MODEL MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN ADMINISTRASI BACK OFFICE E-GOVERNMENT SEBAGAI MEDIA PELAYANAN PUBLIK

Abstract

On the challenges of development for democratization and transparency in the frame- work of regional autonomy, local governments now compete to build a race-e-government in- frastructure. In factual, the main obstacles of the implementation of e-government is on the governance or management structure of the management and quantity and quality of human resources at government agencies that are very limited. The object of the selected study site is The City of Yogyakarta and The Sleman regency government. The formulation of the problem is taken “How E-Government Communication and Adminitrations Management Back Office Models as a Public Service Studies on the regional government of Yogyakarta and Sleman Dis- trict Government Sites? “ Research method used was descriptive research to guide the inductive eksploratory to the results of research that the technical provisions of the respective websites of local governments to become the object of research in managing the front office has to follow some standard that is required in the development of the web as a medium for communication and information. Information uptodating, especially news on the navigation was done routinely. But still there is a delay of uptodating websites is a sign that there is imbalance between the management of websites each local government. Number of links the information of each local government websites have been sufficient, meaning that many categories of information pro- vided. The fundamental problem lies in the fact that the government does not provide e-mail links for the user community, if there is acceptance of the feedback is to the manager or admin- istrator websites and not on the officials concerned.

Key words : management back office, e-government local government

Pendahuluan

diantaranya adalah : (a) penyediaan sumber E-government pada konteksnya adalah informasi yang sering dan banyak dicari masya- the processes and structures pertinent to the rakat seperti potensi daerah, pendapatan daerah, electronic delivery of government services to komoditas daerah serta kualitas sumber daya the public (www.eu.com/e-government.html masyarakat di suatu daerah; (b) penyediaan tanggal 3 Maret 2008). Beberapa implementasi mekanisme akses melaui kios informasi yang yang bisa diterapkan pada penyelenggaraan e- tersedia di kantor pemerintahan dan tempat publik government diantaranya adalah :

sehingga menjamin keseteraan kesempatan Beberapa implementasi yang bisa dite- mendapat informasi; (c) E-procurement; pe- rapkan pada penyelenggaraan e-government merintah dapat melakukan tender secara on line

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi... Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti

dan transparan. publik, juga adanya Agenda besar dari Pemerintah Pemerintah sendiri memberikan kebijakan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) yang e-government melalui INPRES No.3 tahun 2003 bernama Jogja Cyber Province menunjukkan berangkat dari pertimbangan pemanfaatan tek- adanya optimisme terselenggaranya proses nologi komunikasi dan informasi dalam proses pelaksanaan e-government secara sempurna. pemerintahan (e-government) akan meningkatkan Oleh karenanya, Pemprov DIY telah menggandeng efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas Microsoft untuk menyusun cetak biru dan penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan tujuan membangun pusat pelatihan di Yogyakarta untuk utamanya adalah peningkatkan kualitas layanan 4.000 programmer TI dari seluruh Indonesia. publik secara efektif dan efisien.

Komitment ini lah yang menyebabkan Pada perkembangannya untuk menjawab Pemerintah Daerah di Provinsi DIY memborong tantangan demokratisasi dan transparansi dalam habis E-Government Award yang diselengga- kerangka otonomi daerah, kini pemerintah daerah rakan oleh majalah Warta Ekonomi pada tahun berlomba-lomba untuk membangun infrastruktur 2005 lalu. Untuk kategori kabupaten/kota urutan e-government . Artinya pemanfaatan ruang pemenang pertama hingga ke tiga adalah Website komunikasi virtual tidak saja berada dalam Pemerintah Kota Yogyakarta dengan skor 815, domain institusi yang berada dalam wilayah cen- Web site Kabupaten Bantul dengan Skor 765 dan tre development melainkan juga institusi-institusi Web site Kabupaten Sleman dengan skor 685. yang berada di daerah-daerah. Situs-situs resmi Web site Pemerintah Provinsi Yogyakarta pemerintah daerah tersebut disamping dapat menempati urutan ke dua untuk kategori Provinsi menjadi sebuah ajang promosi bagi kawasan yang dengan skor 720 berada di bawah Pemerintah bersangkutan juga untuk menginformasikan potensi Provinsi Jawa Timur. Pada E-Government sosial ekonomi maupun pariwisata bagi para in- Award . Selain itu Pemerintah Provinsi DI Yog- vestor dalam dan luar negeri. Hingga Nopember yakarta juga mendapatkan penghargaan Special 2007 jumlah situs web pemerintah (pusat dan Achievement karena keberhasilan dalam mela- daerah) yang tercatat pada Asisten Deputi Urusan kukan koordinasi dan merangsang lembaga- Media Baru Kementerian Komunikasi dan lembaga pemerintah dibawahnya untuk mene- Informasi adalah sebagai berikut :

rapkan e-government. Sebagaimana terbukti, tiga lembaga tingkat kabupaten/kota di Yogyakarta seluruhnya menjadi pemenang untuk kategori tersebut (Sumber : http://www.warta-egov.com/ detail.asp?aid=280&cid=2 tanggal 17 Mei 2005). Pada tahun 2007 prestasi web pemerintah kota Yogyakarta ternyata menduduki peringkat tertinggi di antara 100 situs pemda provinsi maupun kota /

Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, kabupaten untuk E-Government test tahun 2007 lembaga pemerintah yang memanfaatkan (http://wartaegov.com/go-id-tes tanggal 2 April penggunaan e-government adalah ; Pemerintah 2008). Sementara itu situs pemda kabupaten kota (pemkot) Jogjakarta, pemerintah daerah Bantul dan Kabupaten Sleman menduduki (pemda) Kabupaten Bantul, pemda Kabupaten peringkat ke 7 dan ke 19 dari penilaian Lembaga Sleman dan pemda Kabupaten Gunung Kidul serta penelitian dan Pengembangan Grup Kompas ta- pemda Kabupaten Kulon Progo, serta pemerintah hun 2007 ( http://yainal.multiply. com/journal/item/ Propivinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sendiri.

72 tanggal 2 April 2008 ).

