UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) : Penelitian Tindakan Kelaspada Siswa VII C SMPN 40 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN

(EXPERIENTIAL LEARNING)

(Penelitian Tindakan Kelaspada Siswa VII C SMPN 40 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015) SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh IntanMahallena

NIM 1105080

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi

Melalui Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman

(

Experiential Learning)

Oleh Intan Mahallena

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Intan Mahallena 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

INTAN MAHALLENA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN

(EXPERIENTIAL LEARNING)

(PenelitianTindakanKelas pada siswa VII C SMPN 40 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Dr. Sumiyadi, M.Hum NIP 196603201991031004

Pembimbing II,

Rudi Adi Nugroho, M.Pd NIP 198503012009121005


(4)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diketahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si NIP 197204031999031002


(5)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan dalam pembelajaran menulis khususnya menulis puisi di kelas VII C SMP Negeri 40 Bandung. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran menulis puisi menggunakan model experintial learning. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran menulis puisi menggunakan model experiential learning. Model experiential learning merupakan pembelajaran melalui pengalaman. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan pembelajaran di kelas mulai dari perbaikan, peningkatan, dan pengelolaan kelas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran menulis puisi menggunakan model experiential learning telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun, pelaksanaan pembelajaran menulis puisi menggunakan model experiential learning dilakukan sebanyak tiga siklus, hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 62,02, siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 68,24. Pada siklus III yang merupakan siklus terakhir terjadi peningkatan yang cukup pesat menjadi 77,43 Nilai siswa pada siklus III sudah mencapai KKM. Ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menulis puisi dengan baik dan model experiential learning cocok digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.

Kata kunci : menulis puisi, model experiential learning, dan penelitian tindakan kelas.

ABSTRACT

This experintial based there is a problem in a writing learning specially to write poem in class VII C SMPN 40 Bandung. This arrangement in experiential case is how planning and apply result writing poem learning use experiential learning models. That purpose from this experiential namely to describe planning, applying and a result writing poem learning use experiential learning models.

Experiential learning mode is to learn by experiential method that it usd namely class experiential action (PTK). This experiential purpose to describe learning problem in the class start from improvement, increasing and class management.

The result of experiential show that the writing poem learninng planning use experiential learning models has run suitable with planning that has arrangement, writing poem learning applying use experiential learning model do for three siklus. The result of experiential show there is increasing student ability in poem writing, in the first siklus average of student score is 62,02. In the second siklus average of student score increase to become 68,24. The third siklus that is the last siklus is quickly enough become student score in third siklus is achive KKM. This show that student has been able to write poem well and experiential learning model suitable to be used in writing poem learning.


(6)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Password : to write poem, experiential learning model, and experiential class


(7)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi ... 5

BAB II MENULIS PUISI, MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING), DAN KERANGKA BERPIKIR A. Puisi ... 7

1. Pengertian Puisi ... 7

2. Unsur Puisi ... 7

3. Ragam Puisi ... 9

B. Menulis Puisi ... 10

1. Pengertian Menulis Puisi ... 10

2. Langkah-langkah Menulis Puisi ... 11

3. Manfaat Menulis Puisi ... 12

C. Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning)... 12

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 12

2. Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) ... 13

D. Kerangka Berpikir ... 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN


(8)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Metodologi Penelitian ... 18

B. Alur Tindakan ... 19

C. Prosedur Penelitian ... 20

1. Studi Pendahuluan ... 20

2. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan ... 20

3. Pelaksanaan Tindakan ... 25

4. Pengamatan Tindakan ... 26

5. Refleksi ... 26

D. Partisipasi dan Tempat Penelitian ... 26

E. Pengumpulan Data... 27

1. Observasi ... 27

2. Teknik Tes ... 29

3. Jurnal Siswa ... 30

4. Kategori Data dan Interpretasi Data... 31

5. Analisis Data ... 31

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Siklus ... 32

B. Deskripsi Siklus I ... 33

1. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 33

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 33

a. Hasil Pengamatan Tindakan... 34

b. Deskripsi Hasil Tes Siswa ... 37

3. Refleksi Siklus I... 61

C. Deskripsi Siklus II... 62

1. Perencanaan Tindakan Siklus II... 62

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II... 63

a. Hasil Pengamatan Tindakan... 64

b. Deskripsi Hasil Tes Siswa ... 66

3. Refleksi Siklus II... 92

D. Deskripsi Siklus III... 92


(9)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus III... 93

a. Hasil Pengamatan Tindakan... 94

b. Deskripsi Hasil Tes Siswa ... 97

3. Refleksi Siklus III... 121

E.Pembahasan Hasil Penelitian... 122

1. Perencanaan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) dalam menulis puisi ... 122

2. Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) dalam menulis puisi ... 123

3. Hasil Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning )dalam menulis puisi... 125

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 129

B. Implikasi... 130

C. Rekomendasi ... 130

DAFTAR PUSTAKA... 131

LAMPIRAN... 133


(10)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Format Observasi Aktivitas Guru... 27

