Makalah Sistem Persekolahan Sekolah Dasa

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. RUMUSAN TUJUAN
Adapun rumusan tujuan pada makalah ini sebagai berikut.
1. Mengetahui Manajemen Sekolah Dasar di Era Baru
2. Menidentifikasi Kerangka Manajemen Sekolah Dasar
3. Mengetahui Konteks Manajemen Sekolah Dasar
4. Menemukakan Sekolah Dasar yang Efektif
5. Menyebutkan Peran Kepala Sekolah
6. Memahami Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat dalam Manajemen
Sekolah
7. Mengidentifikasi Karakteristik Sekolah Dasar yang di Dukung Masyarakat
8. Menjawab Tantangan Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
9. Menjelaskan Manfaat Keterlibatan Orang Tua dan Mayarakat
10. Memahami Sistem Pendidikan di Sekolah Dasar
11. Menjelaskan Fungsi, Tujuan dan Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar
B. KERANGKA TOPIK
Kerangka topik memuat hal-hal yang harus diketahui oleh pembaca

mengenai sistem persekolahan sekolah dasar dalam hal ini yaitu manajemen
sekolah dasar di era baru dan keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam
manajemen sekolah dasar, serta sistem pendidikan di sekolah dasar. Guna
meningkatkan mutu pendidikan, inovasi dilakukan agar siswa lebih aktif dalam
pembelajaran. Selain itu, guru harus senantiasa bersikap terbuka terhadap
berbagai aspirasi atau kritikan yang muncul dari manapun datangnya. Seorang
guru yang terbuka senantiasa dapat menampung aspirasi dari berbagai pihak
sehingga sekolah menjadi agen perubahan dan guru sebagai pendukung
utamanya. Dengan sikap seperti ini dapat menciptakan suasana kehidupan
sekolah yang bermutu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan berbagai pihak.
Untuk itulah penulis menyajikan makalah yang berjudul “Sistem Persekolahan
Sekolah Dasar”.

2

Adapun kerangka topik sebagai berikut.

SISTEM PERSEKOLAHAN SEKOLAH DASAR

MANAJEMEN SEKOLAH

DASAR DI ERA BARU
1. Pengertian manajemen
sekolah dasar
2. Kerangka manajemen
sekolah dasar
3. Konteks manajemen
sekolah dasar
4. Sekolah dasar yang
efektif
5. Peran kepala sekolah

KETERLIBATAN ORANG
TUA DAN MASYARAKAT
DALAM MANAJEMEN
SEKOLAH DASAR
1. Keterlibatan orang tua
dan masyarakat
2. Karakteristik sekolah
dasar yang di dukung
masyarakat

3. Tantangan keterlibatan
orang tua dan masyarakat
4. Manfaat keterlibatan
orang tua dan mayarakat

SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH
DASAR
1. Fungsi,Tujuan dan Karakteristik
Pendidikan Sekolah Dasar
2. Peranan Guru, Orang Tua dan Masyarakat
dalam Pendidikan Sekolah Dasar
3. Tatanan Organisasi Pendidikan Sekolah
Dasar

C. PRASYARAT BELAJAR
Prasyarat belajar yang harus di tempuh sebagai berikut.
1. Merupakan mahasiswa aktif UM dan wajib mengikuti diskusi

3


2. Audien menyimak pemaparan materi dari penyaji
3. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi.
D. DESKRIPSI SINGKAT TENTANG ISI, CARA, DAN WAKTU
BELAJAR.
Adapun deskripsi singkat tentang isi, cara dan waktu belajar dari
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Deskripsi Singkat Tentang Isi
Makalah ini membahas tentang sistem persekolahan sekolah dasar dalam
konteks manajemen pendidikan sekolah dasar. Manajemen pendidikan sekolah
dasar sangat penting digunakan untuk mengatur, merencanakan, mengkoordinasikan, mengorganisasikan sekolah dasar guna meningkatkan mutu pendidikan
sekolah dasar. Kegiatan difusi inovasi akan berjalan dengan lancar apabila
dikelola baik dengan manajemen pendidikan dan mengikuti atau sejalan dengan
tujuan pendidikan nasional.
2. Cara
Dalam melakukan pembelajaran mengenai makalah ini dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.


Menyajikan materi dengan cara ceramah
Menyajikan materi dengan powerpoint
Diskusi
Tanya Jawab

3. Waktu Belajar
Dalam melakukan pembelajaran dibutukan waktu selama: 100 menit
E. KETERKAITAN DAN RELEVANSI DENGAN BAHAN AJAR
SELANJUTNYA
Setelah memahami tentang sistem persekolahan sekolah dasar, maka
akan mempermudah pemahaman tentang manajemen sekolah dasar di era baru
dan sebagai skemata dalam membahas materi selanjutnya yaitu tentang
komponen rancangan difusi inovasi pendidikan dan perancangan difusi inovasi
pendidikan.

4

BAB II
PEMBAHASAN

SISTEM PERSEKOLAHAN SEKOLAH DASAR
“MANAJEMEN SEKOLAH DASAR DI ERA BARU DAN
KETERLIBATAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT DALAM
MANAJEMEN SEKOLAH DASAR”.
Anika Ribka Makunimau1), Astri A. Selly2), Sri Minarti3).
Universitas Negeri Malang, Fakultas Ilmu Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

A. URAIAN ATAU PENJELASAN DARI KERANGKA TOPIK
1. Manajemen Sekolah Dasar di Era Baru
a. Pengertiaan Manajemen Sekolah Dasar di Era Baru.
Manajemen

pendidikan

merupakan

proses

manajemen


dalam

pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara
efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Namun demikian untuk
mendapatkan pengertian yang lebih komperhensif, diperlukan pemahaman
tentang pengertian, proses dan substansi pendidikan (Tim dosen 2011:86).
Manajemen sekolah dasar Tujuan utama sekolah dasar adalah untuk
berkontribusi terhadap pendidikan siswa. Proses pembelajaran merupakan pusat
dari kegiatan sekolah dasar. Tujuan dari manajemen sekolah dasar harus
memajukan dan membantu proses pembelajaran. Seluruh pegawai di sekolah
dasar dimana mereka bekerja.
Sebagian besar guru-guru di sekolah dasar memiliki tanggung jawab di
dalam melaksanakan manajemen sekolah dasar. Peran manajemen yang
dilakukan guru-guru di sekolah dasar meliputi:
1) Bekerjasama dengan kepala sekolah dan guru-guru yang lain di dalam
persiapan dan pengembangan pengajaran, bahan ajar, program pengajaran,
metode pengajaran dan penilaian.
2) Berpartisipasi didalam pertemuaan yang berhubungan dengan kurikulum
sekolah dan administrasi serta organisasi sekolah.


