Oleh FADILA ARIESTA 2008 05336 PROGRAM S
PENGARUH KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI, DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ( Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Pasaman Barat)
Oleh: FADILA ARIESTA 2008 / 05336 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
Wisuda Periode Maret 2013
Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
( Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Pasaman Barat)
Fadila Ariesta Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji : (1) Pengaruh kualitas sumberdaya manusia terhadap keterandalan. (2) Pengaruh kualitas sumberdaya manusia terhadap ketepatwaktuan. (3) Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap keterandalan. (4) Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap ketepatwaktuan. (5) Pengaruh pengendalian intern akuntansi terhadap keterandalan. Jenis peneitian ini digolongkan penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah bagian akuntansi/ penatausahaan keuangan pada SKPD di Kabupaten Pasaman Barat yang berjumlah 38 SKPD. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Metode pengumpulan data adalah dengan penyebaran kuesioner. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi berganda dengan uji t.
Hasil dari penelitian ini adalah pada pengujian pertama didapatkan hasil bahwa kualitas sumberdaya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keterandalan. Pada pengujian kedua didapatkan hasil bahwa kualitas sumberdaya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap ketepatwaktuan.
Bagi instansi pemerintahan diharapkan agar dapat meningkatkan kualitas kinerjanya dalam hal pengelolaan keuangan dengan memperhatikan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki serta didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi seoptimal mungkin dan adanya rancangan pengendalian intern akuntansi yang memadai agar menghasilkan laporan keuangan pemerintah daerah yang bernilai yaitu keterandalan dan ketepatwaktuan.
Kata kunci : Keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan
Abstract
The purpose of this research is (1) the influences of the quality human resources to the reliability, (2) the influences of the quality human resources to the timeliress, (3) the influences of the use of information technology to the reliability, (4) the influences of the use of information technology to the timeliress, (5) the influences of the controlling intern accountancy to the reliability. This research is causative research. The population of this research is accountancy/ clerical of financial in SKPD kabupaten Pasaman Barat that are amounted to 38 SKPD. This research used total sampling method to taking the sample. The method of collecting the data is using questioner. The methods of analysis of the data are using divide regression with testing t.
The results of this study is the first test showed that the quality human resources, used of information technology, and controlling intern accountancy significantly influence the reliability. In the second test showed that the quality human resources and used of information technology significantly influence the timeliness.
For the government agency can be improved the quality of credibility on financial organizing with utilization of information technology be optimum and controlling intern accountancy design availability which are produce financial region government reported with high value that is reliability and timeliress.
Key words : Reliability and timeliress of financial reporting
1. Pendahuluan
Konseptual Akuntansi Pemerintahan terdiri Meningkatnya tuntutan masyarakat ter- dari: (1) relevan, (2) andal, (3) dapat hadap penyelenggaraan pemerintahan yang dibandingkan, (4) dapat dipahami. baik, telah mendorong pemerintahan pusat dan
Fenomena pelaporan keuangan peme- pemerintahan daerah untuk menerapkan rintahan daerah kabupaten/ kota di Sumbar akuntabilitas publik. Akuntabilitas pablik dapat 2010 ternyata belum ada perbaikan di- diartikan sebagai bentuk kewajiban memper- bandingkan tahun 2009, sehingga hasil tanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan penilaian oleh BPK masih tetap memberikan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai Opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian). tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Kesalahan yang ditemukan tim BPK sesuai sebelumnya melalui suatu media pertanggung- standar akuntansi yang berlaku di Indonesia jawaban yang dilaksanakan secara periodik yaitu masih ada juga perjalanan dinas fiktif. (Mardiasmo,2006)
Misalnya ada tiket dan agenda perjalanan, tapi Sebagai salah satu bentuk pertanggung- kenyataannya tidak. Kesalahan lainnya yaitu jawaban dan penyelenggaran pemerintah yang kesalahan penganggaran belanja, misalnya diatur dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun belanja modal dianggarkan dalam belanja 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- barang dan jasa. Kemudian kesalahan inven- undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang taris/ revaluasi aset terutama yang tidak masuk Pemerintah Daerah, upaya untuk meujudkan kelompok aset tetap, pengelolaan dan pena- transparansi dan akuntabilitas pengelolaan tausahaan persediaan (Padang, Haluan. 2011). keuangan pemerintah, baik pemerintah pusat
Selain itu, Laporan Keuangan Pemerintah maupun pemerintah daerah adalah dengan Kabupaten Pasaman Barat selama tujuh tahun menyampaikan laporan pertanggungjawaban berturut-turut memperoleh opini disclaimer. berupa laporan keuangan.
Untuk itu Pemerintahan Kabupaten Pasaman Informasi yang bermanfaat bagi para Barat berupaya memperbaiki opini disclaimer pemakai adalah informasi yang mempunyai yang diperoleh pada LKPD tahun sebelumnya, nilai (Suwardjono,2005). Informasi akan ber- terbukti LKPD Kabupaten Pasaman Barat manfaat kalau informasi tersebut dapat mampu memperoleh opini Wajar Dengan mendukung pengambilan keputusan dan andal. Pengecualian (WDP) untuk LKPD tahun 2010 Oleh karena itu, pemerintah wajib memper- dan 2011. Meski demikian Pemerintah hatikan informasi yang disajikan dalam laporan Kabupatan Pasaman Barat tetap berupaya keuangan untuk keperluan perencanaan, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pengendalian dan pengambilan keputusan.
yang menyusun LKPD sesuai dengan kualitas Kebermanfaatan merupakan suatu karak- pengelolaan keuangan daerah dan sesuai teristik yang hanya dapat ditentukan secara dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, guna kualitatif
dengan meningkatkan kualitas opini Wajar Tanpa keputusan, pemakai dan keyakinan pemakai Pengecualian (WTP) yang menjadi target terhadap informasi. Oleh karena itu, kriteria ini Pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat. secara umum disebut dengan karakteristik Selain itu, Keterlambatan pencairan dana di- kualitatif atau kualitas informasi. Peraturan sebabkan adanya kelambanan dalam membuat Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang laporan penggunaan anggaran. Kebanyakan Standar Akuntansi Pemerintahan menyebutkan dinas, badan, kantor dan bagian di Kabupateb bahwa kriteria kualitas informasi yang men- Pasaman Barat membuat laporan keuangan jadikan informasi dalam laporan keuangan pada akhir tahun, yang mengakibatkan pemerintah mempunyai nilai atau manfaat pencairan dana terlambat dan mengganggu sebagaimana disebutkan dalam Kerangka program yang ada (koranpadang.com.2011).