Penerbitan situs pemerintah daerah tersebut Pada sisi lain, semua isi informasi yang ada nampaknya selain bertujuan mendukung kampanye dalam situs web sites Pemerintah Daerah di Wila- “Jogja never ending Asia” dalam membangun yah Provinsi DIY tersebut tentunya bermanfaat citra pariwisata juga dimanfaatkan untuk sebagai sarana publikasi pemda yang bersangkutan membangun citra pelayanan informasi kepada (dalam kontek pelayanan informasi publik), tetapi

68 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi...

juga memberi kesempatan pada masyarakat luas untuk mengetahui dan mencari informasi yang diinginkan secara lebih terbuka dan bebas tanpa perlu melalui birokrasi. Tidak perlunya secara fisik dan birokrasi untuk memperoleh informasi tersebut dari pihak masyarakat, didukung oleh ketersediaan banyaknya sarana warung internet (warnet) yang berada di wilayah Yogyakarta. Sampai dengan September 2007 jumlah warnet yang ada di Yog- yakarta sebanyak 72 buah (www.pintunet. com/ pintunet. php/vpid=55030404&xref=/pintunet. php/vpid=550304). Ketersediaan 72 warnet ter- sebut tentunya memungkinkan dan memudahkan masyarakat untuk dapat mengakses informasi si- tus-situs pemda-pemda yang berada di wilayah Yogyakarta, apalagi saat ini umumnya warnet- warnet di wilayah Yogyakarta banyak yang meng- gunakan sistem list line dan wave line sehingga akses yang dilakukan menjadi sangat cepat.

Suatu hal penting yang harus disadari bahwa keberadaan situs web Pemerintah Daerah yang dibuat, merupakan suatu bagian integral dari organisasi pemerintahan. Semua unit yang ada pada organisasi hendaknya memperhatikan bagaimana mereka dapat menggunakan internet sebaik-baiknya untuk berkomunikasi dengan kelompok-kelompok masyarakat pengguna internet. Instansi Pemerintah Daerah harus membantu perkembangan tingkat kesadaran dan pemahaman yang tinggi bagi seluruh aparat pemerintah mengenai pemanfaatan internet pada organisasi pemerintahan. Kemampuan internet untuk memberi dan menerima informasi perlu dipahami sebagai suatu keterampilan inti dari informasi dan komunikasi. Diharapkan sebanyak mungkin aparat pemerintah dapat membaca situs yang dibuat oleh Pemerintah Daerah setempat.

Perubahan penyelenggaraan kepemerin- tahan yang ada saat ini ke suatu bentuk sistem organisasi jaringan dengan memanfaatkan teknologi informasi komunikasi atau e-govern- ment tidaklah semudah yang diharapkan, karena adanya sejumlah hambatan pada operasionalnya, yamg ditengerai beberapa ahli yaitu antara lain : (a) kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia pada instansi pemerintah yang sangat terbatas (belum siap menerima perubahan kultur ke teknologi informasi komunikasi); (b) belum

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai (belum adanya IT master plan dan grand strat- egy e-gov ); (c) struktur organisasi pengelolaan e- government yang belum memadai (konsekuensi adanya PP No. 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah); (d) belum tersedianya anggaran operasional yang memadai (akibat kurangnya pemahaman tentang pentingnya pembangunan teknologi informasi dan komuni- kasi); (e) kurang adanya perhatian/kepedulian pejabat pemerintah di dalam pembangunan dan pengembangan e-government (diperlukan ma- najemen perubahan). (http://www. awangfaroek. com/awangf01/index.php? option=com_content& task=view&id= 58&Itemid=52 tanggal 30 Maret 2008)

Secara faktual, hambatan utama dari pe- laksanaan e-government adalah pada tata kelola atau manajemen struktur pengelolaannya. Pada saat ini, pengelola situs web pemerintah daerah (sebagai embrio pengelola e-government) masih dilakukan oleh berbagai unit kerja yang terdapat di pemerintahan daerah, antara lain Dinas Informasi dan Komunikasi (DisInfokom), Kantor Penge- lolaan Data Elektronik (KPDE), Badan Peren- canaan Daerah (Bapeda), Bagian Humas, Badan Informasi Komunikasi dan Pengelola Data Elektronik (BIK & PDE). Kondisi tersebut terjadi disebabkan adanya PP No. 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, sehingga setiap pemerintah daerah tidak sama di dalam penugasan perangkat daerah yang menangani pengelolaan situs web di daerahnya masing- masing. Artinya kunci dari hambatan dalam implementasi e-government dalam operasional- nya bermuara pada segi manajemen yang dilakukan oleh struktur dan lembaga yang ditunjuk oleh pihak pemerintah daerah.

Adanya perbedaan pengelolaan situs web pada setiap pemerintah daerah, berakibat antara lain: (1) adanya beberapa pemerintah daerah yang mempunyai lebih dari satu situs web yang dibuat dan dikelola oleh 2-3 perangkat daerah yang berbeda (contoh www.sulteng.go.id dibuat dan dikelola oleh Bapeda Sulteng, www.infokom- sulteng.go.id dibuat dan dikelola oleh DisInfokom Sulteng); (2) jika dari pusat akan melakukan kegi- atan atau koordinasi, kadang-kadang mendapat-

Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi... Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti

kan kesulitan dalam penunjukan perangkat daerah mengeksplorasi secara mendalam fenomena yang diundang; (3) sulitnya koordinasi di lingkungan penggunaan dan pemanfaatan web sites oleh perangkat daerah di dalam penanganan imple- Pemda Kabupaten Bantul, Pemda Kabupaten mentasi e-government. (Hadwi Soendjojo, www. Sleman, serta Pemkot Yogyakarta. Penggunaan dep.kominfo.go.id/artikel tanggal 2 April 2008 ) teknik penelitian adalah dengan analisis dan

Tahun 2008 ini task force e-government deskriptif eksplorasi dengan pengumpulan data Dep. Kominfo sedang menyusun panduan tentang kualitatif yang menggunakan pendekatan do- hubungan kelembagaan e-government. Penun- kumentasi, observasi dan kepustakaan. Sebagai jukan siapa pengelola e-government di pemerintah guide atau patokan unit analisis yang akan diteliti daerah memang sangat diperlukan, mengingat dijelaskan dalam tabel 2. sangat kompleksnya implementasi e-government

Analisis data dalam penelitian ini adalah yang memanfaatkan teknologi informasi dan menggunakan cara deskriptif induktif dengan komunikasi.

pendekatan systemic analisis. Data yang dianalisis Oleh karenanya, berangkat dari paparan secara langsung melalui pendekatan – pendekatan di atas, maka penelitian ini mencoba untuk dalam teknik pengambilan data kualitatif seperti menjawab dan memberikan serta mencari model reduksi data, display data dan verivikasi data manajemen komunikasi dan administrasi yang ideal selama penelitian berlangsung (Nasution, 1992, dari segi back office ( aparatur atau badan pe- 129). Hasil analisis dikomparasikan dengan kon- ngelola serta pengelolaan informasi) dalam im- sep, model dan teori yang sudah ada. Selanjutnya plementasi e-government. Objek studi yang dipilih diperoleh suatu simpulan yang digunakan sebagai adalah situs pemerintah kota Yogyakarta, situs dasar dalam penyusunan konsep dan model dalam pemerintah kabupaten Sleman dan Pemerintah manajemen komunikasi front office dan back kabupaten Bantul dengan pertimbangan bahwa office e-government sebagai media pelayanan objek studi tersebut memiliki prestasi selama ini publik dalam penyeklenggaran e-government selama ini.

Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan ini adalah : “Bagaimana Model Manajemen Ko- Gambaran Manajemen Back Office e-govern- munikasi dan Administrasi Back Office E-Gov- ment

ernment sebagai Media Pelayanan Publik pada Pengembangan e-Government merupa- Situs Pemerintah daerah Kota Yogyakarta, Situs kan upaya untuk mengembangkan penyeleng- Pemerintah Kabupaten Sleman dan Situs Pe- garaan kepemerintahan yang berbasis (menggu- merintah Kabupaten Bantul?“

nakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efi-

Metode Penelitian

sien. Melalui pengembangan e-Government Penulis menggunakan penelitian deskriptif dilakukan penataan sistem manajemen dan proses induktif eksploratori, dengan menganalisis dan kerja di lingkungan pemerintah dan pemerintah

70 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

71

daerah otonom, dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup dua aktivitas yang berkaitan yaitu : (1) pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis; (2) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara. Untuk melaksanakan maksud tersebut pengem-bangan e-Government diarahkan untuk mencapai 4 (empat) tujuan, yaitu : (a) pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang me- miliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah Indonesia pada setiap saat tidak dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat; (b) pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan perekonomian nasional dan memperkuat kemam-puan menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional; (c) pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara; (d) pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memper- lancar transaksi dan layanan antar lembaga pe- merintah dan pemerintah daerah otonom.

Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, pencapaian tujuan strategis e-Government perlu dilaksanakan melalui 6 (enam) strategi yang berkaitan erat, yaitu : (a) mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas; (b) menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistic; (c) memanfaatkan teknologi informasi secara optimal; (d) meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi.; (e) mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom, disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat. ; (f) melak- sanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan-tahapan yang realistik dan terukur.

Pada tanggal 16 Juni 2003 telah dike-

luarkan Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Kebijakan ini diharapkan sebagai acuan/koridor sekaligus dapat memberikan pemahaman di dalam pembangunan dan pengembangan e-Government. Serta dalam rangka menyikapi demam (fever) e-Government dimana selama ini belum ada suatu acuan bagi pembangunan dan pengembangannya sehingga sejauh ini masyarakat seperti ‘terjun bebas’ di dalam penerapan e-Government.

Inpres 3/2003 menginstruksikan untuk : (1) mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing- masing guna terlaksananya pengembangan e- Government secara nasional dengan berpedoman pada Kebijakan dan Strategi Nasional Pengem- bangan e-Government sebagaimana tercantum dalam Lampiran Instruksi Presiden tersebut; (2) merumuskan rencana tindak di lingkungan instansi masing-masing dengan berkoordinasi dengan Menteri Negara Komunikasi dan Informasi; (3) melaksanakan rencana tindak sebagaimana dimaksud pada point kedua yang dikoordinasikan oleh Menteri Negara Komunikasi dan Informasi; (4) melaksanakan Instruksi Presiden ini sebaik- baiknya dengan penuh tanggung jawab dan melaporkan hasil pelaksanaannya secara berkala atau sewaktu-waktu kepada Presiden.

Jadi seperti yang telah diungkap di atas bahwa membangun e-Government tidak sama dengan membangun website yang baik, tetapi lebih pada peningkatan pelayanan di dalam (Back Of- fice) dan pelayanan masyarakat (Front Office) yang baik. Penerapan e-Government lewat dukungan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemerintahan bukanlah harga mati karena tanpa itu pun penyelenggaraan pemerintahan tetap bisa berjalan. Meski demikian, terdapat banyak peluang dan nilai tambah yang bisa diperoleh melalui penerapan e-Government, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat.

Secara definitif yang dimaksud dengan manajemen back office adalah adalah perangkat dan personalia yang bebenah melengkapi semua yang harus dilaksanakan sesudah layanan front- office selesai dan menyiapkan segala sesuatu agar

Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi...

Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi... Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti

bisa terlaksana layanan berikutnya, atau bisa juga keputusan, maka mereka perlu juga mengetahui dimaknai sebagai Proses pengolahan informasi konsep dasar Sistem Informasi Manajemen (MIS: yang dilakukan oleh instansi dalam back office- Management Information System ). Jika pre- nya baik bersifat off-line atau tradisional, melalui requisite tersebut belum dipenuhi, ada beberapa rapat koordinasi, forum investasi maupun dengan langkah yang dapat diambil, misalnya melalui sistem jemput bola langsung kepada sumbernya. pelaksanaan Program Sosialisasi e-Government,

Aspek ‘Pelayanan Masyarakat’ adalah sosialisasi/pelatihan MIS dan Sistem Pendukung back-office dalam konsep e-Government pada Keputusan (DSS: Decision Support System); (b) saat penyajian data/informasi tersebut di- pengembangan Infrastruktur Komunikasi Data, manfaatkan sebagai salah satu bentukpelayanan Komputer, Jaringan Komputer dan Sistem kepada pihak luar, misalnya masyarakat umum. Aplikasi. Ketersediaan infrastruktur komunikasi Berdasarkan urutan pelaksanaannya, ketiga aspek data, komputer dan jaringan komputer merupakan tersebut dapat disusun dalam urutan presedensi pre-requisite kedua, mengingat aplikasi e-Gov- berikut:

ernment memang hanya bisa berfungsi optimal jika infrastruktur tersebut sudah tersedia. Sedangkan

Gambar 1 Runutan Fungsi TI dalam sistem aplikasi juga perlu dianalisa apakah dapat Kemanfaatan e-Government

berfungsi di infrastruktur yang saat ini sudah ada, atau perlu melakukan perbaikan (upgrading) atau

Fungsi

bahkan pengadaan infrastruktur baru.

