KAJIAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PENYE
KAJIAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
PENYELENGGARA URUSAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN/ATAU
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
1. Pendahuluan
Perubahan kebijakan penyusunan dan pengendalian organisasi perangkat
daerah yang dapat menangani seluruh urusan pemerintahan yang dilaksanakan
oleh pemerintahan daerah lebih diarahkan pada upaya penyederhanaan
birokrasi. Upaya penyederhanaan birokrasi dimaksudkan untuk mengembankan
organisasi perangkat daerah yang lebih proporsional, efisien, dan efektif dengan
dukungan sumberdaya manusia yang berkualitas dan manajemen yang baik.
Pengembangan organisasi perangkat daerah diharapkan dapat memperjelas
susunan, kedudukan, tugas, fungsi, dan tata kerja masing-masing organisasi
perangkat daerah, sehingga duplikasi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi
perangkat daerah dapat dihindari. Pengembangan organisasi perangkat daerah
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah.
Untuk penyelenggaraan pemerintahan Daerah, Walikota Pekalongan perlu
dibantu oleh perangkat daerah yang dapat menyelenggarakan seluruh urusan
pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan. Namun,
urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan
masih terdapat duplikasi. Duplikasi terjadi pada urusan pemerintahan dibidang
komunikasi dan informatika yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan,
Komunikasi Informatika, Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan dengan
titik berat penyelenggaraan telekomunikasi dan komunikasi secara umum dan
pelaksanaan kewenangan Daerah dibidang
pengelolaan data elektronik oleh
Bagian PDE Setda Kota Pekalongan dengan titik berat Pengelolaan TIK
Pemerintah Kota Pekalongan.
Duplikasi urusan pemerintah yang dilaksanakan oleh perangkat daerah
tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Dinas
Perhubungan, Komunikasi Informatika, Pariwisata dan Kebudayaan Kota
1
Pekalongan dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota Pekalongan. Dengan
demikian, adanya duplikasi urusan pemerintah tersebut perlu dikaji.
2. Dasar Hukum
Kajian organisasi perangkat daerah yang melaksanakan kewenangan Daerah
dibidang Pengelolaan Data Elektronik dan urusan pemerintahan dibidang
Komunikasi Informatika merujuk pada
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
dengan memperhatikan,
a. Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan e-Government;
b. Peraturan
Menteri
Komunikasi
41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007
tentang
dan
Informatika
Nomor
Umum
Kelola
Panduan
Tata
Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional;
c. Panduan Departemen Komunikasi dan Informatika, terdiri atas:
1) Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah
2) Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik
3) Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Aplikasi eGovernment Lembaga
4) Panduan Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan, dan Pengembangan
Aplikasi e-Government
5) Panduan Kelembagaan, Otorisasi, Informasi dan Peran Serta Swasta
dalam Penyelenggaraan e-Government
6) Panduan Pembangunan Pusat Data Pemerintah
7) Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemerintah Daerah
8) Blueprint Sistem Aplikasi e-Government bagi Pemerintah Daerah
2
d. Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 9 Tahun 2010 tentang Panduan Umum
Tata Kelola TIK Pemerintah Kota Pekalongan.
3. Kajian
E-GOVERNMENT
Kemajuan dan potensi pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi
(TIK) membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan
informasi
secara
cepat
dan
akurat.
Pemanfaatan
TIK
dalam
proses
penyelenggaraan pemerintahan (e-Government) dan layanan publik akan
meningkatkan
efisiensi,
efektifitas,
transparansi,
dan
akuntabilitas.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) dan peningkatan
layanan publik yang efektif dan efisien memerlukan e-Leadership, Kebijakan,
Kelembagaan, Infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
E-Government dilakukan melalui penataan sistem manajemen dan proses
kerja
dilingkungan
pemerintah
dengan
optimalisasi
pemanfaatan
TIK.
Pemanfaatan TIK mencakup pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem
manajemen dan proses kerja secara elektronis, serta pengaksesan layanan
publik yang mudah dan murah oleh masyarakat.
Penyelenggaraan
pemerintahan
dan
layanan
publik
berbasis
TIK
diarahkan untuk mencapai 4 (empat) tujuan, yaitu pembentukan jaringan
informasi dan transaksi pelayanan publik; pembentukan hubungan interaktif
dengan dunia usaha; pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi
pemerintah dan publik; dan pembentukan sistem manajemen dan proses kerja
pemerintah.
E-Government
memerlukan
dukungan kebijakan
kelembagaan
dan
penyelarasan tatalaksana organisasi pemerintahan sesuai dengan tujuan
implementasi penyelenggaraan pemerintahan dan layanan publik berbasis TIK.
