BAB III METODE PENELITIAN - Persiapan kutipan BAB III

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

  Dalam suatu penelitian ilmiah, penentuan desain penelitian yang akan dipergunakan memiliki peran yang sangat penting agar penelitian tersebut dapat terkonsep dengan baik dan sesuai dengan kaidah keilmuan yang ada serta dapat mempermudah peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian.

  Menurut O’sullivan dan Raseel (1989: 20) “Research designs are plans that

  

guide decisions as to when and how to collect data, what data to gather, from

whom to collect data and how to collect them, and how to analyze the data”.

  Dari pengertian tersebut, penentuan desain penelitian dimaksudkan untuk membantu peneliti dalam menentukan kapan dan bagaimana mengumpulkan data, data apa yang dikumpulkan, dari siapa, dan bagaimana mengumpulkan data serta bagaimana menganalisis data tersebut.

  Selain itu, Singh (2006: 77) juga menjelaskan bahwa “research design

  

is a mapping strategy. It is essentially a statement of the object of the inquiry

and the strategies for collecting the evidences, analysing the evidences and

reporting the findings.” Dalam hal ini, desain penelitian diartikan sebagai

  pemetaan strategi. Hal ini pada dasarnya adalah pernyataan dari penyelidikan dan strategi untuk mengumpulkan bukti-bukti, menganalisis desain penelitian harus memenuhi beberapa komponen sebagaimana yang dijelaskan oleh Singh dalam bukunya sebagai berikut.

  A research design includes the following components : (a) Research method or research strategy. (b) Sampling design. (c) Choice of research tools, and (d) Choice of statistical techniques.

  (Sebuah desain penelitian harus memuat beberapa komponen berikut: (a) Metode penelitian atau strategi penelitian (b) Desain sampling (c) Pemilihan alat atau instrument penelitian (d) Pemilihan teknik statistic yang akan digunakan) Dalam menentukan atau memilih desain penelitian, para ahli telah mengelompokkan jenis-jenis desain penelitian sesuai dengan kondisi dari ahli itu sendiri. Shah (1972) telah mengelompokkan desain penelitian menjadi 6 jenis yaitu: a. Desain penelitian yang memiliki kontrol

  Dalam desain penelitian ini merupakan desain percobaan atau desain bukan percobaan. Dalam desain ini sebagian variabel dikontrol dan beberapa mempunyai control, dalam artian variabel yang diuji mempunyai fenomena yang menyebabkan munculnya hasil yang sedang diteliti.

  b. Desain penelitian deskriptif-analitis Penelitian yang noneksperimental dapat dibagi atas penelitian deskriptif dan penelitian analitis. Penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interprestasi yang tepat, sedangkan pada penelitian analitis, analisis dikerjakan berdasarkan data ex post facto. Desain studi analisis lebih banyak dibatasi oleh keperluan keperluan pengukuran-pengukuran, dan menghendaki suatu desain yang menggunakan model seperti pada desain percobaan.

  c. Desain penelitian lapangan atau bukan.

  Dalam desain penelitian ini, penelitian dilakukan dengan melihat dari sudut pandang peneliti yang menunjukkan setting dengan menggunakan lapangan atau tidak.

  d. Desain penelitian dalam hubungan dengan waktu Dalam hubungannya dengan waktu serta pengulangan penelitian maka data dikumpulkan dengan periode tertentu dan responden yang digunakan pada periode lain. Jika data dikumpulkan beberapa kali dengan interval yang regular yang memakai suatu interval yang lama, maka penelitian tersebut dinamakan studi time series atau suatu trend. Dalam studi time

  series, desain yang digunakan adalah membuat perbandingan

  antar kelompok percobaan sebelum perbandingan antara kelompok percobaan sebelumnya, dengan kelompok control sesudah itu.

  Dalam penelitian evaluative ini, peneliti harus membuat pertanyaan-pertanyaan tentang aspek-aspek evaluasi dapat terjawab. Misalnya, pertanyaan tentang kualitas dan kuantitas upaya, hasil dan upaya, efisiensi, spesifikasi mengapa dan bagaimana program tersebut sukses, dan sebagainya

  f. Desain penelitian dengan data primer atau data sekunder Apabila suatu penelitian memanfaatkan data primer, maka desain yang dibuat harus mejamin pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden. Sebaliknya jika penelitian menggunakan data sekunder maka peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keaadaan data sekundernya, sekaligus peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data tersebut.

  Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti akan lebih menitik beratkan pada dua bagian desain penelitian dengan dimensi waktu dan desain penelitian dengan data sekunder yang berdasarkan data berkala (time

  

series) yakni data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan

  gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadan, sebab metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif yang lebih mendekatkan pada statistik inverensial/ statistik induktif yakni bagian statistik yang umum dari data yang berbeda (Hasan, 2004:2). Pada desain penelitian ini akan merujuk pada data sekunder sebagai variabel dari tahun 2009- 2014. Karena penelitian ini menggunakan model matematika yang berguna untuk menguji hubungan antarfenomena dengan data sekunder.

  Sebagai pelengkap peneliti menggunakan data primer yang bersumber dari wawancara semi terstruktur untuk menjelaskan hasil analisis data sekunder dan sebagai diskusi tentang kasus yang terjadi di lapangan penelitian. Mikkelsen (2011: 89) mengemukakan wawancara yang semi terstruktur, pada kelompok terfokus dan kelompok lainnya, telah dikembangkan teknik diskusi sedemikian rupa agar dapat menggali sebanyak mungkin informasi dari peserta: pengetahuan, sikap, dan praktik. Wawancara semi terstruktur akan lebih mengembangkan pendalaman penelitian ini sebab pedoman wawancara bukan menjadi unsur pokok dalam pertanyaan wawancara ini namun akan bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan informasi yang akan diteliti.

3.2. Variabel Penelitian

  Menurut Alison Mackey dan Susan M. Gass (2005: 103) mengatakan bahwa “There are two main variable types: independent and dependent. The

  

independent variable is the one that we believe may "cause" the results; the

dependent variable is the one we measure to see the effects the independent

  Susan M. Gass tersebut, kita dapat mengetahui bahwa terdapat 2 tipe variabel utama dalam sebuah penelitian, yaitu Variabel bebas (indevendent

  

variable) dan variabel terikat (devendent variabel). Variabel bebas adalah

  variabel yang kita percaya dapat menyebabkan hasil. Variabel terikat adalah variabel yang kita ukur untuk mengetahui dampak atau pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat itu sendiri. Untuk lebih jelasnya, C.R Kothari (2004: 34) juga menerangkan bahwa “If one variable depends upon

  

or is a consequence of the other variable, it is termed as a dependent

variable, and the variable that is antecedent to the dependent variable is

termed as an independent variable.” (Artinya, jika salah satu variabel

  tergantung atau merupakan konsekuensi dari variabel lain, maka variabel itu disebut sebagai variabel dependen, dan variabel yang mendahului variabel dependen disebut sebagai variabel independen).

  Variabel-variabel dalam penelitian tersebut akan menjelaskan sebuah hubungan yang saling berintegrasi antara variabel masing- masing. Dalam model matematika, variabel penelitian biasanya dinyatakan dalam huruf misalnya dengan symbol X dan Y yang mempunyai nilai masing- masing. Pada penelitian ini variabel bebas (antecedent) disimbolkan dengan (X) dan untuk variabel dependen atau terikat (konsekuensi) disimbolkan dengan (Y).

  Adapun pembagian variabel dalam penelitian ini yaitu:

  Variabel bebas (X) merupakan variabel yang akan mempengaruhi sebab akibat variabel dependent (Y). Creswell (2003: 107) menjelaskan bahwa “independent variables are variables that

  

(probably) cause, influence, or affect outcomes. They are also called

treatment, manipulated, antecedent, or predictor variables.” Dalam

  pemahaman ini, variabel bebas merupakan variabel-variabel yang (mungkin) menjadi penyebab, pengaruh, atau mempengaruhi hasil terhadap variabel lain. Pada penelitian ini variabel bebas yang akan digunakan yaitu sebagai berikut:

  Belanja Modal

  Belanja modal merupakan pengeluaran yang dianggarkan untuk pembelian/pengadaan aset tetap dan aset lainnya untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan; 2) Merupakan objek pemeliharaan; 3) Jumlah nilai rupiahnya material sesuai dengan kebijakan akuntansi.

  Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan peneliti adalah realisasi belanja modal pemerintah kabupaten Lombok Utara tahun 2009-2014 yang dihitung dengan satuan (Rp)

  Belanja Modal = Belanja Tanah + Belanja Peralatan dan Mesin + Belanja Gedung dan Bangunan + Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan + Belanja Aset b. Variabel Terikat (dependent variables)

  “Dependent variable are variable that depend on the independent Variables” (Creswell, 2003: 107), artinya variabel terikat

  adalah variabel yang tergantung atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah Indeks pembangunan manusia (IPM) kabupaten Lombok Utara selama tahun 2009-2014 yang diukur dengan indikator:

  1. Indeks harapan hidup, sebagai perwujudan dimensi umur panjang dan sehat (longevity)

  2. Indeks Pendidikan, sebagai perwujudan dimensi pengetahuan (knowledge)

  3. Indeks Standar Hidup Layak, sebagai dimensi hidup layak (decent living)

  Dimensi Indikator

  1. Variabel

  1.1. Belanja modal bebas (X) tanah Realisasi

  1.2. Belanja modal Belanja Modal peralatan dan mesin

  1.3. Belanja modal gedung dan bangunan

  1.4. Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan

  1.5. Belanja modal fisik lainnya

  2. Variabel

  2.1. Umur panjang

  2.1.1. Angka harapan hidup dan sehat (AHH) terikat (Y) Indeks

  2.2. Pendidikan

  2.2.1. Angka melek huruf (Lit) Pembangunan

  2.2.2. Rata-rata lama sekolah Manusia

  (MYS)

  2.3. Kehidupan yang

  2.3.1. Pendapatan per kapita layak yang disesuaikan (PPP Rupiah)

  (BPS, 2008) (BPS, 2008)

3.3. Unit Analisis, Populasi dan Sampel

  Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif merupakan metode yang mekhususkan pengolahan data berdasarkan statistik. Dalam kategori penelitian terbagi menjadi dua yaitu penelitian statistik deskriptif dan statistik inferensi. Pada penelitian ini menggunakan statistik inferensi atau statistik induktif yang merupakan bagian statistik yang mempelajari penafsiran dan penarikan kesimpulan yang berlaku secara umum dari data yang tersedia (Hasan, 2009). Dengan kata lain statistik inferensi berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan atau kejadian.

  Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif, yaitu alat analisis yang menggunakan model-model, seperti model matematika, model statistik, dan ekonometrik. Hasil analisinya disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dinterprestasikan dalam suatu uraian.

  Menurut Hasan (2009) analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:

  1. Membandingkan dua hal atau dua variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya (X-Y) = selisih X/Y = rasio.

  2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil.

  3. Memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap sesuatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya.

3.3.1. Unit Analisis

  Menurut Trochim dalam jurnal Research Methods Knowledge Base 2006 mengatakan:

  One of the most important ideas in a research project is the unit of analysis. The unit of analysis is the major entity that you are analyzing in your study. For instance, any of the following could be a unit of analysis in a study: (Salah satu ide yang paling penting

  dalam sebuah proyek penelitian adalah unit analisis . Unit analisis adalah entitas utama yang akan Anda analisis dalam penelitian Anda. Misalnya , salah satu dari berikut bisa menjadi unit analisis dalam penelitian )

   individuals (Individu)  groups (kelompok)  artifacts (books, photos, newspapers) (artefak (buku, foto, Surat Kabar)  geographical units (town, census tract, state) (unit geografis

  (kota, sensus saluran, Negara)  social interactions (dyadic relations, divorces, arrests) interaksi sosial ( hubungan diad , perceraian , penangkapan)

  Prasetyo et al (2010:60) juga menjelaskan unit analisis terbagi menjadi beberapa jenis yaitu individu, kelompok, organisasi, kategori sosial, institusi sosial, dan masyarakat. Pada penelitian ini unit analisis terdapat pada organisasi pemerintahan sesuai dengan status magang yang akan dilalui oleh peneliti. Adapun organisasi yaitu berada pada satuan perangkat kerja daerah (SKPD) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lombok Utara untuk menyajikan data laporan realisasi anggaran Belanja Modal. Skala nilai yang akan disajikan dan diteliti dengan bentuk nilai mata uang pada data Belanja Modal melalui studi pustaka di Dinas Pendapatan Kabupaten Lombok Utara yang mempunyai bank data keuangan yang terangkum dalam Laporan Realisasi APBD setiap tahunnya. Untuk penyajian Indeks Pembangunan Manusia menggunakan ketiga indikator untuk bisa menghubungkan dengan perkembangan data pada belanja modal untuk menjelaskan keterikatan antara variabel satu sama lain dengan memanfaatkan studi kepustakaan pada organisasi tersebut (research library).

