bab 2 Makanan Khas Daerah (1)

Makanan Khas Daerah
Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang
tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-Nya kepada
manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk ciptaan-Nya yang lain.
Dengan akal dan pikiran, kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi produk
yang beraneka ragam. Salah satunya adalah produk makanan khas daerah. Makanan khas
merupakan identitas suatu daerah yang dapat membedakan keberadaan dengan daerah lain.
Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki
keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah. Pada awalnya
kita hanya bisa menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun,
seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di
berbagai macam tempat, tidak hanya didaerah asalnya saja. Contohnya, pempek dan tekwan
adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di berbagai
daerah, bahkan di mancanegara.
Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter
masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan
menghasilkan masakan dari sayurmayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya
masakannya serba panas atau pedas, untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir
sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan
campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah.
Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah

Negara kita sangat luas dan jumlah sukunya yang banyak telah melahirkan kebudayaan yang
sangat beragam, termasuk makanan. Perbedaan budaya membuat pengolahan produk makanan
khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan yang
beranekaragam pula. Masakan khas daerah memiliki ciri khas dan karakter tertentu, seperti
berikut.
a. Masakan dari Jawa Barat


Banyak menggunakan sayur-mayur mentah seperti karedok atau sekadar lalap mentah
yang disantap bersama sambal.



Sedikit pedas dan asam.



Dominan masakan yang terbuat dari ikan.




Contoh makanan khas dari Jawa Barat ialah pepes ikan dan karedok.

b. Masakan Jawa Tengah



Bawang putih sering jadi bumbu dominan.



Banyak ditemukan masakan bersantan.



Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya.



Contoh makanan khas dari Jawa Tengah ialah gudeg.


c. Masakan Jawa Timur


Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan.



Agak pedas.



Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar.



Contoh makanan khas dari Jawa Timur ialah rujak cingur

d. Masakan Sumatra


Makanan Khas Daerah Nusantara


Menggunakan banyak bumbu terutama masakan Sumatra Barat.



Masakannya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif pedas.



Daerah Sumatra Selatan sangat suka masakan yang asam rasanya.



Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng.



Waktu memasaknya relatif lama.




Masakan dari Sumatra Barat banyak menggunakan santan yang kental.



Masakan dari sayur-mayur tidak banyak jumlahnya. Kalaupun ada, jenis sayurnya tidak
bervariasi. Sayur yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis,
dan nangka muda.



Contoh makanan khas dari Sumatra ialah rendang

Berikut ini beberapa makanan khas yang ada di beberapa provinsi di Indonesia.


Aceh, Mie Aceh. Aceh Terkenal dengan Mie Acehnya. Mie kuning tebal dengan irisan
daging disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Makanan ini kaya bumbu

dan nikmat abis!



Sumatera Utara. Makanan khas di Sumatera Utara khususnya Medan adalah Bika
Ambon. Bika Ambon ini enak banget! Kadang juga dijual dengan rasa lain, seperti durian
dan keju. Rasanya manis dan lembut.



Sumatera Barat. Sumatera Barat terkenal dengan makanan Padang yang berasal dari kota
Padang. Makanan yang banyak rempahnya ini mempunyai rasa yang kuat. Rendang
adalah salah satu masakan Padang yang menjadi favorit banyak orang Indonesia bahkan
sampai luar negeri.



Jambi, Gulai Ikan Patin. Gulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat
Jambi.Gulai ini dimasak dengan menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang
telah difermentasi. Tetapi ada sebagian orang yang memilih untuk mengganti tempoyak

dengan santan kelapa untuk menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat.



Bengkulu. Makanan khas Bengkulu ini terbuat dari ikan dibumbi dengan bumbu yang
beraneka ragam. Pendap ini memiliki rasa pedas dan gurih.



Riau, Gulai Belacan. Gulai Belacan salah satu masakan khas dari Riau, gulai ini dibuat
dengan kuah campuran belacan atau terasi. Bahannya biasanya memakai udang atau ikan.