Tabel 3.2 Lembar Kerja Siswa... 29

Tabel 3.3 Format Kriteria Penialaian Menulis Puisi... 29

Tabel 3.4 Jurnal Siswa... 30

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I... 34

Tabel 4.2 Hasil Persentase Jurnal Siswa Siklus I... 36

Tabel 4.3 Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus I... 37

Tabel 4.4 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 39

Tabel 4.5 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 41

Tabel 4.6 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 42

Tabel 4.7 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 44

Tabel 4.8 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 45

Tabel 4.9 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 47

Tabel 4.10 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 49

Tabel 4.11 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 50

Tabel 4.12 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 52

Tabel 4.13 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 53

Tabel 4.14 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 55

Tabel 4.15 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 56

Tabel 4.16 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 58

Tabel 4.17 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 59

Tabel 4.18 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 61

Tabel 4.19 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II... 64

Tabel 4.20 Hasil Persentase Jurnal Siswa Siklus II... 66

Tabel 4.21 Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus II... 66


(11)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.23 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 71

Tabel 4.24 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 73

Tabel 4.25 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 75

Tabel 4.26 Penilaian Puisi Siswa Kategori B... 77

Tabel 4.27 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 79

Tabel 4.28 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 80

Tabel 4.29 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 82

Tabel 4.30 Penilaian Puisi Siswa Kategori C... 83

Tabel 4.31 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 85

Tabel 4.32 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 87

Tabel 4.33 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 88

Tabel 4.34 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 90

Tabel 4.35 Penilaian Puisi Siswa Kategori D... 92

Tabel 4.36 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III... 95

Tabel 4.37 Hasil Persentase Jurnal Siswa Siklus III... 97

Tabel 4.38 Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus II... 98

Tabel 4.39 Penilaian Puisi Siswa Kategori A ... 100

Tabel 4.40 Penilaian Puisi Siswa Kategori A ... 102

Tabel 4.41 Penilaian Puisi Siswa Kategori A ... 104

Tabel 4.42 Penilaian Puisi Siswa Kategori A ... 106

Tabel 4.43 Penilaian Puisi Siswa Kategori A ... 108

Tabel 4.44 Penilaian Puisi Siswa Kategori B ... 110

Tabel 4.45 Penilaian Puisi Siswa Kategori B ... 112

Tabel 4.46 Penilaian Puisi Siswa Kategori B ... 113

Tabel 4.47 Penilaian Puisi Siswa Kategori B ... 115

Tabel 4.48 Penilaian Puisi Siswa Kategori B ... 117

Tabel 4.49 Penilaian Puisi Siswa Kategori C ... 119

Tabel 4.50 Penilaian Puisi Siswa Kategori C ... 121

Tabel 4.51 Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Setiap Siklus... 125

Tabel 4.52 Hasil Perolehan Skor Siswa dalam Skala Lima Setiap Siklus ... 126


(12)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1Kerangka Berpikir... 18 3.1Alur Tindakan ... 21 4.1Ketercapaian KKM Siswa Kelas VIIC pada Siklus I,II, dan III ... 128


(13)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat-surat... 133

Lampiran 2 Hasil Observasi Aktivitas Guru... 137

Lampiran 3 Hasil Puisi Siswa... 149

Lampiran 4 Hasil Jurnal Siswa... 249


(14)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting sebagai alat komunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Menulis merupakan kegiatan yang produktif atau menghasilkan sesuatu yang berupa tulisan. Tulisan agar menjadi semakin baik dapat dilakukan secara intensif melalui latihan. Menulis tidak selalu harus bersifat formal dan terikat kebahasaan yang baku sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), salah satunya kegiatan menulis puisi.

Sumiyadi dan Durachman (2014,hlm.11) menyatakan bahwa aktivitas yang menyangkut ekspresi tulis puisi adalah segala kegiatan yang memungkinkan kita mendapatkan pengalaman artistik dalam menulis puisi. Menurut Maulana (2011,hlm.14), menulis puisi merupakan sebuah kegiatan rohani yang mengekspresikan hubungan manusia dengan segala hal, baik secara fisik maupun metafisik. Puisi seringkali tercipta secara tidak sengaja, baik itu melalui pengalaman ataupun imajinasi.

Menulis bukan sesuatu yang asing lagi bagi siswa. Siswa bisa menulis karena mereka memiliki keberanian dan kreativitas. Siswa harus mampu membuat berbagai tulisan, baik sastra maupun non sastra. Salah satunya membuat sebuah karya sastra yakni puisi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Puisi merupakan jenis sastra yang akrab dengan siswa dari SD hingga SMA. Menulis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses agar mengahasilkan tulisan yang baik. Idealnya siswa SMP harus sudah mampu menulis sastra maupun non sastra dengan baik.

Menulis puisi itu penting karena salah satu sarana untuk menuangkan ide, gagasan,ataupun perasaan ke dalam tulisan. Siswa belajar menulis puisi dengan tujuan agar dapat mengembangkan dan mengasah pikiran anak dengan permainan bahasa, serta siswa mampu menuangkan aspirasinya melalui tulisan dengan bahasa yang indah dan bermakna yaitu puisi.


(15)

2

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun, menulis dalam kenyataannya kurang diminati oleh siswa. Ketika melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 40 Bandung Ibu Suharyati, S.Pd pada tanggal 26 Januari 2015, mengatakan bahwa

siswa SMP kelas VII merasa kesulitan untuk menulisdalam pembelajaran Bahasa

Indonesia terutama standar kompetensi (SK) sastra: menulis kreatif puisi. Selain melakukan wawancara dengan Ibu Suharyati, ada beberapa orang siswa kelas VII yang diwawancarai juga salah satunya bernama Putri. Ia menyatakan bahwa kesulitan dalam menulis terletak pada cara memulai dan menuangkan ide ke dalam tulisan. Menulis juga harus tergantung mood. Menurutnya kalau sedang tidak ingin menulis pasti hasil tulisannya tidak baik. Tulisan yang biasa mereka buat hanya sebagai pelengkap tugas sekolah saja. Fakta lain hasil wawancara guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengatakan bahwa 55% siswa mendapatkan nilai di bawah KKM, artinya masih banyak siswa yang belum mampu menulis dengan baik. Siswa sebenarnya senang menulis tetapi tulisan yang mereka hasilkan belum sesuai dengan harapan.

