View of PENGARUH TEKNIK DISKUSI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 21 SURABAYA

Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 11

PENGARUH TEKNIK DISKUSI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK
TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA
KELAS VII H SMP NEGERI 21 SURABAYA
Oleh:
Aulia Putri Fadmazati
(Bimbingan dan Konseling , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
PGRI Adi Buana Surabaya )
Zetibk14@gmail.com
Maghfirotul Lathifah, S.Pd., M.Pd.
(Dosen Bimbingan dan Konseling , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya )
Maghfirotul@unipasby.ac.id
Abstrak
Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian informasi baik dilakukan oleh
dua orang atau lebih secara langsung atau tidak langsung dengan adanya umpan
baliak. Proses komunikasi tidak selamanya dapat berjalan lancar, ditemukan di kelas
VII H SMP Negeri 21 Surabaya sering terjadi kesalahpahaman karena kurangnya
kemampuan komunikasi interpersonal untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
interpersonal digunakan teknik diskusi dalam bimbingan kelompok. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik diskusi dalam
bimbingan kelompok terhadap komunikasi interpersonal siswa metode yang
digunakan dalam penelitian ialah pre-experiment sesuai dengan tujuan penelitian,
maka sampel yang digunakan ialah porposive sampel dengan jumlah 6 siswa kelas VII
H. Instrumen pengumpulan yang digunakan dengan skala komunikasi interpersonal,
sedangkan teknik analisis data yang digunakan parametrik dan uji hipotesis
menggunakan t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh teknik diskusi
dalam bimbingan kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa, hal
ini ditunjukan dengan rerata komunikasi interpersonal siswa sebesar 150,67 kategori
tersebut merupakan kategori tinggi. Artinya ada perbedaan antara hasil pre test dan
post test. Hal itu dapat dilihat dari sikap siswa yang mulai berani bertanya dan
mengemukakan pendapat, bersikap tenang dan tertib selama proses pemberian
layanan, mau mendengarkan temannya yang sedang menyampaikan pendapat di
depan kelas, mengerti pesan yang disampaikan guru, dan segera menjawab
pertanyaan serta mengikuti perintah yang diberikan guru.
Kata kunci: Teknik Diskusi, Komunikasi Interpersonal

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA

Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 12


sering menghambat proses komunikasi

PENDAHULUAN
Seorang

siswa

berinteraksi

dan

bergaul dengan teman sebaya maupun
guru di sekolah perlu

antar individu.
Berdasarkan hasil observasi di kelas

melakukan


VII H SMP Negeri 21 Surabaya

komunikasi interpersonal, hal ini karena

diketakui bahwa siswa siswi mengalami

komunikasi interpersonal adalah sarana

tingkat komunikasi yang rendah, dapat

dalam menjalin interaksi di lingkungan

dilihat

sekolah. Devito (2011) mengungkapkan

kesalahpahaman yang mengakibatkan

komunikasi merupakan satu proses


perselisihan

pengiriman dan penerimaan pesan-

Kesalahpahaman ini dapat dijumpai

pesan antara dua orang atau diantara

disaat jam pelajaran ataupun di luar jam

sekelompok kecil orang-orang dengan

pelajaran. Banyak siswa terpancing

beberapa efek dan beberapa umpan balik

dengan

seketika.


mengeluarkan

Komunikasi

interpersonal

dari

sering

terjadi

antar

ulah

siswa.

temannya


yang

kalimat

untuk

kelucuan

sebagai

memiliki lima aspek yaitu keterbukaan

mengundang

(Openess), empati (Empathy), sikap

penghangat pembicaraan. Hal ini tidak

mendukung


sikap

jarang membuat salah satu dari mereka

kesetaraan

merasa tersinggung dan mengakibatkan

positif

(Supportiveness),

(Positiveness),

pertengkaran,

(Equality).

perkelahian,


ataupun

Proses komunikasi tidak selamanya

saling mencela satu sama lain dengan

dapat berjalan lancar. Setiap individu

mengucapkan kata-kata kotor yang tidak

memiliki kemampuan bersosialisasi yang

pantas diucapkan oleh siswa.

