Instalasi Listrik Rumah Tinggal Yang Ama

Instalasi Listrik Rumah Tinggal Yang Aman dari
Kebakaran
OPINI | 30 May 2011 | 19:49

Dibaca: 4107

Komentar: 11

3 dari 3 Kompasianer menilai bermanfaat

Seputar Instalasi Listrik untuk Rumah Tinggal.
Tulisan saya ini saya muat di Kompasiana sekedar sebagai pengetahuan umum bagi para
Kompasianer demi untuk mencegah terjadinya kebakaran yang akhir - akhir ini sering terjadi di
Jakarta.
Semoga bermanfaat.
1. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam instalasi listrik rumah tinggal agar efisien dan
ekonomis?
Jawab :

Yang paling utama adalah harus memenuhi persyaratan teknis, baru setelah
itu bagaimana agar effesien dan ekonomis.

a. Persyaratan teknis.
a.1. Asumsi.

Dalam merancang instalasi listrik suatu rumah tinggal, diasumsikan bahwa
instalasi listrik tersebut tidak akan diperiksa atau di perbaiki selama rumah
tersebut tidak dibongkar (bisa akibat di renovasi atau dibongkar total untuk
dibangun kembali).
- Biasanya diasumsikan usia instalasi rumah sekitar 30 tahun.
Artinya : Dalam pemilihan peralatan instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan dalam PUIL (Peraturan Umum
Instalasi Listrik) khusus untuk Rumah Tinggal, dimana
ketentuan yang diterapkan lebih berdasarkan pengalaman selama
ini (empiris), bukan berdasarkan ketentuan teknis sesuai yang
diatur pada PUIL 2000, Bagian 7 : Penghantar dan
Pemasangannya (halaman 322 – 325), yang umumnya diterapkan
untuk Instalasi Pabrik, Gedung Perkantoran, Hotel, dsb.
a.2. Menentukan Besaran Kabel Listrik.
Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara permanen di
dalam rumah harus dengan ukuran minimal 2,5 mm2, berapapun jumlah daya
listrik yang terpasang dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A


- Jika arus listrik > 10 A tetapi < 16 A (berlangganan 3.500 VA, 1 phase), kabel
utama (feeder) harus menggunakan ukuran 4 mm2.
Penjelasan :
Berdasarkan Tabel KHA (Kemampuan Hantar Arus) di PUIL 2000, untuk kabel jenis NYA,
NYM dan NYY adalah sebagai berikut :
- Luas penampang kabel 2,5 mm2 = 25 A
- Luas penampang kabel 4 mm2 = 34 A
(PUIL 2000 halaman 301, 303 dan 304).
a.3. Isolasi Kabel.
Jenis kabel ditentukan oleh jenis isolasinya.
Untuk perumahan, yang paling banyak digunakan adalah :
- NYA : Kabel ini berisolasi PVC, ber inti tunggal, jenis kabel udara. Berwarna Merah, Hitam,
Kuning dan Biru.
* Kelebihan : Harganya murah.

* Kelemahan : # Isolasinya cuma 1 lapis, sehingga mudah cacad.
# Tidak tahan air (karena jenis kabel udara)
# Isolasinya sangat disukai tikus (digigit tikus)
# Supaya aman terhadap gangguan tikus dan sentuhan orang (kalau ada isolasi yang cacad),

pemasangan kabel sebaiknya didalam pipa
(bisa pipa PVC atau logam).
- NYM : Kabel berisolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4, jenis kabel udara. Berwarna putih.

* Kelebihan : # Isolasinya dua lapis, sehingga potensi kabel bocor akibat
isolasi cacad lebih kecil dibandingkan NYA
* Kelemahan : # Harganya lebih mahal dibandingkan NYA
# Tidak tahan air (karena jenis kabel udara)
# Isolasinya sangat disukai tikus (digigit tikus), dan tidak tahan terhadap impack (benturan)

# Supaya aman terhadap gangguan tikus dan sentuhan orang (kalau ada isolasi yang cacad),
pemasangan kabel sebaiknya didalam pipa
(bisa pipa PVC atau logam).
- NYY : Kabel berisolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4, jenis kabel tanah. Berwarna Hitam.

* Kelebihan : # Isolasinya dua lapis dan liat sehingga lebih tahan terhadap
impact (benturan) dibandingkan dengan NYA dan NYM, potensi kabel bocor
akibat isolasi cacad lebih kecil dibandingkan NYM
# Tahan air (karena jenis kabel tanah)
# Isolasinya tidak disukai tikus, sehingga pemasangan tidak harus

menggunakan pipa.
* Kelemahan : # Harganya lebih mahal dibandingkan NYM.
a.4. Grounding.
a.4.1. Fungsi dari Grounding antara lain :
- Sebagai pengaman terhadap tegangan sentuh saat ada instalasi yang bocor.
- Memperkecil resiko akibat sambaran petir.
a.4.2. Spesifikasi Pemasangan Grounding.
- Jika sebagai pengaman terhadap tegangan sentuh, tahanan pentanahan
maksimal 5 Ohm.
- Jika untuk memperkecil resiko akibat sambaran petir : < 1 Ohm (sama dengan
spesifikasi untuk grounding Penangkal Petir).
Penjelasan :
* Tahanan Pentanahan adalah nilai Tahanan Suatu Grounding yang kita
tancapkan kedalam bumi.
# Jika tanahnya berpori dan gembur seperti di Palmerah, Kebon Jeruk, Bintaro
atau di lokasi yang airnya asin atau payau (di Jelambar,
Kapuk, Ancol), dengan menancapkan pipa sedalam 1 m
sudah bisa didapat Tahanan Pentanahan 5 Ohm di musim
kemarau dan 1 Ohm di musim hujan.


# Jika tanahnya berpasir (seperti di Yogyakarta, Banjarmasin, Makasar) atau
tanah liat yang tidak berpori (seperti di Cikarang) atau dari
batu padas (seperti di Pangkal Pinang, Bawen), maka untuk
mendapatkan Tahanan Pentanahan 5 Ohm memerlukan 5 titik
grounding dengan kedalaman masing – masing 5 meter dan
jarak antar titik minimal 10 meter.
* Dalam hal ini petirnya menyambar instalasi PLN yang ada diatas tanah (dan
mungkin jauh dari rumah kita), tetapi petirnya sudah diproteksi
oleh Arrester yang terpasang pada instalasi PLN.
* Karena tidak seluruh petir dapat diserap oleh Arrester, maka ada potensi
”lidah petir” atau sering dikatakan ”anak petir”, berpotensi akan
mengganggu jala – jala PLN, sehingga dapat merusakkan
peralatan listrik yang tersambung ke instalasi listrik di dalam
rumah.
# Kalau kabel TV sedang terpasang di Stop Kontak, TV dapat terbakar dan
beresiko juga orang yang ada di depan TV akan ikut
tersambar petir.
# Kalau Stop Kontak dalam keadaan kosong (tidak ada peralatan yang terpasang
di situ), pada lubang stop kontak akan keluar bunga api.
* Cara paling sederhana membuat grounding adalah memanfaatkan instalasi

tiang/ kolom beton yang ada di setiap dinding rumah.
# Besi yang ada di kolom beton, dibagian bawahnya selalu menyentuh tanah,
sehingga tahanan pentanahannya berkisar < 1 Ohm dan
maksimal 5 Ohm, tergantung kedalaman pondasi, jumlah
kolom dan jenis tanahnya.
# Di setiap rumah, kolom beton akan sedikit terbuka di bagian atas plafon
sehingga besi betonnya kelihatan. Nah besi beton itu bisa kita
manfaatkan untuk grounding.
* Untuk amannya, kabel netral digabungkan dengan Grounding.
# Di Instalasi PLN, kabel Netral ini sudah di grounding. Tetapi untuk
meningkatkan keamanan terhadap tegangan sentuh (artinya
jika ada peralatan listrik yang isolasinya bocor dan tersentuh
tangan), kabel Netralnya kita grounding lagi.
# Tegangan Sentuh yang aman < 50 Volt.
a.5. Panel Hubung Bagi.

Sesuai standard yang ditetapkan oleh pihak PLN, setiap instalasi listrik di perumahan harus
memiliki PHB (Panel Hubung Bagi).
- Posisinya setelah KWH Meter PLN
- Letaknya biasanya didalam rumah tapi dibagian depan.

Kalau rumah sederhana dengan daya 450 VA, umumnya menggunakan PHB
sederhana, dimana komponen PHB hanya berupa 1 buah fuse/ sikring atau bisa
juga MCB (Miniatur Circuit Breaker),
Jika rumah besar dengan daya 2.200 VA keatas, biasanya menggunakan PHB
Lengkap, dimana masing – masing MCB melayani jenis beban yang berbeda.

Contoh Diagram garis Tunggal PHB :
a.5.1. PHB Sederhana :

a.5.2. PHB Lengkap :
Tujuannya adalah untuk selektivitas pemadaman saat terjadi gangguan.
* Jika yang terganggu AC (kemungkinan terjadi Hubung Singkat), maka yang
padam hanya MCB AC saja, sedangkan MCB yang lainnya tidak ikut jatuh.
* Dipasaran sudah banyak yang jual box PHB dalam bentuk yang cukup bagus
jika diletakkan di ruang tamu, misalnya merk Legrand.
a.6. Penangkal Petir
Jika rumahnya 2 lantai atau lebih dan disekitarnya tidak ada bangunan atau pohon yang lebih
tinggi dari atap rumah, sedangkan daerah rumah tersebut merupakan
daerah ”Sambaran Kilat” (Depok, Bintaro, Sawangan, Palmerah, Bogor,
Ciputat, dsb) maka untuk menghindari resiko tersambar petir, pada atap rumah

wajib dipasang Penangkal Petir.
Penjelasan.

- Daerah Sambaran Kilat adalah suatu daerah yang secara
geografis banyak awan berkumpul dan berpotensi
menimbulkan petir.

- Tahanan Pentanahan dari Penangkal Petir harus < 1 Ohm agar
energi petir yang sudah diserap oleh penangkal petir
langsung tersalurkan ke bumi tanpa hambatan.
- Kabel Grounding Penangkal Petir harus dijaga selalu dalam
keadaan baik, tidak karatan apalagi terlepas dari
groundingnya.

Awas!!!!!!
Jika Kabel Grounding terlepas dari Groundingnya, saat petir
menyambar rumahnya bisa meledak!!!.
Penyebabnya : Saat energi Petir sudah ditarik oleh
Penangkal Petir tapi tidak bisa disalurkan ke
Bumi akibat adanya hambatan pada kabel

grounding, energi petir tersebut bisa menyambar
rumah atau benda – benda yang ada
disekitarnya.
Contoh kasus yang pernah terjadi adalah saat terbakarnya
kantor redaksi Femina Group beberapa tahun yang lalu.
* Saat hujan lebat dan banyak petir, pada kabel
groundingpenangkal petir terlihat sinar warna biru
(namanya corona, yaitu muatan listrik yang berlebihan
dalam kabel) menyusuri kabel penangkal petir. Beberapa
saat kemudian terdengar ledakan dan gedungnya terbakar
habis.
Kemungkinan besar kabel groundingnya sudah karatan
sehingga energi petir yang sudah ditangkap oleh
Penangkal Petir tidak bisa disalurkan ke bumi dengan
lancar.
b. Efisien.
Pengertian Efisien dalam instalasi listrik adalah :
Kualitas kabel dan peralatan pendukungnya (sakelar, stop kontak, fitting, dsb) sesuai
standard yang telah ditentukan oleh PUIL, sehingga instalasi listrik bisa bertahan
sampai > 30 tahun..


b.1. Kabel.
Merk kabel yang paling baik sampai saat ini adalah 4 besar :
- Kabelmetal
- Kabelindo
- Supreme
- Tranka.
Diluar ke 4 merk tersebut kualitasnya tidak terlalu jelas, bisa sama dengan ke 4
merk diatas, tapi kemungkinan besar ada di bawahnya.
b.2. Peralatan Pendukung.
Merk peralatan Pendukung instalasi listrik seperti Stop Kontak, Sakelar, Fitting lampu, cukup
bagus sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh PUIL banyak beredar di pasaran,
antara lain :

- MK
- Legrand
- …………….
c. Ekonomis.
Pengertian Ekonomis dalam Instalasi Listrik adalah Instalasinya dibuat secara
optimal, artinya harus ekonomis tetapi tetap memenuhi persyaratan teknis.

c.1. Pemilihan Jenis kabel.
- Jika karena sifat instalasinya (ditempat yang terlihat oleh mata atau punya
potensi kena impact) sehingga kabel harus dimasukkan kedalam pipa
conduit, maka bisa digunakan kabel NYA atau NYM yang lebih murah.
- Jika akan dipasang diatas plafon, tidak terlihat oleh mata dan tidak ada potensi
terkena impact sehingga tidak perlu dipasang conduit, maka sebaiknya
menggunakan kabel dari jenis NYY, dengan asumsi harga kabel NYM +
pipa conduit lebih mahal dibandingkan dengan harga kabel NYY.
c.2. Jalur kabel.

Jika mau ekonomis, pembagian bebannya jangan terlalu banyak seperti contoh diatas (point
a.5.2) tetapi cukup seperti contoh a.5.1.(1 MCB/ Fuse/ Sikring untuk seluruh
beban dengan daya tersambung < 1.300 VA) atau 2 MCB untuk daya
tersambung > 2.200 VA (hanya ada MCB untuk lampu dan MCB untuk Stop
Kontak).
- Bisa lebih ekonomis karena kabel yang digunakan lebih pendek.

1. Bagaimana cara mencegah terjadinya arus pendek?
Jawab :
Yang paling berbahaya sebenarnya Isolasi Kabel yang bocor, karena hal ini dapat
menyebabkan kebakaran, sedangkan Hubungan Arus Pendek atau Arus Hubung Singkat,
jarang menjadi penyebab kebakaran.
Alasannya :
a. Arus Hubung Singkat.
Adalah bertemunya secara langsung antara kawat phasa dan kawat netral atau kawat
2 phasa yang berbeda (pada sistem 3 phasa) akibat terjadinya kegagalan isolasi,
sehingga menyebabkan besar arus listrik yang mengalir dalam kabel relatif ”tidak
terhingga”.
- Loncatan bunga api hanya berlangsung < 1 detik.
- Karena besar arus listriknya relatif ”tidak terhingga”, maka pengaman listriknya
langsung bekerja sehingga sumber apinya langsung padam.
b. Isolasi Kabel yang bocor.
Adalah bertemunya secara tidak langsung antara kawat phasa dan kawat netral atau
kawat 2 phasa yang berbeda (pada sistem 3 phasa) akibat terjadinya kegagalan isolasi,
tetapi besar arus listrik yang mengalir dalam kabel relatif tidak terlalu besar dan
cenderung masih dibawah KHA (Kemampuan Hantar Arus) dari Sistem Pengaman
yang terpasang (bisa Fuse atau Circuit Breaker).
- Loncatan bunga api yang terjadi cukup besar dan bisa berlangsung lama
- Karena besar arus listriknya relatif tidak terlalu besar dan cenderung masih dibawah
KHA Fuse atau Breaker, maka Sistem Pengaman Listrik tidak bekerja, sehingga
sumber apinya terus ada selama sumber kegagalan isolasi kabel tidak diatasi.
c. Penyebab Kegagalan Isolasi Kabel.

c.1. Instalasi Listrik Rumah.
c.1.1. Kualitas Isolasi Kabel buruk, sehingga mudah retak atau terkelupas saat digunakan.
c.1.2. Kabel dialiri arus lebih besar dari yang telah ditetapkan oleh PUIL untuk Instalasi
Rumah Tinggal lebih dari 5 tahun atau waktunya singkat tetapi
melampaui batas yang dibolehkan sesuai dengan yang tercantum pada
PUIL 2000 Bagian 7:Penghantar dan Pengamannya.
c.1.3. Kabel terkena pukulan atau impact sehingga isolasinya terluka.
c.1.4. Kabel terkena panas, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik panas yang
bersumber dari matahari atau sumber panas yang lain, yang bisa
menyebabkan isolasi kabel mengering dan akhirnya retak atau
terkelupas.
c.2. Dari Peralatan Listrik.
c.1.1. Kualitas Peralatan Listrik buruk.
c.1.2. Kualitas Tegangan tidak stabil.
c.1.3. Tegangan yang diberikan tidak sesuai (misalnya peralatan 110 Volt diberi
teganagan 220 volt).
c.1.4. Frekuensi listrik yang tidak sesuai (peralatan listrik dengan 60 Hz, yang biasanya
ex Amerika atau Inggris, dipasang di Indonesia , dimana standard
frekuensinya = 50 Hz).
c.1.5. Usia peralatan listrik sudah tua.

1. Ada berapa macam ukuran kabel listrik dan apa saja fungsinya?
Adakah kaitannya dengan penghematan listrik?.
Jawab.

a. Macam ukuran kabel dan fungsinya.
Macam ukuran kabel banyak sekali, mulai dari luas penampang < 1 mm2 untuk sistem
kontrol sampai 1.000 mm2 untuk Sistem Distribusi Tenaga Listrik.
- Ada yang dari Tembaga, Allumunium, Fiber Optic dan sebagainya.
- Karena cakupannya sangat luas, maka penjelasan lebih rinci sebaiknya dibuat dalam
tulisan yang terpisah.

b. Adakah kaitannya dengan penghematan listrik ?
Jika dikaitkan dengan luas penampang kabel, tentu saja ada, karena luas penampang
kabel makin besar, rugi – rugi di kabel juga makin kecil.
- Tetapi khusus untuk Instalasi Rumah Tinggal, selama sistem operasinya sesuai
dengan spesifikasi yang telah di tentukan dalam PUIL, masalah penghematan
listrik tidak terlalu signifikan karena besar arus yang mengalir di kabel listrik jauh
dibawah kemampuan kabel tersebut menyalurkan listrik.

1. Apa manfaat MCB? Bagaimana memilih MCB yang bagus?
Jawab :

a. Pengertian MCB.
a.1. MCB adalah singkatan dari Miniatur Circuit Breaker atau Circuit
Breaker dalam bentuk mini.
a.2. Biasanya digunakan untuk beban – beban yang memiliki arus start
(transient) yang kecil, seperti beban – beban peralatan listrik di
rumah tangga.
- Itu pula sebabnya Pembatas Arus di KWH Meter PLN
menggunakan MCB.
a.3. Diatas MCB ada :
- MCCB : Moulded Case Circuit Breaker.
- ACB : Air Circuit Breaker.
- VCB : Vacuum Circuit Breaker.
a.4. Yang membedakan antara ke 4 jenis Circuit Breaker tersebut antara lain:
- Kemampuan Hantar Arus.
- Breaking Capacity atau kemampuan Circuit Breaker untuk
menerima Daya Hubung Singkat.
- Kemampuan untuk melayani beban yang memiliki Arus Start
yang besar, misalnya Drive Motor, Compressor AC, dsb.

- Kemampuan membuat pengaturan selektifitas bila terjadi Over
Loaded atau Hubung Singkat.
Penjelasan :
Karena penjelasan masalah ini cukup kompleks, sebaiknay penjelasan
selengkapnya dibuat terpisah dalam konteks : Sistem Distribusi
Tenaga Listrik.
b. Manfaat MCB.
Untuk memutuskan Suplai Daya Listrik saat terjadi Over Loaded atau
Short Circuit (Hubung Singkat).
c. Memilih MCB yang bagus.
Gunakan MCB yang asli dan jangan yang palsu.
Repotnya, dipasaran banyak beredar MCB palsu. Sedemikian
canggihnya pemalsuat tersebut, sampai pihak pabrik seperti
Schneider yang memproduksi MCB merk MG/ Merlin Gerrin (yang
lokasi pabriknya di Cikarang), dengan hanya melihat fisik luarnya
saja, tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
- Saran dari mereka : Belilah MCB dari agen resmi.
1. Bagaimana mengetahui terjadinya kebocoran arus listrik? Hal-hal apa
saja yang harus dilakukan agar tidak terjadi kebocoran listrik? Adakah
alat yang bisa dipakai untuk mengetahui kebocoran listrik di rumah
tinggal?
Jawab:

a. Bagaimana mengetahui terjadinya kebocoran listrik ?
a.1. Instalasi Listrik Rumah Tinggal.
a.1.1. Kebocoran listrik biasanya ditandai oleh :
- Ada bau hangus akibat isolasi kabel terbakar.
- Pada titik yang bocor timbul bunga api.

a.1.2. Cara mencegah kebocoran listrik.
Melakukan pengukuran besarnya Tahanan Isolasi Kabel dengan alat yang
namanya ”Megger” yang artinya Mega Ohm Meter.
- Megger ini akan menyuntikkan tegangan 1.000 Volt DC pada kawat kabel
yang akan diukur tahanan isolasinya.
- Peraturan dalam PUIL : Setiap tegangan 1 volt harus memiliki Tahanan Isolasi
minimal 1 Ohm.
- Saat kabel masih baru, Tahanan Isolasinya umumnya > 30 MOhm atau >
30.000 Ohm.
* Jika kualitas instalasi dan kualitas kabelnya bagus, setelah 30 tahun umumnya
masih > 2.000 Ohm.
* Jika berlangganan listrik jenis 1 phase (tegangan 220 – 240 Volt), tahanan
isolasi minimal 240 Ohm.
* Jika Tahanan Isolasi < 240 Ohm, Tahanan Isolasi Kabel sudah
termasuk Kategori Bocor.
# Nilai Tahanan Isolasi makin rendah, kebocoran listrik makin besar.
# Jika Tahanan Isolasi Kabel mendekati 0 Ohm, instalasi listrik sudah
dinyatakan sebagai Hubung Singkat.
a.2. Peralatan Listrik.
a.2.1. Peralatan yang menggunakan motor listrik, antara lain :
* Lemari Es
* Dispenser
* Pompa Air
* Mesin Cuci
* AC
* Blender.
a.2.2. Peralatan listrik non Motor Listrik, antara lain :

* Computer
* Setrika Listrik
* Radio, TV, Tape, VCD
a.2.3. Ada 2 macam kebocoran isolasi :
a.2.3.1. Kebocoran Isolasi yang tidak berbahaya untuk Peralatan Listrik tetapi
bisa berbahaya untuk manusia.
- Tanda – tandanya :
Body Peralatan Listrik kalau di pegang nyetrum.
* Kalau ”Tegangan Sentuh” > 50 Volt, bisa berbahaya untuk manusia.
* Kalau < 50 Volt, tidak berbahaya untuk manusia, cuma bikin kaget.
- Cara mengatasinya :
* Stekker yang ke Stop Kontak dibalik, sehingga yang tadinya dapat Tegangan Phasa,
kemudian dapat Negatif dan sebaliknya.
* Body peralatan listrik di Ground, sehingga Tegangan Sentuh < 50 Volt.
a.2.3.2. Kebocoran Listrik yang berbahaya untuk peralatan listrik tersebut.
- Jika terjadi kebocoran listrik pada peralatan listrik yang menggunakan Motor
Listrik, berarti telah terjadi kebocoran isolasi pada
gulungan Rotor atau Stator.
Tanda – tandanya:
* Mesin lebih panas
* Penggunaan listrik lebih besar
- Jika kebocoran listrik pada peralatan elektronik, sering kali tidak ada tanda –
tandanya, tahu – tahu tidak berfungsi karena Hubung
Singkat.
b. Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi kebocoran listrik :
Jawab :

b.1. Operasikan peralatan listrik tersebut harus sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan oleh pabrik, antara lain :
* Komponen Listrik tidak boleh terkena air.
* Peletakan maupun operasional peralatan listrik tersebut harus sesuai
spesifikasi yang telah ditentukan oleh pabrik, sehingga panas yang
dihasilkan dapat terbuang dengan baik (tidak berakumulasi).
# Jangan meletakkan peralatan listrik dekat sumber panas seperti kompor,
dsb.
# Jangan mengoperasikan peralatan listrik melampaui batas yang
dibolehkan, misalnya menjalankan pompa air 24 jam non stop atau
terlalu sering start stop.
b.2. Pastikan Tegangan listriknya stabil dan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.

- Jika tegangan tidak stabil, gunakan Stabilsator Tegangan.
b.3. Untuk instalasi listrik di rumah, sebaiknya setiap 10 th atau
setidaknya setelah 15 tahun diperiksa kualitas Tahanan
Isolasi Kabel dengan menggunakan Megger.
- Jika nilai Tahanan Isolasi < 5.000 Ohm tetapi masih > 2.000
Ohm, sebaiknya diperiksa setiap 5 tahun.
- Jika nilainya < 2.000 Ohm, sebaiknya segera diganti karena
proses penurunan Tahanan Isolasi berikutnya sulit ditebak.
* Kalau sedang beruntung, masih bisa bertahan 5 tahun lagi
atau lebih.
* Kalau sedang tidak beruntung, dalam waktu kurang dari 1
tahun, nilainya sudah < 240 Ohm dan ini beresiko terjadi
kebakaran.
1. Apakah alat-alat penghemat listrik yang banyak beredar di pasaran
benar-benar mampu menghemat listrik? Bagaimana cara kerjanya?
Jawab :
a. Namanya Capacitor Bank

b. Fungsinya bukan untuk menghemat Daya Listrik, tetapi untuk
mengoptimalkan penggunaan daya listrik di rumah agar
dengan Daya Tersambung yang ada, peralatan listrik yang
dioperasikan bisa lebih banyak.
c. Cara kerjanya :
c.1. Kita berlangganan listrik PLN dalam satuan Volt Ampere (VA), yang dinyatakan
sebagai Daya Efektif.
c.2. Kebutuhan Daya Listrik dari peralatan listrik yang kita pakai adalah Watt, yang
dinyatakan sebagai Watt atau Daya Nyata.
c.3. Tagihan Listrik PLN juga berdasarkan jumlah Daya Nyata yang kita gunakan,
dimana satuannya adalah KWH (Kilo Watt Hours).
c.4. Perbedaan antara VA dan Watt adalah :
c.4.1. VA (Volt Ampere).
VA adalah suatu daya efektif yang diperlukan untuk menggerakkan/ mengoperasikan
suatu peralatan listrik (motor listrik, lampu, heater, dsb).
Rumus : S = Daya Efektif = Volt Ampere
= Volt x Ampere.
Contoh :
Daya Listrik yang diperlukan untuk menggerakkan suatu motor listrik adalah Daya
Efektif dalam satuan Volt Ampere.
VA mengandung Cos Phi, yaitu sudut listrik yang terjadi akibat penggunaan
kumparan listrik (disebut sebagai sudut lagging atau induktif) atau
capasitor (disebut sebagai sudut leading atau kapasitif).
Disebut Cos Phi karena merupakan fungsi Cossinus dari sudut Phi (  ) antara VA dan
Watt, dimana :
Cos Phi = Watt/ VA
c.4.1.1. Dalam operasionalnya, Cos Phi itu diperlukan untuk proses pembangkitan
listrik atau operasional peralatan listrik.
Tanpa Cos Phi, maka :

- Pompa air tidak bisa bekerja memompa air.
- Listrik tidak bisa di bangkitkan
- Radio atau TV tidak bisa dioperasikan.
c.4.1.2. Masalah bagi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik, Cos Phi ini mengganggu
penyaluran daya listrik, sehingga penggunaan Daya Listrik
tidak bisa optimal.
Contoh :
- Daya Tersambung = 450 VA.
- Uji coba beban menggunakan lampu TL 18 watt dengan Cos Phi 0,7 indukstif :
= 18 watt/0,7
= 25,7 VA
- Jumlah lampu TL yang bisa di operasikan :
= 450 VA/ 25,7 VA
= 17 bh lampu TL 18 Watt.
- Jika menggunakan Capacitor Bank, maka Cos Phi bisa diatur = 0,98 Induktif,
sehingga :
* Daya effektif lampu :
= 18 watt/0,98
= 18,36 VA
* Jumlah lampu TL yang bisa dioperasikan :
= 450 VA/ 18,36 VA
= 24 bh lampu TL 18 Watt.
c.4.2. Watt.
Watt = Daya Riel (nyata) adalah perubahan dari Daya Listrik menjadi energi lain atau
sebaliknya.

Rumus = P = Daya Riel = Watt
= Volt x Ampere x Cos Phi.
Contoh :
- Motor Listrik.
Input Daya Listrik (VA)  Output Putaran Motor (Watt)
- Genset.
Input Power Engine (Watt)  Output Daya Listrik (VA).
- Heater
Input Daya Listrik (VA)  Output panas (dominan) + sinar (kecil)  (Watt)
- Lampu
Input Daya Listrik (VA)  Output Sinar (dominan) + panas (kecil)  (Watt).

1. Adakah kiat-kiat untuk menghemat pemakaian listrik di rumah?
a. Pemilihan lampu
b. Pemakaian AC dan perangkat elektronik lainnya
Jawab :

Kiat untuk menghemat Pemakaian Listrik.
a. Design Rumah.
Dalam merancang rumah, usahakan sebanyak mungkin memasukkan sinar matahari
ke dalam rumah, sehingga penggunaan lampu untuk penerangan pada siang hari bisa
dikurangi.
Cara agar panas matahari tidak ikut masuk kedalam rumah ada beberapa alternatif,
antara lain :
a.1. Alternatif 1.
Sinar matahari yang masuk kedalam rumah harus dipecah Density atau
Intensitasnya, agar sinarnya tetap bisa masuk dan memenuhi syarat untuk
penerangan, tetapi tidak panas.

- Prinsipnya adalah Sinar Matahari yang masuk kedalam rumah jangan
langsung, tetapi harus dipantulkan dahulu ke bidang lain, baru boleh masuk
kedalam rumah.
- Agar hasilnya optimal, dibuat alat pemantul dan penerima Sinar Matahari.
* Pemantulnya merupakan Bidang Datar.
* Penerimanya merupakan Bidang Cekung.
a.1. Alternatif 2.
Memasang Filter yang dapat menyaring sinar Ultra Violet (λ< 2000) dan Infra
Red (λ > 5.000), yang merupakan unsur panas dari sinar matahari, tidak ikut
masuk kedalam rumah, sedangkan yang masuk adalah Visible Light, yaitu sinar
matahari yang tidak panas.
b. Operasional Peralatan Listrik.
Jangan mengoperasikan peralatan listrik jika memang tidak diperlukan.
Contoh :
- Jika Kamar mandi sedang tidak digunakan, maka lampu bisa dipadamkan.
- Jika TV sedang tidak di tonton, sebaiknya dimatikan.
c. Pemilihan Peralatan Listrik.
Peralatan Listrik yang dipilih haruslah yang memang hemat energi.
c.1. Lampu.
Lampu Pijar itu boros energi.
Jenis yang hemat energi untuk Rumah Tangga adalah Lampu TL.
Di pasaran memang banyak merk Lampu TL, ada yang murah meriah (ex China) tetapi ada juga
yang mahal (merk Philips).
- Lampu TL buatan China memang murah (untuk 18 Watt harganya Rp.
5.000,00 – Rp. 7.000,00), selain usia pakainya pendek (+ 6 bulan), juga
sinarnya cepat redup ( terangnya cuma + 1 bulan), sehingga termasuk
kategori Boros Energi (tapi masih lebih hemat dibandingkan Lampu Pijar).

- Lampu TL merk Philips memang mahal (untuk 18 Watt harganya Rp.
30.000,00), selain usianya panjang (+ 1 th), sinarnya yang terang bisa
bertahan sampai 1 tahun (sampai lampunya putus).
c.2. AC.
Jika akan membeli AC, yang harus diperhatikan adalah besaran EER, dimana :
EER = Cooling Capacity (BTU/h)
Power Input (Watt)
*Angkanya makin besar, penggunaan Daya Listrik makin hemat.
Angkanya berkisar antara 8,1 – 11,9 BTU/h/Watt.
- AC buatan China, seperti merk Chang Hong, cenderung boros energi.
- AC buatan Jepang dan Eropa, umumnya sudah Hemat Energi.
- Kapasitas AC makin kecil, penggunaan daya listrik cenderung makin Hemat.
* AC merk National ex Jepang berkapasitas 5.000 BTU/h (atau istilah
pasarannya ½ PK), nilai EER bisa 11,9 BTU/h/Watt.
* AC merk Train kapasitas 27.000 BTU/h (3 PK), nilai EER berkisar 8,5 – 9
BTU/h/Watt.
Penjelasan Tambahan :
- Kalau mau beli AC, yang dilihat bukan besaran PK, tetapi besaran Kapasitas
Pendinginannya dalam satuan BTU/h.
- Istilah PK atau Daya Kuda (setara 745 watt) saat ini sudah tidak lagi
digunakan dalam perencanaan unit AC, karena :
* AC ex China : 1 PK = 7.000 BTU/h.
* AC ex Jepang atau Eropa/ Amerika : 1 PK = 9.000 BTU/h.
* AC ex Korea : 1 PK < 9.000 BTU/h
- Untuk Rumah Tinggal dengan ketinggian Plafon 3 m, untuk mendapatkan
temperatur ruang (25 + 1) 0C, saat siang hari memerlukan Kapasitas
Pendinginan 500 BTU/h/m2, sedangkan pada malam hari 350 BTU/h/m2.

c.3. Peralatan lain.
Untuk peralatan lain seperti Pompa Air, Lemari Es, Kompor Listrik, dsb cara memilihnya pada
prinsipnya sama : Cari yang kinerjanya tinggi tapi penggunaan daya listriknya
kecil.
- Kalau mau aman, beli merk terkenal buatan Jepang, Eropa atau Amerika,
karena biasanya merk terkenal dari negara – negara tersebut selalu menjaga
kualitas produknya : Kinerja Tinggi tetapi penggunaan Daya Listrik Rendah.