METHOD Semester IV – D4 Logistik Bisnis

METODE
TRANSPORTASI
(DISTRIBUSI)

METODE TRANSPORTASI
 Metode

yang digunakan untuk mengatur
distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama, ke tempattempat yang membutuhkan secara optimal.
 Metode transportasi digunakan untuk
memecahkan masalah bisnis, pembelanjaan
modal, alokasi dana untuk investasi, analisis
lokasi, keseimbangan lini perakitan dan
perencanaan serta scheduling produksi.

Tujuan
1.

Suatu proses pengaturan distribusi barang
dari tempat yang memiliki atau

menghasilkan barang tersebut dengan
kapasitas tertentu ke tempat yang
membutuhkan barang tersebut dengan
jumlah kebutuhan tertentu agar biaya
distribusi dapat ditekan seminimal
mungkin

Lanjutan
2.
3.

Berguna untuk memecahkan
permasalahan distribusi (alokasi)
Memecahkan permasalahan bisnis
lainnya, seperti masalah-masalah yang
meliputi pengiklanan, pembelanjaan modal
(capital financing) dan alokasi dana untuk
investasi, analisis lokasi, keseimbangan
lini perakitan dan perencanaan scheduling
produksi


Ciri-ciri Penggunaan Metode Transporatasi
1.
2.

3.

4.

Terdapat sejumlah sumber dan tujuan tertentu.
Kuantitas komoditi/barang yang didisitribusikan
dari setiap sumber dan yang diminta oleh setiap
tujuan besarnya tertentu.
Komoditi yang dikirim/diangkut dari suatu sumber
ke suatu tujuan besarnya sesuai dengan
permintaan dan atau kapasitas sumber.
Ongkos pengangkutan komoditi dari suatu
sumber ke suatu tujuan besarnya tertentu.

Metode Pemecahan Masalah

1.

Tabel Awal




2.

Metode NWC (Nort West Corner)
Metode Least Cost (Ongkos terkecil)
Metode VAM (Vogel Approximation Method)

Tabel Optimum



Metode Steppingstone (batu loncatan)
Metode MODI (Modified Distribution)


Matriks:

Keterangan:
Ai = Daerah asal sejumlah i
Si = Supply, Ketersediaan barang yang diangkut di i
daerah asal
Tj = Tempat tujuan sejumlah j
dj = Permintaan (demand) barang di sejumlah j tujuan
xij = Jumlah barang yang akan diangkut dari Ai ke Tj
cij = Besarnya biaya transport untuk 1 unit barang dari Ai
ke Tj
Biaya transport = cij . xi
Jumlah permintaan = Jumlah ketersediaan

METODE NWC (North West Corner)
 Merupakan metode untuk menyusun tabel
awal dengan cara mengalokasikan distribusi
barang mulai dari sel yang terletak pada
sudut paling kiri atas.
Aturannya:

(1) Pengisian sel/kotak dimulai dari ujung kiri
atas.
(2) Alokasi jumlah maksimum (terbesar) sesuai
syarat sehingga layak untuk memenuhi
permintaan.
(3) Bergerak ke kotak sebelah kanan bila masih
terdapat suplai yang cukup. Kalau tidak,
bergerak ke kotak di bawahnya sesuai

Contoh :
Suatu perusahaan mempunyai 3 pabrik
produksi dan 3 gudang penyimpanan hasil
produksi. Jumlah barang yang diangkut
tentunya tidak melebihi produksi yang ada
sedangkan jumlah barang yang disimpan di
gudang harus ditentukan jumlah minimumnya
agar gudang tidak kosong.
Tabel matriks berikut menunjukkan jumlah
produksi paling banyak bisa diangkut, jumlah
minimum yang harus disimpan di gudang dan

biaya angkut per unit barang :

METODE NWC (North West Corner)
Ke
Dari

Gudang A

Pabrik
W

20

50

Pabrik

15

H

Pabrik

25

P
Kebutuhan
Gudang

50

Gudang B
40

60

10
110

Kapasitas
Pabrik


Gudang C
5

8

20

10

10

19

40
40

90

60


50
200

Total Cost = (5 x 20) + (40 x 5) + (60 x 20) + (10 x 10) + (40 x 19) = 2.360
Ingat, ini hanya solusi awal, sehingga tidak perlu optimum.