Terkait dengan kebijakan kelembagaan dan keselarasan tatalaksana organisasi
pemerintahan, Pemerintah Kota Pekalongan perlu membenahi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) bidang TIK, yaitu Dinas Perhubungan, Komunikasi
Informatika, Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan sebagaimana tertuang
3
dalam Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 35 Tahun 2008 tentang Tugas dan
Fungsi Dinas Daerah Kota Pekalongan dan Bagian Pengelolaan Data Elektronik
Setda Kota Pekalongan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota
Pekalongan Nomor 33 Tahun 2008 tentang Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah,
Staf Ahli dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan.
PEMBENAHAN KELEMBAGAAN BIDANG TIK
Pembenahan kelembagaan bidang TIK dilingkungan Pemerintah Kota
Pekalongan
merupakan
salah
satu
faktor
pendukung
utama
dalam
menyukseskan implementasi e-Government. Pembenahan kelembagaan bidang
TIK dapat dilakukan melalui.
a. Dukungan kelembagaan berupa pembentukan SKPD Pengelola TIK yang
khusus menangani seluruh tahapan pengembangan e-Government.
b. Penyesuaian struktur, tugas pokok, dan fungsi SKPD Pengelola TIK untuk
memudahkan koordinasi dan kelancaran admisnistrasi.
c. Standarisasi kelembagaan SKPD Pengelola TIK meliputi antara lain
Nomenklatur, Struktur, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan.
Mengingat penting dan luasnya dampak pelaksanaan e-Government pada
kinerja Pemerintah Kota Pekalongan, SKPD Pengelola TIK sebaiknya secara
khusus dikelola oleh SKPD yang bertanggung jawab langsung kepada Walikota
Pekalongan.
Dampak pelaksanaan e-Government tidak terlepas dari peran TIK sebagai
supporter, enabler, dan tranformer. TIK sebagai supporter diperankan sebagai
pendukung kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan layanan publik. TIK
sebagai enabler diperankan sebagai penggerak utama penyelenggaraan
pemerintahan dan layanan publik. TIK sebagai tranformer diperankan sebagai
penentu arah kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan layanan publik.
TIK mendapat peran yang cukup signifikan di pemerintah daerah saat ini,
seperti halnya di Pemerintah Kota Pekalongan, TIK diperankan sebagai
Government Supporter. Dengan adanya tuntutan penyelenggaraan pemerintahan
dan layanan publik yang semakin baik, peran TIK dituntut lebih dari sekedar
4
suatu Government Supporter, hal ini diperlukan sebagai suatu pembeda dari
pemerintah daerah dimasa yang akan datang. Untuk itu, adanya dukungan
kelembagaan berupa pembentukan SKPD Pengelola TIK Kota Pekalongan yang
fokus menangani pengembangan e-Government dapat meningkatkan peran TIK
sebagai Government Enabler dan bahkan Government Tranformer dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan layanan publik di masa yang akan datang.
PERTIMBANGAN LAIN PEMBENTUKAN SKPD PENGELOLA TIK
Pertimbangan lain pembentukan SKPD Pengelola TIK adalah :
a. Kewenangan pemerintah yang dimiliki oleh daerah;
Kewenangan daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Pekalongan adalah
pengelolaan TIK dan/atau pengelolaan data elektronik dan/atau komunikasi
informatika Kota Pekalongan.
b. Kemampuan keuangan daerah;
Berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Pekalongan Nomor 14 Tahun 2009
tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Pekalongan
Tahun
Anggaran
2010,
kemampuan
keuangan
daerah
Pemerintah Kota Pekalongan sebesar Rp414.803.188.505,00.
c. Ketersediaan sumber daya aparatur; dan
Berdasarkan Laporan Akhir Kegiatan Rencana Strategis Teknologi Informasi
Pemerintah Kota Pekalongan 2009-2013 bulan Desember 2008, sumber daya
aparatur berlatar belakang pendidikan TIK sejumlah 271 orang, terdiri atas.
1) DIV s/d S3
15 orang
2) D1 s/d D3
17 orang
3) Training
80 orang
4) Informal/Otodidak
159 orang
d. Pengembangan pola kerjasama antar daerah dan/atau dengan pihak ketiga.
Pola kerjasama dengan pihak ketiga yang telah terjalin sebagai berikut.
1) Kesepakatan
Bersama
Nomor
050/KB/BPPT-
PEMKO.PEKALONGAN/VI/2006 Nomor 050/02001 antara Badan
5
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Pemerintah Kota
Pekalongan Provinsi Jawa Tengah tentang Pengkajian, Penerapan dan
PemasyarakatanTeknologi Untuk Mendukung Pembangunan Daerah
Kota Pekalongan Propinsi Jawa Tengah tanggal 29 Juni 2006.
2) Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU) Antara
Direktorat
Pemberdayaan
Telematika,
Ditjen
Aptel
Departemen
Komunikasi dan Informatika dengan Pemerintah Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah dan Kepala Badan Arsip Data Elektronik dan
Perpustakaan
Kota
Pekalongan
Nomor
04/MoU-
MCAP/DJAT.5/KOMINFO/12/2008 Nomor 415.4/03972 Tahun 2008
Nomor
Nomor
415.4/03973 Tahun
2008
tentang
Implementasi
Pemanfaatan Bantuan Mobile Community Access Point (MCAP)
Berperangkat Komputer Jaringan Berbasis Open Source Software
Dalam
Rangka
Pemberdayaan
Telematika
Masyarakat
Untuk
Mengatasi Kesenjangan Digital dan Mengentaskan Kemiskinan tanggal
12 Desember 2008.
3) Berita Acara Pemakaian Barang-Barang Inventaris Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) Di Pemerintah Kota Pekalongan
Nomor 03/BA/TIK/BPPT/VIII/2008 tanggal 13 Agustus 2008.
4) Berita Acara Serah Terima Barang (Sementara) No. 06/BAST/MCAP/DJAT.5/KOMINFO/12/2008 tanggal 12 Desember 2008
Selain faktor-faktor tersebut, besaran pembentukan organisasi perangkat daerah
juga mempertimbangkan jumlah penduduk dan tentu saja sarana dan prasarana
penunjang tugas yang dimiliki daerah.
Secara administratif Kota Pekalongan terbagi atas 4 (empat) Kecamatan
yang terbagi menjadi 47 (empat puluh tujuh) Kelurahan dengan luas keseluruhan
mencapai 45,25 km2. Jumlah penduduk Kota Pekalongan pada Tahun 2008
mencapai 298.563 jiwa.
6
BESARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Berdasarkan data dan informasi terkait dengan jumlah penduduk, luas
wilayah, dan APBD Kota Pekalongan dapat ditetapkan besaran organisasi
perangkat daerah sebagai berikut.
Variabel
Besaran
Jumlah Penduduk
Kota Pekalongan
200.001-300.000
298563
24
PENYELENGGARA URUSAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN/ATAU
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
1. Pendahuluan
Perubahan kebijakan penyusunan dan pengendalian organisasi perangkat
daerah yang dapat menangani seluruh urusan pemerintahan yang dilaksanakan
oleh pemerintahan daerah lebih diarahkan pada upaya penyederhanaan
birokrasi. Upaya penyederhanaan birokrasi dimaksudkan untuk mengembankan
organisasi perangkat daerah yang lebih proporsional, efisien, dan efektif dengan
dukungan sumberdaya manusia yang berkualitas dan manajemen yang baik.
Pengembangan organisasi perangkat daerah diharapkan dapat memperjelas
susunan, kedudukan, tugas, fungsi, dan tata kerja masing-masing organisasi
perangkat daerah, sehingga duplikasi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi
perangkat daerah dapat dihindari. Pengembangan organisasi perangkat daerah
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah.
Untuk penyelenggaraan pemerintahan Daerah, Walikota Pekalongan perlu
dibantu oleh perangkat daerah yang dapat menyelenggarakan seluruh urusan
pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan. Namun,
urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan
masih terdapat duplikasi. Duplikasi terjadi pada urusan pemerintahan dibidang
komunikasi dan informatika yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan,
Komunikasi Informatika, Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan dengan
titik berat penyelenggaraan telekomunikasi dan komunikasi secara umum dan
pelaksanaan kewenangan Daerah dibidang
pengelolaan data elektronik oleh
Bagian PDE Setda Kota Pekalongan dengan titik berat Pengelolaan TIK
Pemerintah Kota Pekalongan.
Duplikasi urusan pemerintah yang dilaksanakan oleh perangkat daerah
tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Dinas
Perhubungan, Komunikasi Informatika, Pariwisata dan Kebudayaan Kota
1
Pekalongan dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota Pekalongan. Dengan
demikian, adanya duplikasi urusan pemerintah tersebut perlu dikaji.