dalam
hubungannya
Berdasarkan fenomena tersebut dapat masalah teknis akuntansi, yaitu bagaimana dinyatakan bahwa laporan keuangan peme- mencatat transaksi dan menyajikan laporan rintah masih belum seluruhnya memenuhi keuangan, namun yang lebih penting adalah kriteria keterandalan dan ketepatwaktuan. bagaimana menentukan kebijakan akuntansi
Mengingat keterandalan dan ketepatwaktuan ( accounting policy ), perlakuan akuntansi untuk informasi laporan keuangan merupakan wujud suatu transaksi ( accounting treatment ), pilihan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan akuntansi ( accounting choice ), dan mendesain publik dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah atau menganalisis sistem akuntansi yang ada. Nomor 24 Tahun 2005 yang merupakan dua Kebijakan untuk melakukan aktivitas tersebut unsur nilai informasi yang penting terkait tidak dapat dilakukan oleh orang (pegawai) dengan pengambilan keputusan berbagai pihak. yang tidak memiliki pengetahuan di bidang Menurur Suwardjono, 2005, keterandalan akuntansi (Forum Dosen Akuntansi Sektor adalah kemampuan informasi untuk memberi Publik, 2006). Oleh karena itu diperlukan keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau sumberdaya manusia yang kompeten sehingga valid. Sedangkan ketepatwaktuan adalah ter- menghasilkan laporan
keuangan yang sedianya informasi bagi pembuat keputusan berkualitas dan bernilai informasi. pada saat dibutuhkan sebelum informasi
Hal kedua yang mungkin mempengaruhi tersebut kehilangan kekuatan untuk mem- keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan pengaruhi keputusan.
keuangan pemerintah adalah pemanfaatan Hal pertama yang mempengaruhi keter- teknologi informasi. Seperti kita ketahui bahwa andalan dan ketepatwaktuan pelaporan total volume Anggaran Pendapatan dan Belanja keuangan pemerintah adalah kualitas sumber- Negara/Daerah (APBN/D) dari tahun ke tahun daya manusia. Menurut Wahyono (2004:12) menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Dari dalam menghasilkan suatu informasi yang sisi akuntansi hal tersebut menunjukkan bahwa bernilai (keterandalan), disini menyangkut dua volume transaksi keuangan pemerintah juga elemen pokok yaitu informasi yang dihasilka menunjukkan kuantitas yang semakin besar dan dan sumberdaya yang menghasilkannya. kualitas yang semakin rumit dan kompleks. Sumberdaya manusia yang pengguna sistem Peningkatan volume transaksi yang semakin dituntut untuk memiliki tingkat keahlian besar dan semakin kompleks tentu harus diikuti akuntansi yang memadai atau paling tidak dengan peningkatan kemampuan pengelolaan memiliki kemauan untuk terus belajar dan keuangan pemerintah. Untuk itu Pemerintah mengasah kemampuan di bidang akuntansi. Di dan Pemerintah Daerah berkewajiban untuk sini kemampuan sumberdaya manusia itu meng-embangkan dan memanfaatkan kemajuan sendiri sangat berperan dalam menghasilkan teknologi informasi untuk meningkatkan informasi yang bernilai (keterandalan dan kemampuan mengelola keuangan daerah, dan ketepatwaktuan).
menyalurkan Informasi Keuangan Daerah Saat ini secara bertahap pemerintah kepada pelayanan publik. Kewajiban peman- berpindah meninggalkan sistem akuntansi faatan teknologi informasi oleh Pemerintah dan single entry menjadi double entry karena Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan
penggunaan single entry tidak dapat Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem memberikan informasi yang komprehensif dan Informasi Keuangan Daerah yang merupakan mencerminkan kinerja yang sesungguhnya. pengganti dari PP No. 11 Tahun 2001 tentang Basis akuntansi yang diterapkan pun meng- Informasi Keuangan Daerah. alami perubahan dari basis kas ( cash basis ) ke
Menurut Jogiyanto (1995:41) informasi basis akrual ( accrual basis ). Permasalahan yang tepat waktu yang merupakan bagian dari penerapan basis akuntansi bukan sekedar nilai informasi (ketepatwaktuan) dapat dicapai Menurut Jogiyanto (1995:41) informasi basis akrual ( accrual basis ). Permasalahan yang tepat waktu yang merupakan bagian dari penerapan basis akuntansi bukan sekedar nilai informasi (ketepatwaktuan) dapat dicapai
nologi informasi terhadap ketepatwaktuan produk dari sistem teknologi informasi.
pelaporan keuangan pemerintahan daerah? Teknologi informasi berperan dalam menye- 5. Sejauhmana pengaruh pengendalian intern
diakan informasi yang bermanfaat bagi para akuntansi terhadap keterandalan pelaporan pengambil keputusan di dalam organisasi
keuangan pemerintahan daerah? termasuk dalam hal pelaporan sehingga men-
Penelitian ini diharapkan dapat mem- dukung proses pengambilan keputusan dengan berikan kontribusi bagi berbagai pihak: lebih efektif. Suatu teknologi informasi terdiri 1. Bagi Penulis, Menambah ilmu pengetahuan dari perangkat keras, perangkat lunak,
dan wawasan serta akan memberikan peng- manajemen data, dan jaringan (Widjajanto
alaman dalam pengembangna kemampuan 2001:89).