Permasalahan di kelas selain sulitnya menuangkan ide yakni kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan saat menulis kreaktif puisi. Andika, siswa kelas VII mengatakan bahwa ia tidak bisa menulis puisi secara tiba-tiba. Dapat disimpulkan siswa lebih senang diberi rangsangan terlebih dahulu sebelum mulai menulis.

Berdasarkan masalah tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan menulis siswa kurang baik terutama pada keterampilan menulis puisi karena siswa mempunyai kelemahan dalam menuangkan ide, pemilihan diksi, imaji, dan gaya bahasa. Disamping itu, model pembelajaran yang digunakan oleh guru tersebut belum inovatif sehingga timbul kejenuhan serta kreativitas yang kurang berkembang. Penggunaan model pembelajaran yang lebih menarik menjadi modal utama dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam menulis puisi.

Dilihat dari kurikulum yang digunakan sekolah, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 menulis puisi dipelajari oleh siswa kelas VII


(16)

3

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semester 2. Standar Kompetensi (SK) yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi.

Berdasarkan hal tersebut, bahwa penggunaan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi yaitu harus yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa tidak bosan serta siswa turut berperan aktif di dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi siswa dalam keberhasilan belajar terutama dalam menulis puisi. Penggunaan model pembelajaran bukan hanya terfokus pada guru sebagai pengajar akan tetapi lebih melibatkan aktivitas siswa sebagai pembelajar sehingga akan terjadi sebuah interaksi yang sangat menarik antara guru dan siswa.

Model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) merupakan model pembelajaran yang dapat membangun kreativitas siswa dalam menulis puisi melalui pengalamannya secara langsung. Model pembelajaran berbasis pengalaman (experiental learning) dapat meningkatkan semangat siswa karena siswa berpartisipasi untuk menemukan sesuatu melalui pengalaman siswa.

Dalam model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), guru akan memberikan stimulus berupa pertanyaan mengenai pengalaman sehingga dapat menggugah serta memudahkan siswa dalam menuangkan ide atau gagasan dalam menentukan suatu tema. Selain itu, dalam penulisan puisi pemilihan diksi, pencitraan atau imaji, dan gaya bahasa sangat diperhatikan sehingga kemampuan siswa akan semakin meningkat seiring pembelajaran yang dilakukan.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ira Sofia dengan judul “Peningkatan

Kemampuan Menulis Narasi Melalui Model Experiential Learning Pada Siswa

Kelas VII SMP Negeri 40 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012”, setelah mengikuti

pembelajaran menulis narasi dengan kompetensi dasar(KD) yaitu mengubah teks wawancara menjadi teks narasi menggunakan model experiential learning, siswa kelas VII SMPN 40 Bandung terbukti mampu menuangkan ide ke dalam karangan narasi. Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa yaitu 60,23, pada siklus kedua terjadi peningkatan menjadi 74,17, dan pada siklus ketiga nilai rata-rata siswa meningkat dengan signifikan melebihi KKM (75) menjadi 79,61. Hal ini


(17)

4

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukkan bahwa siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis narasi menggunakan model experiential learning mampu menulis puisi dengan baik.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dalam pembelajaran menulis puisi akan melakukan penelitian di kelas VII SMP Negeri 40 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning). Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dalam menulis puisi diharapkan mampu meningkatkan kemampuan, serta menarik minat siswa, dan juga dapat memotivasi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajran menulis puisi dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40 Bandung ?

2. Bagaimanakah proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40 Bandung ?

3. Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40 Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini merupakan deskripsi berkaitan dengan :

1. Perencanaan menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40 Bandung.

2. Proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40 Bandung.


(18)

5

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran atau alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terutama pada pembelajaran menulis puisi.

1. Manfaat Teoretis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran kreatif dan sebagai alternatif dalam menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam menyusun rencana pembelajaran atau pun alternatif penggunaan model pembelajaran dalam menulis puisi.

b. Bagi siswa dapat memberikan pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan dapat

dijadikan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan menulis puisi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

c. Bagi peneliti dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam

mengimplementasikan model pembelajaran berbasis pengalaman

(experiential learning) untuk puisi. E. Struktur Organisasi

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Setiap bab memiliki pembahasan masing-masing. Bab satu merupakan pendahuluan, bab dua berisi kajian teoretis, bab tiga berisi metodologi penelitian, bab empat berisi pembahasan penelitian, dan bab lima berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi.


(19)

6

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab I Pendahuluan. Bab ini dari latar belakang penelitian berisi paparan mengenai menulis puisi bagi siswa, harapan dari penulis, kenyataan di lapangan mengenai permasalahan yang terjadi di sekolah SMP Negeri 40 Bandung. Selanjutnya rumusan masalah mengenai permasalahan yang terdapat di lapangan agar dapat diselesaikan. Tujuan penelitian yaitu untuk menjawab pertanyaan yang ada di rumusan masalah. Manfaat penelitian berisi mengenai dampak yang akan dihasilkan dari penelitian ini. Terakhir yaitu struktur organisasi berisi gambaran besar mengenai isi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka. Bab ini terdiri dari beberapa uraian teori dan pandangan dari para ahli mengenai puisi, model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), dan kerangka berpikir.

