PERAN PUBLIC RELATIONS DI KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN

PERAN PUBLIC RELATIONS DI KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN

Laporan Kuliah Kerja Media (KKM) di Kusuma Sahid Prince Hotel Selama Bulan April - Juni 2011 TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan

Disusun oleh : ABIRAMA SETIADI NIM. D1308076 PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

A. Perjalanan Sejarah Kusuma Sahid Price Hotel..................................... 32

B. Gedung Kusuma sahid Price Hotel.......................................................35

C. Visi dan Misi Kusuma Sahid Price Hotel............................................. 46

D. Jajaran Direksi Kusuma Sahid Prince Hotel..........................................47

E. Job Descreption Public Relations Kusuma Sahid Prince Hotel ..........55

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

A. Laporan Kuliah Kerja Media................................................................ 57

B. Peran Public Relation di Kusuma Sahid Prince Hotel.......................... 61

C. Ruang Lingkup Magang....................................................................... 77

D. Kendala Magang................................................................................... 77

E. Aktifitas Public Relation Office di KSPH........................................... 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 91

B. Saran .............................................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Magang

Surakarta merupakan salah satu daerah berkembang yang tentunya wajib memiliki unsur-unsur budaya pembangun bangsa yang cerdas dan dapat memajukan daerah jawa ini untuk bisa bersaing dengan daerah lain. Begitu juga dengan anak bangsanya khusunya mahasiswa sebagai tolak ukur pendidikan kota surakarta yang dewasa ini semakin berkembang sesuai dengan kapabilitas masing masing para mahasiswanya .

Setiap tahun, universitas–universitas di Surakarta meluluskan ratusan bahkan ribuan mahasiswanya dengan berbagai capaian prestasi. Akan tetapi, hanya beberapa saja yang dapat dikatakan sukses dalam artian mendapatkan suatu pekerjaan yang layak atau sesuai dengan bidang yang pernah mereka dapatkan dalam bangku kuliah. Sementara yang lainnya hanya termenung menyesali dan duduk terdia ketika di bangku kuliah tidak melakukanya dengan serius. Padahal kuliah adalah salah satu tanggung jawab yang di bebankan oleh orang tua kita dengan cucuran keringat mereka berusaha agar anaknya kuliah . Kelulusan mereka bukannya menjadi pemecah kebuntuan tapi malah menjadi penambah problematik bangsa yang semakin menumpuk setiap tahunnya. Hal semacam ini, seringkali menjadi suatu persoalan untuk seorang mahasiswa,

niat dan pengalaman kerja. Mewujudkan mahasiswa yang mempunyai kreativitas dan profesionalitas tentu tidak cukup hanya mengandalkan ilmu yang didapat dalam perkuliahan. Karena kuliah hanya mengembangkan pola pikir mahasiswa agar menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam berpikir. Sebenarnya Perlu adanya dukungan praktek dalam dunia nyata. Dan di perkuliahan sebenarnya sudah ada 2 unit Kegiatan . Yang Pertama UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang menjadikan mahasiswa bisa belajar ilmu lain diluar perkulihan. UKM di bentuk dengan tujuan agar mahasiswa lebih bisa trampil dengan minat dan bakat mereka. Di Unit Kegiatan mahasiswa ada berbagai pilihan organisasi contoh : Teater (Bidang Seni), Fotografi (Bidang Jurnalistik ), BEM Badan Esekutif Mahasiswa (Bidang Politik ) dan masih banyak yang lainya. Ini adalah salah satu sarana dan fasilitas yang di berikan oleh Pihak kampus agar mahasiswanya kreatif dan inovatif dalam mengikuti perkembangan jaman. Karena pada dasaranya organisasi dan perusahaan itu sama, Memiliki stuktur organisasi yang tersusun rapi dan pembagian tugas yang baik antara anggota atau pelaku organisasi. Bisa dikatakan dala kita berorganisasi kita juga dpat belajar bekerja hanya kalau di organisasi subtansinya sosial sedangkan di organisasi perusahaan subtansinya Pendapatan atau laba.

praktek pada Institusi Mitra Perusahaan Baik lembaga media Penyiaran, Periklanan dan Humas .Agar mahasasiswa bisa merasakan atsmosfir kerja yang sesungguhnya demi mengapai cita-cita yang tinggi untuk kehidupan yang lebih baik .

Berangkat dari pemikiran itulah, Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta secara rutin mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan kerja praktek atau magang yang disebut Kuliah Kerja Media (KKM). Program KKM ini berorientasi pada kerja praktis, dimana para mahasiswa dapat mempraktekkan teori-teori yang dipelajari di bangku kuliah. Untuk itu, dalam program ini membutuhkan kerja sama dengan instansi–instansi atau perusahaan-perusahaan sebagai tempat bagi mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktek atau bisa di sebut Magang.

Sebuah Perusahaan yang bergerah di bidang Perhotelan Kusuma sahid Prince Hotel salah satu perusahaan perhotelan Milik penguasaha sukses Sukamdani Sahid Gitosrdjono. Melalui Kerajaan Bisnis Hotel, Sukamdani Sahid Gitosrdjono bisa dikatakan sebaga raja hotel di indonesia. Betapa tidak, Jaringan bisnis hotelnya tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Melalui sahid group sukamdani memilik 14 hotel. Dari hotel mewah yang berbintang tiga dan yang paling mewah berbintang lima berlian.

