HUBUNGAN KESADARAN POLITIK DAN CIVIC DISPOSITION DENGAN PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADES DI DESA KLODRAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2016
HUBUNGAN KESADARAN POLITIK DAN CIVIC DISPOSITION DENGAN
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM
PILKADES DI DESA KLODRAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN
KARANGANYAR TAHUN 2016
Oleh
Dian Yuliani
Sugiaryo
Progdi PPKn FKIP UNISRI Surakarta
ABSTRAK
Dian Yuliani. HUBUNGAN KESADARAN POLITIK DAN CIVIC DISPOSITION
DENGAN PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADES DI
DESA KLODRAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2016. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Slamet Riyadi, Juli 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
kesadaran politik dengan partisipasi politik pemilih pemula dalam pilkades di Desa Klodran,
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun 2016; 2) Untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan civic disposition dengan partisipasi politik pemilih pemula dalam pilkades
di Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun 2016; 3) Untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan kesadaran politik dan civic disposition dengan partisipasi
politik pemilih pemula dalam pilkades di Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar tahun 2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adala metode penelitian eksplanatif,
yaitu mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian
ini adalah masyarakat pemilih pemula masyarakat Desa Klodran, Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar tahun 2016, yakni 383. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak
100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random
sampling, yaitu simple random atau cara pengambilan sampel secara acak. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam teknik ini adalah teknik angket atau kuisoner.
Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang kesadaran politik, civic disposition dan
partisipasi politik. Dalam penelitian ini validitas yang dicari adalah validitas eksternal dan
reliabelitas yang dicari adalah reabilitas internal. Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik korelasi ganda.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai F hitung > F table (67.536 >3.090)
jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan yang positif dan signifikan kesadaran politik dan
civic disposition dengan partisipasi politik pemilih pemula di Desa Klodran, Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar, terbukti kebenarannya.
Kata Kunci: Kesadaran politik, Civic Disposition, Partisipasi Politik, Pemilih Pemula,
Pemilihan Kepala Desa
ABSTRACT
Dian Yuliani. CORRELATION OF POLITIC AND CIVIC DISPOSITION WITH
PARTICIPATION OF BEGINNER VOTER IN SUB DISTRICT MAJOR ELECTION
AT KLODRAN, COLOMADU, KARANGAYAR IN 2016. Thesis. Surakarta: Theacer
Training and Education Faculty Slamet Riyadi University, July 2017.
This reserach has purpose: 1) to know whether there is correlation between politic
awareness and politic participation of beginner voter in te election of sub district major at
Klodran, Colomadu, Karanganyar in 2016; 2) to know whether there is correlation between
civic disposition and politic participation of beginner voter in te election of sub district major
at Klodran, Colomadu, Karanganyar in 2016; 3) to know whether there is correlation between
politic awareness and civic disposition with politic participation of beginner voter in te
election of sub district major at Klodran, Colomadu, Karanganyar in 2016.
The method used in this reserach was explanative method, finding correlation
between independent variable and dependent variable. Population in this research was
beginner voter of Klodran, Colomadu, Karananyar in 2016, with total number 383. Sample in
this research was collecting data, the researcher used questionnare. Questionnare was used to
collect data of politic awareness, civic disposition and politic participation. In tis research,
external validity and internal reability were found. In analyzing data, the researcher used
double correlation technique.
Based on te result of te research, it was found that Fobservation > Ftable (67,536>
3.090) so that it can be concluded there is significance positive correlation of politic
awareness and civic disposition with politic participation of beginner voter in Klodran,
Colomadu, Karanganyar was proved to be the truth.
Keywords: Politic Awareness, Civic Disposition, Politic Participan, Beginner Voter, Sub
District Major Election
PENDAHULUAN
Partisipasi politik memiliki makna
Menurut Hutington dan Nelson
yang sangat penting dalam bergeraknya
yang dikutip oleh Cholisin (2007: 151),
roda dan sistem demokrasi. Apabila
“Partisipasi politik adalah kegiatan warga
masyarakat memiliki tingkat partisipasi
negara yang bertindak sebagai pribadi-
yang tinggi, maka proses pembangunan
pribadi
politik dan praktek demokrasi di Indonesia
mempengaruhi pembuatan keputusan oleh
akan berjalan dengan baik. Sehingga akan
pemerintah”.
sangat berarti pula terhadap perkembangan
yang
Dalam
bangsa dan negara ini.
