PENGARUH PERANAN AUDIT INTERNAL TERHADAP (1)

PENGARUH PERANAN AUDIT INTERNAL TERHADAP
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. JAKARTA

RANGKUMAN SKRIPSI

Oleh :
MISYA KURNIA LAHU
2007310175

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2011

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama

:

Misya Kurnia Lahu


Tempat, Tanggal Lahir :

Sidoarjo, 23 November 1988

N.I.M

:

2007310175

Jurusan

:

Akuntansi

Program Pendidikan

:


Strata 1

Konsentrasi

:

Akuntansi Keuangan

Judul

:

Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap

Penerapan Good Corporate Governance Pada PT.
Kimia Farma (Persero) Tbk. Jakarta

Disetuji dan diterima baik oleh :
Dosen Pembimbing,

Tanggal : 08 April 2011

(Prof.Dr.Drs.R Wilopo,M.Si.,Ak.,CPMA)

Ketua Jurusan Akuntansi,
Tanggal : 08 April 2011

(Supriyati, SE,Ak.,M.si)

ii

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor KEP-117/M-MBU/2002. Pasal 2
tentang penerapan praktek Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN,
dinyatakan bahwa “BUMN diwajibkan untuk menerapkan GCG secara konsisten dan
menjadikan GCG sebagai landasan operasionalnya”. Sehingga perusahaanperusahaan dituntut mengambil langkah komprehensif terhadap aset-asetnya agar

dapat menghasilkan profit berbentuk pemasukan kas sehingga memiliki nilai tambah
(value added). Bank, BUMN, dan perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham,
sebagai tulang punggung perekonomian nasional diharapkan menjadi teladan dalam
menerapkan corporate governance yang efektif.
Keberadaan fungsi audit internal dalam PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.
Jakarta akan menjamin efektivitas pengendalian internal dan merupakan mitra
strategis dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan serta mendorong
proses governance. M. Arifin (2005) Menyatakan ketergantungan pihak eksternal
pada angka akuntansi, kecenderungan manajer untuk mencari keuntungan sendiri dan
tingkat AI (Asymmetric Information). Dengan adanya hal tersebut, dalam praktik
pelaporan keuangan sering menimbulkan ketidak transparanan yang dapat
menimbulkan konflik. Akibat adanya perilaku manajemen yang tidak transparan
dalam penyajian informasi ini akan menjadi penghalang adanya praktik GCG pada
perusahaan-perusahaan karena salah satu prinsip dasar dari GCG adalah
Transparency (keterbukaan).
1

2

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dalam rangka menegakkan

prinsip GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya prinsip
transparansi dan akuntabilitas, penyajian informasi akuntansi yang berkualitas dan
lengkap dalam laporan tahunan sangat diperlukan. Oleh karena itu Satuan
Pengawasan Intern sebagai departemen audit internal perusahaan memiliki peranan
sangat penting dalam mewujudkan penerapan praktek Good Corporate Governance.
Dengan begitu, maka penelitian ini mengambil judul :
”Pengaruh Peranan Audit Internal terhadap Penerapan Good Corporate
Governance pada PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk JAKARTA”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka

permasalahan yang akan diambil dalam penelitian ini adalah : Apakah peranan audit
internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance pada PT.
Kimia Farma (Persero) Tbk. Jakarta?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji serta mengetahui apakah ada pengaruh
peranan audit internal terhadap penerapan Good Corporate Governance pada PT.

Kimia Farma (Persero) Tbk. Jakarta.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis
untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis tentang
pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan GCG.

3

2. Bagi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Jakarta
Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan masukan berupa saran dalam
peningkatan kualitas peranan audit internal sejalan dengan penerapan Good
Corporate Governance.

3. Bagi pembaca dan pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
panduan dalam penelitian-penelitian di masa yang akan datang.

4


METODE PENELITIAN

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Variabel independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah peran audit
internal. Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan
negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi,
menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan
keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi (Mulyadi
2002:29). Pengukuran variable independent yang digunakan pada penelitian ini yaitu
dengan melakukan wawancara sebagai bahan untuk memperkuat penelitian dan
menggunakan kuesioner dan diukur dengan skala likert yaitu pengukuran sikap
dengan menyatakan setuju atau tidak setuju, dimana poin 1 (sangat tidak setuju),
poin 2 ( tidak setuju), poin 3 (netral), poin 4 (setuju), dan poin 5 (sangat setuju).
2. Variabel dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian adalah penerapan GCG.
Sederhananya GCG diartikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk
mengarahkan dan mengendalikan organisasi. Terdapat lima elemen GCG yaitu
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran. Berikut

ini adalah pengelompokkannya.

