Makalah Pendidikan Sebagai Sistem (1)
Makalah Pendidikan Sebagai Sistem
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah dipandang sebagai suatu fungsi yang
melekat dengan kehidupan sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah dipandang sebagai suatu fungsi yang
melekat dengan kehidupan itu sendiri. Memperoleh pendidikan sudah merupakan suatu keharusan dan
kebutuhan dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan bangs. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu
investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam pembangunan sosial
dan ekonomi. Pendidikan makin banyak memerlukan berbagai keahlian profesional dalam
manajemennya serta memerlukan berbagai kehlian yang bersifat interdisipliner dalam memecahkan
masalahnya. Dalam makalah ini akan membahas atentang Pendidikan sebagi sebuah Sistem.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari pendidikan dan sistem ?
2.
Apa maksud dari pendidikan sebagai sistem terbuka ?
3. Komponen-komponen apa sajakah yang saling berinteraksi dalam upaya pendidikan sebagai
sistem ?
4.
Apa tujuan dari sistem pendidikan ?
5.
Tantangan apa yang dihadapi sistem pendidikDaftar Pustaka
Ahmadi,Abu.1991.Ilmu Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta
Hadisusanto,Dkk. 1995. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY press
Soenarya,Endang. 2000. Teori Perencanaan Pendidikan ( Berdasarkan Pendekatan Sistem ).
an saat ini ?
BAB I I : PEMBAHASAN
PENDIDIKAN SEBAGI SEBUAH SISTEM
A. Pengertian Pendidikan dan Sistem
Pendidikan atau pedagogi memiliki beberapa pengertian. Pendidikan (pedagogi) secara etimologis
adalah bersala dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”, diartikan
membimbing.[1] Jadi sederhananya adalah bimbingan yang diberikan kepada anak.
Sedangkan secara Definitif pendidikan (pedagogie) adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan
secara sadar ataupun secara sengaja yang dilakukan orang dewasa kepada orang yang belum dewasa
(baca : anak) sehingga timbul hubungan antara keduanya yang bertujuan untuk mendewasakannya.[2]
Sedangkan sistem secara etimologis berasal dari bahasa yunani “systema” yang berartisehimpunan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Menurut Zahara Idris(1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau
elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur,
tidak secara acak yang salaing membantu untuk mencapi suatu hasil (Product). Contoh tubuh manusia
merupakan satu jaringan daging, otak, urat-urat, dll yang komponen mempunyai fungsi masing-masing
yang satu dengan yang lain satu sama lain saling berkaitan sehingga mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Seorang pakar sosiologi, Bachtiar (1988) mengemukakan bahwa sistem adalah sejumlah satuan yang
berhubungan satu dengan yang lainnya sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuan yang
biasanya berusaha mencapai tujuan tertentu. Pada bagian yang sama Bachtiar menambahkan bahwa
sistem adalah seperangkat ide atau gagasan, asas, metode, dan prosedur yang disajikan sebagai suatu
tatanan yang teratur.[3]
Pada dasarnya sistem hanya terdiri atas dua jensis, yaitu sistem tertutup dan siste terbuka.[4] Sistem
tertutup di dalam proses kerjanya tidak dipengaruhi lingkungan luar, sedangkan sistem terbuka di daklam
proses kegiatannya memperoleh masukan dari luar lingkungannya. Pada sistem terbuka tejadi sistem
yang dinamis, yaitu sistem dipengaruhioleh sistem yang berada di luarnya.
Suatu sistem didalamnya mengandung hal-hal sebagai berikut :
1.
Adanaya suatu kesatuan organis
2.
Adanya komponen-komponen yang membentuk kesatuan organis
3.
Adanya hubungan keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
4.
Adanya gerak atau dinamika
5.