ilmiah khususnya pada penelitian tentang Tersedianya sumberdaya manusia yang
Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia, berkualitas dan didukung adanya teknologi
Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan informasi diharapkan dapat membantu dalam
Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap proses pelaporan keuangan sehingga dapat
Nilai Informasi Pelaporan Keuangan menghasilkan laporan keuangan yang handal
Pemerimtahan Daerah. dan tepat waktu. Akan tetapi selain sumber- 2. Bagi Akademisi, Memberikan tambahan
daya manusia dan teknologi informasi tersebut wacana penelitian empiris bagi akademisi ada hal penting lain yang harus diperhatikan
dan pertimbangan untuk melakukan yaitu pengendalian intern akuntansi. Pengen-
penelitian- penelitian selanjutnya. dalian intern akuntansi berfungsi untuk 3. Bidang Teoritis, Hasil penelitian ini
mengatur tehnik akuntansi seperti perubahan diharapkan dapat bermanfaat guna meng- dalam pendekatan sistem akuntansi dan
embangkan literatur ilmu akuntansi prosedur pencatatan, dokumen dan formulir 4. Bagi Pemerintah Daerah, Memberikan
yang digunakan, fungsi-fungsi otorisasi untuk masukan yang berguna agar dapat me- tujuan pengendalian intern, laporan serta peng-
nyajikan laporan keuangan yang sesuai awasan. Fungsi pengendalian intern tersebut
dengan ketentuan dan peraturan perundang- dapat membantu sumber daya manusia untuk
undangan yang berlaku. mengetahui batasan-batasan dan hak-hak dalam bekerja serta teknologi informasi seperti apa
yang bisa dimanfaatkan untuk membantu 2. Kajian Teori, Kerangka Konseptual Dan
pekerjaannya tersebut.
Hipotesis
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
peneliti merumuskan masalah penelitian ini Pelaporan Keuangan Pemerintah
sebagai berikut : Menurut suwardjono (2005) pelaporan
1. Sejauhmana pengaruh kualitas sumberdaya keuangan adalah struktur dan proses akuntansi manusia terhadap keterandalan pelaporan yang menggambarkan bagaimana informasi keuangan pemerintahan daerah?
keuangan disediakan dan dilaporkan untuk
2. Sejauhmana pengaruh kualitas sumberdaya mencapai tujuan ekonomik dan sosial negara. manusia terhadap ketepatwaktuan pe- Sedangkan menurut FASB dalam Statement laporan keuangan pemerintahan daerah?
Offinancial Accounting Concepts mengartikan
3. Sejauhmana pengaruh pemanfaatan tek- pelaporan keuangan sebagai sistem dan sarana nologi informasi terhadap keterandalan penyampaian informasi tentang segala kondisi pelaporan keuangan pemerintahan daerah?
dan kinerja perusahaan terutama dari segi dan kinerja perusahaan terutama dari segi
datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
Nilai Informasi
c) Tepat waktu ( timeliness ). Informasi Menurut Suwardjono (2005:111) nilai
yang disajikan secara tepat waktu dapat informasi adalah kemampuan informasi untuk
berpengaruh dan berguna dalam peng- meningkatkan pengetahuan dan keyakinan
ambilan keputusan.
pemakai dalam pengambilan keputusan.
d) Lengkap, yaitu mencakup semua Suwardjono (2005:165) agar manfaat dan
informasi akuntansi yang dapat tujuan penyajian laporan keuangan pemerintah
mempengaruhi pengambilan keputusan. dapat dipenuhi maka informasi yang disajikan
Informasi yang melatarbelakangi setiap merupakan informasi yang bermanfaat bagi
butir informasi utama yang termuat pihak yang berkepentingan dengan informasi
dalam laporan keuangan diungkapkan tersebut. Informasi akan bermanfaat kalau
dengan jelas agar kekeliruan dalam informasi dapat dipahami dan digunakan oleh
penggunaan informasi tersebut dapat para pemakai serta informasi juga bermanfaat
dicegah. kalau pemakai mempercayai informasi 2. Andal, yaitu informasi dalam laporan tersebut.
keuangan bebas dari pengertian yang Informasi yang bermanfaat bagi para
menyesatkan dan kesalahan material, dapat pemakai adalah informasi yang mempunyai
diandalkan pemakainya sebagai penyajian nilai. Agar informasi tersebut dapat mendukung
yang jujur, dari yang seharusnya disajikan dalam pengambilan keputusan dan dapat
atau yang secara wajar diharapkan dapat dipahami oleh para pemakai, maka informasi
disajikan. Informasi yang andal memenuhi akuntansi harus mempunyai beberapa karak-
karakteristik berikut:
teristik kualitatif yang disyaratkan. Karak-
a) Penyajian jujur. Informasi meng- teristik kualitatif laporan keuangan adalah
gambarkan dengan jujur transaksi serta ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan
peristiwa lainnya yang seharusnya dalam informasi akuntansi sehingga dapat
disajikan atau secara wajar dapat di- memenuhi tujuannya. Adapun karakteristik
harapkan untuk disajikan. kualitatif laporan keuangan pemerintah antara
b) Dapat diverifikasi ( verifiability ). Infor- lain (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
masi yang disajikan dalam laporan 2005) :
keuangan dapat diuji, dan apabila
1. Relevan, yaitu informasi yang termuat di pengujian dilakukan lebih dari sekali dalamnya dapat mempengaruhi keputusan
oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap pengguna dengan membantu mereka
menunjukkan simpulan yang tidak mengevaluasi peristiwa masa lalu atau
berbeda jauh.
masa kini dan memprediksi masa depan,
c) Netralitas, yaitu informasi diarahkan serta mengoreksi hasil evaluasi mereka di
pada kebutuhan umum dan tidak masa lalu. Informasi yang relevan memiliki
berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. unsur-unsur berikut :
3. Dapat dibandingkan, Informasi yang
a) Manfaat umpan balik ( feedback value ). termuat dalam laporan keuangan akan lebih Informasi memungkinkan pengguna
berguna jika dapat dibandingkan dengan untuk menegaskan alat mengoreksi
laporan keuangan periode sebelumnya atau ekspektasi mereka di masa lalu.
laporan keuangan entitas pelaporan lain
b) Manfaat prediktif ( predictive value ).
pada umumnya.