Back

Office

Komunikas /Koordinas

Gambaran umum websites Pemerintah Kota Yogyakarta

Website pemerintah kota (pemkot) Yog-

Pengelolaan

Data

yakarta memiliki alamat di www.jogja.go.id. Web

Informasi

pemkot Yogyakarta dan ditangani Badan Informasi Daerah ( BID ). Web pemkot Yogya-karta sudah

Pelayanan

online sejak 7 Oktober 2002, sehingga sudah 6

Masyarakat

tahun lebih berada di dunia virtual yang tentunya telah banyak dimanfaatkan oleh para pengguna (user ) warga kota Yogyakarta. Jumlah pengunjung hingga nopember 2008 adalah sebanyak 3.059. 236 orang. Penyelenggaraan web pemkot Yog-

Fungsi front-office sebagai alat bantu yakarta ini bertujuan untuk menyelenggarakan pelayanan masyarakat menjadi arahan utama bagi “good and clean governance” yang transparan fungsi keberadaan TI di e-Government. Namun dan mengikutsertakan masyarakat dalam untuk dapat melakukan proses pelayanan kepada partisipasi pemerintahan dan pembangunan (melalui masyarakat yang baik diperlukan dukungan fungsi media online). Selain itu tujuan dari e-gov pemkot back-office TI pemerintahan yang baik pula, yaitu Yogyakarta ini adalah Terwujudnya pemerintahan antara lain dalam hal fungsi komunikasi-koordinasi yang mampu memberikan pelayanan yang prima serta kepengelolaan data-informasi.

bagi segenap lapisan masyarakat. Baik itu pela- Dalam prakteknya maka manajemen back yanan administrasi, informasi maupun pelayanan office adalah meliputi : (a) penyediaan Sumber masyarakat lain. Melalui pengembangan e-gov- Daya Manusia (SDM). Untuk dapat melaksa- ernment dilakukan penataan sistem manajemen nakan program pengembangan e-Government dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan dengan optimal diperlukan SDM yang menguasai mengoptimasikan pemanfaatan teknologi in- kompetensi dasar bidang komputer, jaringan formasi. komputer dan internet, minimal sebagai pengguna

Pada tanggal 15 November 2007, Peme- biasa. Khusus untuk para pejabat / pengambil rintah Kota Yogyakarta menerima Special

72 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi...

Achievement untuk kategori Impact on Commu- atas beberapa tanggung jawab atas menu yang ada. nity dari Warta Ekonomi e-Gov di Jakarta. Adapun instansi tersebut adalah Humas dan Penghargaan ini diberikan karena web pemkot Informasi, KAPDE, Dinas Pariwisata, Dinas Yogyakarta telah berhasil membangkitkan Pendidikan dan Pengajaran, UPTSA, Bagian semangat warga berpartisipasi dalam media Hukum, Sekretariat DPRD, Staff Walikota dan online. Web sites pemkot Yogyakarta saat ini telah Wakil Walikota, Dinas Tenaga Kerja dan mengalami perubahan dalam warna kini lebih Transmigrasi, Dinas Perekonomian dan Bappeda, didominasi oleh warna putih namun masih juga Dinas Prasarana Kota, serta Dinas Kesejahteraan menampakkan warna khas klasik Yogya berupa Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. warna hijau tua dan warna hijau tosca untuk warna

Pilar-pilar mekanisme dalam pengelolaan menu utamanya. Web sites pemkot Yogyakarta e-government yaitu : (1) menggunakan sistem Tidak memiliki animasi, bahkan tidak ada banner kerja desentralisasi. Di mana setiap menu memiliki samam sekali dalam homepage-nya. Web Pemkot penanggung jawab tersendiri. Dengan demikian Yogyakarta tidak menyediakan link e-mail karena maka selain akan mudah terlihat tingkat kontribusi semua umpan balik telah diberikan pilihan link dan staff personalia pengelola, juga aspek informasi keluhan serta usulan ditangani oleh UPIK (Unit yang disajikan cenderung lebih spesifik; (2) pada Pelayanan Informasi dan Keluhan). Pada konteks kurun tertentu secara rutin dan intensif dilakukan desainnya web sites pemkot Yogyakarta memiliki pertemuan pengelola, dengan orientasi utama pada links informasi pada homepage-nya sebanayak 24 koordinasi, konsolidasi dan komunikasi dalam links utama yang berada pada ikon-ikon pokok rangka menuju pada optimalisasi peran dan fungsi web sites pemkot Yogyakarta. 24 links tersebut website itu sendiri; (3) untuk menjaga stabilitas merupakan links ganda yang memiliki lanjutan links kinerja para tim pengelola web site secara umum, sites lagi. Dari segi komposisi web sites pemkot maupun para personel tim pengelola pada Yogyakarta lebih mirip dengan koran online subdomain, dilakukan penyegaran (refreshing) karena dominasi teks atau tulisan yang memenuhi pengelola. Hal ini dimaksudkan selain untuk ruang web sites.

mencermati kinerja yang dilakukan oleh setiap personalia, juga diharapkan dapat menjadi ajang

Manajemen Back Office E-government komunikasi pada topik yang lebih terfokus (yaitu

Pemkot Yogyakarta

mengenai sub domain yang tengah dibahas); (4) Pengelolaan web site terdiri dari instansi- adanya monitoring yang intens pada tubuh instansi yang datanya ditampilkan di web site dan pengelola inti. Hal ini untuk menjaga bila sewaktu- instansi pengelola sub domain. Susunan tim waktu terjadi keanehan ataupun hal lain pada pengelola web site ditetapkan dengan Keputusan rangkaian website dan subdomainnya. Untuk itulah Walikota Yogyakarta. E-government dikelola oleh kerjasama antara webmaster, petugas materi serta Badan Teknologi Informasi dan Telematika sesuai desainer dan programmer haruslah dilakukan dengan Surat Keputusan Walikota Yogyakarta dengan sebaik-baiknya.; (5) secara rutin dilakukan nomor : 31/KD/Tahun 2004 tentang Pembentukan koordinasi untuk melakukan analisa dan Tim Pengelola dan Redaktur Web Site jogja.go.id perbandingan dengan web site lain dan atau jenis Tahun 2004. Serta berdasar pada Keputusan aplikasi berbasiskan web lainnya. Hal lain menjadi Walikota Yogyakarta Nomor 126/KEP/2005 kunci pokok, dimana semua hal yang tersedia pada tentang Pembentukan Tim Pengelola Elektronik web diorientasikan pada hal yang memang Government Kota Yogyakarta.

