Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna T (1)

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman
Kasma Rusdi (G11113006)
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2014
Abstrak
Warna hijau pada daun merupakan salah satu aplikasi dari pigmen klorofil.
Selain memberikan warna hijau pada daun, klorofil memiliki andil besar dalam
proses fotosintesis, tanpa adanya klorofil fotosintesis tidak mungkin terjadi, kondisi
ini terjadi karena klorofil memiliki sifat dapat menerima sinar cahaya dan dapat
mengembalikannya dalam kondisi gelombang yang berbeda. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pembentukan pigmen warna tanaman
pada cocor bebek. Hasil dari percobaan ini nenunjukkan bahwa sampel daun pertama
yang ditutupi dengan kertas jilid warna hitam mengalami perubahan warna daun, dari
warna hijau segar menjadi warna agak kekuning-kuningan. Sampel daun kedua yang
ditutupi dengan dengan kertas jilid juga mengalami perubahan warna daun, dari
warna hijau segar menjadi warna kekuning-kuningan. Begitupun dengan sampel daun
ketiga yang ditutupi dengan kertas jilid juga mengalami perubahan warna daun, dari
warna hijau segar menjadi warna kekuning-kuningan.
Kata Kunci: cahaya, Pigmen klorofil, tanaman cocor bebek.

PENDAHULUAN

Warna daun yang berbeda pada
setiap perlakuan (terang, ada sedikit
cahaya, dan gelap) yaitu hijau, hijau
kekuningan dan kuning menunjukkan
adanya
perbedaan
terhadap
penyerapan cahaya pada masingmasing tumbuhan. Warna kuning pada
daun terjadi karena kurangnya cahaya
yang masuk sehingga kecambah
mengalami
etiolasi,
yaitu
menguningnya daun dan batang
tumbuhan akibat pertumbuhan di
tempat gelap (kurang cahaya),
sedangkan warna hijau dan hijau
kekuningan menunjukkan adanya

penyerapan cahaya yang dilakukan

oleh daun tanaman. Kotiledon masih
ditemukan pada beberapa kecambah
yang telah tumbuh sebagai cadangan
makanan selama daun belum tumbuh
dan dapat melakukan fotosintesis
secara sempurna. Tanaman yang
berada di tempat gelap tidak dapat
melakukan fotosintesis karena tidak
mendapatkan cahaya matahari sama
sekali, sehingga tidak ada energi yang
dihasilkan dan tanaman menjadi
pucat.Tanaman di tempat gelap hanya
mendapat
energi
dari
kotiledon/endosperm, tetapi terbatas.
Jika energi sudah habis digunakan dan

tanaman
tetap

belum
dapat
berfotosintesis maka tanaman akan
mati.
Fotosintesis
merupakan
akrivitas kimiawi dari tumbuhan untuk
membentuk energi. Bebrapa faktor
yang mempengaruhi fotsintesis adalah
air, konsentrasi CO2 dan cahaya.
Cahaya tidak dapat dipisahkan dari
fotosintesis karena cahaya merupaka
bahan bakar untuk menghasilkan
karbohidrat dan Oksigen. Pada
dasarnya satu foton hanya dapat
diserap oleh satu molekul saja pada
waktu tertentu dan terjadinya eksitasi
pada suatu elektron
dalam suatu
molekul disebabkan oleh foton. Foton

akan menempati posisi pada kondisi
tereksitasi yang ditangkap oleh
molekul-molekul pigmen.
Pigmen –pigmen atau warnawarna pada tanaman terutama sayuran
dan buah-buahan memiliki perbedaan
warna yang disebabkan oleh pigmen
yang ada pada syuran atau buahbuahan tersebut. Bebrapa pigmen yang
banyak dan biasa terlihat seperti
klorofil, antosianin dan karotenoid
(Karoten dan xanotifil).
Warna
hijau
pada
daun
merupakan salah satu aplikasi dari
pigmen klorofil. Selain memberikan
warna hijau pada daun, klorofil
memiliki andil besar dalam proses
fotosintesis, tanpa adanya klorofil
fotosintesis tidak mungkin terjadi,