pengetahuan
dimaksud
partisipasi
dan
untuk
politik,
pemahaman
sangat
Di Indonesia, partisipasi politik
diperlukan, karena sebagai warga negara
dijamin oleh negara, tercantum dalam
atau individu tentunya harus mengetahui
UUD 1945 pasal 28 yang berbunyi
dan memahami mengenai masalah atau
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
isu-isu yang bersifat politis, dengan seperti
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
itu akan mampu meningkatkan kualitas
sebagainya ditetapkan dengan Undang-
diri dalam berpolitik atau pengetahuan
Undang”, dan diatur secara jelas dalam
dalam berpolitik. Sikap dan tindakan
Undang-Undang No. 12 tahun 2005
politik juga diperlukan dalam partisipasi
mengenai jaminan hak-hak sipil dan
politik karena dapat menyadari akan
politik, dimana poin-poin hak yang harus
tanggung jawab sebagai warga negara
dilindungi
yang menentukan masa depan bangsa.
negara
mengenai
hak
berpendapat, hak berserikat, hak memilih,
Pengetahuan
dan
pemahaman
hak dipilih, hak sama di hadapan hukum
politik
dan
kesadaran politik dalam partisipasi politik.
pemerintahan,
hak
mendapatkan
keadilan dan lain-lain.
dituangkan
melalui
wujud
Kesadaran politik akan memunculkan
peran
aktif
masyarakat
dalam
Perwujudan partisipasi politik yang
meningkatkan mutu kehidupan dengan
terkecil
melakukan
ditunjukan
pengawasan
terhadap
pemerintahan.
Kepala
“Kesadaran
Desa
yang
daerah
adanya
Pemilihan
sering
Pilkades
yaitu
disingkat
mungkin
bukan
adalah
istilah asing untuk saat ini. Pilkades
kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai
sebagai sarana penggantian atau kelanjutan
warga negara”. Tingkat kesadaran politik
pemerintahan
diartikan sebagai tanda bahwa warga
mampu memenuhi keinginan dan harapan
masyarakat menaruh perhatian terhadap
masyarakat desa tertentu.
masalah
politik
suatu
dengan
“Pilkades”.
Surbakti (2010: 144) berpendapat
bahwa,
dalam
kenegaraan
dan
atau
desa,
yang
diharapkan
Menurut Wasistiono (2006: 32)
pembangunan.
Sikap dan tindakan seorang warga
tentang
pemilihan
desa
menyatakan
bahwa,
“Apabila
pemilihan
umum
negara yang demokratis didukung pula
merupakan pesta pemerintahan, maka
oleh kompetensi kewarganegaraan, yaitu
pemilihan kepala desa adalah pesta rakyat.
civic disposition. Civic disposition yang
Pemilihan
merupakan sikap-sikap dan kebiasaan-
kesempatan
kebiasaan warga negara yang menopang
kesetiaan masyarakat desa”.
perwujudan
kebaikan
desa
merupakan
rakyat
untuk
menujukan
dalam
Kategori pemilih atau partisipan
demokrasi memiliki peran yang penting
pun beragam. Termasuk kategori pemilih
sebagai
pemula yang baru pertama kali akan
aspek
bersama
kepala
pendukung
partisipasi
politik. Civic disposition perlu dimiliki
menggunakan
oleh seseorang warga negara agar menjadi
pemula terdiri dari masyarakat yang telah
cerdas, berkarakter, dan partisipasif.
memenuhi syarat untuk memilih, yakni
warga negara
hak
pilihnya.
Indonesia
Pemilih
yang genap
berusia 17 tahun atau belum berusia 17
daftar pemilih tetap dalam pilkades ini
tahun namun sudah pernah menikah.
sejumlah 3.710 orang, dimana sekitar 400
Pemilih pemula yang masih berusia 17
orang adalah pemilih pemula. Sedangkan
tahun dan baru pertama kali menggunakan
warga yang tidak hadir sejumlah 1179. Ini
hak pilihnya erat kaitannya dengan civic
berarti hanya 69% tingkat partisipasi
disposition yang dikembangkan melalui
masyarakat yang memilih dalam pemilihan
Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah,
kepala desa.
karena pemilih pemula secara umum
Belum optimalnya partisipasi ini
masih berstatus sebagai pelajar yang
menjadi gejala umum dalam pemilihan
menerima
kepala desa di
mata
pelajaran
Pendidikan
semua wilayah dan
Kewarganegaraan, sekaligus tidak terlepas
kemungkinan
pula
Pendidikan
partisipasi politik ini juga bisa menjadi
Kewargangeraan di luar jalur sekolah
gejala umum pemilu Indonesia di masa
yakni lingkungan.