dibutuhkan oleh para pengakses. Pengelola e-government mempunyai

Penyebaran informasi ini berorientasi pada fungsi yang telah digariskan, yaitu memberikan pemberian berbagai informasi kebijakan informasi kepada seluruh lapisan warga kota Pemerintahan Daerah serta informasi tentang Yogyakarta pada khususnya serta khayalak luas layanan Pemerintah Daerah kepada warga pada umumnya. Pengelolaan e-government dibagi masyarakat. Sehingga diharapkan seluruh warga atas beberapa instansi, yang kemudian disodori masyarakat mengetahui segala peraturan yang

73

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

74 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

berlaku serta mengetahui segala jenis layanan masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah berkaitan dengan segala bentuk pelayanan. Adapun secara umum materi informasi yang disa- jikan dalam website Pemerintah Kota Yogyakarta dibagi atas beberapa topik utama sebagai berikut: (1) jogjaku : jogjaku menampilkan informasi ten- tang sekilas Kota Yogyakarta, baik dari aspek historis, kultural, sosial, visi maupun simbol; (2) fasilitas kota : sebagai konsekuensi dari predikat Kota Yogya sebagai sebuah tujuan wisata, maka informasi yang menampilkan data fasilitas kota (yang secara langsung maupun tidak langsung) seluruh lapisan masyarakat (secara khusus ma- syarakat pendatang) pastilah membutuhkannya. Diharapkan topik ini dapat menjadi informasi pe- nuntun siapapun ketika berada di wilayah Kota Yogyakarta; (3) info kota : selain mengenal sekilas Kota Yogyakarta melalui Jogjaku, informasi dari berbagai sudut sisi dinamika Kota Yogyakarta ditampilkan dalam topik informasi yang dikemas dalam sajian info kota; (4) pemerintahan : selain informasi yang bersifat umum, dalam web site ini secara khusus juga dipersembahkan seputar in- formasi kepemerintahan.

Pada topik ini diharapkan masyarakat tahu dan memahami berbagai aspek pada dunia kepe- merintahan, baik pada aspek legal formal, perun- dangan, serta tugas dan fungsi staf kepemerintahan. (1) pelayanan yaitu tugas dan fungsi utama dari sebuah pemerintahan adalah mengatur (regula- tion ) serta melayani seluruh strata lapisan masyara- kat, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat. Karenanya maka secara khusus topik pelayanan tersaji secara khusus dengan menampilkan ber- bagai submenu yang berkenaan dengan aspek pelayanan pemerintah Kota Yogyakarta kepada khalayak umum; (2) interaksi yaitu terasa sangat hambar, manakala sebuah media tanpa adanya sentuhan interaksi. Untuk itulah berbagai informasi dan aplikasi disediakan pada topic menu ini. Hal ini mengandung sebuah harapan agar tercipta pola komunikasi antara pengunjung website yang notabene merupakan masyarakat luas, dengan pihak Pemerintah Kota Yogyakarta; (3) sub do- main yaitu untuk menampilkan berbagai informasi secara lebih mendalam dan akurat serta member keleluasaan bidang/insatansi terkait, maka portal

jogja.go.id menampilkan pula link subdomain, sebagai perwujudan pada otonomi pengeloalaan website instansi terkait.

Selain memberikan informasi seperti ter- sebut di atas Pemkot Jogja juga menyediakan beberapa fasilitas untuk digunakan oleh masyarakat dalam website pemkot Yogyakarta yang meliputi : (1) Call centre 0274-290274 : dimulai tanggal 29 Juli 2004, informasi layanan, prosedur, persyaratan dan biaya Pelayanan di UPTSA (sekarang Dinas Perizinan) dapat diperoleh langsung setiap saat (24 jam) melalui telp dan dijawab menggunakan data- base informasi. Di-launching bertepatan dengan Kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI Bp.Faisal Tamin yang menyaksikan Penandatangan MOU antara Walikota Yogyakarta dengan Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi PT. Telkom; (2) SMS hotline 2740 yaitu untuk menyampaikan informasi, saran dan keluhan masyarakat. Dimulai tanggal 30 Januari 2002, Informasi, saran dan keluhan masyarakat langsung ditindaklanjuti ke instansi yang berwenang, perkembangan tindak lanjut selalu di pantau dan dievaluasi secara rutin, sebagai salah satu masukan dalam penyusunan program kegiatan instansi (jaring aspirasi masyarakat); (3) SMS mobile jogja 2740 yaitu SMS Mobile Jogja merupakan layanan terpadu yang dikelola Pemkot Yogyakarta untuk masyarakat khususnya pengguna telepon seluler yang memberikan informasi akurat dan aktual melalui Short Message Service (SMS) dengan kode akses nomor 2740 dari operator- operato r seluler antara lain Indosat, Telkomsel,Telkom Flexi, dan XL. SMS Mobile Jogja digunakan untuk sarana pooling dan memperoleh data/ informasi berbasis data antara lain : jalur bus kota,jalur kereta api, lokasi ATM, info rumah sakit, informasi apotek jadwal penerbangan, hotel, kuliner (makanan), cafe, restoran, event dan pendidikan dll. Dimulai tanggal

27 Desember 2004, Sebagai sarana sosialisasi, jajak pendapat/ polling atas kebijakan pemerintah kota Yogyakarta serta memudahkan dalam memperoleh informasi dgn menggunakan fasilitas sms; (4) Polling SMS Mobile jogja 2740 yaitu Polling SMS Parkir Alun2 Utara dan Kawasan Malioboro, polling pemilihan Gardu Ronda dan Gapura, Polling SMS Pemain Favorit PSIM, Poll-

Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi... Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti

Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi...