Bab III Metodologi Penelitian. Bab ini berisi mengenai pemaparan metodologi peneletian apa yang digunakan, partisipan dan tempat, pengumpulan data, dan analisis data.

Bab IV Temuan dan Pembahasan. Bab ini terdiri dari temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data serta pembahasan temuan penelitian untuk menjawab rumusan masalah.

Bab V Simpulan, Implikasi, dan Rekomendasi. Bab ini terdiri dari simpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah, implikasi dan rekomendasi merupakan saran untuk peneliti selanjutnya agar lebih baik dari penelitian yang sudah dilakukan.


(20)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

Metodologi Penelitian A. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai

dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian bisa

dipertanggungjawabkan. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yakni masalah yang terdapat dalam pembelajaran di kelas. Maka peneliti telah menentukan dan merancang desain penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi atas masalah yang terjadi di dalam kelas selama proses pembelajaran. Penerapan sebuah model pembelajaran diharapkan mampu mengatasi masalah yang terjadi. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus (Hanum,2014, hlm.103). Tujuan utama PTK adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan untuk mengahasilkan pengetahuan. Cara meningkatkan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan merealisasikan nilai-nilai yang akhirnya dapat membentuk suatu tindakan, biasanya menyertakan kelanjutan proses refleksi dari para praktisi.

Beberapa alasan peniliti memilih metodologi penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia menyatakan bahwa terdapat masalah di kelas dalam pembelajaran menulis puisi;

2. dengan melaksanakan tahap-tahap dalam PTK, guru mampu memperbaiki

masalah yang ada;

3. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional dalam kegiatan proses KBM;

4. pelaksanaan PTK tidak mengganggu KBM di kelas, karena prosesnya dapat berlangsung dalam kegiatan belajar mengajar;


(21)

19

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. pengajar dituntut lebih kreatif dan inovatif terhadap teori, pendekatan, metode, dan model pembelajaran serta bahan ajar yang dipahaminya.

B. Alur Tindakan

Pengamatan Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi Siklus I

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus II

Pengamatan Refleksi

Perencanaan

Siklus III Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi


(22)

20

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Modifikasi Siklus PTK Arikunto (2009,hlm.16) C. Prosedur Penelitian

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan sebelum melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui permasalahan apa yang harus diselesaikan berkaitan dengan kemampuan menulis puisi.

Tes awal merupakan studi pendahuluan yang dilakukan kepada peserta didik kelas VII C yang terdiri dari 37 orang. Selain itu wawancara juga dilakukan dengan guru bahasa Indonesia yaitu ibu Suharyati, S.Pd, ibu Siti Patimah, S.Pd, dan ibu Sutarmi, S.Pd pada tanggal 26 Januari 2015. Berdasarkan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa kesulitan siswa dalam menulis puisi yaitu menuangkan ide, pilihan kata, serta majas-majas.

2. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan

Tahapan perencanaan tindakan yang akan dilakukan sebagai berikut : 1) Menentukan waktu dan kelas penelitian

Waktu pelaksanaan siklus pertama dilakukan pada tanggal 16 Maret 2015. Kelas yang digunakan yaitu kelas VII C yang berjumlah 37 siswa, terdiri dari 21 orang siswa laki-laki, dan 16 orang siswa perempuan.

2) Menyusun Rencana Pembelajaran

Setelah menentukan waktu dan kelas penelitian, lalu menyusun rencana pembelajaran. Penentuan media yaitu sebuah tayangan yang membangkitkan rasa emosional digunakan untuk memberikan motivasi awal kepada siswa dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi masing-masing siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh sekolah menggunakan model yang kurang inovatif dan membuat siswa bersifat pasif. Maka dari itu RPP dari pihak sekolah diperbaiki dengan penggunaan model yang inovatif dan siswa pun bersifat aktif dalam proses pembelajaran. Berikut merupakan RPP yang dipakai dalam penelitian.


(23)

21

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 40 Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 kali pertemuan )

KKM : 75

a) Standar Kompetensi : Menulis Sastra

16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi

b) Kompetensi Dasar :

16.2 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami c) Tujuan Pembelajaran

(1) Setelah mengamati tayangan yang ditayangkan, peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur puisi.

(2) Setelah mengidentifikasi unsur-unsur puisi, peserta didik mampu membuat puisi sesuai dengan peristiwa yang pernah dialami dengan diksi dan rima yang menarik.

Karakter yang diharapkan : Kreatif Tanggung Jawab

Berani Mandiri

d) Materi Pembelajaran (1) Pengertian Puisi

Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata sebagai medianya yang menekankan pada unsur perasaan sebagai hasil penghayatan kehidupan manusia totalitas yang dipantulkan oleh penciptanya dengan segala pribadinya, pikirannya, perasaannya, kemauannya dan lain-lain

(2) Unsur Fisik Puisi

(a) Diksi yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya


(24)

22

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(b) Imaji yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. (c) Kata konkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang

memungkinkan munculnya imaji.

(d) Gaya bahasa yaitu penggunaan bahasa yang dapat

menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. (e) Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan

akhir baris puisi.

(f) Tipografi yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

(3) Unsur Batin Puisi

(a) Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

(b) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.

(c) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca

(d) Amanat/tujuan/maksud (itention); yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.