yang akan datang. Sampai saat ini belum
dengan
adanya
Moment pemilihan kepala desa ini
dapat
dijadikan
partisipasi
tolak
politik
ukur
fenomena
rendahnya
ada penjelasan yang memadai apa yang
menilai
menyebabkan
masyarakat.
seorang
pemilih
tidak
memilih. Penyelenggara pemilu memang
Sebagaimana Pilkades yang diadakan di
kerap
Desa Klodran, Colomadu, Jawa Tengah
rendahnya tingkat partisipasi pemilih,
pada bulan November tahun 2016. Dimana
tetapi
yang terpilih adalah Warsito, SE., MM
pengamatan bukan hasil riset. Pemahaman
dengan disusul oleh Nawang Wulan
mereka tentang demokrasi pada umumnya
Indriastuti. Jika dilihat jumlah pemilih
adalah masyarakat dapat ikut menetukan
dalam pemilihan desa, menurut Wahyu
siapa yang memimpun masyarakat tersebut
Djarot, panitia pemilihan kepala desa,
melalui pemilu (pilkades), namun hal lain
melontarkan
penjelasan
pendapat
itu
tentang
berdasarkan
yang diungkapkan adalah adanya penilaian
Selain itu Sugiyono mengatakan
bahwa tidak ada calon kepala desa yang
“Kuesioner
memenuhi kriteria sebagai pemimpin yang
pengumpulan data yang efisien apabila
baik, dengan kata lain ketidak hadiran
peneliti tahu dengan pasti variabel yang
mereka dalam pilkades bukan disebabkan
akan diukur dan tahu apa yang bisa
karena
diharapkan dari responden”.
sistem
pilkades
yang
tidak
demokratis.
merupakan
Menurut
teknik
Suharsimi
Arikunto
partisipasi
(2006: 151), “Angket adalah sejumlah
masyarakat merupakan masalah nasional,
pernyataan tertulis yang digunakan untuk
sehingga
selalu
memperoleh informasi dari responden
diserahkan pada satu pihak, diperlukan
dalam arti laporan tentang pribadinya”.
keikutsertaan komponen bangsa untuk
Dalam
menangani masalah ini, karena partisipasi
menggunakan
politik merupakan aspek penting dalam
langsung yaitu orang yang dikenai angket
sebuah tatanan demokrasi yang dapat
harus
mendukung pembangunan bangsa.
disediakan dalam angket.
Belum
optimalnya
penanganannya
tidak
dapat
Kuisoner (Angket)
penelitian
memilih
ini
angket
peneliti
tertutup
jawaban
yang
akan
secara
telah
Dari penjelasan pengertian diatas
METODE PENELITIAN
Dalam
penelitian
ini
peneliti
disimpulkan
bahwa
kuesioner
(angket) merupakan teknik atau cara dalam
menggunakan teknik kuisoner (angket).
mengumpulkan
“Kuesioner
teknik
pertanyaan ataupun pernyataan secara
pengumpulan data yang dilakukan dengan
tertulis yang nantinya akan dijawab oleh
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
responden. Fungsi kuesioner ini berguna
pernyataan
untuk mendapatkan data yang akurat
merupakan
tertulis
kepada
responden
untuk dijawab” (Sugiyono. 2012: 142).
data
melalui
melalui responden secara tertulis.
daftar
Dalam penelitian ini menggunakan
yang ditujukan data yang telah lalu melalui
kuisoner (angket) berstruktur, karena:
data dokumentasi.
a. Responden adalah subjek yang telah
HASIL
dapat berkomunikasi, baik secara
Berdasarkan
hasil
penelitian,
lisan maupun tertulis, sehingga tidak
menunjukan
perlu perantara orang lain.
mempunyai hubungan yang positif dan
b. Dalam waktu yang relativ singkat
dapat
dikumpulkan
data
bahwa
kesadaran
politik
signifikan dengan partisipasi politik. Hal
yang
ini ditunjukan dengan hasil analisis data,
diperlukan.
nilai rxy (rhitung) = 0,732 lebih besar
c. Memudahkan bagi responden dalam
daripada nilai rtabel = 0,196. Dengan
menjawab, karena hanya memberi
demikian,
tanda ceklis () pada alternatif
ditingkatkan, maka partisipasi politik akan
jawaban yang dianggap sesuai.
meningkat. Sebaliknya, apabila kesadaran
apabila
kesadaran
politik
politik menurun, maka partisipasi politik
Dokumentasi
Menurut
Suharsimi
Arikunto
juga menurun.