5

3) Berkontribusi pada seleksi pengembangan profesional dari guru yang lain.
4) Mengkoordinasikan atau mengelola pekerjaan guru-guru yang lain.
5) Melakukan pengelolaan kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum
organisasi dan berpartisipasi pada bagiaan yang dibutuhkan didalam review
dan pengembangan fungsi sekolah.
6) Berpartisipasi dalam tugas-tugas administrasi

dan organisasi termasuk

pengelolaan dan supervisi orang-orang yang memberikan dukungan kepada
guru-guru serta mengoleksi peralatan dan material.
Peran manajemen dari kepala sekolah yang akan memainkan peranan utama
didalam tugas-tugas berikut (gambar 2.1):
1) Memformulasikan tujuan sekolah.
2) Menetapkan kebijakan melalui cara apa kebijakan tersebut akan dicapai.
3) Mengelola staf dan sumber daya.
4) Memonitor kamanjuan kebudayaan yang dicapai.


Menetapkan cara kebijakan
dicapai

Memform
u-lasikan
tujuan
sekolah
dasar

Peran
manajemen
dari kepala
sekolah dasar

Mengelola
staf dan
sumber

Memonitor

kemajuan yang telah
dicapaai

Gambar 2.1 Peran Manajemen dari Kepala Sekolah Dasar
(Sumber: Arita, 2014: 70)

6

b. Kerangka Manajemen Sekolah Dasar
Kerangka manajemen adalah serangkaian hubungan dan tanggung jawab
didalam sebuah organisasi. Kerangka manajemen menetapkan akuntabilitas dan
memberikan kejelasan untuk individu dalam organisasi dengan menjawab
pertanyaan dari “siapa yang melakukan apa” dan “siapa yang bertanggung jawab
terhadap apa”.
Walaupun

setiap sekolah dasar sebaiknya menetapkan

kerangka


manajemen untuk merefleksikan kebutuhan dan lingkungannya, tetapi kerangka
manajemen secara umum terdiri atas (lihat gambar 2.1)
1) Jadwal dan prosedur untuk merencanakan anggaran tahunan sekolah untuk
mereview pengembangan rencana dan menjamin konsintensi dengan anggran
yang ada.
2) Garis besar peran kepala sekolah di dalam menyusun anggaran tahunan.
3) Pernyataan mengenai frekuensi dan tingkatan perinciaan laporan yang
diinginkan pemerintah dari kepala sekolah mengenai kinerja sekolah secara
umum dan mengeluarkan anggaran.
4) Wewenang yang didelegasikan kepala sekolah meliputi kemamapuaan untuk
melakukan pengeluaran.
5) Pengaturan untuk melakukan orientasi pembayaran dan pelaksanaan monitor
pengeluaran finansial.
6) Menyetujui prosedur untuk mengisi

kekosongan pegawai termasuk

melibatkan pemerintah didalam pelaksanaan prosesnya.
7) Mengatur manajemen pada saat ketidakhadiran kepala sekolah atau individu
kunci lainnya.
Manajemen kurikulum meliputi semua anggota komunitas sekolah dasar
yang bekerja sama sebagai sebuah tim. Sekolah dasar tidak lagi merupakan
sejumlah individu yang otomoni yang bertindak tidak bergantung satu sama lain.
Siswa di organisasikan ke dalam kelas-kelas. Mereka diperlakukan sebagai sebuah
kelompok dan diharapkan bertindak sebagai kelompok. Merupakan hal yang sama
pada guru-guru yang harus bekerja sama secara kolektif yang juga merupakan
tanggung jawab profesional individu dan harus melakukan secara kolektif dalam
hal kurikulum.

7

Kerangka manajemen sekolah dasar

Jadwal

dan

prosedur

untuk

perencaan

anggran tahunan sekolah

Peran kepala sekolah di dalam menyusun
anggaran tahunan

Laporan yang diinginkan pemerintah dari
kepala sekolah mengenai kinerja sekolah
secara umum dan pengeluaran anggaran

Wewenang yang didelegasi kepala sekolah

Pengaturan untuk melakukan otorisasi
pembayaran

Menyetujui prosedur untuk mengisi
kekosongan pegawai

Pengaturan manajemen pada saat ketidakhadiran kepala sekolah
Gambar 2.2

Kerangka Manajemen Sekolah Dasar
(Sumber: Arita, 2014: 72)

8

Selain itu, guru-guru juga bertanggung jawab terhadap kolega, orang tua
murid, pemerintah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan yang
dilakukan sekolah dasar tersebut. Pelaksanaan tanggung

jawab baik secara

individual maupun bagian dari sebuah kelompok terjadi di dalam kerangka
kolektif. Hal ini akan diturunkan dari tujuan keseluruhan dari sekolah dasar
tersebut dan pengembangan rencana berdasarkan tujuan-tujuan tersebut. Dengan
demikian jelas bahwa manajemen sekolah dasar yang efektif sangat berdasar pada
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara tim sekolah dasar tersebut.
Pekerjaan tim tersebut harus berdasarkan tujuan yang jelas dan
serangkaian persetujuan mengenai kemana sekolah dasar ditujukan dan
bagaimana cara untuk mencapainnya. Oleh karena itu, siswa merupakan pusat dari
semua aktivitas seluruh sekolah dasar. Selain itu, seluruh sekolah harus dikelola
secara baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi siswa. Manajemen sekolah
dasar yang efektif memegang peranan penting yang memungkinkan guru-guru
memenuhi

kebutuhan

siswa-siswanya.

Guru-guru

memiliki

hak

untuk

mengharapkan sekolah dasar dapat dikelola dengan baik sehingga dapat
memberikan kondisi untuk pengajaran dan pembelajaran yang baik. Kepala
sekolah dan guru-guru senior memiliki tanggung jawab utama untuk menciptakan
kondisi ini.
Pada saat yang sama, guru-guru umumnya memiliki tanggung jawab yang
serupa untuk membuat siswa sebagai fokus utama dari apa yang dilakukan guruguru tersebut. Guru-guru perlu bekerja sama secara kolektif untuk menghasilkan
atmosfer di sekolah yang mendorong siswa agar dapat memberikan respon yang
positif dan gaya yang bertanggung jawab. Selain itu, memiliki tujuan yang jelas
dari setiap pembelajaran yang dilakukan dan menginformasikan kepada siswa
agar mereka paham terhadap tujuan pembelajaran yang dilakukan.
c. Konteks Manajemen Sekolah Dasar
Pencapaian target akan dicapai dengan program pengajaran dimana
persoalan, keahlian, dan proses yang dibutuhkan untuk diajarkan kepada siswa
dengan kemampuaan dan kematangan yang berbeda-beda. Mungkin saja terjadi
gaya dan metode mengajar yang lebih bersifat tradisional di dalam menghadapi
tuntutan kurikulum dan penilaian yang ada.

