TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD SIMO
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI
PADA MASA NIFAS DI RSUD SIMO
Knowledge Level Of Postpartum Mothers About Nutritional Needs During
Postpartum In Simo General Hospital
Lina Wahyu Susanti
Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta
ABSTRACT
Indonesia currently has multiple nutritional problems, namely the problem ofover nutrition. The problem of malnutrition is one of the causes of poverty and lack of
knowledge of nutrition and balanced menu. And the challenge is with more
nutritional problems caused by economic progress in society is certainly
accompanied by a lack of knowledge about nutrition and a balanced diet. In the year
of 2005 that breastfeeding mothers affected by anemia 45.1%. The purpose of this
study to determine the level of knowledge about the nutritional needs of postpartum
mothers in the postpartum mass.Type of this research is descriptive. The research sample entire physiological
postpartum mothers in hospitals Simo Boyolali are 35 respondents. Sampling
. D questionnaire ata analysis used univariate analysis The level of knowledge about the nutritional needs of postpartum mothers in thecategory enough that 22 people (63%). The majority of the level of knowledge about
the nutritional needs of postpartum mothers in the postpartum period in hospital
Simo Boyolali is enough.Keywords: Knowledge level, Nutritional needs during postpartum
ABSTRAK
Indonesia saat ini memiliki masalah gizi ganda,yaitu masalah gizi lebih.Masalah gizi kurang salah satu penyebabnya adalah kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tantang gizi dan menu seimbang.Demikian pula dengan masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi dan menu seimbang. Ditunjukkan pada tahun 2005 ibu menyusui yang terkena anemia sebanyak 45,1%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi pada massa nifas.
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
Jenis penelitian adalah deskriptif. Sampel penelitian ini seluruh ibu nifas fisiologis di RSUD Simo Kabupaten Boyolali yaitu 35 responden. Teknik sampling menggunakan teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data dengan menyebar kuesioner.Analisa data yang digunakan adalah Univariat.
Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi dalam kategori cukup yaitu 22 orang (63%). Mayoritas tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi pada masa nifas di RSUD Simo Kabupaten Boyolali adalah cukup.
Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, Kebutuhan nutrisi ibu nifas
Gangguan pada bayinya meliputi proses
PENDAHULUAN
tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah Nutrisi pada masa nifas erat kaitannya dengan kualitas produksi ASI terkena infeksi. Kekurangan zat
- – zat esensial menimbulkan gangguan pada yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh mata ataupun tulang. (Lusa, 2009).
kem-bang bayi. Kuantitas dan kualitas Status gizi ibu setelah peristiwa makanan ibu yang baik pada saat hamil kehamilan dan per-salinan kemudian maupun pada saat nifas akan diikuti massa laktasi, tidak segera pulih mempengaruhi produksi ASI. Ibu dan ditambah lagi pemenuhan gizi yang menyusui harus minum sedikitnya 3 liter kurang, jarak kehamilan yang dekat, air setiap hari (anjurkan ibu untuk akan menyebabkan ibu mengalami minum setiap kali menyusui). gangguan penyerapan gizi, akibatnya ibu
Kebutuhan nutrisi pada massa menyusui meningkat 25% yaitu untuk akan berada dalam status gizi yang kurang baik. (Kumalasari, 2011). memproduksi ASI dan memenuhi
Indonesia saat ini memiliki kebutuhan cairan yang meningkat 3 kali masalah gizi ganda,yaitu masalah gizi dari biasanya. (Anggarina, 2010). lebih. Masalah gizi kurang salah satu
Kekurangan gizi atau nutrisi pada penyebabnya adalah kemiskinan dan massa nifas atau menyusui kurangnya pengetahuan tantang gizi dan menimbulkan gangguan kesehatan pada menu seimbang. Demikian pula dengan ibu dan bayinya. Gangguan pada ibu masalah gizi lebih disebabkan oleh yaitu terganggunya proses pemulihan kemajuan ekonomi pada lapisan kondisi tubuh setelah melahirkan.
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
masyarakat tentu disertai dengan Analisa data yang digunakan dalam kurangnya pengetahuan tentang gizi dan penelitian ini adalah analisisUnivariat. menu seimbang. Ditunjukkan pada tahun 2005 ibu menyusui yang terkena anemia HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 45,1%. (Almatsier, 2010).
