USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUD (3)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Efek Ekstrak Etanol Daun Pelawan Terhadap “Usus si Penyerap” Tikus
Putih Jantan Galur Wistar

BIDANG KEGIATAN :
PKM-P
Diusulkan oleh :
Indah Okvita Sari
Shinta Oktavia
Margaretta Simbolon
Febrian Lailatul Fitri

1103111985
1103113879
1203112012
1203121066

UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014


Angkatan 2011
Angkatan 2011
Angkatan 2012
Angkatan 2012

i

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN ............................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................iv
RINGKASAN ..........................................................................................................v
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ...........................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
1.4 Target dan Urgensi Penelitia ............................................................... 2

1.5 Luaran yang Diharapkan .....................................................................2
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Pelawan T. whiteana Griff. .................................................. 3
2.2 Histologi dan Fisiologi Usus Halus .................................................... 3
III.
METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 5
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................. 5
3.3 Metode Penelitian ..............................................................................5
3.3.1 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun ................................................ 5
3.3.2 Uji in vivo .................................................................................. 5
3.3.3 Pengambilan Sampel ..................................................................6
3.3.4 Pengamatan Makroskopis dan Mikroskopis Usus Tikus ............. 6
3.3.5 Analisis Data ..............................................................................7
IV.
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

LAMPIRAN .................................................................................................... 10

ii

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Total Anggaran Biaya ...........................................................................8
Tabel 2. Jadwal Kegiatan .................................................................................... 8

iii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ......................................................... 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..................................................... 14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............... 17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ................................................... 18
Lampiran 5. Biodata Dosen Pendamping ......................................................... 19

iv

RINGKASAN

Pelawan masuk ke dalam divisi angiospermae, dan merupakan tanaman dikotil
yang termasuk ke dalam family myrtaceae. Tanaman ini tersebar luas mulai dari
daerah Myanmar, Singapura, Thailand, Malesia hingga Australia. Penggunaan
tanaman ini sudah sangat luas di masyarakat Indonesia dan merupakan salah satu
bentuk kearifan lokal, dimana masyarakat menggunakannya untuk obat
penyembuh batu ginjal, penyembuh uterus pasca melahirkan dan lain sebagainya.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui lebih dalam potensi tanaman
ini sebagai tanaman herbal yang ampuh dalam menyembuhkan suatu penyakit.
Melihat dari fungsi usus dapat dilogikakan bahwa zat-zat toksik tertentu yang
masuk ke dalam tubuh akan berefek toksik juga bagi usus. Belum banyak
penelitian mengenai dampak obat tertentu terhadap usus. Salah satunya penelitian
pada ekstrak etanol rimpang lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.) yang
mendapatkan hasil kerusakan pada usus. Untuk dosis pencekokan pada tikus
sebanyak 0,5 mg/kg BB dan 5 mg/kg BB tidak terdapat kerusakan usus (normal).
Kerusakan usus dapat terlihat pada dosis 50 mg/kg BB berupa hemorhagi focal.
Dosis 500 mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB kerusakannya dapat berupa berupa
hemorhagi. Dari gambaran histopatologi yang diperoleh menunjukkan ekstrak
etanol lempuyang wangi bersifat hepatotoksik dan nefrotoksik, karena
menimbulkan kerusakan lebih parah pada organ hati dan ginjal, sedangkan pada
lambung dan usus kerusakan yang terjadi kurang dominan (Rasyid et al. 2012).

