3.1. Rencana Pengembangan Wilayah Kabupaten Magetan 3.1.1. Rencana Pembagian Pusat Kegiatan - DOCRPIJM 2e4d2cfb34 BAB IIIBAB III Rencana Pembangunan Wilayah.compressed

3.1. Rencana Pengembangan Wilayah Kabupaten Magetan

3.1.1. Rencana Pembagian Pusat Kegiatan

  Struktur ruang Kabupaten Magetan terdiri dari Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), Pusat Pengembangan Kecamatan (PPK), dan Pusat Pengembangan Lingkungan (PPL).

  1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) sebagai ibukota Kabupaten, yaitu Kecamatan Magetan.

  2. PKL Promosi (PKLp) terdiri dari Kecamatan Kawedanan, Kecamatan Plaosan, Kecamatan Parang, dan Kecamatan Maospati.

  3. Pusat Pengembangan Kecamatan (PPK), yaitu Kecamatan Ngariboyo, Barat, Kartoharjo, Karangrejo, Karas, Sukomoro, Bendo, Takeran, Nguntoronadi, Sidorejo, Poncol dan Kecamatan Lembeyan.

4. Pusat Pengembangan Lingkungan (PPL)

  Desa Milangasri berada di Kecamatan Panekan;

   Desa Sumberdodol berada di Kecamatan Panekan;

   Desa Turi berada di Kecamatan Panekan;

   Desa Cepoko berada di Kecamatan Panekan;

   Desa Banjarejo berada di Kecamatan Panekan.

   Desa Madigondo berada di Kecamatan Takeran;

   Desa Sampung berada di Kecamatan Kawedanan;

   Desa Tladan berada di Kecamatan Kawedanan;

   Desa Sayutan berada di Kecamatan Parang;

   Desa Kentangan berada di Kecamatan Sukomoro;

   Desa Pupus berada di Kecamatan Lembeyan;

   Desa Kedungpanji berada di Kecamatan Lembeyan;

   Desa Temboro berada di Kecamatan Karas;

   Desa Manjung berada di Kecamatan Barat; dan

   Desa Karangmojo berada d Kecamatan Kartoharjo. 

  Rencana sistem perkotaan di Kabupaten Magetan, adalah sebagai berikut:

  1. Perkotaan sebagai PKL adalah Perkotaan Magetan

  2. Perkotaan sebagai PKLp adalah Perkotaan Maospati, Kawedanan dan Plaosan dan Parang; serta

  3. Perkotaan sebagai PPK adalah ibukota kecamatan di Kabupaten Magetan lain yang tidak termasuk diatas, antara lain Kecamatan Panekan, Ngariboyo, Barat, Kartoharjo, Karas, Sukomoro, Bendo, Takeran, Nguntoronadi, Lembeyan, Poncol, dan Sidorejo.

3.1.2. Rencana Sistem dan Fungsi Kegiatan

  Secara sistem perwilayahan, Kecamatan Magetan sebagai pusat perwilayahan dan sebagai pusat fungsi pelayanan kegiatan dari masing-masing pusat kegiatan lokal promosi. Kabupaten Magetan ditetapkan memiliki 1 (satu) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan 4 (empat) Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), dimana di masing-masing PKLp tersebut memiliki fungsi sesuai dengan potensi yang dimiliki, serta arahan kegiatan utama berdasarkan kegiatan yang dominan yang memungkinkan dapat dikembangkan di masing-masing wilayah pengaruhnya.

  Secara sistem perkotaan, Kecamatan Magetan memiliki fungsi pusat kegiatan lokal (PKL), adapun fungsi perkotaan Magetan diarahkan kegiatannya sebagai berikut:

   pusat pemerintahan,  pusat pendidikan,  pusat kesehatan,  pusat perdagangan dan jasa  pusat industri

  Perkotaan Magetan diharapkan dapat melayani Kecamatan Magetan, Kecamatan Panekan, dan Kecamatan Ngariboyo, dengan fungsi kegiatan yaitu :

  Pertanian yaitu tanaman padi, jagung, ubi rambat, kacang ijo, sayur, kopi, termbakau.  Peternakan yaitu ternak sapi, kambing, ayam.  Perindustrian yaitu sentra industri makanan, penyamakan kulit, anyaman bambu,  kerajinan batik.

   Pariwisata yaitu Taman Ria Manunggal, Candi Reog.

  Perkotaan Magetan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) didukung oleh 4 Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) yang terdiri dari :

  1. Pusat Kegiatan Lokal Promosi Maospati (PKLp Maospati) terpusat Kecamatan Maospati, dengan wilayah pengaruh Kecamatan Barat, Kartoharjo, Karangrejo, Karas, Sukomoro dan Bendo. PKLp Maospati dengan skala pelayanan regional kecamatan. Arahan kegiatan utama PKLp Maospati terdiri dari :

  Perindustrian, yaitu kawasan industri Pabrik Gula Purwodadi, industri genteng;

   Pertanian, yaitu tanaman padi, jagung, ketela pohon, kacang ijo, kacang tanah, tebu,

   jeruk pamelo, melinjo; Peternakan, yaitu ternak, sapi, kambing, ayam;

   Perhubungan (transportasi), yaitu tempat transisi moda angkutan (Terminal

   Maospati, Stasiun Barat); Ketahanan nasional di wilayah Lanud Iswahyudi.

   2. Pusat Kegiatan Lokal Promosi Kawedanan (PKLp Kawedanan) terpusat di Kecamatan Kawedanan dengan skala pelayanan regional kecamatan, wilayah pengaruh Kecamatan Takeran dan Kecamatan Nguntoronadi. Fungsi kegiatan PKLp Kawedanan terdiri dari sebagai kegiatan : Pertanian, yaitu Padi, Jagung, Ketela Pohon, Kacang Tanah, Kacang Ijo, Tebu,

   Jeruk Pamelo, Kelapa, Jambu mete, melinjo; Perindustrian, yaitu kawasan industri Pabrik Gula Rejosari, industri penyamakan

   kulit; Pariwisata, yaitu Makam G.B.R.Ay. Maduretno dan K.P.A.H. Ronggo Prawirodirdjo

   III.

