Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Metode Group Investigation (GI) pada Siswa Kelas IV SD N Kalisari 3 Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Semester II Tahun P

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Penelitian

ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan proses dan
praktis pembelajaran (Arikunto, 2006:96). PTK berfokus pada input kelas maupun
output. Adapun tujuan PTK yakni:
a) Meningkatkan

mutu

isi, masukan, proses serta hasil pendidikan dan

pembelajaran di sekolah.
b) Meningkatkan sikap professional pendidikan dan tenaga pendidikan.
c) Membantu guru dan tenaga pendidikan mengatasi masalah pembelajaran
dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.

Penelitian tindakan kelas ini memiliki karakteristik (1). Di rancang untuk
mengatasi permasalahan nyata. (2) Diterapkan secara kontektual. (3) data
diperoleh langsung dari pengamatan atas perilaku refleksi (Natawidjaya,
1997). Menurut Aqib (2006), PTK memiliki karakteristik: (1) di dasarkan
pada masalah yang dihadapi guru dalam intruksional. (2) adanya
kolaborasi dalam pelaksanaanya. (3) peneliti sekaligus sebagai praktisi
yang melakukan refleksi (4) bertujuan memperbaiki dan meningkatkan
kualitas praktik intruksional. (5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah
dengan beberapa siklus.
3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.21 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini berlokasi di SDN Kalisari 3 Kecamatan Kradenan
Kabupaten Grobogan. Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Kalisari 3
Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2014/2015. Sekolah
ini berada di Desa Kalisari, dengan jumlah siswa 131 yang terdiri dari 15 siswa

34

35


kelas 1. 13 siswa kelas 2, 20 siswa kelas 3, 30 siswa kelas 4, 33 siswa kelas 5 dan
20 siswa kelas 6. Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan dengan jumlah 12
orang diantaranya 1 Kepala Sekolah. 6 Guru Kelas, 1 Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam, 1 Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris, 1 Guru Mata
Pelajaran PenjasOrkes, 1 Pustakawan, dan 1 Penjaga Sekolah. Lingkungan sekitar
SD dikelilingi area perumahan, lokasi menuju SD cukup jauh karena berada jauh
dari jalan raya Kradenan. SD ini cukup jauh dari pusat perbelanjaan suasananya
cukup tenang untuk kegiatan belajar mengajar. Sebelum masuk ke SD terdapat
balaidesa Kalisari yang berada tepat di samping SDN Kalisari 3. Dalam
lingkungan sekolah terdapat lapangan yang berada di tengah bangunan sekolah
yang digunakan untuk menunjang pembelajaran.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV sejumlah
30 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki .
karakteristik siswa kelas IV yang rata-rata berumur 10 tahun menuju tahap
berpikir konkret atau nyata. Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa sangat
beragam. Sebagian besar berprofesi sebagai pedagang. Banyak siswa yang kurang
dipantau dalam perkembangan belajarnya. Saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung, banyak siswa yang asyik bermain sendiri, berbincang-bincang
dengan temannya tanpa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan, siswa

kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sehingga dalam hal ini
mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA yang
masih rendah.
3.2.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015,
dimana pelaksanaanya di perkirakan berlangsung mulai akhir Februari sampai
Maret 2015.

36

3.3 Variabel dan Devinisi Operasional Penelitian
3.3.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas
(variabel X) yang disebut juga variabel penyebab atau independen dan variabel
terikat (variabel Y) atau dependen variabel.
Variabel bebas (variabel X) dalam penelitian ini adalah
pembelajaran kooperatif dengan