Uji in vivo menggunakan 20 ekor tikus putih sehat dengan berat badan sekitar
100g - 160 g yang terbagi dalam 4 perlakuan masing-masing kelompok 5 ekor
tikus sebagai berikut: Perlakuan I kelompok kontrol normal (K) : tikus diberi
pakan dan air minum normal ad libitum, perlakuan II kelompok (P1) : tikus diberi
ekstrak etanol daun pelawan dengan dosis 50 mg/kg BB, perlakuan III kelompok
(P2) : tikus diberi ekstrak etanol daun pelawan dengan dosis 100mg/kg BB dan
perlakuan IV kelompok (P3) : tikus diberi ekstrak etanol daun pelawan dengan
dosis 150mg/kg BB, dimana perlakuan dilaksanakan selama 14 hari.

v

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usus merupakan organ penting dalam tubuh manusia yang berperan dalam
penyerapan nutrisi makanan setelah dilumatkan oleh lambung. Terkait fungsinya
ini usus perlu mendapat perhatian penting, karena berbagai zat aditiif ataupun
segala sesuatu yang dikonsumsi manusia melewati usus terlebih dahulu sebelum

mencapai organ lainnya seperti hati dan ginjal. Oleh karena itu usus mengalami
kontak pertama dengan zat-zat yang masuk kedalam tubuh baik makanan maupun
obat-obatan.
Ide penelitian ini muncul dari kearifan masyarakat di pulau Sumatera terutama
tentang penggunaan tanaman pelawan sebagai obat berbagai penyakit. Tanaman
ini digunakan masyarakat di berbagai daerah untuk obat pasca melahirkan untuk
pembersih uterus dan yang paling menarik adalah penggunaan obat ini sebagai
pemecah batu ginjal. Demikian terkenalnya tanaman ini di masyarakat, namun
belum banyak penelitian mengenai efek tanaman terhadap organ di dalam tubuh,
karena kita tahu bahwa zat aditif pasti memiliki efek terhadap tubuh.
Penggunaan obat herbal atau penggunaan suatu substansi aditif secara acak
tanpa adanya aturan dosis yang tepat bisa mengakibatkan kerusakan pada organorgan penting yang ada di dalam tubuh. Penelitian terdahulu terhadap ekstrak
daun pelawan membuktikan bahwa ekstrak daun tanaman ini dapat
mempengaruhi jaringan hati tikus (Januar 2014). Berdasarkan hal itu maka perlu
dikembangkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah penggunaan
pelawan dapat berakibat pada organ penting dalam penyerapan nutrisi dan yang
dilalui pertama kali oleh zat-zat yang dikonsumsi manusia yaitu usus.
Dari gambaran histopatologi yang diperoleh pada penelitian menggunakan
ekstrak etanol dari rimpang tanaman lempuyang wangi (Zingiber zromaticum
Val.), bersifat hepatotoksik dan nefrotoksik, karena menimbulkan kerusakan

parah pada organ hati dan ginjal, sedangkan pada lambung dan usus kerusakan
yang terjadi kurang dominan, tetapi kerusakan tersebut tetap ada. Lempuyang
wangi sendiri telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat sebagai
penambah nafsu makan, pengobatan penyakit kuning, obat asma, obat anti cacing
dan lain-lain. Dari hasil penelitian terkini, tanaman ini diketahui mempunyai
khasiat anti-kanker dan dapat mencegah penularan flu burung pada ternak ayam
(Rasyid et al. 2012). Efek yang ditimbulkan oleh zat toksik pada usus biasanya
tampak dari berkurangnya jumlah sel goblet hingga perpendekan ukuran vili usus.
Hal ini bisa berakibat pada menurunnya kemampuan usus dalam menyerap nutrisi
yang diperlukan bagi tubuh.
1.2. Perumusan Masalah
Usus yang berfungsi sebagai peyerap nutrisi bisa terkena pengaruh zat-zat
yang terkandung di dalam makanan yang dicerna manusia, hal ini sudah
dibuktikan melalui penelitian menggunakan rimpang tanaman lempuyang yang

2

berpengaruh usus, hati dan ginjal dan lambung tikus. Berangkat dari hal itu, maka
ingin dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah tanaman pelawan bisa
mempengaruhi usus karena penelitian sebelumnya membuktikan bahwa tanaman

ini bisa mempengaruhi sel-sel hati tikus.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang diberikan ekstrak etanol daun
pelawan terhadap struktur jaringan usus tikus secara makroskopik dan
mikroskopik.
1.4. Target dan Urgensi Penelitian
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi dunia kedokteran
mengenai berbagai tanaman obat potensial dan mengingatkan bahwa penggunaan
obat herbal sebaiknya menggunakan petunjuk dosis yang jelas agar tidak
membahayakan organ tubuh lainnya.
1.5. Luaran yang Diharapkan
Diharapkan melalui penelitian ini dapat menambah referensi di bidang
kedokteran dan farmakologi mengenai khasiat pelawan dan pengaruh yang
diberikannya terhadap organ-organ penting tubuh.

3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Tanaman Pelawan (T. whiteana Griff.)

Pelawan masuk ke dalam divisi angiospermae, dan merupakan tanaman dikotil
yang termasuk ke dalam family myrtaceae. Tanaman ini tersebar luas mulai dari
daerah Myanmar, Singapura, Thailand, Malesia hingga Australia. Tanaman ini
hidup di daerah gambut dan banyak ditemukan di Provinsi Riau dan Kalimantan.
Tanaman ini banyak digunakan masyarakat sebagai tanaman hias, tanaman obat,
bahan bangunan dan sebagainya. Penggunaan tanaman ini sudah sangat luas di
masyarakat Indonesia dan merupakan salah satu bentuk kearifan lokal, dimana
masyarakat menggunakannya untuk obat penyembuh batu ginjal, penyembuh
uterus pasca melahirkan dan lain sebagainya. Penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk mengetahui lebih dalam potensi tanaman ini sebagai tanaman herbal yang
ampuh dalam menyembuhkan suatu penyakit.
Khasiat tanaman ini sebagai tanaman obat yaitu kulit batangnya sebagai obat
gatal-gatal (Setyowati et al. 2005). Selain itu tanaman ini berkhasiat dalam
peluruh batu ginjal saat diuji secara in vivo pada tikus (Sartika 2013).
1.2. Histologi dan Fisiologi Usus Halus
Usus halus merupakan organ yang memiliki diameter 2,5 cm (1 in) dan
panjangnya bisa mencapai 6,4 meter. Usus halus berawal dari bagian sfingter
pilorik lambung. Usus halus mengisi hampir keseluruhan bagian abdomen tubuh

dan memiliki peran penting dalam pencernaan makanan dan absorpsi nutrisi bagi
tubuh (Gunstream 2006). Menurut Sherwood tahun 2007 usus halus merupakan
pusat terjadinya pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan. Tidak ada lagi
pencernaan lebih lanjut setelah makanan melewati usus halus, demikian juga
dengan penyerapan nutrisi, yang ada hanya penyerapan air yang terjadi di dalam
usus besar (kolon). Usus halus terletak di bagian abdomen tubuh, tepatnya di
antara lambung dan usus besar. Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu duodenum,
jejunum dan ileum (Sherwood 2007). Duodenum memiliki panjang sekitar 25 cm,
yang langsung menerima kime dari lambung.
Bagian selanjutnya yaitu jejunum yang panjangnya mencapai 2,5 m dan
selanjutnya ileum yang panjangnya 3,6 m yang merupakan bagian usus halus yang
terpanjang. Ileum berhubungan dengan usus besar pada bagian yang disebut
ileocecal sphincter (Gunstream, 2006).
Pencernaan makanan pada usus halus adalah seperti penyerapan nutrisi
makanan selagi makanan bergerak melewati usus. Segmentasi pada usus halus
disebabkan oleh sel-sel di dalam usus halus yang memproduksi semacam basic
electrical rhythm (BER) yang sama dengan sistem yang ada di lambung yang