  3. Pusat Kegiatan Lokal Promosi Plaosan (PKLp Plaosan) terpusat di Kecamatan Plaosan dengan skala pelayanan regional kecamatan, dengan wilayah pengaruh terdiri dari Kecamatan Sidorejo, dan Kecamatan Poncol. Fungsi kegiatan PKLp Plaosan yaitu :

  Pertanian, yaitu Jagung, Ketela Pohon, Ubi Rambat, Kopi, Tembakau, Sayur dan

   Durian Tawir; Peternakan, ternak sapi, kambing, ayam;

   Perikanan, yaitu ikan nila, lele dan udang;

   Pariwisata, yaitu Telaga Sarangan, Telaga Wahyu, Wisata Bumi perkemahan

   Mojosemi dan Sarangsari, Air Terjun Tirtorsari, Air Terjun Pundak Kiwo, Prasasti Watu Ongko, Waduk Gonggang.

  4. Pusat Kegiatan Lokal Promosi Parang (PKLp Parang) terpusat di Kecamatan Parang dengan wilayah pengaruhnya yaitu Kecamatan Lembeyan. Jangkauan pelayanan PKLp Parang sebagai layanan regional kecamatan. Fungsi Kegiatan PKLp Parang diarahkan untuk kegiatan Pertanian, yaitu Tebu, Kacang Tanah, Ketela Pohon, Kelapa, Jambu Mete, Melinjo.

  Setiap Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), mempunyai wilayah pelayanan desa-desa di dalam wilayah kecamatan tersebut, dengan fungsi pengembangan sebagai pusat pelayanan kecamatan yaitu fasilitas kesehatan Puskesmas, Pasar, Perdagangan jasa skala kecamatan, pendidikan SMU/SMK, kantor kecamatan, lapangan olahraga skala kecamatan, dan pusat pemasaran dan industri pengolahan komoditi unggulan setiap kecamatan.

Tabel 3.1. Sistem Perwilayahan Pusat Kegiatan di Kabupaten Magetan Kecamatan dan Luas Wilayah

  2 Perkotaan Fungsi Kawasan PPK (km )

  Pusat pemerintahan, pusat

Kec. Magetan pendidikan, pusat perdagangan

Magetan dan jasa, industri Pusat Kegiatan

  124,770 Lokal (PKL) Kec. Panekan Pertanian, pariwisata Kec. Ngariboyo Pertanian Perindustrian, pertanian, Kec. Maospati peternakan, perhubungan dan kawasan pertanahan nasional Kec. Barat Pertanian Maospati Kec. Kartoharjo Pertanian Pusat Kegiatan

  163,300 Lokal Promosi Kec. Karangrejo Perindustrian (PKLp) Pertanian, Peternakan,

  Kec. Sukomoro

Perindustrian

Kec. Bendo Pertanian Kec. Karas Pertanian

  Pertanian, Perindustrian, Kec. Kawedanan Kawedanan Pariwisata Pusat Kegiatan Pertanian, Peternakan,

  Kec. Takeran 81,63 Lokal Promosi Pariwisata (PKLp) Kec.

  

Pertanian

Nguntoronadi Pertanian, Peternakan, Plaosan Kec. Plaosan Perikanan, Pariwisata Pusat Kegiatan Pertanian, Peternakan, 156,56 Lokal Promosi Kec. Poncol

Pariwisata

(PKLp)

  Kec. Sidorejo Pertanian Parang Kec. Parang Pertanian Pusat Kegiatan

  126,49 Lokal Promosi Kec. Lembeyan Pertanian (PKLp)

  Sumber : RTRW Kabupaten Magetan 2011-2031

  Penjabaran lebih rinci mengenai pusat-pusat kegiatan, fungsi kegiatan, arahan kegiatan dan pengembangan fasiltas di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2. Arahan Kegiatan PKL Magetan

  Pusat Wilayah Jangkauan Fungsi Arahan Pengembangan Sentra No Kegiatan Pendukung Pelayanan Kegiatan Kegiatan Fasilitas Pengembangan Pusat Pemerintahan Kegiatan Pemerintahan skala regional kabupaten Fasilitas pemerintahan

  • -

    dan skala kecamatan

  Fasilitas Kesehatan :

  • Pengembangan RS tipe C - Pengadaan RS Swasta - Peningkatan kualitas
  • Kesehatan

  puskesmas Pusat kegiatan pelayanan sosial (kesehatan dan - Balai pengobatan pendidikan)

  • BKIA
  • Apotik Fas. Pendidikan :
  • SMA Pendidikan
  • Akademi - Perguruan Tinggi (PT) Fasilitas Perdagangan dan jasa: Perdagangan dan Kegiatan perdagangan dan jasa skala regional
  • Peningkatan pasar umum Pasar Induk Pusat Kegiatan Kec. Panekan Regional Jasa dan kecamatan
  • Pengembangan pasar induk Lokal (PKL) Kec. Kabupaten &

1 Kec. Magetan Ngariboyo Kecamatan Kegiatan pengembangan tanaman pangan (padi, Sentra tanaman

  Pertanian Pertanian tanaman pangan

jagung, ubi rambat),

pangan Kegiatan pengembangan peternakan (sapi,

  Peternakan Peternakan -

kambing, ayam)

  Sentra Home Industri :

  • Penyamakan kulit
  • Anyaman Pengembangan home industri (penyamakan kulit, Perindustrian

  Home Industri bamboo anyaman bambu, dan makanan ringan)

  • Manisan kulit pamelo
  • Jenang - Kerupuk puli Pariwisata Pengembangan wisata kota Prasarana sarana wisata -

  Sumber : RTRW Kabupaten Magetan 2011-2031

  III - 5 Pengembangan OWSB Sumber : RTRW Kabupaten Magetan 2011-2031

  Kecamatan, Lokal Pariwisata Pemanfaatan kawasan wisata OWSB: Makam G.B.R.Ay. Maduretno dan K.P.A.H. Ronggo Prawirodirdjo III Fasilitas pariwisata

  Regional Kecamatan, Lokal Hankam Pengembangan kawasan pertahanan Lanud

  Kec. Takeran Kec. Nguntoronadi Regional

  3 Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Kec. Kawedanan

  Rejosari, home industri manisan kulit pamelo Fasilitas perindustrian; industry kecil Home Industri :

  Sentra tanaman pangan : Padi Perindustrian Pengembangan kawasan industri pabrik gula

  No Pusat Kegiatan Wilayah Pendukung Jangkauan Pelayanan Fungsi Kegiatan Arahan Kegiatan Pengembangan Fasilitas Sentra Pengembangan Pertanian Budidaya tanaman pangan (padi, jagung, ketela pohon), perkebunan (tebu, jeruk pamelo), Irigasi pertanian

