Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Korupsi Dana Pendidikan sebagai Pelanggaran Hak Asasi Manusia T1 312008017 BAB IV
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa atas rumusan masalah, maka dapat disimpulkan
bahwa korupsi di bidang pendidikan atau dengan kata lain korupsi terhadap
berbagai dana pendidikan atau anggaran merupakan pelanggaran HAM karena
korupsi melawan berbagai ketentuan hukum dan pandangan akademis para ahli
tentang HAM, termasuk hak atas pendidikan.
Karena itu, dapat dielaborasi suatu pandangan hukum bahwa: :
1. Secara Universalitas, korupsi merusak harkat dan martabat manusia karena
hukum telah memastikan bahwa umat manusia menghendaki kebebasan,
persamaan, persaudaraan dan perdamaian;
2. Secara Moralitas, korupsi adalah praktek busuk dan buruk yang dilakukan
seseorang atau kelompoknya dengan jalan pengambilan secara tidak sah
atau melawan hukum melalui penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan
terhadap kepentingan publik, yang bersifat manipulatif, egoistis, menindas
dan berseberangan dengan tujuan hukum seperti keadilan dan ketertiban;
termasuk yang mau dicapai lewat visi dan misi pendidikan.
3. Secara Konstitusionalitas, korupsi, apalagi korupsi dana pendidikan,
bertentangan dengan tujuan nasional Indonesia untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa;
4. Secara Humanitas, korupsi bertentangan dengan kesadaran akal budi dan
hati nurani yang seharusnya, yaitu untuk menumbuhkan, mengembangkan
101
dan memelihara kasih sayang (compassion) kepada anak-anak yang masih
berusia sekolah. Senyatanya sudah ada prinsip hukum yang diakui secara
internasional dan juga sudah diterima dan seharusnya berlaku di Indonesia
secara
sungguh-sungguh,
penghormatan,
bahwa
perlindungan
dan
setiap
anak
pemenuhan
membutuhkan
atas
kepentingan-
kepentingan terbaiknya. Hukum membebankan tanggungjawab itu
terutama kepada pemerintah dan negara.
B. Saran
Masih
diperlukan
pendalaman terutama
untuk membuat
akurasi
pendekatan berkaitan dengan pemulihan hak-hak atas pendidikan sebagai akibat
pelanggaran HAM yang terjadi karena korupsi.
102
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa atas rumusan masalah, maka dapat disimpulkan
bahwa korupsi di bidang pendidikan atau dengan kata lain korupsi terhadap
berbagai dana pendidikan atau anggaran merupakan pelanggaran HAM karena
korupsi melawan berbagai ketentuan hukum dan pandangan akademis para ahli
tentang HAM, termasuk hak atas pendidikan.
Karena itu, dapat dielaborasi suatu pandangan hukum bahwa: :
1. Secara Universalitas, korupsi merusak harkat dan martabat manusia karena
hukum telah memastikan bahwa umat manusia menghendaki kebebasan,
persamaan, persaudaraan dan perdamaian;
2. Secara Moralitas, korupsi adalah praktek busuk dan buruk yang dilakukan
seseorang atau kelompoknya dengan jalan pengambilan secara tidak sah
atau melawan hukum melalui penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan
terhadap kepentingan publik, yang bersifat manipulatif, egoistis, menindas
dan berseberangan dengan tujuan hukum seperti keadilan dan ketertiban;
termasuk yang mau dicapai lewat visi dan misi pendidikan.
3. Secara Konstitusionalitas, korupsi, apalagi korupsi dana pendidikan,
bertentangan dengan tujuan nasional Indonesia untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa;
4. Secara Humanitas, korupsi bertentangan dengan kesadaran akal budi dan
hati nurani yang seharusnya, yaitu untuk menumbuhkan, mengembangkan
101
dan memelihara kasih sayang (compassion) kepada anak-anak yang masih
berusia sekolah. Senyatanya sudah ada prinsip hukum yang diakui secara
internasional dan juga sudah diterima dan seharusnya berlaku di Indonesia
secara
sungguh-sungguh,
penghormatan,
bahwa
perlindungan
dan
setiap
anak
pemenuhan
membutuhkan
atas
kepentingan-
kepentingan terbaiknya. Hukum membebankan tanggungjawab itu
terutama kepada pemerintah dan negara.
B. Saran
Masih
diperlukan
pendalaman terutama
untuk membuat
akurasi
pendekatan berkaitan dengan pemulihan hak-hak atas pendidikan sebagai akibat
pelanggaran HAM yang terjadi karena korupsi.
102