ing SMS Lomba Cipta Lagu HUT Kota Jogja , dilakukan melalui survey kepada masyarakat serta Polling SMS Pemilihan Dimas & Diajeng Favorit. meminta pendapat dan masukan para ahli. Ini Serta polling sms penerimaan CPNS Prop DIY menunjukkan bahwa pihak pemerintah kota tidak Tahun 2005; (5) Layanan Interaksi Masyarakat main-main dan bersikap serius dalam me-man- yaitu UPIK (unit Pengelola Informasi dan age dan mempertahankan eksistensi web sites Keluhan), SK WALIKOTA No: 86/2003. pemkot Yogyakarta. Isi pesan serta materi yang Dimulai tanggal 14 Nopember 2003, Pengelolaan ditayangkan dalam web sites dikelompokan dalam informasi, saran dan keluhan oleh unit pengelola dua data informasi, yaitu informasi statis dan in- tekhnis pada Kantor Humas dan Informasi, formasi dinamis. Informasi statis merupakan dengan anggota pengelola dari instansi tehnis yang informasi yang bersifat relatif tetap berupa data- ada dilingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. data statistik dan monografi kondisi wilayah pem- Layanan yang disediakan melalui Sms hotline kot Yogyakarta. Sedangkan data dinamis adalah 2740, SMS 081 2278 0001, Telp 0274-555242. data yang selalu di up date isinya. Umumnya in- Digunakan aplikasi (software) penge-lolaan upik formasi dinamis berisi tentang press release dan menangani secara on line menggu-nakan jaringan beberapa publikasi kegiatan pemerintahan yang intranet dan internet di semua instansi sehingga telah dilakukan. respon dapat dilakukan secara langsung .

Pada sistem pengelolaannya, informasi Untuk menampilkan berbagai informasi yang bersifat dinamis seperti berita, untuk dapat secara lebih mendalam dan akurat serta member ditayangkan dan disebarluaskan, dipertimbangkan keleluasaan bidang/insatansi terkait, maka portal terlebih dahulu kelayakannya oleh Kepala Seksi jogja.go.id menampilkan pula link subdomain, Pelayanan Informasi. Jika dianggap layak maka sebagai perwujudan pada otonomi pengeloalaan informasi tersebut dilimpahkan ke Kepala Kantor website instansi terkait. Sebagaimana dimaklumi Humas dan Informasi untuk mendapat persetujuan. bersama bahwa informasi yang ditampilkan dalam Setelah mendapat persetujuan baru diserahkan gerbang utama website jogja.go.id pastilah masih keapda administratur web sites pemkot Yogya- banyak yang belum tertampilkan, khususnya pada karta. bidang yang memang memiliki aspek sentuhan

Sedangkan untuk informasi yang bersifat langsung kepada warganya. Untuk itulah dalam statis seperti umpan balik atau keluhan atau kritik rangka memebrikan informasi lebih komprehensif, dari masyarakat melalui fasilitas e-mail, oleh maka pemerintah Kota Yogyakarta mencoba untuk administratur melalui pemkot akan diserahkan menyajikan informasi secara khusus pada sub do- langsung ke instansi terkait. Apabila telah mendapat main, yang secara spesifik menampilkan infor- tanggapan atau jawaban dari instansi terkait maka masinya.

akan diberikan kembali kepada administratur untuk Adapun sub domain yang dimiliki website ditayangkan dalam web sites pemkot Yogyakarta. jogja.go.id adalah sebagai berikut : (a)humas (http:/

Jika digambarkan, maka sistem pengelo- /humas.jogja.go.id); (b) pariwisata (http://tourism. laan back office web sites pemkot Yogyakarta jogja.go.id); (c) hukum (http://hukum.jogja.go.id); adalah sebagai berikut :

(d) investasi (http://invest.jogja.go.id); (e) tenaga

Gambar 2.

kerja dan transmigrasi (http://nakertrans.jogja.

Sistem pengelolaan back office websites pemkot Yogyakarta

go.id); (f) DPRD Kota Yogyakarta (http://dprd. jogja.go.id); (g) KPU (Komisi Pemilihan Umum)

LIPUTAN

(http://kpu.jogja.go.id); (h) NAPZA center (http:/

PETUGAS LIPUTAN

/nnc.jogja.go.id); (i) Pendidikan (http://pendidikan. jogja.go.id); (j) unit pelayanan informasi dan KEPALA SEKSI PELAYANAN

DAN INFORMASI

Keluhan (UPIK) (http://upik.jogja.go.id); (k) penerangan jalan umum (http://pju.jogja.go.id) INSTANSI

TERKAIT

KEPALA KHI

Penentuan content informasi yang dita- yangkan melalui websites pemkot Yogyakarta, ADM INIST RATUR W EBSITES

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi... Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti

Isi pesan atau informasi yang tertuang Dari manajemen back office yang telah dalam web sites pemkot Yogyakarta secara rutin dilakukan maka pihak Pemkot Yogyakarta selalu di evaluasi dan diperbaharui (update). Up- mengklaim bahwa informasi yang diberikan selama date yang dilakukan oleh pihak pengelola pun ini sudah cukup efektif sebab telah memberikan selalu berpedoman pada adanya informasi baru, informasi tentang kegiatan agenda Pemkot Yog- artinya uptoditas tidak bergantung kepada jadwal yakarta, serta informasi lain seperti perijinan juga rutin, melainkan bergantung pada masuknya berita sudah cukup memadai. Hal tersebut dilihat dari dan informasi-informasi baru.

fakta selama kurun waktu 11 bulan 8 hari web Fasilitas yang disediakan oleh pemkot site jogja.go.id beredar telah dicapai pengunjung Yogyakarta agar informasi dapat diakses pemkot sebesar 3.337.723 pengunjung dengan rata-rata Yogyakarta memilih dua fasilitas utama dalam pengunjung perbulan sebesar 200.000an atau internet yaitu fasilitas web browser dan e-mail. sekitar 6.666 pengunjung per hari. Kedua-duanya memang diperuntukan khususnya

Keluhan atau komentar masyarakat akan untuk menampung keluhan-keluhan masyarakat langsung ditanggapi melalui Surat Warga dan Buku serta penyediaan akses interaktif melalui informasi Tamu. Kecuali keluhan atau komentar yang melalui yang ditayangkan pada web sites pemkot Yog- email akan dijawab langsung ke e-mail pengirim yakarta .

oleh bidang/dinas terkait sesuai dengan kelu- Pada aspek kendala yang dialami selama hannya. Jawaban email yang masuk ke jogjakota. penyelenggaraan situs resmi web sites pemkot go.id atau ke Surat warga atau Buku Tamu akan Yogyakarta, menurut Nur Pireno staf KHI sebagai ditanggapai oleh bidang/dinas yang terkait. pengelola web sites pemkot Yogyakarta adalah

terletak pada kurangnya informasi tentang dunia Gambar 3 Mekanisme Pelayanan Informasi teknologi informasi serta pemahaman dari para

dan Keluhan Pemkot Yogyakarta administratur yang memiliki kewajiban menata

serta memonitor setiap perubahan arus informasi

• dan komunikasi yang terjadi di web sites pemkot Informasi

Sebagai tindak lanjut dalam penyempur-

naan layanan publik dan peningkatan pelayanan SEKDA •

VERIVIKASI

Informasi INSTANSI :