(4) Macam-macam Majas

Majas yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Majas terdiri dari beberapa macam, diantaranya :


(25)

23

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.

(b) Metafora

Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara

(c) Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia

(d) Simile:

Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai.

e) Metode Pembelajaran

a. Model Experiential Learning

f) Alat/Bahan/Sumber Belajar

a. Laptop

b. Infokus

c. Powerpoint

d. Buku Bahasa Indonesia kelas VII BSE

g) Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Kegiatan Alokasi Waktu

Pertama Pendahuluan

1. Mengondisikan siswa untuk

pembelajaran menulis puisi.

2. Guru menginformasikan kompetensi


(26)

24

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dasar dan tujuan pembelajaran.

3. Guru dan peserta didik bertanya jawab mengenai puisi

4. Guru mengaitkan materi dengan manfaat

dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Inti

1. Peserta didik memperhatikan sebuah

video mengenai puisi yang dapat

membangkitkan atau merangsang

emosionalnya (experience)

2. Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur sebuah puisi. (experience)

3. Peserta didik bertanya jawab tentang puisi.

4. Peserta didik mampu mengemukakan

unsur-unsur sebuah puisi. (experience)

5. Peserta didik mengemukakan pengalaman

pribadi yang hampir serupa dengan tayangan tersebut (share)

6. Peserta didik menuliskan pengalaman

pribadi ke dalam bentuk puisi. (share) 7. Peserta didik melakukan diskusi bersama

teman atau guru apabila kesulitan dalam menuangkan gagasannya (process)

8. Peserta didik dapat memahami dan

menangkap hasil diskusi bersama teman atau guru (generalize)

9. Peserta didik mampu menuliskan sebuah

puisi secara utuh sesuai dengan

pengalaman pribadi. (apply)


(27)

25

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik bersama guru membuat

simpulan pembelajaran yang telah

disampaikan.

2. Guru melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan.

10 menit h) Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Penilaian Bentuk

Penilaian Instrumen

 Mampu

mengidentifikas i peristiwa yang pernah dialami  Mampu memilih salah satu peristiwa yang dialami untuk dijadikan sebuah puisi

 Mamu menulis

larik-larik puisi

 Mampu menulis

dengan diksi dan rima yang menarik

Tes tulis Uraian 1. Setelah kalian melihat

tayangan video tadi, apa kalian pernah mengalami atau merasakan hal yang sama?

2. Buatlah sebuah puisi

dengan tema berdasarkan pengalaman yang paling

berkesan dan

memperhatikan

unsur-unsur berikut!

a. Tema

b. Diksi

c. Citraan

d. Gaya Bahasa

e. Bunyi


(28)

26

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interval Kategori Nilai Keterangan

85-100 A Baik Sekali

75-84 B Baik

60-74 C Cukup

40-59 D Kurang

01-39 E Kurang Sekali

3. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan harus sesuai dengan perencanaan yang telah dirancang sebelumnya, yaitu menitikberatkan pada kemampuan menulis puisi berdasarkan pengalaman. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru mata pelajaran bahasa Indonesia.

Tahap selanjutnya peserta didik memperhatikan tayangan dengan tujuan membangkitkan rasa emosional. Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur puisi yang terdapat dalam tayangan, lalu mendiskusikan bersama teman atau guru bila mengalami kesulitan. Peserta didik memilih dan merangkai kata menjadi sebuah puisi.

Hasil menulis puisi inilah yang akan dianalisis dalam refleksi untuk mengetahui kesulitan siswa, dan mencari solusinya untuk siklus selanjutnya.

4. Pengamatan Tindakan

Selama proses tindakan berlangsung, guru diamati oleh para observer yang telah diberikan format observasi untuk menilai proses pembelajaran. Hasil dari observasi tersebut dijadikan bahan acuan untuk lebih baik di siklus berikutnya. Selain guru yang diamati, guru pun mengamati hasil tes peserta didik untuk mengetahui kekurangan apa saja yang dimiliki siswa dan dicarikan solusinya di siklus selanjutnya.

5. Refleksi

Refleksi dilakukan setiap tindakan berdasarkan hasil tes siswa, lembar observasi, dan jurnal siswa dengan tujuan menentukan tindakan atau siklus berikutnya. Refleksi yang dilakukan adalah sebagai berikut:


(29)

27

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengidentifikasi masalah yang menyangkut bahan ajar, media, proses belajar mengajar, evaluasi, dan minat siswa dalam menulis puisi,

b. Mengidentifikasi hasil temuan setiap siklus, menilai dan melihat kemajuan hasil menulis puisi siswa untuk tiap siklusnya

c. Merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung untuk pembelajaran

berikutnya yang lebih baik. D. Partisipan dan Tempat

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMPN 40 Bandung tepatnya di jalan Wastukancana no 75A Bandung. Penelitian ini dilakukan pada kegiatan menulis puisi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Penelitian ini ditujukan pada kemampuan menulis puisi menggunakan model experiential learning. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII C tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 16 perempuan dan 21 laki-laki. Observer dalam penelitian ini yaitu guru Bahasa Indonesia kelas VII, Ibu Suharyati. Peneliti memilih kelas VII C karena berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Suharyati, S.Pd dan ibu Sutarmi, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia dan observasi langsung ke dalam kelas. Keaktifan siswa di kelas hanya di dominasi oleh beberapa murid, siswa yang kurang aktif dan hanya menyimak. Hal ini menjadi daya tarik peneliti untuk melakukan penelitian di kelas ini.