Kepulauan Riau. Otak-otak adalah salah satu makanan khas di Kepulauan Riau, baik di
Batam, Tanjung Pinang, maupun di Pulau Penyengat. Di sini terdapat dua jenis otak-otak
yaitu otak-otak yang terbuat dari ikan dan dari cumi yang lebih pedas. Otak-otak ini
dibungkus dengan daun berwarna hijau sekalian dengan lidinya, yang kemudian dibakar
dengan bara api. Bikin ketagihan!




Sumatera Selatan, Empek-empek. Di Sumatera Selatan terkenal makanan Pempek.
Pempek terbuat dari ikan dan sagu. Penyajiannya ditemani dengan kuah coklat yang

disebut cuko. Cuko terbuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah,
udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam.


Bangka Belitung, Mi Bangka. Mie atau Mi Bangka adalah salah satu dari sekian banyak
ciri khas masyarakat pulau bangka, terbuat dari mie basah (kuning) biasa yang disiram
dengan kuah berbumbu yang biasanya terbuah dari ikan, udang, cumi, atau kepiting. dan
seringkali ditambahi dengan toge atau kecambah, mentimun atau timun, dan kerupuk,
lezat bila dihidangkan waktu masih panas, dan ditambahi rasa pedas dari cabe.



Lampung, Seruit. Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, yaitu masakan ikan
yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau
mangga.




Banten, Sate Bandeng. Sate Bandeng merupakan makanan khas Banten. Berbeda dengan
ikan bandeng biasa, daging sate bandeng empuk dan tidak bertulang. Sate bandeng
menggunakan gula coklat dan santan. Karena kekhasannya, sate bandeng menjadi oleholeh dari Banten.



Jakarta, Kerak Telor. Kerak Telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan
bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang
disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan
berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.
Saya sudah pernah coba dan ini enak banget!



Jawa Barat, Serabi Kadang . Serabi Kadang biasa disebut srabi terbuat dari tepung beras
dan kuah cair manis. Manis dan menggugah selera!




Jawa Tengah, Lumpia Semarang. Lunpia adalah makanan khas Jawa Tengah khususnya
kota Semarang. Makanan ini berisi rebung, telur, dan daging udang. Setelah dibungkus
bisa dimakan langsung, bisa juga digoreng. Saya suda pernah makan lunpia di Semarang
dan rasanya bikin ketagihan!



D.I. Yogyakarta, Gudeg. Nasi Gudeg, makanan khas D.I. Yogyakarta yang terbuat dari
nangka muda yang dimasak dengan santan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan
dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.
Mantap!



Jawa Timur, Rujak Cingur Rujak Cingur adalah salah satu makanan tradisional yang
mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Cingur
sendiri berrati mulut. Makanan ini memang menyajikan mulut sapi. Biasanya
dihidangkan dengan sayuran kemudian diberi bumbu yang terbuat dari olahan petis

udang, air matang, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng,
garam dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Rsanya
sedap!



Bali, Ayam Betutu. Salah satu makanan khas Bali adalah ayam betutu. Ayam betutu
adalah lauk yang terbuat dari ayam yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang
dalam api sekam. Nikmat dan mantap!



Nusa Tengara Barat, Ayam Taliwang. Ayam Taliwang adalah makanan khas Lombok,
Nusa Tenggara Barat yang berbahan dasar ayam yang disajikan bersama bumbubumbunya berupa cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat merah, terasi
goreng, kencur, gula Jawa, dan garam. Biasanya disajikan bersama makanan khas
Lombok lainnya seperti Plecing kangkung.



Nusa Tenggara Timur, Catemak Jagung. Catemak Jagung adalah makanan khas Nusa
Tenggara Timur. Catemak jagung adalah makanan penutup yang terbuat dari jagung, labu
lilin, dan kacang hijau yang dimasak dengan bumbu masak penyedap rasa. Rasanya asin
tapi lezat!



Kalimantan Barat, Bubur Pedas Sambas .Bubur Pedas Sambas adalah makan khas dari
wilayah sambas di Kalimantan Barat. Meski nama makanan khas tersebut berbanderol
kata “pedas” yang akan membuat pencinta kuliner yang tidak suka rasa pedas bergidik
ngeri, saat disuguhkan pasti akan minta tambah lagi. Karena, bubur pedas adalah bubur
yang terbuat dari campuran sayur mayur dan saat diolah tidak ada dicampurkan bahan
cabai sedikitpun.