kondisi ini terjadi karena klorofil
memiliki sifat dapat menerima sinar
cahaya dan dapat mengembalikannya

dalam kondisi gelombang yang
berbeda. Klorofil dapat mengalami
degradasi warna yang awalnya
berwarna hijau dapat berubah menjadi
warna kuning. Pada kloroplas terdapat
pigmen-pigmen
lain
seperti
karotenoid.
Karotenoid
banyak
terdapat pada buah yang telah masak.
Klorofil terurai dan digantikan oleh
pgmen karotenoid dan menghasilkan
warna merah dan kuning. Lebih
spesifik lagi warna merah merupakan

hasil dari pigmen likopen, salah satu
anggota dari karoten.
Pigmen
karotenoid sering dikaitkan dengan
kadar vitamin A pada buah-buahan
dan ini benar adanya.
TINJAUAN PUSTAKA
Cahaya matahari merupakan
salah satu factor yang berperan penting
dalam laju fotosintesis. Cahaya
matahari berasal dari cahaya putih
yang dapat digunakan menjadi
komponen-komponen warna karena
panjang gelombang cahaya yang
berbeda untuk setiap warna yang
berbeda. Komponen-komponen warna
tersebut adalah merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu.
Fotosintesis merupakan suatu
proses biokimia yang dilakukan

tumbuhan, alga dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energy
terpakai dengan memanfaatkan energy
cahaya matahari. Proses fotosintesis
dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya cahaya dan pigmen (zat
warna). Apabila salah satu dari faktor
tersebut kurang tersedia, maka proses

fotosintesis
yang
terjadi
pada
tumbuhan akan terganggu. Bahkan
dalam keadaan yang sangat ekstrim,
hal ini dapat menghambat proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman. Cahaya dibutuhkan oleh

tanaman sebagai sumber energi
pemicu terjadinya proses fotosintesis.
Apabila kebutuhan cahaya tidak
terpenuhi, maka proses fotosintesis
akan berlangsung kurang maksimal.
Namun apabila cahaya yang tersedia
terlalu berlebihan dalam keadaan
kekeringan yang sangat ekstrim dapat
merusak daun sehingga proses
fotosintesispun tidak akan bisa
terlaksana.
Ketika energi cahaya ini
diterima oleh daun, pada saat inilah
pigmen daun menjalankan perannya.
Pigmen
daun
berfungsi
sebagai
penerima/penangkap
cahaya

dari
lingkungan yang kemudian digunakan
dalam proses fotosintesis. Jadi cahaya dan
pigmen ini merupakan dua komponen
yang
saling
berhubungan
dalam
menjalankan fungsinya untuk proses
fotosintesis. Unsur radiasi matahari

yang penting salah satunya adalah
intensitas cahaya. Tanaman akan
meningkatkan
laju
pertumbuhan
daunnya supaya bisa menangkap
cahaya secara maksimal sehingga
proses fotosintesis di dalam daun dapat
berjalan dengan lancar. Menurut

pendapat Fanindi et al., (2010) dalam
setyanti et al. (2013), apabila
lingkungan subur, air tersedia dan suhu
sesuai, maka cahaya matahari yang
merupakan
faktor
pembatas

pertumbuhan,
karena
terdapat
hubungan antara radiasi dan hasil
fotosintesis.
Hal ini juga didukung oleh
Sudiaji (2005) dalam Alamsjah (2010)
yang menyatakan cahaya mempunyai
peranan yang sangat penting terhadap
proses
fotosintesis
yang

mempengaruhi intensitas dan panjan
g gelombang. Apabila radiasi suatu
cahaya memilik panjang gelombang
dan energi yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman, maka proses
fotosintesis dapat berlangsung dengan
baik. Namun jika cahaya yang tersedia
di lingkungan memiliki panjang
gelombang yang tinggi (energi yang
dihasilkan terlalu rendah), maka proses
fotosintesis tidak akan terjadi secara
maksimal. Sedangkan apabila cahaya
yang ada di lingkungan memiliki
gelombang yang terlalu rendah (energi
yang dihsilkan terlalu tinggi), maka
proses fotosintesis tidak akan terjadi
karena energi yang terlalu tinggi dapat
merusak klorofil pada daun.
Jenis pigmen dalam tanaman
menentukan warna dari bahan tanaman
itu
sendiri.
Pigmen
antosianin
memberi warna jingga, merah, biru
laut dalam air dan peka dalam
perlakuan panas dan PH. Flavonoid
memberikan warna kuning dan tak
berwarna larut dalam air dan tahan
terhadap panas. Tanin memberikan
warna kuning atau tak berwarna
mempunyai sifat larut dalam air dan
tahan panas. Klorofil memberikan
warna hijau larut dalam air dan lemak