Keunggulan yang dimiliki kelas ini yaitu siswanya yang mudah dikondisikan, disiplin saat mengerjakan tugas, dan terlihat sangat antusias dalam belajar bahasa Indonesia. Kekurangan dari kelas ini yaitu terdapat beberapa siswa yang mengobrol diluar materi pembelajaran dan memainkan handphone saat pembelajaran sedang berlangsung.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan bahan dan informasi yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi ini dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrumen pengamatan. Observasi ditujukan kepada pengajar, agar mengetahui kekurangan apa saja yang dimiliki pengajar dan pengajar dapat memperbaiki cara


(30)

28

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengajarnya yang dilihat dari hasil pedoman pengamatan. Berikut pedoman observasi :

Tabel 3.1

FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran :

Hari/tanggal :

Siklus ke :

No Aspek yang dinilai Nilai

1 2 3 4

1 Kemampuan membuka pelajaran

a. Menarik perhatian siswa

b. Menimbulkan motivasi

c. Memberi acuan materi yang akan disajikan

2 Sikap Guru dalam proses pembelajaran

a. Kejelasan suara

b. Gerakkan badan tidak mengganggu

perhatian siswa

c. Antusiasme penampilan/mimik

d. Mobilitas posisi tempat

3 Penguasaan materi

a. Materi disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan

b. Kejelasan dalam menjelaskan materi

c. Kejelasan dalam memberikan contoh

4 Proses pembelajaran

a. Kesesuaian penggunaan strategi/metode

dengan pokok bahasan

b. Penyajian materi relevan dengan indikator hasil belajar

c. Antusiasme dalam menanggapi dan

menggunakan respon

d. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu

e. Kecermatan dalam penggunaan media

5 Penggunaan metode

a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan

jenis metode

b. Ketepatan saat penggunaan metode

c. Keterampilan saat

penggunaan/mengoprasionalkan

d. Membantu meningkatkan proses


(31)

29

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 Evaluasi

a. Menggunakan penilaian tulisan relevan dengan indikator hasil belajar

b. Menggunakan penilaian sesuai dengan yang

tertulis pada rencana pembelajaran

7 Kemampuan menutup pembelajaran

a. Meninjau kembali pokok bahasan

b. Memberikan kesempatan bertanya

c. Menginformasikan bahasan berikutnya

Komentar mengenai aktivitas guru:

Keterangan : 4 = Sangat baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

2. Teknik Tes

Teknik tes merupakan satu teknik pengumpulan data. Siswa akan mengerjakan perintah soal, kemudian hasilnya akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis puisi. Berikut lembar kerja siswa yang akan diberikan:

Tabel 3.2 Lembar Kerja Siswa

Nama :

Kelas : Hari/Tgl :


(32)

30

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Buatlah sebuah puisi dengan tema berdasarkan pengalaman yang paling berkesan dan memperhatikan unsur-unsur berikut!

a. Tema

b. Diksi

c. Citraan

d. Gaya Bahasa

e. Bunyi

2. Waktu pengerjaan menulis puisi selama 40 menit! Selamat mengerjakan

Tabel 3.3

Format Kriteria Penilaian Menulis Puisi No. Aspek yang

Dinilai Skor Kriteria 1. Kelengkapan

Aspek formal Puisi

10 Hanya memuat judul dan tipografi

5 Hanya memuat judul

2. Keselarasan

unsur puisi 60

Struktur fisik puisi disusun dengan memadukan unsur citraan, majas, rima, dan diksi.

50 Hanya memuat majas, rima, dan diksi dari empat

unsur yang diharuskan.

40 Hanya memuat majas dan rima dari empat unsur yang

diharuskan.

20 Hanya memuat rima dari empat unsur yang

diharuskan. 3. Kejelasan

struktur batin puisi

30

Memuat empat struktur batin puisi yaitu tema,perasaan,nada,dan amanat.

25

Hanya memuat tema, perasaan, dan amanat dari empat aspek yang diharuskan.

20

Hanya memuat tema dan amanat dari empat aspek yang diharuskan.

5 Hanya memuat tema dari empat aspek yang diharuskan.

Drs.Sumiyadi,M.Hum/Jurdiksatrasia,FPBS UPI 3. Jurnal Siswa


(33)

31

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jurnal siswa digunakan untuk mengetahui data mengenai respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung. Data tersebut memiliki tujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar selanjutnya. Berikut jurnal siswa yang akan diberikan :

Tabel 3.4 Nama :

Kelas : Siklus ke :

JURNAL SISWA

1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran hari ini? 2. Kesan apa yang kalian dapatkan dari pembelajaran hari ini?

3. Kesulitan apa yang kalian dapatkan dari pembelajaran hari ini? 4. Apakah kalian tertarik dengan pembelajaran seperti ini?

5. Apa saran kalian untuk pembelajaran berikutnya?

4. Kategorisasi Data dan Interpretasi Data

Data yang sudah ada dikategorisasikan terlebih dahulu, kemudian data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan. Dengan dimulai dari perencanaan tindakan, kemudian mendeskripsikan setiap siklus, dan terkahir menganalisis data hasil belajar siswa dari setiap tindakan yang telah dilakukan. Untuk mengukur kemampuan siswa kelas VII C digunakan patokan nilai sesuai dengan kriteria etuntasan minimal (KKM) mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 40 Bandung yaitu 75.