3.3.2. Populasi dan Sampel

  Analisis data sekunder (ADS) atau disebut juga secondary

  

data analysis atau existing statistic memiliki karakter yang hampir sama

  dengan analisis isi (Martono, 2012:113), yang membedakan hanyalah data yang digunakan. ADS menggunakan data dari instansi atau lembaga sedangkan pada analisis isi yaitu berupa symbol-simbol dari media atau teks tertentu. Konsep yang digunakan dalam penentuan analisis isi dan analisis data sekunder tidaklah berbeda sehingga konsep analisis isi akan menjadi konsep analisis data dalam menentukan sampel dan populasi penelitian ini.

  Polit and Hungler (1999:43, 232) define a population as the totality

  

of all subjects that conform to a set of specifications, comprising the entire

group of persons that is of interest to the researcher and to whom the

research results can be generalised. (mendefinisikan populasi sebagai

  totalitas semua mata pelajaran yang sesuai dengan set spesifikasi , yang terdiri dari seluruh kelompok orang yang menarik bagi peneliti dan kepada siapa hasil penelitian dapat digeneralisasi). Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono, 2012:74). Populasi pada penelitian ini mengenai hubungan antara nilai realisasi belanja modal terhadap indeks pembangunan manusia dalam penelitian data sekunder, sedangkan untuk penambah gagasan melalui data primer dengan wawancara semi terstruktur maka populasi yang digunakan yaitu pegawai negeri sipil di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lombok Utara.

  LoBiondo-Wood and Haber (1998:250) “describe a sample as a

  

portion or a subset of the research population selected to participate in a

study, representing the research population” (menjelaskan sampel

  sebagai bagian atau subset dari populasi penelitian yang dipilih untuk berpartisipasi dalam sebuah studi , mewakili populasi penelitian).

  Penentuan sampel pada penelitian ini berdasarkan (Sugiyono, 2012: 84), yaitu non probability sampling , merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dengan pendekatan sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu baik dalam penggunaan data sekunder dan data primer dengan informan kunci. Adapun penentuan sampel yang akan dilakukan yaitu berdasarkan Laporan Realisasi APBD, kususnya data tahun 2009-2014. Berdasarkan jumlah sampel, pengujian hipotesis menggunakan pengujian hipotesis sampel kecil yaitu pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30), Hasan (2009:38). Karena pada penelitian ini sampel hanya menggunakan data enam tahun yakni 2009-2014. Sedangkan sampel untuk data primer berfungsi sebagai penelusuran kasus yang sedang terjadi di pemerintah Kabupaten Lombok Utara adapun jumlah sampel yaitu pegawai di DPPKAD Kabupaten Lombok Utara dengan jumlah 3 orang.

3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

  Menurut Neuman (2006:344) “data collection techniques it is a

  technique used to collect the data, while the research instrument in accordance with the data collection technique” (teknik

  pengumpulan data itu adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data , sedangkan instrumen penelitian sesuai dengan teknik pengumpulan data)

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan existing statistica/ Documents, teknik ini berfungsi untuk pengumpulan data pada penelitian kuantitatif yang secara khusus menggunakan analisis data sekunder. Prasetyo et al (2010: 168) telah memaparkan kegunaan existing statistica/ Documents sebab beberapa data (informasi) ekonomi dan laporan keuangan terdapat di komputer organisasi tersebut. Dengan demikian peneliti memanfaatkan unit analisis dalam organisasi untuk mendapatkan data Laporan Realisasi APBD, khususnya realisasi belanja modal dan Indeks Pembangunan Manusia.

  Sebagai pelengkap peneliti juga menggunakan wawancara semi terstruktur yang sering dilaksanakan bersama dengan teknik eksploratis dan partisipatoris, misalnya pengamatan, penempatan, ranking dan pemetaan. Wawancara semi terstruktur tidak menggantikan hasil dari penelitian dengan analisis data sekunder, namun memperjelas hubungan setiap variabel melalui wawancara dalam bentuk diskusi dengan informan kunci sesuai yang diatur dalam prosedur penilaian eksploratis dengan kajian data sekunder.

3.4.2. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian menurut Nueman dalam bukunya Social

  th

Research Methods : qualitative and quantitative approach – 6 edition

  adalah sebagai berikut :

  Research instrument is a tool for conducting research that in principle is measuring the natural and social phenomena are observed. Research instrument is a tool or facility used by researchers to collect data in order to work more easily and the results are better in the sense that a more thorough, complete and systematic so easily processed. Variations in the type of research instruments are: questionnaires, checklists, or checklists, interview guidelines, observation guidelines. (Instrumen penelitian adalah alat untuk melakukan penelitian yang pada prinsipnya adalah mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati . Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam rangka untuk bekerja lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti bahwa yang lebih menyeluruh , lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah: kuesioner , checklist , atau daftar periksa , pedoman wawancara , pedoman observasi).