Tabel 3.4. Arahan Kegiatan PKLp Kawedanan

  Sumber : RTRW Kabupaten Magetan 2011-2031

  Iswahyudi Kawasan militer Lanud Iswahyudi Kawasan strategis Hankam Lanud Iswahyudi

  Kec. Barat Kec. Kartoharjo Kec. Karangrejo Kec. Karas Kec. Sukomoro Kec. Bendo

  III - 6

  2 Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Kec.Maospati

  Maospati tipe A Terminal Tipe A

  Perhubungan Pengembangan distribusi pergerakan manusia dan barang Peningkatan klas Terminal

  Sentra tanaman pangan : Padi Peternakan Kegiatan pengembangan peternakan (sapi,

kambing, ayam)

Peternakan

  Fasilitas perindustrian Pertanian Budidaya tanaman pangan (padi, ubi kayu, jagung), perkebunan (jeruk pamelo, tebu) Irigasi pertanian

  Purwodadi, industri genteng.

  No Pusat Kegiatan Wilayah Pendukung Jangkauan Pelayanan Fungsi Kegiatan Arahan Kegiatan Pengembangan Fasilitas Sentra Pengembangan Perindustrian Pengembangan kawasan industri pabrik gula

Tabel 3.3. Arahan Kegiatan PKLp Maospati

  • Jeruk Pamelo - Manisa kulit pamelo Peternakan Budidaya peternakan (Sapi, kambing, ayam) Peternakan
  • Ketela pohon
  • Kacang - Kelapa

  III - 7

Tabel 3.5. Arahan Kegiatan PKLp Plaosan

  No Pusat Kegiatan Wilayah Pendukung Jangkauan Pelayanan Fungsi Kegiatan Arahan Kegiatan Pengembangan Fasilitas Sentra Pengembangan Pertanian Budidaya tanaman pangan Fasilitas pertanian; irigasi pertanian Sentra tanaman pangan dan hortikultura

  Peternakan Budidaya peternakan Peternakan Perikanan Budidaya perikanan : ikan nila, lele dan udang Fasilitas perikanan

  4 Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Kec.

  Plaosan Kec. Poncol Kec. Sidorejo Regional

  Kecamatan, Lokal Pariwisata Pengembangan wisata alam, wisata minat khusus, wisata sejarah dan budaya

  Fasilitas pariwisata Sumber : RTRW Kabupaten Magetan 2011-2031

Tabel 3.6. Arahan Kegiatan PKLp Parang

  No Pusat Kegiatan Wilayah Pendukung Jangkauan Pelayanan Fungsi Kegiatan Arahan Kegiatan Pengembangan Fasilitas Sentra Pengembangan

  5 Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Kec. Parang

  Kec. Lembeyan Regional

  Kecamatan, Lokal Pertanian Budidaya tanaman pertanian (ketela pohon, kacang tanah)

  Irigasi pertanian Sentra tanaman :

  Sumber : RTRW Kabupaten Magetan 2011-2031

3.1.3. Pengembangan Kawasan Perkotaan

  Arahan pengembangan kegiatan perkotaan Magetan :

   Pengembangan kawasan wisata kota.

   Pengembangan lingkage sistem kota untuk kemudahan sirkulasi pergerakan dalam kota dan keterhubungan antar wilayah di sekitarnya;

   Pengembangan home industri (penyamakan kulit, anyaman bambu, dan makanan ringan);

   Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala regional dan kecamatan;

   Kegiatan pengembangan budidaya tanaman pangan (padi, jagung, ubi rambat), perkebunan dan peternakan (sapi, kambing, ayam);

   Pusat pelayanan kegiatan pendidikan melalui pengembangan fasilitas pendidikan tingkat SMA, Akademi dan Perguruan Tinggi;

   Pusat pelayanan kegiatan kesehatan melalui pengembangan fasilitas kesehatan seperti pengadaan rumah sakit swasta, pengembangan RS tipe C, Balai pengobatan, BKIA dan Apotik;

   Pengembangan kegiatan pemerintahan skala regional kabupaten dan skala kecamatan;

  Pengembangan kawasan perkotaan diarahkan terbentuk di pusat-pusat pertumbuhan di masing-masing lokasi PKL dan PKLp untuk mendukung wilayah pengaruh disekitarnya. Pengembangan kawasan perkotaan dimasing-masing PKL dan PKLp di Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut:

  1. Kawasan perkotaan Magetan termasuk dalam wilayah PKL Magetan, meliputi Kecamatan Magetan, Kecamatan Panekan dan Kecamatan Ngariboyo dengan Kota Magetan sebagai pusat pertumbuhannya.

   Perindustrian,

   Peternakan,

   Pertanian,

   Pusat Perdagangan dan Jasa,

   Pusat Kesehatan,

   Pusat Pendidikan,

   Pusat Pemerintahan,

  Fungsi Kegiatan :

   Pariwisata.

  2. Kawasan perkotaan Maospati, wilayah PKLp Maospati meliputi Kecamatan Maospati, Kec. Barat, Kec. Kartoharjo, Kec. Karangrejo, Kec. Karas, Kec. Sukomoro dan Kec.

  Bendo. Pusat pertumbuhan kawasan perkotaan Maospati terpusat di Kota Maospati. Fungsi Kegiatan :

  Perindustrian,

   Pertanian,

   Peternakan,

   Perhubungan (transportasi),

   Ketahanan nasional.

   Arahan pengembangan kegiatan perkotaan Maospati: Pengembangan kawasan industri Pabrik Gula Purwodadi dan industri genteng.

   Budidaya pengembangan tanaman pangan (padi, ubi kayu, jagung), perkebunan

   (jeruk pamelo, tebu); peternakan (sapi, kambing, ayam); Pengembangan arus distribusi pergerakan manusia dan barang, melalui peningkatan

   klas Terminal Maospati tipe C menjadi tipe A; Pengembangan kawasan pertahanan (kawasan militer) Lanud Iswahyudi.

   3. Kawasan perkotaan Kawedanan, wilayah PKLp Kawedanan meliputi Kecamatan Kawedanan, Kec. Takeran, dan Kec. Nguntoronadi. Pusat pertumbuhan kawasan perkotaan Maospati terpusat di Kota Kawedanan. Fungsi Kegiatan : Pertanian,

   Perindustrian,

   Peternakan,

   Pariwisata.