berbeda,

kemampuan

berkomunikasi


Hasil penelitian pendahulu yang

setiap individu dapat di pengaruhi oleh

dilakukan

latar belakang kehidupan yang berbeda,

Rahmayanti (2014) menjelaskan 62%

baik dari segi pendidikan orang tua,

dari

pendidikan formal, gaya hidup, ekonomi,

pertama memiliki permasalahan yang

lingkungan


maupun

berhubungan dengan komunikasi yang

kesehatan, sehingga perbedaan tersebut

terbukti siswa gugup apabila bicara

tempat

tinggal

50

oleh

siswa

Astuti


sekolah

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA

dalam

menengah

Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 13

dengan orang yang belum dikenal,

berbagai

merasa gemetar apabila berhadapan

(2011) ada beberapa faktor yang sangat

dengan orang banyak, tidak berani

menentukan keberhasilan komunikasi

mengemukakan pendapat

interpersonal apabila dipandang dari

di depan

umum, dan takut mendapat kritikan.
Melihat fenomena tersebut, sudah
seharusnya

semua

pendidik

faktor,

Menurut

Suranto

sudut komunikator, komunikan dan
pesan yang disampaikan.

mulai

Diskusi kelompok menurit Sukardi

melakukan perhatian khusus. Apabila

(2008) “suatu pertemuan dua orang atau

fenomena tersebut tidak segera diatasi

lebih, yang ditunjukkan untuk saling

maka menimbulkan dampak yang cukup

tukar pengalaman dan pendapat, dan

besar bagi kehidupan siswa. Siswa yang

biasanya menghasilkan suatu keputusan

mengalami kegagalan dalam melakukan

bersama”. Diskusi pada hakikatnya

komunikasi

dengan

adalah kerjasama dalam mengumpulkan

lingkungannya, mengakibatkan siswa

dan tukar-menukar pengalaman serta

tidak diterima, ditolak dan dikucilkan.

gagasan. Melalui diskusi, siswa dibina

Kegagalan

komunikasi

memperhatikan kepentingan orang lain,

interpersonal membuat siswa semakin

menghargai pendapat orang lain, dan

mengalami kesulitan dalam melakukan

menerima keputusan bersama. Melalui

interaksi sosial yang lebih luas.

diskusi kelompok ini, peneliti dapat

interpersonal

melakukan

Dampak
berkomunikasi

dari

kemampuan

interpersonal

mendorong

siswa

untuk

melatih

yang

kemampuan berpendapat, menyatakan

kurang baik cenderung menghambat

gagasan, perasaan, serta meningkatkan

pembentukan

kepercayaan dirinya sehingga siswa

kepribadian

dalam

kehidupan, terutama dalam meraih

nantinya

prestasi di sekolah dan dikhawatirkan

interpersonal secara lebih baik lagi di

dapat menimbulkan persoalan lain yang

lingkungan sosial yang lebih luas.

lebih kompleks.
Berbagai

dapat

berkomunikasi

Berdasarkan uraian di atas dapat
bentuk

komunikasi

interpersonal dapat dipengaruhi oleh

disimpulkan

bahwa

dengan

menggunakan teknik diskusi maka

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA

Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 14

seorang individu mampu memecahkan

nonprobability sampling menggunakan

masalah yang dialaminya dengan cara

teknik sampling porposive adalah teknik

berdiskusi agar dia dapat menyatakan

penentuan sampel dengan pertimbangan

atau menegaskan diri serta mampu

tertentu. Sampel yang diambil berjumlah

untuk mengekspresikan perasaannya

6 siswa yang memiliki kemampuan

secara

komunikasi interpersonal rendah.

bebas,

melakukan

sehingga

hal

dengan

tersebut

maka

Metode pengumpulan data yang

dalam

digunakan dalam penelitian ini adalah

berkomunikasi interpersonal juga akan

skala psikologis dan alat pengumpul data

meningkat.

yang digunakan berupa skala komunikasi

kemampuan

siswa

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

interpersonal.

mengetahui pengaruh penggunaan teknik

penelitian

diskusi dalam bimbingan kelompok

menggunakan

terhadap komunikasi interpersonal siswa.

parametrik.