9

Kurikulum nasional yang akan membantu menentukan karakteristik tugas
manajemen di sekolah dasar. Kurikulum nasional ini akan mendorong seluruh
sekolah untuk berubah. Kurikulum nasional dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut.
1. Memberi inisiatif yang jelas untuk sekolah yang lebih lemah untuk menyemai
sekolah yang terbaik akan tertantang untuk melakukan dengan lebih baik lagi.
2. Memberi informasi yang jelas dan tepat kepada orang tua murid.
3. Memberi tujuan yang terperinci dan tepat pada guru-guru.
4. Menjamin keberlanjutan dan kemajuan dari tahun ke tahun dari satu sekolah
ke satu sekolah yang lain.
5. Membentuk guru-guru untuk berkonsentrasi pada tugas ynag dilakukan dalam
usaha mencapaai hasil yang sebaik mungkin untuk setiap siswa secara
individual.
Kurikulum yang terdiri dari konten dan proses dalam penyampaiaan
konten kepada siswa pada saat ini merupakan fokus sentral dari kegiatan
manajemen di sekolah dasar. Kurikulum ini juga meliputi pelaksanaan monitor,
riview, dan evaluasi dari proses–proses tersebut dalam usaha dalam meningkatkan
performa siswa sekolah dasar. Pengembalian kurikulum ke pusat kegiatan
manajemen di sekolah dasar berarti terdapat pertimbangan yang jauh lebih
terperinci diberikan kepada manajemen kegiatan belajar mengajar.
Guru-guru sekolah dasar dengan tanggung jawab kurikulum diwajibkan
untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu untuk mengimlementasikan dan memonitor efektivitas pekerjaan-pekerjaan tertentu yang meliputi:
1) Mengumpulkan informasi yang relevan dari laporan kelompok yang bekerja.
2) Mempelajari bimbingan-bimbingan yang diberikan berkaitan dengan pembelajaran disekolah dasar.
3) Membandingkan program belajar dalam skema pengajaran dan material yang
lain di sekolah dasar.
4) Membuat rencana tindakan untuk menjamin seluruh program belajar yang
diajarkan.
5) Mempersiapkan dan menyesuaikan materi sumber.
6) Memberi dukungan dan bimbingan kepala kolega.

10

7) Merencanakan penilaian yang berkelanjutan dan pencatatan kemajuan siswa.
8) Memonitor implementasi rencana pengajaran dan penilaian pekerjaan yang
dilakukan.
9) Memonitor, melaporkan kolega, serta melakukan setiap perubahan-perubahan
yang dibuat sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada.
Setiap guru akan mengatahui berapa banyak waktu yang digunakan di
dalam proses pelaksanaan tugasnya. Kemampuaan guru untuk mengatasi
pelaksanaan tugas-tugasnya tidak hanya sekedar penyesuaiaan yang terjadi secara
sederhana dari program-program yang ada dan modifikasi sumber daya yang ada.
Walaupun demikian sekolah dasar pada saat ini diwajibkan untuk menggunakan
sumber daya yang ada untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswasiswanya. Merupakan kurikulum yang seimbang yang akan mempromosi
pengembangan spiritual, moral, budaya, mental, dan fisik yang akan memberikan
persiapan kesempatan, tanggung jawab, dan pengamalan dari kehidupan yang ada.
Manajemen

kurikulum

terutama

perencanaan

untuk

berkelanjutan

dan

perbaikannya menjadi pusat perhatiaan bagi manajemen sekolah dasar.
Sekolah dasar akan lebih merespon keinginan orang tua murid jika makin
sedikit campur tangan pemerintahaan terhadap pembuatan keputusan yang
dilakukan oleh sekolah dasar. Agar sekolah dasar dapat membuat keputusan
berdasarkan kebutuhan lokalnya masing-masing, maka sekolah membutuhkan
otonomi yang lebih besar.
Keadaan ini dapat dicapai melalui pendelegasiaan manajemen sumber
daya kepala sekolah dasar dan mengizinkan sekolah dasar untuk mengembangan
kekuatan sendiri dan spesialisasi di dalam kerangka kurikulum nasional. Otonomi
yang dimiliki oleh sekolah dasar membuat sekolah dasar bertanggung jawab yang
dijamin oleh makin meningkat dan intensifnya pengawasan di sekolah dasar yang
dilakukan oleh orang tua dan masyarakat setempat. Selain itu, melalui otonomi
yang dimiliki oleh sekolah dasar, maka sekolah dasar akan lebih memfokuskan
dalam merespon hal-hal sebagai berikut:
1) Target yang jelas dari kuriulum nasional yang memberikan sekolah dasar dan
orang tua petunjuk dalam menilai kemajuaan siswa sekolah dasar baik
individu dan kolektif.

11

2) Pengaturan penilaiaan dan ujian yang dilakukan yang dapat mengukur
kemajuaan siswa sekolah dasar sehubungan dengan target-target yang telah
ditetapkan.
3) Pengumuman hasil ujian yang di dukung oleh pengawasan yang teratur yang
memungkinkan orang tua dapat meminta sekolah untuk mempertanggungjawabkan performanya dan memeberikan sekolah dasar jaminan mengenai
standar pengajar yang harus dilakukan.
4) Makin luasnya pilihan sekolah dasar yang memungkinkan orang tua untuk
memperoleh informasi mengenai performa sekolah secara relatif dan memilih
sekolah yang dapat untuk anak-anak mereka.
d. Sekolah Dasar yang Efektif
Sekolah dasar yang efektif dapat didefinisikan sebagai sekolah yang
memenuhi kebutuhan yang didefinisikan secara lokal dari sumber daya yang ada
dan menjamin bahwa siswanya datang secara teratur dan memiliki hasil tes yang
baik. Menurut defenisi ini, sekolah dasar yang efektif lebih memfokuskan pada
kualitas hasil dan bukan pada kualitas proses yang dilaksanakan. (Arita, 2014:
74).
Hal ini terlihat jelas berbeda dengan definisi dari kurikulum nasional yang
mengarahkan kita pada asumsi bahwa sekolah yang efektif adalah sekolah yang
memaksimalkan pencapaiaan siswa dan perkembangan individu serta mempersiapkan siswa untuk kehidupan selanjutnya. Hal ini berarti, agar menjadi efektif,
sekolah tidak perlu meningkatkan level sumber dayanya. Sekolah akan menjadi
efektif jika memiliki kepemimpinan yang kuat, keterlibatan orang tua di dalam
proses yang dilakukan sekolah, bebas dari kontrol pengaturan eksternal yang
berlebihan, memiliki guru-guru yang kualitas yang sangat tinggi. Kepemimpinan
yang kuat artinya sekolah memiliki misi akademis yang jelas, memiliki standar
dan menciptakan etos yang baik. (gambar 2.3)

12

Kepemimpinan

yang

kuat

Memiliki misi
akademis
yang jelas

Memiliki standar

Menciptakan etos
yang baik

Gambar 2.3 Kepemimpinan yang Kuat
(Sumber: Arita, 2014: 77)
Sekolah dasar merupakan tempat dirancang untuk terjadinya pembelajaran. Faktor yang paling utama berperan di dalam keberhasilan sekolah dasar
adalah kualitas kepemimpinan kepala sekolah. Karakteristik sekolah dasar yang
baik adalah sebagai berikut.
1) Kepemimpinan kepala sekolah yang mempunyai tujuan.
2) Keterlibatan kepala sekolah.
3) Keterlibatan pegawai sekolah di dalam perencanaan.
4) Konsistensi, keberlanjutan, dan kemajuaan di dalam kegiatan pengajaran.
5) Pendekatan pembelajaran yang berstruktur.
6) Pengajaran yang menentang secara intelektual.
7) Lingkungan yang berpusat pada pekerjaan dan iklim kerja yang positif.
8) Tugas yang terdefinisikan secara jelas.
9) Komunikasi yang baik antara guru dan siswa.
10) Catatan tertulis.
11) Keterlibatan orang tua dan masyarakat.
12) Pekerjaan yang ditunjukan dan bernilai.
Sekolah dasar yang efektif memiliki pimpinan yang efektif. Peran kepala
sekolah dasar sangat penting, demikian juga dengan peran guru. Kepala sekolah
dasar dan guru-guru merupakan orang yang terdekat dengan kegiatan belajar dan
mengajar. Sekolah dasar yang efektif memiliki guru yang efektif yang dapat
mengikuti pemimpin yang cakap dalam usaha menuju keberhasilan akademik.
Kepala sekolah dasar merupakan pemimpin yang profesional.