Ke
Dari

Gudang
A

Pabrik

Gudang
B

Gudang
C


80

20+X

40+X

90+X

85

70+X

120

50+X

100

W

Pabrik

H
Pabrik

P
Kebutuhan
Gudang

5XX

11XX

XX = DUA DIGIT NPM TERAKHIR
X = SATU DIGIT NPM TERAKHIR

4XX

Kapasitas
Pabrik

9XX
6XX
5XX
……

Contoh Soal:

Least Cost Method (Matrik Minimum)
Merupakan metode untuk menyusun tabel awal
dengan cara pengalokasian distribusi barang dari
sumber ke tujuan mulai dari sel yang memiliki biaya
distribusi terkecil
 Aturannya
1. Pilih sel yang biayanya terkecil
2. Sesuaikan dengan permintaan dan kapasitas
3. Pilih sel yang biayanya satu tingkat lebih besar
dari sel pertama yang dipilih
4. Sesuaikan kembali, cari total biaya


Least Cost Method
To
From

(A)
Albuquerque

(D) Des Moines

(E) Evansville

(F) Fort Lauderdale
Warehouse
requirement

300

(B)
Boston

(C)
Cleveland

$5

$4

$3

$8

$4

$3

$9

$7

$5

200

200

Factory
capacity

100
300
300
700

Figure C.4

Least Cost Method
To
From

(A)
Albuquerque

(D) Des Moines

(E) Evansville

(F) Fort Lauderdale
Warehouse
requirement

300

(B)
Boston

(C)
Cleveland

$5

$4

$8

$4

$3

$9

$7

$5

200

100

200

$3

Factory
capacity

100
300
300
700

First, $3 is the lowest cost cell so ship 100 units from Des
Moines to Cleveland and cross off the first row as Des
Moines is satisfied
Figure C.4

Least Cost Method
To
From

(A)
Albuquerque

(D) Des Moines

(E) Evansville

(F) Fort Lauderdale
Warehouse
requirement

300

(B)
Boston

$5

$4

$8

$4

$9

$7

200

(C)
Cleveland

100
100

$3
$3
$5

200

Factory
capacity

100
300
300
700

Second, $3 is again the lowest cost cell so ship 100 units
from Evansville to Cleveland and cross off column C as
Cleveland is satisfied
Figure C.4

Least Cost Method
To
From

(A)
Albuquerque

$5

(D) Des Moines

$8

(E) Evansville

$4

200

$9

(F) Fort Lauderdale
Warehouse
requirement

(B)
Boston

300

$4

(C)
Cleveland

100
100

$7

200

$3
$3
$5

200

Factory
capacity

100
300
300
700

Third, $4 is the lowest cost cell so ship 200 units from
Evansville to Boston and cross off column B and row E as
Evansville and Boston are satisfied
Figure C.4

Least Cost Method
To
From

(A)
Albuquerque

$5

(D) Des Moines

$8

(E) Evansville

(F) Fort Lauderdale
Warehouse
requirement

(B)
Boston

300
300

$4

200

$9

$4

(C)
Cleveland

100
100

$7

200

$3
$3
$5

200

Factory
capacity

100
300
300
700

Finally, ship 300 units from Albuquerque to Fort Lauderdale
as this is the only remaining cell to complete the allocations
Figure C.4

Least Cost Method
To
From

(A)
Albuquerque

$5

(D) Des Moines

$8

(E) Evansville

(F) Fort Lauderdale
Warehouse
requirement

Total Cost

(B)
Boston

300
300

$4

200

$9

$4

(C)
Cleveland

100
100

$7

200

$3
$3
$5

200

Factory
capacity

100
300
300
700

= $3(100) + $3(100) + $4(200) + $9(300)
= $4,100
Figure C.4

Least Cost Method
To
From

(A)
Albuquerque

(B)
Boston

This is a feasible solution, and $5
an
(D) Des Moines
improvement over the previous
solution, but not necessarily the lowest
$8
cost alternative
(E) Evansville
200
(F) Fort Lauderdale
Warehouse
requirement

Total Cost

300
300

$9

$4
$4

(C)
Cleveland

100
100

$7

200

Factory
capacity

$3
$3
$5

200

100
300
300
700

= $3(100) + $3(100) + $4(200) + $9(300)
= $4,100
Figure C.4

Ke
Dari

Gudang
A

Pabrik

Gudang
B

Gudang
C

80

20+X

40+X

90+X

85

70+X

120

50+X

100

W
Pabrik

H
Pabrik

P
Kebutuhan
Gudang

5XX

11XX

XX = DUA DIGIT NPM TERAKHIR
X = SATU DIGIT NPM TERAKHIR

4XX

Kapasitas
Pabrik

9XX
6XX
5XX
……

Contoh Soal:

Dari table 1.3 diatas dapat diketahui bahwa biaya transport total adalah
sebagai berikut:
Z = (3 x 80) + (5 x 70) + (6 x 50) + (12 x 10) + (15 x 70) = 2060

Metode VAM (Vogel
Approkximation Method )
 Metode

VAM lebih sederhana
penggunaanaya, karena tidak memerlukan
closed path (jalur tertutup). Metode VAM
dilakukan dengan cara mencari selisih biaya
terkecil dengan biaya terkecil berikutnya untuk
setiap kolom maupun baris. Kemudian pilih
selisih biaya terbesar dan alokasikan produk
sebanyak mungkin ke sel yang memiliki biaya
terkecil. Cara ini dilakukan secara berulang
hingga semua produk sudah dialokasikan .