Pengujian

dalam

adalah

dengan

ini

teknik
Teknik

analisis

analisis

data

parametrik digunakan karena memenuhi
asumsi normalitas. Hasil kolmogorov-

METODE PENELITIAN
Penelitian
penelitian

ini

menggunakan

pre-experiment

dengan

smirnov diperoleh 0.162 dengan sig
0.200 yang berarti sig > 0.050

menggunakan pendekatan kuantitatif.
Desain penelitian yang digunakan adalah

HASIL PENELITIAN

One Group Pretest-Posttest Design

Penggunaan

teknik

karena dalam rencana ini digunakan satu

bimbingan

kelompok

berpengaruh

kelompok

ini

terhadap

kemampuan

komunikasi

21

interpersonal siswa ”. Hal ini ditunjukan

dilaksanakan

subjek.
di

Penelitian

SMP

Negeri

diskusi

dalam

dengan hasil t-test 0,001. Artinya “Ha

Surabaya.
Populasi penelitiana adalah kelas

diterima”. Ada perbedaan yang siknifikan

VII H yang menjadi target penelitian,

antara hasil pre test dan post test,

yaitu sebanyak 34 siswa-siswi, pemilihan

sehingga dapat disimpulkan pula bahwa.

sampel dalam penelitian ini dengan

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA

Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 15

kepercayaan dirinya

PEMBAHASAN
Kemampuan

siswa

dalam

nantinya

sehingga

dapat

siswa

berkomunikasi

berkomunikasi dengan orang lain untuk

interpersonal secara lebih baik lagi di

dapat

lingkungan sosial yang lebih luas.

mengembangkan

keterampilan

komunikasi

interpersonal

dimilikinya,

karena

berkomunikasi

yang

Teknik diskusi merupakan salah satu

kemampuan

cara untuk dapat membantu siswa dalam

merupakan

suatu

memecahkan

masalah

kemampuan yang paling dasar yang harus

komunikasi

interpersonal.

dimiliki

pemberian

seseorang.

komunikasi

keterampilan
Dalam

layanan dan teknik diskusi

merupakan satu proses sosial dimana

peneliti memiliki kekurangan dalam

orang-orang

memberikan pelayanan, dari segi waktu

yang

terlibat

saling

mempengaruhi. Devito (1998) dalam

dan tempat sebagai berikut:

Sugiyo

1. Pemberian

(2005)

mengatakan

bahwa

teknik

yang

kurang

Komunikasi interpersonal memiliki 5 ciri

maksimal dalam penerapan teknik

yaitu: keterbukaan (Openess), empati

diskusi, dalam hal mengajak siswa

sikap

untuk mengikuti kegiatan secara

(Empathy),

mendukung
sikap

(Supportiveness),

positif

(Positiveness), kesetaraan (Equality) .
Diskusi

pada

hakikatnya

adalah

tertib.
2. Peneliti sekaligus berperan menjadi
konselor,

sehingga

kurang

kerjasama dalam mengumpulkan dan

maksikmal dalam melaksanakan apa

tukar-menukar pengalaman serta gagasan.

yang dikerjakan.