terhadap
panas.
karotenoid
memberikan warna kuning dan merah
mempunyai sifat larut dalam lemak
dan tahan panas. Xanton memberikan
warna kuning, larut dalam air dan
tahan panas.
Pigmen-pigmen yang ada pada
tanaman biasanya dijumpai dalam
plastid serta dalam vakuola. Salah satu
pigmen pada daun yaitu klorofil.
Klorofil ini terletak pada kloroplas.
Nama lain dari klorofi adalah zat hijau
daun. Adanya pigmen klorofil akan
memberi ciri warna hijau pada daun
dan atau batang tanaman. Menurut
Abidin, 1984, Lakitan, 2001 dalam
Widowati (2011), pigmen ini terdapat
di dalam kloroplas, yang akan
menyebabkan
sel-sel
memiliki
kemampuan menyerap energi cahaya.
sehingga terjadi proses fotosintesis
yang
menghasilkan
gula
atau
karbohidrat. Dan adapun sifat-sifat
kimia yang ada di dalam klorofil. Sifat
kimia klorofil, antara lain (1) tidak
larut dalam air, melainkan larut dalam
pelarut organik yang lebih polar,
seperti etanol dan kloroform; (2) inti
Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila
dalam suasana asam, sehingga
membentuk suatu persenyawaan yang
disebut feofitin yang berwarna coklat
Dwidjoseputro, 1994 (dalam Ai dan
Yunia, 2011).
Klorofil juga dapat dibagi
menjadi tiga jenis yaitu klorofil-a, b,
dan c. Ketiga jenis klorofil ini sangat
penting dalam proses fotosintesis

tumbuhan yaitu suatu proses yang
merupakan dasar dari pembentukan
zat-zat organik di alam(Rasyid, 2009).
Klorofil a dan b menunjukkan absorpsi
yang sangat kuat untuk panjang
gelombang biru dan ungu, jingga dan
merah (lembayung) dan menunjukkan
absorpsi yang sangat kurang untuk
panjang gelombang hijau dan kuning
hijau (500-600 nm) Sasmitamihardja
dan Siregar, 1996 ( dalam Ai,
2012).Selain pigmen klorofil pada
daun, daun juga mempunyai pigmen
lain, misalnya karoten (berwarna
jingga), xantofil (berwarna kuning),
dan antosianin (berwarna merah, biru,
atau
ungu,
tergantung
derajat
keasaman (Abdurahman, 2006).
Pigmen
antosianin
sering
muncul pada bagian mahkota bunga.
Pada daerah asam akan terdapat
mahkota bunga yang berwarna merah.
Jika tanaman tumbuh pada tempat
yang bersifat basa, maka mahkota
tanaman akan berwarna biru ataupun
ungu. Antosianin berperan aktif dalam
penangkapan
cahaya.
Antosianin
merupakan
golongan
senyawa
glikosida (Angkasa, dkk, 2007).
Flavonoid adalah pigmen yang
antara lain berupa antosianin yaitu
pigmen yang memberikan tampilan
warna ungu, biru, atau merah ;
antosianin
yaitu
pigmen
yang
memberikan warna kuning atau putih,
serta tanin pigmen yang tidak
berwarna atau berwarna coklat (Pitojo
dan Hesti, 2007)