   Arahan pengembangan kegiatan perkotaan Kawedanan: Pengembangan kawasan budidaya tanaman pangan (padi, jagung, ketela pohon),

   tanaman perkebunan (tebu, jeruk pamelo), peternakan (sapi, kambing, ayam) ditunjang dengan peningkatan pasar umum; Pengembangan kawasan industri Pabrik Gula Rejosari;

   Pengembangan kegiatan home industri penyamakan kulit;

   Pengembangan obyek wisata Makam G.B.R.Ay. Maduretno dan K.P.A.H. Ronggo  Prawirodirdjo III.

  4. Kawasan perkotaan Plaosan, wilayah PKLp Plaosan, meliputi Kecamatan Plaosan, Kecamatan Poncol dan Kecamatan Sidorejo. Pusat pertumbuhan kawasan perkotaan Plaosan diarahkan terpusat di Kota Plaosan.

  Fungsi Kegiatan : Pertanian,

   Peternakan,

   Perikanan,

   Pariwisata.

   Arahan pengembangan kegiatan kawasan perkotaan Plaosan : Pengembangan wisata alam, melalui peningkatan prasarana dan sarana wisata,

   diarahkan dibentuk paket jalur wisata; Pengembangan budidaya tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan

   dalam bentuk pengembangan sentra hortikultura yang ditunjang keberadaan pasar sayur dan buah;

  5. Kawasan perkotaan Parang, termasuk dalam wilayah PKLp Parang, meliputi wilayah Kecamatan Parang dan Kecamatan Lembeyan. Pusat pertumbuhan diarahkan di Kota Parang. Kawasan perkotaan Parang yang berada di bagian Selatan Kabupaten Magetan yang berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, dalam pengembangannya lebih dikembangkan potensi yang ada seperti budidaya tanaman pertanian maupun perkebunan dan ditunjang dengan keberadaan fasilitas pelayanan sehingga dapat mengurangi mobilitas penduduk ke arah Kabupaten Ponorogo. Fungsi kawasan diarahkan sebagai kawasan pertanian.

  Arahan pengembangan kegiatan kawasan perkotaan Parang : Pengembangan budidaya tanaman pertanian (ketela pohon, kacang tanah);

   Pengembangan budidaya tanaman semusim (tebu, kelapa, melinjo, jambu mede);

   Penetapan pembagian kawasan perkotaan dengan pusat-pusat pelayanannya

   diharapkan dimasa mendatang kegiatan-kegiatan yang ada di kawasan perkotaan akan menyebar dan merata di masing-masing kawasan perkotaan, terutama untuk wilayah bagian selatan Kabupaten Magetan PKLp Parang, yaitu kawasan perkotaan Parang.

3.1.4. Pengembangan Kawasan Perdesaan

  Kawasan pemukiman pedesaan adalah suatu kawasan untuk pemukiman yang pada lokasi sekitarnya masih didominasi oleh lahan pertanian, tegalan, perkebunan dalam pemanfaatan lahannya, di mana untuk kawasan permukiman pedesaan di Kabupaten Magetan prosentasenya lebih tinggi dibanding dengan permukiman pada kawasan perkotaan. Hal ini disebabkan mayoritas wilayah Kabupaten Magetan termasuk dalam kawasan pedesaan.

  Pengelolaan struktur ruang kawasan perdesaan merupakan upaya untuk mempercepat efek pertumbuhan di kawasan perdesaan. Pengelolaan sistem pusat permukiman pedesaan diarahkan pada konsep pengembangan desa-desa agropolis. Pengembangan desa agropolis secara struktural akan terkait pula dengan pengembangan interaksi wilayah desa-kota.

  Arahan pengembangan kawasan pedesaan adalah : Meningkatkan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan

   jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi berbasis pertanian.

  Meningkatkan keterkaitan antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan.

   Kawasan perdesaaan di Kabupaten Magetan akan dikembangkan dengan sistem agropolitan. Kegiatan yang akan dikembangkan dalam rencana pengembangan sistem agropolitan di adalah pengembangan kegiatan hortikultura, mengingat kondisi fisik kawasan di Kabupaten Magetan yang sangat mendukung untuk mendapatkan lokasi produksi penghasil komoditas tanaman sayuran, seperti tanaman buncis, kentang, wortel, kubis, ketimun, terong, kacang panjang, cabe, bawang, dll. Komoditas tanaman buah, seperti tanaman jeruk besar, jeruk kecil, durian dan mangga.

  Pengembangan agropolitan di Kabupaten Magetan berasal dari komoditas tanaman hortikultura khususnya tanaman sayuran seperti wortel, tomat, kentang, kubis, buncis, bawang putih, bawang daun, sawi banyak terdapat di sekitar wilayah Kecamatan Plaosan, Panekan, sebagian wilayah Poncol. Budidaya tanaman sayuran tersebut dikembangkan pada wilayah dataran tinggi dan di wilayah Kecamatan Plaosan budidaya tanaman tersebut menyebar pada seluruh desa di dataran tinggi, di wilayah Kecamatan Panekan terdapat pada wilayah sekitar Desa Sukowidi yang merupakan basis tanaman sayuran.

  Wilayah penghasil budidaya tanaman sayuran tersebut memiliki beberapa sentra pengembangan sebagai pusat pengumpulan hasil produksi (Pasar Plaosan, Pasar Maospati, Pasar Sayur Magetan) yang kemudian disalurkan ke wilayah distribusi. Pemasaran hasil produksi didistribusikan ke wilayah Kabupaten Magetan dan wilayah disekitarnya seperti Kabupaten Ngawi, Ponorogo, Madiun, dan wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah (Karanganyar).

3.1.5. Rencana Pengembangan Transportasi

1. Rencana Jaringan Jalan Jaringan Jalan Arteri Primer

   Sesuai dengan kondisi yang ada di Kabupaten Magetan, rencana jaringan jalan arteri primer menghubungkan beberapa kota, jalan tersebut melintasi Kecamatan Maospati dan Kecamatan Karangrejo, yaitu ruas jalan penghubung Magetan – Madiun, Magetan – Ngawi. Sedangkan untuk jalan sekunder adalah jalan yang menghubungkan antara wilayah pusat dengan wilayah yang ada dibawahnya.