Adanya tujuan yang ingin dicapai.[5]
Sistem merupakan suatu hal yang aktif, bergerak, menuju ke arah tertentu. Maka perlu disadari bahwa
sistem itu terdapat suatu konsep dasar dan cita-cita. Sebaai suatu gerak untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, secara terus-menerus suatu sistem pendidikan akan selalu bersifat dinamis kontekstual dan
untuk itu suatu sistem pendidkan haruslah terbuka terhadap tuntutan kualitas( tingkat baik buruknya
sesuatu ).
Upaya pendidikan merupakan aktifitas yang kompleks, yang melibatkan sejumlah komponen pendidikan
yang saling berinterkasi satu sama lain. Apabila upaya pendidikan hendak dilakukan secara terencanadan
teratur, maka berbagai komponen dan saling hubungannya perlu dikenali, dikaji, dan dikembangkan
sehingga mekanisme kerja komponen-komponen itu secara menyeluruh dan terpadu akan dapat
membuahkan hasil yang optimal. Oleh karena itu, pengkajian tentang upaya pendidikan sebagai suatu
sistem mempunyai arti yang penting.
B. Pendidikan Sebagai Sistem yang Terbuka
Pendidikan adalah sebagai suatu sistem yang terbuka. Sistem terbuka mempunyai prosedur kerja yang
mengubah atau memproses masukan yang diperoleh dari lingkungannya atau dari sistem lain menjadi
keluaran, yang selanjutnya dijadika masukan oleh sistem yang lain. Prose transformasi ini merupakan
suatu prosesyang bersifat ritmik. Secara singkat prosedur kerja sistem adalah
Masukan -Transformasi (proses)-Keluaran
Di dalam suatu sistem tertutu, sistem bergerak menuju kesuatu sistem yang bersifatentrophy.
[1] Sebaliknya, di dalam sistem terbuka terjadi kecendrungan dan gerakan yang mengarah pada
diferensiasi yang makin lama makin luas.
Sebagai suatu sistem terbuka, sistem pendidikan memiliki hubungan internal dan eksternal. Hubungan
inernal dalam dalam sistem pendidikan ditandai dengan adanya hubungan yang berisi suksesif antara
satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya. Sedangkan hubungan eksternal ditandai dengan adanya
interaksi, interelasi, dan interdependensi antara sistem pendidikan dengan sistem yang berada di luar
sistem pendidikan.
Seiring dengan semakin tumbuh dan berkembangnya berbagai kompleksitas kehidupan masyarakat
sebagi dampak dari berbagai perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan
sumber daya pendidikan terbatas maka diperlukan keterbukaan sistem pendidikan disertai dengan
perencanaan yang baik. Hal ini menegaskan bahwa perencanaan sistem pendidikan sebagai salah satu
fungsi yang strategis dalam manajemen sistem pendidikan.
C. Komponen Sentral dalam Upaya Pendidikan
Komponen sentral dalam pendidikan adalah peserta didik, pendidik, dan
tujuan pendidikan.[2] Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antar peserta didik dan pendidik dalam
mencapai tujuan pendidikan. Secara sederhana interaaksi itu dapat digambarkan sebagai berikut :
Tujuan Pendid
Interaksi Pendidikan
Peserta Didik
Pendidik
Dilihat lebih lanjut, di dalam interaksi komponen peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan. Di
samping itu di luar ketiga komponen itu masih ada komponen-komponen lain yang berperan tertentu
dalam upaya pendidikan.
Dalam interaksi pendidikan (interaksi antar komponen pendidikan), dapat mencangkup disamping apa
yang dilakukan oleh pendidik dan apa yang dilakukan oleh peserta didik, juga isi dalam interaksi (isi
pendidikan), alat-alat yang dipakai dala interaksi (alat pendidikan). Yang disebut terakhir ini, yaitu
lingkungan pendidikan, mencangkup lingkungan fisik, sosial dan budaya.