Hotel yang memiliki predikat “The Truly Heritage Hotel“ yang artinya hotel warisan yang sesunggunya, karena masih menyimpan unsur unsur Culture Budaya kerajaan di surakarta.Hal inilah yang membuat penulis kemudian berminat mengajukan lamaran Kuliah Kerja Media ke Hotel yang bisa dibilang memiliki pertumbuhan kinerja yang pesat ini. Penulis berharap, nantinya bisa memperoleh banyak pengalaman kerja, relasi, dan kondisi kerja yang baru terutama di lingkungan kerja yang dikenal sangat dinamis seperti diKusuma sahid Prince Hotel. Selain itu, penulis berharap juga dapat mengaplikasikan semua ilmu yang sudah dipelajari saat berada di bangku kuliah khususnya pada bidang Public relation (kehumasan) yang juga menjadi bidang yang diminati oleh penulis selama ini.

B.Fokus Penulisan Tugas Akhir

Dalam proses pelaksanaan magang di Kusuma Sahid Prince Hotel ini penulis berkesempatan untuk membantu beberapa Pekerjaan yang di kerjakan oleh Public relation KSPH. Dari situ penulis mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan hingga muncul inspirasi membuat judul yang paling dasar dari sebuah Profesi Public Relations untuk mengangkat mengenai Peran Public Relation di Kusuma Sahid Prince Hotel dalam meningkatkan citra Perusahaan.

Tujuan diadakannya kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini adalah:

1. Mendapatkan pengalaman bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

2. Mengaplikasikan teori - teori yang didapat di bangku perkuliahan dalam praktek di lapangan kerja, sesuai bidang yang diminatinya.

3. Agar mahasiswa mampu melihat gambaran nyata dan kompetisi dalam dunia kerja.

4. Meningkatkan kreativitas dan profesionalitas mahasiswa agar siap dalam persaingan dalam dunia kerja.

5. Membangun serta membina hubungan yang baik antara Jurusan Public Relations Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan lembaga/instansi, dimana mahasiswa menjalankan praktek Kuliah Kerja Media (KKM).

D. Manfaat Pelaksanaan Magang

1. Sebagai sarana mahasiswa untuk belajar bertanggungjawab terhadap penyelesaian tugas yang telah diberikan.

2. Mendapatkan lingkungan baru dalam dunia kerja yang nyata dimana mahasiswa dituntut untuk cepat beradaptasi, pandai bersosialisasi, berinteraksi, dan mengembangkan diri.

3. Mahasiswa mampu mengapresiasikan ilmu yang telah didapatkan dibangku perkuliahan dalam dunia kerja baik didalam kantor maupun ketika di lapangan.

latar belakang, karakter dan tipekal yang bermacam-macam dari berbagai daerah asal sehingga dapat meningkatkan keberanian dan jiwa sosial yang lebih tinggi terhadap diri mahasiswa pribadi.

E.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang

Berdasarkan peraturan lembaga dan berbagai macam informasi, referensi, rekomendasi juga pertimbangan mengenai pelaksanaan/ketentuan Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilaksanakan Program DIII Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011, penulis memutuskan untuk memilih Kusuma Sahid Prince Hotel yang beralamatkan di Jl. Sugiyopranoto No 20 Surakarta periode 1 April sampai dengan 30 Juni 2011 atau kurang lebih selama tiga bulan.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Dasar Public Relation

Kebanyakan orang sebanarnya tidak setuju dengan apa yang disebut humas atau Public Relation itu. Untuk alasan itulah hubungan masyarakat merupakan subjek yang sulit di hampiri. Public Relations merupakan subjek yang relatif masih baru, yang menimbulkan konsep dimana kita tidak menemukakan konsesuius pendapat sepenuhnya atas defenisi yang di rasakan tepat untuk istilah itu. Penggunaan istilah “Humas” yang semakin luas dan serampangan cenderung mengamburkan arti yang sebenarnya bagi masyarakat pada umunya. Semakin berkembangya fungsi humas atau PR dan pada hakikatnya berbeda dalam kesalahpengertian (misunderstanding) mengenai

peranan yang sebenarnya terjadi dalam masyarakat modern. Misalanya, seorang siswa pemula dalam bidang humas atau Public Relations mungkin sedikitnya akan memiliki sesuatu pengertian yang samar menegenai pengertian istilah tersebut bagaimanapun, jika diminta untuk mendefenisikanya, maka si siswa akan biasanya cenderung mendasarakan defenisi itu pada salah satu dari hal-hal sebagai berikut.

1. Public Relations : Publisitas (publicty)

2. Public Reations : Keagenan Pers ( pers-agentry)

3. Public Relations : Periklanan (advertasing ) 3. Public Relations : Periklanan (advertasing )

Istilah-istilah di atas akan di uraikan secara lebih mendalam dan menenmpatkanya dalam prespektif yang sesuai Periklanan (advertising). Di lakukan dengan menyewa nonpersonal waktu dalam media massa. Suatu komunikasi nonpersonal (non perorangan) melalui berbagai macam media komunikasi yang di lakukan oleh seorang atau mempengaruhi organisasi tertentu. Lobbying. Usaha untuk mempengaruhi pemberian suara para embuat undang- undang.Keagenan Pers ( pers agentary). Promosi tentang seorang atau organisasi dengan mencapai Publisitas yang menyenangkan pada media massa.