  Jaringan Jalan Kolektor Primer

   Jalan kolektor primer di Kabupaten Magetan terdapat di sepanjang lintasan mulai dari pertigaan/traffic light Maospati dimana terdapat terminal angkutan umum sampai kearah pusat kabupaten dan bila diteruskan akan sampai pada wilayah atas di Plaosan hingga adanya keterhubungan dengan wilayah Kabupaten Karanganyar.

  Arahan rencana pengembangan jalan kolektor primer : Pemanfaatan Jalan Lingkar Utara Sidorejo sebagai jalan alternatif, jalan yang

   melintasi wilayah Sidorejo-Panekan-Sukomoro.

  Prioritas pengembangan jalan dengan membuka jalur jalan yang membentuk huruf

   H, yaitu mulai dari jalan arteri primer yang dilanjutkan hingga melintasi wilayah Bendo, Kawedanan, dan Lembeyan yang kemudian berhubungan dengan wilayah kabupaten Ponorogo.

  Peningkatan status jalan menjadi kolektor pada wilayah timur, yaitu ruas jalan yang

   melintasi Plaosan – Poncol – Parang yang kemudian berhubungan dengan wilayah Kabupaten Ponorogo.

  Jaringan Jalan Lokal Primer

   Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lokal primer ini pada dasarnya merupakan jalan penghubung utama antar kecamatan yang ada dan penghubung dengan fungsi utama di Kabupaten Magetan yang tidak terletak di jalan arteri maupun kolektor.

  Arahan pengembangan jalan lokal primer yang termasuk status Jalan Kabupaten di wilayah Kabupaten Magetan, dan pengelolaannya menjadi wewenang Pemerintah Kabupaten Magetan adalah :

  Meningkatkan jalan dan hubungan antar kecamatan supaya lebih tinggi lagi berupa

   jalan tembus alternatif, sehingga meningkatkan kelancaran aktifitas kegiatan.

  Rencana pengembangan jalan lokal primer yang berfungsi sebagai jalan lintas  strategis kabupaten dan jalan penghubung antar kabupaten, meliputi jalan yang menghubungkan Kabupaten Magetan dengan Kabupaten Ngawi, jalan yang menghubungkan Kabupaten Magetan dengan Kabupaten Madiun, Jalan yang menghubungkan Kabupaten Magetan dengan Kabupaten Ponorogo, jalan yang menghubungkan Kabupaten Magetan dengan Kabupaten Wonogiri.

   Rencana Jalan Bebas Hambatan

  Rencana pembangunan Jalan tol Surabaya - Mojokerto - Kertosono - Ngawi - Mantingan – Solo sepanjang 244 km melewati wilayah kabupaten Magetan, yaitu Kecamatan Kartoharjo. Keberadaan rencana pembangunan jalan tol yang melintasi wilayah Karangrejo, tidak terlalu berpengaruh terhadap sistem transportasi di Kabupaten Magetan, karena jalan tol tersebut hanya melintasi sebagian wilayah di Kabupaten Magetan. Arahan pengembangan kawasan di sekitar ruas jalan tol, yaitu perlunya ketentuan batasan pemanfaatan lahan di sekitar ruas jalan tol khususnya di wilayah Kecamatan Karangrejo.

2. Rencana Prasarana Transportasi

   Rencana Terminal

  Saat ini Kabupaten Magetan memiliki terminal sebanyak 9 unit, dengan 1 unit terminal tipe B di Kecamatan Magetan , dan lainnya dikategorikan sebagai terminal tipe C tersebar di Kecamatan Maospati, Plaosan, Panekan, Parang, Kawedanan, Barat, Poncol, dan Lembeyan.

  Terminal Maospati dilihat dari Peta Asal Tujuan saat ini letaknya sangat strategis. Berada pada persimpangan yang menghubungan antara Kabupaten Madiun-Kabupaten Magetan-Kabupaten Ngawi. Oleh karena itu terminal Maospati dapat diarahkan menjadi Terminal Type A. Arahan rencana pengembangan terminal di Kabupaten Magetan antara lain:

   Pengembangan tipe terminal perlu dilakukan karena hingga saat ini belum terdapat terminal A untuk penumpang di Kabupaten Magetan, diarahkan Terminal Maospati yang saat ini dikategorikan dalam tipe C ditingkatkan menjadi tipe A, namun penerapannya dikoordinasikan dengan rencana diatasnya seperti Tatrawil dan RTRWP.

   Kegiatan penataan terminal dilakukan di beberapa wilayah untuk memenuhi aktivitas pergerakan dengan kendaraan umum.

   Rencana Jaringan Rel Kereta Api

  Berdasarkan kondisi yang ada, keberadaan tranportasi kereta api di Kabupaten Magetan yang sebagai alternatif moda angkutan darat kurang berfungsi. Strategi pokok pengembangan moda kereta api di Kabupaten Magetan yaitu melalui peningkatan peran dan fungsi kereta api.

  Sedangkan arahan rencana yang berkaitan dengan keberadaan moda transportasi kereta api di Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut :  Pengembangan stasiun guna menarik masyarakat naik dari Stasiun Barat, sehingga dapat mengurangi jumlah penumpang kereta api ke wilayah Madiun (Stasiun Madiun).

   Rencana pengembangan jalur perkeretaapian double track.  Penataan bangunan di sempadan rel, relokasi penduduk yang berada di sempadan rel.

   Perlindungan kawasan sempadan kereta api adalah dengan taman, jalan yang menghubungkan antar kelurahan/desa.

3.1.6. Rencana Kependudukan

  Rencana distribusi penduduk di Kabupaten Magetan didasarkan pada proyeksi jumlah penduduk dan luas wilayah. Berikut tabel mengenai rencana distribusi penduduk Kabupaten Magetan

Tabel 3.7. Rencana Distribusi Kepadatan Penduduk Kabupaten Magetan

  Luas Proyeksi Kepadatan Penduduk No Pusat Kegiatan Wilayah 2 (Km ) 2011 2013 2018 2023 2031

  1 PKL Magetan

Kec. Magetan 21,41 2.236 2.243 2.261 2.279 2.300

Kec. Panekan 64,23 871 874 881 888 896

Kec. Ngariboyo 39,13 1.023 1.026 1.035 1.043 1.053

  2 PKLp Maospati

Kec. Maospati 25,26 1.861 1.866 1.881 1.896 1.914

Kec. Barat 22,71 1.455 1.460 1.471 1.483 1.497

Kec. Kartoharjo 25,03 1.082 1.085 1.094 1.102 1.113

Kec. Karangrejo 15,15 1.753 1.758 1.772 1.786 1.803

Kec. Sukomoro 33,06 1.051 1.054 1.062 1.071 1.081

Kec. Bendo 42,09 974 977 985 993 1.002

  3 PKLp Kawedanan

Kec. Kawedanan 39,45 1.188 1.192 1.201 1.211 1.222

Kec. Takeran 25,47 1.630 1.635 1.648 1.661 1.677

Kec.

