Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa : survei pada 5 SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN KEMAMPUAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PENGEMBANGAN
KARAKTER SISWA
Survei pada 5 SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten
Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Cyrillus Krismayoga
NIM: 11 1334 022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN KEMAMPUAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PENGEMBANGAN
KARAKTER SISWA
Survei pada 5 SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten
Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Cyrillus Krismayoga
NIM: 11 1334 022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Orang tua dan kakak, serta seluruh keluarga besar
Teman-teman dan sahabat Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2011
Universitas Sanata Dharma
TERIMA KASIH
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
"Happiness is not ready made—it comes from our own actions." Dalai Lama
“Kehidupan yang benar dan sejati ialah: Bapa, melalui Putra, dan dalam Roh
Kudus, mencurahkan anugerah-anugerah surgawi-Nya kepada segala sesuatu
tanpa kecuali. Melalui kerahiman-Nya kita manusia juga menerima janji hidup
ilahi yang tak dapat diragukan lagi” Santo Cyrillus
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Maret 2017
Penulis
Cyrillus Krismayoga
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Cyrillus Krismayoga
Nomor Mahasiswa
: 11 1334 022
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN
PERSEPSI
SISWA
TENTANG
IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Maret 2017
Yang menyatakan
Cyrillus Krismayoga
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Survei pada 5 SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten
Sleman
Cyrillus Krismayoga
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan materi rekonsiliasi bank dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa; (2) hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank dengan
pengembangan karakter siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional pada 3 SMK Negeri dan
2 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian
Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi pada Tahun Ajaran 2014/2015 di
Kabupaten Sleman. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2014
sampai dengan Mei 2015. Populasi penelitian ini berjumlah 822 siswa.
Sampel penelitian ini berjumlah 331 siswa. Teknik penarikan sampel adalah
purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah
korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan persepsi
siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank dengan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (Spearman’s rho = 0,081 dan nilai sig.(2-tailed) = 0,143 > α =
0,05); (2) ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi materi rekonsiliasi bank dengan
pengembangan karakter siswa (Spearman’s rho = 0,444 dan nilai sig.(2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTION ON THE
IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN LEARNING
FINANCIAL ACCOUNTING LESSON AND STUDENTS’ HIGH-LEVEL
LEARNING ABILITY AND CHARACTER DEVELOPMENT
(A Survey in Five Vocational High Schools in Business and Management
Expertise Program in Sleman Regency)
Cyrillus Krismayoga
Sanata Dharma University
2017
This research aims to find out: (1) the correlation between students’
perception on the implementation of scientific approach in learning financial
accounting with learning materials on bank reconciliation and students’
higher thinking level ability and (2) the correlation between students’
perception on the implementation of scientific approach in learning financial
accounting with learning materials on bank reconciliation and students’
character development.
This research is a correlation research at three Public Vocational High
Schools and two Private Vocational High Schools with the Accounting
Expertise Package of the Financial Expertise Program of the Business and
Management Expertise Field in 2014/2015 academic in Sleman Regency. It
was conducted from October 2014 until May 2015. The population were 882
students. The samples of this research were 331 students. The techniques of
taking samples was purposive sampling. The data were collected by a
questionnaire and interviews, and were analyzed by the Spearman Correlation
test.
The research results indicate that (1) there is no correlation between
students’ perception on the implementation of scientific approach in learning
financial accounting with learning materials on bank reconciliation and
students’ higher thinking level ability (Spearman’s rho = 0.081 and the 2tailed significance level = 0.143 > α = 0.05); but (2) there is a significant
correlation between students’ perception on the implementation of scientific
approach in learning financial accounting with learning materials on bank
reconciliation and students’ character development (Spearman’s rho = 0.444
and the 2-tailed significance level = 0.000 < α = 0.05).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul: “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa”. Survei pada 5 SMK Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Akuntansi.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
dukungan, dan doa yang diberikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3.
Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
4.
Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., SIP., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang
telah membimbing, mendukung, memberikan kritik, dan saran sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., yang berkenan membimbing dan
memberi semangat.
6.
Segenap staf dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan
berbagai pengetahuan selama proses perkuliahan.
7.
Kedua orang tua saya, mendiang Bapak Alexius Djulioto dan Ibu Regina
Martanti yang selalu mendukung dan mendoakan.
8.
Kakakku Birgita Kristiningrum atas dukungan dan doanya.
9.
Seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi 2011
yang juga telah membantu dan mendukungan selama ini.
10. Teman-teman Orang Muda Katolik Paroki St. Antonius Muntilan atas
dukungan dan doa yang diberikan selama ini.
11. Para sahabat dan teman-teman yang banyak membantu, mendoakan, serta
memberi semangat.
12. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk
bantuan dan dukungannya selama ini.
13. Kepala sekolah, guru dan para siswa kelas XI SMK Bidang Keahlian Bisnis
dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di
Kabupaten Sleman yang telah bersedia meluangkan waktunya membantu
dalam penelitian ini.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 9 Maret 2017
Penulis
Cyrillus Krismayoga
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
i
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT.......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Batasan Masalah .........................................................................
6
C. Rumusan Masalah.......................................................................
7
D. Tujuan Penelitian ........................................................................
7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................
7
KAJIAN TEORI
A. Pendekatan Saintifik ...................................................................
9
1. Pengertian Pendekatan Saintifik ............................................
9
2. Karakteristik Pembelajaran Saintifik ..................................... 10
3. Prinsip-prinsip Pendekatan Saintifik...................................... 12
4. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik............... 12
5. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik .............................. 13
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ....................................... 16
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ....................................... 16
2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................... 18
3. Higher Order Thinking Skills Menurut Taksonomi Bloom
Revisi ..................................................................................... 19
C. Pendidikan Karakter ................................................................... 22
1. Pengertian Pendidikan Karakter dan Makna Pendidikan
Karakter ................................................................................. 22
2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ............................................. 26
3. Tujuan Pendidikan Karakter .................................................. 29
4. Ruang Lingkup Model Pendidikan Karakter ......................... 32
5. Implementasi Pendidikan Karakter ........................................ 35
D. Kerangka Teori.............................................................................. 36
1. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ...... 36
2. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa ................ 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian ............................................................................ 40
B. Tempat danWaktu Penelitian...................................................... 40
C. Subjek dan Objek Penelitian....................................................... 40
D. Populasi Penelitian...................................................................... 41
E. Operasionalisasi Variabel ........................................................... 42
F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 46
1. Kuesioner ............................................................................... 46
2. Wawancara............................................................................. 46
G. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................. 47
1. Pengujian Validitas ................................................................ 47
2. Pengujian Reliabilitas............................................................. 50
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Teknik Analisis Data .................................................................. 52
1. Statistik Deskriptif ................................................................. 53
2. Pengujian Prasyarat Analisis.................................................. 53
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data............................................................................. 57
1. Deskripsi Responden Penelitian............................................. 58
2. Deskripsi Data Penelitian....................................................... 59
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data.............................................. 62
1. Pengujian Normalitas ............................................................. 62
C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 63
1. Pengujian Hipotesis Pertama ................................................. 63
2. Pengujian Hipotesis Kedua .................................................... 65
D. Pembahasan ................................................................................ 66
1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ...... 66
2. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa ................ 69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 72
B. Keterbatasan................................................................................ 73
C. Saran ........................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75
LAMPIRAN..................................................................................................... 78
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Deskripsi Langkah Pembelajaran ............................................... 14
Tabel 2.2
Konfigurasi Karakter dalam Konteks Totalitas Proses Psikologis dan Sosio-Kultural ............................................................... 36
Tabel 2.3
Kelompok Konfigurasi Karakter ................................................ 36
Tabel 3.1
Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Responden Penelitian........... 42
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Implementasi Pendekatan
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan .................. 43
Tabel 3.3
Operasionalisasi Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi pada Materi Pembelajaran Rekonsiliasi Bank dan
Pencatatan Pos Penyesuaiannya.................................................. 44
Tabel 3.4
Operasionalisasi Variabel Pengembangan Karakter Siswa ........ 45
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Persepsi Siswa
Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran Akuntansi Keuangan ............................................ 48
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Variabel
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ........................................ 49
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Intsrumen Pengembangan
Karakter Siswa ............................................................................ 49
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Persepsi
Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran Akuntansi Keuangan ............................................ 51
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi ............................................................. 52
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel
Pengembangan Karakter Siswa .................................................. 52
Tabel 3.11
Tabel PAP tipe II ........................................................................ 53
Tabel 3.12
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan................................. 55
Tabel 4.1
Nama Sekolah dan Jumlah Siswa ............................................... 57
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah.. 58
Tabel 4.3
Distribusi Sekolah....................................................................... 58
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis
Kelamin....................................................................................... 59
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Data Variabel Presepsi Siswa tentang
Implementasi Pendekatan Saintifik............................................. 59
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Data Variabel Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi ........................................................................... 60
Tabel 4.7
Distribusi Frekeunsi Data Variabel Pengembangan Karakter
Siswa ........................................................................................... 61
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi......................................... 62
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa..................... 63
Tabel 4.10
Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dengan Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa ............................................................................... 64
Tabel 4.11
Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa..................... 65
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Pendekatan Saintifik............................................................... 13
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner Instrumen Penelitian........................................... 78
Lampiran 2
Kunci Jawaban Soal Rekonsiliasi Bank .............................. 88
Lampiran 3
Data Induk ........................................................................... 92
Lampiran 4
Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ......... 105
Lampiran 5
Hasil Pengujian Normalitas ................................................. 111
Lampiran 6
Hasil Pengujian Korelasi Spearman .................................... 112
Lampiran 7
Mean, Median, Modus ......................................................... 113
Lampiran 8
Silabus Akuntansi Keuangan SMK Mata Pelajaran
Rekonsiliasi Bank ................................................................ 118
Lampiran 9
r Tabel.................................................................................. 122
Lampiran 10
Perhitungan PAP II .............................................................. 125
Lampiran 11
Hasil Kuesioner ................................................................... 129
Lampiran 12
Surat Izin Penelitian............................................................. 137
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS) menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi-potensi
yang ada dalam diri para peserta didik itu sendiri. Untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional tersebut dibutuhkan suatu alat yang disebut dengan
kurikulum.
Kurikulum berasal dari bahasa latin yakni curriculae yang memiliki
arti jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari (Oemar Hamalik,
2007:16). Kurikulum menunjukkan jangka waktu pendidikan yang harus
ditempuh seorang siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dalam
perkembangannya kurikulum
tidak hanya sekedar menunjuk waktu
menempuh pendidikan, tetapi kurikulum memuat hal-hal berikut ini (Oemar
Hamalik, 2007:16): 1) kurikulum memuat isi dan materi pelajaran; 2)
kurikulum sebagai rencana pembelajaran; dan 3) kurikulum sebagai
pengalaman belajar. Dengan kata lain, kegiatan kurikulum tidak terbatas
dalam ruang kelas saja, melainkan mencakup kegiatan di luar kelas. Secara
pedagogis,
kurikulum
adalah
rancangan
1
pendidikan
yang
memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu
suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya
untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya
(Daryanto, 2014:1). Dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2003, Kurikulum
diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 sudah mulai diberlakukan pada tahun ajaran
2013/2014 yang lalu, namun pada waktu itu masih terbatas di beberapa
sekolah. Namun sejak tahun ajaran 2014/2015 seluruh sekolah dari berbagai
jenjang di Indonesia mulai menggunakan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013
ini dikembangkan dari kurikulum sebelumnya, Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, dengan memperhatikan faktor-faktor yaitu (Permendikbud No 59
Tahun 2014): 1) tantangan internal; 2) tantangan eksternal; 3) penyempurnaan
pola pikir; 4) penguatan tata kelola kurikulum; dan 5) penguatan materi. Oleh
karenanya, Kurikulum 2013 dipandang lebih sesuai dengan keadaan
Indonesia saat ini.
Berbeda dengan kurikulum KTSP yang mana setiap mata pelajaran
diajarkan dengan pendekatan berbeda, dalam Kurikulum 2013 semua mata
pelajaran diajarkan menggunakan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan
saintifik. Berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Dyer (Ridwan Abdulah,
2014:53), pendekatan saintifik dalam pembelajaran memiliki komponen
proses pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
informasi, menalar/asosiasi, dan membentuk jejaring/melakukan komunikasi.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi
atau
menemukan
masalah),
merumuskan
masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai
teknik,
menganalisis
data,
menarik
kesimpulan
dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” (Daryanto,
2014 : 51).
Proses pembelajaran kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA
ataupun sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah yang
menyentuh pada 3 ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan
pendekatan ilmiah. Adapun tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah (Daryanto, 2014:54): 1) untuk meningkatkan kemampuan intelek
khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa; 2) untuk membentuk
kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik; 3)
terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar
merupakan suatu kebutuhan; 4) diperoleh hasil belajar yang tinggi; 5) untuk
melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis
artikel ilmiah; dan 6) untuk mengembangkan karakter siswa.
Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menekankan pada
kemampuan siswa utuk berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
merupakan kemampuan berpikir yang meliputi berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan kreatif (King et al,1998:1). Thomas dan Thorne (2010)
menyatakan bahwa berpikir tingkat tinggi menempatkan aktivitas berpikir
pada jenjang yang lebih tinggi dari sekedar menyatakan fakta. Pusat
perhatiannya adalah apa yang akan dilakukan terhadap fakta. Artinya, fakta
harus dipahami, dihubungkan satu sama lain, dikategorikan, dimanipulasi,
ditempatkan bersama-sama dalam cara-cara baru atau diterapkan seperti yang
kita mencari solusi baru untuk masalah baru. Berdasarkan pengertian dari
berpikir tingkat tinggi dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik pada
Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa dan prosesnya dapat dipelajari dan disempurnakan dengan
menggunakan strategi pengajaran yang disesuaikan (Baker Patilo, 2011).
Kurikulum 2013 dikembangkan sesuai dengan filosofi pendidikan,
yaitu pendidikan sebagai sarana untuk membangun kehidupan masa kini dan
masa depan yang lebih dalam berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik. Pendekatan saintifik
dirasa sesuai untuk mengembangkan karakter siswa. Karakter didefinisikan
sebagai tabiat;
sifat-sifat
kejiwaan,
akhlak
atau
budi
pekerti
yang
membedakan seseorang dengan yang lain; watak (KBBI, 2008). Karakter
tersebut tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibangun dan dibentuk
untuk menjadi bangsa yang bermartabat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dalam membentuk dan membangun karakter bangsa, dikenal istilah
pendidikan karakter. Menurut Zubaedi (2013:14), pendidikan karakter
diartikan sebagai usaha sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah untuk
membantu
pengembangan
karakter
optimal.
Untuk
mendukung
pengembangan karakter peserta didik harus melibatkan seluruh komponen di
sekolah baik dari aspek isi kurikulum, proses pembelajaran, kualitas
hubungan, penanganan mata pelajaran, pelaksanaan aktivitas ko-kurikuler,
serta etos seluruh lingkungan sekolah. Samani dan Hariyanto (2013:46)
memaknai pendidikan karakter sebagai sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan
sehingga menjadi manusia insan kamil.
