PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT KARO YANG BERMIGRASI KE KOTA DURI KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU.
PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT KARO YANG
BERMIGRASI KE KOTA DURI KECAMATAN MANDAU
KABUPATEN BENGKALIS RIAU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
KARMILA BR SEMBIRING
3103122030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
(2)
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
Karmila Br Sembiring, Nim: 3103122030, Perubahan Sosial Pada Masyarakat Karo Yang Bermigrasi Ke Kota Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau.
Penelitian ini mengenai faktor pendorong dan faktor penarik masyarakat Karo melakukan migrasi serta Perubahan Sosial yang terjadi pada masyarakat Karo yang bermigrasi Ke Kota Duri Kecamatan Mandau. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penarik dan faktor-faktor pendorong masyarakat Karo melakukan migrasi serta perubahan sosial yang diakibatkan oleh migrasi tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, yang didasarkan pada penelitian lapangan, mengamati subjek dan objek penelitian dan mengikuti kegiatan mereka untuk mendapatkan data yang akurat dan faktual.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan bahwa faktor-faktor pendorong masyarakat Karo melakukan migrasi adalah atas kemauan sendiri tanpa adanya campur tangan dari pihak lain ataupun pemerintah selain itu ada juga faktor ekonomi pendapatan yang rendah, faktor sosial karena adanya masalah sosial seperti perkawinan antara masyarakat Karo sebagai pendatang dengan penduduk asli, menyempitnya lahan pertanian sebagai lapangan kerja dan faktor adanya tuntutan pekerjaan yang mewajibkan berpindah tempat sedangkan faktor penarik masyarakat Karo melakukan migrasi ke Kota Duri adalah karena tersedianya lapangan pekerjaan, faktor ekonomi mencari pendapatan yanng lebih tinggi, dan faktor kelengkapan sarana dan prasarana. Sedangkan perubahan sosial terjadi dengan sendirinya, hal ini diakibatkan karena terjadinya interaksi antara masyarakat Karo sebagai pendatang dengan masyarakat asli. Proses adaptasi yang dilakukan masyarakat Karo memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut serta dalam pemerintahan dan berbagai instansi yang lainnya sehingga kehidupan mereka menjadi lebih mudah.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih
karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik yang
berjudul”Perubahan Sosial Pada Masyarakat Karo Yang Bermigrasi Ke Kota Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau“ sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelas Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Ngadap
Sembiring dan Ibunda Rampe Br Sitepu yang telah memberikan kasih sayang yang luar biasa
dari kecil hingga dewasa, kepada kakak Sateriana Br Sembiring dan keluarga, kepada adik
Dionta Pratama Sembiring yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis
dalam menyelesaikan studi ini.
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini yaitu kepada:
1. Bapak, Prof. Drs. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak, Dr. H. Restu,M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan
3. Ibu Dra. Puspitawati,M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai dosen penguji.
Terima kasih atas saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Bakhrul Khair Amal,M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing penulis di dalam mengikuti proses perkuliahan serta dalam proses
(7)
5. Ibu Sulian Ekomila,S.Sos, MSP sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan pikiran kritis dan ilmu yang sangat berkualitas serta motivasi
demi tercapainya karya ilmiah ini.
6. Drs. Payerli Pasaribu,M.Si sebagai dosen penguji, terima kasih atas saran dan
masukan dalam penulisan skripsi ini
7. Seluruh bapak dan Ibu Dosen yang mengajar di Prodi Pendidikan Antropologi FIS
Unimed, atas didikan dan pengajaran yang semakin berkembang
8. Bapak Drs.H. Hasan Basri,Msi selaku Camat di Kecamatan Mandau, terima kasih
atas penerimaan serta bantuannya kepada penulis
9. Bapak Sapon,SH,MM selaku Sekretaris Camat beserta stafnya, terima kasih atas
bantuan dan kerjasamanya.
10.Kepada seluruh Informan penulis yang memberikan keterangan berupa data yang
diperlukan penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan penulisan skripsi ini.