METODOLOGI
Tempat dan waktu
Praktikum ini dilaksanakan di
Laboratorium 3 Fisiologi Tumbuhan
Jurusan Budidaya Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Makassar
pada hari selasa pukul 13.00 WITA
sampai selesai.
Alat dan bahan
Adapun alat yang digunakan pada
praktikum fotografi cahaya terhadap
pigmen warna tanaman adalah
gunting, selotip, label, alat tulis
menulis. Sedangkan bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah
tanaman cocor bebek, kertas hitam.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada
praktikum ini adalah. Membungkus
daun dengan mennggunakan kertas
jilid warna
hitam. Menyimpan
tanaman ditempat yang terkena sinara
matahari . Mengamati perubahan daun,
dan melakukan penyiraman setiap
hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 1.1 diperoleh
data bahwa sampel daun pertama yang
ditutupi dengan kertas jilid warna
hitam mengalami perubahan warna
daun, dari warna hijau segar menjadi
warna
agak
kekuning-kuningan.
Sampel daun kedua yang ditutupi
dengan dengan kertas jilid juga
mengalami perubahan warna daun,
dari warna hijau segar menjadi warna
kekuning-kuningan. Begitupun dengan

sampel daun ketiga yang ditutupi
dengan kertas jilid juga mengalami
perubahan warna daun, dari warna
hijau segar menjadi warna kekuningkuningan.
Pada pengamatan pengaruh
cahaya, daun cocor bebek yang
tertutupi
oleh
kertas
karbon
memberikan kondisi warna yang agak
kuat dibandingkan dengan daun cocor
bebek
tanpa ditutupi oleh kertas
karbon yang kondisinya sangat kuat.
Kondisi ini terjadi karena intensitas
cahaya yang masuk dan diserap oleh
daun berbeda, daun cococr bebek yang
tertutup oleh kertas karbon mendapat
sedikit cahaya karena terhalangi warna
hitam dari kertas karbon, sedangkan
daun cococr bebek
yang terbuka
leluasa mendapatkan intensitas cahaya
secara maksimal. Hal ini menghasilkan
pertumbuhan klorofil pada daun yang
tertutupi kertas karbon sedikit dan
menyebabkan warna dauin menjadi
kekuningan akibat degradasi klorofil.
Hal ini sesuai dengan pendapat
Nurshanti (2011), bahwa Cahaya
sangat besar artinya bagi tumbuhan,
terutama karena perannya dalam
kegiatan fisiologis seperti fotosintesis,
respirasi,
pertumbuhan
serta
pembuangaan,
pembukaan
dan
penutupan stomata, perkecambahan
dan pertumbuhan tanaman. Penyinaran
matahari mempengaruhi pertumbuhan,
reproduksi dan hasil tanaman melalui
prose fotosintesis.

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Pengaruh Cahaya Terhadap Perubahan Warna Daun
Tanaman Cocor Bebek
Sampel Daun
Keterangan
Pertama
Sampel daun pertama yang ditutupi dengan
kertas

jilid

warna

hitam

mengalami

perubahan warna (memudar)
Dua

Sampel daun kedua yang ditutupi dengan
kertas

jilid

warna

hitam

mengalami

perubahan warna (memudar).
Tiga

Sampel daun kedua yang ditutupi dengan
kertas

jilid

warna

hitam

mengalami

perubahan warna (memudar).
Sumber data primer setelah diolah, 2014.

PENUTUP

Saran

Kesimpulan

Praktikan
harus
lebih
mempersiapkan bahan-bahannya dengan
baik agar praktikum berjalan sesuai
dengan harapan. Apabila salah satu bahan
kurang siap maka hasil pengamatan
kurang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil dan pembahasan,
maka dapat disimpulkan bahwa. Dalam
proses
fotosintesis,
tanaman
membutuhkan unsur hara, air, cahaya
matahari dan CO2 sebagai bahan utama
dalam prosesnya. Cahaya merupakan
faktor utama sebagai energi dalam
fotosintesis, untuk menghasilkan energi.
Kekurangan cahaya akan mengganggu
proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung
pada jenis tumbuhan. Semua tumbuhan
mampu berfotosintesis karena memiliki
seperangkat
pigmen
fotosintesis
yangdibutuhkan.Salah satu jenis pigmen
sangat
penting
pada
perangkat
fotosintesis adalah klorofil.