A. Tujuan Perencanaan Sistem Pendidikan
Suatu sistem selau berkitan dengan pencapaian suatu tujuan. Dalam lingkup sistem pendidikan nasional
kita bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mendiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, perlulah disusun dan difungsionalkan suatu sistem, penyelenggaraan
pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam sistem perlu dikenali, dipahami dan dikembangkan
secara seksama, sehingga benar-benar dapat berfungsi dengan tepat. Disinilah letak pentingnya
pendekatan sistem dalam penyelenggaran pendidikan. Dengan pendekatan sistem sapat dikenali
kelemahan masing-masing komponen. Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan terhadap
kelemahan-kelemahan itu dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Atas dasar uraian diatas, nampak bahwa peninjaun berdasarkan pendekatan sistem dapat menghasilkan
kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh, bertahap atau sekaligus. Kebijakan atau
keputusan ini dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
B. Tantangan Sistem Pendidikan
Dalam dekade akhir-akhir ini semakin terasa dan nampak perubahan-perubahan sosio budaya yang
demikian akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang spektakuler. Setiap bangsa atau masyarakat
yang ingin mempertahankan serta mengembangkan eksistensinya hendaknya senantiasa berupaya untuk
menjadikan sistem pendidikan yang dimilikinya lebih dinamis atau lebih responsif terhadap perubahanperubahan serta kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung. Hal ini berarti, kita sedang
berada dala zaman yang perubahannya terjadi secara cepat. Sistem pendidikan kita dituntut memiliki
tiga kemampuan, yaitu :
1.
Kemampuan mengetahui pola-pola perubahan
2. Keemampuan untuk menyususn gambar tentang dampak yang akan ditimbulkan oleh
kecendrungan-kecendrungan yang sedang berjalan tadi
3. Kemampuan untuk menyusun program-program penyesuain diri yang akan ditempuhnya dalam
jangka waktu tertentu, misalnya jangka waktu lima tahun.[1]
Kegagalan untuk mengembangkan ketiga jenis kemampuan di atas akan mengakibatkan terperangkapnya
suatu sistem pendidikan dalam rutinosme,suatu sistem menjadi beku. Ini akan menimbulkan dampak
yang merugikan bagi diri bangsa itu sendiri, terutama generasi mudanya sebagai penerus perjuangan
dan kemajuan bangsa.
Untuk menunjang pencapaian kemampuan-kemampuan sistem pendidikan di atas, daerah cakupan
penelitian hendaknya diperluas tidak hanya mengurus masalah-masalah belajar mengajar saja,
melainkan juga membahas masalah-masalah pendidikan dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan
ekonomi,sosial,kultural,dan teknologi, baik yang bersifat nasional regional, maupun global. Penelitian
pendidikan juga tidak hanya terpaku pada masalah-masalah pendidikan masa kini, tetapi juga mampu
menelusuriakar-akar historis dari persoalan-persoaln masa kini, dan mampu pula melakukan penjajagan
mengenai situasi-situasi dan problematika di masa depan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen yang saling berinteraksi
atau inerdepndensi dalam mencapai tujuan. Sistem pendidikan akan selalu bersifat dinamis kontekstusal
dan terbuka tehadap tuntutan kualitas dan relevansi. Oleh karena itu pengkajian upaya pendidikan
sebagai suatu sistem mempunyai makan yang penting.
Proses pendidikan terjadi apabila ada interaksi antar komponen pendidikan, artinya saling berhubunga
secara fungsional dalam kestauan yang terpadu. Tiga komponen tersebut adalah pendidik,peserta didik,
dan tujuan pendidikan.
Dengan adanya kemajuan zaman yang pesat hendaknya berupaya menjadikan sistem pendidikan yang
dinamis dan responsif terhadap prubahan-perubahn dan kecendrungan-kecendrungan yang sedang
berlangsung.
B. Saran
Pendidikan sebagai suatu sistem yang terbuka hendaknya harus melalui pernecanaan-perncanaan yang
tepat dalam menghadapai tuntutan zaman. Selain itu sistem pendidikan juga harus lebih dinamis dan
responsif.