Informasi dapat membantu pengguna
4. Dapat dipahami, Informasi yang disajikan Pengendalian Intern Akuntansi
dalam laporan keuangan dapat dipahami Pengendalian intern menurut Permendagri oleh pengguna dan dinyatakan dalam No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman bentuk serta istilah yang disesuaikan Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan dengan batas pemahaman para pengguna.
proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian
Kualitas Sumberdaya Manusia
tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari Kualitas sumberdaya manusia adalah keterandalan laporan keuangan, efisiensi dan kemampuan sumberdaya manusia untuk
efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang serta dipatuhinya peraturan perundang- diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, undangan. Ada tiga fungsi yang terlihat dari pelatihan, dan pengalaman yang cukup definisi tersebut yaitu: (a) keterandalan memadai (Widodo, 2001 dalam Arfianti, 2011). pelaporan keuangan,(b) efisiensi dan efektivitas
Menurut Tjiptoherijanto (2001) dalam operasi, dan (c) kepatuhan terhadap ketentuan Alimbudiono & Fidelis (2004), untuk menilai dan peraturan perundang-undangan yang kapasitas dan kualitas sumber daya manusia berlaku. Fungsi pertama dilakukan untuk men- dalam melaksanakan suatu fungsi, termasuk cegah terjadinya inefisiensi dan dinamakan akuntansi, dapat dilihat dari level of pengendalian intern akuntansi, sedangkan responsibility dan kompetensi sumberdaya fungsi kedua dan ketiga dilakukan secara tersebut. Tanggung jawab dapat dilihat dari khusus untuk meningkatkan efisiensi ope- atau tertuang dalam deskripsi jabatan. rasional dan mendorong dipatuhinya kebijakan Deskripsi jabatan merupakan dasar untuk manajemen dan dinamakan pengendalian intern melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa administratif. adanya deskripsi jabatan yang jelas, sumber-
daya tersebut tidak dapat melaksanakan Penelitian Terdahulu.
tugasnya dengan baik. Sedangkan kompetensi Arfianti (2011) melakukan penelitian dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, tentang
Faktor-Faktor Yang pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti, dan Mempengaruhi Keandalan Dan Timeliness dari keterampilan yang dinyatakan dalam Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum” pelaksanaan tugas.
“Analisis
(Studi Pada Blu Di Kota Semarang). Variabel independen yang digunakan kualitas sumber
Pemanfaatan Teknologi Informasi
pemanfaatan teknologi Menurut Jugiyanto (12:1995) pemanfaatan informasi, pengendalian intern akuntansi, dan adalah perilaku karyawan teknologi dalam komitmen organisasi. Variabel Dependen yang tugasnya, pengukurannya berdasarkan freku- digunakan adalah Keandalan Dan Timeliness ensi penggunaan dalam diversitas aplikasi yang Pelaporan Keuangan. Hasil penelitian tersebut dijalankan. Pemanfaatan teknologi informasi menyimpulkan bahwa kualitas sumber daya merupakan manfaat yang diharapkan oleh manusia, komunikasi, sarana pendukung, dan penggunaan teknologi informasi dalam komitmen organisasi secara simultan berpeng- melaksanakan tugas, pengukurannya berdasar- aruh positif secara signifikan terhadap Ke- kan frekuensi penggunaan dan diversitas andalan Dan Timeliness Pelaporan Keuangan. aplikasi yang dijalankan. Menurut Jugiyanto
daya manusia,
Harifan (2007) melakukan penelitian (1995:7) bahwa aplikasi teknologi sangat tentang “Pengeruh Kapasitas Sumbsrdaya berperan dalam pengelolaan informasi yang Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap manajemen.
Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Peme- Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Peme-
Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern nyimpulkan bahwa sumber daya manusia dan Akuntansi, sedangkan variabel dependen pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh adalah Nilai Informasi Pelaporan Keuangan positif signifikan terhadap keterandalan pe- Pemerintah Daerah. Hasil penelitian tersebut laporan keuangan pemerintah daerah melalui menyimpulkan bahwa Sumber daya Manusia, pengendalian intern akuntansi. Pemanfaatan Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengen- teknologi informasi berpengaruh positif dalian Intern Akuntansi berpengeruh positif signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan dan signifikan terhadap Nilai Informasi Pe- keuangan pemerintah daerah, sedangkan laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
sumberdaya manusia tidak memiliki pengaruh Indriasari
tentang positif signifikan terhadap ketepatwaktuan “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, pelaporan keuangan pemerintah daerah.
meneliti
Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan
Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Nilai Pengembangan Hipotesis Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah 1. Pengaruh Kualitas SumberDaya Man-
Daerah (Studi pada Pemerintah Kota
usia terhadap Keterandalan Pelaporan
Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir)”.
Keuangan Pemerintah Daerah
Variabel independen yang digunakan adalah Apabila sumber daya manusia yang kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan melaksanakan sistem akuntansi tidak memiliki teknologi informasi, dan pengendalian intern kapasitas dan kualitas yang disyaratkan, maka akuntansi, sedangkan variabel yang dipeng- akan menimbulkan hambatan dalam pe- aruhi adalah nilai informasi pelaporan laksanaan fungsi akuntansi, dan akhirnya keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian informasi akuntansi sebagai produk dari sistem menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi akuntansi, kualitasnya menjadi buruk. Infor- informasi dan pengendalian intern akuntansi masi yang dihasilkan menjadi informasi yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kurang atau tidak memiliki nilai, diantaranya keterandalan pelaporan keuangan pemerintah adalah keterandalan. daerah, sedangkan kapasitas sumberdaya
Berdasarkan uraian tersebut, diduga manusia tidak memiliki pengaruh. Selanjutnya, terdapat hubungan positif antara kualitas pemanfaatan teknologi informasi dan kapasitas sumber daya manusia terhadap keterandalan sumberdaya manusia berpengaruh positif dan pelaporan keuangan pemerintah daerah signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan sehingga hubungan tersebut dihipotesiskan : keuangan pemerintah daerah.