model


metode Group Investigation (GI). sebagai

tindakan yaitu pembelajaran dengan model kooperatif dengan metode Group
Investigation (GI) yang diberikan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar
siswa yang semula rendah dan berada dibawah KKM menjadi diatas KKM.
Sedangkan variabel terikat (variabel Y) dalam penelitian ini adalah hasil
belajar IPA. Hasil belajar IPA merupakan hasil dari pembelajaran IPA oleh siswa
sebagai akibat dari belajarnya.
3.3.2 Definisi Operasional
3.3.2.1 Model pembelajaran kooperatif metode Group Investigation (GI)
Metode Group Investigation (GI) merupakan salah satu pembelajaran
kooperatif dengan kegiatan pembelajaran secara berkelompok untuk bekerja sama
saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri.
Group Investigation (GI) menggunakan skiil berpikir dalam memecahkan topik
yang diberikan, sehingga siswa diruntut untuk berpikir teliti dan tepat dalam
menjawab pertanyaan. Untuk menunjang pembelajaran dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif peneliti memadukan dengan metode Group Investigation
(GI). Metode group Investigation (GI) yaitu salah satu metode pembelajaran yang
melibatkan siswa ke dalam kelompok. Langkah utama dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif metode Group Investigation (GI) yaitu groping

(mengidentifikasi murid dalam kelompok), Planing (merencanakan tugas yang
akan

diberikan),

Investigation

(melaksanakan

investigasi),

Organizing

37

(menyimpan laporan akhir), Presenting (mempresentasikan laporan akhir),
Evaluating (evaluasi).
3.3.2.2 Hasil Belajar IPA
Hasil belajar IPA dalam penelitian ini merupakan hasil akhir yang
diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA. Dimana hasil yang

diperoleh berupa nilai yang didapat siswa setelah mengerjakan soal evaluasi
disetiap akhir siklus pembelajaran. Dalam penelitian ini hasil belajar pembelajaran
IPA yang dimaksud berupa aspek kognitif saja, karena data yang akan dianalisis
dengan uji statistik hanyalah hasil belajar berupa angka perolehan tes siswa dalam
bentuk soal pilihan ganda. Untuk aspek sikap dan keterampilan tidak dijadikan
fokus penelitian karena untuk mengetahui ketercapaian aspek sikap membutuhkan
waktu yang lama. Sehingga, hasil belajar IPA sebagai variabel terikat yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai tes akhir yang berupa soal pilihan
ganda.
3.4 Rencana Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart. Penelitian ini akan
dilakukan dengan 2 siklus. Pada setiap siklusnya terdiri dari 3 tahap yaitu tahap
perencanaan, tahap implementasi, dan tahap refleksi. Tahap tersebut disajikan
dalam gambar 1 berikut:

Gambar 1 Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart (Pardjono, 2007:22)

38


3.4.1 Siklus 1
Kegiatan yang dilakukan pada siklus 1 merupakan tindakan untuk
mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal. Tahap-tahap yang
dilakukan pada siklus 1, yaitu:
1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Menelaah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
SK, KD, dan Indikator dengan materi tentang bunyi menggunakan
metode pembelajaran group investigation.
c) Menyiapkan lembar observasi siklus 1, menyiapkan alat evaluasi
berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
2. Tahap Implementasi dan Observasi
Rencana pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
a) Kegiatan awal, guru menjelaskan bagaimana pembelajaran IPA dengan
menggunakan

model


pembelajaran

kooperatif

metode

group

investigation. siswa menetapkan anggota kelompok dan memilih topik
tentang energi bunyi.
b) Guru membagikan LKS dan media pembelajaran.
c) Siswa melakukan penyelidikan, berdiskusi, mengumpulkan informasi,
menganalisis data, dan membuat kesimpulan berdasarkan topik yang
diinvestigasi.
d) Siswa membuat laporan hasil investigasi bersama kelompoknya dan
bersiap untuk presentasi..
e) Perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya di
depan kelas dan kelompok yang lain menanggapi, mengajukan
pertanyan dan mengevaluasi.


