HUBUNGAN N-ACETYL-β-D-GLUCOSAMINIDASE URIN DENGAN PROTEINURIA KUALITATIF PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK
HUBUNGAN N-ACETYL- β-D-GLUCOSAMINIDASE URIN DENGAN PROTEINURIA KUALITATIF PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK TESIS Oleh FARADILAH HALUSIA 097103034 /IKA PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
HUBUNGAN N-ACETYL- β-D-GLUCOSAMINIDASE URIN DENGAN PROTEINURIA KUALITATIF PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Ilmu Kesehatan Anak dan Spesialisasi Anak dalam Program Studi
IlmuKesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Oleh FARADILAH HALUSIA 097103034 /IKA PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN- UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014Judul Penelitian : Hubungan N-Acetyl- β-D Glucosaminidase urin dengan proteinuria kualitatif pada anak dengan sindrom nefrotik Nama Mahasiswa : Faradilah Halusia Nomor Induk Mahasiswa : 0971030334 Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Ilmu Kesehatan Anak Menyetujui
Komisi Pembimbing
Prof. dr. Hj. Rafita Ramayati, SpA(K)
Ketua
dr. H. Hakimi, SpA(K)
Anggota
Program Magister Kedokteran Klinik, Dekan, Sekretaris Program Studi, dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, SpGK Prof.dr.Gontar A.Siregar,SpPD-KGEH NIP.19530719 198003 2 001 NIP 19540220 198011 1 001 Tanggal lulus : 3 Oktober 2014HUBUNGAN N-ACETYL- Β-D GLUCOSAMINIDASE URIN DENGAN PROTEINURIA KUALITATIF PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dijadikan acuan dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka Medan, Oktober 2014 Faradilah HalusiaTelah diuji pada Tanggal: 3 Oktober 2014 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua: Prof dr. Hj. Rafita Ramayati, SpA(K) ………………… Anggota: 1. dr. H. Hakimi, SpA(K) ………………… 2. dr. H. Abdurrahim Rasyid Lubis, SpPD-KGH ………………… 3. dr. H. Emil Azlin, SpA(K) ………………… 4. dr. Hj. Tiangsa Sembiring, SpA(K) …………………
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan Anak di FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan.
Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua pihak di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pembimbing utama Prof. dr. Rafita Ramayati,SpA(K), dr. Hakimi, SpA (K), Prof. Dr. Rusdidjas, SpA (K), Dr. dr. Oke Rina Ramayani, SpA(K), dr.
Rosmayanti S. Siregar, MKed(Ped),SpA dan dr. Beatrix Siregar, MKed(Ped), SpA yang telah memberikan bimbingan,bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.
2. Dr. Hj. Melda Deliana, Mked(Ped), SpA(K) selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anak FK-USU, dan dr. Beby Syofiani Hasibuan,
Mked(Ped), SpA, sebagai Sekretaris Program Studi yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian tesis ini.
4. dr. Abdurrahim Rasyid Lubis, SpPD-KGH, dr Tiangsa Sembiring MKed(Ped), SpA(K) dan dr. Emil Azlin, MKed(Ped), SpA(K) yang sudah membimbing saya dalam penyelesaian tesis ini.
5. dr Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes dan dr. Taufik Ashar, M.Kes selaku pembimbing statistik yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan berdiskusi dengan penulis dalam menyusun tesis ini.
6. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP
H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran dalampelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.
7. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. DR. H. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSC(CTM), SpA(K) dan dekan FK-USU Prof dr. Gontar A. Siregar, SpPD- KGEH yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan Dokter Spesialis Anak di FK-USU
8. Rasa hormat yang tidak terhingga penulis berikan kepada kedua orangtua tersayang Ayahanda Ir. H. Djumadi Gimone dan Ibunda Hj. Mawar Djumadi atas jerih payah, pengorbanan dan mendoakan penulis. Tidak akan bisa penulis membalas jasa ayahan dan dan ibunda semoga budi baik yang telah diberikan mendapat imbalan Allah SWT dan selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan dan rahmat dan karunia-Nya.
9. Terimakasih kepada yang terhormat kedua mertua penulis H. Suwarno dan Hj. Suminah atas dukungan, bimbingan dan semangat yang diberikan selama ini.