Melalui

diskusi,

siswa

dibina

3. Peneliti

tidak

bisa

melakukan

memperhatikan kepentingan orang lain,

penelitian

menghargai pendapat orang lain, dan

dikarenakan ada persiapan UAS

menerima keputusan bersama. Melalui

sampai libur akhir tahun, sehinggah

diskusi kelompok ini, peneliti dapat

sisawa merasa asing saat pemberian

mendorong

treatmen kembali.

siswa

untuk

melatih

selama

satu

bulan

kemampuan berpendapat, menyatakan

Berdasarkan hasil analisis data yang

gagasan, perasaan, serta meningkatkan

telah dilakukan dengan menggunakan

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA

Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 16

kemampuan

interpersonal siswa kelas VII H di SMP

komunikasi interpersonal siswa dengan

Negeri 21 Surabaya sebelum diberikan

perhitungan t-test diperoleh hasil rata-rata

bimbingan kelompok dengan teknik

sebesar 119.50 hal ini lebih rendah jika

diskusi menunjukkan kategori rendah dan

dibandingkan dengan setelah dilakukan

sedang, setelah diberikan bimbingan

treatmen, hasil yang diperoleh yaitu

kelompok

150.67 yang artinya ada peningkatan

menunjukkan

sebelum dilakukan treatmen dan setelah

peningkatan

di lakukannya treatment. Hasil dari uji

interpersonal dapat dilihat dari nilai skor

analisis di atas menunjukkan bahwa

rata-rata komunikasi interpersonal, hal

hipotesis yang telah ditulis pada bab

tersebut dilihat dari tahap Pretest hingga

sebelumnya diterima, yang artinya ada

Posttest. Hasil tersebut diantaranya:

skala

pengukuran

perbedaan

peningkatan

kemampuan

dengan

teknik

diskusi

kategori
tingkat

tinggi,
komunikasi

1. Rata-rata skor pada Pretest 119.50

komunikasi interpersonal antara sebelum

2. Rata-rata skor Posttest 150.67

dan sesudah diberi treatment. Dengan

Ada

perbedaan

yang

siknifikan

demikian dapat dikatakan bahwa teknik

antara hasil pre test dan post test,

diskusi

sehingga dapat disimpulkan pula bahwa

efektif

untuk

meningkatkan

kemampuan komunikasi interpersonal

“penggunaan

pada siswa kelas VII H SMP Negeri 21

bimbingan

Surabaya.

terhadap

teknik

diskusi

dalam

kelompok

berpengaruh

kemampuan

komunikasi

interpersonal siswa ”.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah

dilakukan

dan

SARAN

pembahasan

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian

penelitian mengenai upaya meningkatkan

yang telah dikemukakan diatas, maka

komunikasi interpersonal siswa melalui

dapat diajukan beberapa saran sebagai

bimbingan

berikut:

kelompok

dengan

menggunakan teknik diskusi, maka dapat
disimpulkan

bahwa

komunikasi

1. Bagi siswa kelas VII H SMP Negeri
21 Surabaya

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA

Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 17

Siswa diharapkan mampu atau lebih
berani mengungkapkan pendapat dan
lebih aktif dalam diskusi kelompok
agar komunikasi interpersonal siswa
dapat meningkat.
2. Bagi guru BK SMP 21 Surabaya
guru BK agar lebih mengoptimalkan
layanan bimbingan kelompok dengan
menggunakan teknik diskusi sebagai
strategi

alternatif

meningkatkan

untuk
komunikasi

interpersonal siswa.

permainan
kelompok.http://repository.upi.edu/1
3116/4/S_PPB_0901499_Chapter1.p
df, diakses pada 21 juli 2017 pukul
11:29 WIB.
Sugiyo. 2005. Komunikasi Antar Pribadi.
Semarang: UNNES PRESS.
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Proses
Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suranto.
2011.
Komunikasi
Interpersonal. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti lain yang tertarik untuk
memperkuat penelitian ini, dapat
melakukan penelitian dalam jenjang
pendidikan yang berbeda selain SMP,
jenis layanan yang berbeda selain
bimbingan kelompok, dan teknik
yang berdeda selain dengan teknik
diskusi sehingga akan diperoleh
wawasan tambahan.

DAFTAR PUSTAKA
Devito, Joseph. 2011. Komunikasi
Antarmanusia. Tanggerang Selatan:
Karisma Publishing Group
Rahmayanti, Farrah. 2014. Program
peningkatan
keterampilan
komunikasi interpersonal melalui

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA

Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 18

“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA