ANALISIS PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN AIR SUNGAI PADA RUMAH TANGGA DI PEKON ULU KRUI DAN DI PEKON LAAY KABUPATEN LAMPUNG BARAT

  167

ANALISIS PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN AIR SUNGAI PADA RUMAH TANGGA

DI PEKON ULU KRUI DAN DI PEKON LAAY KABUPATEN LAMPUNG BARAT

  ( Usage of Ri ver Wat er by Househol d i n Vi l l age Ul u Kr ui and Vi l l age Laay

  

i n West Lampung Regency)

  Onnie Violet t a Saragi

  1

  , Budi Set iawan

  2

  , dan Ikeu Ekayant i

  2 1 Program St udi Manaj emen Ket ahahan Pangan (MKP), Sekolah Pascasarj ana, IPB. 2 Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB Tel: 0251-8628304/ 8621258; Fax: 0251-8625846/ 8622276

ABST RACT

  The obj ect i ves of t hi s r esear ch wer e: 1) t o anal yze househol d char act er ist i cs i n

Vi l l age Ul u Kr ui and Vi l l age Laay; 2) t o anal yze knowl edge, at t i t ude and pr at i ces of

househol d i n wat er usi ng; 3) t o anal yze t he chemi cal char act i st i c of wat er ; and 4) t o

anal yze r el at i on bet ween knowl edge and r i ver wat er usage. The r esear ch desi gn i s cr oss

sect ional . Dat a was col l ect ed by i nt er viewi ng r espondent s. Dat a was anal yzed usi ng

descr i pt i ve and i nf er ence st at i st ics. Twent y ni ne housewi f e i n Vil l age Ul u Kr ui and t went y

housewi f e i n Vi l l age Laay wer e par t i ci pat ed as r espondent s. Resul t s of t hi s r esear ch f ound

t hat t he aver age of f ami l y member was f our peopl e. Husband age was r anged f r om

t went yf i ve t o sevent y t hr ee year s ol d. The aver age of t he husband age was f our t y f our

year s ol d. The wif e age wer e r ange f r om t went y one t o sevent y t hr ee year s ol d. The

aver age of t he wi f e age was f our t y year s ol d. The modus of educat i on of husband was

el ement r y school . The modus of occupat i on of husband was f ar mer and f ar mwor ker . The

l evel of knowl edge i n r i ver wat er usage was l ow, t he l evel of at t i t ude was moder at e, t he

l evel of pr at ices usi ng t he r i ver wat er was good.

  Keywords: knowl edge, at t i t ude, pr act i ce, r i ver wat er PENDAHULUAN

  Dalam visi Indonesia Sehat 2010 diha- rapkan suat u gambaran masyarakat di masa depan yang penduduknya hidup dalam ling- kungan dan perilaku sehat , mampu menj ang- kau pelayanan kesehat an yang bermut u, adil dan merat a, sert a memiliki deraj at kesehat an yang set inggi-t ingginya, di mana lingkungan sehat merupakan lingkungan yang kondusif at au mendukung bagi t ercipt anya keadaan se- hat yang salah sat unya adalah t ersedianya air bersih. Air merupakan suat u sarana ut ama unt uk meningkat kan deraj at kesehat an masya- rakat , karena air merupakan salah sat u kom- ponen zat gizi yang dibut uhkan manusia, hal ini dapat kit a lihat pada undang-undang nomor 7 t ent ang pangan yait u segala sesuat u yang berasal dari sumber hayat i dan air baik yang diolah maupun t idak diolah yang diperunt uk- kan sebagai makanan at au minuman manusia t ermasuk bahan t ambahan. Air adalah zat gizi yang merupakan bagian pent ing dari susunan t ubuh kit a, dimana dua pert iga berat badan kit a t erdiri dari air, zat gizi adalah yang dibu- t uhkan manusia yang ant ara lain karbohidrat , lemak, prot ein, mineral, vit amin dan air.

  Air salah sat u pembawa penyakit yang berasal dari t inj a unt uk sampai kepada ma- nusia. Supaya air yang masuk ke t ubuh manu- sia baik berupa minuman at aupun makanan yang menyebabkan/ merupakan bibit penyakit , maka pengolahan air baik berasal dari sumber, j aringan t ransmisi at au dist ribusi adalah mut - lak diperlukan unt uk mencegah t erj adinya kont ak ant ara kot oran sebagai sumber penya- kit dengan air, unt uk memut us mat a rant ai penyebaran penyakit bersumber dari air, air harus t erlebih dahulu dimasak sampai mendi- dih unt uk membunuh kuman penyakit .