Nguntoronadi 16,71 1.428 1.433 1.444 1.456 1.470

  4 PKLp Plaosan

Kec. Plaosan 66,09 809 811 818 824 832

Kec. Poncol 51,31 587 589 593 598 604

Kec. Sidorejo 39,16 722 724 730 736 743

  Luas Proyeksi Kepadatan Penduduk No Pusat Kegiatan Wilayah 2 (Km ) 2011 2013 2018 2023 2031

  5 PKLp Parang

Kec. Parang 71,64 646 648 653 658 665

Kec. Lembeyan 54,85 755 757 763 769 777

  Sumber: RTRW Kabupaten Magetan 2011 – 2031

  Berdasarkan tabel di atas, hingga tahun 2031 diprediksi distribusi penduduk akan tetap terpusat di Kecamatan Magetan yang ditunjukan tingginya nilai tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Magetan.

3.1.7. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung

  Secara umum, rencana pola ruang kawasan lindung di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.8. Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung Kabupaten Magetan No Rencana Pola Ruang Luas (Ha) %

  1 Hutan Lindung 4.976,1 7,4%

  2 Kawasan Lindung Bawahan 885,8 1,3%

  3 Kawasan Lindung Setempat 300,4 0,45%

  4 Pelestarian Alam 4.002,9 5,98% Total Kawasan Lindung 10.165,2 Sumber: RTRW Kabupaten Magetan 2011 – 2031

  1. Kawasan Hutan Lindung

  Luas total rencana kawasan hutan lindung di Kabupaten Magetan 4.976,08 Ha, terletak dibeberapa lokasi, yaitu berada di Kecamatan Plaosan yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Karanganyar yang berada di perbukitan lereng timur Gunung Lawu.

  2. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Dibawahnya

  Kawasan resapan air pada Kabupaten Magetan yaitu terdapat pada Kecamatan Plaosan, Poncol, dan Panekan. Penetapan dan pemantapan kawasan resapan air juga merupakan salah satu upaya dalam pelestarian DAS yang ada di Kabupaten Magetan.

  3. Kawasan Perlindungan Setempat

  Kawasan perlindungan setempat berfungsi untuk melindungi kelestarian suatu manfaat atau suatu fungsi tertentu, baik yang merupakan bentukan alami maupun buatan. Pada Kabupaten Magetan, luas rencana lahan untuk kawasan lindung setempat seluas 300,38 Ha, dengan kawasan yang termasuk kawasan perlindungan setempat berupa kawasan sekitar waduk dan mata air dan kawasan sempadan sungai.

  4. Kawasan Sekitar Waduk dan Mata Air

  Kawasan perlindungan di sekitar waduk dan mata air berada di Kecamatan Plaosan dan Poncol. Waduk/telaga yang ada di Kabupaten Magetan ada 2 (dua), yaitu Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu. Sebagian besar telaga ini sudah terlindungi dari kawasan budidaya, sebab sekeliling waduk banyak yang digunakan sebagai kawasan wisata atau lahan pertanian.

  Sementara itu kawasan sekitar mata air merupakan kawasan di sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting mempertahankan kelestarian fungsi mata air. Keberadaan sumber mata air di wilayah Kabupaten Magetan di mana lokasinya cukup banyak dan tersebar di beberapa kecamatan.

  5. Kawasan Sempadan sungai

  Ketentuan dan lokasi kawasan sempadan sungai di Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut: Perlindungan pada sungai besar di luar kawasan permukiman ditetapkan minimum

   100 meter. Yang termasuk sungai besar di Kabupaten Magetan ini antara lain adalah: Sungai Bengawan yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Magetan.

  Perlindungan terhadap anak-anak sungai di luar permukiman ditetapkan minimum 50

   meter. Termasuk pada wilayah ini adalah: Sungai Gandong yang merupakan anak Sungai Bengawan yang melintasi Kecamatan Takeran, Bendo, dll. Sedangkan Kali Bringin juga merupakan anak Sungai Bengawan yang melintasi wilayah Kecamatan Parang dan Lembeyan.

  Pada sungai besar dan anak sungai yang melewati kawasan permukiman ditetapkan

   minimum 15 meter. Pada kawasan ini terdapat pada hampir setiap kecamatan, bahkan pada sekitar aliran sungai ini banyak yang digunakan untuk keperluan sehari-hari oleh masyarakat setempat. Mengingat kondisii yang ada saat ini, dimanapun sungai yang ada banyak yang dimanfaatkan oleh masyarakat, juga keterbatasan lahan yang tersedia sehingga mengakibatkan wilayah perlindungan terutama sekitar sungai banyak yang digunakan sebagai kawasan budidaya baik sebagai lahan pertanian maupun permukiman atau dengan kata lain tidak seluruh wilayah memenuhi syarat minimum ini. Maka sebaiknya kawasan sekitar sungai ini dibatasii penggunaannya untuk kegiatan budidiya, dan sebaiknya dialihkan (sepanjang memungkinkan), pada pengembangan fungsi tanaman lindung sebagai

antisipasi di merpatnya permukiman pada wilayah konversi tersebut.

  6. Kawasan Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Pelestarian Alam

  Luas rencana lahan kawasan pelestarian alam di Kabupaten Magetan 4.002,927 Ha. Kawasan pelestarian alam yang dimaksud di kawasan Kabupaten Magetan merupakan kawasan-kawasan yang meliputi kawasan hutan wisata. Kawasan tersebut terletak di wilayah Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan.