4


menjadi inisiator adanya gerakan peristaltis sehingga makanan bisa dicerna
bertahap perbagian saluran pencernaan (Sherwood, 2007).
Fungsi utama dari usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi nutrisi
dari makanan yang telah dibentuk menjadi kime di dalam lambung. Kime akan
digerakkan oleh gerakan peristaltik yang cepat yaitu satu gerakan per detik dan
memiliki jeda beberapa detik setelah dua gerakan. Gerakan pada usus halus bisa
dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerakan segmental dan gerakan pendulum
(Pearce 2010).
Gerakan segmental merupakan gerakan yang memisahkan usus menjadi
beberapa segmen yang terbentuk akibat ikatan gerakan konstriksi serabut sirkuler.
Hal ini memungkinkan kime yang bersentuhan dengan dinding dicerna dan
diabsorpsi. Gerakan pendulum atau disebut juga ayunan menyebabkan isi di
dalam usus tercampur. Cairan pencernaan seperti empedu dari hati dan getah
pankreas dari kalenjar pankreas juga ikut di dalam pencernaan yang terjadi di
dalam duodenum (Pearce 2010).
Pada usus halus, sel-sel mukosa telah termodifikasi untuk memproduksi
mukus untuk permukaan yang sangat luas. Hal ini dapat diamati dari banyak vili
pada usus halus. Setiap vilus (tunggal, jamak : vili) dilapisi oleh sel epitel
kolumnar. Pada bagian basal vili terdapat lubang yang berhubungan dengan
kalenjar pencernaan yang memproduksi intestinal juice dan mucus. Intestinal
juice merupakan cairan yang disekresikan kalenjar pencernaan yang bersifat
alkali, banyak mengandung air dan mukus. Cairan ini mendukung pencernaan
oleh enzim pencernaan dari pankreas dan juga mendukung kerja cairan
empedudalam pencernaan (Gunstream 2006).
Melihat dari fungsi usus dapat dilogikakan bahwa zat-zat toksik tertentu
yang masuk ke dalam tubuh akan berefek toksik juga bagi usus. Belum banyak
penelitian mengenai dampak obat tertentu terhadap usus. Salah satunya penelitian
pada ekstrak etanol rimpang lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.) yang
mendapatkan hasil kerusakan pada usus. Untuk dosis pencekokan pada tikus
sebanyak 0,5 mg/kg BB dan 5 mg/kg BB tidak terdapat kerusakan usus (normal).
Kerusakan usus dapat terlihat pada dosis 50 mg/kg BB berupa hemorhagi focal.
Dosis 500 mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB kerusakannya dapat berupa berupa
hemorhagi. Dari gambaran histopatologi yang diperoleh menunjukkan ekstrak
etanol lempuyang wangi bersifat hepatotoksik dan nefrotoksik, karena
menimbulkan kerusakan lebih parah pada organ hati dan ginjal, sedangkan pada
lambung dan usus kerusakan yang terjadi kurang dominan (Rasyid et al. 2012).

5

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014 hingga Februari 2014.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau.
3.2. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mortar (alat
penggerus, sonde lambung, rotary evaporator, batang pengaduk, botol sampel,
seperangkat alat bedah, gelas ukur, beaker glass, timbangan digital, kamera, pipet
tetes, kertas label, pinset, blok paraffin, hotplate, mesin prosesor otomatis, mesin
vaccum, mesin bloking, freezer (-20ºC), mesin microtome, pisau microtome, kaca
objek, kaca penutup, mikroskop, fotomikrograf, rak khusus untuk pewarnaan dan
oven.
Bahan yang digunakan antara lain tikus putih jantan galur Wistar (Rattus
norvegicus), ekstrak daun T. whiteana Griff., eter, formalin 10%, larutan ethanol
berseri, xylol, paraffin, glyserin 99,5%, ewit (albumin), larutan hematoksilin dan
eosin, entelan, aquades dan pakan tikus (pellet dan jagung).
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lanjutan yang telah dilakukan oleh Rahmawati
Januar (2014), yang dilaksanakan secara eksperimen menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menguji pengaruh ekstrak tanaman T.
whiteana Griff. Pada uji in vivo menggunakan ekor tikus putih jantan galur
Wistar sebagai objek penelitian.
3.3.1. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun
Pembuatan ekstrak etanol daun pelalawan (Tristaniopsis whiteana Griff.)
dilakukan dengan menambahkan etanol absolute 99,9% ke dalam 100 gr serbuk
daun hingga terendam dan pelarut lebih tinggi 2 cm dari permukaan serbuk serta
ditutup rapat. Serbuk daun dibuat dari daun yang telah dibersihkan, dijemur dan
diayak. Perendaman dilakukan selama 5 x 24 jam (5 hari) dengan sesekali
pengadukan dan penggantian pelarut setiap hari. Hasil maserasi tersebut
dievaporasi menggunakan alat rotary evaporator (40º dan 50 rpm) untuk
menguapkan pelarut hingga didapatkan ekstak kental daun pelalawan (T. whiteana
Griff.) (Januar 2014).
3.3.2. Uji In Vivo
Uji in vivo menggunakan 20 ekor tikus putih sehat dengan berat badan sekitar
100g - 160 g yang terbagi dalam 4 perlakuan masing-masing kelompok 5 ekor
tikus sebagai berikut:

6

1. Perlakuan I kelompok kontrol normal (K) : tikus
minum normal ad libitum.
2. Perlakuan II kelompok (P1) : tikus diberi ekstrak
dengan dosis 50 mg/kg BB.
3. Perlakuan III kelompok (P2) : tikus diberi ekstrak
dengan dosis 100mg/kg BB.
4. Perlakuan IV kelompok (P3) : tikus diberi ekstrak
dengan dosis 150mg/kg BB.
Perlakuan dilaksanakan selama 14 hari.

diberi pakan dan air
etanol daun pelawan
etanol daun pelawan
etanol daun pelawan

3.3.3. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel organ usus halus tikus putih jantan galur Wistar (Rattus
norvegicus) secara aseptik dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Riau.
3.3.4. Pengamatan Makroskopis dan Mikroskopis Usus Tikus
Pengamatan makroskopis usus halus tikus dengan dokumentasi morfologi
sampel organ usus halus. Pengamatan mikroskopis menggunakan metode paraffin
yang digunakan untuk pembuatan preparat histologi. Bagian usus halus tikus putih
jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) sebanyak 20 ekor difiksasi dengan
Formalin 10% selama 3 hari (72 jam), yang kemudian direndam dengan alkohol
70%. Sampel usus halus tersebut diproses untuk pembuatan preparat awetan
sebagai berikut :
Pembuatan Preparat Histopatologi
Sampel organ

Fiksasi :

Dehidrasi : Alkohol

Clearing :

Formalin

70%, 80%, 90% (9

xylol I, II,

10% (72

jam) , alkohol

III masing-

jam)

absolute I, II, III

masing 1

masing-masing 1 jam

jam

Sectioning :
Pemotongan jaringan
menggunakan mikrotom
dengan ketebalan 3-4 μm

Embedding :
penanaman
jaringan dalam
blok paraffin dan
dituang paraffin
cair hingga
memadat

Infiltrasi : Xylol :
Paraffin
I = 20 ml : 20 ml (30
menit)
II = 30 ml : 10 ml (30
menit)
III= 40 ml total paraffin

7

Mounting :
Penempelan
potongan jaringan ke
kaca objek yang
diberi glyserinalbumin dan
dikeringkan di
hotplate 40ºC
Sampel dimasukkan ke
alkohol berseri 30%, 40%,
50%, 60%, 70% 2 kali
celupan, dan direndam dalam
larutan Eosin selama 5 menit

Staining : Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE),
sampel dimasukkan ke xylol I, xylol II, xylol III,
alkohol absolut 96% , 90% , 80% , 70% , 60% , 50% ,
40% , 30% , aquades dan larutan Hematoksilin masingmasing larutan selama 2 menit

Sampel dimasukkan
ke alkohol berseri
30%, 40%, 50%,
60%, 70% 2 kali
celupan

Sampel cuci di
air mengalir
hingga jernih
selama 10 menit

3.3.5. Analisis Data
Data hasil gambaran histopatologi hati tikus secara makroskopis dan
mikroskopis dianalisis secara deskripif.