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah dipandang sebagai suatu fungsi yang
melekat dengan kehidupan sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah dipandang sebagai suatu fungsi yang
melekat dengan kehidupan itu sendiri. Memperoleh pendidikan sudah merupakan suatu keharusan dan
kebutuhan dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan bangs. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu
investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam pembangunan sosial
dan ekonomi. Pendidikan makin banyak memerlukan berbagai keahlian profesional dalam
manajemennya serta memerlukan berbagai kehlian yang bersifat interdisipliner dalam memecahkan
masalahnya. Dalam makalah ini akan membahas atentang Pendidikan sebagi sebuah Sistem.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari pendidikan dan sistem ?
2.
Apa maksud dari pendidikan sebagai sistem terbuka ?
3. Komponen-komponen apa sajakah yang saling berinteraksi dalam upaya pendidikan sebagai
sistem ?
4.
Apa tujuan dari sistem pendidikan ?
5.
Tantangan apa yang dihadapi sistem pendidikDaftar Pustaka
Ahmadi,Abu.1991.Ilmu Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta
Hadisusanto,Dkk. 1995. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY press
Soenarya,Endang. 2000. Teori Perencanaan Pendidikan ( Berdasarkan Pendekatan Sistem ).
an saat ini ?
BAB I I : PEMBAHASAN
PENDIDIKAN SEBAGI SEBUAH SISTEM
A. Pengertian Pendidikan dan Sistem
Pendidikan atau pedagogi memiliki beberapa pengertian. Pendidikan (pedagogi) secara etimologis
adalah bersala dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”, diartikan
membimbing.[1] Jadi sederhananya adalah bimbingan yang diberikan kepada anak.
Sedangkan secara Definitif pendidikan (pedagogie) adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan
secara sadar ataupun secara sengaja yang dilakukan orang dewasa kepada orang yang belum dewasa
(baca : anak) sehingga timbul hubungan antara keduanya yang bertujuan untuk mendewasakannya.[2]
Sedangkan sistem secara etimologis berasal dari bahasa yunani “systema” yang berartisehimpunan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Menurut Zahara Idris(1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau
elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur,
tidak secara acak yang salaing membantu untuk mencapi suatu hasil (Product). Contoh tubuh manusia
merupakan satu jaringan daging, otak, urat-urat, dll yang komponen mempunyai fungsi masing-masing
yang satu dengan yang lain satu sama lain saling berkaitan sehingga mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Seorang pakar sosiologi, Bachtiar (1988) mengemukakan bahwa sistem adalah sejumlah satuan yang
berhubungan satu dengan yang lainnya sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuan yang
biasanya berusaha mencapai tujuan tertentu. Pada bagian yang sama Bachtiar menambahkan bahwa
sistem adalah seperangkat ide atau gagasan, asas, metode, dan prosedur yang disajikan sebagai suatu
tatanan yang teratur.[3]
Pada dasarnya sistem hanya terdiri atas dua jensis, yaitu sistem tertutup dan siste terbuka.[4] Sistem
tertutup di dalam proses kerjanya tidak dipengaruhi lingkungan luar, sedangkan sistem terbuka di daklam
proses kegiatannya memperoleh masukan dari luar lingkungannya. Pada sistem terbuka tejadi sistem
yang dinamis, yaitu sistem dipengaruhioleh sistem yang berada di luarnya.
Suatu sistem didalamnya mengandung hal-hal sebagai berikut :
1.
Adanaya suatu kesatuan organis
2.
Adanya komponen-komponen yang membentuk kesatuan organis
3.
Adanya hubungan keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
4.
Adanya gerak atau dinamika
5.