11.Kepada yang terkasih Roy Sinulingga yang memberikan doa dan dukungan baik
moril maupun materil kepada penulis serta kesediannya mengantar penulis ke
lapangan dalam penyelesaian skripsi ini.
12.Kepada abang Julkifli Sembiring dan keluarga yanng telah sangat banyak
membantu penulis dalan penelitian ini.
13.Teman-teman serta sahabat di kost Sukaria 115: Margaretha, Rutni, Risa, Rika,
Debora, Srik, Monalisa, Elo, Oliva Dan Herlina yang telah memberikan warna
dalam hidup penulis.
14.Teman-teman seperjuangan di Prodi Pend. Antropologi 2010 Nina, Sri Ika, Junedi
dan yang lainnya yang tidak saya sebutkan satu persatu
15.Abangnda dan kakanda Pend. Antropologi 2008,2009 serta adinda Pend.
(8)
16.Teman-teman masa kecilku hingga dewasa Rika, Che-che, Siska, Nina dan
lain-lain yang tidak saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan kalian
17.Teman-teman organisasi Imka Rudang Mayang Unimed yang tidak saya sebutkan
satu persatu
18.Teman-teman PPL-T SMA Panca Jaya Galang, serta PPL-T unit SMP dan SMK
Panca Jaya Galang terimakasih atas semangat dan kerjasamanya.
19.Seluruh donatur dan Yayasan Sapo Ribu yang telah membiayai dan mengulurkan
tangan untuk membantu kami para korban bencana erupsi Gunung Sinabung di
Kab. Karo terima kasih atas bantuannya.
20.Seluruh pengungsi korban erupsi gunung Sinabung beserta Ibu Pendeta dan
koordinator di posko GBKP Berastagi Kota Tuhan telah mempersatukan kita di
tempat ini agar kita menjadi lebih dekat satu sama lain.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik bahasa penyampaian, teknik
penulisan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu besar
harapan penulis agar para pembaca memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Medan, Juli 2014
Karmila Br Sembiring
(9)
vi
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Pernyataan Keaslian Tulisan ... iii
Abstrak ... iv
Kata Pengantar ... v
Daftar Isi... vi
Daftar Tabel ... viii
Daftar Gambar ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Rumusan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Kajian Pustaka ... 6
2.1.1 Migrasi ... 6
2.1.2 Perubahan Sosial Pada Masyarakat Migrasi ... 7
2.2 Kerangka Teori ... 9
2.2.1 Migrasi ... 9
2.2.2 Perubahan Sosial ... 12
2.2.3 Interaksi Sosial ... 14
(10)
vii
2.2.5 Enkulturasi ... 15
2.3 Kerangka Berfikir ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19
3.1 Jenis Penelitian ... 19
3.2 Lokasi Penelitian ... 20
3.3 Penentuan Subjek dan Objek Penelitian ... 20
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 21
3.5 Teknik Analisis Data ... 23
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25
4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian ... 25
4.1.1 Letak Dan Luas Wilayah ... 25
4.1.2 Iklim ... 26
4.1.3 Keadaan Penduduk ... 27
4.1.4 Sarana dan Prasarana... 31
4.1.5 Perekonomian ... 36
4.2 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 37
4.3 Pembahasan ... 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 66
5.1 Simpulan ... 66
5.2 Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA
(11)
Daftar Tabel
Tabel 1 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kecamatan Mandau Thun 2007-2012 28
Tabel 2 Jumlah Keluarga Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2012 ... 30
Tabel 3 Sarana Pendidikan ... 32
Tabel 4 Sarana Kesehatan ... 33
Tabel 5 Panjang Jalan Menurut Jenis dan Kondisi Jalan Tahun 2012 ... 35
Tabel 6 Usia Informan Tahun 2014 ... 39
Tabel 7 Jumlah Anak Informan... 41
Tabel 8 Tingkat Pendidikan Informan ... 42
Tabel 9 Pekerjaan Informan Sebelum dan Sesudah Melakukan Migrasi ... 43
Tabel 10 Tingkat Pendapatan Informan Di Kota Duri ... 45
Tabel 11 Daerah Asal Informan ... 47
Tabel 12 Tahun Kedatangan Informan ... 48
Tabel 13 Faktor Pendorong Informan Meninggalkan Daerah Asal ... 51
(12)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Masyarakat Karo merupakan salah satu suku bagian dari Batak selain
Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada
umumya menempati wilayah Dataran Tinggi Karo, Langkat Hulu, Deli Hulu,
Serdang Hulu dan sebagian Dairi .(Koentjaraningrat,2007:94)
Masyarakat Karo pada umumnya berrmata pencaharian sebagai petani,
pedagang, pegawai negeri sipil dan swasta. Garis keturunan berdasarkan ayah atau
sering disebut dengan istilah patrilineal. Sistem perkawinan berdasarkan eksogami
atau mengambil istri atau suami dari luar marga atau klannya masing – masing. Logat yang digunakan adalah logat Karo yang jika dibandingkan sangat jauh
perbedaannya dengan logat Batak Toba.
Keadaan geografis yang baik sehingga menjadikan Tanah Karo subur dan
dapat ditumbuhi oleh berbagai macam buah dan sayuran menyebabkan
masyarakat Karo cenderung tidak menyukai pergi dari daerahnya atau kata yang
sering disebut adalah merantau. Hal ini menyebabkan masyarakat Karo
kebanyakan tetap tinggal di kampung halamannya masing – masing karena merasa seluruh kebutuhan mereka terpenuhi dan mereka dapat bertahan hidup dari
hasil pertanian saja. Selain itu sarana dan prasarana sangat memadai hingga ke
daerah – daerah pelosok membuat masyarakat Karo sangat mudah memperoleh kebutuhan hidup mereka sehari – hari.
(13)
2
Kecenderungan masyarakat Karo yang tidak suka merantau seperti halnya
Batak Toba diakibatkan oleh perbedaan geografis tempat asal kedua suku tersebut
dimana masyarakat Karo tinggal di daerah yang subur sedangkan suku Batak
Toba tinggal di daerah yang tandus. Hal ini menyebabkan mereka harus mencari
tempat yang baru sebagai lahan pertanian atau pekerjaan yang lain supaya mereka
dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Namun pada kenyataannya saat ini adalah banyak orang Karo yang telah
bermigrasi ke tempat yang jauh dari daerah asal mereka dan hidup berdampingan
dengan suku bangsa yang lain seperti Kota Duri Kec. Mandau Kab. Bengkalis
Riau. Bukan hanya suku atau etnik yang berbeda namun agama, dan budaya yang
mereka miliki sangat jauh berbeda dengan masyarakat setempat.
Hal lain yang menarik adalah daerah tujuan mereka sebagai tempat
migrasi adalah daerah yang sangat berbanding terbalik dengan daerah asal
mereka. Jika di tempat asal mereka, masyarakat Karo pada umumnya
bermatapencarian sebagai petani namun di Duri lahan yang tersedia tidak cocok
jika dijadikan sebagai lahan pertanian.
Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Karo melakukan migrasi
kebanyakan karena kondisi tanah yang semakin sempit akibat dari pertambahan
jumlah penduduk yang sangat pesat. Selain itu adanya konflik dalam keluarga
kedudukan dalam keluarga itu semakin penting sebagai pemicu masayarakat Karo
melakukan migrasi.
Masyarakat Karo yang bermigrasi ke Kota Duri mengubah
(14)
3
disana. Selain menjadi karyawan di perusahaan sebagian mereka juga menanam
sawit sebagai pekerjaan sampingan. Hal yang sangat jauh berbeda dengan di
tempat asal mereka. Perbedaan letak geografis telah banyak mengubah pola
prilaku masyarakat Karo sehingga menjadi berbeda dengan tempat asal mereka.
Perubahan sosial dapat dilihat dari cara mereka menyesuaikan diri dengan
lingkungan mereka yang berbeda dengan lingkungan mereka di tempat asal
mereka. Selain pola interaksi dengan masyarakat lain perubahan yang sosial yang
terjadi adalah adanya penurunan rasa kekeluargaan antara anggota masyarakat
sebagai akibat dari terjadinya arus urbanisasi dan modernisasi.
Perubahan budaya juga dapat dillihat dari perubahan mata pencaharian
mereka yaitu dari petani menjadi karyawan di perusahaan. Perubahan mata
pencaharian ini juga mempengaruhi pola pikir masyarakat Karo dalam
berorganisasi dan sistem kekerabatan yang mereka anut selama ini berubah seiring
dengan berjalannya waktu.
Migrasi tersebut juga menimbulkan adanya sebuah proses adaptasi atau
penyesuaian kebudayaan antara masyarakat Karo sebagai pendatang dengan
masyarakat lokal atau yang biasa disebut enkulturasi. Hal inilah yang mendasari
pola interaksi di antara kedua suku yang berbeda tersebut baik dalam bidang
agama, budaya, mata pencaharian dan lain sebagainya.
Berdasarkan hal – hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perubahan Sosial Budaya pada Masyarakat Karo yang Bermigrasi ke Kota
(15)
4
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Migrasi masyarakat Karo ke Kota Duri Kec. Mandau Kab. Bengkalis Riau
2. Adanya perubahan sosial dan proses enkulturasi masyarakat Karo terhadap
masyarakat lokal di Kota Duri.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa faktor pendorong masyarakat Karo bermigrasi ke Kota Duri?
2. Apa faktor penarik masrakat Karo bermigrasi ke Kota Duri?
3. Bagaimana proses enkulturasi dan perubahan sosial yang terjadi pada
masyarakat Karo di Kota Duri ?
1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian dapat ditarik
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor pendorong masyarakat Karo bermigrasi ke Kota
Duri.
2. Untuk mengetahui faktor penarik masyarakat Karo yang bermigrasi ke
(16)
5
3. Untuk mengetahui proses enkulturasi dan perubahan sosial yang terjadi
pada masyarakat Karo di Kota Duri.
1.5Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh setelah melaksanakan penelitian ini
adalah:
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan pembaca
mengenai perubahan sosial budaya masyarakat Karo yang bermigrasi ke
Kota Duri Kec. Mandau Kab. Bengkalis Riau
2. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang
bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.
3. Menambah pembendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan,
(17)
66 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor pendorong masyarakat Karo bermigrasi dari daerah asal
menuju ke Kota Duri Kecamatan Mandau terutama disebabkan oleh
faktor ekonomi pendapatan yang rendah, faktor sosial karena adanya
maslah sosial seperti perkawinan antara masyarakat Karo sebagai
pendatang dengan penduduk asli, menyempitnya lahan pertanian sebagai
lapangan kerja juga diakibatkan oleh konflik dalam keluarga mereka di
daerah asal dan faktor adanya tuntutan pekerjaan yang mewajibkan
berpindah tempat.
2. Faktor –faktor penarik masyarakat Karo melakukan migrasi dan menetap di Kota Duri Kecamatan Mandau sangat bervariasi, pada
umumnya karena tersedianya lapangan pekerjaan, faktor ekonomi
mencari pendapatan yanng lebih tinggi, dan faktor kelengkapan sarana
dan prasarana.
3. Perubahan sosial dan proses enkulturasi pada masyarakat Karo terjadi
dengan sendirinya seiring dengan keinginan mereka untuk
mempertahankan kehupan mereka. Pola interaksi yang di bangun
dengan masyarakat lokal membangun hubungan kerjasama yang baik.
(18)
67
norma-norma serta kebiasaan masyarakat lokal dapat memberikan
tempat bagi mereka karena kemampuan mereka yang mengubah diri
menjadi sama dengan masyarakat lokal. Hal ini mengakibatkan mereka
tidak mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas kehidupan mereka
sehingga mereka mampu bertahan di tempat yang sangat berbeda
dengan daerah asal mereka masing-masing. Hal tersebut juga membuat
mereka dapat menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan dan di
berbagai tempat lainnya dan berbaur dengan masyarakat yang lainnya.