• Permasalahan

pada masyarakat, maka pemkot Yogyakarta

• Staf/Kepala

membentuk suatu unit khusus yang menagani

informasi berupa aduan, keluhan pertanyaan dan sebagainya secara hot line service melalui Unit

Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK). Salah Gambaran Umum Web Sites Pemerintah satu layanan ini adalah melalui web sites pemkot Kabupaten Sleman

Yogyakarta, bahkan pada keluasan dalam pena- Sebenarnya e-government di kabupaten nganan keluhan seorang admin diberikan wewe- Sleman sudah mulai diterapkan di sejak 1999.

nang untuk menjawab setiap pertanyaan dan Namun, hingga empat tahun berselang, imple- keluhan dari masyarakat selama tidak berkaitan mentansi e-government tidak memiliki kemajuan dengan kebijakan pemkot Yogyakarta. Namun jika yang berarti. Tahun 2003, e-government di ka- berkaitan dengan kebijakan pemkot Yogyakarta bupaten Sleman kembali bergairah dengan pem- atau berkaitan dengan instansi-instansi lainnya bentukan Kantor Telekomunikasi dan Informatika admin UPIK harus berkoordinasi dengan instansi (Telematika) Kabupaten Sleman. Sebelumnya, terkait dan Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta. urusan pengembangan Information and Commu- Respon koordinasi dengan Instansi terkait maupun nication Technology (ICT) ditangani oleh Kantor dari Sekda Kota Yogyakarta akan diberikan Data Elektronik, Arsip dan Perpus-takaan. Kantor kembali kepada admin UPIK yang akan segera Telekomunikasi dan Informatika dibentuk ber- menyampaikan respon tersebut kepada klien.

dasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman

76 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi...

nomor 12 tahun 2003 tentang Perubahan pertama sekali tidak menggunakan teknik animasi kecuali atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor hanya running text untuk melakukan greeting.

12 tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Grafis yang tersedia berupa banner besar yang Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, dengan berisi beberapa ilustrasi gambar dan ikon feno- struktur organisasi, penjabaran tugas pokok dan mena yang berada wilayah di pemkab Sleman fungsi serta tata kerjanya tertuang dalam termasuk lambang pemkab Sleman dengan Keputusan Bupati Sleman nomor 41/Kep.KDH/ dominasi warna biru. Jumlah links yang terdapat A/2003 tahun 2003 tentang Struktur Organisasi, dalam situs pemkab Sleman adalah 66 buah links, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi, Serta tata sangat banyak bagi sebuah web meskipun mena- Kerja Kantor Telekomunikasi dan Informatika. warkan informasi yang lengkap. Dalam websites Kedudukan, tugas dan fungsi Kantor Teleko- pemkab Sleman juga terdapat fasilitas search munikasi dan Informatika Adapun tujuan engine yang memudahkan pengguna mencari penyelenggaraan website pemda ini adalah e-gov- informasi tertentu. Hingga Nopember 2008 jumlah ernment bertujuan untuk mewujudkan administrasi pengunjung websites ini adalah 408.890 orang. pemerintahan yang efisien dan efektif, serta

Desain web sites pemkab Sleman tergo- memberikan pelayanan yang transparan dan long sederhana tidak mewah dengan background memuaskan kepada masyarakat. Visi dari diben- putih seperti background yang berada pada tuknya e-goverment adalah terwujudnya e- websites pemda lainnya. Tata letak dalam layout Goverment yang maju dinamis dan berkem-bang web pemkab Sleman sangat padat sehingga tidak yang didukung penguatan partisipasi masyarakat, terlihat nyaman untuk digunakan meskipun lengkap dunia usaha, semua organisasi publik menuju dengan berbagai macam informasi. Desain utama pemerintahan yang baik (good governance).

menggunakan sistem frame artinya perpindahan Sedangkan Misi nya adalah : (1) mening- links ke links lainnya masih dibidangi oleh kerang- katkan dan mengembangkan teknologi informasi ka desain homepage pokok websites pemkab dan komunikasi dalam persandian; (2) mengem- Sleman. Dari tampilan e-government milik Pe- bangkan sistem informasi manajemen pemerin- merintah Kabupaten (Pemkab) Sleman di atas tahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi terlihat bahwa e-government atau yang sering secara terintegrasi ; (3) optimalisasi pemanfaatan disingkat e-gov milik Pemerintah Kabupaten teknologi informasi dan komunikasi untuk Sleman ini memiliki isi yang cukup lengkap mendukung efektifitas pemerintahan (clean and mengenai informasi-informasi yang ada di Sleman. good goverment )

Misalnya saja pada menu terdapat berbagai Implementasi pembangunan e-govern- penjelasan, yaitu : Home, Interaktif, Sejarah, Profil ment di kabupaten Sleman dikelompokkan dalam daerah, Geografi dan Webmail. Adapun isi dari empat kategori. Pertama, pengembangan menu tersebut adalah sebagai berikut : (a) home perangkat keras seperti komputer dan kelengka- yaitu berisi tentang visi dan misi, kelembagaan, pannya, infrastruktur jaringan komputer intranet, aparat, Bupati dan Wakil Bupati, Lambang daerah, ekstranet dan internet serta data center. Kedua, Sleman Sembada, flora identitas, fauna identitas; pengembangan perangkat lunak yang mencakup (b) interaktif yaitu antara lain berisi tentang jamaah pengadaan software legal seperti aplikasi perkan- haji, sarana ibadah, komposisi agama, sekolah toran, sistem operasi, dan juga pengembangan dasar/MI, SLTP/MTS, SLTA/MA, perguruan aplikasi sistem informasi berikut integrasinya. tinggi, kelompok belajar, komposisi agama, Ketiga, pengembangan sumber daya manusia bantuan sosial, panti asuhan, panti wredha, mencakup pelatihan dan pendidikan, bimbingan penderita cacat, karang taruna; (c) sejarah yaitu teknis, seminar, workshop dan lain-lain. Keempat, untuk mengungkap sejarah Sleman mulai Periode pengembangan kebijakan standardisasi sistem dan 1916-1945, Periode 1945-1947, Periode 1947- integrasinya, kebijakan pengembangan organisasi 1964, Periode 1964-sekarang; (d) profil daerah pendukung e-government serta kebijakan lainnya. yaitu berisi tentang jumlah penduduk, kepadatan