Promosi (Promotion). Aktivitas –aktivitas atau peristiwa –

peristiwa yang di rencanakan untuk menjami dukungan atau pengakuan tentang diri seorang : produk, lembaga atau gagasan.Publisitas (publicity). (a) Suatu tehnik menjamin pengertia di anatara individu-individu.Istilah yang berhubungan dengan istilah-istilah lainya adalah Komunikasi (communication). Proses penyampaian pengertan di anatara individu-individu.Media komuniakasi (medium of communication): Suatu sarana yang memungkinkan tersampaikan suatu pesdan. Media massa adalah sarana yang mentransmisika pesan-pesan yang identik kepada jumlah besar orang yang secara fisik berpacara.Publik (public): Sekelompok orang yang memeiliki kepentingan yang sama. Publik internal

sari suatu organisasi; sedangkan public eksternal adalah orang-orang yang ada di luar kelompok yang di layani atau di pengerahui, melayani atau memeengaruhi organisasi.Peristiwa public (Public affair): Hubungan manajemen dalam perananya yang berkaitan dengan kepentingan masayarakat.Sebagaimana telah di kemukakan , ada sejumlah defeisi mengenai humas atau PR. Webster’s New World Dictanory mendefenisikana sebagai”Hubungan dengan masayarakat luas, seperti melalui publisitas khusunya fungsi fungsi koprasi, organisasi dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini public dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri.”

Defenisi yang lebih spesifik yang menekankan tanggung jawab

khususnya, di berikan oleh Public Relations News :”PR adalah fungsi manajemen yang di evaluasi sikap public,mengeditinfikasi kebijakan-kebijakansanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan keentingan public dan menjalankan suatu progam untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan dari Publik.

Defenisi berikutnya,” PR adalah suatu falsafat social dan

manajemen ang di nyatakan dalam kebijaksanaan berserta pelaksanaanya, melalui interprestasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan ada komunikasi dua arah dengan pubiknya, berusaha, ntuk memeperoleh saling penegertian dan itikad baik.

humas terdiri dari empat unsur dasar. Pertama, PR merupakan falsafat manajemen

yang bersifat social, unsur dasar Public Relations yang kedua adalah pengungkapan suatu falsafat social dalam keputusan kebijaksanaan, ketiga, Public Relations merupakan tindakan akibat kebijaksanaan tersebut; ke empat Public Relations merupakan komunikasi dua arah yang menunjan kearah yang pencipataan kebijaksanaan ini kemudian menjelaskan, mengumumkan , mempertahankan, atau mempermosikanya kepada public sehingga saling pengertian dan itikad baik. (Moore, 1981:4)

a. Public Relations adalah komunikasi

Unsur dasar Public Relations yang ke mepat inilah adalah

komunikasi dua arah (tow-way communication). Melalui kesaksamaa dalam mendengarkan opini publiknya, dan kepekaan menginpermentasi setiap kecenderungan kegagalan mendalam komunikasi dan evaluasi serta mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan merubah sifat, pendekatan- pendekatan atau penekanan setiap fase kebijaksanaanya

b. Definisi lain Public Relations

Public Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahamanmelalui pengetahuan dan kegiatan yang diharapkan akan muncul dampak, yaitu berupaperubahan positif. Pengertian Public Relatios lebih luas daripada periklanan dan pemasaran.“ Public Relations adalah sesuatu yang Public Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahamanmelalui pengetahuan dan kegiatan yang diharapkan akan muncul dampak, yaitu berupaperubahan positif. Pengertian Public Relatios lebih luas daripada periklanan dan pemasaran.“ Public Relations adalah sesuatu yang

c. Tujuan Public Relations

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Frank Jafkins, tujuan Public Relation tidak hanya terbatas pada saling pengertian saja, tetapi juga berbagai macam tujuan khusus yang sedikit banyak berkaitan dengan saling pengertian. Tujuan khusus tersebut adalah penanggulangan masalah-masalah komunikasi yang memerlukan suatu perubahan tertentu, perubahan yang diharapkan adalah perubahan positif.( Frank Jefkins, 1995 : 9 )

d. Fungsi Public Relation

Mengenai konsep fungsional Publc Relation, Scott M Cutlip dan Allen Center dalam bukunya Efective Public Relation, memberi penjelasan sebagai berikut :

1. To facilitate and insure an inflow of representative opinions from an organization may be kept compatible with the diverse needs and views of these public. ( memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari public- public suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan serta operasionalisasi organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan kebutuhan dan pandangan public- public tersebut).

policiesand operation to gain maximum public acceptance. ( Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh public ).

3. To devise and implement programs that will gain wide and favorable interpretationsof an organization’s policies and operations.( Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi). Sedangkan Menurut Bertrand R. Canfield dalm bukunya “ Public Relation Principles and Problems “, mengemukakan fungsi Public Relation sebagai berikut :

a. It should sarve the public’s interest ( Mengabdi kepada kepentingan umum ).

b. Maintain good communications ( Memelihara komukasi yang baik ).

c. Stress good morals and manners ( Menitikberatkan moral dan perilaku yang baik ). ( Effendy, 2002 ; 34- 35 )

e. Proses Public Relations

Metode komunikasi untuk public relation secara spesifik lagi diutarakan oleh Cutlip dan Canter yang dikutip oleh Rhenald Kasali dimana komunikasi yang efektif harus

Dalam tahap ini seorang praktisi Public relation perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta. Selain itu praktisi Public Relation mempelajari dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dana terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan.

2. Planing And Programming ( perencanaan dan program ) Pada tahap ini seorang praktisi Public Relation sudah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah- langkah pemecahan atau pencegahan. Hal ini diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk melaksanakan strategi yang sudah ditentukan sebagai pemecahan masalah.

3. Taking Action And Communication ( aksi dan komunikasi ) Aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan goals dan objective yang spesifik, kemana citra perusahaan akan diarahkan.