Pelaksanaan Kurikulum 2013 masih jauh dengan apa yang diharapkan
oleh Kemendikbud. Hal ini dapat dilihat dari tidak tercapainya tujuan-tujuan
pendekatan saintifik, yaitu tidak ada perbedaan hasil belajar siswa dari segi
kognitif maupun afektif. Keadaan seperti ini juga terlihat di beberapa SMK di
Kabupaten Sleman yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Menurut
informasi dari beberapa guru, banyak siswa belum mampu untuk
mengerjakan soal yang berkaitan dengan analisis, dimana dalam konteks
pendekatan saintifik menjadi bentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Dalam segi pengembangan karakter dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada
perubahan karakter dalam diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasar latar
belakang
masalah
tersebut,
penulis
bermaksud
melakukan penelitian mengenai implementasi pendekatan saintifik dalam
pelajaran akuntansi keuangan dan dalam hubungannya dengan ketercapaian
tujuan pelaksanaan pendekatan saintifik. Judul dari penelitian ini selanjutnya
dirumuskan
sebagai
berikut
“Hubungan
Persepsi
Siswa
Tentang
Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan
Karakter Siswa”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada 5 (lima) SMK
negeri dan swasta di Kabupaten Sleman.
B. Batasan Masalah
Dalam pola pikir perumusan Kurikulum 2013, semua mata pelajaran
harus berkontribusi untuk: meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir
tingkat tinggi, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah
secara sistematis, diperolehnya hasil belajar yang tinggi, melatih siswa dalam
mengomunikasikan ide-ide, dan untuk mengembangkan karakter siswa
(Hosnan, 2014:36). Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan materi rekonsiliasi bank dan
dampaknya
pada
tingkat
pengembangan karakter siswa.
kemampuan
berpikir
tingkat
tinggi
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dirumuskan
masalah penelitian, yaitu:
1. apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kemampuan
berpikir tingkat tinggi?
2. apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan
karakter siswa?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa.
2. hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi guru
dalam menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
khususnya dalam mata pelajaran akuntansi materi rekonsiliasi bank.
Berdasarkan hasil evaluasi, guru diharapkan dapat merancang model
pembelajaran yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan perkembangan karakter siswa.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sekolah
mengenai kesiapan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para
peneliti selanjutnya terkait dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dan pendidikan karakter dalam pendekatan saintifik pada Kurikulum
2013. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dalam
bentuk penelitian tindakan maupun penelitian pengembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pendekatan Saintifik
1. Pengertian Pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Hosnan
(2014:34), adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis
data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, prinsip yang
ditemukan. Menurut Iskandar (2008:16), pendekatan scientific (ilmiah)
adalah suatu proses penyelidikan secara sistematik yang terdiri atas
bagian bagian yang saling bergantung (interdependent).
Menurut Daryanto (2014:51), pembelajaran dengan pendekatan
saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi
atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Sedangkan menurut Barringer et.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
al (2010) sebagaimana dikutip Yunus Abidin (2014: 125), pembelajaran
proses saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir
secara sistematis, dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang
penyelesaiannya tidak mudah dilihat.
Berdasarkan
beberapa
pengertian
di
atas,
maka
dapat
disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan proses
pembelajaran yang menggunakan berbagai macam langkah-langkah
sains dalam penelitian. Dalam pembelajaran saintifik, siswa tidak hanya
mendengarkan materi pembelajaran yang disampaikan guru, melainkan
mempraktikkan materi yang diajarkan sebelumnya. Siswa dipandu untuk
mencari tahu penyelesaian suatu permasalahan atau kasus dengan
pendekatan yang berbasis pada keilmuan.
2. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik
sebagai berikut (Hosnan, 2014:36):
a. Berpusat pada siswa.
b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruk konsep,
hukum atau prinsip.
c. Melibatkan
proses-proses
merangsang perkembangan
kognitif
intelek,
berpikir tingkat tinggi siswa.
d. Dapat mengembangkan karakter siswa.
yang
potensial
khususnya
dalam
keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Secara lebih spesifik, pendekatan ilmiah (scientific approach)
dalam proses pembelajaran mempunyai kriteria sebagai berikut
(Hosnan, 2014:38):
a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas
kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
b. Penjelasan guru, respon siswa dan interaksi edukatif guru-siswa
terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif atau
penalaran yang menyimpan dari alur berpikir logis.
c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis
dan tepat dalam mengidentifikasikan, memahami, memecahkan
masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari
materi pembelajaran.
e. Mendorong
dan
menginspirasi
siswa
mampu
memahami,
menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan
objektif dalam merespons materi pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
namun menarik sistem penyajiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Prinsip –prinsip pendekatan saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik menurut Hosnan (2014:37):
a. Pembelajaran berpusat pada siswa.
b. Pembelajaran membentuk students self concept.
c. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
d. Pembelajaran
memberikan
kesempatan
pada
siswa
untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan
berpikir siswa.
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru.
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan
dalam komunikasi.
h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
4. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Adapun tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah (Hosnan, 2013: 36):
a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
belajar merupakan suatu kebutuhan.
d. Diperoleh hasil belajar yang tinggi.
e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah.
f. Untuk mengembangkan karakter siswa.
5. Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik
Pembelajaran saintifik yang digunakan dalam Kurikulum 2013
memiliki proses dalam implementasinya yang menyentuh tiga ranah
pembelajaran, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses
pembelajaran yang melibatkan ketiga ranah tersebut digambar sebagai
berikut (Hosnan, 2014: 32):
Pendekatan Saintifik (scientific approach)
Gambar 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah
tersebut secara utuh atau holistik, artinya pengembangan ranah satu
tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian, proses
pembelajaran
secara
mencerminkan
utuh
keutuhan
melahirkan
penguasaan
kualitas
sikap,
pribadi
yang
pengetahuan,
dan
keterampilan yang terintegrasi.
Agar ketiga ranah pembelajaran dapat tercapai, perlu diketahui
bagaimana pembelajaran saintifik diterapkan dalam pembelajaran di
kelas. Adapun langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik
menurut Permendikbud No 103 tahun 2014:
Tabel 2.1
Deskripsi Langkah Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Bentuk Hasil
Belajar
Mengamati
(observing)
Mengamati dengan indra
(membaca, mendengar,
menyimak, melihat,
menonton dan sebagainya)
dengan atau tanpa alat
Perhatian pada
waktu mengamati
suatu objek/
membaca suatu
tulisan/ mendengar
suatu penjelasan
catatan yang dibuat
tentang yang
diamati, kesabaran,
waktu (on task)
yang digunakan
untuk mengamati
Menanya
(questioning)
Membuat dan mengajukan
pertanyaan, tanya jawab,
berdiskusi
Jenis, kualitas, dan
jumlah pertanyaan
yang diajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tentang informasi yang
belum dipahami, informasi
tambahan yang ingin
diketahui, atau sebagai
klarifikasi.
peserta didik
(pertanyaan faktual,
konseptual,
prosedural, dan
hipotetik)
Mengumpulkan
informasi/
mencoba
(experimenting)
Mengeksplorasi, mencoba,
berdiskusi,
mendemonstrasikan,
meniru bentuk/gerak,
melakukan eksperimen,
membaca sumber lain
selain buku teks,
mengumpulkan data dari
narasumber melalui
angket, wawancara, dan
memodifikasi/
menambahi/mengembang
kan
Jumlah dan kualitas
sumber yang
dikaji/digunakan,
kelengkapan
informasi, validitas
informasi yang
dikumpulkan, dan
instrumen/alat yang
digunakan untuk
mengumpulkan
data.
Menalar/
mengasosiasi
(associating)
Mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan,
menganalisis data dalam
bentuk membuat kategori,
mengasosiasi atau
menghubungkan
fenomena/ informasi yang
terkait dalam rangka
menemukan
Mengembangkan
interpretasi,
argumentasi dan
kesimpulan
mengenai
keterkaitan
informasi dari dua
fakta/konsep,
interpretasi
argumentasi dan
kesimpulan
mengenai
keterkaitan lebih
dari dua
suatu pola, dan
menyimpulkan
fakta/konsep/teori,
menyintesis dan
argumentasi serta
kesimpulan
keterkaitan antar
berbagai jenis
fakta/konsep/teori/
pendapat;
mengembangkan
interpretasi, struktur
baru, argumentasi,
dan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang menunjukkan
hubungan
fakta/konsep/teori
dari dua sumber
atau lebih yang
tidak bertentangan;
mengembangkan
interpretasi, struktur
baru, argumentasi
dan kesimpulan dari
konsep/teori/pendap
at yang berbeda
dari berbagai jenis
sumber
Mengkomunikasik
an
(communicating)
Menyajikan laporan dalam
bentuk bagan, diagram,
atau grafik; menyusun
laporan tertulis; dan
menyajikan laporan
meliputi proses, hasil, dan
kesimpulan secara lisan
Menyajikan hasil
kajian (dari
mengamati sampai
menalar) dalam
bentuk tulisan,
grafis, media
elektronik, multi
media dan lain-lain
*) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran
B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
1.
Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi
Berpikir dalam KBBI diartikan sebagai kegiatan menggunakan
akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu;
menimbang-nimbang dalam ingatan. Dalam kamus Oxford Advanced
Learner’s Dictionary yang dikutip oleh Momon Sudarma (2013:37),
thinking salah satunya diartikan, “ideas or opinions about something”.
Pemikiran adalah ide atau opini. Dengan kata lain, orang yang berpikir
adalah orang yang memiliki ide atau opini mengenai sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berbeda dengan berpikir, A. Thomas dan G. Thorne
sebagaimana dikutip oleh Rosnawati (2009) menyatakan bahwa
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) adalah
keterampilan yang lebih dari sekedar mengingat, memahami dan
mengaplikasikan.
FJ King et al (1998:1) dalam artikel “Higher Order Thinking
Skills-Definition, Teaching Strategies, Assessment” menyatakan bahwa:
“Higher order thinking skills include critical, logical, reflective,
matacognitive, and creative thinking. They are activated when
individuals encounter unfamiliar problems, uncertainties, questions, or
dilemmas. Successful applications of the skills result in explanations,
decisions, performances, and products that are valid within the context
of available knowledge and experience and that promote continued
growth in these and other intellectual skills.”
Keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi kritis, logis,
refleksif, metakognitif, dan berpikir kreatif. Hal tersebut aktif saat
seseorang menghadapi masalah yang tidak biasa, ketidakpastian,
persoalan atau dilema. Suksesnya pengaplikasian dari keterampilan itu
dapat menghasilkan penjelasan, pilihan, dan pertunjukan dan produk
yang valid dengan konteks ilmu dan pengalaman dan hal itu memajukan
keberlanjutan berkembangnya kemampuan ini dan kemampuan
intelektual yang lainnya.
Lewis dan Smith (1993) mendefinisikan berpikir tingkat tinggi
sebagai berikut:
“Higher order thinking occurs when a person takes new information
and information stored in memory an interrelates and/or rearranges
and extends this information to achieve a purpose or find possible
answer in perplexing situations”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Berpikir tingkat tinggi terjadi ketika orang itu mengambil
informasi dan menyimpannya dalam memori dan menghubungkan dan
meluaskan informasi tersebut untuk mencapai tujuan atau mencari
jawaban dari situasi yang membingungkan.
Newman (1991) sebagaimana dikutip Ghasempour et al (2012:
41), menyatakan bahwa:
“higher order thinking is defined boadly as challenge and expanded
use the mind when a person must interpret, analyze, or manipulate
informations, because a questions needs to be answered.”
Berpikir tingkat tinggi sebagai tantangan dan memperluas
pemikiran ketika seseorang harus menginterpretasikan, menganalisa,
atau memanipulasi informasi, karena sebuah pertanyaan yang harus
dijawab.
Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut, maka sejatinya
berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir pada level yang tinggi,
dimana seseorang tidak hanya sekedar mengingat saja akan tetapi
mampu menyimpan dan mengolah informasi yang telah didapatkan dan
digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau suatu
pertanyaan yang ada.
2.
Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Krathwohl (2002) menyatakan indikator untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi:
a. Menganalisis
1) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil
untuk mengenali pola atau hubungannya
2) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan
akibat dari sebuat skenario yang rumit.
3) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.
b. Mengevaluasi
1) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi
dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada
untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
2) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian
3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan.
c. Mengkreasi
1) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap
sesuatu.
2) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah.
3) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi
struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.
3.
Higher Order Thinking Skills Menurut Taksonomi Bloom Revisi
Pada Taksonomi Bloom revisi, yang termasuk ke dalam kategori
higher order thinking skills adalah pada tingkat analyze (menganalisis),
evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta). Sedangkan tiga aspek
lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat, aspek memahami,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dan aspek aplikasi, masuk dalam bagian intelektual berpikir tingkat
rendah atau lower-order thinking.
Adapun definisi untuk masing-masing tingkatan dalam kategori
berpikir tingkat tinggi sebagai berikut:
a.
Menganalisis (Analyze)
Menganalisis merupakan kemampuan untuk memecahkan
suatu permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari
permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut
serta mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari
tahu
bagaimana
keterkaitan
tersebut
dapat
menimbulkan
permasalahan. Di tingkat analisis, seseorang akan mampu
menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau
menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk
mengenali pola atau hubungannya dan mampu mengenali serta
membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang
rumit.
Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi
atribut
(attributeing),
dan
mengorganisasikan
(organizing).
Memberi atribut muncul bila siswa menemukan masalah dan
kemudian membangun ulang hal yang menjadi permasalahan.
Mengorganisasi
menunjukkan
identifikasi
unsur-unsur
hasil
komunikasi atau situasi dan mencoba mengenali bagaimana unsurunsur ini dapat menghasilkan hubungan yang baik. Mengorganisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memungkinkan siswa membangun hubungan yang sistematis dan
koheren dari potongan-potongan informasi yang diberikan. Hal
yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi unsur-unsur yang
paling penting dan relevan dengan permasalahan, kemudian
melanjutkan dengan membangun hubungan yang sesuai dari
informasi yang diberikan.
b.
Mengevaluasi (Evaluate)
Evaluasi merupakan kegiatan pemberian nilai berdasarkan
kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria dapat ditentukan
sendiri
namun
yang
biasanya
digunakan
adalah
kualitas,
efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Hal yang perlu diperhatikan
adalah tidak semua kegiatan penilaian merupakan dimensi
mengevaluasi. Namun hampir semua dimensi proses kognitif
memerlukan penilaian.
Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi
(critiquing). Mengecek merupakan kegiatan yang mengarah pada
kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari
suatu operasi atau produk. Mengkritisi mengarah pada penilaian
suatu
produk
berdasarkan
kriteria
dan
standar
eksternal.
