Perbedaan Latihan Plyometrik Loncat Naik Turun Bangku dan Knee-tuck jumps Terhadap hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Putra Kelas V SD N Tawang Mas 01 Kota Semarang Tahun 2011/2012.
SARI
Didit Adi Pramono , 2012. Perbedaan Latihan Plyometrik Loncat Naik Turun
Bangku dan Knee-tuck jumps Terhadap hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok pada
Siswa Putra Kelas V SD N Tawang Mas 01 Kota Semarang Tahun 2011/2012.Skripsi
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan antara latihan
plyometrik loncat naik turun bangku dan knee-tuck jumps terhadap
kemampuanlompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas V SD N Tawang Mas 01
Kota Semarang Tahun 2011/2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan latihan plyometrik loncat naik turun bangku dan knee-tuck jumps terhadap
kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas V SD N Tawang Mas 01
Kota Semarang Tahun 2011/2012.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pola
M – G. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Tawang Mas 01
yang berjumlah 32 siswa. Pengambilan sample menggunakan tehnik total sampling.
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu latihan loncat naik turun
bangku dan knee-tuck jumps, serta variabel terikat yaitu kemampuan lompat jauh
gaya jongkok. Instrumen penelitian tes lompat jauh gaya jongkok.
Analisis data menggunakan t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa t-hitung 3,59 > t-tabel 2,04 maka Ho
yang berbunyi :” tidak ada perbedaan antara latihan plyometrik loncat naik turun
bangku dan latihan knee-tuck jumps terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok
pada siswa putra kelas V SD N Tawang Mas 01 Kota Semarang tahun 2011/2012”.
ditolak.dan Ha yang berbunyi:” ada perbedaan antara latihan pliyometrik loncat naik
turun bangku dan latihan knee-tuck jumps terhadap kemampuan lompat jauh gaya
jongkok pada siswa putra kelas V SD N Tawang Mas 01 Kota Semarang tahun
2011/2011.” diterima. Pada taraf signifikan 5% dengan db 30 berarti ada perbedaan
antara latihan Pliyometrik loncat naik turun bangku dan knee-tuck jumps terhadap
kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V SD N Tawang Mas
01 Kota Semarang Tahun 2011/2012. Dari perhitungan mean, menunjukkan bahwa
mean kelompok eksperimen A lebih besar dari mean kelompok eksperimen B
(217,88 > 181,38). Dengan demikian, latihan loncat naik turun bangku lebih baik
daripada latihan knee-tuck jumps.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara latihan
plyometrik loncat naik turun bangku dan knee-tuck jumps terhadap kemampuan
lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V SD N Tawang Mas 01 Kota
Semarang Tahun 2011/2012. Dan dari perbedaan mean menunjukan bahwa latihan
loncat naik turun bangku lebih baik dari pada latihan knee-tuck jumps. Disarankan
pada guru-guru Penjasorkes di SD dalam meningkatkan kemampuan lompat jauh
dapat melakukan latihan loncat naik turun bangku atau kneee-tuck jumps, dan untuk
memperoleh hasil lompatan yang lebih baik dapat melakukan latihan loncat naik
turun bangku.
ii
Didit Adi Pramono , 2012. Perbedaan Latihan Plyometrik Loncat Naik Turun
Bangku dan Knee-tuck jumps Terhadap hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok pada
Siswa Putra Kelas V SD N Tawang Mas 01 Kota Semarang Tahun 2011/2012.Skripsi
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan antara latihan
plyometrik loncat naik turun bangku dan knee-tuck jumps terhadap
kemampuanlompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas V SD N Tawang Mas 01
Kota Semarang Tahun 2011/2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan latihan plyometrik loncat naik turun bangku dan knee-tuck jumps terhadap
kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas V SD N Tawang Mas 01
Kota Semarang Tahun 2011/2012.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pola
M – G. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Tawang Mas 01
yang berjumlah 32 siswa. Pengambilan sample menggunakan tehnik total sampling.
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu latihan loncat naik turun
bangku dan knee-tuck jumps, serta variabel terikat yaitu kemampuan lompat jauh
gaya jongkok. Instrumen penelitian tes lompat jauh gaya jongkok.
Analisis data menggunakan t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa t-hitung 3,59 > t-tabel 2,04 maka Ho
yang berbunyi :” tidak ada perbedaan antara latihan plyometrik loncat naik turun
bangku dan latihan knee-tuck jumps terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok
pada siswa putra kelas V SD N Tawang Mas 01 Kota Semarang tahun 2011/2012”.
ditolak.dan Ha yang berbunyi:” ada perbedaan antara latihan pliyometrik loncat naik
turun bangku dan latihan knee-tuck jumps terhadap kemampuan lompat jauh gaya
jongkok pada siswa putra kelas V SD N Tawang Mas 01 Kota Semarang tahun
2011/2011.” diterima. Pada taraf signifikan 5% dengan db 30 berarti ada perbedaan
antara latihan Pliyometrik loncat naik turun bangku dan knee-tuck jumps terhadap
kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V SD N Tawang Mas
01 Kota Semarang Tahun 2011/2012. Dari perhitungan mean, menunjukkan bahwa
mean kelompok eksperimen A lebih besar dari mean kelompok eksperimen B
(217,88 > 181,38). Dengan demikian, latihan loncat naik turun bangku lebih baik
daripada latihan knee-tuck jumps.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara latihan
plyometrik loncat naik turun bangku dan knee-tuck jumps terhadap kemampuan
lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V SD N Tawang Mas 01 Kota
Semarang Tahun 2011/2012. Dan dari perbedaan mean menunjukan bahwa latihan
loncat naik turun bangku lebih baik dari pada latihan knee-tuck jumps. Disarankan
pada guru-guru Penjasorkes di SD dalam meningkatkan kemampuan lompat jauh
dapat melakukan latihan loncat naik turun bangku atau kneee-tuck jumps, dan untuk
memperoleh hasil lompatan yang lebih baik dapat melakukan latihan loncat naik
turun bangku.
ii