(2006: 236), metode dokumentasi adalah
Variabel civic disposition dari hasil
cara mencari data mengenai hal-hal atau
penelitian, menunjukan bahwa mempunyai
variabel yang berupa catatan, transkip,
hubungan yang positif dan signfikan
buku, surat kabar, majalah, prasasti,
dengan
notulen, rapot, legger dan agenda dan
ditunjukan dengan hasil analisis data, nilai
sebagainya.
pengertian
rxy (rhitung) = 0,887 lebih besar daripada
menyimpulkan
nilai rtabel = 0,196. Dengan demikian,
bahwa teknik pengumpulan data dengan
apabila civic disposition ditingkatkan,
cara dokumentasi ialah suatu penyelidikan
maka partisipasi politik akan meningkat.
tersebut
Berdasarkan
maka peneliti
partisipasi
Sebaliknya,
apabila
politik.
civic
Hal
ini
disposition
menurun makan partisipasi politik akan
kesadaran mandiri yang muncul dari
menurun.
membaca
Jadi
hasil
penelitian
ini,
menunjukan bahwa terdapat hubungan
dan
civic
disposition
buku-buku
tentang
politik, mengikuti berbagai peristiwa.
yang positif dan signifikan kesadaran
politik
koran,
Tidak
dengan
semua
pemilih
pemula
memiliki kesadaran politik yang baik,
partisipasi politik.
karena
PEMBAHASAN
mempengaruhi. Seperti kemampuan dan
Budiardjo (1988: 22) berpendapat
bahwa,
“Tingkat
kesadaran
terdapat
kecakapan
politik
beberapa
hal
masing-masing
individu.
Keikut sertaan pemilih pemula dalam
diartikan sebagai tanda bahwa warga
pemilihan
masyarakat menaruh perhatian terhadap
mengedepankan sikap demokratis.
masalah
kenegaraan
dan
yang
atau
kepala
Sikap
desa
ini
juga
harus
didukung
oleh
kewarganegaraan,
yang
pembangunan. Dalam penelitian ini, tanda
kompetensi
masyarakat menaruh perhatian terhadap
disebut civic disposition. Civic disposition
masalah kenegaraan atau pembangunan
merupakan sikap-sikap dan kebiasaan-
terlihat pada keikutsertaan pemilih pemula
kebiasaan warga negara yang menopang
dalam
perwujudan
pemilihan
Keikutsertaan
dalam
kepala
desa.
kegiatan
politik
kebaikan
sebagai
aspek
langsung
secara
politik.
Budimansah
dengan
(2014:
179)
mandiri.
pendapat
Hal
kesadaran
tersebut
Ruslan
sesuai
(2000:
96),
dalam
demokrasi memiliki peran yang penting
tersebut (pilkades) baik karena arahan
maupun
bersama
yang
karakter
pendukung
partisipasi
dalam
Winarno
mendeskripsikan
kearganegaraan
bahwa
terdiri
atas
mengatakan bahwa cara seseorang untuk
karakter privat dan karakter publik, seperti
mencapai kesadaran politik adalah melalui
menjadi
arahan
memenuhi
politik,
pengalaman
politik,
masyarakat
tanggung
yang
jawab
idependen,
personal
kewarganegraan di bidang ekonomi dan
dalam interaksi terhadap masalah publik,
politik, menghormati harkat dan martabat
seperti
kemanusiaan tiap individu, berpartisipasi
mengelola konlik dengan baik.
dalam urusan urusan kewarganegaraan
secara
efektif
dan
bijaksana
berdiskusi,
bernogosiasi
dan
Menurut Sastroatmodjo (1995: 86),
dan
fungsi
partisipasi
adalah
sebagai
mengembangkan berfungsinya demokrasi
pendukung program-program pemerintah,
konstitusional
sebagai sarana menyuarakan kepentingan
secara
sehat
Civic
disposition perlu dimiliki oleh seseorang
masyarakat
warga
pemerintah
negara
agar
menjadi
cerdas,
berkarakter, dan partisipasif.
untuk
dalam
masukan
bagi
mengarahkan
dan
meningkatkan pembangunan, juga sebagai
Pemilih pemula yang ikut serta
kontrol terhadap pemerintah. Hal tersebut
dalam pemilihan kepala desa dinilai sudah
dapat mendasari seorang pemilih untuk
memiliki karakter publik yang baik.
ikut serta dalam pemilihan kepala desa.