H1 : Kualitas sumberdaya manusia berpeng- Winidyaningrum (2010) melakukan pene-
aruh positif terhadap keterandalan pe- l itian tentang “Pengaruh Sumberdaya Manusia
laporan keuangan pemerintah daerah dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap
Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan 2. Pengaruh Kualitas SumberDaya Manu-
Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel
sia terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan
Intervening Pengendalian Intern Akuntansi
Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Empiris di Pemda Subosukawono- Pegawai yang memiliki pemahaman yang sraten)”. Variabel independen yang digunakan rendah terhadap tugas dan fungsinya, serta
adalah sumber daya manusia dan pemanfaatan hambatan yang ditemukan dalam pengolahan teknologi informasi, dengan pengendalian data akan berdampak pada penyajian laporan intern akuntansi sebagai variabel intervening. keuangan. Keterlambatan penyajian laporan Sedangkan variabel yang dipengaruhi adalah keuangan berarti bahwa laporan keuangan adalah sumber daya manusia dan pemanfaatan hambatan yang ditemukan dalam pengolahan teknologi informasi, dengan pengendalian data akan berdampak pada penyajian laporan intern akuntansi sebagai variabel intervening. keuangan. Keterlambatan penyajian laporan Sedangkan variabel yang dipengaruhi adalah keuangan berarti bahwa laporan keuangan
pengaruh positif terhadap keterandalan waktuan.
pelaporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian tersebut, diduga
terdapat hubungan positif antara kualitas 4. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Infor-
sumber daya manusia dengan ketepatwaktuan
masi terhadap Ketepatwaktuan Pela-
pelaporan keuangan pemerintah daerah,
poran Keuangan Pemerintah Daerah
sehingga hubungan tersebut dihipotesiskan : Selain keterandalan hasil operasi dan H2 : Kualitas sumberdaya manusia berpeng- kemampuan untuk mengurangi human error , aruh positif terhadap ketepatwaktuan Manfaat lain yang ditawarkan dalam peman- pelaporan keuangan peme-rintah daerah.
faatan teknologi informasi adalah kecepatan dalam pemrosesan informasi. Sistem akuntansi
3. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Infor- di Pemerintah Daerah sudah pasti memiliki masi terhadap Keterandalan Pelaporan transaksi yang kompleks dan besar volumenya.
Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi infor- Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah masi akan sangat membantu mempercepat Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem proses pengolahan data transaksi dan penyajian Informasi Keuangan Daerah disebutkan bahwa laporan keuangan, sehingga laporan keuangan Pemerintah
Keuangan Pemerintah Daerah
Daerah tersebut tidak kehilangan nilai informasi yaitu berkewajiban untuk mengembangkan dan ketepatwaktuan. memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
dan
Pemerintah
Berdasarkan uraian tersebut, terdapat untuk meningkatkan kemampuan mengelola hubungan positif antara pemanfaatan teknologi keuangan daerah, dan menyalurkan Informasi informasi terhadap ketepatwaktuan pelaporan Keuangan Daerah kepada pelayanan publik. keuangan pemerintah daerah, sehingga hub- Dengan kemajuan teknologi informasi yang ungan tersebut dihipotesiskan : pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, H4 : Pemanfaatan teknologi informasi ber- maka dapat membuka peluang bagi berbagai
pengaruh positif terhadap ketepatwaktuan pihak untuk mengakses, mengelola, dan
pelaporan keuangan pemerintah daerah. mendayagunakan informasi keuangan daerah
secara cepat dan akurat. Penelitian yang 5. Pengaruh Pengendalian Intern Akun-
berhubungan dengan pemanfaatan sistem
tansi terhadap Keterandalan Pelaporan
informasi dan teknologi informasi pada
Keuangan Pemerintah Daerah
organisasi sektor publik menunjukkan bahwa Masih ditemukannya penyimpangan dan pengolahan data dengan memanfaatkan kebocoran di dalam laporankeuangan oleh teknologi informasi (komputer dan jaringan) BPK, menunjukan bahwa Laporan Keuangan akan memberikan banyak keunggulan baik dari Pemerintah
belum memenuhi sisi keakuratan/ketepatan hasil operasi maupun karakteristik/ nilai informasi yang disyaratkan, predikatnya sebagai mesin multiguna, multi- yaitu keterandalan. Hasil evaluasi pemeriksaan processing (Indriasari, 2008) . Pemanfaatan oleh BPK menunjukkan bahwa masih terdapat teknologi informasi juga akan mengurangi LKPD yang memperoleh opini Tidak Wajar kesalahan yang terjadi.
Daerah
dan memerlukan perbaikan pengendalianintern Berdasarkan uraian tersebut diduga terdapat dalam hal keandalan informasi yang disajikan hubungan positif antara pemanfaatan teknologi dalam laporan keuangan. informasi dengan keterandalan pelaporan
Berdasarkan uraian tersebut, diduga keuangan pemerintah daerah, sehingga terdapat hubungan positif antara pengendalian hubungan tersebut dihipotesiskan :
intern akuntansi dengan keterandalan pelaporan intern akuntansi dengan keterandalan pelaporan
langsung dari responden. Metode pengumpulan H5 : Pengendalian intern akuntansi berpeng- data yaitu dengan penyebaran kuesioner. aruh positif terhadap keterandalan pela-
Sebelum dilakukan uji asumsi klasik poran keuangan pemerintah daerah.
terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji
Gambar
reabilitas. Uji asumsi klasik terdiri dari uji
Kerangka Konseptual
Normalitas, uji Multikolinearitas dan uji
Model I
Heteroskedastisitas. Teknik analisis data meng- Kualitas
gunakan analisis deskriptif dan metode analisis Sumberdaya yang digunakan adalah regresi berganda, Uji F,
Manusia Uji koefisien determinasi, dan Uji t.
Keterandalan
Pemanfaatan Pelaporan
Definisi Operasional
Teknologi
Informasi Keuangan
Kualitas Sumberdaya Manusia
Pemerintah Derah
Kualitas sumberdaya manusia adalah kema- Pengendalian mpuan sumberdaya manusia untuk melaksana-
Intern
kan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan,
Akuntansi
Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, dan pengalaman yang cukup memadai. Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pengendalian Intern akuntansi, terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi adalah Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah
manfaat yang diharapkan oleh pengguna tekno- Daerah
logi informasi dalam melaksanakan tugasnya.
Model I Pengendalian Intern Akuntansi
Kualitas Pengendalian intern akuntansi adalah
Sumberdaya Ketepatwaktuan
bagian dari pengendalaian intern yang meliputi Manusia
Pelaporan
rencana organisasi, prosedur dan catatan yang
Keuangan
dirancang untuk menjaga keterandalan data
Pemanfaatan
Pemerintah Derah
Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, terhadap
Nilai Informasi Pelaporan Keuangan
Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Nilai informasi pelaporan Keuangan adalah
Daerah. kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam
3. Metode Penelitian
pengambilan keputusan.