2. Dasar Hukum
Kajian organisasi perangkat daerah yang melaksanakan kewenangan Daerah
dibidang Pengelolaan Data Elektronik dan urusan pemerintahan dibidang
Komunikasi Informatika merujuk pada
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
dengan memperhatikan,
a. Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan e-Government;
b. Peraturan
Menteri
Komunikasi
41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007
tentang
dan
Informatika
Nomor
Umum
Kelola
Panduan
Tata
Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional;
c. Panduan Departemen Komunikasi dan Informatika, terdiri atas:
1) Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah
2) Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik
3) Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Aplikasi eGovernment Lembaga
4) Panduan Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan, dan Pengembangan
Aplikasi e-Government
5) Panduan Kelembagaan, Otorisasi, Informasi dan Peran Serta Swasta
dalam Penyelenggaraan e-Government
6) Panduan Pembangunan Pusat Data Pemerintah
7) Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemerintah Daerah
8) Blueprint Sistem Aplikasi e-Government bagi Pemerintah Daerah
2
d. Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 9 Tahun 2010 tentang Panduan Umum
Tata Kelola TIK Pemerintah Kota Pekalongan.
3. Kajian
E-GOVERNMENT
Kemajuan dan potensi pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi
(TIK) membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan
informasi
secara
cepat
dan
akurat.
Pemanfaatan
TIK
dalam
proses
penyelenggaraan pemerintahan (e-Government) dan layanan publik akan
meningkatkan
efisiensi,
efektifitas,
transparansi,
dan
akuntabilitas.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) dan peningkatan
layanan publik yang efektif dan efisien memerlukan e-Leadership, Kebijakan,
Kelembagaan, Infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
E-Government dilakukan melalui penataan sistem manajemen dan proses
kerja
dilingkungan
pemerintah
dengan
optimalisasi
pemanfaatan
TIK.
Pemanfaatan TIK mencakup pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem
manajemen dan proses kerja secara elektronis, serta pengaksesan layanan
publik yang mudah dan murah oleh masyarakat.
Penyelenggaraan
pemerintahan
dan
layanan
publik
berbasis
TIK
diarahkan untuk mencapai 4 (empat) tujuan, yaitu pembentukan jaringan
informasi dan transaksi pelayanan publik; pembentukan hubungan interaktif
dengan dunia usaha; pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi
pemerintah dan publik; dan pembentukan sistem manajemen dan proses kerja
pemerintah.
E-Government
memerlukan
dukungan kebijakan
kelembagaan
dan
penyelarasan tatalaksana organisasi pemerintahan sesuai dengan tujuan
implementasi penyelenggaraan pemerintahan dan layanan publik berbasis TIK.
Terkait dengan kebijakan kelembagaan dan keselarasan tatalaksana organisasi
pemerintahan, Pemerintah Kota Pekalongan perlu membenahi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) bidang TIK, yaitu Dinas Perhubungan, Komunikasi
Informatika, Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan sebagaimana tertuang
3
dalam Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 35 Tahun 2008 tentang Tugas dan
Fungsi Dinas Daerah Kota Pekalongan dan Bagian Pengelolaan Data Elektronik
Setda Kota Pekalongan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota
Pekalongan Nomor 33 Tahun 2008 tentang Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah,
Staf Ahli dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan.
PEMBENAHAN KELEMBAGAAN BIDANG TIK
Pembenahan kelembagaan bidang TIK dilingkungan Pemerintah Kota
Pekalongan
merupakan
salah
satu
faktor
pendukung
utama
dalam
menyukseskan implementasi e-Government. Pembenahan kelembagaan bidang
TIK dapat dilakukan melalui.
a. Dukungan kelembagaan berupa pembentukan SKPD Pengelola TIK yang
khusus menangani seluruh tahapan pengembangan e-Government.
b. Penyesuaian struktur, tugas pokok, dan fungsi SKPD Pengelola TIK untuk
memudahkan koordinasi dan kelancaran admisnistrasi.
c. Standarisasi kelembagaan SKPD Pengelola TIK meliputi antara lain
Nomenklatur, Struktur, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan.
Mengingat penting dan luasnya dampak pelaksanaan e-Government pada
kinerja Pemerintah Kota Pekalongan, SKPD Pengelola TIK sebaiknya secara
khusus dikelola oleh SKPD yang bertanggung jawab langsung kepada Walikota
Pekalongan.
Dampak pelaksanaan e-Government tidak terlepas dari peran TIK sebagai
supporter, enabler, dan tranformer. TIK sebagai supporter diperankan sebagai
pendukung kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan layanan publik. TIK
sebagai enabler diperankan sebagai penggerak utama penyelenggaraan
pemerintahan dan layanan publik. TIK sebagai tranformer diperankan sebagai
penentu arah kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan layanan publik.