39

f) Siswa bersama guru mngevaluasi pembelajaran IPA tentang energi
bunyi
g) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus 1 secara mandiri.
Observasi dilakukan oleh satu orang observer yang mengamati guru
dan siswa. Observasi terhadap proses pembelajaran bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar IPA kelas IV.
3. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan pada akhir kegiatan dan observasi pada siklus I.
pada tahap ini dilakukan diskusi, antara lain tentang : kelebihan dan kekurangan
dalam mengimplementasikan RPP, hambatan dalam pembelajaran, mendiskusikan
hasil evaluasi siklus I. hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat
keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan yang dapat dijadikan acuan untuk
memperbaiki kelebihan dan kelemahan dalam siklus II.
3.4.2. Siklus II
Rancangan pada siklus II dilakukan setelah mengevaluasi dari hasil
belajar, kelebihan dan kekurangan padasiklus I. pada siklus II ini kelebihan
dan kekurangan pada siklus I diperbaiki. Langkah-langkah yang dialkukan
pada siklus II, yaitu:

1. Perencanaan
Persiapan yang dilakukan pada siklus II, yaitu:
a) Menyusun RPP IPA sesuai dengan model pembelajaran group
investigation.
b) Persiapan alat dan bahan pembelajaran.
c) Menyiapkan lembar observasi siklus II, alat evaluasi berupa tes
tertulis, dan lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Tahap Implementasi dan Observasi
Rencana kegiatan pada siklus II dilakukan dengan angkah-langkah
sebagai berikut:

40

a) Kegiatan awal, guru menyuruh siswa untuk membuat kelompok
dan siswa memilih topik yang akan diinvestigasi.
b) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa.
c) Siswa merencanakan apa yang akan dipelajari sesuai dengan
topiknya dan melakukan pembagiantugas dalam kelompok.
d) Siswa


melakukan

informasi,

penyelidikan,

menganalisis

data,

berdiskusi,
dan

mengumpulkan

membuat

kesimpulan

berdasarkan topic yang diinvestigasi.
e) Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi dan bersiap untuk
presentasi.
f) Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas dan kelompok yang lain menanggapi, mengajukan
pertanyaan dan mengevaluasi.
g) Siswa bersama dengan guru mengevaluasi pembelajaran IPA
tentang energi bunyi.
h) Siswa mengerjakan soal siklus II secara mandiri.
Observasi dilakukan sama seperti pada siklus I yaitu observasi
terhadap guru dan siswa selama pembelajaran.. observasi yang
dilakukan pada saat proses pembelajaran bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV.
3. Tahap Refleksi
Data pada lembar pengamatan dan penilaian tes evaluasi dianalisis
untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil dari analisis tersebut dicatat
apakah pada siklusnya sudah menunjukkan penigkatan atau belum.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang
materi energi bunyi.

41

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik tes yang digunakan
yaitu tes formatif bentuk soal pilihan ganda. Tes tersebut digunakan untuk
mengetahui hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif dengan metode group investigation pada mata pelajaran IPA
tentang energi bunyi.
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
perkembnagan guru dan siswa saat proses pembelajaran. Sedangkan
dokumentasi digunakan untuk mengetahui jumlah siswa. Pekerjaan orang
tua siswa, dan nilai hasil belajar.
3.5.2

Instrumen Pengumpulan Data

3.5.2.1 Lembar Evaluasi
Dalam penelitian ini menggunakan lembar evaluasi untuk
mengumpulkan data. Lembar evaluasi digunakan untuk mengetahui
kemampuan

siswa

setelah

mengikuti

pembelajaran

IPA

dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode group
investigation. lembar evaluasi tersebut diberikan pada masing-masing
siswa. Lembar evaluasi berupa tes pilihan ganda. Sebelum lembar evaluasi
dibuat maka terlebih dahulu disusun kisi-kisi untuk lembar evaluasi. Kisikisi lembar evaluasi dibuat untuk setiap siklus yaitu pada siklus I dan
siklus II. Kisi-kisi lembar evaluasi tersebut dapat dilihat pada table 4
berikut ini.