8

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1.Total Anggaran Biaya
N Jenis Pengeluaran
o.
1 Peralatan penunjang
2 Bahan habis pakai
3 Perjalanan
4 Lain-lain
Jumlah

Biaya
Rp. 6.485.000
Rp. 5.515.000
Rp. 250.000
Rp. 250.000
Rp. 12.500.000

4.2. Jadwal Kegiatan
No

Waktu dari Desember - Februari
Desember
Januari
Februari

Tahap Persiapan
1
1 Tahap persiapan
a. Persiapan alat dan bahan
b. Persiapan penelitian
2 Tahap pelaksanaan
a. Pembuatan ekstrak
etanol daun
b. Pengujian aktivitas
tanaman secara in vivo
c. Pengambilan sampel
organ hati
d. Pembuatan preparat
histologi organ
e. Pengamatan dan analisis
data
Tahap penyusunan laporan
3 kegiatan
Penyusunan laporan akhir
kegiatan

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

9

DAFTAR PUSTAKA
Bai J. Liu H. Li D. Cui L. Wu X. 2012. Duodenum Clamping Trauma Induces
Significant Postoperative Intraperitoneal Adhesions on a Rat Model. PLoS
ONE 7(11): e49673. doi:10.1371/journal.pone.0049673
D. Mista, J. Piekarska, M. Houszka, W. Zawadzki, M. Gorczykowski. 2010. The
Influence of Orally Administered Short Chain Fatty Acids on Intestinal
Histopathological Changes and Intensity of Trichinella spiralis Infection in
Mice. Veterinarni Medicina 55 : 264–274
Grootjans J. Hameeteman W. Masclee AA. van Dam RM. Buurman WA. Dejong
CHC.2012. Real-Time In Vivo Imaging of Early Mucosal Changes during
Ischemia-Reperfusion in Human Jejunum. PLoS ONE 7(6): e39638.
doi:10.1371/journal.pone.0039638
Gunstream SE. 2006. Anatomy and Physiology with Integrated Study Guide. New
York : The McGraw-Hill Companies, Inc.
Januar R, Shecilia T, Jannah W. Sari IO. Fitri FL. 2013. Kajian Dampak
Histopatologi tanaman Antiurolithisis terhadap “Si Merah Hati”. Pekanbaru :
Usulan Program Kreativitas Mahasiswa
Okyar A. Piccolo E. Ahowesso C. Filipski E. Hossard V. Guettier C. La Sorda R,
Tinari N. Iacobelli S. Le´ vi F. 2011. Strain and Sex Dependent Circadian
Changes in Abcc2 Transporter Expression: Implications for Irinotecan
Chronotolerance in Mouse Ileum. PLoS ONE 6(6): e20393.
doi:10.1371/journal.pone.0020393
Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Rasyid, Murniyanti., Usmar. Subehan. 2012. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol
Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val.) pada Mencit. Majalah
Farmasi dan Farmakologi 16 : 13 – 20
Setyowati, Francisca Murti., Riswan, Soedarsono., Susiarti, Siti. 2005. Etnobotani
Masyarakat Ngaju di Daerah Timpah Kalimantan Selatan. Jurnal Teknik
Lingkungan P3TL-BPPT 6 : 502-510
Sherwood, Lauralee. 2007. Human Physiology : From Cells to Systems Sixth
Edition. USA : Thomson Brooks / Cole, a part of The Thomson Corporation.

10

LAMPIRAN 1
Biodata Ketua dan Anggota
1). Ketua Pelaksana
a. Biodata
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
b. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi SD
SD Negeri 011
Padang
Jurusan
Tahun Masuk1999-2005
Lulus

Indah Okvita Sari
P
Biologi S1
1103111985
Padang, 6 Oktober 1992
julietsaddy@gmail.com
089666414582

SMP
SMP Negeri 7
Padang
2005-2008

SMA
SMA Negeri 4
Siak
IPA
2008-2011

c. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
Peserta MIPA EXPO 2010
Universitas Riau
2010
2
Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Pekanbaru, 27 September 2014

Indah Okvita Sari
2.) Anggota I
a. Biodata
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin

Shinta Oktavia
P

11
3
4
5
6
7

Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

b. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi SD
SD Negeri 002
Sungai Naniang
Jurusan
Tahun MasukLulus

1999-2005

Biologi S1
1103113879
Batu Balabuh, 28 Oktober 1992
shintaoktavia_shinta@yahoo.com
085263980251

SMP
SMP Negeri 1
Kec. Bukit
Barisan
2005-2008

SMA
SMA N 1 Kec.
Guguak
IPA
2008-2011

c. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Pekanbaru, 27 September 2014

Shinta Oktavia
3.) Anggota II
a. Biodata
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

Margaretta Simbolon
P
Biologi S1
1203112012
Lau Pamulutan, 23 April 1994
margarettasimbolon63@yahoo.com
082318699300

12

b. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi SD
SD 037995 Lau
Molgap
Jurusan
Tahun Masuk2001-2006
Lulus

SMP
SMP Negeri 1
Tigalingga
2006-2009

SMA
SMA Santo Petrus
Sidikalang
IPA
2009-2012

d. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Pekanbaru, 27 September 2014

Margaretta Simbolon
4.) Anggota III
a. Biodata
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
b. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi SD
SD Negeri 001
Baran
Jurusan
Tahun Masuk-

2000-2006

Febrian Lailatul Fitri
L
Biologi S1
1203121066
Meral Karimun, 7 Juni 1994
febrianlailatul@gmail.com
089613470192

SMP
SMP Negeri 2
Tebing (Binaan)
Karimun
2006-2009

SMA
SMA N 1
Karimun
IPA
2009-2012

13
Lulus
e. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Pekanbaru, 27 September 2014

Febrian Lailatul Fitri

14

LAMPIRAN 2
A. Justifikasi Anggaran Biaya
Tabel 1. Anggaran Biaya Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Kuantitas
Pemakaian
Gunting tanaman
Ayakan
Maserator
Rotary
evaporataor
Timbangan
digital
Botol
Kandang tikus
Sonde lambung
Alat bedah
Botol sampel
Pisau
Botol vial
Blok paraffin
(karton)
Mikrotom
Kaca objek
Kaca penutup
Pipet tetes
Beaker
Gelas ukur
Kertas label
Fotomigrografi

Pengambilan
tanaman
Pembuatan ekstrak
Pembuatan ekstrak
Pembuatan ekstrak

1

Harga
Satuan
(Rp)
50.000

1
1
1

60.000
300.000
300.000

Sewa alat
Sewa alat

Pembuatan ekstrak

1

100.000

Sewa alat

Pembuatan ekstrak
Uji In vivo
Uji In vivo
Pengambilan
sampel
Pengambilan
sampel
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan
prreparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan larutan
Pembuatan larutan
Pelabelan
Dokumentasi

3
1
3
1 set

15.000
300.000
50.000
150.000

15

75.000

1

50.000

20

100.000

3

9.000

1

500.000

1 pack

350.000

1 pack

100.000

10

15.000

3
2
1

Keterangan

Sewa alat

Sewa alat

100.000
110.000
8.000
200.000
Sewa alat
Total
Rp. 6.485.000

15

Tabel 2. Anggaran Biaya Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Kuantitas
Pemakaian
Etanol 99,9%
Tikus jantan putih
Pakan tikus
Eter
Alkohol 70%
Formalin 10%
Etanol berseri
Etanol absolut
Xylol
Paraffin
Glyserin
Ewit (albumin)
Pewarnaan HE
Entelan (Canada
balsam)
Aquades

Pembuatan ekstrak
Uji In vivo
Uji In vivo
Uji In vivo
Pengambilan
sampel
Pengambilan
sampel
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan
preparat
Pembuatan larutan

2

Harga
Satuan
(Rp)
600.000
60.000
50.000
100.000
74.000

1

55.000

1L
20 ekor
1

Keterangan

700.000
150.000
600.000
600.000
200.000
100.000
1

460.000

1

400.000
150.000
Total Rp. 5.515.000,-

Tabel 3. Anggaran Biaya Perjalan
Material

Justifikasi
Perjalanan

Kuantitas

Perjalanan ke
toko
Perjalanan ke
lokasi penelitian
(lab)
SUB TOTAL (Rp)