13

Selain kepala sekolah, orang tua sering kali diharapkan menjadi partner
dengan guru dan kepala sekolah dasar agar dapat memenuhi tujuan pembelajaran
dari anak-anaknya. Keterlibatan orang tua di dalam pendidikan ini dapat
berbentuk sebagai berikut. (gambar 2.4)
1) Orang tua mendiskusikan masalah pendidikan dengan anak-anak mereka.
2) Orang tua melakukan supervisi terhadap kemajuan anak-anaknya melalui
pendidikan.
3) Orang tua berkomunikasi dengan sekolah dasar.
4) Orang tua secara aktif berpartisipasi di dalam kegiatan sekolah dasar.
Dua bentuk keterlibatan orang tua yang disebutkan pertama melibatkan
interaksi antara orang tua dan anak-anak mereka. Sedangkan dua bentuk
keterlibatan orang tua yang disebutkan terakhir meliputi interaksi antara orang tua
dan sekolah.
Contoh keterlibatan di dalam kegiatan sekolah dasar adalah sukarelawan di
dalam kegiatan fisik, di dalam kegiatan ekstrakurikuler, di dalam perpustakaan
sekolah dasar, membantu guru-guru di sekolah, menjadi pembicara tamu, dan
membantu di dalam meningkatkan nada sekolah dasar.

Keterlibatan orang tua di dalam pendidikan
Mendiskusi masalah
pendidikan dengan anak-anak
Melakukan supervisi
terhadap kemajuaan anakanak

Berkomunikasi dengan sekolah
dasar

Aktif berpartisipasi di
dalam kegiatan sekolah
dasar
Gambar 2.4 Keterlibatan Orang Tua di dalam Pendidikan
(Sumber: Arita, 2014: 80)

14

Sekolah dasar yang baik berdeda dengan sekolah dasar yang efektif.
Sekolah dasar yang efektif berkembang secara efektif dengan cara memeriksa
baik dimensi normatif dan prosedural. Keadaan ini menunjukan bahwa sekolah
dasar yang efektif berkembang dengan sukses dalam segala arah, sedangkan
sekolah dasar yang baik berkembang dengan sukses menurut agenda yang telah
disetujui. Efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan yang tepat dan telah
disetujui dimana tujuan-tujuan ditentukan baik secara internal atau eksternal.
e. Peran Kepala Sekolah Dasar
Peran kepala sekolah sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1) Menerima tanggung jawab fundamental untuk kualitas pembelajaran.
2) Mengembangkan dan memelihara hubungan yang sangat baik dengan siswa,
pegawai, komunitas orang tua dan pihak-pihak lain didalam konteks sekolah
yang lebih luas .
3) Bertanggung

jawab terhadap kualitas dan efektivitas program

kegiatan

belajar dan mengajar yang dilaksanakan disekolah.
4) Menciptakan dan memelihara lingkungan belajar yang memberikan nilai
pada kebutuhan akademik dan spritual seluruh siswa,serta mengintergrasi
karakteristek- karakteristik ini dengan cara yang holistik.
5) Memelihara lingkungan belajar yang berorientasi positif dan aman secara fisik sehingga mendorong dan memberikan nilai pada kontribusi seluruh orang
yang bekerja, mengajar dan belajar di dalam.
6) Menjadi panutan untuk profesi kepemimpinan sekolah.
7) Menggunakan proses yang efektif untuk menetapkan arah strategis dan
menyusun tujuan realistik untuk organisasinya.
Kepala sekolah dasar dapat memegang peranan yang sangat penting di
dalam meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar Kepala sekolah dasar
diharapkan menjadi pemimpin di dalam kegiatan pembelajaran kepala sekolah
dasar harus dapat menilai dan mengembangkan keterampilan guru-guru. Kepala
sekolah dasar harus menghasilkan dan menganalisis data untuk tujuan
pembelajaran dan keputusan program. Selain itu, kepala sekolah dasar harus
menetapkan dan memonitor target kinerja yang spesifik, kepala sekolah dasar

15

harus mendorong seluruh komunitas sekolah untuk mencapai tujuan sekolah dasar
yaitu pencapaian siswa yang tinggi, dimana semuanya harus dilakukan di dalam
lingkungan pembuatan keputusan yang bersifat partisipatif.

Efektivitas kepala sekolah dasar

Faktor pendukung

Faktor penghambat
Rekrutmen dan proses
seleksi yang buruk

Persiapan dan
pelatihan kualitas

Pengembangan
profesional

Level dukungan
administratif

Tingkat
kewenangan

Kurangnya
kewenangan

Persiapan dan
pelatihan yang tidak
cukup
Kurangnya waktu dan
dukungan pemerintah
Perubahan yang cepat

Kurangnya
kewenangan
Tidak adanya evaluasi
yang ketat
Tidak adanya sistem
penghargaan

Gambar 2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Efektivitas Kepala
Sekolah Dasar. (Sumber: Arita, 2014: 82)

16

Faktor faktor yang dapat meningkat efektivitas kepala sekolah terdiri dari
persiapan dan pelatihan kualitas, pengembangan profesional yang memenuhi
seluruh tahap karir kepala sekolah dasar. Faktor-faktor penting lainnya meliputi
level dukungan administrasi dan tingkatan kewenangan. Sedangkan faktor-faktor
dapat menghambat efektivitas kepala sekolah dasar meliputi rekrutmen dan proses
seleksi yang buruk, persiapan dan pelatihan yang baik kurang cukup, kurangnya
waktu dan dukungan pemerintah, perubahan yang cepat, kurangnya kewenangan,
dan tidak adanya evaluasi yang ketat dan sistem penghargaan.
2. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah
Dasar
a. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
Orang tua dan masyarakat telah meningkatkan pengharapannya akan
pendidikan dan menjadi lebih menuntut akan performa sekolah dasar yang lebih
baik bagi anak-anak, selain itu juga terdapat permintaan yang meningkat akan
akuntabilitas sekolah dasar pada publik dan menunjukan lebih menghargai uang
yang dimiliki karena pendidikan sekolah dasar terutama dibiayai oleh nada publik.
Jelas sekali bahwa pimpinan pendidikan di sekolah dan tingkat nasional harus
memberi penerimaan lebih langsung dapat di terima orang tua dan masyarakat
untuk berpartisipasi di dalam mengembangkan sekolah dasar.
Selain itu, orang tua dan masyarakat setempat adalah stakeholder langsung
di dalam pendidikan sekolah dasar. Pengalaman, sumber daya, jaringan sosial, dan
pengatahuan orang tua dan masyarakat seringkali sangat berguna di dalam
pengembangan dan penyampaian pendidikan sekolah dasar. Berdasarkan
prespektif yang possitif, keterlibatan orang tua dan masyarakat dapat memberi
manfaat bagi sekolah dasar dengan cara memberikan lebih banyak sumber daya
setempat, dukungan dan input intelektual, khususnya pada saat sekolah dasar
menghadapi tuntutan yang meningkat, tetapi berbeda-beda mengenai pendidikan
yang berkualitas. Kecenderungan yang makin meningkat dari keterlibatan orang
tua dan masyarakat di dalam pendidikan di Asia adalah dominan di dalam
mengejar aktivitas sekolah dasar. Perhatian utama dalam kecenderungan yang
sedang terjadi meliputi hal-hal berikut:

17

1) Cara mempromosikan dan menerapkan partisipasi orang tua dan masyarakat di
dalam sebuah sekolah secara efektif masih sulit. Sebagian besar negara-negara
di Asia kurang memiliki kebudayaan menerima dan mendukung praktik
katerlibatan orang tua dan masyarakat. Tipe keterlibatan sering kali dirasakan
sebagai tindakan ketidakpercayaan terhadap guru-guru dan kepala sekolah.
2) Keterlibatan orang tua dan masyarakat di dalam manajemen sekolah dasar
dan kepemimpinan akan secara jelas meningkatkan kompleksitas, ketidakjelasan, dan ketidakpastian di dalam dominan politik sekolah.
Terdapat 6 kategori untuk keterlibatan orang tua dan mayarakat yaitu
pengasuh anak, berkomunikasi, melakukan pekerjaan dengan sukarela, belajar di
rumah, pembuatan keputusan dan berkolaborasi dengan masyarakat. Orang tua
dapat memfasilitas pembelajaran di rumah dengan cara menciptakan lingkungan
yang mendukung pembelajaran dan membantu anak-anak mereka mengerjakan
pekerjaan rumah atau kegiatan yang behubungan dengan sekolah dasar.
Sekolah yang terisolasi dari orang tua dan masyarakat memiliki
konsekuensi yang signifikan terhadap perilaku dan perkembangan anak-anakya.
Keluarga, sekolah, dan masyarakat

yang merupakan lingkungan untuk

pendidikan dan perkembangan anak terlibat di dalam interaksi timbal balik yang
pada akhirnya memengaruhi pendidikan dan perkembangan anak. Lingkungan ini
bekerja sama untuk mencapai misi pendidikan yaitu perkembangan fisik, sosial,
intelektual, dan psikologis anak yang juga bermanfaat bagi masyarakat, dengan
kata lain, anak-anak belajar dan tumbuh di rumah, di sekolah, dan di dalam
masyarakat.
Pengalaman anak-anak dapat bersifat positif atau negatif, tetapi yang jelas
orang-orang yang berada di dalam ketiga konteks ini yaitu rumah, sekolah, dan
masyarakat memengaruhi pembelajaran siswa dan pengembangannya sejak bayi.
Keterlibatan orang tua dan masyarakat berhubungan dengan sejauh mana orang
tua dan masyarakat mendukung dan terlibat disuatu sekolah dasar. Tiga
karakteristik yang mengindikasikan keterlibatan orang tua dan masyarakat yang
efektif adalah komunikasi, partisipasi, dan tata kelola.

18

Efektifitas keterlibatan orang tua
dan masyarakat

Komunikasi

Tata kelola
Partisipasi

Gambar 2.6

Karakteristik Indikasi Keterlibatan Orang Tua dan
Masyarakat yang Efektif
(Sumber: Arita, 2014: 95)

b. Karakteristik Sekolah Dasar yang didukung Masyarakat
Sekolah dasar yang didukung oleh masyarakat adalah sekolah dasar yang
didalamnya seluruh anggota masyarakat termasuk pengelola, guru-guru, pegawai
sekolah dasar, orang tua, dan anggota masyarakat sekitar, berpartisipsi dalam
usaha untuk mencapai tujuan sekolah, yaitu meningkatkan performa siswa.
Sekolah dasar yang mengembangkan pendelegasian wewenang seluruh
stakeholder sering kali menekankan pembuatan keputusan secara berbagai atau
partisipatif. Partisipatif yang di dukung oleh orang tua dan masyarakat ini
cenderung membuat sekolah lebih efektif di dalam mencapai tujuan pembelajaran
dan dapat meningkatkan kepuasan stakeholder secara keseluruhan di dalam
partisipasinya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sekolah dasar.
Karakteristik- karakteristik sekolah yang didukung oleh orang tua dan
masyarakat yang secara efektif dapat memelihara keberhasilan akademik dari
siswa yang berbeda secara kebudayaan dan ekonomi yaitu sebagai berikut:
1) Fasilitas sekolah dasar yang bersih dan teratur
Kesan pertama sering untuk membangun kepercayaan dan rasa hormat dari
berbagai stakeholder masyarakat. Kondisi fasilitas mencerminkan cara sekolah
dilaksanakan. Pada saat sekolah dasar bersih, teratur, dan terpelihara dengan baik,
maka stakeholder, orang tua dan masyarakat dapat mengantisipasi bahwa siswasiswa didukung dengan cara yang sama. Jika sekolah dasar tidak memberikan rasa

19

keamanan dan keteraturan kepada orang tua, maka pengelola sekolah dasar akan
tertantang untuk memperoleh kepercayaan orang tua dalam menyampaikan
pelayanannya.
Kebanggaan kepemilikan suatu sekolah dasar juga dapat ditunjukan dari
pernyataan misi sekolah dasar tersebut, dengan cara informasi diberikan kepada
pengunjung berupa pengumuman dan papan buletin yang ada di kantor depan
sekolah dasar tersebut.
Ruang kelas sebaiknya teratur dan mencerminkan gaya mengajar individu
seorang guru sehubungan dengan kurikulum yang disajikan kepada siswa, hal ini
termasuk informasi yang diberikan pada papan buletin ruang kelas, pekerjaan
siswa yang ditunjukan di ruang kelas, organisasi keseluruhan dari ruang kelas
tersebut, serta tata letak ruang kelas.
2) Pegawai sekolah dasar yang ramah dengan pelayanan dukungan komunikasi
yang efektif.
Pada saat orang tua, pelajar, dan anggota-anggota masyarakat tiba di
sekolah dasar, kesan pertama yang baik merupakan hal yang penting dan akan
memengaruhi pandangan individu mengenai sekolah tersebut dalam konteks yang
besar. Dengan demikiaan, cara pengunjung disambut dan diperlakukan oleh
pegawai di suatu sekolah dasar merupakan suatu komponen yang penting. Pada
saat pengunjung sekolah dasar diperlakukan dengan sopan, perhatiaan, dan
dengan rasa hormat, maka pengunjung akan segera merasa lebih rileks dan dapat
mempercayai bahwa kebutuhannya merupakan hal yang penting dan akan segera
dipenuhi.
Berdasarkan kebutuhan masyarakat sekolah, maka sekolah dasar dapat
memberikan pendekatan manajemen kasus untuk memenuhi kebutuhan siswanya
secara individu dengan memberikan petunjuk kepada siswa dan keluarganya
melalui agen pelayanan sosial dan perawatan kesehatan untuk bantuan. Dalam
kasus yang lain, sekolah dasar yang didukung oleh orang tua dan masyarakat
dapat bekerja sama dengan perawat kesehatan dan agen-agen pelayanan sosial
untuk memberikan pelayanan secara langsung di sekolah. Beberapa sekolah dasar
yang didukung oleh orang tua untuk membantu koordinasi dan memberi
pelayanan yang menyeluruh kepada anak-anak. Berbagai pelayanan yang