Kalimantan Selatan, Soto Banjar. Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan
Selatan dengan bahan utama ayam dan beraroma harum rempah-rempah seperti kayu
manis, biji pala, dan cengkeh. Soto berisi daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan
tambahan perkedel atau kentang rebus, rebusan telur, dan ketupat. Melihatnya saja sudah
tidak tahan untuk mencoba. Soto banjar enak dan mantap!



Kalimantan Tengah, Soto Banjar. Juhu Singkah adalah makanan khas masyarakat Dayak,
Kalimantan Tengah, yang sangat lezat. Makanan ini bisa dijumpai di Kota Palangkaraya,
Kalteng. Makanan yang terbuat dari umbut rotan ini lebih lezat bila dipadukan dengan
ikan betok. Umbut rotan diperoleh warga dengan mencarinya di sekitar hutan tempat
mereka tinggal.



Kalimantan Timur, Ayam Cincane . Ayam Cincane adalah salah satu kuliner andalan di
kota Samarinda. Biasanya, kuliner ini dijadikan hidangan utama ketika masyarakat
Samarinda menyelanggarakan pesta pernikahan atau acara menyambut tamu kehormatan.
aging ayam kampung yang disajikan bersama bumbu berwarna kemerahan menjadi ciri
khas tersendiri dari Ayam Cincane.



Sulawesi Selatan, Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal
dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau
daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat
kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek
yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif “kuat” akibat digunakannya ketumbar.
Sup ini mantap abis!



Sulaweisi Tengah, Sup Ikan Jantung Pisang. Sup Ikan Jantung Pisang adalah makanan
khas sulawesi tengah, Tepatnya di kota Palu. Makanan dengan cita rasa yang asam pedas
yang segar ini, menggunakan ikan kakap sebagai bahan utama.



Sulawesi Tenggara, Lapa-Lapa. Lapa-Lapa adalah makanan khas sulawesi tenggara, lapalapa mempunyai rasa yang guri dan enak, apalagi dikonsumsi dengan ikan kaholeonarore
(ikan asin) semakin menambah selerah makan.



Gorontalo, Binte Biluhuta. Binte Biluhuta adalah makanan khas Gorontalo. Makanan ini
biasa juga disebut dengan milu siram, karena terbuat dari milu (bahasa setempat berarti
jajung). Makanan ini terbuat dari jagung, udang, kelapa setengah tua, belimbing sayur,
daun bawang, daun kemangi, bawang merah, jeruk nipis.



Sulawesi Utara, Bubur Manado. Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas
Indonesia dari Manado, ibukota Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan campuran berbagai
macam sayuran, tidak mengandung daging. Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan
pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.



Maluku. Ikan Asar adalah ikan cakalang atau tongkol yang dipanggang dengan asap.
Karena proses pembuatannya diasap, terkadang disebut juga ikan asap.



Maluku Utara, Gohu Ikan. Gohu Ikan adalah Salah satu masakan khas Ternate.
Penyebutannya harus lengkap: gohu ikan. Soalnya, kalau hanya disebut gohu, maka
artinya adalah rujak pepaya muda yang juga populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan khas
Ternate dibuat dari ikan tuna mentah. Tidak heran bila banyak orang menyebutnya
sebagai sashimi Ternate.



Papua Barat, Ikan Bakar Manokwari. Ikan Bakar Manokwari adalah makanan khas
Manokwari, Papua. Tidak seperti ikan bakar yang biasa kita temui di kebanyakan warung
ataupun rumah makan, ikan bakar ini memiliki rasa khas yang bisa membuat lidah
bergoyang karena tambahan sambal khas Papua yang disiramkan di atasnya. Ikan yang
biasa dijadikan bahan masakan ini adalah ikan tongkol.



Papua Timur, Papeda. Papeda atau Bubur Sagu, merupakan makanan pokok masyarakat
Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua.
Papeda dibuat dari tepung sagu. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang
terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.