10. Terimakasih banyak kepada suami saya dr H. Muhammad Budiman, SpPD, MKed(PD), kedua anakku tersayang Muhammad Barik Assyifa dan Muhammad Syafiq Althaf atas kesabaran, ketabahan, pengorbanan, dukungan dan pengertiannya selama ini. Semoga apa yang dicapai dapat memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi keluarga kita dan selalu diberkahi Allah SWT.
11. Kepada kakak, adik dan ipar, dr. Hj Deasy Kemalasari, dr. Saiful Hadi, SpOG, drg. Selvya Sari Dewi, M. Ridwan, SE, Andre Muslim Dubari, ST dan Nadya, ST, terimakasih atas segala bantuan, dukungan, semangat dan doa yang telah diberikan. Teruntuk abang dan kakak ipar, H. Lahmuddin, Nur Laila, S.Pd, Syamsul Bahri, SKM, Zulkifli, Eli Zusniati, Sri Yanti, S.Ag yang telah banyak membantu ,memberi semangat dan dorongan, terimakasih untuk segalanya.
12. Kepada seluruh pasien beserta orangtuanya yang menjadi sampel penelitian saya yang telah bersedia membantu saya dalam penelitian ini.
13. Terimakasih kepada Bia Savitri, Nova Yulia Rita, Syarifah Mahliza Soraya, teman-teman PPDS anak dan staf laboratorium Prodia yang telah membantu saya dalam keseluruhan penelitian maupun penyelesaian tesis
14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Medan, Oktober 2014 Faradilah Halusia Lembar pengesahan pembimbing ii Ucapan terimakasih v
Daftar Isi ix
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xii
Daftar Singkatan xiii
Abstrak xiv
BAB 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Perumusan Masalah
2
1.3. Hipotesis
2
1.4. Tujuan Penelitian
3
1.4.1. Tujuan Umum
3
1.4.2. Tujuan Khusus
3
1.5. Manfaat Penelitian
3 BAB 2. Tinjauan Pustaka
2.1. Sindrom Nefrotik
5
2.2 Proteinuria
7
2.3 Kerusakan Tubulus (tubular injury) pada Sindrom Nefrotik 8
2.4 N-Acetyl-
10 β -D-Glucosaminidase Urin
2.5 Hubungan N-Acetyl- β -D-Glucosaminidase Urin dan Sindrom Nefrotik
11
2.6 Metode Pemeriksaan Aktivitas Katalitik NAG dalam Urin
13
2.7 Kerangka konseptual
16 BAB 3. Metodologi
3.1. Desain
17
3.2. Tempat dan Waktu
17
3.3. Populasi dan Sampel
17
3.4. Perkiraan Besar Sampel
17
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5.1. Kriteria Inklusi
18
3.5.2. Kriteria Eksklusi
19
3.6. Persetujuan / Informed Consent
19
3.7. Etika Penelitian
19
3.8. Cara Kerja
20
3.9. Alur Penelitian
21
3.10. Identifikasi Variabel
22
3.11. Definisi Operasional
22
3.12. Rencana Pengolahan dan Analisis Data
23 BAB 4. Hasil Penelitian
24 BAB 5. Pembahasan
5.1. N-Acetyl- β -D-Glucosaminidase Urin dan Proteinuria
Kualitatif
28
5.2. Kadar N-Acetyl- β -D-Glucosaminidase Urin pada
Sindrom Nefrotik
30
5.3. Keterbatasan dan kelebihan penelitian
32 BAB 6. Kesimpulan dan saran
6.1. Kesimpulan
33
6.2. Saran
33 BAB 7. Ringkasan
34 Daftar Pustaka
36 Lampiran
1. Lembar Penjelasan Kepada Orang Tua
39
2. Persetujuan Setelah Penjelasan
40
3 Personil Penelitian
41
4. Jadwal Penelitian
41
5. Biaya Penelitian
41
6. Surat Persetujuan dari Komite Etik
42
7. Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Konsentrasi albumin berdasarkan proteinuria kualitatif8 Tabel 2.2 Nilai rujukan NAG/kreatinine urin
15 Tabel 4.1 Karakteristik subjek penelitian
24 Tabel 4.2 Korelasi NAG urin dan proteinuria
25 Tabel 4.3. Kadar NAG pada sindrom nefrotik dan kontrol
26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ilustrasi skematik degenerasi nefron yang memungkinkan glomerular injury menjadi tubulular injury10 Gambar 2.2 Prinsip kerja metode fotometrik
14 Gambar 2.3 Kerangka konseptual
16 Gambar 3.1 Alur penelitian
21 Gambar 4.1. Perbedaan kadar NAG/g kreatinin (U/g) antara kelompok studi
27 SN : Sindrom nefrotik
MNCS : Minimal changes nephrotic syndrome FSGS : Focal segmental glomerulosclerosis
IMN : Idiopathic membraneus nephropathy
LFG : Laju filtrasi glomerulus
NAG : N- Acetyl β-D Glucosaminidase
LPB : Lapangan pandang besar z α
: Kesalahan tipe 1 z β
: Kesalahan tipe 2
n : Jumlah subjek / sampel
> : Lebih besar dari < : Lebih kecil dari r : Korelasi minimal dari variabel
ABSTRAK Latar Belakang.