42

Tabel 4
Kisi-Kisi Lembar Evaluasi Siklus I
No. Indikator
1.
menyebutkan sumber-sumber
bunyi
yang terdapat di
lingkungan sekitar.
2.
Membedakan macam-macam
karakteristik bunyi.
3.
Mengklasifikasikan
bunyi
berdasarkan frekuensinya
4.
Menyimpulkan bahwa bunyi
dihasilkan oleh benda yang
bergetar.
5.
Menyebutkan sifat-sifat bunyi.
6.
Menunjukkan
bukti
perambatan bunyi pada benda
padat
7.
Menunjukkan
bukti
perambatan bunyi pada benda
gas
8.
Menyimpulkan bahwa bunyi
dapat diserap
9.
Menunjukkan bukti bahwa
bunyi dapat dipantulkan

Butir Soal
1,25

7,19, 23
3, 10, 12, 13, 14, 15
6,

4, 5, 9, 11, 18,
22, 24

2, 16,

20,
8,

Seperti pada siklus I, sebelum melakukan penelitian pada siklus II
juga dibuat kisi-kisi lembar observasi terlebih dahulu. Kisi-kisi soal
instrument siklus II dapat dilihat pada table 5 berikut ini:

43

Tabel 5
Kisi-Kisi Lembar Evaluasi Siklus II
No. Indikator
1.
Membedakan bunyi bernada dan bunyi
tidak bernada
2.
Menyebutkan contoh bunyi bernada.
3.
Menyebutkan contoh bunyi tak bernada
4.
Menyelidiki perubahan bunyi melalui alat
musik petik.
5.
Menyelidiki perubahan bunyi melalui alat
musik tiup.
6.
Menyelidiki perubahan bunyi melalui alat
musik pukul.
7.
Menyelidiki perubahan bunyi melalui alat
musik tekan.
8.
Mengklasifikasikan alat musik berdasarkan
cara memainkannya (petik, tiup, pukul,
tekan)

Butir Soal
2, 13, 25
5, 15, 29
10, 21
3, 9, 19, 23
7, 11, 18, 22, 27
4, 14, 20, 24
8, 12, 16, 26
1, 6, 17, 28, 30

3.5.2.2 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan dalam pembelajaran yang mencakup
aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir
pembelajaran. Observasi dilakukan bersama dengan Bapak Sunarto S.Pd selku
observer untuk mengetahui bagaimana kondisi siswa saat menerima pelajaran dan
cara guru dalam menyampaikan pelajaran. Observasi juga bertujuan untuk
menggambarkan bagaimana kondisi pada saat pembelajaran berlangsung.
Sebelum lembar observasi dibuat terlebih daahulu dibuat kisi-kisi lembar
observasi

yang

memuat

penerapan

pembelajaran

menggunakan

model

pembelajaran kooperatif meode group investigation. Adapun kisi-kisi lembar
observasi guru dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

44

Tabel 6
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
Petunjuk: Lingkarilah skor 1,2,3 atau 4 pada tabel aktivitas guru berikut ini
sesuai hasil pengamatan dalam proses pembelajaran.
Aspek

Indikator

Skor

No

Pra
pembelaJaran

1.

Kegiatan
Awal

7.

2.

Kegiatan
Inti

8.
9.
10.

11.

12.
13.
14.

15.

1. Guru
mengadakan
doa 1
bersama siswa
2. Guru melakukan presensi
1

2

3

4

2

3

4

3. Guru memeriksa kesiapan 1
siswa pembelajaran
4. Guru menyampaikan tujuan 1
pembelajaran hari ini

2

3

4

2

3

4

5. Guru memberikan apersepsi
sesuai materi yang akan
diajarkan.
6. Guru memberikan stimulus
berupa pertanyaan kepada
siswa
untuk
merangsang
berfikir.
Saat siswa mampu menjawab
apersepsi, guru mengajak siswa
untuk membaca materi dan
memberi motivasi.
Guru membagi kelompok secara
heterogen.
Guru memberi petunjuk sebelum
melakukan presentasi
Guru membagi siswa menjadi
lima kelompok dan menjelaskan
aturan diskusi kelompok.
Guru membagikan LKS dan alat
peraga sesuai dengan topik
masalah kepada setiap kelompok.
Guru menyampaikan
topik
masalah pada setiap kelompok.
Guru mengajak siswa untuk
merencanakan tugas.
Guru menugaskan siswa untuk
melakukan pembagian tugas pada
kelompoknya masing-masing.
Menugaskan
siswa
untuk

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

45

melakukan investigasi

3.