4. Evaluating ( Evaluasi Program ) Program Public Relation selalu dimulai dengan pengumpulan fakta, untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum seorang praktisi Public Realation perlu melakukan evaluasi langkah- langkah yang telah diambil. Tahap ini akan melibatkan pangukuran atas hasil tindakan di masa lalu. Penyesuaian dapat dibuat dalam program yang sama atau setelah sesuatu masa berakhir.

B. Konsep Public Relation

Fraser P seitel , senior Vice President dan direktur of Public affair yhe chase mahanttan bank, dalam bukunya The partice of Public Relataions mengemukakan bahwa pada tahun 1975 yayasan pendidikan dan penelitian yang menganalisis 472 defenisi yang berminat dan menghujumnya menjadi 88 kata, yaitu Public Relations is a distinctive management fungtion which help establish and maintain mutual lines of communications, understanding , acceptane, and coperation betwen and organizations and its publics; involvel the management of problem of issue. Helps management ti keep informed and responsive to public openion ; defines enphasiszesteh responsibility of the management the serve the public interest help management keep abreast and effectively untilize change, serving as an early warning system to help anticipate trends ;and uses research and sound and ethical communications techniques as it principal tool’s

Public relatons merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi /perusahaan dengan publiknya ada ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. PR membantu manajemen Dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini publik. PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan ( Seitel,1992:8)

Marketing mengatakan bahwa PR adalah suatu sistem untu mencipatakan

kemauan baik . L. Bernays dalam bukunya Public Relation menyevutkan bahwa Public Relation mempunya 3 arti yaitu :

1. Penerangan kepada publik

Pesuasi di tunjukan kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik Upaya untuk menyatukan sikap prilaku suatu lembaga Prof byron Christian menyebutkan bahwa PR merupakan suatu usaha yang secara sadar memotivasi orang-orang terpengaruh, tarutama melalui komunikasi, agar timbul pikiran yang sehat terhadap suatu organisasi/perusahaan , memberi rasa hormat, mendukung dan bertahan dengan berbagai cobaan dan masalah.

Internasional Public Relations Associations (IPRA) mendefenisikan PR adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik umum yang memperoleh pengertian simpati dan dukungan dari mereka yang terkait mungkin ada hubuganya dengan penelitian opini publik di antara mereka. untuk mengaikan sedapat mungkin kebijaksanaan dan prosedur yang meraka pakai untuk melakukan hal yang direncanakan dan di sebarkan informasi yang lebih produktif dan pemenuhan keinginan bersama yang lebih efesien, (Cultip, center & Brown ,2000:4). Dari berbagai batasan PR di atas dapat di tarik konsep bahwa untuk memahami berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu organisasi Internasional Public Relations Associations (IPRA) mendefenisikan PR adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik umum yang memperoleh pengertian simpati dan dukungan dari mereka yang terkait mungkin ada hubuganya dengan penelitian opini publik di antara mereka. untuk mengaikan sedapat mungkin kebijaksanaan dan prosedur yang meraka pakai untuk melakukan hal yang direncanakan dan di sebarkan informasi yang lebih produktif dan pemenuhan keinginan bersama yang lebih efesien, (Cultip, center & Brown ,2000:4). Dari berbagai batasan PR di atas dapat di tarik konsep bahwa untuk memahami berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu organisasi

intinya adalah good image ( citra baik ),goodwill (itikad baik), mutual understanding ( saling pengertian), mutual confidance (saling mempercayai), mutual appreciation ( saling menghargai ) , dan tolerance ( toleransi) Melvin Sharpe mengajukan lima prinsip proses harmonis dalam hubungan jangka panjang anatara perusahaan dan publiknya . Konsep-konsep tersebut terdiri dari Komunikasi yang jujur dan memeperoleh kredibilitas.Keterbukaan dan konsisten terhadap tindakan dan kepercayaan. Tindakan yang jujur untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan goodwill ( kemauan baik).Komunikasi dua arah di lakuakan secara terus- menerus untuk mencegah alienasi (pengecualian) dan membangun hubungan.Evaluasi penelitian dan lingkungan untuk menentukan tindakan dan penyesuaian yang di perlukan bagi hubungan sosial yang harmonis (Saitel, 1992:10).

Menurut Rhenald Kasali, dalam bukunya Manajemen Public Relations, mengatakan bahwa prinsip-prinsip yang di ajukan oleh Prof. Melvin Sharpe merupakan prinsip-prinsip hubungan manusia modern yang semakin hari semakin menuntut adanya kerjasama, keterbukaan dan kejujuran. Prinsip ini berkembang sehubungan dengan perubahan nilai-nilai perusahaan di tengah masayarakat dan perubahan drastis teknologi yang mewarnai seluruh kehidupan manusia ( Kasali,1994:9).

harus mampu menerjemahkan bahasa falsafah, kebijakan, progam dan praktek manajemen kepada publiknya. Baik internal maupun eksternal. Untuk mengerjakan tugas ini secara cepat harus ditingkatkan perhatian, pengertian, dukungan dan tindakan dari target publik. Untuk melakukanya PR harus mengetahui apa yang di pikirkan manajemen.

PR sebagai interpreter publik, dalam hal ini bertujuan untuk

mengemukakan apa yang benar-benar publik pikirkan tentang organisasi atau perusahaan agar manajemen dengan segera dapat mengetahuinya atau PR berkerja guna mengatispasi secara benar perasaan publiknya (Seitel,1992:10-11).

