BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian, Jenis Penelitian, dan Desain penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian, Jenis Penelitian, dan Desain penelitian

  3.1.1 Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah yaitu, SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga dan di SDN Karanggondang 1 Kab Semarang. Meskipun keduanya terletak di tengah perkampungan, sebagian besar orang tua murid berpenghasilan sebagai buruh, dengan taraf ekonomi menengah ke bawah, namun begitu siswa- siswi tidak berkecil hati untuk belajar dengan semangat.

  3.1.2 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang merupakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011) penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik serta bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

  Jenis penelitian kuantitatif yang tergolong dalam jenis eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang menguji secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain serta menguji hipotesis hubungan sebab akibat (Nana Syaodih, 2010). Jenis penelitian eksperimen tersebut termasuk dalam desain quasi experiment, yang merupakan pengembangan dari true eksperiment.

  Quasi experiment.

  3.1.3 Desain Penelitian

  Desain penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian

  

“quasi eksperimen” tipe Non-Equivalent Grup Desain. Non-Equivalent Grup

Desain adalah desain yang paling sering digunakan dalam penelitian sosial. Hal

  ini terstruktur seperti sebuah eksperimen pretest posttest-acak. Desain ini hamper sama dengan pretest-postest control design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono,

Tabel 3.1 Desain Penelitian

  Postest Kelompok Pretest Perlakuan Kelas eksperimen O O

  3

  

1

X

  1 Kelas Kontrol O O -

  

2

  4 Keterangan:

  1. O

  1 = Hasil pembelajaran dari pretest kelas eksperimen sebelum mengikuti pembelajaran dengan diskusi kelompok berbantuan game puzzle.

  2. O

  2 = Hasil belajar dari pretest kelas kontrol sebelum mengikuti pembelajaran ceramah bervariasi berbantuan game puzzle.

  3. O

  3 = Hasil belajar dari postest kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan diskusi kelompok berbantuan game puzzle.

  4. O = Hasil belajar dari postest kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran

  4 ceramah bervariasi berbantuan game puzzle.

  5. X

  1 = Perlakuan treatment kelas eksperimen dengan metode pembelajaran dengan diskusi kelompok berbantuan game puzzle.

  Dalam desain penelitian ini kelas II di SDN Karanggondang 1 Kab Semarang sebagai kelas kontrol menggunakan metode ceramah bervariasi berbantuan game puzzle, sedangkan kelas II di SDN Siderejo Lor 04 Kota Salatiga sebagai kelas eksperimen menggunakan metode diskusi kelompok berbantuan

  

game puzzle. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan pretest,

  untuk mengukur variabel terikat sebelum penelitian dilakukan. Setelah diberikan

  

pretest, kemudian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mendapat

  perlakuan perlakuan, kemudian diberikan posttest. Melihat hasil pretest dan

  

posttest dapat diketahui perubahan dan pengaruh secara signifikan melalui hasil

  belajar PKn pada siswa yang terjadi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah mendapat perlakuan dan sebelum mendapat perlakuan. kelompok juga dibandingkan (diuji perbedaan). Adanya perbedaan yang berarti (signifikan) antara hasil postest kelompok A dan B, menunjukkan pengaruh dari perlakuan metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa.

3.2 Populasi dan Sampel

  3.2.1 Populasi

  Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup (Nana Syaodih, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II di SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga dan kelas II di SDN Karanggondang 1 Kab Semarang pada semester II tahun ajaran 2013/2014.

  3.2.2 Sampel

  Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan tempat untuk menarik kesimpulan (Nana Syaodih, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas II yang berjumlah 29 siswa di SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga dan kelas II yang berjumlah 29 siswa di SDN Karanggondang 1 Kab Semarang, diambil dengan cara menilai kesetaraan kemampuan antara kedua kelas tersebut. Kesetaraan kedua kelas tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai rapor pada mata pelajaran PKn.

3.3 Variabel Penelitian

  Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, aspek dari manusia, fenomena, objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas, variabel terikat, variabel antara, dan variabel kontrol (Hamid Darmadi, 2011). Dalam penelitian ini yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat.

3.3.1 Variabel Bebas

  Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab munculnya variabel terikat artinya variabel yang mempengaruhi (Hamid Darmadi, 2011). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran ceramah bervariasi dan diskusi kelompok berbantuan game puzzle.

3.3.2 Variabel Terikat

  Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas (Hamid Darmadi, 2011). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran PKn siswa.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan data

3.4.1 Tekhnik Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data hasil belajar siswa kelas II di SDN Sidorejo Lor

  04 Kota Salatiga dan SDN Karanggondang 1 Kab Semarang, maka teknik pengumpulan data ini adalah observasi, tes dan dokumentasi.

  3.4.1.1 Observasi

  Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipasif) atau pun non partisipasif (Anurrahman dkk, 2009:198). Dalam penelitian ini menggunakan observasi jenis non partisipasif ini, Peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2012). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang menerapkan metode ceramah bervariasi berbantu game puzzle pada kelas 2 di SDN Karanggondang 1 Kab Semarang dan pada kelas 2 di SD Sidorejo Lor 4 Salatiga dengan menggunakan diskusi kelompok berbantuan game puzzle.

  3.4.1.2 Tes

  Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis untuk mengukur indikator kompetensi tertentu dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik (Maman Abdurahman dkk, 2011). Dilakukan bertujuan untuk memperolah data mengenai hasil belajar PKn pada siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, yaitu pretest dilakukan sebelum dilakukan perlakuan, posttest dilakukan setelah dilakukan perlakuan ceramah bervariasi berbantuan game puzzle pada kelas II di SDN Karanggondang

  1 Kab Semarang, sedangkan pada kelas II di SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga berupa diskusi kelompok berbantuan game puzzle pada mata pelajaran PKn.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  15 Jumlah

  4 Pemberian evaluasi Kegiatan akhir

  Kegiatan inti

  3 Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok dengan berbantuan game puzzle.

  Kegiatan pembelajaran

  2 Persiapan guru dalam memulai pembelajaran, pemberian motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran.

  1 Persiapan alat dan bahan kondisi kelas Pra pembelajaran

  No Aspek yang diamati Kegiatan

Tabel 3.3 Kisi-kisi lembar observasi

  3.4.2.2 Lembar Observasi

  45

  Pada penelitian ini instrumen pengumpulan data menggunakan tes dan lembar observasi untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan menggunakan tes.

  3.4.2.1 Kisi-kisi Tes

  Dapat mengerti bagaimana bersikap dalam suasana demokratis.

  16 Menampilkan sikap mau menerima kekalahan

  12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 30, 35, 38, 39, 42, 43.

  Dapat memahami pentingnya hidup berkelompok dan bermasyarakat.

  14 Menghargai suara terbanyak (mayoritas)

  1, 2, 3, 4, 9, 10, 11, 23, 24, 27, 29, 37, 45, 44.

  Mengidentifikasi tata cara hidup secara demokratis.

  Menampilkan sikap demokratis Mengenal kegiatan bermusyawarah

  Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Soal No item soal Jumlah Soal

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes

  5, 6, 7, 8, 17, 25, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 36, 40, 41.

3.5 Uji Instrumen

  Instrumen penelitian harus memenuhi syarat sebagai instrumen yang baik, sehingga sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengambil data prestasi belajar pada kelas sampel, maka instrument tersebut harus diujicobakan terlebih dahulu pada kelas di luar kelas sampel dan masih merupakan bagian dari populasi. Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan taraf kesukaran dari instrumen tersebut.

3.5.1 Validitas

  Validitas adalah tingkat dimana suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur (Hamid Darmadi, 2011). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir soal. Validitas butir soal berfungsi untuk menguji setiap butir soal tes yang telah dibuat. Cara menguji validitas butir soal adalah skor total dikorelasikan dengan setiap skor-skor yang ada pada setiap butir soal. Skor butir disebut nilai X dan skor total disebut nilai Y.

  Suharsimi Arikunto (2005) menyatakan bahwa suatu instrumen dapat dinyatakan sahih (valid) apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Suatu item mempunyai validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi.

  Validitas item soal dihitung dengan menggunakan koofesien validitas tipe biserial. Menurut Suharsimi Arikunto (2005) koofesien validitas tipe biserial adalah sebagai berikut :

  Me Mt p

  R pbis =

  St q

  Keterangan: R pbis : Koefisien validitas tiap item soal Me : rata-rata skor total yang dijawab benar pada butir soal Mt : rata-rata skor total St : standar deviasi skor total q : proporsi siswa yang menjawab salah setiap butir soal Taraf validitas setiap item soal dinyatakan dalam koefisien yang disebut koefisien validitas tiap item soal ( R pbis ). Setelah diperoleh harga R pbis kemudian dikonsultasikan dengan harga kritik r hasil koefisien validitas tiap item soal. Apabila harga R > r kritis pada tabel, maka item soal dinyatakan valid, jika

  pbis

  harga R pbis < r kritis pada tabel, maka item soal tidak valid (Suharsimi Arikunto, 2005).

  Kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir instrumen dapat digunakan pedoman nilai koefisien sebagai berikut: 0,00-0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,21-0,40 : validitas rendah 0,41-0,60 : validitas sedang 0,61-0,80 : validitas tinggi 0,81-1,00 : validitas sempurna

  Hasil penghitungan r kritis pada tabel didapat angka 0,267 dengan tingkat signifikansi 5% dan dk = 37. Penghitungan R pbis untuk tiap butir soal terdapat pada kolom Corrected Item-Total correlation.