16. Guru membimbing langkah yang
dilakukan dengan menggunakan
media yang melibatkan siswa
untuk aktif.
17. Guru
mengajak
siswa
mengumpulkan data yang relevan
dengan menggunakan media
dalam kegiatan percobaan.
18. Guru membimbing siswa untuk
mencatat hasil dari pengumpulan
data.
19. Guru mengamati dan
membimbing kerjasama siswa
dalam kelompok.
20. Guru
mengajak
siswa
bekerjasama untuk mengolah data
yang diperoleh melaui alat peraga.
21.Guru
membimbing
siswa
berdiskusi untuk menafsirkan hasil
data yang diperoleh.
21. Membimbing
siswa
saat
menyiapkan laporan hasil
diskusi
22. Membimbing
siswa
saat
menyiapkan laporan diskusi.
23. Membimbing
siswa
melakukan presensi.
24. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk
menanggapi
presentasi.
25. Mengevaluasi pembelajaran
dengan baik.
26. Memberi kesimpulan tentang
materi yang disampaikan.
27. Memberi kesempatan siswa
untuk bertanya.
28. Menguasai kelas.
Kegiatan
Akhir
29. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu.
30. Melakukan
refleksi
pembelajaran.
31. Memberi soal sesuai dengan
materi

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1
1

2
2

3
3

4
4

1

2

3

4

1

2

3

4

46

32. Guru menutup pembelajaran
33. Guru memberikan salam

1
1

2
2

3
3

4
4

Jumlah
Kriteria
Selain terhadap guru observasi juga dilakukan terhadap siswa. Sebelum
melakukan observasi sebelumnya disusun kisi-kisi lembar observasi siswa dapat
dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7
Kisi-kisi lembar observasi siswa
No

Aspek

1.

Pra
pembela
jaran

2.

3.

Kegiatan
awal

Kegiatan
Inti

Indikator

Skor

1. Siswa menyiapkan
perlengkapan pembelajaran
(buku, alat tulis, dll) sebelum
pembelajaran dimulai .
2. Siswa melakukan doa bersama.

1

2

3

4

1

2

3

4

3. Siswa
menyimak
tujuan
pembelajaran
yang
disampaikan oleh guru.
4. Siswa
antusias
dalam
mengikuti pembelajaran yang
akan
dilakukan
setelah
disampaikan guru.
5. Siswa melakukan apersepsi
sesuai materi pembelajaran.
6. Siswa menjawab pertanyaan
dari apersepsi guru
7. Sekilas siswa membaca materi
yang berhubungan dengan
apersepsi dan memperhatikan
motivasi yang disampaikan
guru
8. Siswa memperhatikan ketika
guru menjelaskan tentang
rencana kegiatan yang akan di
capai
9. Siswa tenang dan kondusif saat
pembagian kelompok.
10. Siswa tenang dan kondusif saat
pembagian LKS dan alat

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

47

3.