20

diberikan sekolah dasar yang didukung orang tua dan masyarakat adalah sebagai
berikut:
a) Workshop pelatihan pendidikan orang tua oleh guru-guru sekolah mengenai
bagaimana orang tua dapat membantu keberhasilan akademik anak-anaknya
dimana workshop ini menekankan pada kurikulum yang sedang digunakan di
sekolah tersebut.
b) Pelayanan bantuan tutorial akademik setelah sekolah usai kepada siswa-siswa
dan keluarganya.
c) Kegiatan yang dilakukan untuk pelayanan kebudayaan dan masyarakat.
d) Kegiatan-kegiatan membaca dan menulis yang diberikan sekolah bekerjasama
dengan perpustakaan setempat.
e) Program pengayaan akademik kepada keluarga pada hari libur.
f) Program membaca dan matematika untuk keluarga.
g) Kelas pendidikan orang tua sehubungan dengan isu perkembangan anak dan
cara orang tua untuk memberikan dukungan yang cukup kepada anak-anaknya
di sekolah.
h) Kursus pengembangan keterampilan meliputi matematika dasar,
pengoprasiaan komputer, dan bimbingan pengembangan karir.
i) Pelayanan sosial termasuk manajemen kasus terhadap kesehatan mental,
program makanan bergizi dan sebagainya.
3) Program pengembangan sumber daya dan sukarelawan menyeluruh.
Pada saat pengunjung orang tua dan masyarakat mendekati sekolah dasar
untuk mendapatkan menjadi sukarelawan atau untuk memberi sumber daya, maka
sekolah dasar yang didukung oleh orang tua dan masyarakat harus memiliki
proses yang jelas sehubungan dengan cara-cara yang dapat dilakukan orang tua
dan masyarakat yang dapat mendukung sekolah dasar.
Cara sekolah memberikan respon terhadap tawaran dari sukarelawan untuk
memberikan bantuan yang tetap mempertahankan integritas akademik dan
keselamatan siswa-siswanya telah menjadi perhatian pada tahun-tahun belakangan
ini. Keseimbangan penetapan kebijakan dan prosedur untuk menjamin
keselamatan dan kualitas program akademik dapat merupakan tantangan pada saat
jasa sukarelawan orang tua dan masyarakat yang aktif terlibat dipertimbangkan.

21

c.

Tantangan Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
Terdapat kecenderungan yang meningkat di dalam reformasi pendidikan

untuk mengembangkan keterlibatan dan partisipasi orang tua dan masyarakat ini
yang meliputi isu-isu berikut:
1)

Kebudayaan untuk keterlibatan orang tua dan masyarakat
Walaupun keterlibatan orang tua dan masyarakat memiliki banyak

keuntungan mengenai pengembangan dan implementasi secara efektif masih
merupakan isu utama di dalam reformasi pendidikan saat ini di negara-negara
tertentu. Pada sebagiaan besar negara-negara di Asia, terdapat kurangnya budaya
untuk menerima dan mendukung keterlibatan orang tua dan masyarakat di dalam
manajemen sekolah dasar. Hal ini disebabkan guru-guru biasanya sangat
dihormati di dalam masyarakat. Pada negara-negara di Asia terdapat keyakinan
bahwa pendidikan sekolah hanya merupakan tanggung jawab guru-guru dan
kepala sekolah dasar.
Orang tua cenderung memandang guru-guru dan kepala sekolah dasar
sebagai orang-orang yang ahli di dalam pendidikan. Katerlibatan orang tua dan
masyarakat seringkali di anggap sebagai tindakan ketidakpercayaan kepada guruguru dan kepala sekolah dasar. Dengan demikian, kegiatan melibatkan orang tua
dan masyarakat dapat di anggap sebagai suatu kehilangan profesionalisme.
2)

Meningkatkan lebih banyak masalah politik.
Keterlibatan orang tua dan masyarakat di dalam manajemen sekolah dasar

tidak

diragukan

dapat

meningkatkan

kompleksitas,

ketidakjelasan,

dan

ketidakpastiaan di dalam dominan politik dari institusi pendidikan. Bagaimana
pimpinan pendidikan dapat dipersiapkan untuk mengarahkan orang tua dan
masyarakat, membangun aliansi, menyeimbangkan keinginan yang berbeda-beda
di antara berbagai pihak, dan menyelesaikan konflik–konflik keinginan yang
berbeda agar dapat membawa manfaat dan menghindari atau mengurangi efek
negatif dari keterlibatan orang tua dan masyarakat.
d. Manfaat Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat.
Keterlibatan orang tua dan masyarakat di sekolah memberi manfaat secara
signifikan bagi siswa yaitu sebagai berikut:

22

1) Prestasi akademik meningkat
Siswa akan menjadi pembelajar yang lebih sukses jika orang tuanya
berpartisipasi di sekolah dan mendorong pendidikan dan pembelajaran di rumah,
bagaimanapun latar belakang pendidikan kelas sosial orang tuanya.
2) Sikap belajar maningkat
Sikap siswa mengenai diri mereka sendiri dan kontrolnya terhadap
lingkungan mereka berperan penting untuk memperoleh prestasi tinggi,
sedangkan input sekolah seperti ukuran kelas atau pendidikan guru memiliki
efek yang kurang. Sikap-sikap ini dibentuk di rumah, dengan kata lain pada saat
orang tua menunjukan minat terhadap pendidikan anak-anaknya dan menghargai
performa anak-anaknya, maka orang tua akan memotivasi timbulnya sikap yang
positif yang merupakan kunci untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.
3) Tingkat drop- out yang menurun
Kemungkinan siswa meninggalkan sekolah tanpa menyelesaikan studinya
sangat berkurang pada saat orang tuanya secara aktif terlibat dalam kegiatan
sekolah.