Jenis penelitian ini digolongkan penelitian
4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Kausatif. Populasi yang digunakan dalan
penelitian ini adalah bagian akuntansi/ Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian
penatausahaan keuangan SKPD di Kabupaten
1. Uji Validitas
Pasaman Barat. Penelitian ini menggunakan Untuk melihat validitas dari masing- metode total sampling dikarenakan populasinya masing item kuesioner, digunakan Corrected
kurang dari 100 subjek. Responden dalam item-Total Colleration . Jika r hitung >r tabel , maka penelitian ini adalah kepala dan staf sub bagian data dikatakan valid, dimana r tabel untuk N=64 akuntansi/ penatausahaan keuangan. Jenis data adalah 0,2075. Sedangkan untuk uji yang di pakai adalah data Subjek. Sumber data reabilitasnya dapat dinyatakan reliabel jika kurang dari 100 subjek. Responden dalam item-Total Colleration . Jika r hitung >r tabel , maka penelitian ini adalah kepala dan staf sub bagian data dikatakan valid, dimana r tabel untuk N=64 akuntansi/ penatausahaan keuangan. Jenis data adalah 0,2075. Sedangkan untuk uji yang di pakai adalah data Subjek. Sumber data reabilitasnya dapat dinyatakan reliabel jika
multikolinearitas.
Dari Tabel dapat dilihat nilai terkecil dari
3. Uji Heterokedastisitas
Untuk mendeteksi adanya heterokeda- masing-masing instrumen: Untuk instrumen stisitas digunakan uji gleyser . Pada uji ini Keterandalan Pelaporan Keuangan Peme- apabila hasilnya sig > 0,05 maka tidak terdapat rintahan Daerah nilai terkecil 0,547, Ketepat- gejala heterokedastisitas. waktuan Pelaporan Keuangan Pemerintahan
Corrected Item-Total Correlation untuk
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat Daerah nilai terkecil 0,265, Kualitas Sumber- dilihat tingkat signifikansi > α 0,05, sehingga daya Manusia nilai terkecil 0,210, Pemanfaatan dapat disimpulkan bahwa model regresi yang Teknologi Informasi nilai terkecil 0,357, dan digunakan dalam penelitian ini terbebas dari Pengendalian Intern Akuntansi nilai terkecil heteroskedastisitas. 0,227.
2. Uji Reliabilitas
Uji Model
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui 1. Uji Koefisien Determinasi
sejauhmana hasil penelitian tetap konsisten. Koefisien Determinasi bertujuan untuk Keandalan konsistensi antar item atau koefisien melihat seberapa kuat model yang dihasilkan keandalan Cronbach’s Alpha yang terdapat dari variabel penelitian ini. Hal ini meng- pada tabel di atas yaitu instrumen variabel indikasikan bahwa kontribusi variabel bebas Untuk instrumen Keterandalan Pelaporan Ke- yaitu: Kualitas Sumberdaya Manusua, Peman- uangan Pemerintahan Daerah nilai terkecil faatan Teknologi Informasi dan Pengendalian 0,871, Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Intern Akuntansi terhadap variabel terikat yaitu Pemerintahan Daerah nilai terkecil 0,922, Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Kualitas Sumberdaya Manusia nilai terkecil Daerah adalah sebesar 57,8% sedangkan 42,2% 0,766, Pemanfaatan Teknologi Informasi nilai ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti. terkecil 0,756, dan Pengendalian Intern Akun- Dan kontribusi variabel bebas yaitu: Kualitas tansi nilai terkecil 0,864. Dengan demikian Sumber Daya Manusua, dan Pemanfaatan semua instrumen penelitian dapat dikatakan Teknologi Informasi terhadap variabel terikat reliabel. Dengan kriteria keandalan diatas 0,7 – yaitu Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan 0,8 dapat dikatakan baik.
Pemerintah Daerah adalah sebesar 14,2% sedangkan 85,8% ditentukan oleh variabel lain
Uji Asumsi Klasik
yang tidak diteliti
1. Uji Normalitas
2. Analisis Regresi berganda
Dari hasil pengolahan data menunjukan Analisis regresi berganda dilakukan bahwa nilai seluruh variabel dari kolmogorov dengan membandingkan t hitung dengan t tabel smirnov > 0,05, yaitu 0,525. Dengan demikian dan nilai sig dengan α yang diajukan yaitu 95% dapat dikatakan bahwa data terdistribusi secara atau α = 0,05. normal.
2. Uji Multikolinearitas
Model I
Model regresi yang dinyatakan bebas dari Y= 0,774+0,080X 1 +0,180X 2 +0,399X 3 +e multikolinearitas apabila nilai VIF < 10 dan Dari persamaan di atas dapat dijelaskan Tolerance
value
Berdasarkan bahwa :
pengolahan data, dapat dilihat hasil perhitungan a. Nilai konstanta sebesar 0,774 mengin- nilai VIF dan Tolerance. Masing- masing
dikasikan bahwa jika variabel independen dikasikan bahwa jika variabel independen
satuan dengan asumsi variabel lain konstan. dalian intern akuntansi adalah nol (0) maka c. Koefisien pemanfaatan teknologi informasi
keterandalan pelaporan keuangan peme- sebesar 0,283 mengindikasikan bahwa rintah daerah adalah sebesar konstanta
setiap peningkatan satu satuan pemanfaatan 0,774.
teknologi informasi, maka akan meng-
b. Koefisien kualitas sumber daya manusia se- akibatkan peningkatan keterandalan pela- besar 0,080 mengindikasikan bahwa setiap
poran keuangan pemerintah daerah sebesar peningkatan kualitas sumberdaya manusia
0,283 dengan asumsi variabel lain konstan. satu satuan akan mengakibatkan pening- katan keterandalan pelaporan keuangan
3. Uji F
pemerintah daereah sebesar 0,080 satuan Uji F dilakukan untuk menguji apakah dengan asumsi variabel lain konstan.