  Kemudian dijelaskan kembali oleh nueman (2006:) bahwa:

  Researchers as a human instrument, serves as a focal set of research, selecting informants as a data source, collecting data, assessing data quality, data analysis, interpret the data, and make conclusions on the findings.( Peneliti sebagai instrumen manusia , berfungsi sebagai satu

  set fokus penelitian , memilih informan sebagai sumber data, pengumpulan data, menilai kualitas data , analisis data , menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuan) Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah di olah (Arikunto, 2006:160) dalam penelitian.

  Rakhmawan (2012). Suharmi Arikunto (2006-149) dalam menentukan beberapa instrument penelitian yang sama dengan metodenya antara lain:

  a. Instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal

  b. Instrumen untuk metode angket adalah angket atau kuesioner c. Instrument untuk metode observasi adalah pedoman observasi atau check-list. Berdasarkan diatas maka peneliti menggunakan instrument untuk metode observasi melalui check-list data yang didapatkan dari studi pustaka pada sebuah organisasi

3.5. Teknik Analisis Data

  Menurut nueman (2006:343) :

  Data analysis is the process of searching and compiling a systematic data since entering the field, while in the field and after field obtained from interviews, field notes, and other materials, by way of organizing the data, translate it into units, synthesize, organize into a pattern, choose which is most important to learn, and make inferences that can be published to others. (Analisis data adalah proses mencari dan

  menyusun data yang sistematis sejak memasuki lapangan, sementara di lapangan dan setelah lapangan yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya, dengan cara mengorganisasikan data, menerjemahkannya ke dalam unit, mensintesis, mengatur ke dalam pola, memilih mana yang paling penting untuk belajar, dan membuat kesimpulan yang dapat dipublikasikan kepada orang lain) Statistik yang digunakan adalah statistik parametrik yang bertujuan untuk estimasi parameter populasi dengan didasarkan pada pengukuran aplikasi SPSS 17 for windows. Penelitian ini akan menggunakan analisis regresi sederhana untuk menguji hubungan dan pengaruh variabel independen terhadap dependen. Perlunya asumsi-asumsi yang harus dipenuhi melalui uji asumsi klasik.

3.5.1. Uji asumsi Klasik

  (Widiyanto, 2013:153) dalam analisis regresi, beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu data harus berada dalam distribusi normal, tidak terjadinya multikolinieritas, auto korelasi, dan heterokedisitas. Untuk itu perlu dilakukan pengujian asumsi-asumsi tersebut harus dilakukan beberapa kategori asumsi melalui pengujian berikut: a) Uji Normalitas

  Uji normalitas berfungsi untuk menguji setiap variabel baik dependent maupun independent dimana setiap variabel tersebut harus memiliki distribusi normal. Imam Ghozal I, (2001: 12) dalam Rakhmawan (2012) model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Marta (2006) pengujian normalitas melalui analisis grafik adalah dengan cara menganalisis grafik normal probability plot. Data tersebut normal jika sebaran titik- titiknya berada di garis diagonal.

  b) Uji Multikolinearitas Untuk mendeteksi gejala multikolinearitas dapat melalui uji Variance Inflation Faktor (VIF) dengan kriteria pengujian nilai VIF ≥ 10 terdapat gejala multikolinearitas atau sebaliknya VIF < 10 tidak terdapat gejala. Uji

  Multikolinearitas bertujuan untuk menguji setiap variabel independen tidak memiliki hubungan.

  c) Uji autokorelasi Uji autokorelasi menggunakan persamaan dengan uji

  Durbin Watson. Untuk menentukan kriteria uji autokorelasi positif atau negatif ditentukan dengan persamaan dibawah ini yang kemudian dibandingkan dengan hasil nilai Durbin Watson yang diolah pada SPSS Versi 17.