  Berdasarkan uji coba validitas dengan menggunakan program SPSS 16.0, dari 45 soal yang diuji terdapat 30 soal yang valid dengan R pbis > 0,267 dan ada 15 soal yang tidak valid dengan R pbis < 0,267. Soal yang digunakan untuk penelitian adalah soal yang valid sehingga dalam penelitian ini dari 30 soal ada 45 soal yang digunakan untuk penelitian (terlampir).

Tabel 3.4 Data Validitas Instrumen

  

Validitas Butir Soal Jumlah

  1, 2, 3, 4, 5, 6, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, Valid 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 36,

  30 41, 42, 43, 44. Tidak Valid 7, 8, 9, 10, 12, 15, 28, 33, 34, 35, 37, 38, 39,

  15 40, 45.

3.5.2 Reliabilitas

  Reliabilitas adalah tingkatan dimana suatu tes secara konsisten mengukur berapapun tes itu mengukur. Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka koefisien. Semakin tinggi angka koefisiennya menunjukkan semakin tinggi reliabilitasnya (Hamid Darmadi, 2011).

  Dalam penelitian ini rumus untuk mengukur reliabilitas adalah rumus yang diperkenalkan oleh Kurder dan Richardson. Hal ini disebabkan oleh alat evaluasi yang digunakan berbentuk tes obyektif, pilihan ganda. Suharsimi Arikunto (2005) menyatakan bahwa rumus K-R20 ini cenderung memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumus yang lain. Rumus K-R 20 yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson tersebut adalah:

  Keterangan : R

  11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

  n = banyaknya butir soal P = proporsi subjek yang menjawab item benar q = 1

  • – p = proporsi subjek yang menjawab item salah S = simpangan baku Σpq

  = jumlah perkalian antara p dan q Menurut Suharsimi Arikunto (2005) klasifikasi koefisien reliabilitas adalah:

  0,91

  • – 1,00 = Sangat Tinggi 0,71
  • – 0,90 = Tinggi 0,41
  • – 0,70 = Cukup 0,00
  • – 0,40 = Rendah Negatif = tidak memenuhi uji reliabilitas

  Setelah R

  11 diketahui kemudian dibandingkan dengan harga R product moment . Apabila R

  11

  > r

  tabel maka dikatakan instrumen tersebut reliabel.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

  

Cronbach's Alpha N of Items

.928

  30 Hasil uji coba reliabilitas instrumen tes diperoleh koefisien reliabilitas

  (R

  11 ) sebesar 0,928. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria reliabilitas yang sangat tinggi.

3.5.3 Daya Beda

  Daya pembeda dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan : = Daya Pembeda.

  = Banyaknya peserta tes kelompok atas.

  = Banyaknya peserta tes kelompok bawah.

  = Banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab benar.

  = Banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab salah. = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Klasifikasi daya beda: D = 0,00 sampai 0,20 : jelek (poor) D = 0,20 sampai 0,40 : cukup (satisfactory) D = 0,40 sampai 0,70 : baik (good) D = 0,70 sampai 1,00 : baik sekali (excellent) D = negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai D negatif sebaiknya dibuang.

  Hasil uji daya beda menunjukkan bahwa dari 30 soal instrumen yang diujikan terdapat 25 soal yang memiliki daya beda jelek, 5 soal yang memiliki

Tabel 3.6 Data Uji Daya Beda

  Daya Beda Butir Soal Jumlah 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26,

  Jelek 20 27, 28, 29, 30.

  Cukup 4, 12, 15, 18, 20.

  5 Baik 1, 2, 13, 14, 16.

  5

  • Baik Sekali Jumlah

  30

3.5.4 Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar.

  Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Suharsimi Arikunto, 2005).

  Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal menggunakan rumus sebagai berikut: (Suharsimi Arikunto, 2005) Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh peserta tes

  Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut: P = 0,00 adalah soal terlalu sukar 0,00 < P

  ≤ 0,30 adalah soal sukar 0,30 < P

  ≤ 0,70 adalah soal sedang 0,70 < P

  ≤ 1,00 adalah soal mudah Berdasarkan hasil uji taraf kesukaran menunjukkan bahwa dari 30 soal, terdapat 5 soal yang tergolong sedang dan 25 soal yang tergolong mudah.

Tabel 3.7 Data Uji Taraf Kesukaran

  Taraf Butir Soal Jumlah Kesukaran

  2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, Mudah

  25 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 Sedang 1, 4, 15, 18, 22.

  5

  • Sukar -
  • Terlalu Sukar Jumlah

  30

3.6 Uji Prasyarat Analisis Data

  3.6.1 Uji Homogenitas Pretest

  Uji ini dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians dalam populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Barletts. Jika nilai probalitasnya > 0,05 maka data berasal dari populasi yang variansnya sama atau homogen. Tetapi, jika nilai probalitasnya < 0,05 maka data berasal dari populasi yang variannya tidak sama atau heterogen atau berbeda.

Tabel 3.8 Hasil Uji Homogenitas

  Levene Statistic df1 df2 Sig. NILAI Based on Mean 1.068

  1 56 .306 PRETES Based on Median .898

  1 56 .347 Based on Median and with .898 1 55.617 .347 adjusted df

  Based on trimmed mean 1.119

  1 56 .295

  Berdasarkan pengujian homogenitas kelas eksperimen dan kontrol diperoleh taraf signifikansinya adalah 0,306. Karena hasil perolehan pengujian ini lebih besar 0,05 maka varian kelas ekperimen dan kontrol adalah homogen.

  3.6.2 Uji Normalitas Pretest

  Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diperoleh dari sampel merupakan data sampel yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji

Tabel 3.9 Hasil Uji Normalitas

  a Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk KELOMPOK Statistic df Sig. Statistic df Sig.

  NILAI Ekperimen .140 29 .156 .965 29 .441 PRETES Kontrol .140 29 .150 .972 29 .602

a. Lilliefors Significance Correction

  Berdasarkan uji normalitas kolmogorov-Smirnov di atas, pada taraf signifikansi 5%, distribusi nilai sampel kelas eksperimen dan kontrol berasal dari distribusi normal. Distribusi dikatakan tidak normal jika taraf signifikansi < 0,05 Taraf signifikansi normalitas kelas eksperimen adalah 0,156 (> 0,05). Taraf signigikansi kelas kontrol adalah 0,150 (> 0,05). Histogram uji normalitas kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada grafik 3.1 dan grafik 3.2.

  

Grafik 3.1

Uji Normalitas Kelas Eksperimen

  

Grafik 3.2

Uji Normalitas Kelas Kontrol

3.7 Teknik Analisis Data

  Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistik “Parametik”. Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka analisis data

  tes(uji)

  menggunakan “Teknik analisis T ”. Teknik analisis ini digunakan dalam penelitian komparasional yang melakukan pembandingan antar dua variabel, yaitu apakah memang secara signifikan dua variabel yang sedang diperbandingkan atau dicari perbedaannya itu memang berbeda atau semata-mata karena kebetulan saja

  

(by chance) . T adalah salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji

test

  kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah Mean Sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan (Anas Sudijono, 2010).

3.7.1 Uji Hipotesis 1 (satu) dan Hipotesis 2 (dua)

  Pada uji hipotesis 1 (satu) peneliti membandingkan hasil pretes dan postes PKn pada kelas II di SDN Siderejo Lor 04 Kota Salatiga sebagai kelas

  

postest PKn pada kelas II SDN Karanggondang 1 Kab Semarang sebagai kelas

  kontrol. Uji hipotesis 1 (satu) dan uji hipotesis 2 (dua) memakai teknik analisis data menggunakan uji Paired Samples Test dengan bantuan software SPSS versi

  16.0. Jika p > 0,05 maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar PKn antara pretest dan postest. Jika p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada perbedaan hasil belajar PKn antara pretest dan postest.

3.7.2 Uji Hipotesis 3 (tiga)

  Pada uji hipotesis 3 (tiga) peneliti membandingkan hasil postest PKn antara kelas II di SDN Sidorejo Lor 04 Kota Salatiga yang memakai metode diskusi kelompok berbantuan game puzzle dan kelas II di SDN Karanggondang 1 Kab Semarang yang memakai metode ceramah bervariasi berbantuan game

  

puzzle . Uji hipotesis 3 (tiga) memakai teknik analisis data menggunakan uji

Independent T Test dengan bantuan software SPSS versi 16.0. Jika p > 0,05 maka

  Ho diterima, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara dua kelompok sampel. Jika p < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara dua kelompok sampel.

Dokumen yang terkait

4.1.2 Tingkat Pendidikan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Tanaman Hias Sansevieria Secara Online = The Factors That Affect Customers’ Decisions to Buy Decorate Pla

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Tanaman Hias Sansevieria Secara Online = The Factors That Affect Customers’ Decisions to Buy Decorate Plants Sansevieriaby Online

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Kelas V SD Negeri Jati 3 Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Semester II Tahun Pelajara

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Kelas V SD Negeri Jati 3 Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Semester II Tahun Pelajara

0 0 98

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Mata Pelajaran Matematika SD - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa

0 0 11

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajar

0 0 47

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantuan Game Puzzle dengan Pembelajaran Ceramah Bervariasi Berbantuan Game Pu

0 1 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi K

0 0 23