5.2Saran
Berdasarkan simpulan tersebut, dapat ditarik saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Karo sebagai pendatang dan
masyarakat Melayu, Minang, dan Sakai sebagai masyarakat lokal agar
senantiasa menjaga dan menjalin kerjasama dalam hal pembanguna
Kota Duri Kecamatan Mandau dalam berbagai hal dengan
memeberikan kegiatan yang positif dan senantiasa berpartisipasi dalam
kegiatan yang dilaksanakan untuk memperkuat kerjasama antar suku
dan agama.
2. Diharapkan kepada pemerintah setempat agar lebih memperhatikan
masyarakat Kota Duri Kecamatan Mandau baik masyarakat yang
datang sebagai migran ataupun masyarakat setempat dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Serta diharapkan dukungan
(19)
68
dalam pembangunan wilayah Kota Duri khususnya yang telah selesai
dalam menempuh jenjang Pendidikan Tinggi, karena sangat
disayangkan jika mereka harus menganggur padahal mereka memiliki
(20)
DAFTAR PUSTAKA
Gintings,E.P.1999. Religi Karo.Kabanjahe:Abdi Karya.
. .1995. Adat Istiadat Karo; Kinata Berita Simeriah Ibas Masyarakat
Karo. Kabanjahe: Abdi Karya.
Ginting, Junita Setiana.2006. Merdang Merdem Sebagai Suatu Tradisi Pada
Masyarakat Karo Di Kecamatan Tiga Binanga( Kajian Perubahan Sosial Budaya). Tesis. Medan. Universitas Negeri Medan.
Jelita, Desy Dara.2013. Analisis Migrasi Penduduk Di Kelurahan Takengon
Timur Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan.
Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed.
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2007. Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta: UI Press.
. 2007. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
. 2003. Kamus Istilah Antropologi. Jakarta: Progress.
Mantra, Ida Bagoes. 2009. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Martono, Nanang. 2012. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moleong, J.Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.
Pandapotan, Sihar.2006.Proses Adaptasi Etnis Jawa Asal Solo Di Kota Medan. Tesis. Medan. Universitas Negeri Medan.
Purba, Jonni Agustrisno. 2004. Enkulturasi Dalam Keluarga Dan Implikasinya
Terhadap Pembentukan Kepribadian Dan Organisasi Orang Karo Jahe Di Kecamatan Medan Sunggal Sumatera Utara. Skripsi. Medan.
FISIP-USU
Purba, O.H.S. & Elvis F. Purba. 2007. Migrasi Spontan Batak Toba (Marserak). Medan: Monora.
. 1998. Migran Batak Toba Di Luar Tapanuli Utara: Suatu
Deskripsi. Medan: Monora.
Sibarani, Linda H. 2011. Migrasi Dan Adaptasi Etnis Cina Di Kelurahan Tanjung
Leidong Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara.
(21)
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sumber lain:
http://rahmanpl06.blogspot.com/ (diakses Senin, 3 Maret 2014,15:21 wib)
http://iguh-meister.blogspot.com/2012/01/enkulturasi.html (diakses Senin,03 Maret 2014, 16:14 wib)
(1)
3. Untuk mengetahui proses enkulturasi dan perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Karo di Kota Duri.
1.5Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh setelah melaksanakan penelitian ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan pembaca mengenai perubahan sosial budaya masyarakat Karo yang bermigrasi ke Kota Duri Kec. Mandau Kab. Bengkalis Riau
2. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.
3. Menambah pembendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan, khususnya Universitas Negeri Medan.
(2)
66 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor pendorong masyarakat Karo bermigrasi dari daerah asal menuju ke Kota Duri Kecamatan Mandau terutama disebabkan oleh faktor ekonomi pendapatan yang rendah, faktor sosial karena adanya maslah sosial seperti perkawinan antara masyarakat Karo sebagai pendatang dengan penduduk asli, menyempitnya lahan pertanian sebagai lapangan kerja juga diakibatkan oleh konflik dalam keluarga mereka di daerah asal dan faktor adanya tuntutan pekerjaan yang mewajibkan berpindah tempat.
2. Faktor –faktor penarik masyarakat Karo melakukan migrasi dan menetap di Kota Duri Kecamatan Mandau sangat bervariasi, pada umumnya karena tersedianya lapangan pekerjaan, faktor ekonomi mencari pendapatan yanng lebih tinggi, dan faktor kelengkapan sarana dan prasarana.