  10 Tepi jalan Tawangmangu-sarangan Rock fall

  7. Kali Trinil Kecamatan Karas

  6. Jembatan Sedran, Kali Trinil, Desa Sedran, Kecamatan Panekan

  5. Jembatan Ginuk, Desa Ginuk, sungai Trinil, Kecamatan Sukomoro

  4. Perpotongan Sungai Trinil, Desa Taji, Kecamatan Sukomoro

  Gunung Bancak, Kecamatan Parang, Kecamatan Lembeyan, dan Kecamatan Kawedanan

  2. Kali Gonggang Kecamatan Poncol dan Kecamatan Parang 3.

  1. Kali Gonggang, Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan

Tabel 3.10. Titik-titik lokasi bencana aliran lahar lewat media sungai di Kabupaten Magetan No Lokasi

  Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak di kaki Gunung Lawu. Berdasarkan hasil pengamatan, aliran sungai yang mengalir ke arah timur laut merupakan sungai yang banyak membawa aliran lahar dari Gunung Lawu.

  Rawan Letusan Gunung Berapi

  13 RPH Campurejo, Desa Jabung Rotational sliding, rock fall Sumber: RTRW Kabupaten Magetan 2011 – 2031

  12 Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncol Rock fall

  11 Tikungan jalan Sarangan Rotational sliding

  9 Tepi jalan Cemorosewu Rock fall

  Kawasan cagar budaya dan Ilmu pengetahuan

  8 Tepi jalan Telaga Wahyu Rotational sliding

  7 Lereng tegak di Kawasan Gunung Blego Rock fall

  6 Desa trosoo Kecamatan Parang Rotational sliding

  5 Jalan menuju Desa Genilangit, Kecamatan Poncol Rotational sliding

  4 Jalan menuju Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncol Rotational sliding

  3 Jalan menuju air terjun Tirtosari, Desa Ngluweng, Kecamatan Plaosan Debris flow

  2 Jalan menuju air terjun Tirtosari, Desa Ngluweng, Kecamataan Plaosan Sliding (translational/rational)

  1 Jalan menuju Sarangan Rock fall

  No Lokasi Jenis gerakan tanah

Tabel 3.9. Titik-titik lokasi rawan logsor di Kabupaten Magetan

  Sebagian besar wilayah Kabupaten Magetan adalah wilayah yang rawan tanah longsor. Hal tersebut disebabkan karena kondisi topografi sebagian besar wilayah Kabupaten Magetan adalah pegunungan dengan kontur yang cukup rapat.

  Kawasan Rawan Bencana

  Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan di Kabupaten Magetan antara lain: Candi Reog yang berlokasi di Desa Cempoko, Kecamatan Panekan; Candi Simbatan di Desa Simbatan, Kecamatan Takeran; dan Situs Kuno Watu Ongko di puncak pegunungan dekat air terjun Pundak Kiwo pada wilayah Desa Ngancar.

  8. Kali Ginik, Desa Ginuk, Kecamatan Karas

  No Lokasi

9. Jembatan Melangsri, Kali Catur, Desa Melangsri, Kecamatan Panekan

  Sumber: RTRW Kabupaten Magetan 2011 – 2031 Banjir

  Kecamatan di Kabupaten Magetan yang sering mengalami bencana banjir adalah Kecamatan Kartoharjo, Kecamatan Barat, Kecamatan Takeran, dan Kecamatan Bendo.

Tabel 3.11. Titik-titik lokasi bencana aliran sedimen di Kabupaten Magetan No Lokasi

  1 Kali Kanal, desa Poncol, Kecamatan Kartoharjo

  2 Kali Watu,Desa Jeruk, Kecamatan Kartoharjo

  3 Kali Madiun, Desa Kerang, Kecamatan Takeran

  

4 Kali Ngelang, Desa Ngelang, Kecamatan Karangmojo

Sumber: RTRW Kabupaten Magetan 2011 – 2031

7. Kawasan Lindung Geologi Kawasan Cagar Alam Geologi

  Di wilayah Kabupaten Magetan tidak terdapat kawasan lindung geologi berupa kawasan cagar alam geologi, namun cagar alam yang ada berupa wanawisata disekitar Telaga Sarangan dimana banyak sekali obyek yang perlu untuk dilestarikan seperti Bumi Perkemahan Mojosemi, Taman Bunga Sarangsari, Air Terjun Tirtosari, Pundak Kiwo.

  Kawasan rawan bencana alam geologi

  Kawasan lindung geologi berupa kawasan rawan bencana alam geologi di wilayah Kabupaten Magetan berupa lokasi-lokasi rawan gerakan tanah (longsor) yaitu di lokasi jalan menuju Sarangan, jalan menuju air terjun Tirtosari, Desa Ngluweng Kecamatan Plaosan, jalan menuju Desa Genilangit Kecamatan Poncol, jalan menuju Desa Wonomulyo Kecamatan Poncol, Desa Trosoo Kecamatan Parang, Lereng tegak di kawasan Gunung Blego, tepi jalan Cemorosewu, tepi jalan Telaga Wahyu, dan tepi jalan Tawangmangun- Sarangan.

  Kawasan rawan bencana alam geologi yang berupa kawasan rawan letusan gunung berapi di wilayah Kabupaten Magetan berada pada lokasi rawan bencana aliran lahar lewat media sungai, yaitu berada di lokasi Kali Gonggang Kecamatan Lambeyan, Kecamatan Parang di sekitar Gunung Bancak, perpotongan Sungai Trinil Desa Taji Kecamatan Sukomoro, di sekitar Jembatan Ginuk Sungai Trinil Kecamatan Sukomoro, disekitar jembatan Sedran Desa Sedran Kecamatan Panekan dan disekitar jembatan Melangsari Kali Catur Kecamatan Panekan.

  Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah

  Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah, di wilayah Kabupaten Magetan berupa kawasan sempadan mata air. Keberadaan sumber mata air di wilayah Kabupaten Magetan di mana lokasinya cukup banyak dan tersebar di beberapa kecamatan.

8. Kawasan Lindung Lainnya

  Kawasan lindung lainnya meliputi cagar biosfer, ramsar, taman buru, kawasan perlindungan plasma nutfah, kawasan pengungsian satwa, terumbu karang, dan kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang di lindungi. Di Kabupaten Magetan untuk kawasan lindung lainnya hanya meliputi kawasan perlindungan plasma nutfah dan kawasan pengungsian satwa.

3.1.8. Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya

  1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Kawasan hutan produksi di Kabupaten Magetan tersebar di beberapa kecamatan.