Adanya tujuan yang ingin dicapai.[5]
Sistem merupakan suatu hal yang aktif, bergerak, menuju ke arah tertentu. Maka perlu disadari bahwa
sistem itu terdapat suatu konsep dasar dan cita-cita. Sebaai suatu gerak untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, secara terus-menerus suatu sistem pendidikan akan selalu bersifat dinamis kontekstual dan
untuk itu suatu sistem pendidkan haruslah terbuka terhadap tuntutan kualitas( tingkat baik buruknya
sesuatu ).
Upaya pendidikan merupakan aktifitas yang kompleks, yang melibatkan sejumlah komponen pendidikan
yang saling berinterkasi satu sama lain. Apabila upaya pendidikan hendak dilakukan secara terencanadan
teratur, maka berbagai komponen dan saling hubungannya perlu dikenali, dikaji, dan dikembangkan
sehingga mekanisme kerja komponen-komponen itu secara menyeluruh dan terpadu akan dapat
membuahkan hasil yang optimal. Oleh karena itu, pengkajian tentang upaya pendidikan sebagai suatu
sistem mempunyai arti yang penting.
B. Pendidikan Sebagai Sistem yang Terbuka
Pendidikan adalah sebagai suatu sistem yang terbuka. Sistem terbuka mempunyai prosedur kerja yang
mengubah atau memproses masukan yang diperoleh dari lingkungannya atau dari sistem lain menjadi
keluaran, yang selanjutnya dijadika masukan oleh sistem yang lain. Prose transformasi ini merupakan
suatu prosesyang bersifat ritmik. Secara singkat prosedur kerja sistem adalah
Masukan -Transformasi (proses)-Keluaran
Di dalam suatu sistem tertutu, sistem bergerak menuju kesuatu sistem yang bersifatentrophy.
[1] Sebaliknya, di dalam sistem terbuka terjadi kecendrungan dan gerakan yang mengarah pada
diferensiasi yang makin lama makin luas.
Sebagai suatu sistem terbuka, sistem pendidikan memiliki hubungan internal dan eksternal. Hubungan
inernal dalam dalam sistem pendidikan ditandai dengan adanya hubungan yang berisi suksesif antara
satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya. Sedangkan hubungan eksternal ditandai dengan adanya
interaksi, interelasi, dan interdependensi antara sistem pendidikan dengan sistem yang berada di luar
sistem pendidikan.
Seiring dengan semakin tumbuh dan berkembangnya berbagai kompleksitas kehidupan masyarakat
sebagi dampak dari berbagai perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan
sumber daya pendidikan terbatas maka diperlukan keterbukaan sistem pendidikan disertai dengan
perencanaan yang baik. Hal ini menegaskan bahwa perencanaan sistem pendidikan sebagai salah satu
fungsi yang strategis dalam manajemen sistem pendidikan.
C. Komponen Sentral dalam Upaya Pendidikan
Komponen sentral dalam pendidikan adalah peserta didik, pendidik, dan
tujuan pendidikan.[2] Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antar peserta didik dan pendidik dalam
mencapai tujuan pendidikan. Secara sederhana interaaksi itu dapat digambarkan sebagai berikut :
Tujuan Pendid
Interaksi Pendidikan
Peserta Didik
Pendidik
Dilihat lebih lanjut, di dalam interaksi komponen peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan. Di
samping itu di luar ketiga komponen itu masih ada komponen-komponen lain yang berperan tertentu
dalam upaya pendidikan.
Dalam interaksi pendidikan (interaksi antar komponen pendidikan), dapat mencangkup disamping apa
yang dilakukan oleh pendidik dan apa yang dilakukan oleh peserta didik, juga isi dalam interaksi (isi
pendidikan), alat-alat yang dipakai dala interaksi (alat pendidikan). Yang disebut terakhir ini, yaitu
lingkungan pendidikan, mencangkup lingkungan fisik, sosial dan budaya.