secara serentak variabel independen mampu
c. Koefisien pemanfaatan teknologi informasi menjelaskan variabel dependen secara baik sebesar 0,180 mengindikasikan bahwa atau untuk menguji apakah model yang di- setiap peningkatan satu satuan pemanfaatan gunakan telah fix atau tidak. Berdasarkan Tabel teknologi informasi, maka akan meng-
19 nilai sig 0,000 menunjukan bahwa variabel akibatkan peningkatan keterandalan pela- independen secara bersama-sama mampu poran keuangan pemerintah daerah sebesar menjelaskan variabel dependen, berarti model 0,180 dengan asumsi variabel lain konstan.
fix digunakan untuk uji t statistik yang menguji
d. Koefisien pengendalian intern akuntansi variabel independen secara parsial terhadap sebesar 0,399 mengindikasikan bahwa variabel dependen. setiap peningkatan satu satuan pengen-
dalian intern akuntansi, maka akan meng- Uji Hipotesis
akibatkan peningkatan keterandalan pela- 1. Hipotesis 1
poran keuangan pemerintah daerah sebesar Pengujian hipotesis1 dilakukan dengan 0,399 dengan asumsi variabel lain konstan.
membandingkan nilai t hitung dan t tabel . Hipotesis diterima jika t hitung > t tabel atau
Model II
nilai sig < α 0,05. Nilai t tabel pada α 0,05 Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisis
adalah 1,672. Untuk variabel Kualitas model estimasi sebagai berikut:
Sumberdaya Manusia nilai t hitung adalah
2,382 dan nilai sig adalah 0,020. Dengan Dari persamaan di atas dapat dijelaskan
Y=23,011+0,264X 1 +0,283X 2 +e
demikian dapat dikatakan bahwa t hitung > bahwa :
t tabel yaitu 2,382 > 1,672 atau nilai
a. Nilai konstanta sebesar 23,011 mengin- signifikansi 0,020 < α 0,05. Nilai koefisien dikasikan bahwa jika variabel independen
β dari variabel kualitas sumber daya yaitu kualitas sumber daya manusia,
manusia bernilai positif yaitu 0,080. Hal ini pemanfaatan teknologi informasi adalah nol
menunjukkan bahwa penelitian ini mem- (0) maka Ketepatwaktuan pelaporan keua-
buktikan bahwa kualitas sumberdaya ngan pemerintah daerah adalah sebesar
manusia berpengaruh signifikan dan positif konstanta 23,011.
terhadap keterandalan pelaporan keuangan
b. Koefisien kualitas sumber daya manusia pemerintah daerah, sehingga hipotesis sebesar 0,264 mengindikasikan bahwa
pertama dari penelitian ini diterima. setiap peningkatan kualitas sumber daya
2. Hipotesis 2
manusia satu satuan akan mengakibatkan Pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan peningkatan keterandalan pelaporan keua-
membandingkan nilai t hitung dan t tabel .
Hipotesis diterima jika t hitung > t tabel atau dari variabel pemanfaatan teknologi
informasi bernilai positif yaitu 0,283. Hal adalah 1,672. Untuk variabel Kualitas
nilai sig < α 0,05. Nilai t tabel pada α 0,05
ini menunjukkan bahwa penelitian ini Sumber Daya Manusia nilai t hitung adalah
membuktikan bahwa pemanfaatan tekno- 2,187 dan nilai sig adalah 0,033. Dengan
logi informasi berpengaruh signifikan dan demikian dapat dikatakan bahwa t hitung >
positif terhadap ketepatwaktuan pelaporan t tabel yaitu 2,187 >1,672 atau nilai signi-
keuangan pemerintah daerah, sehingga fikansi 0,033 < α 0,05. Nilai koefisien β
hipotesis 4 dari penelitian ini diterima. dari variabel kualitas sumber daya manusia
5. Hipotesis 5
bernilai positif yaitu 0,264. Hal ini menun- Pengujian hipotesis 5 dilakukan dengan jukkan bahwa penelitian ini membuktikan
membandingkan nilai t hitung dan t tabel . bahwa kualitas sumber daya manusia
Hipotesis diterima jika t hitung > t tabel atau berpengaruh signifikan dan positif terhadap
nilai sig < α 0,05. Nilai t tabel pada α 0,05 ketepatwaktuan pelaporan keuangan peme-
adalah 1,672. Untuk variabel pengendalian rintah daerah, sehingga hipotesis 2 dari
intern akuntans nilai t hitung adalah 5,486 dan penelitian ini diterima.
nilai sig adalah 0,000. Dengan demikian
3. Hipotesis 3
dapat dikatakan bahwa t hitung > t tabel yaitu Pengujian hipotesis 3 dilakukan dengan
5,486 > 1,672 atau nilai signifikansi 0,000 membandingkan nilai t hitung dan t tabel .
< α 0,05. Nilai koefisien β dari variabel Hipotesis diterima jika t hitung > t tabel atau
pengendalian intern akuntansi bernilai
positif yaitu 0,399. Hal ini menunjukkan adalah 1,672. Untuk variabel pemanfaatan
nilai sig < α 0,05. Nilai t tabel pada α 0,05
bahwa penelitian ini membuktikan bahwa teknologi informasi nilai t hitung adalah 2,339
variabel pengendalian intern akuntansi dan nilai sig adalah 0,023. Dengan
berpengaruh signifikan dan positif terhadap demikian dapat dikatakan bahwa t hitung >
keterandalan pelaporan keuangan pemer- t tabel yaitu 2,339 >1,672 atau nilai signi-
intah daerah, sehingga hipotesis 5 dari fikansi 0,023 < α 0,05. Nilai koefisien β
penelitian ini diterima.
dari variabel pemanfaatan teknologi
informasi bernilai positif yaitu 0,180. Hal Pembahasan ini menunjukkan bahwa penelitian ini 1. Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia
membuktikan bahwa pemanfaatan tekno-
terhadap Keterandalan Pelaporan Ke-
logi informasi berpengaruh signifikan dan
uangan Pemerintah Daerah
positif terhadap keterandalan pelaporan Hasil penelitian menunjukan bahwa keuangan pemerintah daerah, sehingga
kualitas sumberdaya manusia berpengaruh hipotesis 3 dari penelitian ini diterima.