3. Perubahan sosial dan proses enkulturasi pada masyarakat Karo terjadi dengan sendirinya seiring dengan keinginan mereka untuk mempertahankan kehupan mereka. Pola interaksi yang di bangun dengan masyarakat lokal membangun hubungan kerjasama yang baik. Selain itu dengan mempelajari segala macam kebudayaan, adat istiadat,
(3)
norma-norma serta kebiasaan masyarakat lokal dapat memberikan tempat bagi mereka karena kemampuan mereka yang mengubah diri menjadi sama dengan masyarakat lokal. Hal ini mengakibatkan mereka tidak mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas kehidupan mereka sehingga mereka mampu bertahan di tempat yang sangat berbeda dengan daerah asal mereka masing-masing. Hal tersebut juga membuat mereka dapat menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan dan di berbagai tempat lainnya dan berbaur dengan masyarakat yang lainnya.
5.2Saran
Berdasarkan simpulan tersebut, dapat ditarik saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Karo sebagai pendatang dan masyarakat Melayu, Minang, dan Sakai sebagai masyarakat lokal agar senantiasa menjaga dan menjalin kerjasama dalam hal pembanguna Kota Duri Kecamatan Mandau dalam berbagai hal dengan memeberikan kegiatan yang positif dan senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan untuk memperkuat kerjasama antar suku dan agama.
2. Diharapkan kepada pemerintah setempat agar lebih memperhatikan masyarakat Kota Duri Kecamatan Mandau baik masyarakat yang datang sebagai migran ataupun masyarakat setempat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat. Serta diharapkan dukungan putra-putri masyarakat migran maupun masyarakat asli untuk ikut serta
(4)
68
dalam pembangunan wilayah Kota Duri khususnya yang telah selesai dalam menempuh jenjang Pendidikan Tinggi, karena sangat disayangkan jika mereka harus menganggur padahal mereka memiliki potensi atau ide-ide untuk memajukan daerah mereka.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Gintings,E.P.1999. Religi Karo.Kabanjahe:Abdi Karya.
. .1995. Adat Istiadat Karo; Kinata Berita Simeriah Ibas Masyarakat Karo. Kabanjahe: Abdi Karya.
Ginting, Junita Setiana.2006. Merdang Merdem Sebagai Suatu Tradisi Pada Masyarakat Karo Di Kecamatan Tiga Binanga( Kajian Perubahan Sosial Budaya). Tesis. Medan. Universitas Negeri Medan.
Jelita, Desy Dara.2013. Analisis Migrasi Penduduk Di Kelurahan Takengon Timur Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed.
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. . 2007. Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta: UI Press.
. 2007. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
. 2003. Kamus Istilah Antropologi. Jakarta: Progress. Mantra, Ida Bagoes. 2009. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Martono, Nanang. 2012. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moleong, J.Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.
Pandapotan, Sihar.2006.Proses Adaptasi Etnis Jawa Asal Solo Di Kota Medan. Tesis. Medan. Universitas Negeri Medan.
Purba, Jonni Agustrisno. 2004. Enkulturasi Dalam Keluarga Dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Kepribadian Dan Organisasi Orang Karo Jahe Di Kecamatan Medan Sunggal Sumatera Utara. Skripsi. Medan. FISIP-USU
Purba, O.H.S. & Elvis F. Purba. 2007. Migrasi Spontan Batak Toba (Marserak). Medan: Monora.
. 1998. Migran Batak Toba Di Luar Tapanuli Utara: Suatu Deskripsi. Medan: Monora.
Sibarani, Linda H. 2011. Migrasi Dan Adaptasi Etnis Cina Di Kelurahan Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara. Skripsi. Medan. Universitas Negeri Medan.
(6)
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sumber lain:
http://rahmanpl06.blogspot.com/ (diakses Senin, 3 Maret 2014,15:21 wib)
http://iguh-meister.blogspot.com/2012/01/enkulturasi.html (diakses Senin,03 Maret 2014, 16:14 wib)