N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase (NAG) meningkat apabila terjadi kerusakan di tubulus proksimal ginjal. Eksresi NAG dilaporkan sejalan dengan eksresi protein urin. Peningkatan eksresi NAG pada pasien sindrom nefrotik dijumpai lebih tinggi pada sindrom nefrotik yang resisten steroid. Tujuan. Mencari korelasi antara NAG urin dan proteinuria kualitatif dan juga meneliti variasi kadar NAG urin antara kelompok sensitif steroid,resisten steroid dan control.
Metode.
Studi potong lintang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik mulai bulan Oktober 2013 sampai Februari 2014. Duapuluh dua anak dengan diagnosis Sindrom Nefrotik dan 22 anak sebagai kontrol. Pasien dibagi kelompok sesuai respon terhadap steroid, kelompok pertama adalah 16 orang anak yang sensitif terhadap steroid dan kelompok kedua adalah 6 orang anak yang resisten steroid. Kadar N AG diekspresikan sebagai rasio dengan kreatinin urin. Korelasi Pearson dipakai untuk mencari hubungan antara NAG urin dan proteinuria. Uji Kruskal Wallis dilakukan untuk mencari kadar NAG urin pada kelompok I, II dan kontrol.
Hasil.
Tidak dijumpai hubungan antara kadar NAG urin dan proteinuria kualitatif dengan r=0.159 dan P=0.479. Kadar NAG secara signifikan lebih tinggi pada sindrom nefrotik yang resisten steroid, diikuti kelompok sensitif steroid dan kontrol dengan rerata 79.92±92.45, 62.99±78.29 and 22.54±39.40 secara berurutan..
Kesimpulan.
Peningkatan kadar NAG urin tidak berhubungan dengan proteinuria kualitatif. Kadar NAG urin ditemukan lebih tinggi pada sindrom nefrotik resisten steroid dibandingkan sensitive steroid dan kontrol..
Kata kunci.
N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase urin , proteinuria, sindrom neprotic.
ABSTRACT
Background. N-Acetyl-β-D-Glucosaminidase (NAG) was increased in the presence of proximal tubular damage. Urinary NAG level related with severity of proteinuria in patients with nephrotic syndrome. Increasing level of urinary NAG indicated that tubular damage has occurred. The level found higher in steroid resistant than steroid sensitive nephrotic syndrome.
Objective.
To assess the relationship between urinary NAG and qualitative proteinuria in NS and also investigate variations in urinary NAG level excretion between steroid sensitive,(group I), steroid resistant (group II) and control.
Methods.
A cross sectional study was conducted in Haji Adam Malik Hospital from October 2013 to February 2014. Twenty two children with NS were included and 22 healthy children as control. The patients were divided according to their response to corticosteroid, group I 16 children and group II 6 children. The NAG level and qualitative proteinuria were measured. and NAG expressed as a ratio over urinary creatinine (Cr). Pearson correlation was performed to find the association between NAG and proteinuria. Kruskal Wallis test was performed to assess variations in NAG level among group I, II and control.
Results.
Correlation between urinary NAG and proteinuria in all NS with r=0.159 and P=0.479. Urinary NAG was significantly higher in group steroid resistant, followed by group steroid sensitive and control group with mean SD 79.92±92.45, 62.99±78.29 and 22.54±39.40 respectively.
Conclusion.
Increasing NAG level was not significantly correlated with qualitative proteinuria level. Urinary NAG level was found higher in steroid resistant than steroid sensitive NS and control.
Keywords.
Urinary N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase, proteinuria, nephrotic syndrome