TIK mendapat peran yang cukup signifikan di pemerintah daerah saat ini,
seperti halnya di Pemerintah Kota Pekalongan, TIK diperankan sebagai
Government Supporter. Dengan adanya tuntutan penyelenggaraan pemerintahan
dan layanan publik yang semakin baik, peran TIK dituntut lebih dari sekedar
4
suatu Government Supporter, hal ini diperlukan sebagai suatu pembeda dari
pemerintah daerah dimasa yang akan datang. Untuk itu, adanya dukungan
kelembagaan berupa pembentukan SKPD Pengelola TIK Kota Pekalongan yang
fokus menangani pengembangan e-Government dapat meningkatkan peran TIK
sebagai Government Enabler dan bahkan Government Tranformer dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan layanan publik di masa yang akan datang.
PERTIMBANGAN LAIN PEMBENTUKAN SKPD PENGELOLA TIK
Pertimbangan lain pembentukan SKPD Pengelola TIK adalah :
a. Kewenangan pemerintah yang dimiliki oleh daerah;
Kewenangan daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Pekalongan adalah
pengelolaan TIK dan/atau pengelolaan data elektronik dan/atau komunikasi
informatika Kota Pekalongan.
b. Kemampuan keuangan daerah;
Berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Pekalongan Nomor 14 Tahun 2009
tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Pekalongan
Tahun
Anggaran
2010,
kemampuan
keuangan
daerah
Pemerintah Kota Pekalongan sebesar Rp414.803.188.505,00.
c. Ketersediaan sumber daya aparatur; dan
Berdasarkan Laporan Akhir Kegiatan Rencana Strategis Teknologi Informasi
Pemerintah Kota Pekalongan 2009-2013 bulan Desember 2008, sumber daya
aparatur berlatar belakang pendidikan TIK sejumlah 271 orang, terdiri atas.
1) DIV s/d S3
15 orang
2) D1 s/d D3
17 orang
3) Training
80 orang
4) Informal/Otodidak
159 orang
d. Pengembangan pola kerjasama antar daerah dan/atau dengan pihak ketiga.
Pola kerjasama dengan pihak ketiga yang telah terjalin sebagai berikut.
1) Kesepakatan
Bersama
Nomor
050/KB/BPPT-
PEMKO.PEKALONGAN/VI/2006 Nomor 050/02001 antara Badan
5
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Pemerintah Kota
Pekalongan Provinsi Jawa Tengah tentang Pengkajian, Penerapan dan
PemasyarakatanTeknologi Untuk Mendukung Pembangunan Daerah
Kota Pekalongan Propinsi Jawa Tengah tanggal 29 Juni 2006.
2) Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU) Antara
Direktorat
Pemberdayaan
Telematika,
Ditjen
Aptel
Departemen
Komunikasi dan Informatika dengan Pemerintah Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah dan Kepala Badan Arsip Data Elektronik dan
Perpustakaan
Kota
Pekalongan
Nomor
04/MoU-
MCAP/DJAT.5/KOMINFO/12/2008 Nomor 415.4/03972 Tahun 2008
Nomor
Nomor
415.4/03973 Tahun
2008
tentang
Implementasi
Pemanfaatan Bantuan Mobile Community Access Point (MCAP)
Berperangkat Komputer Jaringan Berbasis Open Source Software
Dalam
Rangka
Pemberdayaan
Telematika
Masyarakat
Untuk
Mengatasi Kesenjangan Digital dan Mengentaskan Kemiskinan tanggal
12 Desember 2008.
3) Berita Acara Pemakaian Barang-Barang Inventaris Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) Di Pemerintah Kota Pekalongan
Nomor 03/BA/TIK/BPPT/VIII/2008 tanggal 13 Agustus 2008.
4) Berita Acara Serah Terima Barang (Sementara) No. 06/BAST/MCAP/DJAT.5/KOMINFO/12/2008 tanggal 12 Desember 2008
Selain faktor-faktor tersebut, besaran pembentukan organisasi perangkat daerah
juga mempertimbangkan jumlah penduduk dan tentu saja sarana dan prasarana
penunjang tugas yang dimiliki daerah.
Secara administratif Kota Pekalongan terbagi atas 4 (empat) Kecamatan
yang terbagi menjadi 47 (empat puluh tujuh) Kelurahan dengan luas keseluruhan
mencapai 45,25 km2. Jumlah penduduk Kota Pekalongan pada Tahun 2008
mencapai 298.563 jiwa.
6
BESARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Berdasarkan data dan informasi terkait dengan jumlah penduduk, luas
wilayah, dan APBD Kota Pekalongan dapat ditetapkan besaran organisasi
perangkat daerah sebagai berikut.
Variabel
Besaran
Jumlah Penduduk
Kota Pekalongan
200.001-300.000
298563
24