Di antara banyak tokoh Public Relation salah satunya adalah Ivy

Ledbetter di anggap sebagai The Father of Public Relations yang telah memikirkan dan mempraktekan konsep PR yang oleh para cendikiawan kemudian di jadikan objek studi ilmiah. Ivy Lee adalah putra seorang negarawan di Georgian Amerika Serikat. Kegiatanya Di bidang Public Relation di mulai pada tahun 1906 pada waktu Industri Batu bara di negara “ Paman Sam” mengalamai kesulitan pemogokan kerja oleh kaum buruhnya. Pada waktu itu Lee adalah seorang wartawan surat kabar. Timbulnya pemogokan para pekerja yang mengancam kelumpuhan industri batu bara itu, Menyebabkan munculnya gagasan pada ada benak Lee untuk menengahinya dengan bagi keuntungan kedua belah pihak yakni para industriawan dan para pekerja. Lee mengajukan gagasan kepada pimpinan industri batubara dengan persyaratan sebagai berikut: (1) ia di berikan

( Effendy, 1992:7 dan Rosandu 1999:17)

Persyaratan yang di ajukan Lee waktu itu cenderung revolusioner

karena orang yang bergerak dalam bidang komunikasi informasi ketika itu tidak berada pada stuktur pimpinan puncak (top management) Begitu pun penyebaran fakta kepada publik di anggap sebagai suatu kondisi yang tak lazim (aneh- unik).Melihat kondisi pemogokan buruh batu bara yang cukup solid, teroganisir dan mengancam kehidupan perusahaan bila di biarkan berlarut-larut maka tawaran Ivy Lee tersebut di terima oleh pemngambil keputusan perusahaan tersebut. Pemikiran Lee dalam melakukan pekerjaan sebagai seorang PR dinamakanya declarations of principle (deklarasi asas-asas) yang pada hakikatnya keberadaan publik tidak bisa dianggap enteng oleh manajemen industri dan dianggap tidak bisa apa-apa oleh pers.

Dalam dklarasi prinsip dasar, Ivy Lee menyiarkan kepada pers

bahwa di kantornya tidak ada fakta yang di tutupi atau rahasia, segalanya bersifat terbuka. Dalam informasi dan komunikasi dua arah. “Tujuan kami adalah menyajikan berita. Kantor kami bukan biro iklan, siapa saja yang memerlukan informasi yang lengkap, akan kami layani dengan segala senang hati”. Kata Lee kepada wartawan Dengan sikap jujur, Ivy Lee membuka tabir perusahaan besar dalam hubunganya dengan masyarakat. Lee berhasil menciptakan gagasan baru dalam mengatasi pemoggokan di pabrik-pabrik besar dan gagasan baru untu membina hubungan dengan pers. Sikap Ivy Lee itulah membuat para wartawan bahwa di kantornya tidak ada fakta yang di tutupi atau rahasia, segalanya bersifat terbuka. Dalam informasi dan komunikasi dua arah. “Tujuan kami adalah menyajikan berita. Kantor kami bukan biro iklan, siapa saja yang memerlukan informasi yang lengkap, akan kami layani dengan segala senang hati”. Kata Lee kepada wartawan Dengan sikap jujur, Ivy Lee membuka tabir perusahaan besar dalam hubunganya dengan masyarakat. Lee berhasil menciptakan gagasan baru dalam mengatasi pemoggokan di pabrik-pabrik besar dan gagasan baru untu membina hubungan dengan pers. Sikap Ivy Lee itulah membuat para wartawan

Keberhasilan Ivy Lee sebagai PR , kemudian Mendapat tawaran

dari The Pensyivania Railroad Company untk mengatasi kesulitan sehubunganya dengan terjadinya musibah keclakaan pada jaringan utama perusahaan kereta api tersebut. Kondisi waktu itu bila suatu perusahaan mengalami perubahan dalam bentuk keclakaan untuk atau bencana lainya, selalu menutupi fakta tersebut kepada publik sehingga masyarakat sulit mengetahui dengan jelas, akurat dan lengkap fakta tentang musibah tersebut.

Lee mengajukan permintaan kepada pimpinan perusahaan, berkat

negosiasi yang baik Lee sebagai PR Profesional dan piawai, akhirnya permintaan yang waktu itu tidak lazim di kabulkan pimpian perusahaan. Penaganan krisis manajemen dalam bentuk keclakaan kereta api oleh Ivy Lee, telah memberikan kepuasan kedua belah pihak baik The Penslyvania Railroad Company maupun pers . Peristiwa itu menjadi berita yang menyenangkan perusahaan yang tidak pernah dialami sebelumnya. Begitu pun wartawan puas dapat menggali informasi dengan akurat lengkap, Serta wartawan di beri fasilitas yang di perlukan dalam memburu berita tersebut. Berita yang muncul menjadi akurat dan objektif Publik merasa puas dengan sajian berita yang lengkap dan terbuka. Keberhasilan itulah yang menyebabkan Ivy Lee di akui para pakar sebagai “Bapak hubungan masyarakat Public Relations” sebagai perintis, Pelaksana, dan pembina humas. Ia negosiasi yang baik Lee sebagai PR Profesional dan piawai, akhirnya permintaan yang waktu itu tidak lazim di kabulkan pimpian perusahaan. Penaganan krisis manajemen dalam bentuk keclakaan kereta api oleh Ivy Lee, telah memberikan kepuasan kedua belah pihak baik The Penslyvania Railroad Company maupun pers . Peristiwa itu menjadi berita yang menyenangkan perusahaan yang tidak pernah dialami sebelumnya. Begitu pun wartawan puas dapat menggali informasi dengan akurat lengkap, Serta wartawan di beri fasilitas yang di perlukan dalam memburu berita tersebut. Berita yang muncul menjadi akurat dan objektif Publik merasa puas dengan sajian berita yang lengkap dan terbuka. Keberhasilan itulah yang menyebabkan Ivy Lee di akui para pakar sebagai “Bapak hubungan masyarakat Public Relations” sebagai perintis, Pelaksana, dan pembina humas. Ia