Kegiatan
Akhir

peraga.
11. Siswa berantusius saat guru
menjelaskan
tentang
bagaimana cara menggunakan
alat peraga tersebut.
12. Siswa mampu merencanakan
dan melakukan pembagian
tugas pada kelompoknya
13. Siswa
bersemangat
saat
melakukan investigasi bersama
kelompoknya.
14. Siswa mampu memanfaatkan
alat peraga sesuai dengan
topiknya.
15. Siswa bersemangat dalam
menyusun laporan hasil diskusi
bersama dengan kelompoknya.
16. Siswa bersemangat dalam
mempersiapkan presentasi.
17. Siswa
berantusius
dalam
mempersiapkan presentasi.
18. siswa memberikan pendapat
saat mengikuti presentasi.
19. siswa dapat bersosialisasi dan
bekerjasama dalam kelompok.
20. siswa berantusius saat guru
memberikan kesimpulan akhir
dari pembelajaran.
21. Siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran.
22. Siswa mengikuti pembelajaran
dengan baik.
23. Siswa melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang ditentukan
guru.
24. Siswa memperhatikan ketika
guru memberikan refleksi
pembelajaran.
25. Siswa
mengerjakan
soal
evaluasi dengan baik.
26. Siswa
dalam
kelompok
menyampaikan hasil diskusi
27. Siswa melakukan percobaan
dan diskusi sesuai alokasi

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

48

waktu yang ditentukan
28. Siswa menyimak guru saat 1
meluruskan jawaban
29. Siswa bertanya materi yang 1
belum dipahami
30. Siswa membuat kesimpulan 1
dari materi yang dipelajari

2

3

4

2

3

4

2

3

4

Jumlah
Kriteria
Untuk menghitung rentang pada aktivitas guru maupun siswa digunakan
rumus berikut dengan langkah-langkah (Awaluddin dkk, 2008:1-45):
a. Menghitung rentang data
R= Skor maksimal- Skor Minimal
Skor maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian
observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi (4),
sementara skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah
indikator penilaian observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala
penilaian terendah (1).
b. Menghitung jumlah Kelas Interval
K= 1+ 3,3 log n
N= jumlah siswa
c. Menghitung Panjang Kelas
P=

𝑹𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈

Ʃ𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍

Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa
dalam pembelajaran model kooperatif metode group investigation (GI)
dinilai presentase dengan rumus di bawah ini:
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai 
 100 0 0
Jumlah skor maksimal
Dengan criteria nilai (Depdiknas, 2003)
Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator mengajar guru selama
proses pembelajaran maka kemudian disimpulkan apakah mengajar
guru termasuk dalam kategori sangat kurang, cukup baik, baik, sangat
baik pedoman pengkategorian mengajar guru maupun siswa disajikan
dalam tabel berikut ini

49

Tabel 8
Kriteria Skor Aktivitas Guru
Rentang
1% - 20%
21% - 40%
41% - 60%
61% - 80%
81% - 100%

Kriteria
Sangat kurang
Kurang
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
Tabel 9

Kriteria Skor Aktivitas Siswa
Rentang
1% - 20%
21% - 40%
41% - 60%
61% - 80%
81% - 100%

Kriteria
Sangat kurang
Kurang
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik

3.5.2.3 Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama
siswa, nomor induk siswa, hasil belajar siswa, pekerjaan orang tua siswa
Yang diperoleh dari dokumen tertulis. Selain itu dokumentasi juga
berguna untuk mengetahui keadaan sekolah tersebut.
3,6 Uji Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Uji Validitas
Uji

validitas

adalah

suatu

ukuran

yang

menunjukkan

tingkat

kevalidan/kesahihan sebuah instrument. Validitas suatu instrument penelitian,
tidak lain adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang
hendak diukur. Untuk mengetahui validitas, instrument terlebih dahulu
diujicobakan dikelas uji coba yaitu di kelas V SDN Kalisari 3. Instrumen yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

50

valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
Untuk mengetahui tingkat validitas yautu dengan melihat angka pada
Corrected Item-Total Correlation.untuk uji validitas, jumlah responden yang
digunakan untuk uji instrumn menentukan nilai Corrected Item-Total Correlation
(r) pada r tabel. Nilai tersebut lalu digunakan sebagai standar untuk melihat soal
yang valid dan tidak valid dengan mencocokkan nilai muncul pada Corrected
Item-Total Correlation yang keluar pada program SPSS.
Penetapan butir soal yang valid digunakan sebagai acuan ketentuan tingkat
validitas suatu soal yaitu nilai Corrected Item-Total Correlation pada r tabel
untuk jumlah responden 33 siswa yaitu 0, 344. Dengan taraf signifikan 5%. Jika
nilai yang muncul di kolom Corrected Item-Total Correlation SPSS ≥ 0,344
menyatakan bahwa soal tersebut valid. Sedangkan, nilai signifikan ≤ 0,344
menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid. Rincian hasl pengujian validitas
dengan menggunakan SPSS 16.00 dapat dilihat pada lampiran. Berikut hasil uji
validitas soal siklus I dapat dilihat pada Tabel 10 sebagai berikut:
Tabel 10
Hasil Validitas Soal Siklus I
Bentuk
Instrumen