  Hutan produksi di Kabupaten Magetan juga merupakan bagian dari upaya pelestarian DAS. Kawasan peruntukan hutan produksi berada pada Kecamatan Parang, Plaosan dan Poncol.

  2. Kawasan Peruntukan Pertanian Sawah

  Lahan yang termasuk dalam kategori subur di perbukitan terdapat di Kecamatan Plaosan, sedangkan lahan subur yang berada di dataran rendah terdapat di Kecamatan Karangrejo, Barat, Karas, Kartoharjo dan Takeran. Lahan yang termasuk dalam kategori kesuburan sedang yang berada di perbukitan terdapat di Kecamatan Panekan dan Kecamatan Poncol bagian barat. Sementara itu, lahan dengan tingkat kesuburan sedang yang berada di dataran rendah terdapat di Kecamatan Magetan, Maospati, sebagian Kecamatan Bendo, sebagian Kecamatan Sukomoro, dan sebagian Kecamatan Kawedanan.

  Tegalan

  Pengendalian kawasan tegalan dilakukan agar tidak memakan lahan yang berfungsi sebagai kawasan penyangga karena akan dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem dan akan banyak menimbulkan bencana alam terutama longsor.

  Peternakan

  Potensi pengembangan peternakan di wilayah Kabupaten Magetan mencakup dalam budidaya ternak sapi, domba/kambing dan ayam. Peternakan sapi kereman merupakan ternak unggulan di wilayah Kabupaten Magetan, dibudiayakan pada kawasan Poncol, Takeran, Plaosan, Magetan. Kegiatan budidaya pada kawasan ini sangat terkait dengan pengembangan budidaya penyamakan kulit yang ada di ibukota kabupaten, maka sistem keterkaitan yang digunakan dalam pengembangan ini bersumber dari budidaya ternak sapi kereman tersebut harus terus ditingkatkan sesuai dengan potensinya yang mendukung program sebagai sektor unggulan.

  Kawasan Perkebunan

  Terdapat berbagai budidaya tanaman perkebunan yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain: Budidaya tanaman tahunan tebu (Karangrejo, Karas, Sukumoro, Kawedanan,

   Bendo, Takeran, Lembeyan) Budidaya tanaman jeruk pamelo (Bendo, Takeran, Sukomoro,Kawedanan)

   Budidaya tanaman kopi (Poncol, Plaosan, Panekan) 

  Budidaya tanaman tembakau (Plaosan, Poncol, Panekan)

   Budidaya tanaman kelapa (Parang, Lembeyan, Kawedanan)

   Budidaya tanaman jambu mete (Parang, Lembeyan, Kawedanan, Sukomoro)

   Budidaya tanaman melinjo (Sukomoro, Kawedanan, Lembeyan)

   Budidaya tanaman sayur dan buah durian tawin (Plaosan, Sidorejo, Poncol, dan

   Panekan)

  Perikanan

  Kawasan yang akan dikembangkan sebagai tempat budidaya perikanan darat antara lain: Kecamatan Plaosan, Panekan, Poncol, Sidorejo, Parang, Lembeyan, Kawedanan, Bendo, Takeran, Ngutoronadi, Sukomoro, Karas, Karangrejo, Kartoharjo, Barat, dan Maospati yang mungkin dapat dikembangkan sebagai daerah perikanan karena banyak memiliki sumber air yang dapat ditampung dan dikembangkan sebagai budidaya ikan darat dengan jenis ikan nila, tombro, gurami, patin lele atau udang.

  2. Pertambangan

  Potensi bahan galian/tambang yang ada di Kabupaten Magetan yang sedang dikembangkan adalah bahan galian yang berasal dari permukaan tanah bagian luar seperti pasir, batu, dan tanah liat, di mana potensi tersebut banyak terdapat di Kecamatan Karangrejo, Sukomoro dan Bendo. Pengembangan bahan galian/ tambang pasir berada di kawasan Bendo.

  Sedangkan yang banyak digali dalam pengembangan hasil tambang batu adalah di sekitar Plaosan yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, tapi pemanfaatan/pengelolaan hasil tambang tersebut masih dilakukan secara sederhana oleh masyarakat.

  Selain itu, terdapat tambang tras yang sudah dimulai sejak tahun 1997 namun masih dalam skala kecil. Adapun potensi bahan galian belerang yang berada di kawasan Gunung Lawu masih memerlukan penelitian tentang kadar dan produktivitasnya.

  3. Kawasan Peruntukan Industri

  Rencana kawasan peruntukan industri pada Kabupaten Magetan terdapat pada Kota Magetan, Kecamatan Sukomoro, Karangrejo dan Kawedanan. Selain itu, dilakukan pengembangan industri dengan potensi sumberdaya yang telah ada, seperti industri gula (Pabrik Gula Rejosari di Kecamatan Kawedanan dan Pabrik Gula Purwodadi di Kecamatan Karangrejo) dengan dukungan tebu; industri pengolahan kayu sengon laut di Desa Bibis, Kecamatan Sukomoro; industri pengolah pangan dengan dukungan sentra produksi, industri kerajinan gerabah dengan dukungan bahan baku tanah liat, dan lain-lain.

  Di kabupaten Magetan juga terdapat potensi industri kecil/ rumah tangga, antara lain: kegiatan penyamakan kulit menjadi kerajinan seperti sepatu, tas, sabuk (Magetan dan Kawedanan), kerajinan anyaman bambu (Desa Ringinagung, Kecamatan Magetan), kerajian Gamelan (Kecamatan Karangrejo), industri genting (Sukomoro, Maospati, Barat) dan home industri makanan ringan seperti jenang, Kerupuk, mlinjo, tempe, serta keberadaan industri makanan ringan chiki dan jelly di Kecamatan Kawedanan.

4. Kawasan Peruntukan Pariwisata

  Kawasan peeruntukan pariwisata di Kabupaten Magetan terdiri dari: obyek wisata alam, obyek wisata minat khusus, obyek wisata sejarah dan budaya, serta obyek wisata industri dan kerajian.

  Obyek Wisata Alam

  Obyek wisata alam, antara lain: obyek wisata telaga sarangan (Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan), obyek wisata telaga wahyu (Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan), obyek wisata air terjun tirtosari (Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan), obyek wisata air terjun pundak kiwo (Desa Poncol - Desa Janggan Kecamatan Poncol), waduk gonggang (Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan), dan obyek wisata puncak lawu.

  Obyek Wisata Minat Khusus