Manfaat keterlibatan orang tua dan
masyarakat disekolah dasar bagi
siswa
Prestasi akademik meningkat
Tingkat drop-out
yang menurun

Sikap belajarnya meningkat

Keamanan dan
stabilitas emosi yang
meningkat
Gambar 2.7 Manfaat Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat di Sekolah Dasar
bagi Siswa. (Sumber: Arita, 2014: 101)

23

4) Keamanan dan stabilitas emosi yang meningkat
Siswa yang sadar bahwa semua orang tuanya tertarik dengan kegiatan
sekolah mereka yang akan mengalami stabilitas emosi dan rasa aman akan lebih
dapat menyesuaikan diri dengan sekolah dasar, dan dapat mengatasi berbagai
hambatan yang ada.
Perilaku yang meningkat dan kehadiran di sekolah dasar yang lebih baik
terdapat hubungan yang positif antara keterlibatan orang tua, dan perilaku siswa di
sekolah dasar dan kehadirannya di sekolah dasar.
Keterlibatan orang tua dan masyarakat juga bermanfaat bagi guru-guru dan
sekolah dasar yaitu sebagai berikut:
1) Hubungan yang meningkat antara orang tua dan masyarakat, guru-guru dan
sekolah dasar.
Kepala sekolah dasar dan guru-guru yang mengenal orang tua dan
masyarakat dari partisipasinya di dalam kegiatan sekolah dasar akan memperlakukan orang tua dan masyarakat ini dengan rasa hormat yang besar. Demikian
sebaliknya orang tua dan masyarakat memahami tujuan, karakteristik dan fungsi
sekolah yang kurang kemungkinannya di dalam mengkritik guru dan sering
berkonstribusi secara positif untuk pendidikan anak-anak mereka. Pada saat orang
tua diberikan kesempatan untuk berkontribusi di dalam kegiatan sekolah dasar dan
pembuatan keputusan, mereka akan lebih cenderung mendukung keputusan
pendidikan yang ada.
2) Pengetahuan mengenai situasi rumah anak-anaknya dapat secara positif
memengaruhi pendidikannya.
Seluruh orang tua dapat memberikan informasi yang berharga mengenai
anak-anak seperti minat mereka, perincian kesehatan yang relevan masalahmasalah yang ada di rumah, dan sebagainya. Jenis informasi ini dapat menolong
guru untuk membantu anak-anak mereka untuk berhasil.
3) Komitmen mengajar yang meningkat.
Guru-guru seringkali melaporkan perasaan positif mereka mengenai
pengajaran dan sekolah dasar mereka pada saat terdapat lebih banyak keterlibatan

24

orang tua dan masyarakat disekolah. Lebih jauh lagi, guru-guru melaporkan
bahwa dukungan dan penghargaan dari orang tua mengarah pada peningkatan
antusiasme terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Orang tua dan masyarakat juga dapat memperoleh manfaat dengan terlibat
di dalam kegiatan-kegiatan di sekolah dasar. Mereka biasanya memiliki perasaan
yang hangat terhadap sekolah dasar dan perasaan terisolasi mereka juga yang akan
berkurang. Pada saat orang tua dan masyarakat terlibat di dalam kegiatan sekolah
dasar, maka manfaat yang diperoleh orang tua dan masyarakat adalah sebagai
berikut:
1) Harga diri yang meningkat.
Orang tua dan masyarakat yang memiliki pengalaman pendidikan yang
sedikit memiliki perasaan inferior sehubungan dengan pendidikan anak-anaknya.
2) Keterampilan yang meningkat di dalam mengajarkan anak-anaknya.
Program
kemampuaan

keterlibatan
orang

tua

orang
dan

tua

dan

masyarakat

masyarakat
didalam

meningkatkan

menciptakan

atau

mengembangkan kesempatan kerja dan menstimulasi pengalaman untuk anakanaknya di rumah.
3) Perasaan yang terisolasi menurun.
Bagi

guru-guru orang tua

serta masyarakat,

adanya kolaborasi

menurunkan isolasi karakteristik dari peran yang dilakukannya. Hal ini dapat
meyakinkan orang tua untuk mengatahui bahwa guru-guru memberikan
perhatiaan kepada anak-anaknya. Dengan demikian, guru-guru merasa nyaman
untuk menyadari bahwa orang tua menyadari bahwa orang tua mengenali kompleksitas tugasnya di ruang kelas. Dialog antara guru-guru dan orang tua serta
masyarakat juga menyatakan perbedaan dan hayalan yang tidak real di antara
kedua belah pihak di mana dapat dipecahkan sebelum situasi konflik semakin
meningkat.
3. Sistem Pendidikan di Sekolah Dasar
a. Fungsi, Tujuan dan Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar
1) Fungsi dan Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar

25

Sejak dicanangkan wajib belajar 6 tahun pada tahun 1984, SD menjadi
lembaga pendidikan yang berfungsi untuk menanamkan kemampuan dasar bagi
setiap warga Negara Indonesia yang masih berada dalam batas usia sekolah dasar.
Sejalan dengan dicanangkannya pendidikan dasar 9 tahun dalam rancangan
repelita VI Pendidikan Nasional, SD sebagai bagian dari pendidikan dasar
mempunyai tujuan untuk menuntaskan wajib belajar pada tingkat Pendidikan
Dasar 9 tahun dari SD 6 tahun dan SLTP 3 tahun.
Dalam mengemban fungsi tersebut, sebagaimana halnya dengan lembaga
pendidikan yang lain, SD mengacu kepada fungsi pendidikan nasional, yaitu
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan, harkat, martabat manusia dan masyarakat Indonesia dalam upaya mewujudkan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional yaitu dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, berbunyi:
“Pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Tujuan pendidikan dasar dalam kurikulum pendidikan dasar 1993 adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota umat manusia
serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah. Khusus untuk
Sekolah Dasar tujuan pendidikan adalah memberikan bekal kemampuan dasar
Baca-Tulis-Hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi
siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta memper-siapkan mereka
untuk mengikuti pendidikan di SLTP.
2) Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar

26

Karakteristik atau ciri khas pendidikan SD sama halnya dengan
karakteristik lembaga pendidikan yang lain,seperti SLTP dan SLTA yakni sebagai
berikut:
a) Siswa
Siswa SD adalah anak-anak yang berusia 6-12 tahun. Dari batas usia ini
dapat kita ketahui bahwa siswa SD berbeda dari siswa SLTP atau SLTA, baik dari
segi fisik maupun kemampuan mental. Anak-anak usia SD mempunyai
kemampuan yang berbeda dari siswa satuan pendidikan lainnya.
b) Guru
Berbeda dengan guru SLTP ataupun SLTA, guru SD adalah guru kelas.
Setiap guru dituntut untuk mampu mengajarkan semua mata pelajaran di SD,
kecuali Agama dan Penjaskes. Sejalan dengan itu, guru SD mengajar dari jam
pertama sampai jam pelajaran terakhir. Dia bertanggung jawab penuh terhadap
kelas yang dipegangnya, mulai dari kehadiran siswa sampai pemberian rapor.
c) Kurikulum
Kurikulum SD merupakan bagian dari Kurikulum Pendidikan Dasar.
Lama pendidikan SD adalah 6 tahun, yang di bagi menjadi 6 tingkat kelas. Sesuai
dengan fungsi dan tujuan pendidikan SD maka pelajaran Bahasa Indonesia dan
Matematika mendapat porsi terbesar. Hal ini tentu berbeda dengan kurikulum
satuan pendidikan lain. Kurikulum SD menggunakan sistem semester dengan
lama satu jam pelajaran 30 menit untuk kelas I dan II, serta 35 menit untuk kelas
III sampai kelas VI. Di SD terdapat 9 mata pelajaran termasuk muatan lokal, yang
dimulai dari kelas I sampai kelas VI.
d) Pembelajaran
Untuk mendapatkan pembelajaran yang ideal, seorang harus berpegang
pada tujuan dan karakteristik siswa SD. Ada beberapa karakteristik pembelajaran
di SD diantaranya adalah kegiatan konkret, kegiatan manipulatif dan pembelajaran terpadu. Ketiga karakteristik pembelajaran di atas merupakan pencerminan
dari tingkat perkembangan anak SD. Oleh karena itu sebagai guru kita selalu