Hasil
Penelitian ini dilakukan di RSUD
METODE PENELITIAN
Simo Kabupaten Boyolali. Sampel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini para ibu adalah penelitian deskriptif. Populasi nifas.Pengambilan sampel dalam yang digunakan dalam penelitian ini penelitian ini adalah accidental adalah seluruh ibu nifas fisiologis di sampling dengan sampel 35 responden.
RSUD Simo Kabupaten Boyolali Adapun karakteristik dari responden dengan jumlah 35 ibu nifas fisiologis. dalam penelitian ini yaitu berdasarkan Sampel dalam penelitian ini berjumlah umur, pendidikan, pekerjaan. 35 responden.
Umur
Pengambilan sampel dalam Tabel
1. Distribusi Frekuensi Karakteristik umur responden penelitian ini menggunakan accidental
No Umur Jumlah Prosentase sampling. Teknik Pengumpulan Data
Responden Responden
1 16 – 22 15 43,0%
pada penelitian ini adalah data primer
2
23 11 31,5%
- – 29
3 30 – 35 9 25,5%
dari penelitian ini adalah tingkat
Jumlah 35 100%
pengetahuan yang diukur dengan Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat kuesioner dan data sekunder didapatkan bahwa dari 35 responden mayoritas dari bagian rekam medis di RSUD Simo berusia 16
- – 22 tahun yaitu 15 orang Kabupaten Boyolali. Instrumen dalam (43,0%).
penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup. Semua data yang terkumpul dicatat dan dilakukan secara Editing, Coding, Scoring dan Tabulating.
50
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu NIfas tentang Manfaat Nutrisi pada Ibu Nifas
35 100%
Tabel 4. Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Manfaat Nutrisi Ibu nifas di RSUD Simo
No. Kategori Frekuensi Prosentase (100%)
1 Baik
6 17,5%
2 Cukup
17 48,5%
3 Kurang
12 34,0% Jumlah
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa dari 35 responden terdapat 17 responden (48,5%) yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang manfaat nutrisi ibu nifas
2 Wiraswasta
Dari sumber
Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Sumber Nutrisi Ibu nifas
Tabel 5. Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Sumber Nutrisi Ibu nifas di RSUD Simo.
No. Kategori Frekuensi Prosentase (100%)
1. Baik 10 29%
2. Cukup
18 51%
3. Kurang 7 20%
Jumlah 35 100%
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 35 responden mayoritas peker-jaan IRT yaitu 26 orang (75,0%).
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
20 43,0% 57,0% Jumlah
ISSN : 2407 - 2656
51 Pendidikan Tabel
2. Distribusi Frekuensi Karakteristik pendidikan responden
No Pendidikan Jumlah Responden Prosentase
1
2
3 Dasar Menengah Tinggi
15
35 100%
35 100%
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 35 responden mayoritas pendidikan SLTA yaitu 20 orang (57,0%).
Pekerjaan
Tabel
3. Distribusi Frekuensi Karakteristik pekerjaan responden
No Pekerjaan Jumlah Responden Prosentase
1
IRT
4
26 11,0% 75,0% Jumlah
- – sumber yang didapatkan, baik data primer maupun data sekunder setelah data dianalisis, didapatkan gambaran tentang pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas pada massa nifas. Berikut ini adalah hasil penelitian secara rinci setelah dilakukan penelitian data pada 35 responden didapatkan distribusi frekuensi sebagai berikut :
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
52 Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa dari 35 responden terdapat 18 responden (51%) yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang sumber nutrisi ibu nifas.
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kebutuhan Nutrisi Ibu Nifas
Tabel 6. Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kebutuhan Nutrisi Ibu nifas di RSUD Simo
No Kategori Frekuensi Prosentase (100%)
1. Baik 11 31,5%
2. Cukup 11 31,5%
3. Kurang 13 37,0% Jumlah 35 100% bahwa dari 35 responden terdapat 13 responden (37,0%) yang mempunyai tingkat penge-tahuan kurang tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas.
Pembahasan
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang manfaat nutrisi ibu nifas pada massa nifas mempunyai kategori cukup sejumlah 17 responden (48,5%). Kemampuan responden diukur dengan menjawab soal tentang pengertian nutrisi ibu nifas pada massa nifas. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena mayoritas pendidikan ibu nifas di RSUD Simo Kabupaten Boyolali adalah SLTA sebanyak 20 reponden (57,0%).
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi, misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup. Oleh sebab itu, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi, sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki dan semakin mudah menerima informasi, sehingga sesorang lebih mudah menerima terhadap nilai-nilai yang baru dikembangkan (Wawan dan Dewi, 2011).