Papua Tengah, Kue Sagu. Kue Sagu atau Bagea adalah kue yang berasal dari papua,
bahan dasar pembuatan kue ini adalah tepung sagu. Kue sagu ini agak keras saat digigit
tetapi kalau sudah ada di dalam mulut atau di celup ke air akan cepat lunak/ lembek.



Kalimantan Utara. Di Kalimantan Utara khususnya kota Tarakan, terkenal dengan
hidangan laut. Salah satu yang patut dicoba adalah Kepiting Soka. Kepiting ini bisa kita

makan keseluruh bagian tubuhnya. Kepiting Soka memiliki cangkang yang lunak
sehingga bisa dimakan. Kepiting ini juga bisa di buat camilan atau kerupuk.
Kandungan dan Manfaat Makanan Khas Daerah
Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan
baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan. Bahan utama produk makanan
khas daerah adalah bahan nabati atau hewani. Kandungan nutrisi utamanya adalah karbohidrat,
protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Jumlah komponen-komponen tersebut berbeda-beda
pada setiap bahan, bergantung pada susunan, kekerasan, tekstur, citarasa, dan warna.


Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia. Umumnya, karbohidrat
terdapat pada bahan pangan golongan serelalia seperti; beras, gandum, dan umbi-umbian.
Contoh makanan khas daerah yang mengandung karbohidrat adalah nasi liwet, nasi
jamblang, getuk.



Protein memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun. Umumnya, protein terdapat pada
hasil hewani seperti daging, ikan, telur, susu, dan hasil nabati seperti kacang-kacangan
dan hasil olahannya. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung protein
adalah telur asin dan ayam betutu.



Lemak merupakan sumber tenaga kedua setelah karbohidrat dan dapat melarutkan
vitamin A, D, E, dan K. Lemak dibedakan menjadi lemak yang dapat dilihat dan lemak
yang tidak dapat dilihat. Lemak yang dapat dilihat, seperti mentega, margarin, minyak
goreng. Lemak yang tidak dapat dilihat, seperti lemak dari kacang tanah, lemak kemiri,
kuning telur, susu. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung lemak adalah
rendang daging dan bika ambon karena pada proses pembuatannya menggunakan santan
kental.



Vitamin berfungsi untuk kelancaran metabolisme, menjaga daya tahan dan kekebalan
tubuh. Sumber vitamin dan mineral yang terdapat pada hasil hewani, seperti danging,
susu, dan telur. Sumber vitamin dari hasil nabati, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Contoh makanan khas daerah yang mengandung vitamin adalah karedok, keripik pisang.

Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah
Untuk mengolah suatu makanan, diperlukan teknik-teknik tertentu agar dihasilkan suatu produk
makanan seperti yang diharapkan yang bercitarasa baik. Adapun teknik-teknik proses
pengolahan untuk membuat makanan khas daerah di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Persiapan Bahan


Menimbang, Menyiang, Mencuci, Memotong, Mengocok, Merendam dalam cairan
bumbu, Menggiling, dan Memanir

b. Teknik Memasak dengan Pemanasan Kering



Memanggang (baking dan roasting). Memanaskan dengan udara panas dan kering di
sekelilingnya, biasanya di dalam oven.



Menggoreng dalam minyak (deep frying)



Menggoreng dengan wajan dangkal (shallowfrying/pan frying)



Memasak dengan sedikit minyak (Saute/Menumis)

c. Memasak Dengan Pemanasan Basah


Perebusan/Boiling. Memasak dengan cara pencelupan semua bahan dalam air/kaldu
mendidih, yaitu pada suhu 100 0C sampai matang.



Blanching. Memasak dengan cara mencelupkan makanan dalam air mendidih/minyak
panas dalam waktu pendek (sebentar).



Simmering. Memasak dengan mendidihkan secara perlahanlahan.



Braising. Memasak dengan sedikit air dan tertutup rapat.



Setup (stewing). Memasak makanan secara perlahan (95 - 99 0C) dengan sedikit air dan
dihidangkan dengan air rebusannya.



Merebus (poaching). Memasak dalam cairan dengan suhu antara 71-82 0C



Mengukus (steaming). Memasak bahan makanan dengan uap air panas/mendidih.