Frasser P. Saitel menyebutka Ivy Lee karena sebagai A Father of

Modern Public Relation ( Bapak PR Modern . Hal senada di ungkap Oimi abdurachman dalam bukunya dasar-dasar Public Relations bahwa penemu PR adalah Ivy Lee karena pada tahu 1921 ia sudah mulai secara regular menerbitkan buletin ( salah satu bentuk hause journal) yang berjudul public relations di New York. Banyak pakar humas mempublikasikan karya tulis baik seangkatan Ivy Lee maupu setelah itu atau sebagai generasi penerusnya. Di antara mereka itu adalah Paul Garret, T.J. Ross, Eric Johnston, Artur W. Page, Calr Byoir, Verve Burnne John W. Hill, Edward L. Bernays Howard Stephenson, Philip Lesley, Scott M. Cutlip & Allen Center, John F. Budd Jn, Jody Doohue, Roy L. Blueental; arthurR. Roalman, J. Hadly Wiright & Byron h.christian dan lainya. Semua yang mereka tulis umunya tentang pengembangan konsepsi Ivy Lee yang di sesuaikan dengan kondisi masyarakat, termasuk kemajuan di bidang teknologi (waktu itu elektronika). Sekarang pun perkembangan teknologi komunikasi telah memberi dampak terhadap berbagai aktivitas dalam bidang PR. (effendy, 1992:9)

PR pada hakikat pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi, Kendati agak lain dengan kegiatan komunikasi lainya, karena ciri hakiki dairi komunikasi PR adalah two way communications (komunikasi dua arah/ Timbal balik). Arus Komunikasi Timbal balik ini yang harus di lakuakan dalam kegiatan PR, Sehingga terciptanya

Public Relations adalah salah satu bidang ilmu komunikasi praktis,

yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi/perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. PR berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu lembaga/perusahaan dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi Semua itu bertujuaan untuk menumbuhkan dan memngembangkan goodwill (kemauan baik) Publiknya serta memperoleh opini publik yang menguntungkan (alat untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik). ( Rachmadi, 1994:8)

Jadi pada hakikatnya Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi/perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu manajemen. PR membantu manajemen dalam penyapaian informasi dan tanggap terhadap opini publik. PR secara efekif membantu manajemen memantau berbagai perubahan, (Seitel, 1992:8)

Definisi lainya ; Frank Jefkins dalam bukunya Public Relatioms in

Word Marketing mengatakan bahwa PR adalah salah satu sistem komunikasi untuk mrnciptakan kemauan baik. L.Bernays dalam bukunya Public Relations menyebutkan bahwa PR mempunyai tiga arti: (1) penerangan kepada Publik ; (2) Word Marketing mengatakan bahwa PR adalah salah satu sistem komunikasi untuk mrnciptakan kemauan baik. L.Bernays dalam bukunya Public Relations menyebutkan bahwa PR mempunyai tiga arti: (1) penerangan kepada Publik ; (2)

Internasional Public Relations Association (IPRA) mendefenisikan

PR adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (umum) untk memperoleh pengertian, Simpati dan dukungan dari mereka. Untuk mengaitkanya sedapat mungkin hal itu direncanakan dan disebarkanlah informasi yang lebih produktif dan pemenuhan keinginan bersama yang lebih efisien. Public Relations is the distintive managament function which help establish and mutual lines of ommunications, understsnding,acceotance and cooperation between on on organization and its public ( PR adalah fungsi manajemen secara khusus yang mrndukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, peneriamaan, dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya, ( Cultip,Center & Brown, 2000:4)

Dari berbagai batasan PR diatas dapat di tarik konsep bahwa untuk

memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu organisasi/peruasahaan. Dalam berbagai kegiatannya PR memberi dan nasehat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu organisasi/peruasahaan. Dalam berbagai kegiatannya PR memberi dan nasehat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang

Jadi intinya Publik Relations sekarang ini berubah fungsi dari konsep utamanya dari fungsinya sebagai Coorperate Public Relations menjadi Marketing Public Relations. Fenomena ini dapat dilihat dari tren yang berkembang diantara tenaga para penjualan (marketer) yang mulai menggunakan pencitraan (image) dan merk (brand) dalam strategi pemasaran mereka.

Kebingungan sering terjadi pada kebanyakan orang yang menganggap bahwa Public Relations yadalah salah satu fungsi dari manajenen, yaitu pemasaran, (marketing). Dan banyak aspek dari Public Relations yang harusnya bertujuan membentuk citra perusahaan berubah fungsi menjadi fungsi pemasaran.( Cultip, Center & Brown 2000:5 )