1) Pernyataan 1-6 mencakup elemen transparansi
2) Pernyataan 7-11 mencakup elemen kemandirian

5

3) Pernyataan 12-16 mencakup elemen akuntabilitas
4) Pernyataan 17-21 mencakup elemen pertanggungjawaban
5) Pernyataan 21-26 mencakup elemen kewajaran
Hasil kuesioner variable dependen ini akan diukur dengan skala likert dengan
menyatakan setuju atau tidak setuju, dimana poin 1 (sangat tidak setuju), poin 2
(tidak setuju), poin 3 (netral), poin 4 (setuju), dan poin 5 (sangat setuju).
Untuk menentukan kategori penerapan GCG, dibuat kategori penilaian
berdasarkan interval, dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Supranto,
2008:74):

C=

Xn  X 1

k

Keterangan
C

= Interval

K

= Banyak Kelas

Xn

= Nilai Observasi Terbesar

X1

= Nilai Observasi Terkecil

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Didalam (Imam Ghozali 2005:45) menyatakan bahwa suatu kuisioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Berikut ini adalah kriteria
pengujian validitas :

6

a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid
b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak
valid.
Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas digunakan untuk melihat reliabilitas masing-masing
instrumen yang digunakan dengan koefisien cronbach alpha. Menurut (Imam
Ghozali 2005:42) dinyatakan bahwa pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan
dua cara :
1. Repeated Meansure atau pengukuran ulang : disini seseorang akan disodori
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah
ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja : disini pengukurannya hanya sekali saja

dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur
korelasi antar jawaban pertanyaan.
Teknik Analisis Data
1.

Analisis Regresi linear sederhana
Analisis ini mengestimasi besarnya koefisien yang dihasilkan dari persamaan

yang bersifat linier, yang melibatkan satu variabel bebas sebagai alat prediksi
besarnya nilai variabel terikat (Rochaety, dkk. 2007:131). maka persamaan regresi
linier sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + bX + e
Keterangan:
Y = Variabel dependen yakni penerapan GCG
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Variabel independen yakni peranan Audit Internal

7

e = Error (tingkat kesalahan)
2.

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas
Untuk mengetahui hal tersebut dapat digunakan dengan statistik dengan
menggunakan Uji Kolmogorof-Smirnof (K-S). pengujian ini dapat dilakukan dengan
menghitung nilai kurtosis atau skewensi, dengan cara menentukan tingkat
signifikansi sebesar 5 %, menentukan nilai Z table dan mencari nilai Z hitung. Jika
nilai Z hitung > Z table, maka distribusi data tidak normal.
Pengujian Hipotesis
Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Menurut (Imam Ghozali 2005:56), “uji-t digunakan untuk menentukan apakah dua
sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda”. Proses
pengujiannya adalah sebagai berikut :
1. Formulasi hipotesis H0 dan H1
2. Menentukan taraf signifikansi α = 5% atau 0.05 dengan df = n – k, dimana ;
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
3. Menghitung statistik uji t dengan bantuan program SPSS
4. Menarik kesimpulan berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan dengan
membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan :
Jika signifikansi thitung < 0,05, maka Ha diterima
Jika signifikansi thitung > 0,05, maka Ha ditolak

8

RINGKASAN DAN HASIL PENELITIAN

Analisis Deskriptif
Pengukuran

variabel

menggunakan

ukuran

skala

Likert.

Untuk

mempermudah penilaian maka dibuat kategori penilaian, dimana menurut Supranto
(2008:74) penentuan intervalnya memakai rumus sebagai berikut :

C=

Xn  X 1
k



( 35 x 5 )  ( 35 x1 )
3



46,66 = 46

Keterangan
C

= Interval

K

= Banyak Kelas

Xn

= Nilai Observasi Terbesar

X1

= Nilai Obsevrasi Terkecil

Dalam interval kelas tersebut maka diketahui batasan nilai masing-masing
kelas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6.
Daftar Kategori Mean
Interval

Kategori

129 < Total ≤ 175 Sangat Terpercaya
82 < Total ≤ 128

Terpercaya

35 < Total ≤ 81

Cukup Terpercaya

Sumber : Olahan Peneliti

9

Pembahasan
Dalam penelitian ini diketahui bahwa variabel peranan audit internal
berpengaruh positif signifikan terhadap Good Corporate Governance. Hal tersebut
dapat dilihat dari nilai R2 sebesar 0,169 atau 16,9% dan nilai sig 0,014, artinya
semakin baik penerapan audit internal pada perusahaan maka Good Corporate
Governance akan semakin baik, sebaliknya jika tingkat penerapan audit internal

