiliki tujuh ruang kelas yang rata-rata berukuran 6 x 7 meter, yang dilengkapi dengan sebuah proyektor yang ditempelkan pada dinding atau langit-langit kelas serta dua buah lemari guru untuk menyimpan perlengkapan belajar mengajar.

(2) Sebuah ruang kepala sekolah yang bersatu dengan ruang petugas operator (3) Sebuah ruang guru yang terpisah dengan ruang kepala sekolah.

(4) Sebuah perpustakaan dan mushola mini.

(5) Terdapat sebuah kantin yang berada di dalam kawasan sekolah. (6) Sebuah rumah untuk penjaga sekolah.

(7) Sekolah ini digunakan oleh dua SD yang digunakan secara bergantian yang dipimpin oleh satu kepala sekolah.

(8) Rata-rata siswa perkelas adalah 30 orang.

Sekolah ini memiliki beberapa program ekstrakulikuler yang rutin dilaksanakan setiap minggunya, yakni pramuka dan pencak silat. Pramuka dan pencak silat ini diikuti oleh semua siswa mulai dari kelas tiga sampai dengan kelas lima.

Selain itu, sekolah ini juga menerapkan beberapa program lain, diantaranya:

1. Gerakan pungut sampah (GPS). GPS dilaksanakan setiap hari sebelum masuk dan ketika istirahat yang dilakukan oleh seluruh kelas secara bergantian sesuai jadwal.


(26)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

28

2. Pembacaan surah-surah Al-Quran sebelum memulai pembelajaran yang dilakukan oleh setiap kelas.

3. Pemeriksaan kerapihan pakaian, rambut, dan kuku yang dilaksanakan setiap hari untuk kelas rendah dan setiap hari senin untuk kelas tinggi sebelum masuk kelas.

4. Jum’at bersih yang dilaksanakan setiap hari jum’at ketika jadwal pagi.

Kegiatan yang dilakukan adalah membersihkan sekolah dan mengadakan pengajian/ceramah.

D. Subjek Penelitian

Adapun yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III dengan jumlah siswa yang akan menjadi sampel adalah seluruhnya yaitu sebanyak 31 orang, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Sebagian besar siswa kelas ini bertempat tinggal di sekitar kawasan sekolah, namun ada pula yang bertempat tinggal cukup jauh dari sekolah. Siswa yang berada di kelas ini memiliki latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Rata-rata siswa yang berada di kelas ini berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah.

E. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan kurang lebih selama tiga bulan yang didalamnya sudah termasuk tahap penyelesaian laporan, terhitung sejak bulan Maret sampai dengan bulan Mei. Adapun pelaksanaan tindakan dilakukan bersamaan dengan proses kegiatan belajar mengajar agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sudah direncanakan sekolah atau guru kelas.

F. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah salah satu instrumen dalam pembelajaran. RPP adalah sebuah perangkat pembelajaran yang


(27)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

29

berisi gambaran proses dan prosedur pengorganisasian kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan di dalam silabus.

Adapun RPP dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS diberikan kepada setiap kelompok ketika proses pembelajaran berlangsung untuk memberikan arahan agar siswa dapat menemukan sendiri konsep yang sedang dipelajari. Dengan LKS siswa dapat mengoptimalkan pengetahuan, sikap, dan psikomotornya tentang penggunaan alat peraga dalam pembelajaran. Permasalahan dan petunjuk yang termuat dalam LKS dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir yang dimilikinya.

2. Instrumen Pengungkap Data Hasil Penelitian

Untuk memperoleh data yang akurat sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti menyusun instrumen penelitian. Adapun instrumen pengungkap data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tes Tertulis (Soal Evaluasi)

Tes tertulis digunakan untuk mengukur dan memperoleh gambaran tentang hasil belajar (pemahaman konsep) siswa secara individu yang dilakukan sebelum (pretest) dan setelah tindakan (posttest). Dari kegiatan evaluasi ini diperoleh sejumlah data tentang hasil belajar (pemahaman konsep) siswa secara individu, sekaligus gambaran taraf daya serap dan tingkat keberhasilan/ketercapaian terhadap materi pembelajaran yang diberikan, dan selain itu juga dapat mengukur tingkat keberhasilan guru dalam mengajar. Soal-soal yang ada pada tes disusun dengan memperhatikan indikator-indikator kemampuan yang akan diukur sehingga dapat melihat kemampuan pemahaman konsep siswa. Bentuk soal tes yang akan digunakan berupa soal uraian, karena soal uraian dianggap lebih mampu melihat kemampuan pemahaman konsep siswa.


(28)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

30

b. Lembar Observasi

Observasi ini dilakukan dengan melibatkan seorang observer. Tujuan dari penggunaan lembar observasi ini adalah untuk melihat proses pembelajaran seperti aktivitas siswa serta kegiatan guru yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung, serta melihat keterlaksaan tindakan dengan model pembelajaran yang digunakan, apakah tahapan-tahapan yang dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran dengan model yang digunakan atau tidak.

c. Kamera foto

Dalam kegiatan ini digunakan juga kamera foto sebagai alat penunjang penelitian untuk memperkuat data penelitian terutama data hasil observasi. Foto-foto diambil pada saat observasi tindakan, kegiatan peneliti dan kegiatan siswa, diskusi peneliti dengan observer, peneliti dengan siswa, dan siswa dengan siswa saat mengerjakan LKS, serta ketika guru melakukan wawancara dengan siswa.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas III SD terhadap materi bilangan pecahan. Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Menyusun proposal penelitian

Dalam menyusun proposal penelitian, kegiatan diawali dengan melakukan kajian literatur untuk mencari referensi terkait dunia pendidikan, seperti tujuan pendidikan, permasalahan-permasalahan, dsb. Yang akhirnya ditemukan permasalahan mengenai kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Selanjutnya adalah melakukan observasi untuk melihat realita permasalahan yang terjadi berdasarkan hasil dari kajian literatur tersebut. Langkah selanjutnya adalah mencari solusi pemecahan masalah dari permasalahan yang ditemukan tersebut yang dalam hal ini adalah pemberian pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual


(29)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

31

Teaching and Learning. Dari data yang telah didapatkan kemudian disusunlah proposal penelitian dengan rumusan masalah sebagai berikut:

(1) Bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap bilangan pecahan sebelum menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning?

(2) Bagaimana proses pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning?

(3) Bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan setelah menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning? (4) Bagaimana efektivitas pendekatan Contextual Teaching and

Learning dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

siswa pada pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan? b. Permintaan izin kepada kepala sekolah dan guru kelas

Permintaan izin mudah didapatkan karena peneliti merupakan salah satu praktikan yang sedang melakukan praktek pengenalan lapangan (PPL) di sekolah yang bersangkutan.

c. Penyusunan instrumen pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS). RPP yang disusun dan dibuat disesuaikan dengan langkah-langkah berdasarkan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Sedangkan LKS disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengkonstruk pengetahuan dan pemahaman siswa.

d. Menyusun dan mempersiapkan instrumen pengungkap data yang diperlukan dalam penelitian yaitu lembar observasi, tes tertulis untuk pretest dan

posttest.

e. Melakukan judgment instrumen kepada para ahli.

f. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing terkait instrumen dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan izin memulai tindakan penelitian.


(30)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

32

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Melakukan tes awal (pretest).

Pretest dilakukan untuk mendapatkan data awal tentang kemampuan

pemahaman konsep siswa tentang bilangan pecahan sederhana sebelum diberikan treatment/perlakuan. Pretest dilakukan dengan memberikan soal tes yang telah dipersiapkan sebelumnya.

b. Pemberian treatment

Pemberian treatment dilakukan dengan cara menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning dalam pembelajaran matematika tentang pecahan sederhana untuk

meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa. Pada tahap ini peneliti dibantu oleh seorang observer untuk melihat proses pembelajaran yang berlangsung.

c. Memberikan test akhir (posttest)

Tes akhir (posttest) diberikan setelah pemberian treatment. Adapun dalam penelitian ini posttest diberikan pada saat pemberian treatment, tepatnya pada akhir pembelajaran (treatment). Hal ini dikarenakan model pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran adalah Contextual Teaching and Learning dimana salah satu langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan tersebut adalah memberikan penilaian yang sebenarnya setiap di akhir pembelajaran. Maka posttest dilaksanakan pada saat pemberian treatment.

3. Tahap Akhir Tindakan

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest serta menganalisis data hasil instrumen lain yaitu lembar observasi.

b. Menganalisis data hasil instrumen serta membahas hasil penelitian. c. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data.

d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

H. Analisis Data

Jenis data yang didapat dari penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif terdiri atas prestasi belajar siswa yang didapatkan dari


(31)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

33

hasil pretest dan posttest. Sedangkan data kualitatif didapatkan dari hasil observasi untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran. Untuk mengolah data yang didapatkan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Menghitung rata-rata penguasaan konsep matematis siswa. Untuk menghitung rata-rata digunakan rumus:

Rata-rata =

2) Menghitung daya serap klasikal (DSK).

Untuk menghitung daya serap klasikal digunakan rumus sebagai berikut:

Daya serap = x 100%

Keterangan :

js = jumlah siswa dengan daya serap ≥ 75. n = jumlah siswa seluruhnya

3) Mengukur standar deviasi (simpangan baku)

Untuk mengukur standar deviasi digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai pengamatan ke-i n = Jumlah pengamatan s = Standar Deviasi

(Moh. Nazir, 2005, hlm. 387)

4) Melihat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Untuk melihat peningkatan kemampuan pemahaman yang dialami siswa, maka dengan menghitung gain ternormalisasi <g> dengan rumus menurut Hake (1999) sebagai berikut:


(32)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

34

Keterangan:

<g> : Gain ternormalisasi : Skor posttest : Skor pretest

Untuk menyeragamkan penafsiran dari hasil dari pengolahan tersebut maka ditentukan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Gain Ternormalisasi

Nilai <g> Kriteria <g>≥ 0,7

0,7 < <g>≥ 0,3 <g> < 0,3

Tinggi Sedang Rendah

5) Analisis Effect Size

Analisis effect size digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Untuk menghitung tingkat efektivitas dari treatment yang diberikan digunakan rumus Cohen (1988) sebagai berikut:

Ket : x1 = rata-rata posttest

x2 = rata-rata pretest

Sp = Simpangan baku

Untuk mencari Sp, maka dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Ket : S1 = Simpangan baku pada pretest

S2 = Simpangan baku pada posttest

n1 = Jumlah sampel pada pretest


(33)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

35

Hasil yang didapat selanjutnya diinterpretasikan ke dalam kriteria menurut Cohen sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Effect Size Effect Size Kriteria

0<d<0,2 0,2<d<0,8 d>0,8 Efek Kecil Efek Sedang Efek Besar

6) Mengukur tingkat keterlaksanaan pembelajaran

Untuk mengukur tingkat keterlaksanaan pembelajaran maka dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat keterlaksanaan =

Yang selanjutnya, nilai dari penghitungan tersebut diinterpretasikan pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran

Nilai Kriteria

0 - 0,25 0,26 - 0,50 0,51 - 0,75 0,76 – 1

Kurang Cukup

Baik Baik Sekali (Diadaptasi dari skala Linkert)

7) Mengukur penampilan mengajar guru

Untuk mengukur penampilan mengajar guru maka dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Penampilan Mengajar =

Selanjutnya, nilai dari penghitungan tersebut diinterpretasikan pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Klasifikasi Penampilan Mengajar

Nilai Kriteria

0 - 0,25 0,26 - 0,50 0,51 - 0,75 0,76 – 1

Kurang Cukup

Baik Baik Sekali (Diadaptasi dari skala Linkert)


(34)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

36

8) Mengukur aktivitas siswa

Untuk mengukur aktivitas siswa maka dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Aktivitas siswa =

Selanjutnya, nilai yang didapat diinterpretsikan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.5 Klasifikasi Aktivitas Siswa

Nilai Kriteria

0 - 0,25 0,26 - 0,50 0,51 - 0,75 0,76 – 1

Kurang Cukup

Baik Baik Sekali (Diadaptasi dari skala Linkert)


(35)

57

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah A. Chaedar. (2007). Contextual Teaching and Learning. Bandung : MLC

Bety. (2007). Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembeajaran Volume Bangun Ruang untuk Siswa Sekolah Dasar. Skripsi PGSD FIP UPI: Tidak diterbitkan.

Dahar, RW (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. Bandung: Citra Umbara.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Hasnawati. (2006).“Pendekatan Contextual Teaching and Learning Hubungannya

dengan Evaluasi Pembelajaran”. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan.