5. Analisis Data

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat dilakukan pengamatan. Semua data yang diperoleh dikategorisasi terlebih dahulu, kemudian peneliti menginterpretasi data yang telah dikumpulkan. Pertama yaitu perencanaan tindakan, kemudian mendeskripsikan pelaksanaan siklus, dan terakhir menganalisis data dari setiap hasil tindakan yang dilakukan. Analisis data


(34)

32

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia kemudian dideskripsikan. Setelah data yang ada dianalisis dan dideskripsikan kemudian direfleksikan untuk menarik sebuah kesimpulan.


(35)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII C SMPN 40 Bandung. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat nilai siswa yang terus meningkat dari siklus ke siklus. Pembelajaran menulis puisi dilaksanakan dalam tiga siklus. Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan penelitian bertujuan untuk mempersiapkan pembelajaran menulis puisi menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40 Bandung. Guru menjelaskan teori mengenai apa itu puisi dan apa saja unsur yang terdapat dalam sebuah puisi melalui model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning). Model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) merupakan model pembelajaran yang dapat membangun pengetahuan dan keterampilan siswa serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalaman. Siswa dalam model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) menggunakan pengalaman sendiri sehingga memudahkan siswa untuk menuangkan dan mengembangkan kemampuan menulisnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), kegiatan pembelajaran berjalan selama tiga siklus yang disimpulkan dalam lembar observerasi aktivitas guru dan jurnal siswa. Hal ini menunjukkan bahwa upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi melalui model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) telah berhasil dilaksanakan terbukti dari hasil kemampuan menulis puisi siswa yang mengalami peningkatan dan penampilan guru di kelas setiap siklusnya semakin baik dengan refleksi yang dilakukan setiap akhir siklus..

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman


(36)

129

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(experiential learning) telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah sibuat sebeumnya, pelaksanaan pembelajaran menulis puisi menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dilakukan sebanyak tiga siklus, dan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis puisi. Siswa kelas VII C SMPN 40 Bandung mengalami peningkatan setelah mengikuti proses pembelajaran menulis puisi menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning). Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata siswa. Nilai KKM yang harus dicapai siswa yaitu 75. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 62,02 (cukup), siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 68,24 (cukup). Pada siklus III yang merupakan siklus terakhir terjadi peningkatan yang cukup pesat menjadi 77,43 (baik). Nilai siswa pada siklus III sudah mencapai KKM. Ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menulis puisi dengan baik dan model experiential learning cocok digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.

B. Implikasi

Hasil penelitian mengenai penggunaan model experiential learning dalam pembelajaran menulis puisi berimplikasi kepada beberapa hal berikut.

1. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia

Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) membuat proses pengajaran lebih bersemangat dan antusias. 2. Bagi peserta didik

Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Kondisi pembelajaran yang tercipta menyenangkan tapi tetap serius.

3. Bagi peneliti

Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dalam pembelajaran menulis puisi meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti.


(37)

130

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan mengenai model pembelajaran berbasis pengalaman, maka peneliti merekomendasikan beberapa hal berikut: 1. Guru harus lebih banyak menggali dan mencari tahu model atau metode

pembelajaran yang lain agar pembelajaran bahasa Indonesia tidak dianggap jenuh oleh siswa.

2. Peneliti selanjutnya dapat mencoba model ini dengan materi pembelajaran yang lain, atau mencari model yang lebih kreatif agar peneliti mampu memberikan referensi lain bagi pembaca atau orang-orang yang berkaitan di dunia pendidikan.

3. Peran guru dalam model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential

learning) adalah sebagai fasilitator, sehingga siswa mampu berperan aktif dan merasakan bahwa pengetahuan yang diperoleh hasil dari pengalaman.


(38)

ntan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2008). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka.

Azir, P. (2012). Panduan menulis puisi. [Online] diakses dari http://agita dreamer.blogspot.com/2012/11/panduan-menulis-puisi.html. Berdiati, I. (2010). Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis PAKEM

(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Bandung:SEGA ARSY.

Cahyani, I. (2012). Pembelajaran menulis berbasis karakter dengan

pendekatan experiential learning. Bandung: Program Studi Pendidikan Dasar SPS UPI.

Dalman. (2014). Keterampilan menulis. Jakarta:Rajawali Pers. Hanum, F. (2014). Panduan lengkap membuat karya tulis.

penelitian dan non penelitian untuk guru. Yogyakarta:Araska.

Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran isu-isu metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Joyce, B. (2009). Model of teaching model-model pengajaran.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Maulana, S.F. (2011). Puisi satu sisi proses menulis puisi kreatif. Bandung: Kelir.

Pradopo, R.D. (2012). Pengkajian puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.


(39)

132

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ilmu.

Saddhono,K.(2014).Pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia. Yogyakarta:GRAHA ILMU.

Sofia, I.(2012). “Peningkatan kemampuan menulis narasi melalui model

experiential learning pada siswa kelas VII SMP Negeri 40 Bandung tahun ajaran 2011/2012” (Skripsi). Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sumiyadi & Durachman, M. (2014). Sanggar sastra pengalaman artistik dan estetik sastra. Bandung: CV. Alfabeta.

Tjahjono, L.T. (2006). Menembus kabut puisi menuju kegiatan apresiasi. Malang: Dioma.

Zander,O. (2011).Keterampilan menulis puisi. [Online] diakses dari


(1)

32

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia kemudian dideskripsikan. Setelah data yang ada dianalisis dan dideskripsikan kemudian direfleksikan untuk menarik sebuah kesimpulan.