Mengkritisi berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis. Siswa
melakukan penilaian dengan melihat sisi negatif dan positif dari
suatu hal, kemudia
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN KEMAMPUAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PENGEMBANGAN
KARAKTER SISWA
Survei pada 5 SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten
Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Cyrillus Krismayoga
NIM: 11 1334 022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN KEMAMPUAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PENGEMBANGAN
KARAKTER SISWA
Survei pada 5 SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten
Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Cyrillus Krismayoga
NIM: 11 1334 022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Orang tua dan kakak, serta seluruh keluarga besar
Teman-teman dan sahabat Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2011
Universitas Sanata Dharma
TERIMA KASIH
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
"Happiness is not ready made—it comes from our own actions." Dalai Lama
“Kehidupan yang benar dan sejati ialah: Bapa, melalui Putra, dan dalam Roh
Kudus, mencurahkan anugerah-anugerah surgawi-Nya kepada segala sesuatu
tanpa kecuali. Melalui kerahiman-Nya kita manusia juga menerima janji hidup
ilahi yang tak dapat diragukan lagi” Santo Cyrillus
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Maret 2017
Penulis
Cyrillus Krismayoga
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Cyrillus Krismayoga
Nomor Mahasiswa
: 11 1334 022
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN
PERSEPSI
SISWA
TENTANG
IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Maret 2017
Yang menyatakan
Cyrillus Krismayoga
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Survei pada 5 SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten
Sleman
Cyrillus Krismayoga
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan materi rekonsiliasi bank dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa; (2) hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank dengan
pengembangan karakter siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional pada 3 SMK Negeri dan
2 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian
Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi pada Tahun Ajaran 2014/2015 di
Kabupaten Sleman. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2014
sampai dengan Mei 2015. Populasi penelitian ini berjumlah 822 siswa.
Sampel penelitian ini berjumlah 331 siswa. Teknik penarikan sampel adalah
purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah
korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan persepsi
siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan materi rekonsiliasi bank dengan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (Spearman’s rho = 0,081 dan nilai sig.(2-tailed) = 0,143 > α =
0,05); (2) ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi materi rekonsiliasi bank dengan
pengembangan karakter siswa (Spearman’s rho = 0,444 dan nilai sig.(2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTION ON THE
IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN LEARNING
FINANCIAL ACCOUNTING LESSON AND STUDENTS’ HIGH-LEVEL
LEARNING ABILITY AND CHARACTER DEVELOPMENT
(A Survey in Five Vocational High Schools in Business and Management
Expertise Program in Sleman Regency)
Cyrillus Krismayoga
Sanata Dharma University
2017
This research aims to find out: (1) the correlation between students’
perception on the implementation of scientific approach in learning financial
accounting with learning materials on bank reconciliation and students’
higher thinking level ability and (2) the correlation between students’
perception on the implementation of scientific approach in learning financial
accounting with learning materials on bank reconciliation and students’
character development.
This research is a correlation research at three Public Vocational High
Schools and two Private Vocational High Schools with the Accounting
Expertise Package of the Financial Expertise Program of the Business and
Management Expertise Field in 2014/2015 academic in Sleman Regency. It
was conducted from October 2014 until May 2015. The population were 882
students. The samples of this research were 331 students. The techniques of
taking samples was purposive sampling. The data were collected by a
questionnaire and interviews, and were analyzed by the Spearman Correlation
test.
The research results indicate that (1) there is no correlation between
students’ perception on the implementation of scientific approach in learning
financial accounting with learning materials on bank reconciliation and
students’ higher thinking level ability (Spearman’s rho = 0.081 and the 2tailed significance level = 0.143 > α = 0.05); but (2) there is a significant
correlation between students’ perception on the implementation of scientific
approach in learning financial accounting with learning materials on bank
reconciliation and students’ character development (Spearman’s rho = 0.444
and the 2-tailed significance level = 0.000 < α = 0.05).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul: “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa”. Survei pada 5 SMK Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Akuntansi.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
dukungan, dan doa yang diberikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3.
Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
4.
Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., SIP., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang
telah membimbing, mendukung, memberikan kritik, dan saran sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., yang berkenan membimbing dan
memberi semangat.
6.
Segenap staf dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan
berbagai pengetahuan selama proses perkuliahan.
7.
Kedua orang tua saya, mendiang Bapak Alexius Djulioto dan Ibu Regina
Martanti yang selalu mendukung dan mendoakan.
8.
Kakakku Birgita Kristiningrum atas dukungan dan doanya.
9.
Seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi 2011
yang juga telah membantu dan mendukungan selama ini.
10. Teman-teman Orang Muda Katolik Paroki St. Antonius Muntilan atas
dukungan dan doa yang diberikan selama ini.
11. Para sahabat dan teman-teman yang banyak membantu, mendoakan, serta
memberi semangat.
12. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk
bantuan dan dukungannya selama ini.
13. Kepala sekolah, guru dan para siswa kelas XI SMK Bidang Keahlian Bisnis
dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di
Kabupaten Sleman yang telah bersedia meluangkan waktunya membantu
dalam penelitian ini.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 9 Maret 2017
Penulis
Cyrillus Krismayoga
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
i
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT.......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Batasan Masalah .........................................................................
6
C. Rumusan Masalah.......................................................................
7
D. Tujuan Penelitian ........................................................................
7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................
7
KAJIAN TEORI
A. Pendekatan Saintifik ...................................................................
9
1. Pengertian Pendekatan Saintifik ............................................
9
2. Karakteristik Pembelajaran Saintifik ..................................... 10
3. Prinsip-prinsip Pendekatan Saintifik...................................... 12
4. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik............... 12
5. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik .............................. 13
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ....................................... 16
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ....................................... 16
2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................... 18
3. Higher Order Thinking Skills Menurut Taksonomi Bloom
Revisi ..................................................................................... 19
C. Pendidikan Karakter ................................................................... 22
1. Pengertian Pendidikan Karakter dan Makna Pendidikan
Karakter ................................................................................. 22
2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ............................................. 26
3. Tujuan Pendidikan Karakter .................................................. 29
4. Ruang Lingkup Model Pendidikan Karakter ......................... 32
5. Implementasi Pendidikan Karakter ........................................ 35
D. Kerangka Teori.............................................................................. 36
1. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ...... 36
2. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa ................ 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian ............................................................................ 40
B. Tempat danWaktu Penelitian...................................................... 40
C. Subjek dan Objek Penelitian....................................................... 40
D. Populasi Penelitian...................................................................... 41
E. Operasionalisasi Variabel ........................................................... 42
F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 46
1. Kuesioner ............................................................................... 46
2. Wawancara............................................................................. 46
G. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................. 47
1. Pengujian Validitas ................................................................ 47
2. Pengujian Reliabilitas............................................................. 50
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Teknik Analisis Data .................................................................. 52
1. Statistik Deskriptif ................................................................. 53
2. Pengujian Prasyarat Analisis.................................................. 53
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data............................................................................. 57
1. Deskripsi Responden Penelitian............................................. 58
2. Deskripsi Data Penelitian....................................................... 59
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data.............................................. 62
1. Pengujian Normalitas ............................................................. 62
C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 63
1. Pengujian Hipotesis Pertama ................................................. 63
2. Pengujian Hipotesis Kedua .................................................... 65
D. Pembahasan ................................................................................ 66