Desain web sites pemkab Sleman sama penduduk, keluarga berencana, tenaga kerja,

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

Model Manajemen Komunikasi dan Administrasi... Edwi Arief Sosiawan/Eny Endah Pujiastuti

industri kecil, industri besar dan sedang, wisata- Sleman, Kantor Telekomunikasi dan Informatika wan, hotel, pertambangan, PDRB, komoditi, sebagai pengelola utama yang berperan membuat negara tujuan ekspor, realisasi ekspor; (e) Geografi web site , mengatur dan mengontrol website serta yaitu berisi tentang letak dan luas wilayah, karak- jaringan. Badan lain seperti Bagian Humas bertugas teristik wilayah, topografi, peta; (f) Webmail yaitu mengisi informasi yang bersifat umum dan dinas- layanan ini digunakan jika kita ingin menjadi ang- dinas terkait berfungsi mengelola dan mengisi gota/member.

informasi dan sub domain yang tersedia sesuai Menu di atas sangat membantu dan me- dengan bidangnya. Sementara tugas utamanya mudahkan bagi para khalayak umum untuk me- adalah membantu Bupati dalam menyelengarakan ngetahui informasi mengenai Kab. Sleman. Selain pemerintah daerah di bidang telekomunikasi dan itu juga pada e-gov milik Pemkab. Sleman ditam- informatika.: (a) sub bagian tata usaha mempunyai pilkan agenda-agenda kegiatan yang sudah tugas yaitu (1) melaksanakan urusan umum; (2) dilakukan/ rencana kegiatan yang akan dilakukan melaksanakan urusan kepegawaian ; (3) me- sehingga masyarakat mengetahui agenda kegiatan laksanakan urusan keuangan; (4) melaksanakan Pemkab. Sleman melalui e-gov nya.

urusan perencanaan; (b) seksi sandi dan teleko- Jadi dapat dilihat bahwa e-gov yang dimiliki munikasi mempunyai tugas yaitu (1) melaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman dapat dibilang perncanaan teknis; (2) membina, mengembangkan isinya cukup lengkap karena segala informasi sistem sandi dan telekomunikasi; (3) memelihara, mengenai kabupaten tersebut dapat kita lihat me- mengembangkan jaringan dan alat sandi dan lalui e-gov nya. Baik informasi mengenai pemerin- telekomunikasi; (4) melakukan pengiriman, peneri- tahan, pendidikan, kesehatan, pariwisata dapat kita maan dan pengamanan berita sandi dan telekomu- lihat disini. Sehingga layanan masyarakat secara nikasi; (c) seksi data elektronik mempunyai tugas online ini dapat mempermudah masyarakat untuk yaitu (1) melaksanakan perencanaan teknis; (2) menyampaikan keinginannya secara interaktif dan menyusun program; (3) mengolah data; (4) mem- Pemkab setempat dapat mengetahui kebu-tuhan bina dan mengembangkan sistem informasi warganya. Layanan SMS ini bertujuan untuk manajemen pemerintahan daerah berbasis kom- menyampaikan aduan, aspirasi, saran, dan kritikan puter; sedangkan (d) seksi pengendalian frekuensi masyarakat yang ditujukan untuk Pemkab Sleman. mempunyai yaitu (1) melaksanakan perencanaan Dari layanan sms ini tentunya Pemkab Sleman dan teknis; (2) menyiapkan bahan perijinan; (3) penga- warga lebih dimudahkan untuk berinteraksi.

wasan dan Pengendalian perijinan penggunaan frekuensi.

Manajemen Back Office Websites Pemerintah

Dalam hal pengelolaan manajemen back

Kabupaten Sleman

office KTI berpedoman bahwa informasi umum Pengelolaan e-government Pemkab Sle- yang disampaikan kepada publik pada dasarnya man secara umum dikelola oleh Kantor Teleko- terlebih dulu dikaji terlebih dahulu oleh Bagian munikasi dan Informatika (KTI). Namun dalam Humas Pemkab Sleman. Selanjutnya, oleh Bagian pelaksanaannya dibantu oleh bagian atau dinas

yang terkait dan Bagian Humas Pemkab Sleman. Gambar 4. Sistem pengelolaan websites

Sejarah KTI dimulai pada tahun 1999 ketika Pemkab Sleman Pemkab Sleman membentuk KPDE (Kantor

Pengolahan Data Elektronik) yang merupakan

TIM PENGARAH BUPATI

lembaga pengelola e-goverment Pemkab Sleman. Kepala Kantor

Selanjutnya, pada tahun 2001 diubah menjadi Sekret aris daerah KDEAP (Kantor Data Elektronik Arsip Perpus-

takaan). Kemudian pada tahun 2005 berubah

menjadi Kantor Telekomunikasi dan Informatika.

TIM TEKNIS

Fungsi utama dari KTI Pemkab Sleman Ketua Penanggung Jawab Teknis Sistem

adalah Pada pengelolaan e-goverment Pemkab Penanggung Jawab Masalah Sistem

78 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 1, Januari - A pril 2009

79

Humas Sleman pulalah yang menyampaikan atau meng-upload di website slemankab.go.id. Tetapi informasi yang bersifat khusus dalam aspek tertentu dikelola, dirumuskan dan dikaji terlebih dahulu oleh Bagian atau Pihak atau masing-masing dinas yang bersangkutan seperti hal kesehatan, hukum, teknologi, budaya dan pariwisata, teknologi dan lain-lain. Pada prinsipnya, penyebaran informasi oleh Pemkab Sleman bertujuan untuk mening- katkan kompetensi dan wawasan masayarkat dalam berbagai hal mencakup hukum, pemerin- tahan, politik, sosial, ekonomi, budaya, pariwisata, kesehatan, teknologi, perijinan dan lain-lain. Dalam alur informasi yang disebarluaskan maka kebijakan yang diambil oleh Pemkab Sleman adalah informasi yang bersifat khusus (pada hal/bidang tertentu) masuk ditanggapi oleh dinas/bagian yang terkait kemudian diterbitkan dalam website. Namun in- formasi yang bersifat umum diolah dan dikelola oleh Bagian Humas Pemkab Sleman.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2

PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI ANTARA MAHASISWA SUKU JAWA DAN SUKU MADURA

6 144 7