terhadap keterandalan pelaporan keuangan
4. Hipotesis 4
pemerintah daerah. Kualitas sumberdaya Pengujian hipotesis 4 dilakukan dengan
manusia dan keterandalan pelaporan ke- membandingkan nilai t hitung dan t tabel .
uangan pemerintah daerah mempunyai Hipotesis diterima jika t hitung > t tabel atau
hubungan positif, semakin baik kualitas
sumberdaya manusia, semakin baik pula adalah 1,672. Untuk variabel pemanfaatan
nilai sig < α 0,05. Nilai t tabel pada α 0,05
keterandalan pelaporan keuangan peme- teknologi informasi nilai t hitung adalah 2,278
rintah daerah.
dan nilai sig adalah 0,026. Dengan Berpengaruhnya kualitas sumber daya demikian dapat dikatakan bahwa t hitung >
manusia terhadap keterandalan pelaporan t tabel yaitu 2,278 >1,672 atau nilai signi-
keuangan pemerintah daerah, sama dengan fikansi 0,026 < α 0,05. Nilai koefisien β
teori yang dinyatakan oleh Wahyono
(2004:12) dalam menghasilkan suatu infor- 3. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Infor-
masi yang bernilai (keterandalan), disini
masi terhadap Keterandalan Pelaporan
menyangkut dua elemen pokok yaitu infor-
Keuangan Pemerintah Daerah
masi yang dihasilka dan sumberdaya yang Berdasarkan hasil analisis statistik menghasilkannya. Dalam menghasilkan pe-
dalam penelitian ini ditemukan bahwa laporan keuangan yang bernilai keter-
hipotesis ketiga (H 3 ) disimpulkan bahwa andalan adalah dengan adanya sumberdaya
pemanfaatan teknologi informasi mem- manusia yang terampil dan mempunyai
punyai pengeruh yang signifikan dan positif keahlian di bidang akuntansi. Keahlian ini
terhadap keterandalan pelaporan keuangan dapat dicapai dengan adanya kemauan
pemerintah daerah.
untuk terus belajar dan mengasah kemam- Hasil penelitian ini konsisten dengan puan dibidang akuntani.
Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan
2. Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia
Daerah yang merupakan pengganti Per-
terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan
aturan Pemerintah No.11 Tahun 2001 yang
Keuangan Pemerintah Daerah
menyatakan bahwa pemerintahan pusat dan Berdasarkan hasil analisis statistik
pemerintahan daerah berkewajiban untuk dalam penelitian ini ditemukan bahwa
mengembangkan dan memanfaatkan ke-
majuan teknologi informasi untuk mening- kualitas sumberdaya manusia mempunyai
hipotesis kedua (H 2 ) disimpulkan bahwa
katkan kemampuan pengelolaan keuangan pengeruh yang signifikan dan positif ter-
daerah dan menyalurkan informasi ke- hadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan
uangan daerah kepada pelayanan publik pemerintah daerah.
salah satunya adalah dengan menghasilkan Hasil penelitian ini konsisten dengan
laporan keuangan yang berbasis teknologi teori yang dinyatakan oleh Mardiasmo
informasi.
(2002) yang menyatakan bahwa Sumber-
daya manusia yang berkualitas juga dapat 4. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Infor-
menghemat waktu pembuatan laporan
masi terhadap Ketepatwaktuan Pela-
keuangan, disebabkan karena sumberdaya
poran Keuangan Pemerintah Daerah
manusia tersebut telah mengetahui dan me- Berdasarkan hasil analisis statistik mahami apa yang akan dikerjakan dengan
dalam penelitian ini ditemukan bahwa baik sehingga penyajian laporan keuangan
hipotesis keempat (H 4 ) disimpulkan bahwa bisa tepat waktu. Semakin cepat waktu
pemanfaatan teknologi informasi mem- penyajian laporan keuangan maka semakin
punyai pengeruh yang signifikan dan positif baik untuk pengambilan keputusan.
terhadap ketepatwaktuan pelaporan ke- Pegawai yang memiliki pemahaman
uangan pemerintah daerah. yang rendah terhadap tugas dan fungsinya,
Hasil penelitian ini sama dengan teoti serta hambatan yang ditemukan dalam
yang dikemukakan oleh Jogiyanto (1995) pengolahan data akan berdampak pada
informasi yang tepat waktu yang me- penyajian laporan keuangan. Keterlambatan
rupakan bagian dari nilai informasi dapat penyajian laporan keuangan berarti bahwa
dicapai dengan peran komponen teknologi. laporan keuangan belum atau tidak
Komponen teknologi sistem komputer memenuhi salah satu nilai informasi yang
mempercepat proses transmisi data yang disyaratkan, yaitu ketepatwaktuan.
mana akan mendukung penciptaan proses nilai informasi.
Menurut Jogiyanto (1995) informasi
5. Penutup
merupakan proses dari sistem teknologi
informasi. Teknologi informasi berperan A. Kesimpulan
dalam menyediakan informasi yang ber- Kesimpulan yang dapat diambil dari manfaat bagi para pengambil keputusan di
penelitian mengenai pengaruh kualitas dalam organisasi termasuk dalam hal
sumberdaya manusia, pemanfaatan tekno- pelaporan sehingga mendukung proses pe-
logi informasi, dan Pengendalian intern ngambilan keputusan dengan lebih efektif.
akuntansi terhadap nilai informasi pela- Hal ini juga sejalan dengan cita-cita
poran keuangan pemerintah daerah adalah pemerintah dalam rangka peningkatan ke-
sebagai berikut:
1. Kualitas sumber daya manusia memiliki yang diatur dalam PP No. 24 Tahun 2005
mampuan pengelolaan keuangan daerah
pengaruh yang signifikan terhadap yang mengatur tentang kriteria kualitas
keterandalan pelaporan keuangan peme- informasi yang menjadikan informasi
rintah daerah. Hal ini menunjukan dalam pelaporan keuangan pemerintah me-
bahwa semakin baik kualitas sumber- mpunyai niali atau manfaat dalam pe-
daya manusia maka semakin andal ngambilan keputusan oleh semua pengguna