Komunikasi pemasaran memang memiliki peran yang penting dalam mengenalkan produk dan fungsi-fungsinya. Tanpa komunikasi pemasaran ini, konsumen tidak akan mengetahui produk yang dipasarkan. Disisi lain, konsumen tentunya hanya akan mengkonsumsi produk-produk dari produsen yang telah memiliki coorperate image yang sesuai dengan harapan konsumen. Sekalipun secara teori antara Coorperate public relations dengan Marketing Publik Relations berlainan dan berdiri sendiri, tetapi pada kenyataannya kedua disiplin ilmu ini Komunikasi pemasaran memang memiliki peran yang penting dalam mengenalkan produk dan fungsi-fungsinya. Tanpa komunikasi pemasaran ini, konsumen tidak akan mengetahui produk yang dipasarkan. Disisi lain, konsumen tentunya hanya akan mengkonsumsi produk-produk dari produsen yang telah memiliki coorperate image yang sesuai dengan harapan konsumen. Sekalipun secara teori antara Coorperate public relations dengan Marketing Publik Relations berlainan dan berdiri sendiri, tetapi pada kenyataannya kedua disiplin ilmu ini

( lemana: edisi 281-07/2007 hal 46) Kini banyak ditemui dalam perusahaan-perusahaan (umumnya di indonesia) memiliki divisi Public Relations yang memiliki job description membentuk citra dan menaikkan angka penjualan. Dengan kata lain, Coorperate Public Relations dan Marketing Public Relations terintegrasi’dalam suatu perusahaan. Bisa jadi hal ini menimbukan kerancuan mengenai tugas praktisi public relations yang sebenarnya harus dilakukan dalam perusahaan itu. Oleh karena itu, sejak tahun 2007 terhembus wacana akan akreditas kehumasan yang berimbas pada pembenahan kualitas sumber daya manusia praktisi Public Relations itu sendiri.

C. Peran public Relation

Peran Public relations dalam manajemen sebuah perusahaan tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya ; public relations melibatkan manajemen problem atau manajemen isu. Tujuan utama Public Relations yaitu menciptakan dan memelihara saling pengertian,

“saling” maka hal itu berarti bahwa organisasi juga harus memahami setiap kelompok atau individu atau khalayak publik yang terlibat dengannya (Jefkins, 1998 :10). “Sehubungan dengan maksud dari public relations, kata public diartikan sebagai publik yang bermakna himpunan atau kumpulan orang-orang dan lembaga atau organisasi yang berkepentingan serta berada di sekitar badan atau perusahaan dimana organisasi itu berada. “ (Suhandang, 2004: 32) Jefkins (2004) membagi publik menjadi dua, yaitu publik internal dan eksternal. Dan mengidentifikasi adanya sepuluh khalayak atau publik utama yang paling sering menjadi subjek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum. Ke sepuluh khalayak tersebut adalah :

1. masyarakat luas

2. calon pegawai atau anggota

3. .para pegawai atau anggota

4. pemasok jasa dan berbagai macam barang

5. .para investor – pasar uang

6. para distributor

7. konsumen dan pemakai produk organisasi

8. para pemimpin pendapat umum

9. serikat-serikat pekerja

10. media massa

• Community Relations

Bagi perusahaan, menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat atau komunitasnya dapat menjadi salah satu upaya mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi. Konsep komunitas disini bukanlah komunitas dalam artian geografis belaka, melainkan juga komunitas dalam arti interaksi antarmanusia yang menjadi anggota suatu komunitas yang tak terikat dalam satu wilayah geografis tertentu. Makna komunitas yang tak terikat dalam wilayah geografis tertentu tersebut tercakup dalam suatu pendekatan yang disebut community relations (Iriantara,2004: 58) Hubungan dekat dengan masyarakat (community relations) sangat penting untuk dibina terutama bila perusahaan akan memulai suatu kegiatan yang diharapkan dapat mempengaruhi kegiatan lingkungan dimana kegiatan itu dilakuan. Community Relations yang merupakan perwujudan menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan komunitasnya ini merupakan tujuan dan peran public relations. •

Corporate Social Responsibility

CSR yang kini marak diimplementasikan banyak perusahaan, mengalami evolusi dan metamorfosis dalam rentang waktu yang cukup panjang. Pada saat industri masih memfokuskan dirinya sebagai industri, kebanyakan perusahaan masih

mengumpulkan profit sebanyak mungkin untuk meraih laba dan memupuknya secara berkesinambungan, perusahaan dapat terus eksis dan berkembang sehingga mampu menyejahterakan karyawannya, dan kemakmuran bangsa dengan pembayaran pajaknya. Kini,perusahaan telah menyadari, di balik bisnis ada pula tanggung jawab sosial, bukan lagi sekadar keseimbangan antara pemilik modal dan pekerjanya. Pengaruh lingkungan terhadap sebuah organisasi menjadi sangat kental, hal ini terjadi karena adanya ketergantungan organisasi terhadap sumber- sumber yang terdapat pada lingkungan. Hal ini ditegaskan oleh Lubis dan Huseini (1987) yang menyebutkan bahwa organisasi mempunyai ketergantungan ganda terhadap lingkungannya, karena produk dan jasa yang merupatkan output organisasi dikonsumsi oleh pemakai yang terdapat dalam lingkungannya. Dari pihak lain, organisasi juga mendapatkan berbagai jenis input dari lingkungannya. Posisi input dan output ini menjadi berbahaya jika pertukaran input dan output menjadi tidak seimbang. Perusahaan menyadari selain terdapat ketimpangan ekonomi antara pelaku usaha dengan dengan masyarakat disekitarnya, kegiatan operasional perusahaan umumnya juga memberikan dampak negatif, misalnya eksploitasi sumber daya dan rusaknya lingkungan disekitar operasi perusahaan. Itulah yang kemudian melatarbelakangi munculnya konsep CSR yang paling primitif : kedermawanan yang bersifat kreatif (Wibisono, 2007 :4)

Relations, dan Citra Perusahaan

Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Di dalam Green Paper Komisi Masyarakat Eropa 2001 dinyatakan bahwa kebanyakan definisi tanggung jawab sosial korporat menunjukkan sebuah konsep tentang pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder-nya. Ini setidaknya ada dua hal yang terkait dengan tanggungjawab sosial korporat itu yakni pertimbangan sosial dan lingkungan hidup serta interaksi sukarela (Iriantara, 2004: 50). sesungguhnya substansi keberadaan CSR adalah dalam rangka memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri di sebuah kawasan, dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholders yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun program-program pengembangan masyarakat sekitarnya. Atau dalam pengertian kemampuan perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya, komunitas dan stakeholder yang terkait dengannya, baik lokal, nasional, maupun global. Karenanya pengembangan CSR ke depan seharusnya mengacu pada konsep pembangunan yang berkelanjutan (Budimanta, 2008 :68).

Responsibility Untuk membuat program komunikasi kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, public relations harus memiliki perencanaan yang strategis agar program yang dibuat mencapai tujuannya. Pengertian strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari manajemen (Ruslan, 2005:123) Mengacu pada pola strategi Public Relations yang efektif harus dilaksanakan melalui empat tahap, antara lain :

1. Fact Finding (Mendefinisikan problem atau peluang) Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan

perilaku pihak-pihak yang terkait dengan, dan dipengaruhi oleh kebijakan organisasi.

2. Planning (Perencanaan dan pemerogaman) Berdasarkan fakta-fakta yang sudah dikumpulkan, public relations membuat suatu rencana tentang apa yang akan atau harus dilakukan dalam menghadapi problem-problem itu. Informasi yang didapat digunakan untuk membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik dan sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan temuan dari langkah dalam membuat kebijakandan program komunikasi.

3. Communicating (Mengambil tindakan dan berkomunikasi) Setelah rencana itu disusundengan sebaik-baiknya sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, Public Relations 3. Communicating (Mengambil tindakan dan berkomunikasi) Setelah rencana itu disusundengan sebaik-baiknya sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, Public Relations

4. Evaluation (Mengevaluasi program) Langkah terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian atas persiapan, implementasi, dan hasil program.Evaluasi dilakukan untuk menilai apakah tujuan yang telah direncanakan sudah tercapai atau perlu tindakan-tindakan lain. (Cutlip,2000:13)

D. Hotel

Hotel metupakan salah satu jenis akomodasi yang sangat dikenal oleh masayarakat, di samping akomodasi lainy. Usaha perhotelan ini sudah merupakan suatu industri hotel yang memerlukan sumber dana dan sumber daya manusaia dalam jumlah besar, dengan resilo kerugian atau keuntungan yag besar pula.Pengertian hotel menurut surat kepeutusan mentri perhubungan no.pm10/pw.301/phb.77 di sebutkan bahwa hotel adalah sutau bentuk akomodasi yang di kelola secara komersial, di sediakan bagai setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum.

Sebagai suatu industry dan jasa, usaha perhotelan dalam menyelenggarakan pelayanan harus di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai , anatar alain fasilitas penginapan, ruang tamu, tempat parkir, makan dan minum, rekreasi, perlengkapan telekomunikasi, tenaga kerja dan lain-lain. Sehingga usaha perhotelan menjadi usaha yang komersial yang mampu mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya untuk menunjan dan pengembangan dimana Sebagai suatu industry dan jasa, usaha perhotelan dalam menyelenggarakan pelayanan harus di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai , anatar alain fasilitas penginapan, ruang tamu, tempat parkir, makan dan minum, rekreasi, perlengkapan telekomunikasi, tenaga kerja dan lain-lain. Sehingga usaha perhotelan menjadi usaha yang komersial yang mampu mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya untuk menunjan dan pengembangan dimana

E. Evaluasi kegiatan Public Relations

Evaluasi kegiatan program public relation adalah elemen penting dalam kesuksesan penyusunan kegiatan Public Relation. Sekalipun di akui sebagai elemen yang penting, akan tetapi para praktisi Public Relations masih memiliki pengetahuan yang kurang menegenai cara terbaik dan tepat merancang dan menerapkan sistem pengukuran dan evaluasi Kegiatan program public relation yang efektif. Kebanyakan perusahaan mengukur dan mengevaluasi tingkat efektifitas kegiatan Public Relationya denga cara tradisional yang hanya berfokus pada kegiatan Public Relations. Pengukuran yang di lakukan umunya mengacu pada media tau pers coverage. Bukan pada target audince dan efektifitas public relation yang dimaksud.

Maka kegiatan public relation seiring dengan rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana kegiatan Public Relation harus menetapkan garis-garis besar tindakan yang mau di ambil dalam kurun waktu kedepan . lebih jauh kasali menyebutkan kegiatan Public Relations bagi para praktisi PR untuk menysun berbgai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang di ambil sehari-hari . untuk dapat bertindak strategis kegiatan PR harus menyatu dengan konsep visi misi organisasi perusahanya agar evalusai yang di lakuakn perusahan agar dapat

DESKRIPSI INSTANSI

A. Perjalanan Sejarah Kusuma Sahid Price Hotel

Hotel Sahid Kusuma Raya terletak di jantung kota Solo dengan

alamat Jalan Sugiyopranoto No. 20 Solo. Hotel ini berada dekat dengan pusat bisnis, Keraton Kasunanan dan keraton Mangkunegaran sehingga hal inilah yang membuat Hotel Sahid Kusuma Raya Solo yang mantap menspesialisasikan diri sebagai Heritage Hotel memiliki posisi yang patut diperhitungkan dalam persaingan bisnis perhotelan dikota Solo.