Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa studi kasus pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT
TINGGI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus: Pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kota
Yogyakarta
Maria Hendrifikana Dhema
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan materi rekonsiliasi bank dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa; (2) hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank dengan
pengembangan karakter siswa.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada 6 SMK Bidang Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi pada Tahun
Ajaran 2014/2015 di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan
Oktober 2014 sampai dengan Mei 2015. Populasi penelitian ini berjumlah 409
siswa. Sampel penelitian berjumlah 249 siswa. Teknik penarikan sampel adalah
purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner
dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi (Spearman’s rho =
0,327 dan nilai Sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2) ada hubungan persepsi
siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
dengan pengembangan karakter siswa (Spearman’s rho = 0,553 dan nilai Sig.(2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTION ON THE
IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN FINANCIAL
ACCOUNTANCY LESSON AND STUDENTS’ HIGH THINKING LEVEL
AND CHARACTER DEVELOPMENT
A Case Study of Two Public Vocational High Schools and Four PrivateVocational
High Schools Majoring in Management and Business, Finance Program, and
Accountancy in Yogyakarta
Maria HendrifikanaDhema
Sanata Dharma University
2015
This research aims to discover: (1) the relation between students’ perception
on the implementation of scientific approach in financial accountancy of bank
reconciliation materialand students’ high thinking level; (2) the relation between
students’ perception on theimplementation of scientific approach in financial
accountancy of bank reconciliation material and students’ character development.
This is a study case conducted in six vocational high schools majoring in
management and business, finance accountancy program and accountancy in the
academic year of 2014/2015 in Yogyakarta. This research was done from October
2014 up to May 2015. The population of the study were 409 students. The
samples were 249 students. The sampling technique of the research was purposive
sampling. The data were gathered through questionnaire and interview methods.
The technique of analying the data was Spearman correlation.
The result ofthe research shows that: (1) there is a relation between
students’ perception on the implementation of scientific approach in financial
accountancy of bank reconciliation material and students’ high thinking level
(Spearman’s rho = 0,327 and the point if Sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2)
there is a relation between students’ perception on the implementation of
scientific approach in financial accountancy of bank reconciliation material and
students’ character development (Spearman’s rho = 0,553 and the point of Sig.(2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TINGKAT
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN
PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kota
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlihan Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maria Hendrifikana Dhema
NIM : 111334050
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIHAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TINGKAT
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN
PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kota
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlihan Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maria Hendrifikana Dhema
NIM : 111334050
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIHAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya ini untuk:
TUHAN YESUS & BUNDA MARIA
♥
Bapak Ignatius Syamsudin Meko.
♥
Mama Sisilia Sunga.
♥
Rm. Hubert Hady Setiawan. Pr.
♥
Adik Aprilia Setyawati Soleha.
♥
Almamaterku.
♥
Teman-temanku (Endah, Ayu, Ina, Anita,
Gres, Abeth, Unggul, Rego, Vita, Aknes,
Nurul, Titin, Firda, Dhika, Mbak Fira, Mbak
Ika, Mbak Menik, Mbak Yulida, Mas Andik,
Mas Akib).
♥
Teman-teman PAK A dan B angkatan
2011.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Tiadanya Keyakinanlah Yang Membuat
Orang Takut Menghadapi Tantangan
Dan Saya Percaya Pada Diri Saya
Sendiri.
(Muhammad Ali)
&
Bagian Terbaik Dari Hidup Seseorang
Adalah Perbuatan-Perbuatan Baiknya
Dan Kasihnya Yang Tidak Diketahui
Orang Lain.
(William Wordsworth)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT
TINGGI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus: Pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kota
Yogyakarta
Maria Hendrifikana Dhema
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan materi rekonsiliasi bank dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa; (2) hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank dengan
pengembangan karakter siswa.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada 6 SMK Bidang Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi pada Tahun
Ajaran 2014/2015 di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan
Oktober 2014 sampai dengan Mei 2015. Populasi penelitian ini berjumlah 409
siswa. Sampel penelitian berjumlah 249 siswa. Teknik penarikan sampel adalah
purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner
dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi (Spearman’s rho =
0,327 dan nilai Sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2) ada hubungan persepsi
siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
dengan pengembangan karakter siswa (Spearman’s rho = 0,553 dan nilai Sig.(2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTION ON THE
IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN FINANCIAL
ACCOUNTANCY LESSON AND STUDENTS’ HIGH THINKING LEVEL
AND CHARACTER DEVELOPMENT
A Case Study of Two Public Vocational High Schools and Four PrivateVocational
High Schools Majoring in Management and Business, Finance Program, and
Accountancy in Yogyakarta
Maria HendrifikanaDhema
Sanata Dharma University
2015
This research aims to discover: (1) the relation between students’ perception
on the implementation of scientific approach in financial accountancy of bank
reconciliation materialand students’ high thinking level; (2) the relation between
students’ perception on theimplementation of scientific approach in financial
accountancy of bank reconciliation material and students’ character development.
This is a study case conducted in six vocational high schools majoring in
management and business, finance accountancy program and accountancy in the
academic year of 2014/2015 in Yogyakarta. This research was done from October
2014 up to May 2015. The population of the study were 409 students. The
samples were 249 students. The sampling technique of the research was purposive
sampling. The data were gathered through questionnaire and interview methods.
The technique of analying the data was Spearman correlation.
The result ofthe research shows that: (1) there is a relation between
students’ perception on the implementation of scientific approach in financial
accountancy of bank reconciliation material and students’ high thinking level
(Spearman’s rho = 0,327 and the point if Sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2)
there is a relation between students’ perception on the implementation of
scientific approach in financial accountancy of bank reconciliation material and
students’ character development (Spearman’s rho = 0,553 and the point of Sig.(2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih atas berkat dan
rahmatNya karena penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis
menyusun skripsi dengan judul: “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan Dengan Tingkat
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa”. Studi
Kasus pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kota
Yogyakarta
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan,
kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2.
Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta;
3.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta;
4.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan
waktu dalam
memberikan bimbingan,
memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
5.
Segenap staf dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan,
Universitas
Sanata
Dharma,
Yogyakarta
yang
telah
memberikan tambahan pengetahuan, dukungan dan bantuan selama proses
perkuliahan;
6.
Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta yang telah membantu dalam kelancaran proses belajar dan
administrasi selama ini;
7.
Pemimpin dan seluruh staf beserta karyawan perpustakaan kampus I
Mrican, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah bersedia
melayani peminjaman buku-buku serta menyediakan fasilitas salama
belajar hingga penyusunan skripsi ini;
8.
Orang tua saya Bapak Ignatius dan Mama Sisilia, Romo Hadi, Adikku
terkasih Aprilia, dan semua sanak keluarga penulis yang telah memberikan
dukungan doa, dukungan material, semangat, motivasi, dan cinta kepada
penulis selama ini;
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Batasan Masalah ............................................................................
5
C. Rumusan Masalah .........................................................................
6
D. Tujuan Penelitian...........................................................................
6
E. Manfaat Penelitian.........................................................................
7
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pendekatan Saintifik ......................................................................
9
1. Pengertian Pendekatan Saintifik ...............................................
9
2. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ........ 11
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ..... 12
4. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ................. 12
5. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik. 12
B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi .......................................... 22
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ........................................ 22
2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .................... 26
3. Proses Berpikir Tingkat Tinggi ............................................... 27
4. Konsep Dasar Utama Berpikir Tingkat Tinggi ....................... 30
C. Pendidikan Karakter ...................................................................... 33
1. Pengertian Pendidikan Karakter dan Makna Pendidikan
Karakter .................................................................................... 33
2. Ruang Lingkup Model Pendidikan Karakter ........................... 36
3. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ............................................... 37
4. Tujuan Pendidikan Karakter .................................................... 44
5. Implementasi Pendidikan Karakter .......................................... 46
D. Kerangka Teori .............................................................................. 47
1. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ........................ 51
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
Pengembangan Karakter Siswa ................................................ 53
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 56
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 56
C. Subjek da Objek Penelitian ........................................................... 57
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 57
E. Operasionalisasi Variabel .............................................................. 58
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 63
1. Teknik Kuesioner .................................................................... 63
2. Teknik Wawancara .................................................................. 63
G. Pengujian Instrumen Penelitian ..................................................... 64
1. Pengujian Validitas ................................................................. 64
2. Pengujian Reliabilitas .............................................................. 67
H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 70
1. Teknik Analisis Data Deskriptif.............................................. 76
2. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis ........... 76
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................... 74
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ................................................ 79
C. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 81
D. Pembahasan ................................................................................... 84
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 92
B. Keterbatasan .................................................................................. 93
C. Saran .............................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 95
LAMPIRAN ..................................................................................................... 99
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Tabel Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum.................
1
Tabel 2.1 Kegiatan Pembelajaran .................................................................... 14
Table 2.2 Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ................................................. 23
Tabel 2.3 Cognitive Process Dimension .......................................................... 27
Tabel 2.4 Nilai-nilai yang Diinternalisasikan dalam Pendidikan Karakter...... 38
Tabel 2.5 Konfigurasi Karakter dalam Konteks Totalitas Proses Psikologis
dan Sosial-Kultur ............................................................................. 47
Tabel 2.6 Kelompok Konfigurasi Karakter ..................................................... 47
Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Siswa ......................................... 58
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Implementasi Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan ...................................... 59
Tabel 3.3 Operasionalisasi Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
pada Materi Pembelajaran Rekonsiliasi Bank dan Pencatatan Pos
Penyesuaiannya ............................................................................... 60
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Pengembangan Karakter Siswa ............. 62
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Pendekatan Saintifik .... 65
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Tingkat Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi ................................................................... 66
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Butir Intsrumen Pengembangan
Karakter Siswa................................................................................. 66
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Butir Instrumen Pendekatan Saintifik
xvii
68
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Butir Instrumen Tingkat Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi ................................................................... 69
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Butir Instrumen Pengembangan
Karakter Siswa .............................................................................. 69
Tabel 3.11 Tabel PAP tipe II............................................................................ 70
Tabel 3.12 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan .................................... 72
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah ....... 74
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah .... 75
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 75
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Implementasi Pendekatan Saintifik ................ 76
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi 77
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengembangan Karakter Siswa ...................... 78
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................ 79
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
dengan Pengembangan Karakter Siswa........................................... 80
Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dengan Tingkat Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi ................................................................................. 82
Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
dengan Pengembangan Karakter Siswa ........................................ 83
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ranah Pendekatan Saintifik ......................................................... 13
Gambar 2.2 Kerangka Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi .......................... 31
Gambar 2.3 Posisi Karakter dalam Ranah Pendidikan .................................... 43
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Kuesioner Instrumen Penelitian ...............................................
99
Lampiran II
Kunci Jawaban Rekonsiliasi Bank ........................................... 108
Lampiran III Data Induk Pra Penelitian ........................................................ 111
Lampiran IV
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................ 114
Lampiran V
Tabel r ...................................................................................... 116
Lampiran VI Surat Ijin Penelitian ................................................................. 117
Lampiran VII Data Induk Penelitian .............................................................. 118
Lampiran VIII Uji Normalitas ........................................................................ 128
Lampiran IX
Uji Korelasi Spearman ........................................................... 129
Lampiran X
Hasil Wawancara Guru .......................................................... 130
xx
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Berbagai usaha telah dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia. Usaha-usaha pemerintah tersebut
diantaranya peningkatan kualitas kemampuan guru, perbaikan sistem
pengajaran, dan pembaharuan kurikulum. Dari sejumlah usaha tersebut,
pembaharuan kurikulum merupakan usaha pemerintah yang paling
mendapatkan perhatian para pelaku dan pemerhati dunia pendidikan.
Pembaharuan kurikulum yang dimaksud adalah lahirnya kurikulum baru
yaitu Kurikulum 2013 yang menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Kurikulum 2013 mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2014/2015.
Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada
sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun
2006 (Fadlillah,2014:16). Berikut ini disajikan gambaran pengembangan
Kurikulum 2013 dari KTSP menurut Mulyasa (2014:63),
Tabel 1.1
Tabel Penyempurnaan PolaPikir Perumusan Kurikulum
No.
1.
KBK 2004
KTSP 2006
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari Standar Isi
1
Kurikulum 2013
Standar Kompetensi
Lulusan diturunkan dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
No.
2.
3.
KBK 2004
KTSP 2006
Kurikulum 2013
kebutuhan
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi
Lulusan melalui Kompetensi
Inti yang bebas mata
pelajaran
Standar Isi dirumusakan
berdasarkan Tujuan Mata
Pelajaran (Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran) yang
dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran
pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan
4.
Kompetensi diturunkan dari mata
pelajaran
5.
Mata pelajaran lepas satu dengan
yang lain, seperti sekumpulan
mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan
Mata pelajaran diturunkan
dari kompetensi yang ingin
dicapai
Semua mata pelajaran diikat
oleh kompetensi inti (tiap
kelas)
Fokus Kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan
kesimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Fadlillah, 2014:16). Harapannya
melalui Kurikulum 2013 ini dihasilkan insan Indonesia yang produktif,
kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan dan
pengetahuan terintegrasi (Mulyasa, 2014:99).
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
pendidikan dilaksanakan dengan berdasarkan pendekatan saintifik
(scientific approach). Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran tersebut dilakukan melalui proses ilmiah
(Fadlillah,
2014:175).
Pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Namun untuk mata
pelajaran atau materi atau situasi tertentu sangat mungkin pendekatan
ilmiah ini secara procedural tidak selalu tepat diaplikasikan.
Salah satu tujuan penerapan pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran adalah meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa. Berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir pada level yang tinggi,
tidak hanya sekedar mengingat atau menghafal materi pelajaran, tetapi
dapat
menggunakan
informasi
yang
telah
dipelajarinya
untuk
menyelesaikan suatu permasalahan atau mencari jawaban dari situasi yang
membingungkan,
bahkan
seharusnya
siswa
dapat
membuat
atau
menciptakan suatu produk dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Dengan demikian semakin baik implementasi pendekatan saintifik
semakin baik pula tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Keterampilan berpikir yang diperlukan pada jenjang sekolah
menengah atas dan perguruan tinggi merupakan keterampilan berpikir
tingkat tinggi (high order thinking skills). Menurut King et al (2009),
keterampilan berpikir mencakup tiga level tertinggi dalam taksonomi
Bloom,
yaitu
mengevaluasi.
menganalisis,
Dalam
mensintesis
pembelajaran
atau
akuntansi,
memadukan,
ketiga
dan
tingkatan
keterampilan berpikir tingkat tinggi tentu sangat diperlukan dan bahkan
diharapkan menjadi paradigma dalam berpikir dalam rangka menyikapi
berbagai praktik kehidupan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Kurikulum diharapkan membekali peserta didik dengan berbagai
sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman
dan tuntutan teknologi. Hal demikian penting, agar lulusan mampu
menjawab tantangan arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan
masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur, serta adaptif terhadap
berbagai perubahan. Dalam Kurikulum 2013, pendidikan karakter
bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang
mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik
secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi
lulusan pada satuan pendidikan.
Pembelajaran saintifik pada Kurikulum 2013 diintegrasikan dengan
pendidikan karakter dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi.
Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada
setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan
dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai
dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif,
tetapi menyentuh internalisasi, dan pengalaman nyata dalam kehidupan
sehari-hari.
Masalah yang dirasakan guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di
Kota Yogyakarta adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam
pembelajaran akuntansi keuangan yang masih rendah. Hal ini tampak dari
kesulitan siswa dalam mengerjakan soal, jika soal disajikan dalam bentuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
uraian yang menuntut siswa berkemampuan dalam menganalisis. Dalam
hal karakter, para guru merasakan belum adanya perubahan pada karakter
siswa seperti berbuat jujur, displin, dan lain-lain. Hal demikian diduga
kuat disebabkan implementasi Kurikulum 2013 khususnya pendekatan
saintifik yang seharusnya diterapkan dalam pembelajaran belum berjalan
sebagaimana mestinya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian ini dirumuskan judul
penelitian “Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Tingkat
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa
SMK”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada 2 SMK Negeri dan 4
SMK Swasta di Kota Yogyakarta.
B.
Batasan Masalah
Ada beberapa tujuan implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran, diantaranya: meningkatkan kemampuan intelektual siswa
dalam berpikir tingkat tinggi, mengembangkan karakter siswa, membentuk
kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara
sistematik, belajar sebagai kebutuhan, mengkomunikasikan ide, serta
diperolehnya hasil belajar yang tinggi (Hosnan, 2014:36-37). Penelitian ini
memfokuskan
pembelajaran
pada
akuntansi
implementasi
keuangan
pendekatan
dan
saintifik
dampaknya
pada
dalam
tingkat
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
secara lebih spesifik pada materi rekonsiliasi bank dan pencatatan pos
penyesuaiannya.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.
Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi
rekonsiliasi bank dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi?
2.
Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi
rekonsiliasi bank dengan pengembangan karakter siswa?
D.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan
penelitian ini untuk mengetahui:
1.
Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank
dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
2.
Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank
dengan pengembangan karakter siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi guru selama
menerapkan
pembelajaran
berdasarkan
pendekatan
saintifik
khususnya untuk pembelajaran pengantar akuntansi keuangan materi
rekonsiliasi bank. Cakupan evaluasi berkenaan dengan sejauh mana
efektifitas penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran dan
dampaknya pada tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
pengembangan karakter siswa.
2.
Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah
tentang kesiapan guru-guru dalam mengimplementasikan Kurikulum
2013.
3.
Bagi universitas
Penelitian ini dapat dijadikan sarana aktualisasi pengetahuan yang
telah didapatkan penulis selama melaksanakan studi, dan juga
sebagai
bahan
perbandingan
antara
teori
dengan
fakta
pengimplementasian Kurikulum 2013.
4.
Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti
berikutnya untuk melakukan penyelidikan tentang faktor-faktor
mana yang menjadi kesulitan guru dalam implementasi Kurikulum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
2013 ataupun penelitian pengembangan yang relevan dengan hasil
penelitian ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pendekatan Saintifik
1.
Pengertian Pendekatan Saintifik
Menurut Hosnan (2014:34), pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan
mengamati
(untuk
mengidentifikasikan
atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukam atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Sementara menurut
Fadlillah (2014:175), pendekatan scientific adalah pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran tersebut dilakukan melalui proses
ilmiah.
Barringer et
al (2010) sebagaimana dikutip Yunus Abidin
(2014:125) menyatakan bahwa pembelajaran proses saintifik
merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara
sistematis, dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang
penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Menurut Yunus Abidin
(2014:127), pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang
dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui
serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir
kritis,
berpikir
kreatif,
dan
berkomunikasi
dalam
upaya
meningkatkan pemahaman siswa.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach). Di dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik,
peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta
didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang
dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di
sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang
bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang
berkembang, peserta didik telah, sedang, dan akan mengalami empat
tahap perkembangan
operasional,
intelektual,
operasional
konkrit,
yakni sensori motor, pradan
operasional
formal
(Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena
itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses
dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran sehingga tujuan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
pembelajaran sesuai kompetensi dasar dapat tercapai dengan
optimal.
2.
Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik
sebagai berikut (Hosnan, 2014:36):
a.
b.
c.
d.
Berpusat pada siswa.
Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi
konsep, hukum atau prinsip.
Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam
merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa.
Dapat mengembangkan karakter siswa.
Secara lebih spesifik, pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
proses pembelajaran mempunyai kriteria sebagai berikut (Hosnan,
2014:38):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang
dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan
sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
Penjelasan guru, respons siswa dan interaksi edukatif gurusiswa terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran
subjektif atau penalaran yang menyimpan dari alur berpikir
logis.
Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis,
analistis dan tepat dalam mengidentifikasikan, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain
dari materi pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional
dan objektif dalam merespons materi pembelajaran.
Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
namun menarik sistem penyajiannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.
12
Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Beberapa
prinsip
pendekatan
saintifik
dalam
kegiatan
pembelajaran sebagai berikut (Hosnan, 2014:37):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
4.
Pembelajaran berpusat pada siswa.
Pembelajaran membentuk students self concept.
Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan
prinsip.
Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan
berpikir siswa.
Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan
motivasi mengajar guru.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
kemampuan dalam komunikasi.
Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip
yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan
pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik sebagai berikut (Hosnan, 2014: 36-37):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
5.
Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan
suatu masalah secara sistematik.
Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel ilmiah.
Untuk mengembangkan karakter siswa.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua
jenjang dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik. Proses
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
pembelajaran saintifik menyentuh tiga ranah pembelajaran, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran yang
melibatkan ketiga ranah tersebut digambar sebagai berikut (Hosnan,
2014: 32):
Gambar 2.1. Pendekatan saintifik (scientific approach)
Attitude/
sikap
(tahu
mengapa)
Skill/ketera
mpilan
(tahu
bagaimana)
Dari
Siswa
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
gambar diatas
dapat
Knowledge/
pengetahua
n
(tahu apa)
disimpulkan
bahwa proses
pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga
ranah tersebut secara utuh atau holistik, artinya pengembangan ranah
satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian,
proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang
mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terintegrasi.
Adapun bentuk kegiatan pembelajaran melalui pendekatan
saintifik dapat dilihat, seperti tabel 2.1 berikut (Hosnan, 2014:39):
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Tabel 2.1
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Aktivitas Pembelajaran
Mengamati (Observing)
Melihat, mengamati, membaca,
mendengar, menyimak (tanpa dan
dengan alat)
Menanya
(Questioning)
Mengajukan pertaanyaan dari yang
faktual sampai ke yang bersifat
hipotesis; diawali dengan bimbingan
guru sampai dengan mandiri (menjadi
suatu kebiasaan).
Menentukan data yang diperlukan dari
pertanyaan yang diajukan, menentukan
sumber data (benda, dokumen, buku,
eksperimen), mengumpulkan data.
Menganalisis data dalam bentuk
membuat kategori, menentukan
hubungan data kategori,
menyimpulkan dari hasil analisis data;
dimulai dari unstructured-uni
structured-multistructure-complicated
structure
Menyampaikan hasil konseptualitas
dalam bentuk lisan, tulisan, diagram,
bagan, gambar atau media lainnya.
Pengumpulan Data
(Experimenting)
Mengasosiasi
(Associating)
Mengkomunikasikan
Catatan: Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Menyediakan sumber belajar,
Mendorong siswa berinteraksi dengan sumber belajar
(menugaskan),
Mengajukan pertanyaan agar siswa memikirkan hasil
interaksinya,
Memantau persepsi dan proses berpikir siswa serta
memberikan scaffolding,
Mendorong siswa berdialog berbagi hasil pemikirannya,
Mengkonfirmasi pemahaman yang diperoleh, dan
Mendorong siswa untuk merefleksikan pengalaman belajarnya.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, dan mengkomunikasikan untuk semua mata pelajaran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin
pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara
prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran
harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan
menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.
Sejalan dengan tabel 2.1 di atas, Kemendikbud (2013b),
sebagaimana dikutip Yunus Abidin (2014:133) mengungkapkan
langkah-langkah
pembelajaran
dengan
pendekatan
saintifik
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Mengamati
Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki
keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara
nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka
pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang
lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak
terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Kegiatan mengamati sangat bermanfaat untuk memenuhi rasa
ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan
yang
tinggi.
Kegiatan
mengamati
dalam
pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
seperti berikut ini:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
16
Menentukan objek apa yang akan diamati.
Membuat pedoman pengamatan sesuai dengan lingkup
objek yang akan diamati.
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu
diobservasi, baik primer maupun sekunder.
Menentukan di mana tempat objek pengamatan.
Menentukan secara jelas bagaimana pengamatan dilakukan
untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil
pengamatan, seperti menggunakan buku catatan, kamera,
tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Kegiatan
pengamatan
dalam
proses
pembelajaran
meniscayakan keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam
kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik
dalam observasi tersebut sebagai berikut (Yunus Abidin,
2014:135): (1) observasi terbuka; (2) observasi terfokus; (3)
observasi terstruktur; dan (4) observasi sistematik.
Praktik pengamatan dalam pembelajaran hanya akan efektif
jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alatalat pencatatan dan alat-alat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk
merekam pembicaraan; (2) kamera, untuk merekam objek atau
kegiatan secara visual; (3) film atau video, untuk merekam
kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (4) alat-alat lain
sesuai dengan keperluan. Instrumen yang digunakan dalam
melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala
rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record),
catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan
peserta didik selama observasi pembelajaran disajikan berikut ini
(Yunus Abidin, 2014: 136):
1.
2.
3.
Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang
diobservasi untuk kepentingan pembelajaran.
Banyak atau sedikit serta homogenitas atau heterogenitas
subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak
dan heterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi,
makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum
observasi dilaksanakan, guru dan peserta didik sebaiknya
menentukan dan menyepakati cara dan prosedur
pengamatan.
Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak
dicatat, direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat
catatan atas perolehan observasi.
b. Menanya
Langkah kedua dalam pembelajaran saintifik adalah
bertanya. Bertanya di sini dapat pertanyaan dari guru atau dari
murid. Didalam pembelajaran kegiatan bertanya berfungsi sebagai
berikut (Yunus Abidin, 2014:136-137):
1.
2.
3.
4.
5.
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian
peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif
belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk
dirinya sendiri.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus
menyampaikan rancangan untuk mencari solusinya.
Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap,
keterampilan, dan pemahamannya atas substansi
pembelajaran yang diberikan.
Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam
berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban
secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik
dan benar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6.
7.
8.
9.
18
Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,
berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan
menarik simpulan.
Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan
menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata,
serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta
sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan
kemampuan berempati satu sama lain.
Dengan
memberi
kesempatan
siswa
bertanya
atau
menjawab pertanyaan guru menumbuhkan suasana pembelajaran
yang akrab dan menyenangkan. Dalam mengajukan pertanyaan
diperhatikan kualitas pertanyaan. Pertanyaan yang berkualitas
akan menghasilkan jawaban yang berkualitas. Kriteria pertanyaan
yang baik tersebut sebagai berikut (Yunus Abidin, 2014:137):
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Singkat dan jelas.
Menginspirasi jawaban.
Memiliki fokus.
Bersifat probing atau divergen.
Bersifat validatif atau penguatan.
Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT
TINGGI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus: Pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kota
Yogyakarta
Maria Hendrifikana Dhema
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan materi rekonsiliasi bank dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa; (2) hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank dengan
pengembangan karakter siswa.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada 6 SMK Bidang Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi pada Tahun
Ajaran 2014/2015 di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan
Oktober 2014 sampai dengan Mei 2015. Populasi penelitian ini berjumlah 409
siswa. Sampel penelitian berjumlah 249 siswa. Teknik penarikan sampel adalah
purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner
dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi (Spearman’s rho =
0,327 dan nilai Sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2) ada hubungan persepsi
siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
dengan pengembangan karakter siswa (Spearman’s rho = 0,553 dan nilai Sig.(2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTION ON THE
IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN FINANCIAL
ACCOUNTANCY LESSON AND STUDENTS’ HIGH THINKING LEVEL
AND CHARACTER DEVELOPMENT
A Case Study of Two Public Vocational High Schools and Four PrivateVocational
High Schools Majoring in Management and Business, Finance Program, and
Accountancy in Yogyakarta
Maria HendrifikanaDhema
Sanata Dharma University
2015
This research aims to discover: (1) the relation between students’ perception
on the implementation of scientific approach in financial accountancy of bank
reconciliation materialand students’ high thinking level; (2) the relation between
students’ perception on theimplementation of scientific approach in financial
accountancy of bank reconciliation material and students’ character development.
This is a study case conducted in six vocational high schools majoring in
management and business, finance accountancy program and accountancy in the
academic year of 2014/2015 in Yogyakarta. This research was done from October
2014 up to May 2015. The population of the study were 409 students. The
samples were 249 students. The sampling technique of the research was purposive
sampling. The data were gathered through questionnaire and interview methods.
The technique of analying the data was Spearman correlation.
The result ofthe research shows that: (1) there is a relation between
students’ perception on the implementation of scientific approach in financial
accountancy of bank reconciliation material and students’ high thinking level
(Spearman’s rho = 0,327 and the point if Sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2)
there is a relation between students’ perception on the implementation of
scientific approach in financial accountancy of bank reconciliation material and
students’ character development (Spearman’s rho = 0,553 and the point of Sig.(2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TINGKAT
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN
PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kota
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlihan Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maria Hendrifikana Dhema
NIM : 111334050
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIHAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TINGKAT
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN
PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kota
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlihan Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maria Hendrifikana Dhema
NIM : 111334050
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIHAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya ini untuk:
TUHAN YESUS & BUNDA MARIA
♥
Bapak Ignatius Syamsudin Meko.
♥
Mama Sisilia Sunga.
♥
Rm. Hubert Hady Setiawan. Pr.
♥
Adik Aprilia Setyawati Soleha.
♥
Almamaterku.
♥
Teman-temanku (Endah, Ayu, Ina, Anita,
Gres, Abeth, Unggul, Rego, Vita, Aknes,
Nurul, Titin, Firda, Dhika, Mbak Fira, Mbak
Ika, Mbak Menik, Mbak Yulida, Mas Andik,
Mas Akib).
♥
Teman-teman PAK A dan B angkatan
2011.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Tiadanya Keyakinanlah Yang Membuat
Orang Takut Menghadapi Tantangan
Dan Saya Percaya Pada Diri Saya
Sendiri.
(Muhammad Ali)
&
Bagian Terbaik Dari Hidup Seseorang
Adalah Perbuatan-Perbuatan Baiknya
Dan Kasihnya Yang Tidak Diketahui
Orang Lain.
(William Wordsworth)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT
TINGGI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus: Pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kota
Yogyakarta
Maria Hendrifikana Dhema
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan materi rekonsiliasi bank dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa; (2) hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank dengan
pengembangan karakter siswa.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada 6 SMK Bidang Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi pada Tahun
Ajaran 2014/2015 di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan
Oktober 2014 sampai dengan Mei 2015. Populasi penelitian ini berjumlah 409
siswa. Sampel penelitian berjumlah 249 siswa. Teknik penarikan sampel adalah
purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner
dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi (Spearman’s rho =
0,327 dan nilai Sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2) ada hubungan persepsi
siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
dengan pengembangan karakter siswa (Spearman’s rho = 0,553 dan nilai Sig.(2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTION ON THE
IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN FINANCIAL
ACCOUNTANCY LESSON AND STUDENTS’ HIGH THINKING LEVEL
AND CHARACTER DEVELOPMENT
A Case Study of Two Public Vocational High Schools and Four PrivateVocational
High Schools Majoring in Management and Business, Finance Program, and
Accountancy in Yogyakarta
Maria HendrifikanaDhema
Sanata Dharma University
2015
This research aims to discover: (1) the relation between students’ perception
on the implementation of scientific approach in financial accountancy of bank
reconciliation materialand students’ high thinking level; (2) the relation between
students’ perception on theimplementation of scientific approach in financial
accountancy of bank reconciliation material and students’ character development.
This is a study case conducted in six vocational high schools majoring in
management and business, finance accountancy program and accountancy in the
academic year of 2014/2015 in Yogyakarta. This research was done from October
2014 up to May 2015. The population of the study were 409 students. The
samples were 249 students. The sampling technique of the research was purposive
sampling. The data were gathered through questionnaire and interview methods.
The technique of analying the data was Spearman correlation.
The result ofthe research shows that: (1) there is a relation between
students’ perception on the implementation of scientific approach in financial
accountancy of bank reconciliation material and students’ high thinking level
(Spearman’s rho = 0,327 and the point if Sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2)
there is a relation between students’ perception on the implementation of
scientific approach in financial accountancy of bank reconciliation material and
students’ character development (Spearman’s rho = 0,553 and the point of Sig.(2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih atas berkat dan
rahmatNya karena penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis
menyusun skripsi dengan judul: “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan Dengan Tingkat
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa”. Studi
Kasus pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kota
Yogyakarta
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan,
kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2.
Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta;
3.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta;
4.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan
waktu dalam
memberikan bimbingan,
memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
5.
Segenap staf dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan,
Universitas
Sanata
Dharma,
Yogyakarta
yang
telah
memberikan tambahan pengetahuan, dukungan dan bantuan selama proses
perkuliahan;
6.
Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta yang telah membantu dalam kelancaran proses belajar dan
administrasi selama ini;
7.
Pemimpin dan seluruh staf beserta karyawan perpustakaan kampus I
Mrican, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah bersedia
melayani peminjaman buku-buku serta menyediakan fasilitas salama
belajar hingga penyusunan skripsi ini;
8.
Orang tua saya Bapak Ignatius dan Mama Sisilia, Romo Hadi, Adikku
terkasih Aprilia, dan semua sanak keluarga penulis yang telah memberikan
dukungan doa, dukungan material, semangat, motivasi, dan cinta kepada
penulis selama ini;
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Batasan Masalah ............................................................................
5
C. Rumusan Masalah .........................................................................
6
D. Tujuan Penelitian...........................................................................
6
E. Manfaat Penelitian.........................................................................
7
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pendekatan Saintifik ......................................................................
9
1. Pengertian Pendekatan Saintifik ...............................................
9
2. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ........ 11
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ..... 12
4. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ................. 12
5. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik. 12
B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi .......................................... 22
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ........................................ 22
2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .................... 26
3. Proses Berpikir Tingkat Tinggi ............................................... 27
4. Konsep Dasar Utama Berpikir Tingkat Tinggi ....................... 30
C. Pendidikan Karakter ...................................................................... 33
1. Pengertian Pendidikan Karakter dan Makna Pendidikan
Karakter .................................................................................... 33
2. Ruang Lingkup Model Pendidikan Karakter ........................... 36
3. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ............................................... 37
4. Tujuan Pendidikan Karakter .................................................... 44
5. Implementasi Pendidikan Karakter .......................................... 46
D. Kerangka Teori .............................................................................. 47
1. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ........................ 51
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
Pengembangan Karakter Siswa ................................................ 53
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 56
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 56
C. Subjek da Objek Penelitian ........................................................... 57
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 57
E. Operasionalisasi Variabel .............................................................. 58
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 63
1. Teknik Kuesioner .................................................................... 63
2. Teknik Wawancara .................................................................. 63
G. Pengujian Instrumen Penelitian ..................................................... 64
1. Pengujian Validitas ................................................................. 64
2. Pengujian Reliabilitas .............................................................. 67
H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 70
1. Teknik Analisis Data Deskriptif.............................................. 76
2. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis ........... 76
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................... 74
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ................................................ 79
C. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 81
D. Pembahasan ................................................................................... 84
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 92
B. Keterbatasan .................................................................................. 93
C. Saran .............................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 95
LAMPIRAN ..................................................................................................... 99
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Tabel Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum.................
1
Tabel 2.1 Kegiatan Pembelajaran .................................................................... 14
Table 2.2 Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ................................................. 23
Tabel 2.3 Cognitive Process Dimension .......................................................... 27
Tabel 2.4 Nilai-nilai yang Diinternalisasikan dalam Pendidikan Karakter...... 38
Tabel 2.5 Konfigurasi Karakter dalam Konteks Totalitas Proses Psikologis
dan Sosial-Kultur ............................................................................. 47
Tabel 2.6 Kelompok Konfigurasi Karakter ..................................................... 47
Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Siswa ......................................... 58
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Implementasi Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan ...................................... 59
Tabel 3.3 Operasionalisasi Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
pada Materi Pembelajaran Rekonsiliasi Bank dan Pencatatan Pos
Penyesuaiannya ............................................................................... 60
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Pengembangan Karakter Siswa ............. 62
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Pendekatan Saintifik .... 65
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Tingkat Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi ................................................................... 66
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Butir Intsrumen Pengembangan
Karakter Siswa................................................................................. 66
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Butir Instrumen Pendekatan Saintifik
xvii
68
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Butir Instrumen Tingkat Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi ................................................................... 69
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Butir Instrumen Pengembangan
Karakter Siswa .............................................................................. 69
Tabel 3.11 Tabel PAP tipe II............................................................................ 70
Tabel 3.12 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan .................................... 72
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah ....... 74
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah .... 75
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 75
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Implementasi Pendekatan Saintifik ................ 76
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi 77
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengembangan Karakter Siswa ...................... 78
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................ 79
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
dengan Pengembangan Karakter Siswa........................................... 80
Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dengan Tingkat Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi ................................................................................. 82
Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
dengan Pengembangan Karakter Siswa ........................................ 83
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ranah Pendekatan Saintifik ......................................................... 13
Gambar 2.2 Kerangka Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi .......................... 31
Gambar 2.3 Posisi Karakter dalam Ranah Pendidikan .................................... 43
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Kuesioner Instrumen Penelitian ...............................................
99
Lampiran II
Kunci Jawaban Rekonsiliasi Bank ........................................... 108
Lampiran III Data Induk Pra Penelitian ........................................................ 111
Lampiran IV
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................ 114
Lampiran V
Tabel r ...................................................................................... 116
Lampiran VI Surat Ijin Penelitian ................................................................. 117
Lampiran VII Data Induk Penelitian .............................................................. 118
Lampiran VIII Uji Normalitas ........................................................................ 128
Lampiran IX
Uji Korelasi Spearman ........................................................... 129
Lampiran X
Hasil Wawancara Guru .......................................................... 130
xx
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Berbagai usaha telah dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia. Usaha-usaha pemerintah tersebut
diantaranya peningkatan kualitas kemampuan guru, perbaikan sistem
pengajaran, dan pembaharuan kurikulum. Dari sejumlah usaha tersebut,
pembaharuan kurikulum merupakan usaha pemerintah yang paling
mendapatkan perhatian para pelaku dan pemerhati dunia pendidikan.
Pembaharuan kurikulum yang dimaksud adalah lahirnya kurikulum baru
yaitu Kurikulum 2013 yang menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Kurikulum 2013 mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2014/2015.
Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada
sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun
2006 (Fadlillah,2014:16). Berikut ini disajikan gambaran pengembangan
Kurikulum 2013 dari KTSP menurut Mulyasa (2014:63),
Tabel 1.1
Tabel Penyempurnaan PolaPikir Perumusan Kurikulum
No.
1.
KBK 2004
KTSP 2006
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari Standar Isi
1
Kurikulum 2013
Standar Kompetensi
Lulusan diturunkan dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
No.
2.
3.
KBK 2004
KTSP 2006
Kurikulum 2013
kebutuhan
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi
Lulusan melalui Kompetensi
Inti yang bebas mata
pelajaran
Standar Isi dirumusakan
berdasarkan Tujuan Mata
Pelajaran (Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran) yang
dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran
pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan
4.
Kompetensi diturunkan dari mata
pelajaran
5.
Mata pelajaran lepas satu dengan
yang lain, seperti sekumpulan
mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan
Mata pelajaran diturunkan
dari kompetensi yang ingin
dicapai
Semua mata pelajaran diikat
oleh kompetensi inti (tiap
kelas)
Fokus Kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan
kesimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Fadlillah, 2014:16). Harapannya
melalui Kurikulum 2013 ini dihasilkan insan Indonesia yang produktif,
kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan dan
pengetahuan terintegrasi (Mulyasa, 2014:99).
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
pendidikan dilaksanakan dengan berdasarkan pendekatan saintifik
(scientific approach). Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran tersebut dilakukan melalui proses ilmiah
(Fadlillah,
2014:175).
Pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Namun untuk mata
pelajaran atau materi atau situasi tertentu sangat mungkin pendekatan
ilmiah ini secara procedural tidak selalu tepat diaplikasikan.
Salah satu tujuan penerapan pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran adalah meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa. Berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir pada level yang tinggi,
tidak hanya sekedar mengingat atau menghafal materi pelajaran, tetapi
dapat
menggunakan
informasi
yang
telah
dipelajarinya
untuk
menyelesaikan suatu permasalahan atau mencari jawaban dari situasi yang
membingungkan,
bahkan
seharusnya
siswa
dapat
membuat
atau
menciptakan suatu produk dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Dengan demikian semakin baik implementasi pendekatan saintifik
semakin baik pula tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Keterampilan berpikir yang diperlukan pada jenjang sekolah
menengah atas dan perguruan tinggi merupakan keterampilan berpikir
tingkat tinggi (high order thinking skills). Menurut King et al (2009),
keterampilan berpikir mencakup tiga level tertinggi dalam taksonomi
Bloom,
yaitu
mengevaluasi.
menganalisis,
Dalam
mensintesis
pembelajaran
atau
akuntansi,
memadukan,
ketiga
dan
tingkatan
keterampilan berpikir tingkat tinggi tentu sangat diperlukan dan bahkan
diharapkan menjadi paradigma dalam berpikir dalam rangka menyikapi
berbagai praktik kehidupan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Kurikulum diharapkan membekali peserta didik dengan berbagai
sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman
dan tuntutan teknologi. Hal demikian penting, agar lulusan mampu
menjawab tantangan arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan
masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur, serta adaptif terhadap
berbagai perubahan. Dalam Kurikulum 2013, pendidikan karakter
bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang
mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik
secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi
lulusan pada satuan pendidikan.
Pembelajaran saintifik pada Kurikulum 2013 diintegrasikan dengan
pendidikan karakter dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi.
Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada
setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan
dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai
dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif,
tetapi menyentuh internalisasi, dan pengalaman nyata dalam kehidupan
sehari-hari.
Masalah yang dirasakan guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di
Kota Yogyakarta adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam
pembelajaran akuntansi keuangan yang masih rendah. Hal ini tampak dari
kesulitan siswa dalam mengerjakan soal, jika soal disajikan dalam bentuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
uraian yang menuntut siswa berkemampuan dalam menganalisis. Dalam
hal karakter, para guru merasakan belum adanya perubahan pada karakter
siswa seperti berbuat jujur, displin, dan lain-lain. Hal demikian diduga
kuat disebabkan implementasi Kurikulum 2013 khususnya pendekatan
saintifik yang seharusnya diterapkan dalam pembelajaran belum berjalan
sebagaimana mestinya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian ini dirumuskan judul
penelitian “Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Tingkat
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa
SMK”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada 2 SMK Negeri dan 4
SMK Swasta di Kota Yogyakarta.
B.
Batasan Masalah
Ada beberapa tujuan implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran, diantaranya: meningkatkan kemampuan intelektual siswa
dalam berpikir tingkat tinggi, mengembangkan karakter siswa, membentuk
kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara
sistematik, belajar sebagai kebutuhan, mengkomunikasikan ide, serta
diperolehnya hasil belajar yang tinggi (Hosnan, 2014:36-37). Penelitian ini
memfokuskan
pembelajaran
pada
akuntansi
implementasi
keuangan
pendekatan
dan
saintifik
dampaknya
pada
dalam
tingkat
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
secara lebih spesifik pada materi rekonsiliasi bank dan pencatatan pos
penyesuaiannya.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.
Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi
rekonsiliasi bank dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi?
2.
Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi
rekonsiliasi bank dengan pengembangan karakter siswa?
D.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan
penelitian ini untuk mengetahui:
1.
Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank
dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
2.
Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank
dengan pengembangan karakter siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi guru selama
menerapkan
pembelajaran
berdasarkan
pendekatan
saintifik
khususnya untuk pembelajaran pengantar akuntansi keuangan materi
rekonsiliasi bank. Cakupan evaluasi berkenaan dengan sejauh mana
efektifitas penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran dan
dampaknya pada tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
pengembangan karakter siswa.
2.
Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah
tentang kesiapan guru-guru dalam mengimplementasikan Kurikulum
2013.
3.
Bagi universitas
Penelitian ini dapat dijadikan sarana aktualisasi pengetahuan yang
telah didapatkan penulis selama melaksanakan studi, dan juga
sebagai
bahan
perbandingan
antara
teori
dengan
fakta
pengimplementasian Kurikulum 2013.
4.
Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti
berikutnya untuk melakukan penyelidikan tentang faktor-faktor
mana yang menjadi kesulitan guru dalam implementasi Kurikulum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
2013 ataupun penelitian pengembangan yang relevan dengan hasil
penelitian ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pendekatan Saintifik
1.
Pengertian Pendekatan Saintifik
Menurut Hosnan (2014:34), pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan
mengamati
(untuk
mengidentifikasikan
atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukam atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Sementara menurut
Fadlillah (2014:175), pendekatan scientific adalah pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran tersebut dilakukan melalui proses
ilmiah.
Barringer et
al (2010) sebagaimana dikutip Yunus Abidin
(2014:125) menyatakan bahwa pembelajaran proses saintifik
merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara
sistematis, dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang
penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Menurut Yunus Abidin
(2014:127), pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang
dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui
serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir
kritis,
berpikir
kreatif,
dan
berkomunikasi
dalam
upaya
meningkatkan pemahaman siswa.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach). Di dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik,
peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta
didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang
dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di
sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang
bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang
berkembang, peserta didik telah, sedang, dan akan mengalami empat
tahap perkembangan
operasional,
intelektual,
operasional
konkrit,
yakni sensori motor, pradan
operasional
formal
(Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena
itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses
dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran sehingga tujuan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
pembelajaran sesuai kompetensi dasar dapat tercapai dengan
optimal.
2.
Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik
sebagai berikut (Hosnan, 2014:36):
a.
b.
c.
d.
Berpusat pada siswa.
Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi
konsep, hukum atau prinsip.
Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam
merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa.
Dapat mengembangkan karakter siswa.
Secara lebih spesifik, pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
proses pembelajaran mempunyai kriteria sebagai berikut (Hosnan,
2014:38):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang
dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan
sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
Penjelasan guru, respons siswa dan interaksi edukatif gurusiswa terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran
subjektif atau penalaran yang menyimpan dari alur berpikir
logis.
Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis,
analistis dan tepat dalam mengidentifikasikan, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain
dari materi pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional
dan objektif dalam merespons materi pembelajaran.
Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
namun menarik sistem penyajiannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.
12
Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Beberapa
prinsip
pendekatan
saintifik
dalam
kegiatan
pembelajaran sebagai berikut (Hosnan, 2014:37):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
4.
Pembelajaran berpusat pada siswa.
Pembelajaran membentuk students self concept.
Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan
prinsip.
Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan
berpikir siswa.
Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan
motivasi mengajar guru.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
kemampuan dalam komunikasi.
Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip
yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan
pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik sebagai berikut (Hosnan, 2014: 36-37):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
5.
Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan
suatu masalah secara sistematik.
Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel ilmiah.
Untuk mengembangkan karakter siswa.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua
jenjang dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik. Proses
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
pembelajaran saintifik menyentuh tiga ranah pembelajaran, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran yang
melibatkan ketiga ranah tersebut digambar sebagai berikut (Hosnan,
2014: 32):
Gambar 2.1. Pendekatan saintifik (scientific approach)
Attitude/
sikap
(tahu
mengapa)
Skill/ketera
mpilan
(tahu
bagaimana)
Dari
Siswa
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
gambar diatas
dapat
Knowledge/
pengetahua
n
(tahu apa)
disimpulkan
bahwa proses
pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga
ranah tersebut secara utuh atau holistik, artinya pengembangan ranah
satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian,
proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang
mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terintegrasi.
Adapun bentuk kegiatan pembelajaran melalui pendekatan
saintifik dapat dilihat, seperti tabel 2.1 berikut (Hosnan, 2014:39):
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Tabel 2.1
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Aktivitas Pembelajaran
Mengamati (Observing)
Melihat, mengamati, membaca,
mendengar, menyimak (tanpa dan
dengan alat)
Menanya
(Questioning)
Mengajukan pertaanyaan dari yang
faktual sampai ke yang bersifat
hipotesis; diawali dengan bimbingan
guru sampai dengan mandiri (menjadi
suatu kebiasaan).
Menentukan data yang diperlukan dari
pertanyaan yang diajukan, menentukan
sumber data (benda, dokumen, buku,
eksperimen), mengumpulkan data.
Menganalisis data dalam bentuk
membuat kategori, menentukan
hubungan data kategori,
menyimpulkan dari hasil analisis data;
dimulai dari unstructured-uni
structured-multistructure-complicated
structure
Menyampaikan hasil konseptualitas
dalam bentuk lisan, tulisan, diagram,
bagan, gambar atau media lainnya.
Pengumpulan Data
(Experimenting)
Mengasosiasi
(Associating)
Mengkomunikasikan
Catatan: Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Menyediakan sumber belajar,
Mendorong siswa berinteraksi dengan sumber belajar
(menugaskan),
Mengajukan pertanyaan agar siswa memikirkan hasil
interaksinya,
Memantau persepsi dan proses berpikir siswa serta
memberikan scaffolding,
Mendorong siswa berdialog berbagi hasil pemikirannya,
Mengkonfirmasi pemahaman yang diperoleh, dan
Mendorong siswa untuk merefleksikan pengalaman belajarnya.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, dan mengkomunikasikan untuk semua mata pelajaran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin
pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara
prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran
harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan
menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.
Sejalan dengan tabel 2.1 di atas, Kemendikbud (2013b),
sebagaimana dikutip Yunus Abidin (2014:133) mengungkapkan
langkah-langkah
pembelajaran
dengan
pendekatan
saintifik
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Mengamati
Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki
keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara
nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka
pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang
lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak
terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Kegiatan mengamati sangat bermanfaat untuk memenuhi rasa
ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan
yang
tinggi.
Kegiatan
mengamati
dalam
pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
seperti berikut ini:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
16
Menentukan objek apa yang akan diamati.
Membuat pedoman pengamatan sesuai dengan lingkup
objek yang akan diamati.
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu
diobservasi, baik primer maupun sekunder.
Menentukan di mana tempat objek pengamatan.
Menentukan secara jelas bagaimana pengamatan dilakukan
untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil
pengamatan, seperti menggunakan buku catatan, kamera,
tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Kegiatan
pengamatan
dalam
proses
pembelajaran
meniscayakan keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam
kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik
dalam observasi tersebut sebagai berikut (Yunus Abidin,
2014:135): (1) observasi terbuka; (2) observasi terfokus; (3)
observasi terstruktur; dan (4) observasi sistematik.
Praktik pengamatan dalam pembelajaran hanya akan efektif
jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alatalat pencatatan dan alat-alat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk
merekam pembicaraan; (2) kamera, untuk merekam objek atau
kegiatan secara visual; (3) film atau video, untuk merekam
kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (4) alat-alat lain
sesuai dengan keperluan. Instrumen yang digunakan dalam
melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala
rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record),
catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan
peserta didik selama observasi pembelajaran disajikan berikut ini
(Yunus Abidin, 2014: 136):
1.
2.
3.
Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang
diobservasi untuk kepentingan pembelajaran.
Banyak atau sedikit serta homogenitas atau heterogenitas
subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak
dan heterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi,
makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum
observasi dilaksanakan, guru dan peserta didik sebaiknya
menentukan dan menyepakati cara dan prosedur
pengamatan.
Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak
dicatat, direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat
catatan atas perolehan observasi.
b. Menanya
Langkah kedua dalam pembelajaran saintifik adalah
bertanya. Bertanya di sini dapat pertanyaan dari guru atau dari
murid. Didalam pembelajaran kegiatan bertanya berfungsi sebagai
berikut (Yunus Abidin, 2014:136-137):
1.
2.
3.
4.
5.
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian
peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif
belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk
dirinya sendiri.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus
menyampaikan rancangan untuk mencari solusinya.
Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap,
keterampilan, dan pemahamannya atas substansi
pembelajaran yang diberikan.
Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam
berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban
secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik
dan benar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6.
7.
8.
9.
18
Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,
berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan
menarik simpulan.
Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan
menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata,
serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta
sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan
kemampuan berempati satu sama lain.
Dengan
memberi
kesempatan
siswa
bertanya
atau
menjawab pertanyaan guru menumbuhkan suasana pembelajaran
yang akrab dan menyenangkan. Dalam mengajukan pertanyaan
diperhatikan kualitas pertanyaan. Pertanyaan yang berkualitas
akan menghasilkan jawaban yang berkualitas. Kriteria pertanyaan
yang baik tersebut sebagai berikut (Yunus Abidin, 2014:137):
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Singkat dan jelas.
Menginspirasi jawaban.
Memiliki fokus.
Bersifat probing atau divergen.
Bersifat validatif atau penguatan.
Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.