Prosedur Pemecahan:
(1) Hitung perbedaan antara dua biaya terkecil dari
setiap baris dan kolom.
(2) Pilih baris atau kolom dengan nilai selisih terbesar,
lalu beri tanda kurung. Jika nilai pada baris atau
kolom adalah sama, pilih yang dapat memindahkan
barang paling banyak.
(3) Dari baris/kolom yang dipilih pada (2), tentukan
jumlah barang yang bisa terangkut dengan
memperhatikan pembatasan yang berlakubagi baris
atau kolomnya serta sel dengan biaya terkecil.
(4) Hapus baris atau kolom yang sudah memenuhi
syarat sebelumnya (artinya suplai telah dapat
terpenuhi).
(5)

Ulangi langkah (1) sampai (4) hingga semua
alokasi terpenuhi.

Matrik hasil alokasi dengan metode
VAM

Ke
Dari

Gudang
A

Pabrik

Gudang
B

Gudang
C

Kapasitas
Pabrik

20

5

8

15

20

10

25

10

19

W
Pabrik

H
Pabrik

P
Kebutuhan
Gudang

50

110

40

90
60
50
200

Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang

Pabrik

A

B

C

W

20

5

8

H
P

15
25
50
5

20
10
110
5

10
19
40
2

Kebutuhan
Perbedaan Kolom

Perbedaan
Kapasitas
baris
3
90
5
60
9
Pilihan
50 XPB = 50
Hilangkan baris P

P mempunyai perbedaan baris/kolom terbesar
dan B mempunyai biaya angkut terkecil

Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang

Pabrik

W
H

Kebutuhan
Perbedaan Kolom

A

B

C

20
15

5
20

8
10

50
5

60
15

40
2

Kapasitas

Perbedaan
baris
3
5

90
60
Pilihan XWB = 60

Hilangkan kolom B

Kebutuhan Gd B menjadi 60 krn telah diisi
kapasitas pabrik P=50 (dihilangkan)
B mempunyai perbedaan baris/kolom
terbesar dan W mempunyai biaya angkut
terkecil

Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang
A

Pabrik
Kebutuhan

W
H

B

C

Kapasitas

Perbedaan
baris
12
5

20
15

8
10

30
60
Pilihan XWC = 30

50
5

40
2

Hilangkan baris W

Perbedaan
Kapasitas Pabrik W menjadi 30 krn
Kolom
telah diangkut ke pabrik B=60
(dihilangkan)

W mempunyai perbedaan
baris/kolom terbesar dan C
mempunyai biaya angkut terkecil

Matrik hasil alokasi dengan metode
VAM
Gudang
Gudang
Gudang
Ke
A

Dari

Pabrik

B
20

W
Pabrik

H

50

Pabrik

P
Kebutuhan
Gudang

50

C
5

60

15

20

25

10

50
110

8

30

10

10

19

40

Kapasitas
Pabrik

90
60
50
200

Setelah terisi semua, maka biaya transportasinya yang harus
dibayar adalah 60(Rp 5,-) + 30(Rp 8,-) + 50(Rp 15,-) + 50(Rp
15,-) + 10(Rp 10,-) + 50(Rp 10,-) = Rp 1.890,-

Contoh Soal:

Biaya transport model VAM adalah sebagai berikut:
Z = (3 x 80) + (8 x 70) + (6 x 50) + (10 x 70) + (12 x 10) = 1920
Biaya total untuk solusi awal dengan metode VAM merupakan biaya awal terkecil yang
diperoleh dari ketiga metode solusi awal.





TUGAS SEBELUM UAS

Metode NWC (Nort West Corner)
Metode Least Cost (Ongkos terkecil)
Metode VAM (Vogel Approximation Method)
Ke

Dari

Gudang
A

Pabrik

Gudang
B

Gudang
C

80

20+X

40+X

90+X

85

70+X

120

50+X

100

W
Pabrik

H
Pabrik

P
Kebutuhan
Gudang

5XX

11XX

XX = DUA DIGIT NPM TERAKHIR
X = SATU DIGIT NPM TERAKHIR

4XX

Kapasitas
Pabrik

9XX
6XX
5XX
……

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

STUDI EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI RUTE MALANG – PROBOLINGGO

14 133 2

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

Tugas Ujian Akhir Semester Mekanika Tekn

3 69 11

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62