Volume 3 Nomor 1, April 2006

Heriawan, A., Darmajari, & Senjaya, A. (2012). Metodologi Pembelajaran: Kajian Teoritis Praktis; Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan

Teknik Pembelajaran. Banten: LP3G (Lembaga Pembinaan dan

Pengembangan Profesi (Guru).

Hermana, Cucu. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Melalui Pembelajaran Contextual Teaching And Learning. Skripsi PGSD FIP UPI: Tidak diterbitkan

Indrawan. (1999). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini. Jombang: Lintas Media.

Karli, H. Dan Yuliariatiningsih, M. S. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi I. Bandung: Bina Media Informasi.

Kesumawati, Nila. (2008). Pemahaman Konsep Matematika Dalam Pembelajaran Matematika. Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika 2008: Tidak diterbitkan.


(36)

58

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

Kusriani, Ruti. (2011). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Penyajian Data Melalui Pendekatan Matematika Realistik. Skripsi PGSD FIP UPI: Tidak diterbitkan.

Moh. Nazir, Ph. D. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Mulyana, Endang. (2009). Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Knisley Terhadap Peningkatan Pemahaman Dan Disposisi Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Alam. Disertasi Doktor pada FPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Purwanto. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pusaka Pelajar

Raharjo, Punto. (2013). Keefektifan pendistribusian barang pada PT. Pahala

Express Cabang Yogyakarta. Skripsi Manajemen Pemasaran Diploma

III Fakultas Ekonomi UNY: Tidak diterbitkan

Richard, R. Hake. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf [29 Maret 2015]

Rostika et al. (2005). “Peningkatan kreativitas Mahasiswa PGSD dalam

Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media. Jurnal Pendidikan Dasar. Volume II, (4), 22-26.

Santoso, Budi. (2014). Pembelajaran dan Pemahaman Konsep Matematika.

[Online]. Tersedia:

http://www.pak- boedi.blogspot.com/2014/06/pembelajaran-dan-pemahaman-konsep.html [29 Maret 2015]

Soejadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas. Jakarta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung: CV. Alfabeta

Suyitno, Imam. (2009). Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama


(37)

59

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN

Wakhyudin, H. & Kurniawati I. Diah. (2013). Efektivitas Model Think Pair Share Dalam Pembelajaran Tematik Integratif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Jurnal Pendidikan Dasar. Volume 4 Nomor 1 Juli 2014

Welcowitz, J., Ewen, R. B., dan Cohen, J. (1982). Introductory Statistics for the Behavioral Sciences. Orlando, Florida: Harcout, Brace Jovanovich, Inc.


(1)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Keterangan:

<g> : Gain ternormalisasi : Skor posttest : Skor pretest

Untuk menyeragamkan penafsiran dari hasil dari pengolahan tersebut maka ditentukan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Gain Ternormalisasi Nilai <g> Kriteria <g> ≥ 0,7

0,7 < <g> ≥ 0,3 <g> < 0,3

Tinggi Sedang Rendah

5) Analisis Effect Size

Analisis effect size digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Untuk menghitung tingkat efektivitas dari treatment yang diberikan digunakan rumus Cohen (1988) sebagai berikut:

Ket : x1 = rata-rata posttest x2 = rata-rata pretest Sp = Simpangan baku

Untuk mencari Sp, maka dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Ket : S1 = Simpangan baku pada pretest S2 = Simpangan baku pada posttest n1 = Jumlah sampel pada pretest n2 = Jumlah sampel pada posttest


(2)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Hasil yang didapat selanjutnya diinterpretasikan ke dalam kriteria menurut Cohen sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Effect Size Effect Size Kriteria

0<d<0,2 0,2<d<0,8 d>0,8 Efek Kecil Efek Sedang Efek Besar

6) Mengukur tingkat keterlaksanaan pembelajaran

Untuk mengukur tingkat keterlaksanaan pembelajaran maka dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat keterlaksanaan =

Yang selanjutnya, nilai dari penghitungan tersebut diinterpretasikan pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran

Nilai Kriteria

0 - 0,25 0,26 - 0,50 0,51 - 0,75 0,76 – 1

Kurang Cukup

Baik Baik Sekali (Diadaptasi dari skala Linkert)

7) Mengukur penampilan mengajar guru

Untuk mengukur penampilan mengajar guru maka dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Penampilan Mengajar =

Selanjutnya, nilai dari penghitungan tersebut diinterpretasikan pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Klasifikasi Penampilan Mengajar

