Bersukacita dalam Komunitas Refleksi Eva
Hello
Pilgrims!
Rapat Karya & Konsolidasi Komunitas The Indonesian Pilgrims
13-14 Februari 2016
CATHOLIC YOUTH COMMUNITY
Apa itu?
Komunitas Orang Muda Katolik Indonesia yang
merefleksikan hidup sebagai suatu Peziarahan Rohani
dengan puncak peziarahan dirayakan dan disyukuri
dalam bentuk Youth Day entah itu Diocese Youth
Day, Indonesian Youth Day, Asian Youth Day, dan
puncak dari semuanya itu World Youth Day.
Semangat dan Refleksi Kami
Semangat…
Refleksi…
Memperkenalkan, mengajak,
mengikutsertakan Orang
Muda Katolik Indonesia
dalamYouth Day.
Keseharian kita di dalam
hidup adalah peziarahan.
Sama seperti Gereja yang
menjalani peziarahan. Kita
adalah Gereja!
“Jornada”, “Giornata”, yang
berarti “perjalanan”
4 Pilar The Indonesian Pilgrims
keuangan
OMK dalam
mencapai
impiannya
menuju ragam
kegiatan Youth
Day yang
pastinya
membutuhkan
dana yang
tidak sedikit.
• Fund berarti
Self Funding,
Fund Raising,
atau Donation.
• Merangkul
OMK dalam
semangat
World Youth
Day yang
sudah
diperkenalkan
oleh St
Yohanes
Paulus II
KOORDINASI
FOLLOW UP
• Mempersiapkan
BERSEKUTU
FELLOWSHIP
• membangun
Iman OMK
dengan
semangat dari
World Youth
Day pada
khususnya
dan Kitab Suci
pada
umumnya.
• mempersiapka
n Iman OMK
dalam
persiapan
menuju Youth
Day
DANA
FUND
FAITH
IMAN
• Menjadi
Community In
Charge dalam
mengatur
keberangkata
n setiap World
Youth Day,
Asian Youth
Day
• menjadi media
penghubung
untuk OMK
Indonesia
kepada
Panitia
Penyelenggar
a
???
1.
Komunitas menurut
Evangelii Gaudium-nya
Pope Francis
Let’s firstly start with some important
concepts
“
Muncul dan berkembangnya perkumpulanperkumpulan dan gerakan-gerakan yang kebanyakan
terdiri dari orang-orang muda
dapat dipandang sebagai karya Roh Kudus,
yang merintis jalan-jalan baru untuk memenuhi
harapan-harapan mereka dan pencarian mereka
akan spiritualitas yang mendalam serta rasa memiliki
yang lebih nyata
“
Lembaga-lembaga Gereja lainnya,
komunitas-komunitas basis dan komunitaskomunitas kecil, gerakan-gerakan, serta
berbagai bentuk perkumpulan merupakan
sumber yang memperkaya bagi
Gereja, yang dibangkitkan oleh Roh untuk
menawarkan Injil ke seluruh wilayah dan
sektor.
“
Beberapa mengambil bagian dalam hidup menggereja
sebagai anggota kelompok pelayanan dan berbagai
inisiatif perutusan di keuskupan-keuskupan mereka
sendiri dan di tempat-tempat lain. Betapa indahnya
mengetahui bahwa orang-orang muda adalah
“pengkhotbah-pengkhotbah jalanan”, yang
dengan sukacita membawa Yesus
ke setiap jalan, setiap lapangan kota, dan setiap
sudut dunia!
Tantangan
& Kesulitan
EG.81
Banyak kaum awam takut bila mereka diminta untuk
melakukan beberapa karya kerasulan dan mereka
berusaha menghindari tanggung jawab apa pun
yang bisa merampas waktu senggang mereka.
Orang merasakan kebutuhan yang mendesak untuk
menjaga ruang kebebasan pribadi mereka, seolaholah tugas mewartakan Injil adalah racun yang
berbahaya, bukan tanggapan sukacita atas kasih
Allah yang mengutus kita dan membuat kita terpenuhi
dan produktif
EG.82
Bukan selalu pada kegiatan yang berlebihan., melainkan
lebih pada kegiatan yang dilakukan dengan kurang baik,
tanpa motivasi cukup, tanpa spiritulitas yang meresapinya
dan membuatnya menjadi menyenangkan. Akibatnya,
karya pelayanan menjadi lebih melelahkan. Menimbulkan
ketegangan, rasa berat, rasa kecewa dan, akhirnya
kelelahan yang tak tertahankan.
Apatisme pastoral
Proyek-proyek yang tidak realistis dan tidak puas hanya
dengan melakukan apa yang secara realistis dapat
mereka lakukan.
EG.82
Kurang sabar terhadap proses perkembangan yang sulit;
mereka mengharapkan segala sesuatunya jatuh dari langit.
Lekat dengan segelintir proyek atau impian kosong
kesuksesan,
Kehilangan kontak nyata dengan orang-orang dan tidak
memanusiawikan karya pastoral mereka dengan
memberikan perhatian lebih besar pada organisasi
daripada orang-orang
Lebih peduli pada peta jalan daripada dengan
perjalanan itu sendiri.
EG.82
Jatuh dalam kelumpuhan rohaniah karena mereka tak
mampu menunggu.
Ingin menguasi irama kehidupan. Kecemasan masa kini
untuk mendapatkan hasil-hasil langsung membuat sulit
bagi para pekerja pastoral untuk menoleransi
apapun yang bernada pertentangan, kemungkinan
gagal, kritik, salib.
EG.83
“Pragmatisme abu-abu dalam hidup harian Gereja, di
mana semua kelihatan berlangsung secara normal,
padahal kenyataannya iman sedang melemah dan
merosot menjadi kepicikan.
Psikologi makam mengubah umat Kristiani menjadi
mumi-mumi di museum....... Godaan terus-menerus untuk
melekat pada kemurungan sendu.
Marilah kita tidak membiarkan diri kita dirampas
dari sukacita evangelisasi.
Sikap menyerah, kalah, pesimis, dan kecewa,
“orang bermuka muram.”
EG.85
Jika tidak memulai tanpa rasa percaya diri, kita telah kalah
di pertengahan pertempuran dan kita mengubur talentatalenta kita.
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” (2 Kor. 12-9).
Kemenangan Kristiani selalu merupakan salib, namun salib
yang pada saat yang sama merupakan panji kemenangan
yang dibawa dengan kelembutan bertempur melawan
serangan-serangan kejahatan.
Tantangan & Kesulitannya
Takut
berkarya/
merasul
Hindari
tanggung
jawab
Korbankan
waktu
senggang
Kurang
motivasi
Apatisme
Pastoral
Proyek
tidak
Realistis
Orientasi
pada hasil
bukan proses
Orientasi
organisasi
bukan orang
Tidak
Percaya Diri
Minim
relasi
EG.108
Saya tidak berusaha menawarkan suatu
diagnosa yang lengkap, tetapi saya
mengajak komunitas-komunitas untuk
melengkapi dan memperkaya perspektif
ini berdasarkan kesadaran mereka akan
tantangan-tantangan yang
menghadang mereka dan lingkungan
mereka.
EG.109
Tantangan-tantangan ada untuk diatasi!
Marilah kita bersikap realistis, tetapi tanpa
kehilangan sukacita kita, keberanian kita dan
komitmen kita yang penuh harapan.
Marilah kita tidak membiarkan diri kita
dirampok dari semangat perutusan!
Sukacita !!
Gembira?
Sukacita!
Apakah itu?
Mengapa sukacita itu penting?
Samakah sukacita dengan gembira?
2.
Sukacita menurut
Evangelii Gaudium-nya
Pope Francis
Let’s discover......
Sukacita!
Mari Bersukacita!
“
Sukacita Injil memenuhi hati dan hidup semua
orang yang menjumpai Yesus.
Mereka yang menerima tawaran
penyelamatan-Nya dibebaskan dari dosa,
penderitaan, kehampaan batin dan
kesepian.
Bersama Kristus sukacita senantiasa
dilahirkan baru
EG.1
Apa Esensi Sukacita?
Sukacita
Gembira
Gaudium
Laetitia
A source of Joy
An expression or manifestation of Joy
Luapan rasa senang yang muncul
dari dalam diri seseorang
Luapan rasa senang yang timbul
sebagai akibat yang terjadi dari luar
EG.1
Inilah sukacita yang kita alami sehari-hari, di tengah
berbagai hal kecil dalam hidup, sebagai tanggapan
atas undangan kasih Allah Bapa kita.
Saya mengajak seluruh umat Kristiani, di mana pun, pada saat ini
juga, untuk membarui perjumpaan pribadi dengan Yesus Kristus,
atau setidaknya terbuka untuk membiarkan-Nya menjumpai
kalian; saya mengajak Anda semua untuk melakukan hal ini tanpa
henti setiap hari. Tak seorang pun perlu berfikir bahwa ajakan ini
tidak bermakna baginya, karena “tak seorang pun dikecualikan
dari sukacita yang dibawa oleh Allah!” Allah tidak
mengecewakan mereja yang mengambil risiko ini; kapan pun kita
melangkah menuju Yesus, kita menjadi sadar bahwa Dia sudah
ada di sana, menunggu kita dengan tangan terbuka.
EG.8
Hanya berkat perjumpaan –atau perjumpaan yang
dibarui- dengan kasih Allah ini, yang berkembang
dalam suatu persahabatan yang memperkaya, kita
dibebaskan dari kesempitan dan keterkungkungan
diri. Kita menjadi manusia sepenuhnya ketika kita
menjadi lebih dari manusiawi, ketika kita membiarkan
Allah membawa kita melampaui diri kita sendiri supaya
mencapai kepenuhan kebenaran dari keberadaan
kita.
Sumber dan ilham dari semua upaya evangelisasi kita,
jika kita telah menerima kasih yang memulihkan makna
pada hidup kita, bagaimana kita tak mampu
membagikan kasih tersebut pada sesama?
EG.5
Mengapa kita tidak juga masuk dalam
aliran besar sukacita ini?
Injil, yang bersinar dengan kemuliaan salib Kristus,
terus-menerus mengajak kita untuk bersukacita.
Sukacita Kristiani kita memancar dari hati-Nya yang
meluap.
EG.14
Gereja bertumbuh tidak melalui upaya
penyebaran agama,
tetapi “melalui daya tarik.”
“digerakkan oleh api Roh, sehingga mengobarkan hati
kaum beriman yang secara teratur mengambil bagian
dalam ibadat komunitas dan berkumpul pada hari Tuhan
untuk disegarkan oleh sabda-Nya dan oleh roti hidup
kekal.
EG.121
Kita semua dipanggil untuk bertumbuh dalam karya kita sebagai
pewarta Injil.
Kita harus membiarkan orang lain terus menyampaikan Kabar Gembira
kepada kita
Ini tidak berarti bahwa kita perlu menunda perutusan evangelisasi,
sebaliknya, kita masing-masing harus menemukan cara-cara untuk
memberikan kesaksian eksplisit kepada sesama tentang kasih Allah
yang menyelamatkan yang meskipun kita tidak sempurna, menawarkan
kepada kita kedekatan-Nya, sabda-Nya, dan kekuatan-Nya serta
memberi makna kepada hidup kita.
Ketidaksempurnaan kita tidak boleh menjadi dalih; sebaliknya
perutusan adalah dorongan terus-menerus untuk tidak tetap
terperosok ke dalam mediokrisi tetapi untuk terus berkembang.
Hati pewarta Injil menyadari keterbatasanketerbatasan ini
EG.45
Tidak pernah menutup diri, tidak pernah mundur ke
dalam keamanan dirinya sendiri, tidak pernah memilih
sikap keras dan pembelaan diri.
Ia menyadari bahwa ia harus tumbuh dalam
pemahamannya sendiri akan Injil dan dalam
membedakan jalan-jalan Roh, dan dengan demikian
selalu melakukan apa yang baik yang dapat
dilakukannya, bahkan jika menghadapi risiko menjadi
kotor lumpur jalanan.
Perjumpaan
dengan
Yesus
Pengalaman
sehari-hari
Tidak pernah
menutup diri
Persahabatan
Sadar akan
keterbatasan
Sadar harus
tumbuh
Berani ambil
risiko
Inspirasi Komunitas
Cara Hidup Jemaat
Pertama
Kis 2 : 41-47
Jemaat Pertama
Cara Hidup
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu
jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan
tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
merek aadalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada
semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersamasama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Jemaat Pertama
Cara Hidup
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu
jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan
tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
mereka adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada
semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersamasama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Apa pembelajaran dari Jemaat Perdana?
Relasi
Spiritual
KOMUNITAS
Relasi
Sesama
Relasi Spiritual
Bagaimana menjadikan Allah sebagai sumber
Sukacita kita, Sukacita komunitas kita
Relasi Sesama
Menyadari pentingnya relasi
dengan sesama anggota komunitas
SUKACITA
Total success!
So.. Apa yang diperlukan kita
sekarang?
Mari Bersukacita
dalam Komunitas!
Destiny
Design
Dream
Discovery
Pilgrims!
Rapat Karya & Konsolidasi Komunitas The Indonesian Pilgrims
13-14 Februari 2016
CATHOLIC YOUTH COMMUNITY
Apa itu?
Komunitas Orang Muda Katolik Indonesia yang
merefleksikan hidup sebagai suatu Peziarahan Rohani
dengan puncak peziarahan dirayakan dan disyukuri
dalam bentuk Youth Day entah itu Diocese Youth
Day, Indonesian Youth Day, Asian Youth Day, dan
puncak dari semuanya itu World Youth Day.
Semangat dan Refleksi Kami
Semangat…
Refleksi…
Memperkenalkan, mengajak,
mengikutsertakan Orang
Muda Katolik Indonesia
dalamYouth Day.
Keseharian kita di dalam
hidup adalah peziarahan.
Sama seperti Gereja yang
menjalani peziarahan. Kita
adalah Gereja!
“Jornada”, “Giornata”, yang
berarti “perjalanan”
4 Pilar The Indonesian Pilgrims
keuangan
OMK dalam
mencapai
impiannya
menuju ragam
kegiatan Youth
Day yang
pastinya
membutuhkan
dana yang
tidak sedikit.
• Fund berarti
Self Funding,
Fund Raising,
atau Donation.
• Merangkul
OMK dalam
semangat
World Youth
Day yang
sudah
diperkenalkan
oleh St
Yohanes
Paulus II
KOORDINASI
FOLLOW UP
• Mempersiapkan
BERSEKUTU
FELLOWSHIP
• membangun
Iman OMK
dengan
semangat dari
World Youth
Day pada
khususnya
dan Kitab Suci
pada
umumnya.
• mempersiapka
n Iman OMK
dalam
persiapan
menuju Youth
Day
DANA
FUND
FAITH
IMAN
• Menjadi
Community In
Charge dalam
mengatur
keberangkata
n setiap World
Youth Day,
Asian Youth
Day
• menjadi media
penghubung
untuk OMK
Indonesia
kepada
Panitia
Penyelenggar
a
???
1.
Komunitas menurut
Evangelii Gaudium-nya
Pope Francis
Let’s firstly start with some important
concepts
“
Muncul dan berkembangnya perkumpulanperkumpulan dan gerakan-gerakan yang kebanyakan
terdiri dari orang-orang muda
dapat dipandang sebagai karya Roh Kudus,
yang merintis jalan-jalan baru untuk memenuhi
harapan-harapan mereka dan pencarian mereka
akan spiritualitas yang mendalam serta rasa memiliki
yang lebih nyata
“
Lembaga-lembaga Gereja lainnya,
komunitas-komunitas basis dan komunitaskomunitas kecil, gerakan-gerakan, serta
berbagai bentuk perkumpulan merupakan
sumber yang memperkaya bagi
Gereja, yang dibangkitkan oleh Roh untuk
menawarkan Injil ke seluruh wilayah dan
sektor.
“
Beberapa mengambil bagian dalam hidup menggereja
sebagai anggota kelompok pelayanan dan berbagai
inisiatif perutusan di keuskupan-keuskupan mereka
sendiri dan di tempat-tempat lain. Betapa indahnya
mengetahui bahwa orang-orang muda adalah
“pengkhotbah-pengkhotbah jalanan”, yang
dengan sukacita membawa Yesus
ke setiap jalan, setiap lapangan kota, dan setiap
sudut dunia!
Tantangan
& Kesulitan
EG.81
Banyak kaum awam takut bila mereka diminta untuk
melakukan beberapa karya kerasulan dan mereka
berusaha menghindari tanggung jawab apa pun
yang bisa merampas waktu senggang mereka.
Orang merasakan kebutuhan yang mendesak untuk
menjaga ruang kebebasan pribadi mereka, seolaholah tugas mewartakan Injil adalah racun yang
berbahaya, bukan tanggapan sukacita atas kasih
Allah yang mengutus kita dan membuat kita terpenuhi
dan produktif
EG.82
Bukan selalu pada kegiatan yang berlebihan., melainkan
lebih pada kegiatan yang dilakukan dengan kurang baik,
tanpa motivasi cukup, tanpa spiritulitas yang meresapinya
dan membuatnya menjadi menyenangkan. Akibatnya,
karya pelayanan menjadi lebih melelahkan. Menimbulkan
ketegangan, rasa berat, rasa kecewa dan, akhirnya
kelelahan yang tak tertahankan.
Apatisme pastoral
Proyek-proyek yang tidak realistis dan tidak puas hanya
dengan melakukan apa yang secara realistis dapat
mereka lakukan.
EG.82
Kurang sabar terhadap proses perkembangan yang sulit;
mereka mengharapkan segala sesuatunya jatuh dari langit.
Lekat dengan segelintir proyek atau impian kosong
kesuksesan,
Kehilangan kontak nyata dengan orang-orang dan tidak
memanusiawikan karya pastoral mereka dengan
memberikan perhatian lebih besar pada organisasi
daripada orang-orang
Lebih peduli pada peta jalan daripada dengan
perjalanan itu sendiri.
EG.82
Jatuh dalam kelumpuhan rohaniah karena mereka tak
mampu menunggu.
Ingin menguasi irama kehidupan. Kecemasan masa kini
untuk mendapatkan hasil-hasil langsung membuat sulit
bagi para pekerja pastoral untuk menoleransi
apapun yang bernada pertentangan, kemungkinan
gagal, kritik, salib.
EG.83
“Pragmatisme abu-abu dalam hidup harian Gereja, di
mana semua kelihatan berlangsung secara normal,
padahal kenyataannya iman sedang melemah dan
merosot menjadi kepicikan.
Psikologi makam mengubah umat Kristiani menjadi
mumi-mumi di museum....... Godaan terus-menerus untuk
melekat pada kemurungan sendu.
Marilah kita tidak membiarkan diri kita dirampas
dari sukacita evangelisasi.
Sikap menyerah, kalah, pesimis, dan kecewa,
“orang bermuka muram.”
EG.85
Jika tidak memulai tanpa rasa percaya diri, kita telah kalah
di pertengahan pertempuran dan kita mengubur talentatalenta kita.
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” (2 Kor. 12-9).
Kemenangan Kristiani selalu merupakan salib, namun salib
yang pada saat yang sama merupakan panji kemenangan
yang dibawa dengan kelembutan bertempur melawan
serangan-serangan kejahatan.
Tantangan & Kesulitannya
Takut
berkarya/
merasul
Hindari
tanggung
jawab
Korbankan
waktu
senggang
Kurang
motivasi
Apatisme
Pastoral
Proyek
tidak
Realistis
Orientasi
pada hasil
bukan proses
Orientasi
organisasi
bukan orang
Tidak
Percaya Diri
Minim
relasi
EG.108
Saya tidak berusaha menawarkan suatu
diagnosa yang lengkap, tetapi saya
mengajak komunitas-komunitas untuk
melengkapi dan memperkaya perspektif
ini berdasarkan kesadaran mereka akan
tantangan-tantangan yang
menghadang mereka dan lingkungan
mereka.
EG.109
Tantangan-tantangan ada untuk diatasi!
Marilah kita bersikap realistis, tetapi tanpa
kehilangan sukacita kita, keberanian kita dan
komitmen kita yang penuh harapan.
Marilah kita tidak membiarkan diri kita
dirampok dari semangat perutusan!
Sukacita !!
Gembira?
Sukacita!
Apakah itu?
Mengapa sukacita itu penting?
Samakah sukacita dengan gembira?
2.
Sukacita menurut
Evangelii Gaudium-nya
Pope Francis
Let’s discover......
Sukacita!
Mari Bersukacita!
“
Sukacita Injil memenuhi hati dan hidup semua
orang yang menjumpai Yesus.
Mereka yang menerima tawaran
penyelamatan-Nya dibebaskan dari dosa,
penderitaan, kehampaan batin dan
kesepian.
Bersama Kristus sukacita senantiasa
dilahirkan baru
EG.1
Apa Esensi Sukacita?
Sukacita
Gembira
Gaudium
Laetitia
A source of Joy
An expression or manifestation of Joy
Luapan rasa senang yang muncul
dari dalam diri seseorang
Luapan rasa senang yang timbul
sebagai akibat yang terjadi dari luar
EG.1
Inilah sukacita yang kita alami sehari-hari, di tengah
berbagai hal kecil dalam hidup, sebagai tanggapan
atas undangan kasih Allah Bapa kita.
Saya mengajak seluruh umat Kristiani, di mana pun, pada saat ini
juga, untuk membarui perjumpaan pribadi dengan Yesus Kristus,
atau setidaknya terbuka untuk membiarkan-Nya menjumpai
kalian; saya mengajak Anda semua untuk melakukan hal ini tanpa
henti setiap hari. Tak seorang pun perlu berfikir bahwa ajakan ini
tidak bermakna baginya, karena “tak seorang pun dikecualikan
dari sukacita yang dibawa oleh Allah!” Allah tidak
mengecewakan mereja yang mengambil risiko ini; kapan pun kita
melangkah menuju Yesus, kita menjadi sadar bahwa Dia sudah
ada di sana, menunggu kita dengan tangan terbuka.
EG.8
Hanya berkat perjumpaan –atau perjumpaan yang
dibarui- dengan kasih Allah ini, yang berkembang
dalam suatu persahabatan yang memperkaya, kita
dibebaskan dari kesempitan dan keterkungkungan
diri. Kita menjadi manusia sepenuhnya ketika kita
menjadi lebih dari manusiawi, ketika kita membiarkan
Allah membawa kita melampaui diri kita sendiri supaya
mencapai kepenuhan kebenaran dari keberadaan
kita.
Sumber dan ilham dari semua upaya evangelisasi kita,
jika kita telah menerima kasih yang memulihkan makna
pada hidup kita, bagaimana kita tak mampu
membagikan kasih tersebut pada sesama?
EG.5
Mengapa kita tidak juga masuk dalam
aliran besar sukacita ini?
Injil, yang bersinar dengan kemuliaan salib Kristus,
terus-menerus mengajak kita untuk bersukacita.
Sukacita Kristiani kita memancar dari hati-Nya yang
meluap.
EG.14
Gereja bertumbuh tidak melalui upaya
penyebaran agama,
tetapi “melalui daya tarik.”
“digerakkan oleh api Roh, sehingga mengobarkan hati
kaum beriman yang secara teratur mengambil bagian
dalam ibadat komunitas dan berkumpul pada hari Tuhan
untuk disegarkan oleh sabda-Nya dan oleh roti hidup
kekal.
EG.121
Kita semua dipanggil untuk bertumbuh dalam karya kita sebagai
pewarta Injil.
Kita harus membiarkan orang lain terus menyampaikan Kabar Gembira
kepada kita
Ini tidak berarti bahwa kita perlu menunda perutusan evangelisasi,
sebaliknya, kita masing-masing harus menemukan cara-cara untuk
memberikan kesaksian eksplisit kepada sesama tentang kasih Allah
yang menyelamatkan yang meskipun kita tidak sempurna, menawarkan
kepada kita kedekatan-Nya, sabda-Nya, dan kekuatan-Nya serta
memberi makna kepada hidup kita.
Ketidaksempurnaan kita tidak boleh menjadi dalih; sebaliknya
perutusan adalah dorongan terus-menerus untuk tidak tetap
terperosok ke dalam mediokrisi tetapi untuk terus berkembang.
Hati pewarta Injil menyadari keterbatasanketerbatasan ini
EG.45
Tidak pernah menutup diri, tidak pernah mundur ke
dalam keamanan dirinya sendiri, tidak pernah memilih
sikap keras dan pembelaan diri.
Ia menyadari bahwa ia harus tumbuh dalam
pemahamannya sendiri akan Injil dan dalam
membedakan jalan-jalan Roh, dan dengan demikian
selalu melakukan apa yang baik yang dapat
dilakukannya, bahkan jika menghadapi risiko menjadi
kotor lumpur jalanan.
Perjumpaan
dengan
Yesus
Pengalaman
sehari-hari
Tidak pernah
menutup diri
Persahabatan
Sadar akan
keterbatasan
Sadar harus
tumbuh
Berani ambil
risiko
Inspirasi Komunitas
Cara Hidup Jemaat
Pertama
Kis 2 : 41-47
Jemaat Pertama
Cara Hidup
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu
jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan
tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
merek aadalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada
semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersamasama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Jemaat Pertama
Cara Hidup
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu
jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan
tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
mereka adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada
semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersamasama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Apa pembelajaran dari Jemaat Perdana?
Relasi
Spiritual
KOMUNITAS
Relasi
Sesama
Relasi Spiritual
Bagaimana menjadikan Allah sebagai sumber
Sukacita kita, Sukacita komunitas kita
Relasi Sesama
Menyadari pentingnya relasi
dengan sesama anggota komunitas
SUKACITA
Total success!
So.. Apa yang diperlukan kita
sekarang?
Mari Bersukacita
dalam Komunitas!
Destiny
Design
Dream
Discovery