(2)

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII C SMPN 40 Bandung. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat nilai siswa yang terus meningkat dari siklus ke siklus. Pembelajaran menulis puisi dilaksanakan dalam tiga siklus. Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan penelitian bertujuan untuk mempersiapkan pembelajaran menulis puisi menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) di kelas VII C SMPN 40 Bandung. Guru menjelaskan teori mengenai apa itu puisi dan apa saja unsur yang terdapat dalam sebuah puisi melalui model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning). Model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) merupakan model pembelajaran yang dapat membangun pengetahuan dan keterampilan siswa serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalaman. Siswa dalam model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) menggunakan pengalaman sendiri sehingga memudahkan siswa untuk menuangkan dan mengembangkan kemampuan menulisnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), kegiatan pembelajaran berjalan selama tiga siklus yang disimpulkan dalam lembar observerasi aktivitas guru dan jurnal siswa. Hal ini menunjukkan bahwa upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi melalui model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) telah berhasil dilaksanakan terbukti dari hasil kemampuan menulis puisi siswa yang mengalami peningkatan dan penampilan guru di kelas setiap siklusnya semakin baik dengan refleksi yang dilakukan setiap akhir siklus..

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman


(3)

129

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(experiential learning) telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah sibuat sebeumnya, pelaksanaan pembelajaran menulis puisi menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dilakukan sebanyak tiga siklus, dan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis puisi. Siswa kelas VII C SMPN 40 Bandung mengalami peningkatan setelah mengikuti proses pembelajaran menulis puisi menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning). Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata siswa. Nilai KKM yang harus dicapai siswa yaitu 75. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 62,02 (cukup), siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 68,24 (cukup). Pada siklus III yang merupakan siklus terakhir terjadi peningkatan yang cukup pesat menjadi 77,43 (baik). Nilai siswa pada siklus III sudah mencapai KKM. Ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menulis puisi dengan baik dan model experiential learning cocok digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.

B. Implikasi

Hasil penelitian mengenai penggunaan model experiential learning dalam pembelajaran menulis puisi berimplikasi kepada beberapa hal berikut.

1. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia

Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) membuat proses pengajaran lebih bersemangat dan antusias. 2. Bagi peserta didik

Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Kondisi pembelajaran yang tercipta menyenangkan tapi tetap serius.

3. Bagi peneliti

Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dalam pembelajaran menulis puisi meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti.


(4)

130

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan mengenai model pembelajaran berbasis pengalaman, maka peneliti merekomendasikan beberapa hal berikut: 1. Guru harus lebih banyak menggali dan mencari tahu model atau metode

pembelajaran yang lain agar pembelajaran bahasa Indonesia tidak dianggap jenuh oleh siswa.

2. Peneliti selanjutnya dapat mencoba model ini dengan materi pembelajaran yang lain, atau mencari model yang lebih kreatif agar peneliti mampu memberikan referensi lain bagi pembaca atau orang-orang yang berkaitan di dunia pendidikan.

3. Peran guru dalam model pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) adalah sebagai fasilitator, sehingga siswa mampu berperan aktif dan merasakan bahwa pengetahuan yang diperoleh hasil dari pengalaman.


(5)

ntan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2008). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka.

Azir, P. (2012). Panduan menulis puisi. [Online] diakses dari http://agita

dreamer.blogspot.com/2012/11/panduan-menulis-puisi.html.

Berdiati, I. (2010). Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis PAKEM

(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Bandung:SEGA ARSY.

Cahyani, I. (2012). Pembelajaran menulis berbasis karakter dengan

pendekatan experiential learning. Bandung: Program Studi Pendidikan Dasar SPS UPI.

Dalman. (2014). Keterampilan menulis. Jakarta:Rajawali Pers.

Hanum, F. (2014). Panduan lengkap membuat karya tulis.

penelitian dan non penelitian untuk guru. Yogyakarta:Araska.

Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran isu-isu

metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Joyce, B. (2009). Model of teaching model-model pengajaran.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Maulana, S.F. (2011). Puisi satu sisi proses menulis puisi kreatif.

Bandung: Kelir.

Pradopo, R.D. (2012). Pengkajian puisi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.


(6)

132

Intan Mahallena, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ilmu.

Saddhono,K.(2014).Pembelajaran keterampilan berbahasa

Indonesia. Yogyakarta:GRAHA ILMU.

Sofia, I.(2012). “Peningkatan kemampuan menulis narasi melalui model

experiential learning pada siswa kelas VII SMP Negeri 40 Bandung tahun ajaran 2011/2012” (Skripsi). Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sumiyadi & Durachman, M. (2014). Sanggar sastra pengalaman artistik

dan estetik sastra. Bandung: CV. Alfabeta.

Tjahjono, L.T. (2006). Menembus kabut puisi menuju kegiatan

apresiasi. Malang: Dioma.

Zander,O. (2011).Keterampilan menulis puisi. [Online] diakses dari


Dokumen yang terkait

PRENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA (PTK di Kelas VII 2 SMPN 1 Kedondong Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 50

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PELATIHAN PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 93

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PELATIHAN PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 18 60

KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII MTs. NEGERI MODEL TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 54

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMPN 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 60

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 10 45

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS XII SMAN 1 AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 10 104

LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BIOGRAFI

0 1 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENYUSUN RPP MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MELALUI METODE SPIDER CONCEPT MAP (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 1 Pandak, Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 20112012) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagia

0 0 250