  Adapun syarat persamaan yang harus dipenuhi apabila dinyatakan tidak terdapat permasalahan autokorelasi yaitu:

  du < dw < 4-du

  Di mana: Dw = Nilai Durbin Watson hitung Du = Nilai batas atas/ upper Durbin Watson tabel

  d) Uji heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat penyebaran data. Suatu analisis regresi harus tidak terjadi adanya heterokedastisitas sebagai penilaian jika terjadi penyebaran data yang berarti variabelvariabel penjelas dalam persamaan regresi memiliki varians eror menjadi tidak efisien (baik pada sampel ukuran kecil atau ukuran besar) yang sering ditemukan pada data time series. Hasil pengujian akan terlihat jika tersebar secara acak pada sumbu 0 dan sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Pendeteksian apakah terjadi heterokedastisitas menggunakan pengujian melalui grafik scatterplot, untuk melihat penyebaran data sehingga menjelaskan terjadinya heterokdastisitas atau sebaliknya.

3.5.2. Analisis Regresi Sederhana

  Regresi sederhana diberlakukan untuk memahami pengaruh variabel independen terhadap dependen. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu

  

variable independent dengan satu variable dependen. Persamaan

  umum regresi linier sederhana adalah: Rumus :

  Y= a + bX

  Dimana : Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan) b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

3.6. Uji Hipotesis

  Pengujian hipotesis akan di uji dan dibuktikan dengan variabel peneliian ini yaitu pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dan pertumbuhan ekonomi terhadap alokasi belanja modal. Pengujian hipotesis ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=0,05) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95 sebab tingkat signifikansi ini sering digunakan dalam penelitian kajian ilmu sosial sekaligus telah memenuhi standar kelayakan dalam sebuah penelitian di dunia akademisi.

  Hipotesisi 1 H0: Realisasi belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten

  Lombok Utara. H1: Realisasi belanja modal berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia 9IPM) di kabupaten Lombok Utara. Hipotesisi 2 H0: Semakin tinggi realisasi anggaran belanja modal maka kabupaten Lombok Utara. H1: Semakin tinggi realisasi anggaran belanja modal maka semakin tinggi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten Lombok Utara.

  Selanjutnya untuk pengujian hipotesis tersebut maka dapat melalui beberapa langkah pengujian berikut: a. Uji Parsial (Uji T)

  Pengujian simultan untuk melihat signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen terikat se cara individual.

  Nugroho (2009) Pengujian ini dilakukan dengan level signifikansi 5%. Uji statistik yang digunakan dengan T hitung kemudian membandingkannya dengan T Tabel. Dengan kategori pengujian sebagai yaitu:

  Ho : β = 0 artinya tidak ada pengaruh signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen Ho : β ≠ 0 artinya ada pengaruh siginifikan variabel independen terhadap variabel dependen.

  b. Uji Koefisien Determinasi Nugroho (2009), tujuan pengujian ini untuk menguji tingkat independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi (adjuster R-square). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nila R

  2

  yang besar berarti kemampuan variabel- variabel independen dapat dinyatakan bahwa mempunya keterikatan yang lebih baik, sedangkan jika sebaliknya maka dalam menjelaskan keterikatannya dengan variabel dependen amat luas sehingga dalam memberikan informasi tentang keeratan akan lebih leluasa dan optimal

3.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.7.1. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat, studi pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). Pemilihan Kabupaten Lombok Utara dikarenakan lokus permasalahan saat ini berada di wilayah kabupaten/ kota yang menerima hak otonomi daerah, selain itu memudahkan peneliti untuk melakukan studi pustaka yang sekaligus tempat magang serta merupakan tempat kelahiran peneliti.

3.7.2. Jadwal Penelitian Jadwal Penelitian dan Penyususnan Skripsi

  Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei NO KEGIATAN 2015 2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016 2016 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  1 Bimbingan UP

  2 Seminar UP

  3 Pembekalan Penelitian

  4 Pelaksanaan Penelitian

  5 Bimbingan Skripsi

  6 Ujian Skripsi

  7 Ujian Perbaikan Skripsi

  8 Perbaikan & Pengumpulan Skripsi

  9 Yudisium & Wisuda Sumber: Kalender Akademik IPDN 2014/2015

  = Jadwal pelaksanaan Kegiatan

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 STUDI KASUS PENGONTROL SUHU ALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN METODE KONTROL FUZZY LOGIK

28 240 1

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

55 262 32

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENGINFORMASIKAN TELKOMFLEXI MELALUI NEWSLETTER PADA KARYAWAN DI PT TELKOM Tbk DIVRE III BANDUNG

2 38 1

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

Uji Efektivitas Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) sebagai Larvasida terhadap Larva Aedes aegypti Instar III

17 90 58

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30