1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ...... 66
2. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa ................ 69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 72
B. Keterbatasan................................................................................ 73
C. Saran ........................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75
LAMPIRAN..................................................................................................... 78
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Deskripsi Langkah Pembelajaran ............................................... 14
Tabel 2.2
Konfigurasi Karakter dalam Konteks Totalitas Proses Psikologis dan Sosio-Kultural ............................................................... 36
Tabel 2.3
Kelompok Konfigurasi Karakter ................................................ 36
Tabel 3.1
Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Responden Penelitian........... 42
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Implementasi Pendekatan
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan .................. 43
Tabel 3.3
Operasionalisasi Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi pada Materi Pembelajaran Rekonsiliasi Bank dan
Pencatatan Pos Penyesuaiannya.................................................. 44
Tabel 3.4
Operasionalisasi Variabel Pengembangan Karakter Siswa ........ 45
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Persepsi Siswa
Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran Akuntansi Keuangan ............................................ 48
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Variabel
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ........................................ 49
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Intsrumen Pengembangan
Karakter Siswa ............................................................................ 49
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Persepsi
Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran Akuntansi Keuangan ............................................ 51
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi ............................................................. 52
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel
Pengembangan Karakter Siswa .................................................. 52
Tabel 3.11
Tabel PAP tipe II ........................................................................ 53
Tabel 3.12
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan................................. 55
Tabel 4.1
Nama Sekolah dan Jumlah Siswa ............................................... 57
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah.. 58
Tabel 4.3
Distribusi Sekolah....................................................................... 58
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis
Kelamin....................................................................................... 59
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Data Variabel Presepsi Siswa tentang
Implementasi Pendekatan Saintifik............................................. 59
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Data Variabel Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi ........................................................................... 60
Tabel 4.7
Distribusi Frekeunsi Data Variabel Pengembangan Karakter
Siswa ........................................................................................... 61
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi......................................... 62
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa..................... 63
Tabel 4.10
Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dengan Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa ............................................................................... 64
Tabel 4.11
Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa..................... 65
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Pendekatan Saintifik............................................................... 13
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner Instrumen Penelitian........................................... 78
Lampiran 2
Kunci Jawaban Soal Rekonsiliasi Bank .............................. 88
Lampiran 3
Data Induk ........................................................................... 92
Lampiran 4
Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ......... 105
Lampiran 5
Hasil Pengujian Normalitas ................................................. 111
Lampiran 6
Hasil Pengujian Korelasi Spearman .................................... 112
Lampiran 7
Mean, Median, Modus ......................................................... 113
Lampiran 8
Silabus Akuntansi Keuangan SMK Mata Pelajaran
Rekonsiliasi Bank ................................................................ 118
Lampiran 9
r Tabel.................................................................................. 122
Lampiran 10
Perhitungan PAP II .............................................................. 125
Lampiran 11
Hasil Kuesioner ................................................................... 129
Lampiran 12
Surat Izin Penelitian............................................................. 137
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS) menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi-potensi
yang ada dalam diri para peserta didik itu sendiri. Untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional tersebut dibutuhkan suatu alat yang disebut dengan
kurikulum.
Kurikulum berasal dari bahasa latin yakni curriculae yang memiliki
arti jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari (Oemar Hamalik,
2007:16). Kurikulum menunjukkan jangka waktu pendidikan yang harus
ditempuh seorang siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dalam
perkembangannya kurikulum
tidak hanya sekedar menunjuk waktu
menempuh pendidikan, tetapi kurikulum memuat hal-hal berikut ini (Oemar
Hamalik, 2007:16): 1) kurikulum memuat isi dan materi pelajaran; 2)
kurikulum sebagai rencana pembelajaran; dan 3) kurikulum sebagai
pengalaman belajar. Dengan kata lain, kegiatan kurikulum tidak terbatas
dalam ruang kelas saja, melainkan mencakup kegiatan di luar kelas. Secara
pedagogis,
kurikulum
adalah
rancangan
1
pendidikan
yang
memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu
suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya
untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya
(Daryanto, 2014:1). Dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2003, Kurikulum
diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 sudah mulai diberlakukan pada tahun ajaran
2013/2014 yang lalu, namun pada waktu itu masih terbatas di beberapa
sekolah. Namun sejak tahun ajaran 2014/2015 seluruh sekolah dari berbagai
jenjang di Indonesia mulai menggunakan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013
ini dikembangkan dari kurikulum sebelumnya, Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, dengan memperhatikan faktor-faktor yaitu (Permendikbud No 59
Tahun 2014): 1) tantangan internal; 2) tantangan eksternal; 3) penyempurnaan
pola pikir; 4) penguatan tata kelola kurikulum; dan 5) penguatan materi. Oleh
karenanya, Kurikulum 2013 dipandang lebih sesuai dengan keadaan
Indonesia saat ini.
Berbeda dengan kurikulum KTSP yang mana setiap mata pelajaran
diajarkan dengan pendekatan berbeda, dalam Kurikulum 2013 semua mata
pelajaran diajarkan menggunakan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan
saintifik. Berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Dyer (Ridwan Abdulah,
2014:53), pendekatan saintifik dalam pembelajaran memiliki komponen
proses pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
informasi, menalar/asosiasi, dan membentuk jejaring/melakukan komunikasi.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi
atau
menemukan
masalah),
merumuskan
masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai
teknik,
menganalisis
data,
menarik
kesimpulan
dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” (Daryanto,
2014 : 51).
Proses pembelajaran kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA
ataupun sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah yang
menyentuh pada 3 ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan
pendekatan ilmiah. Adapun tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah (Daryanto, 2014:54): 1) untuk meningkatkan kemampuan intelek
khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa; 2) untuk membentuk
kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik; 3)
terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar
merupakan suatu kebutuhan; 4) diperoleh hasil belajar yang tinggi; 5) untuk
melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis
artikel ilmiah; dan 6) untuk mengembangkan karakter siswa.
Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menekankan pada
kemampuan siswa utuk berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
merupakan kemampuan berpikir yang meliputi berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan kreatif (King et al,1998:1). Thomas dan Thorne (2010)
menyatakan bahwa berpikir tingkat tinggi menempatkan aktivitas berpikir
pada jenjang yang lebih tinggi dari sekedar menyatakan fakta. Pusat
perhatiannya adalah apa yang akan dilakukan terhadap fakta. Artinya, fakta
harus dipahami, dihubungkan satu sama lain, dikategorikan, dimanipulasi,
ditempatkan bersama-sama dalam cara-cara baru atau diterapkan seperti yang
kita mencari solusi baru untuk masalah baru. Berdasarkan pengertian dari
berpikir tingkat tinggi dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik pada
Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa dan prosesnya dapat dipelajari dan disempurnakan dengan
menggunakan strategi pengajaran yang disesuaikan (Baker Patilo, 2011).
Kurikulum 2013 dikembangkan sesuai dengan filosofi pendidikan,
yaitu pendidikan sebagai sarana untuk membangun kehidupan masa kini dan
masa depan yang lebih dalam berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik. Pendekatan saintifik
dirasa sesuai untuk mengembangkan karakter siswa. Karakter didefinisikan
sebagai tabiat;
sifat-sifat
kejiwaan,
akhlak
atau
budi
pekerti
yang
membedakan seseorang dengan yang lain; watak (KBBI, 2008). Karakter
tersebut tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibangun dan dibentuk
untuk menjadi bangsa yang bermartabat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dalam membentuk dan membangun karakter bangsa, dikenal istilah
pendidikan karakter. Menurut Zubaedi (2013:14), pendidikan karakter
diartikan sebagai usaha sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah untuk
membantu
pengembangan
karakter
optimal.
Untuk
mendukung
pengembangan karakter peserta didik harus melibatkan seluruh komponen di
sekolah baik dari aspek isi kurikulum, proses pembelajaran, kualitas
hubungan, penanganan mata pelajaran, pelaksanaan aktivitas ko-kurikuler,
serta etos seluruh lingkungan sekolah. Samani dan Hariyanto (2013:46)
memaknai pendidikan karakter sebagai sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan
sehingga menjadi manusia insan kamil.