buruk maka Good Corporate Governance juga menjadi buruk. Penelitian ini juga
telah mendukung penelitian terdahulu dari Suryo Pratolo (2007) yang menyebutkan
Audit Manajemen & Pengendalian Intern saling mendukung dalam rangka
mempengaruhi penerapan prinsip-prinsip GCG & kinerja perusahaan
Dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu auditor PT. Kimia Farma
yaitu Bapak Miskan Affandi sebagai audit internal, diperoleh informasi bahwa
selama ini PT Kimia Farma telah menerapakan GCG, guna menjaga kepentingan
perusahaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Tujuan
dilaksanakan GCG dalam PT Kimia Farma dikarenakan beberapa hal diantaranya:
1. Krisis di Indonesia terjadi sebagai akibat masih banyaknya para pelaku dunia
usaha yang belum secara sempurna menerapkan praktek-praktek Good Corporate
Governance.

2. Tingkat inefisiensi di Indonesia cukup tinggi dan merupakan yang tertinggi di
Asia. Hal tersebut sebagai akibat dari tidak adanya pelaksanaan transparansi dan
prinsip-prinsip GCG lainnya.
3. Iklim globalisasi mendorong perusahaan untuk harus selalu siap bersaing ketat
dengan perusahaan asing, paling tidak dalam tingkat regional.

10

Perbedaan Penelitian dengan Pedoman Corporate Governance Perusahaan
Penelitian kali ini memberikan hasil yang berbeda untuk penilaian hasil
penerapan GCG yang dilakukan oleh pihak BPK terhadap PT. Kimia Farma Persero
Tbk, dimana pengukuran GCG yang dilakukan pada tahun 2009 dengan
menggunakan pedoman tata kelola perusahaan yang baik ( Code of Corporate
Governance) memperoleh hasil sebesar 125 atau dapat dikategorikan terpercaya.

Sedangkan dari hasil penelitian ini untuk pengukuran GCG yang dilakukan di PT.
Kimia Farma Persero Tbk pada tahun 2010 dengan menggunakan pedoman tata
kelola perusahaan yang baik (Code of Corporate Governance) memperoleh hasil
sebesar 145 atau dapat dikategorikan sangat terpercaya. Dengan demikian dapat
diketahui telah terjadi peningkatan perolehan nilai atas penerapan GCG pada PT.
Kimia Farma Persero Tbk.

11

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Hasil pengujian dan pembahasan mendapatkan hasil peranan audit internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan Good Corporate Governance
pada PT Kimia Farma Tbk. Ini bisa dilihat dari pengujian parsial dengan
menggunakan uji t diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 2,591 dengan taraf signifikan
sebesar 0,014
Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan
yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasn dalam penelitian
diantaranya adalah (1) Sulinya peneliti untuk menemukan perusahaan yang mau
memberikan infomasi mengenai audit internal perusahaan dikarenakan perusahaan
tersebut takut bila hasil audit internal mereka bocor (2)Peneliti kesulitan untuk untuk
menemui responden dan memberikan kuesioner dikarenakan kesibukan responden
(3) Peneliti kesulitan untuk mencari responden lain seperti (komite audit, komisaris
pasif) untuk menggali informasi mengenai audit internal.
Saran
Maka peneliti memeberi saran sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya

12

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti variabel lain yang
mempengaruhi Corporate Good Governance selain variabel peranan audit
internal yang diteliti oleh peneliti.
2. Bagi PT. Kimia Farma Tbk
Perusahaan diharapkan memberikan dukungan terhadap para auditor agar
dapat menjalankan tugasnya dengan baik, salah satunya dengan
mengadakan program pendidikan dan pelatihan bagi Auditor untuk
meningkatkan fungsi dan tugasnya sebagai auditor internal.
.

13

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Drs. M, 2005. “Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip Good Corporate
Governance Pada Perusahaan Di Indonesia (Tinjauan Perpektif Teori
Keagenan)”, Pidato Sidang Senat Guru Besar, Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro, Semarang.
Ghozhali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Mulyadi, 2002. Auditing, Buku 1, Edisi 6, Jilid 3, Salemba Empat, Jakarta.
Pratolo, Suryo, 2007. “GCG dan Kinerja BUMN di Indonesia: Aspek Audit
Manajemen dan Pengendalian Intern sebagai Variabel Eksogen serta
tinjauannya pada Jenis Perusahaan”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X
Unhas Makassar , 26-28 Juli 2007.
Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan H. Abdul Madjid Latief, 2007. Metodologi
Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Supranto, J., 2008, Statistik: Teori dan Aplikasi, Edisi Keenam, Jilid Kedua,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 Tanggal 1 Agustus
2002 Tentang Penerapan GCG, Jakarta.