PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ROKOK ELEKTRIK YANG MENGANDUNG ZAT ADIKTIF YANG BELUM TERSTANDARISASI BERDASARKAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UU KESEHATAN.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ROKOK ELEKTRIK
YANG MENGANDUNG ZAT ADIKTIF YANG BELUM TERSTANDARISASI
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NO. 36 TAHUN
2009 TENTANG KESEHATAN
ABSTRAK
Ronny Chrismanto
110110100393
Peredaran rokok elektrik yang belum terstandarisasi dapat menimbulkan
kerugikan bagi konsumen. Konsumen yang menderita kerugian akibat
mengkonsumsi rokok elektrik yang belum memiliki standarisasi memiliki hak
untuk meminta pertanggung jawaban kepada pelaku usaha yang menjual dan
memasarkan produk rokok elektrik tersebut. Penjualan produk tanpa memenuhi
standarisasi yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan
termasuk dalam perbuatan melawan hukum sehingga konsumen yang dirugikan
dapat mengajukan tuntutan yang didasari oleh perbuatan melawan hukum.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif
dan metode deskriptif analitis, yaitu memfokuskan penyelesaian masalah
berdasarkan data yang diperoleh lalu dianalisa berdasarkan berdasarkan
keentuan dalam perundang-undangan, literatur serta bahan lain yang
berhubungan dengan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer

melalui wawancara dan selanjutnya data dianalisis secara yuridis normatif.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : pertama, pelaku usaha
yang memproduksi rokok elektrik memiliki kewajiban untuk mencantumkan
informasi dalam bentuk peringatan kesehatan, sehingga konsumen mengetahui
dampak dari suatu produk yang dikonsumsinya. Kedua, konsumen yang
dirugikan akibat mengkonsumsi rokok elektrik yang belum terstandarisasi dapat
mengajukan tuntutan. Konsumen dapat memilih penyelesaian sengketa baik itu
melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen atau melalui pengadilan.

iv