Nilai Kriteria

0 - 0,25 0,26 - 0,50 0,51 - 0,75 0,76 – 1

Kurang Cukup

Baik Baik Sekali (Diadaptasi dari skala Linkert)


(3)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

8) Mengukur aktivitas siswa

Untuk mengukur aktivitas siswa maka dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Aktivitas siswa =

Selanjutnya, nilai yang didapat diinterpretsikan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.5 Klasifikasi Aktivitas Siswa

Nilai Kriteria

0 - 0,25 0,26 - 0,50 0,51 - 0,75 0,76 – 1

Kurang Cukup

Baik Baik Sekali (Diadaptasi dari skala Linkert)


(4)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah A. Chaedar. (2007). Contextual Teaching and Learning. Bandung : MLC

Bety. (2007). Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembeajaran Volume Bangun Ruang untuk Siswa Sekolah Dasar. Skripsi PGSD FIP UPI: Tidak diterbitkan.

Dahar, RW (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. Bandung: Citra Umbara.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Hasnawati. (2006). “Pendekatan Contextual Teaching and Learning Hubungannya

dengan Evaluasi Pembelajaran”. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume 3 Nomor 1, April 2006

Heriawan, A., Darmajari, & Senjaya, A. (2012). Metodologi Pembelajaran: Kajian Teoritis Praktis; Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Banten: LP3G (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi (Guru).

Hermana, Cucu. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Melalui Pembelajaran Contextual Teaching And Learning. Skripsi PGSD FIP UPI: Tidak diterbitkan

Indrawan. (1999). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini. Jombang: Lintas Media.

Karli, H. Dan Yuliariatiningsih, M. S. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi I. Bandung: Bina Media Informasi.

Kesumawati, Nila. (2008). Pemahaman Konsep Matematika Dalam Pembelajaran Matematika. Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika 2008: Tidak diterbitkan.


(5)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kusriani, Ruti. (2011). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Penyajian Data Melalui Pendekatan Matematika Realistik. Skripsi PGSD FIP UPI: Tidak diterbitkan.

Moh. Nazir, Ph. D. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Mulyana, Endang. (2009). Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Knisley Terhadap Peningkatan Pemahaman Dan Disposisi Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Alam. Disertasi Doktor pada FPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Purwanto. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pusaka Pelajar

Raharjo, Punto. (2013). Keefektifan pendistribusian barang pada PT. Pahala Express Cabang Yogyakarta. Skripsi Manajemen Pemasaran Diploma III Fakultas Ekonomi UNY: Tidak diterbitkan

Richard, R. Hake. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia:

http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf [29 Maret 2015]

Rostika et al. (2005). “Peningkatan kreativitas Mahasiswa PGSD dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media. Jurnal Pendidikan Dasar. Volume II, (4), 22-26.

Santoso, Budi. (2014). Pembelajaran dan Pemahaman Konsep Matematika.

[Online]. Tersedia:

http://www.pak- boedi.blogspot.com/2014/06/pembelajaran-dan-pemahaman-konsep.html [29 Maret 2015]

Soejadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas. Jakarta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung: CV. Alfabeta

Suyitno, Imam. (2009). Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama


(6)

Aris Arizal Herliansyah, 2015

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wakhyudin, H. & Kurniawati I. Diah. (2013). Efektivitas Model Think Pair Share Dalam Pembelajaran Tematik Integratif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Jurnal Pendidikan Dasar. Volume 4 Nomor 1 Juli 2014

Welcowitz, J., Ewen, R. B., dan Cohen, J. (1982). Introductory Statistics for the Behavioral Sciences. Orlando, Florida: Harcout, Brace Jovanovich, Inc.


Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning terhadap pemahaman konsep pada materi pengukuran waktu siswa Kelas V MIN 15 Bintaro : penelitian quasi eksperimen di MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan.

0 8 240

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Energi dan Usaha

0 5 223

Penerapan Strategi Contextual Teaching and Learning dalam Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Pelajaran Akidah Akhlak di SMPI Al-Hikmah Pondok Cabe

0 26 194

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA.

0 1 25

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD.

0 3 29

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas III SDN 02 Gondosuli, Tawangmangu Karanganyar Tahun 2011/2

0 0 15

PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR - Repository UNIKAMA

0 1 8

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAPAT MENINGKATKAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH DASAR KELAS V SD

0 0 15