Pembelian bahan
dan alat penelitian
Pelaksanaan
penelitian

12 L

Harga
Satuan
(Rp)
100.000

16 L

150.000

250.000,-

Keterangan

16

Tabel 4. Anggaran Hal Lainnya
Material
Justifikasi
Pemakaian
Alat tulis
SUB TOTAL
(Rp)

Penulisan proposal

Kuantitas

Harga
Satuan
(Rp)
250.000
250.000,-

Keterangan

17

LAMPIRAN 3
Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM
Program
Bidang
Alokasi
Studi
Ilmu
Waktu
(jam/minggu)
1
Indah Okvita Sari Biologi
Zoologi
Setiap hari
/ 1103111985
S1
2
Shinta Oktavia /
Biologi
Zoologi
Setiap hari
1103113789
S1

3

Margaretta
Simbolon /
1203112012

Biologi
S1

Zoologi

Setiap hari

54

Febrian Lailatul
Fitri /
1203121066

Biologi
S1

Zoologi

Setiap hari

Uraian
Tugas
Pembuatan
Preparat
Pemelihara
an Tikus
(Uji
InVivo)
Pemelihara
an Tikus
(Uji
InVivo)
Pembuatan
Ekstrak

18

LAMPIRAN 4

19

LAMPIRAN 5
BIODATA DOSEN PENDAMPING
Nama
Jenis Kelamin
Nip
NIDN
Bidang Keahlian
Pangkat / Golongan
Jabatan Fungsional
Pekerjaan
Alamat Rumah

Telp Rumah / Hp
Mata Kuliah Yang Diampu

: Yusfiati, S.Si, M.Si
: Perempuan
: 196807231997032001
: 0023076803
: Anatomi Hewan
: IIIb / Penata Muda I
: Lektor
: Staf pengajar jurusan Biologi MIPA UNRI
: Jl. Soekarno-Hatta, Perum. Tama Arengka
Indah blok C.9 Rt. 1/11. Kel. Sidomulyo Barat.
Pekanbaru
: (0761) 65723 / 085219134091
: 1. Struktur Perkembangan Hewan
2. Fisiologi Hewan
3. Sistematika Hewan
4. Mikroteknik Hewan
5. Rancangan Percobaan

Riwayat Pendidikan
1. Lulus Sarjana Sains Jurusan Zoologi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah
Mada tahun 1996.
2. Lulus Magister Sains Subprogram Studi Anatomi Hewan, Program Studi
Biologi Institut Pertanian Bogor tahun 2006.
Riwayat Penelitian
1. Strukrur kelenjar adrenal pada dua jenis ikan hiu (Ordo Lamniformes) dan
lima jenis ikan pari (Ordo Rajiformes). (Skripsi, tahun 1995).
2. Struktur sistema digestorium Pangasius pangasius Ham.Buch. (HEDS, tahun
2001).
3. Struktur ginjal pada ikan hiu macan (Charcharinus ambrichoides). (Sendiri,
tahun 2002).
4. Anatomi alat pencernaan ikan buntal pisang (Tetraodon lunaris). (Tesis, tahun
2006).

20

5. Pengaruh Pemberian Microgynon 30 ED Terhadap Glandula Suprarenalis
Selama Awal Kehamilan Mencit (Mus musculus L) (diseminarkan BKSMIPA Wilayah Barat di UIN Jakarta sebagai Ketua, 2006).
6. Morfologi kelenjar adrenal ikan hiu Carcharhinus amblyrhynchoides
(Whitley) (diseminarkan BKS-MIPA Wilayah Barat di Universitas Bengkulu,
Bengkulu sebagai ketua 2007).
7. Aspek Biologi Makanan dan Morfometrik Saluran Pencernaan Ikan Buntal
Tetraodon lunaris dari Sungai Ibu Mandah Indragiri Hilir. Riau (Rutin, 2008)