27

berusaha menyesuaikan pengalaman belajar atau latihan yang Anda berikan
dengan tingkat perkembangan anak.
e) Gedung dan Peralatan Pembelajaran
Gedung dan peralatan SD sangat bervariasi. Ada SD yang gedung dan
peralatan belajarnya sangat sederhana, ada yang sedang-sedang saja bahkan ada
yang cukup mewah, namun pada umumnya gedung SD terdiri dari 3-6 ruang
kelas, dan satu ruang guru. Tidak ada ruang khusus untuk perpustakaan atau
administrasi, berbeda dengan gedung dan fasilitas SLTP atau SLTA yang
umumnya mempunyai ruang-ruang khusus dan peralatan pembelajaran yang jauh
lebih lengkap.
b. Peranan Guru, Orang Tua dan Masyarakat dalam Pendidikan Sekolah
Dasar
1) Peranan Guru dalam Pendidikan Sekolah Dasar
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 Tentang Tenaga
Kependidikan terdapat dua ketentuan umum yang dapat kita jadikan acuan dalam
mengkaji peranan guru dalam pendidikan dasar, yaitu:
a) Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
sacara langsung dalam penyelenggaraan pendidikan, namun tidak terlibat
secara langsung dalam membimbing, mengajar, dan melatih, seperti
pengawas, penilik, pustakawan,peneliti dan pengembang di bidang pendidikan
(tidak digolongkan tenaga pendidik).
b) Tenaga Pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas membimbing,
mengajar dan melatih peserta didik.
Sebagai tenaga pendidik seorang guru SD harus mampu berperan sebagai:
a) Pembimbing
Peran sebagai pembimbing merupakan peran yang sangat menentukan.
Sebagai pembimbing kita diharapkan mampu menjadi panutan, menjadi sosok
yang patut digugu dan ditiru, menguasai berbagai teknik untuk memberikan
bimbingan.
b) Pengajar

28

Sebagai seorang pengajar, guru harus menguasai materi, strategi, perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran, agar mampu menjalankan peran sebagai
pengajar dengan baik.
2) Peran Orang Tua dalam Pendidikan Sekolah Dasar
Berbicara tentang peran orang tua dalam pendidikan dasar, kita tentu tidak
dapat berpaling dari ketentuan-ketentuan yang sudah ada, terutama yang berkaitan
dengan penuntasan wajib bekajar dan ketentuan GBHN yang menyatakan bahwa
pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan
masyarakat. Dalam rangka penuntasan wajib belajar pada SD, peran orang tua
yang utama tentunya memasukkan anaknya yang berusia 6 tahun ke SD.
Peran orang tua lainnya adalah membantu penyelenggaraan pendidikan, dengan
cara bergabung dalam Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3) yang
dibentuk oleh sekolah dengan anggota dan pengurus para orang tua siswa.
3) Peran Masyarakat dalam Pendidikan Sekolah Dasar
Peran serta masyarakat dalam pendidikan SD sangat besar. Dalam BAB
XV Pasal 56 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional ayat 1, berbunyi “masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program
pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah.”.
Aturan yang berkaitan dengan syarat-syarat dan tata cara penyelenggaraan
pendidikan tercantum dalam PP No. 28/1990 BAB IV Pasal 5 ayat 1 menyebutkan
bahwa satuan pendidikan dasar oleh pemerintah atau masyarakat harus memenuhi
persyaratan tersedianya:
a) Sekurang-kurangnya sepuluh siswa.
b) Tenaga kependidikan terdiri atas sekurang-kurangnya seorang guru untuk
setiap kelas bagi sekolah dasar.
c) Kurikulum berdasarkan kurikulum nasional yang berlaku.
d) Sumber dana tetap yang menjamin kelangsungan penyelenggaraan pendidikan
dan tidak akan merugikan siswa.
e) Tempat belajar.
f) Buku pelajaran dan peralatan pendidikan yang diperlukan.

29

Dalam pendidikan, masyarakat juga berperan sebagai donatur bagi
berlangsungnya satuan-satuan pendidikan tertentu. Tentunya pengelola satuan
pendidikan harus bekerja sama dengan masyarakat terutama pengusaha dan para
dermawan, untuk memperoleh sumber dana dalam rangka perluasan kesempatan
belajar dan peningkatan mutu pendidikan (PP Nomor 28 Tahun 1990, Pasal 27).
Peran masyarakat yang tidak kalah penting lagi adalah mengidentifikasi anak usia
SD yang belum disekolahkan.
c. Tatanan Organisasi Pendidikan Sekolah Dasar
1) Instansi yang Bertanggung Jawab dalam Pendidikan Sekolah Dasar
Secara umum, sebagaimana halnya satuan pendidikan yang lain, yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan pendidikan SD adalah Menteri Pendidikan
dan kebudayaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 ayat 1 menyatakan bahwa
“pengelolaan sistem pendidikan nasional adalah tanggung jawab Menteri”.
Dalam penyelenggaraannya, PP No. 28/1990 menetapkan bahwa
penyelenggaraan sekolah dasar menjadi tangung jawab dua lembaga.
Pasal 9 Bab VI PP No. 28/1990 tentang pengelolaan, mencantumkan dua
ayat yang berkaitan dengan tanggung jawab ini.
Ayat (1):
“Pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga kependidikan,
kurikulum, buku pelajaran dan peralatan pendidikan dari satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah tanggung jawab
menteri”.
Ayat (2):
“Pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan gedung, serta penyediaan tanah
untuk sekolah dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah
tanggung jawab pemerintah daerah”.
Dari ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pendidikan
SD menjadi tanggung jawab bersama antara Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (Depdikbud) serta Departemen dalam Negeri (Pemerintah Daerah).

30

B. RINGKASAN
Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan
tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisien untuk
mencapai tujuan secara efektif. Namun demikian untuk mendapatkan pengertian
yang lebih komperhensif, diperlukan pemahaman tentang pengertian, proses dan
substansi pendidikan (Tim dosen 2011:86).
Terdapat 6 kategori untuk keterlibatan orang tua dan mayarakat yaitu
pengasuh anak, berkomunikasi, melakukan pekerjaan dengan sukarela, belajar
dirumah, pembuatan keputusan dan berkolaborasi dengan masyarakat. Orang tua
dapat memfasilitas pembelajaran dirumah dengan cara menciptakan lingkungan
yang mendukung pembelajaran dan membantu anak-anak mereka mengerjakan
pekerjaan rumah atau kegiatan yang berhubungan dengan sekolah dasar.
Sekolah dasar yang didukung oleh masyarakat adalah sekolah dasar yang
didalamnya seluruh anggota masyarakat termasuk pengelola, guru-guru, pegawai
sekolah dasar, orang tua, dan anggota masyarakat sekitar, berpartisipsi dalam
usaha untuk mencapai tujuan sekolah, yaitu meningkatkan performa siswa.
Sejak dicanangkan wajib belajar 6 tahun