Sehingga tingkat pengetahuan ibu dapat dipengaruhi oleh pendidikan. Pendidikan itu penting bagi setiap individu, sampai kepada batas ini, maka pendidikan itu, juga lebih penting bagi suatu bangsa, hingga mereka sanggup memelihara kehormatannya dan berusaha untuk membahagiakan setiap
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
53 indivdu masyarakatnya (Muhammad, 2007).
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang sumber nutrisi ibu nifas pada massa nifas mayoritas mempunyai kategori cukup sejumlah 18 responden (51%). Kemampuan responden diukur dengan menjawab soal tentang sumber nutrisi ibu nifas pada massa nifas .Hal ini dipengaruhi oleh faktor pengalaman.
Menurut Cahyono (2009) pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang di kembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dan keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas pada massa nifas mempunyai kategori kurang sejumlah 13 responden (37,0%).
Kemampuan responden diukur dengan menjawab soal tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas pada massa nifas. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pekerjaan karena mayoritas pekerjaan ibu nifas di RSUD Simo Kabupaten Boyolali adalah ibu rumah tangga sebanyak 26 reponden (75,0%).
Cahyono (2009) menyatakan bahwa status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status social ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Karena kesadaran dari ibu nifas di RSUD Simo tentang kebutuhan nutrisi pada massa nifas di RSUD Simo Kabupaten Boyolali tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas kurang karena masih percaya dengan mitos tentang pantangan makanan dan faktor pengalaman ibu nifas yang hanya seorang ibu rumah tangga dan kurang mendapatkan informasi tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas pada massa nifas.
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656
Sehingga kemampuan ibu untuk sumber nutrisi ibu nifas pada massa mengkonsumsi bahan makanan nifas termasuk pada kategori cukup dan seadanya saja.Bekerja umumnya tingkat pengetahuan ibu nifas tentang merupakan kegiatan yang menyita kebutuhan nutrisi ibu nifas pada massa waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan nifas termasuk pada kategori kurang. mempunyai pengaruh terhadap
Saran
kehidupannya sehingga ibu tidak banyak Bagi tenaga kesehatan, dapat waktu mendapatkan informasi. memberi penyuluhan atau pendidikan
Manusia memerlukan suatu kesehatan tentang nutrisi pada ibu nifas pekerjaan untuk dapat berkembang dan agar ibu nifas mendapatkan nutrisi yang berubah.Sesorang bekerja bertujuan baik untuk dirinya dan bayinya. untuk mencapai suatu keadaan yang
Bagi tenaga pendidik, dapat lebih dari pada keadaan menggunakan hasil penelitian sebagai sebelumnya.Dengan bekerja seseorang bahan referensi dalam kegiatan belajar dapat berbuat yang bernilai, bermanfaat mengajar. dan memperoleh berbagai pengalaman
Bagi klien dan masyarakat, dapat (Wawan dan Dewi, 2011). lebih sadar bahwa nutrisi pada ibu nifas sangat penting. Jika ibu nifas
SIMPULAN DAN SARAN
mengetahui kebutuhan yang harus
Simpulan
dipenuhi apda masa nifas maka Berdasarkan Hasil penelitian komplikasi masa nifas yang diakibatkan
Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang kurangnya nutrisi tidak akan terjadi. kebutuhan nutrisi pada massa nifas, dari 35 responden di RSUD Simo Kabupaten
DAFTAR PUSTAKA
Boyolali dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi
Dan Nutrisi . Jakarta : Gramedia
manfaat nutrisi ibu nifas pada massa Pustaka Utama. 2010. nifas termasuk pada kategori cukup, tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
54
Volume 3 / Nomor 1 / April 2016
ISSN : 2407 - 2656 Anggarina. Ilmu Gizi dan Nutrisi.
Jakarta: Gramedia. 2010.
- – Cahyono. Pengetahuan Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Nifas. 2009. http//forbetterheath.com
Kumalasari, DN, Persepsi Ibu Nifas
Terhadap Pantangan Makanan di Desa Gembong Pati
.Undergraduate Sebelas Maret University.2011.h: 21
Lusa. Gizi Ibu Menyusui. Yogyakarta: Fitriamaya. 2009. h. 26. Muhammad A. Pedoman Pendidikan
Dan Pengajaran . Surabaya: USAHA NASIONAL: 2007, h: 4.
Wawan dan Dewi .Teori Dan
Pengukuran Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Manusia . 2011 h. 12
- 14;16;18
55