A. Tujuan Perencanaan Sistem Pendidikan
Suatu sistem selau berkitan dengan pencapaian suatu tujuan. Dalam lingkup sistem pendidikan nasional
kita bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mendiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, perlulah disusun dan difungsionalkan suatu sistem, penyelenggaraan
pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam sistem perlu dikenali, dipahami dan dikembangkan
secara seksama, sehingga benar-benar dapat berfungsi dengan tepat. Disinilah letak pentingnya
pendekatan sistem dalam penyelenggaran pendidikan. Dengan pendekatan sistem sapat dikenali
kelemahan masing-masing komponen. Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan terhadap
kelemahan-kelemahan itu dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Atas dasar uraian diatas, nampak bahwa peninjaun berdasarkan pendekatan sistem dapat menghasilkan
kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh, bertahap atau sekaligus. Kebijakan atau
keputusan ini dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
B. Tantangan Sistem Pendidikan
Dalam dekade akhir-akhir ini semakin terasa dan nampak perubahan-perubahan sosio budaya yang
demikian akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang spektakuler. Setiap bangsa atau masyarakat
yang ingin mempertahankan serta mengembangkan eksistensinya hendaknya senantiasa berupaya untuk
menjadikan sistem pendidikan yang dimilikinya lebih dinamis atau lebih responsif terhadap perubahanperubahan serta kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung. Hal ini berarti, kita sedang
berada dala zaman yang perubahannya terjadi secara cepat. Sistem pendidikan kita dituntut memiliki
tiga kemampuan, yaitu :
1.
Kemampuan mengetahui pola-pola perubahan
2. Keemampuan untuk menyususn gambar tentang dampak yang akan ditimbulkan oleh
kecendrungan-kecendrungan yang sedang berjalan tadi
3. Kemampuan untuk menyusun program-program penyesuain diri yang akan ditempuhnya dalam
jangka waktu tertentu, misalnya jangka waktu lima tahun.[1]
Kegagalan untuk mengembangkan ketiga jenis kemampuan di atas akan mengakibatkan terperangkapnya
suatu sistem pendidikan dalam rutinosme,suatu sistem menjadi beku. Ini akan menimbulkan dampak
yang merugikan bagi diri bangsa itu sendiri, terutama generasi mudanya sebagai penerus perjuangan
dan kemajuan bangsa.
Untuk menunjang pencapaian kemampuan-kemampuan sistem pendidikan di atas, daerah cakupan
penelitian hendaknya diperluas tidak hanya mengurus masalah-masalah belajar mengajar saja,
melainkan juga membahas masalah-masalah pendidikan dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan
ekonomi,sosial,kultural,dan teknologi, baik yang bersifat nasional regional, maupun global. Penelitian
pendidikan juga tidak hanya terpaku pada masalah-masalah pendidikan masa kini, tetapi juga mampu
menelusuriakar-akar historis dari persoalan-persoaln masa kini, dan mampu pula melakukan penjajagan
mengenai situasi-situasi dan problematika di masa depan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen yang saling berinteraksi
atau inerdepndensi dalam mencapai tujuan. Sistem pendidikan akan selalu bersifat dinamis kontekstusal
dan terbuka tehadap tuntutan kualitas dan relevansi. Oleh karena itu pengkajian upaya pendidikan
sebagai suatu sistem mempunyai makan yang penting.
Proses pendidikan terjadi apabila ada interaksi antar komponen pendidikan, artinya saling berhubunga
secara fungsional dalam kestauan yang terpadu. Tiga komponen tersebut adalah pendidik,peserta didik,
dan tujuan pendidikan.
Dengan adanya kemajuan zaman yang pesat hendaknya berupaya menjadikan sistem pendidikan yang
dinamis dan responsif terhadap prubahan-perubahn dan kecendrungan-kecendrungan yang sedang
berlangsung.
B. Saran
Pendidikan sebagai suatu sistem yang terbuka hendaknya harus melalui pernecanaan-perncanaan yang
tepat dalam menghadapai tuntutan zaman. Selain itu sistem pendidikan juga harus lebih dinamis dan
responsif.