Pelaksanaan Kurikulum 2013 masih jauh dengan apa yang diharapkan
oleh Kemendikbud. Hal ini dapat dilihat dari tidak tercapainya tujuan-tujuan
pendekatan saintifik, yaitu tidak ada perbedaan hasil belajar siswa dari segi
kognitif maupun afektif. Keadaan seperti ini juga terlihat di beberapa SMK di
Kabupaten Sleman yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Menurut
informasi dari beberapa guru, banyak siswa belum mampu untuk
mengerjakan soal yang berkaitan dengan analisis, dimana dalam konteks
pendekatan saintifik menjadi bentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Dalam segi pengembangan karakter dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada
perubahan karakter dalam diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasar latar
belakang
masalah
tersebut,
penulis
bermaksud
melakukan penelitian mengenai implementasi pendekatan saintifik dalam
pelajaran akuntansi keuangan dan dalam hubungannya dengan ketercapaian
tujuan pelaksanaan pendekatan saintifik. Judul dari penelitian ini selanjutnya
dirumuskan
sebagai
berikut
“Hubungan
Persepsi
Siswa
Tentang
Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan
Karakter Siswa”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada 5 (lima) SMK
negeri dan swasta di Kabupaten Sleman.
B. Batasan Masalah
Dalam pola pikir perumusan Kurikulum 2013, semua mata pelajaran
harus berkontribusi untuk: meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir
tingkat tinggi, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah
secara sistematis, diperolehnya hasil belajar yang tinggi, melatih siswa dalam
mengomunikasikan ide-ide, dan untuk mengembangkan karakter siswa
(Hosnan, 2014:36). Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan materi rekonsiliasi bank dan
dampaknya
pada
tingkat
pengembangan karakter siswa.
kemampuan
berpikir
tingkat
tinggi
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dirumuskan
masalah penelitian, yaitu:
1. apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kemampuan
berpikir tingkat tinggi?
2. apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan
karakter siswa?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa.
2. hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi guru
dalam menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
khususnya dalam mata pelajaran akuntansi materi rekonsiliasi bank.
Berdasarkan hasil evaluasi, guru diharapkan dapat merancang model
pembelajaran yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan perkembangan karakter siswa.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sekolah
mengenai kesiapan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para
peneliti selanjutnya terkait dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dan pendidikan karakter dalam pendekatan saintifik pada Kurikulum
2013. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dalam
bentuk penelitian tindakan maupun penelitian pengembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pendekatan Saintifik
1. Pengertian Pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Hosnan
(2014:34), adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis
data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, prinsip yang
ditemukan. Menurut Iskandar (2008:16), pendekatan scientific (ilmiah)
adalah suatu proses penyelidikan secara sistematik yang terdiri atas
bagian bagian yang saling bergantung (interdependent).
Menurut Daryanto (2014:51), pembelajaran dengan pendekatan
saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi
atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Sedangkan menurut Barringer et.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
al (2010) sebagaimana dikutip Yunus Abidin (2014: 125), pembelajaran
proses saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir
secara sistematis, dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang
penyelesaiannya tidak mudah dilihat.
Berdasarkan
beberapa
pengertian
di
atas,
maka
dapat
disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan proses
pembelajaran yang menggunakan berbagai macam langkah-langkah
sains dalam penelitian. Dalam pembelajaran saintifik, siswa tidak hanya
mendengarkan materi pembelajaran yang disampaikan guru, melainkan
mempraktikkan materi yang diajarkan sebelumnya. Siswa dipandu untuk
mencari tahu penyelesaian suatu permasalahan atau kasus dengan
pendekatan yang berbasis pada keilmuan.
2. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik
sebagai berikut (Hosnan, 2014:36):
a. Berpusat pada siswa.
b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruk konsep,
hukum atau prinsip.
c. Melibatkan
proses-proses
merangsang perkembangan
kognitif
intelek,
berpikir tingkat tinggi siswa.
d. Dapat mengembangkan karakter siswa.
yang
potensial
khususnya
dalam
keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Secara lebih spesifik, pendekatan ilmiah (scientific approach)
dalam proses pembelajaran mempunyai kriteria sebagai berikut
(Hosnan, 2014:38):
a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas
kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
b. Penjelasan guru, respon siswa dan interaksi edukatif guru-siswa
terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif atau
penalaran yang menyimpan dari alur berpikir logis.
c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis
dan tepat dalam mengidentifikasikan, memahami, memecahkan
masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari
materi pembelajaran.
e. Mendorong
dan
menginspirasi
siswa
mampu
memahami,
menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan
objektif dalam merespons materi pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
namun menarik sistem penyajiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Prinsip –prinsip pendekatan saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik menurut Hosnan (2014:37):
a. Pembelajaran berpusat pada siswa.
b. Pembelajaran membentuk students self concept.
c. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
d. Pembelajaran
memberikan
kesempatan
pada
siswa
untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan
berpikir siswa.
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru.
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan
dalam komunikasi.
h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
4. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Adapun tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah (Hosnan, 2013: 36):
a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
belajar merupakan suatu kebutuhan.
d. Diperoleh hasil belajar yang tinggi.
e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah.
f. Untuk mengembangkan karakter siswa.
5. Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik
Pembelajaran saintifik yang digunakan dalam Kurikulum 2013
memiliki proses dalam implementasinya yang menyentuh tiga ranah
pembelajaran, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses
pembelajaran yang melibatkan ketiga ranah tersebut digambar sebagai
berikut (Hosnan, 2014: 32):
Pendekatan Saintifik (scientific approach)
Gambar 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah
tersebut secara utuh atau holistik, artinya pengembangan ranah satu
tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian, proses
pembelajaran
secara
mencerminkan
utuh
keutuhan
melahirkan
penguasaan
kualitas
sikap,
pribadi
yang
pengetahuan,
dan
keterampilan yang terintegrasi.
Agar ketiga ranah pembelajaran dapat tercapai, perlu diketahui
bagaimana pembelajaran saintifik diterapkan dalam pembelajaran di
kelas. Adapun langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik
menurut Permendikbud No 103 tahun 2014:
Tabel 2.1
Deskripsi Langkah Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Bentuk Hasil
Belajar
Mengamati
(observing)
Mengamati dengan indra
(membaca, mendengar,
menyimak, melihat,
menonton dan sebagainya)
dengan atau tanpa alat
Perhatian pada
waktu mengamati
suatu objek/
membaca suatu
tulisan/ mendengar
suatu penjelasan
catatan yang dibuat
tentang yang
diamati, kesabaran,
waktu (on task)
yang digunakan
untuk mengamati
Menanya
(questioning)
Membuat dan mengajukan
pertanyaan, tanya jawab,
berdiskusi
Jenis, kualitas, dan
jumlah pertanyaan
yang diajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tentang informasi yang
belum dipahami, informasi
tambahan yang ingin
diketahui, atau sebagai
klarifikasi.
peserta didik
(pertanyaan faktual,
konseptual,
prosedural, dan
hipotetik)
Mengumpulkan
informasi/
mencoba
(experimenting)
Mengeksplorasi, mencoba,
berdiskusi,
mendemonstrasikan,
meniru bentuk/gerak,
melakukan eksperimen,
membaca sumber lain
selain buku teks,
mengumpulkan data dari
narasumber melalui
angket, wawancara, dan
memodifikasi/
menambahi/mengembang
kan
Jumlah dan kualitas
sumber yang
dikaji/digunakan,
kelengkapan
informasi, validitas
informasi yang
dikumpulkan, dan
instrumen/alat yang
digunakan untuk
mengumpulkan
data.
Menalar/
mengasosiasi
(associating)
Mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan,
menganalisis data dalam
bentuk membuat kategori,
mengasosiasi atau
menghubungkan
fenomena/ informasi yang
terkait dalam rangka
menemukan
Mengembangkan
interpretasi,
argumentasi dan
kesimpulan
mengenai
keterkaitan
informasi dari dua
fakta/konsep,
interpretasi
argumentasi dan
kesimpulan
mengenai
keterkaitan lebih
dari dua
suatu pola, dan
menyimpulkan
fakta/konsep/teori,
menyintesis dan
argumentasi serta
kesimpulan
keterkaitan antar
berbagai jenis
fakta/konsep/teori/
pendapat;
mengembangkan
interpretasi, struktur
baru, argumentasi,
dan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang menunjukkan
hubungan
fakta/konsep/teori
dari dua sumber
atau lebih yang
tidak bertentangan;
mengembangkan
interpretasi, struktur
baru, argumentasi
dan kesimpulan dari
konsep/teori/pendap
at yang berbeda
dari berbagai jenis
sumber
Mengkomunikasik
an
(communicating)
Menyajikan laporan dalam
bentuk bagan, diagram,
atau grafik; menyusun
laporan tertulis; dan
menyajikan laporan
meliputi proses, hasil, dan
kesimpulan secara lisan
Menyajikan hasil
kajian (dari
mengamati sampai
menalar) dalam
bentuk tulisan,
grafis, media
elektronik, multi
media dan lain-lain
*) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran
B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
1.
Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi
Berpikir dalam KBBI diartikan sebagai kegiatan menggunakan
akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu;
menimbang-nimbang dalam ingatan. Dalam kamus Oxford Advanced
Learner’s Dictionary yang dikutip oleh Momon Sudarma (2013:37),
thinking salah satunya diartikan, “ideas or opinions about something”.
Pemikiran adalah ide atau opini. Dengan kata lain, orang yang berpikir
adalah orang yang memiliki ide atau opini mengenai sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berbeda dengan berpikir, A. Thomas dan G. Thorne
sebagaimana dikutip oleh Rosnawati (2009) menyatakan bahwa
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) adalah
keterampilan yang lebih dari sekedar mengingat, memahami dan
mengaplikasikan.
FJ King et al (1998:1) dalam artikel “Higher Order Thinking
Skills-Definition, Teaching Strategies, Assessment” menyatakan bahwa:
“Higher order thinking skills include critical, logical, reflective,
matacognitive, and creative thinking. They are activated when
individuals encounter unfamiliar problems, uncertainties, questions, or
dilemmas. Successful applications of the skills result in explanations,
decisions, performances, and products that are valid within the context
of available knowledge and experience and that promote continued
growth in these and other intellectual skills.”
Keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi kritis, logis,
refleksif, metakognitif, dan berpikir kreatif. Hal tersebut aktif saat
seseorang menghadapi masalah yang tidak biasa, ketidakpastian,
persoalan atau dilema. Suksesnya pengaplikasian dari keterampilan itu
dapat menghasilkan penjelasan, pilihan, dan pertunjukan dan produk
yang valid dengan konteks ilmu dan pengalaman dan hal itu memajukan
keberlanjutan berkembangnya kemampuan ini dan kemampuan
intelektual yang lainnya.
Lewis dan Smith (1993) mendefinisikan berpikir tingkat tinggi
sebagai berikut:
“Higher order thinking occurs when a person takes new information
and information stored in memory an interrelates and/or rearranges
and extends this information to achieve a purpose or find possible
answer in perplexing situations”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Berpikir tingkat tinggi terjadi ketika orang itu mengambil
informasi dan menyimpannya dalam memori dan menghubungkan dan
meluaskan informasi tersebut untuk mencapai tujuan atau mencari
jawaban dari situasi yang membingungkan.
Newman (1991) sebagaimana dikutip Ghasempour et al (2012:
41), menyatakan bahwa:
“higher order thinking is defined boadly as challenge and expanded
use the mind when a person must interpret, analyze, or manipulate
informations, because a questions needs to be answered.”
Berpikir tingkat tinggi sebagai tantangan dan memperluas
pemikiran ketika seseorang harus menginterpretasikan, menganalisa,
atau memanipulasi informasi, karena sebuah pertanyaan yang harus
dijawab.
Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut, maka sejatinya
berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir pada level yang tinggi,
dimana seseorang tidak hanya sekedar mengingat saja akan tetapi
mampu menyimpan dan mengolah informasi yang telah didapatkan dan
digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau suatu
pertanyaan yang ada.
2.
Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Krathwohl (2002) menyatakan indikator untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi:
a. Menganalisis
1) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil
untuk mengenali pola atau hubungannya
2) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan
akibat dari sebuat skenario yang rumit.
3) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.
b. Mengevaluasi
1) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi
dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada
untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
2) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian
3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan.
c. Mengkreasi
1) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap
sesuatu.
2) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah.
3) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi
struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.
3.
Higher Order Thinking Skills Menurut Taksonomi Bloom Revisi
Pada Taksonomi Bloom revisi, yang termasuk ke dalam kategori
higher order thinking skills adalah pada tingkat analyze (menganalisis),
evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta). Sedangkan tiga aspek
lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat, aspek memahami,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dan aspek aplikasi, masuk dalam bagian intelektual berpikir tingkat
rendah atau lower-order thinking.
Adapun definisi untuk masing-masing tingkatan dalam kategori
berpikir tingkat tinggi sebagai berikut:
a.
Menganalisis (Analyze)
Menganalisis merupakan kemampuan untuk memecahkan
suatu permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari
permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut
serta mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari
tahu
bagaimana
keterkaitan
tersebut
dapat
menimbulkan
permasalahan. Di tingkat analisis, seseorang akan mampu
menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau
menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk
mengenali pola atau hubungannya dan mampu mengenali serta
membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang
rumit.
Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi
atribut
(attributeing),
dan
mengorganisasikan
(organizing).
Memberi atribut muncul bila siswa menemukan masalah dan
kemudian membangun ulang hal yang menjadi permasalahan.
Mengorganisasi
menunjukkan
identifikasi
unsur-unsur
hasil
komunikasi atau situasi dan mencoba mengenali bagaimana unsurunsur ini dapat menghasilkan hubungan yang baik. Mengorganisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memungkinkan siswa membangun hubungan yang sistematis dan
koheren dari potongan-potongan informasi yang diberikan. Hal
yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi unsur-unsur yang
paling penting dan relevan dengan permasalahan, kemudian
melanjutkan dengan membangun hubungan yang sesuai dari
informasi yang diberikan.
b.
Mengevaluasi (Evaluate)
Evaluasi merupakan kegiatan pemberian nilai berdasarkan
kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria dapat ditentukan
sendiri
namun
yang
biasanya
digunakan
adalah
kualitas,
efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Hal yang perlu diperhatikan
adalah tidak semua kegiatan penilaian merupakan dimensi
mengevaluasi. Namun hampir semua dimensi proses kognitif
memerlukan penilaian.
Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi
(critiquing). Mengecek merupakan kegiatan yang mengarah pada
kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari
suatu operasi atau produk. Mengkritisi mengarah pada penilaian
suatu
produk
berdasarkan
kriteria
dan
standar
eksternal.
Mengkritisi berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis. Siswa
melakukan penilaian dengan melihat sisi negatif dan positif dari
suatu hal, kemudia