  Unt uk keperluan air minum dibut uhkan air rat a-rat a sebanyak 5 lit er/ hari, sedangkan secara keseluruhan kebut uhan air suat u rumah t angga unt uk masyarakat Indonesia diperkira- kan sebesar 60 lit er/ hari. Jadi unt uk negara- negara yang sudah maj u kebut uhan akan air past i lebih besar dari kebut uhan unt uk negara- negara yang sedang berkembang. Penelit ian ini bert uj uan unt uk menganalisis penget ahuan, sikap, t indakan rumah t angga dalam pemanf a- at an air sungai unt uk kebut uhan sehari-hari di Pekon Ulu Krui dan Pekon Laay. Penelit ian ini diharapkan dapat digunakan sebagai inf ormasi bagi kedua pekon yang berada disekit ar aliran

  168

  t angga, dekat bant aran sungai, lama t inggal, j arak dari rumah kesungai 50 m. Jumlah rumah t angga yang menj adi sampel adalah 49 ibu rumah t angga yang t erdiri dari 29 ibu rumah t angga di Pekon Ulu Krui dan 20 ibu rumah t angga di Pekon Laay. Uj i laborat orium dilaku- kan unt uk melihat unsur logam yang t erdapat di dalam air sungai.

  Rat a-rat a umur kepala kepala keluarga di Pekon Ulu Krui adalah 45 t ahun, dengan kisaran t erendah pada umur 61-80 (6. 1%) dan t erbanyak pada umur 20-40 t ahun (38. 8%). Rat a-rat a umur ist ri di Pekon Ulu Krui dan Pekon Laay t erendah pada umur 61-80 t ahun (4. 1%), t erbanyak umur 20-40 t ahun (69. 4%).

  Rat a-rat a j umlah anggot a rumah t angga adalah 4 orang, dengan kisaran t erendah orang dan t ert inggi 9 orang. Selanj ut nya berdasarkan krit eria yang di t et apkan oleh BKKBN dapat di kat egorikan kecil j umlah anggot a <4 orang. Bahwa j umlah rumah t angga yang t ermasuk dalam kat egori kecil berj umlah 31 rumah t ang- ga (63. 3%) dan yang t ermasuk dalam kat egori keluarga besar berj umlah 18 rumah t angga (36. 7%).

  Rat a-rat a j umlah umur anggot a rumah t angga di Pekon Ulu Krui persent ase t erbesar berada pada 0-12 t ahun berj umlah 38 orang (31. 1%) dan persent ase yang t erkecil 2 orang berada pada kelompok umur 61-80 t ahun (1. 0%) di Pekon Laay persent ase t erbesar 24 orang berada pada kelompok umur 0-12 t ahun (25. 9%) dan persent ase t erkecil 3 orang berada pada kelompok umur 61-80 t ahun (3. 2%).

  Karakt erist ik Responden di Pekon Ulu Krui Kecamat an Pesisir Tengah dan Pekon Laay Kecamat an Karya Penggawa yang meliput i res- ponden meliput i: Umur yait u N lamanya hidup responden dalam t ahunan, yang dihit ung sej ak dilahirkan hingga saat responden diwawanca- rai. Pendidikan yait u t ingkat pendidikan f ormal adalah pekerj a suami responden at au yang menj adi kepala keluarga. Jumlah anggot a ke- luarga yait u j umlah dari seluruh anggot a ke- luarga responden .

  Karakteristik Rumah tangga di Pekon Ulu Krui dan Pekon Laay

  Pekon Ulu Krui secara administ rat if me- rupakan bagian dari wilayah Kecamat an Pesisir Tengah. Luas Pekon Krui sekit ar 10 269. 22 Ha dengan j umlah penduduk 2 018 j iwa at au 2 000 KK. Pekon Ulu Krui dengan t opograf i yang ber- bukit -bukit . Tinggi t empat 4 m dari permukaan Laut . Klimat ologis Pekon Ulu Krui menunj uk- kan rat a-rat a curah huj an t ahunan sebesar 50. 00 mm suhu rat a-rat a harian 35 deraj at celcius. Penduduk Pekon Ulu Krui bermat a pencaharian sebagai pet ani, buruh t ani, pega- wai swast a dan wiraswast a. Pekon Laay secara administ rat if merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Karya Penggawa. Kecamat an Karya Penggawa dengan luas wilayah 16 458, 41 Ha yang di huni 2 862 j iwa (862 KK). Klimat ologis Pekon Laay curah huj an 50. 00 mm, j umlah bulan huj an ada 7 bulan, suhu rat a-rat a harian di Pekon Laay 35. 00 celcius dan t inggi dari permukaan laut 500 m bent ang wilayah adalah dat ar.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Daerah Penelitian

  Jenis dat a yang dikumpulkan dalam pe- nelit ian berupa dat a primer yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden berdasarkan kuesioner yang t elah disiapkan. Karakt erist ik keluarga t erdiri at as umur anggo- t a keluarga, pendidikan t erakhir berdasarkan j enj ang pendidikan, j enis pekerj an, j enis pe- nyakit dan j umlah anggot a keluarga, meliput i penget ahuan, sikap, dan t indakan penggunaan air sungai. Uj i Laborat orium dilakukan unt uk menget aui logam yang ada di dalam air sungai di kedua pekon t ersebut .

  Pur po-

  sungai dan inst ansi t erkait t ent ang perilaku rumah t angga di kedua pekon t ersebut dalam mempergunakan air sungai sebagai sumber air bersih sert a menget ahui kondisi kualit as air su- ngai yang digunakan baik secara f isik maupun kimia.

  Sampel dipilih dengan sengaj a (

  Jenis dan Cara Pengumpulan Data

  paramet er. Penelit ian dilaksanakan bulan Ok- t ober - November 2008.

   laborat orium dengan berbagai

  vasi, dilakukan di Pekon Ulu Krui dan Pekon Laay Kabupat en Lampung Barat . Air sungai t ersebut di uj i

  Sect i onal dengan met ode survei at au obser-

  Desain penelit ian ini merupakan Cr oss

  METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

  Rat a-rat a lama pendidikan kepala kelu- arga adalah 7 t ahun dengan kisaran t erendah 0 t ahun dan t ert inggi 12 t ahun. Formal kepala rumah t angga di Pekon Ulu Krui dan Pekon

  169

  Laay paling banyak adalah pada t ingkat SD (49. 0%), dan paling kecil adalah pada t ingkat t idak t amat SD (2. 0%). Akan t et api t idak t erdapat kepala rumah t angga yang berpendi- dikan sampai perguruan t inggi (0%). Rat a-rat a lama pendidikan ist ri adalah 7 t ahun dengan kisaran t erendah 0 t ahun dan t ert inggi 12 t a- hun. Di pekon Ulu Krui dan Pekon Laay pendi- dikan f ormal ibu t erbanyak t idak t amat SD (36. 7%), dan t erkecil adalah t amat SLTP (12. 3%).

  Jenis pekerj aan kepala keluarga t erdiri dari pegawai swast a, wiraswast a, pet ani dan buruh t ani. Di Pekon Ulu Krui pekerj aan kepala keluarga t erbanyak adalah pet ani, di pekon Laay pekerj aan kepala keluarga t erbanyak Pekerj aan kepala rumah t angga dikat egorikan menj adi 4 j enis pekerj aan yait u pegawai swas- t a, wiraswast a, pet ani dan buruh t ani. Peker- j aan kepala keluarga di Pekon Ulu Krui peker- j aan t erbanyak pet ani 18 rumah t angga (63%) ruh t ani 2 rumah t angga (7%), dan pegawai swast a 1 rumah t angga (3%), di Pekon Laay pe- kerj aan t erbanyak buruh t ani dengan j umlah 11 rumah t angga (55%), wiraswast a j umlah 7 rumah t angga (35%), dan pegawai swast a j um- lah 2 rumah t angga (10%).

  Penggunaan air bersih untuk kebutuhan sehari – hari Penget ahuan

  Sebaran kat egori penget ahuan t ent ang penggunaan air sungai kat egori baik (30. 6%), kat egori sedang (16. 3%), dan kat egori buruk (53. 1%). Pada kedua pekon penget ahuan t en- t ang penggunaan air sungai masih buruk diaki- bat kan karena lama t inggal didaerah bant aran sungai, kebiasaan yang t urun-t emurun, t idak mengalami perubahan-perubahan

  Karena t idak ada gej ala penyakit yang berart i dalam diri ibu rumah t angga. Walaupun ada ibu rumah t angga yang mencapai pendi- dikan sampai sekolah t ingkat lanj ut an. Dalam hal ini apabila usia seseorang bert ambah t ing- kat penget ahuannya j uga bert ambah. Dari pe- ngalaman yang dilihat set iap hari at au dikerj a- kan dapat meningkat kan penget ahuan. Fakt or usia dan f akt or pendidikan berhubungan apa- bila seseorang berpendidikan rendah akan ber- pengaruh t erhadap t ingkat penget ahuan sese- orang dalam mempergunakan air sungai seba- gai kebut uhan sehari-hari.

  Sikap

  Kat egori baik adalah ibu rumah t angga t idak set uj u bahwa air sungai karena mengan- dung berbagai j enis penyakit , t idak t erj amin kebersihannya, bukan sebagai air bersih, air sungai dapat menyebabkan diare, air sungai perlu disaring, t elah t ercemar penyakit , dan air sungai t idak baik sebagai sumber air bersih.

  Sikap manusia adalah ref leksi dari berbagai gej ala kej iwaan sepert i keinginan, minat , ke- hendak, penget ahuan, emosi, pikiran, mot ivasi dan reaksi. Ibu rumah t angga t idak mengakui bahwa air sungai mengandung berbagai masa- lah karena t idak dit emukan penyakit yang ber- art i akibat dari air sungai yang dipergunakan. Dalam hal sikap mempunyai kat egori, Kat egori buruk (34. 5%), kat egori sedang (37. 0%) dan ka- t egori baik (28. 5%).

  Secara keseluruhan sikap penanganan penggunaan air sungai unt uk kebut uhan hidup sehari-hari oleh ibu rumah t angga buruk wa- laupun penget ahuan, pendidikan baik belum t ent u dalam memperlakukan air sungai unt uk kebut uhan hidup sehari-hari karena ada f akt or mukan penyakit yang berbahaya, dan dekat dengan sumber air (sumur) dan t idak t ersedia PAM.

  Responden menyat akan bahwa selalu menggunakan air sungai unt uk memenuhi ke- but uhan hidup sehari-hari, t idak mengadakan perlakuan t erhadap air yang dipergunakan se- t iap hari. Dan hasil wawancara dari responden t idak dilakukan perlakuan t erhadap air sungai karena keluarga responden t idak mengangap bahwa air sungai dapat menyebabkan penya- kit . Sedangkan t empat penyimpanan air sungai unt uk kebut uhan air minum responden t idak melakukan perlakuan hanya membiarkan di da- lam ember di dapur. Sikap seseorang at au ma- syarakat t ent ang kesehat an dit ent ukan oleh penget ahuan, sikap, kepercayaan, t radisi, dan sebagainya dari orang at au masyarakat yang bersangkut an.

  T indakan

  Dalam t indakan di berikan kat egori, da- lam kat egori baik (59. 2%), kat egori sedang (24. 5%), kat egori buruk (16. 3%). Dalam kat e- gori baik adalah responden yang akt ivit as un- t uk kebut uhan air bersih, MCK, dan segala yang berhubungan dengan air di lakukan di su- ngai. Sedangkan kat egori sedang responden yang melakukan akt ivit as di rumah hanya mengandalkan air sumur yang ant ara lain ha- nya mencuci dan mandi cuci kakus masih di- lakukan di rumah.

  Banyaknya responden yang mengguna- kan air sungai sebagai sumber bersih disebab- kan karena dekat nya rumah responden dengan

  170

  sungai sedangkan sumber air bersih t idak ada, karena Perusahaan air minum (PAM) t idak ada yang dapat memenuhi kebut uhan air bersih, air minum unt uk set iap hari. Hal ini menye- babkan sebahagian besar responden lebih suka menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih karena mudah dij angkau dan murah. Se- lain it u f akt or kebiasaan j uga sangat mempe- ngaruhi, dimana masyarakat yang t inggal di daerah pinggiran sungai t elah t erbiasa meng- gunakan air sungai sebagai sumber air bersih, sehingga ada t erasa kej anggalan ket ika harus MCK t idak di sungai.

  Kualitas Air Sungai Way Krui dan Way Laay

  Pekon Ulu Krui kadar logam yang t er- dapat dalam air sungai masih di bawah st andar kadar maksimum yang diperbolehkan kecuali Fe, st andar kadar maksimum yang diperboleh t erdapat dalam air hanya 1 mg/ lit er sedangkan Pekon Ulu Krui sudah dibat as st andar kadar angkut oksigen dari paru-paru ke j aringan t u- buh, sebagai alat angkut di dalam sel, dan se- bagai bagian t erpadu berbagai reaksi enzim di dalam j aringan t ubuh. Kekurangan besi berpe- ngaruh t erhadap produkt ivit as kerj a, penam- pilan kognit if , dan sist em kekebalan t ubuh.

  Dari basil uj i laborat orium air sungai Way Ulu Krui dan Way Laay masih diambang aman. Tet api ada unsur kimia yang t erdapat di dalam air sungai yang sudah melebihi bat as ambang yang dit ent ukan oleh Ment eri Kesehat - an. Adapun unsur yang t elah banyak kandung- annya di dalam air sungai it u t erdapat pada unsur N0

  2

  (mg/ lit er) dan unsur kandungan Fe (mg/ lit er). Resiko dit imbukan oleh logam- logam berat bukan pada saat yang cepat , t et a- pi prosesnya lambat . Karena logam berat di dalam t ubuh lama bereaksi, sehingga t idak mu- dah unt uk memberikan penj elasan kepada ke- dua pekon. Pada saat ini unsur-unsur t ersebut belum dapat dirasakan langsung dampak dari pada kelebihan unsur t ersebut di dalam air.

  Kekurangan besi pada umumnya menye- babkan pucat , rasa lemah, let ih, pusing, kurang naf su makan, menurunnya kebugaran t ubuh, menurunya kemampuan kerj a, menurunnya ke- kebalan t ubuh dan ganguan penyembuhan lu- ka. Pada anak-anak kekurangan besi menim- bulkan apat is, mudah t ersinggung, menurun- nya kemampuan unt uk berkonsent rasi dan be- laj ar. Ef ek yang dit imbulkan pada manusia da- lam j angka pendek yait u rasa eneg, munt ah, diare, denyut j ant ung meningkat , sakit kepala, mengigau dan pingsan. Ef ek yang dit imbulkan pada manusia adalah menghambat perj alanan oksigen dalam t ubuh, dan dapat menyebabkan

  "bluebies" pada bayi.

  Hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap pemanfaatan air sungai

  Hasil analisis korelasi spearman bahwa penget ahuan berhubungan nyat a dengan sikap (p=0. 001; r=0. 454) art inya semakin t inggi pe- nget ahuan responden diikut i sikap yang baik. Ternyat a penget ahuan t idak berhubungan de- ngan t indakan art inya bahwa t ingkat penget a- huan responden t idak berpengaruh t erhadap t indakan pemanf aat an air sungai, walaupun t ingkat penget ahuan berbeda sebagaian besar responden t et ap memanf aat kan air sungai se- bagai sumber air unt uk memenuhi kebut uhan hidup rumah t angga sehari-hari. Sikap berhu- bungan negat if dengan t indakan (p=0. 042; r=- 0. 291) art inya sikap yang baik pada responden t idak diikut i oleh t indakan dalam pemanf aat an air sungai. Hal ini diduga bahwa air sungai me- saat ini dianggap responden paling mudah di- j angkau dan paling murah unt uk memenuhi kebut uhan hidup sehari-hari di kedua pekon t ersebut karena responden t inggal dekat ban- t aran sungai, sehingga unt uk memperoleh air t idak perlu bayar dan ant ri. Sikap adalah meru- pakan reaksi at au respon seseorang yang masih t ert ut up t erhadap suat u st imulus at au obj ek sehingga sikap t idak bisa langsung t erlihat at au di t af sirkan melalui perilaku. Secara umum si- kap mempunyai t iga komponen pokok yait u keyakinan at au kepercayaan t erhadap ide dan konsep t erhadap suat u obj ek; kehidupan dan evaluasi emosional t erhadap suat u obj ek; dan kecenderungan unt uk bert indak. Sikap yang posit if t erhadap suat u nilai at au konsep t idak selalu t erwuj ud dalam suat u t indakan yang nyat a hal ini dipengaruhi oleh suat u sit uasi saat it u ant ara lain pengalaman dan kebiasaan yang ada pada masyarakat di kedua pekon t er- sebut . Pendidikan suami berhubungan sangat nyat a dengan pendidikan ist ri (p=0. 0; r=0. 77) dan pekerj aan suami (p=0. 001; r=0. 454) art inya pendidikan suami t inggi akan pekerj aan yang dit erima akan sesuai dengan pendidikan yang didapat . Pendidikan individu dapat berpenga- ruh pada kualit as dalam berbagai hal, seseo- rang yang berpendidikan dapat masuk ke go- longan pekerj aan yang diupah lebih t inggi di- bandingkan dengan t idak berpendidikan. Pen- didikan ist ri berpengaruh sangat nyat a (P=0. 0; r=0. 523) art inya pendidikan ist ri berpengaruh t erhadap penget ahuan, t erdapat hubungan po- sit if ant ara pendidikan ibu dengan penget ahu- an dalam pemilihan konsumsi air yang baik unt uk keluarga. Ibu yang memiliki pendidikan

  171

  t inggi cenderung mempunyai penget ahuan t er- hadap sikap, t indakan, dalam mempergunakan air sungai. Pekerj aan suami berpengaruh sa- ngat nyat a t erhadap sikap, dan t indakan (P=0. 07; r=0. 378) art inya suami mempunyai si- kap dan t indakan dimana suami dalam hal si- kap sudah baik diduga kemungkinan suami yang selalu mengambil air sungai unt uk dikonsumsi.

  KESIMPULAN

  Umur anggot a rumah berkisar 0-80 t ahun dengan rat a-rat a 26 t ahun. Rat a-rat a kepala rumah t angga 44 t ahun dan ist ri 4 t ahun. Lama pendidikan kepala keluarga 6-12 t ahun (SD/ SMP) sedangkan pendidikan ist ri 0-12 t ahun (t idak t amat SD/ SMP). Rat a-rat a j umlah anggo- t a keluarga adalah 4 orang at au berkisar an- t ara 1-9 orang. Sebagian besar t ingkat penge- t ahuan rumah t angga t erhadap pemanf aat an air sungai di kedua pekon masih t ergolong bu- ruk di pekon Ulu Krui (58. 6%), di pekon Laay (45%). Sikap responden t erhadap pemanf aat an air sungai di Pekon Laay lebih baik di Pekon Ulu Krui responden yang mempunyai sikap se- dang sampai baik berj umlah (85%) sedangkan di Pekon Ulu Krui hanya (62%). Tindakan t er- hadap pemanf aat an air sungai di Pekon Ulu Krui lebih baik dari pada di Laay dimana t in- dakan kat egori baik dipekon Ulu Krui (72. 4%) sedangkan di pekon Laay (40%). Secara umum kualit as f isik kimia air sungai di kedua pekon masih berada dibawah st andar bat as maksi- mum yang dianj urkan oleh Depkes (2003).

  Kecuali t erdapat dua paramet er yang melebihi st andar bat as maksimum yang dianj urkan oleh depkes. Kualit as air sungai di Pekon Ulu Krui pada paramet er nit rit (0. 001mg/ lit er) lebih baik dari kualit as air sungai di Pekon Laay (5mg/ lit er). Namun j ika dilihat dari lokasi pengambilan sampel air t erdapat Fe berlebihan dapat menyebabkan warna air menj adi keme- rah-merahan, memberi rasa yang t idak enak pada minuman kecuali dapat membent uk en- dapan pipa-pipa logam bahan cucian. Pada un- sur nit rat harus diwaspadai, ef eknya pada ma- nusia yait u dapat menyebabkan dapat meng- hambat perj alanan oksigen dalam t ubuh, dan dapat menyebabkan "bluebies" pada bayi. Penget ahuan responden berhubungan nyat a dengan sikap dalam pemanf aat an air sungai dengan nilai (p=0. 001; r=0. 454). Sedangkan si- kap berhubungan negat if t erhadap t indakan dalam pemanf aat an air sungai dengan nilai (p= 0. 042 dan r=-0. 291).

DAFTAR PUSTAKA

  Depkes RI. 1990. Pedoman Penggunaan dan Pemeliharaan Sarana Penyediaan Air Bersih dan Penyehat an Lingkungan Pe- mukiman, Dit Jend PPM dan PLP, Jakart a.

  Depkes RI. 1990. Perat uran Ment eri Kesehat an RI No. 416/ Menkes/ Per/ 1X/ 1990 Ten- t ang Syarat -syarat dan pengawasan kualit as air.