Pilihan Ganda

Total

Item Soal
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,1
8,19,20,21,22,23,24,25,26,27,
28,29,30,31,32,33,34,35
35 soal pilihan ganda

Valid

Tidak Valid

3,4,5,7,8,9,10,
12,14,15,17,1
9,20,21,22,24, 1,2,5,11,13,1
6,18,23,25,27
26,28,29,30,
31,32,33,34,
35
25 valid
10 tidak valid

Berdasarkan Tabel hasil uji validitas instrument soal siklus I, dari 35 soal
pilihan ganda, terdapat 25 item soal yang dinyatakan v alid dan 10 item soal yang
dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang
valid adalah soal nomor

51

3,4,5,7,8,9,10,12,14,15,17,19,20,21,22,24,26,28,29,30,31,32,33,34, dan 35. Pada
Siklus II, berikut hasil uji validitas soal Siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 11
Hasil Validitas Soal Siklus I
Bentuk
Instrumen

Item Soal

Pilihan Ganda

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,1
8,19,20,21,22,23,24,25,26,27,
28,29,30,31,32,33,34,35

Total

35 soal pilihan ganda

Valid

Tidak Valid

1,2,4,5,7,8,10,
11,13,13,15,1
3,6,9,14,19,2
6,17,18,20,22,
1,28,30,31,33
23,24,25,26,2
7,29,32,34,35.
25 valid
10 tidak valid

Dari Tabel hasil uji validitas instrument soal Siklus II, dari 35 item soal
pilihan ganda, terdapat 25 item soal dinyatakan valid dan10 item soal yang
dinyatakan tidak valid. Adapun pada siklus II soal yang valid adalah soal nomor
1,2,4,5,7,8,10,11,13,13,15,16,17,18,20,22,23,24,25,26,27,29,32,34,35. Sedangkan
soal yang tidak valid adalah soal nomor 3,6,9,14,19,21,28,30,31,33.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Menurut Sukardi
(2008:127) suatu instrument penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas
yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam
mengukur yang hendak diukur. Criteria untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery
sebagai berikut:
≤ 0,7

:Tidak dapat diterima

0,7 < a ≤ 0,8

: Dapat diterima

0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

52

> 0,9

: Reliabilitas memuaskan
Berdasarkan teknik alpha, nilai reliabilitas yang dapat diterima harus lebih

dari 0,7. Berikut merupakan hasil reliabilitas pada Siklus I dan Siklus II yang
disajikan pada Tabel 12 dan Tabel 13 sebagai berikut:

Tabel 12
Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.885

35

Tabel 13
Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus II
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha
N of Items
.879

35

Berdasarkan hasil Reliability pada siklus I dan siklus II dapat dinyatakan bahwa
reliabilitas dalam penelitian ini pada siklus I dikategorikan reliabilitas memuaskan
dan pada siklus II dikategorikan memuaskan dan pada siklus II dikategorikan
reliabilitas bagus.
3.6.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal
Teknik penghitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung
prosentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item. Rumus untuk menghitung
taraf kesukaran soal pilihan ganda adalah sebagai berikut:

53

𝐼=

Keterangan:

𝐵
𝑁

I = Indek Kesukaran
B= Jumalh Benar Setiap Soal
N= Jumlah Peserta didik
Kriteria tolak ukur kesukaran menurut ( Zainal Arifin 2014:134) dapat
dinyatakan dalam tabel 12 berikut:

Interval
0,00-0,30
0,31-0,70
0,71-1,00

Tabel 14
Tolak Ukur Kesukaran Soal
Klasifikasi
Sulit
Sedang
Mudah

Berdasarkan Tabel tolak ukur kesukaran soal, hasil perhitungan untuk 35
soal pilihan ganda yang dibuat pada siklus I dan untuk 35 soal pada siklus II,
diperoleh tingkat kesukaran soal uraian pada siklus I dan II yang dapat dilihat
pada tabel dan tabel rekap tingkat kesukaran soal plihan ganda siklus I dan Siklus
II sebagai berikut:
Tabel 15
Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda Siklus I
Kriteria
Mudah
Sedang
Sukar

No Soal
3,7,10,11,12,13,18,20,27,28,31,33,
35
1,2,8,9,14,15,16,19,21,23,24,25,29
,32
4,5,6,17,22,26,30,34

54

Tabel 16
Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda Siklus II
Kriteria
Mudah
Sedang
Sukar

No Soal
2,7,9,10,11,20,21,23,27,33,35
5,6,8,12,15,16,17,18,19,24,28
1,4,13,14,22,25,26,34

3.7 Indikator Kinerja
Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan
indikator kinerja, yaitu berupa indikator proses dan indikator hasil.
3.7.1

Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini adalah indikator keberhasilan dari

proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam penerapan pembelajaran
IPA menggunakan model kooperatif metode Group Investigation (GI) Dikatakan
berhasil jika semua langkah-langkah dalam proses pembelajaran (100%)
terlaksana.
3.7.2

Indikator Hasil
Indikator hasil dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Indikator

penelitian dikatakan berhasil apabila sekitar 80% atau lebih secara klasikal siswa
mengalami ketuntasan dengan KKM ≥ 60 yang ditetapkan sekolah pada awal
tahun pelajaran 2014 / 2015.
3.8

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam

2 tahapan, yaitu teknik analisis data hasil observasi dan teknik analisis data hasil
tindakan. Data hasil observasi dilakukan dengan data kualitatif, analisis data hasil
observasi dilakukan dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif
dengan cara mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan
sesuai sintaks, dilihat dari keterlaksanaan setiap aspek yang diamati berdasarkan
hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

55

Data hasil observasi yang dimaksudkan berupa hasil observasi aktivitas
guru. Observasi ini dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II.
Observasi aktivitas guru digunakan untuk mengukur sejauh mana guru dapat
menerapkan model pembelajaran kooperatif metode Group Investigation (GI)
sesuai dengan langkah - langkah. Lembar observasi aktivitas guru terdiri dari 33
pernyataan yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati aktivitas guru selama 2 siklus pada
pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Observer mengisi lembar observasi
aktivitas guru dengan ,melingkari skor pada kolom.
Setelah dilakukan analisis data terhadap data hasil observasi kemudian
dilakukan analisis data hasil tindakan yang berupa data kuantitatif, dianalisis
menggunakan deskriptif komparatif dengan cara membandingkan hasil belajar
yang diperoleh siswa pada kondisi awal, nilai setelah siklus I dan nilai setelah
siklus II. Data hasil tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data hasil
belajar kognitif siswa. Hasil belajar kognitif didapatkan dari hasil evaluasi yang
dilakukan setiap akhir siklus. Soal evaluasi yang diberikan berupa soal pilihan
ganda yang sudah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Untuk dapat
membandingkan hasil belajar siswa yang perlu dilakukan adalah dengan
mengolah jawaban soal tes menjadi nilai akhir. Adapun rumus yang digunakan
untuk menentukan nilai akhir adalah sebagai berikut:

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
× 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikonfirmasikan dalam Tabel 15 kriteria
ketuntasan sebagai berikut:

56

Tabel 17
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar SDN Kalisari 3
KKM

Kualifikasi

≥60

Tuntas

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24