Karena
menunjukan
bahwa
terdapat
Pemilih
pemula
terdiri
dari
kepedulian sebagai warga negara. Selain
masyarakat yang telah memenuhi syarat
itu, keikut sertaan partisipasi politik dalam
untuk
pemilihan kepala desa menunjukan juga
Indonesia yang genap berusia 17 tahun
bahwa terdapat rasa tanggung jawab
atau belum berusia 17 tahun namun sudah
politik secara personal.
pernah menikah. Pemilih pemula yang
Karakter
didapatkan
kewarganegaraan
melalui
ini
memilih,
yakni
warga
negara
masih berusia 17 tahun dan baru pertama
pendidikan
kali
menggunakan hak pilihnya erat
kewarganegaraan baik di sekolah maupun
kaitannya dengan civic disposition yang
dilingkungan. Keikut sertaan masyarakat
dikembangkan
dalam partisipasi politik ini tidak hanya
Kewarganegaraan
sekedar dalam pemilhan umum tetapi juga
pemilih pemula secara umum masih
melalui
di
Pendidikan
sekolah,
karena
berstatus sebagai pelajar yang menerima
Saran
Pendidikan
Kesadaran politik dari hasil penelitian
Kewarganegaraan, sekaligus tidak terlepas
menunjukan memiliki hubungan yang
pula
positif dan signifikan dengan partisipasi
mata
pelajaran
dengan
adanya
Pendidikan
Kewargangeraan di luar jalur sekolah
politik,
yakni lingkungan.
memaksimalkan
Kesadaran
politik
dan
untuk
hendaknya
civic
itu
agar
dapat
kesadaran
pemerintah
politik,
desa
dapat
disposition memiliki peran yang penting
melakukan sosialisasi politik baik melalui
dalam bergeraknya sistem demokrasi.
arahan secara langsung maupun melalui
Apabila
tingkat
kegiatan dialog-dialog dengan masyarakat.
yang tinggi, maka proses
Civic disposition dari hasil penelitian
partisipasi
masyarakat
memiliki
praktek
menunjukan memiliki hubungan yang
demokrasi di Indonesia akan berjalan
positif dan signifikan dengan partisipasi
dengan baik. Sehingga akan sangat berarti
politik,
pula terhadap perkembangan bangsa dan
mengoptimalkan
negara ini.
disposition
dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
bermasyarakat,
hendaknya
Kesimpulan
desa turut melibatkan masyarakat dalam
pembangunan
politik
dan
untuk
itu
agar
nilai-nilai
dapat
civic
kehidupan
pemerintah
Dengan demikian dapat peneliti
kegiatan-kegiatan desa, seperti mengelola
kemukakan bahwa ada hubungan yang
konfflik yang ada di desa dan memantau
positif dan signifikan kesadaran politik dan
persoalan desa.
civic disposition dengan partispasi politik
Daftar Pustaka
pemilih pemula dalam Pilkades di Desa
Arikunto,
Klodran,
Kecamatan
Suharsimi.
2006.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Colomadu,
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kabupaten Karanganyar Tahun 2016.
Budiardjo, Miriam. 1989. Dasar-dasar
Sugiyono.
Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia
Untuk
Surbakti, Ramlan. 2007. Memahami llmu
Cholisin. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik.
Politik. Cetakan ke-4, Jakarta: PT.
Yogyakarta: UNY Press.
Grasindo.
Ruslan, Abdul Muiz. 2000. Pendidikan
Ikhwanul
Statistika
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Pustaka Utama.
Politik
2010
Wasistiono. 2006. Prospek Pengembangan
Desa. Bandung: Fokus Media.
Muslimin.
Surakarta: Era Intermedia.
Winarno 2014. Pembelajaran Pendidikan
Sastroatmodjo, Sudjino. 1995. Perilaku
Kewarganegaraan
Isi,
Strategi
Politik. Semarang: IKIP Semarang
Penelitian.
Press.
Aksara Cetakan ke-4, Jakarta : PT.
Siregar, Sofian, 2013, Metode Penelitian
Grasindo
Kuantitatif SPSS. Jakarta: Prenada
Media Grup.
Jakarta:
PT
Bumi
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM
PILKADES DI DESA KLODRAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN
KARANGANYAR TAHUN 2016
Oleh
Dian Yuliani
Sugiaryo
Progdi PPKn FKIP UNISRI Surakarta
ABSTRAK
Dian Yuliani. HUBUNGAN KESADARAN POLITIK DAN CIVIC DISPOSITION
DENGAN PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADES DI
DESA KLODRAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2016. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Slamet Riyadi, Juli 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
kesadaran politik dengan partisipasi politik pemilih pemula dalam pilkades di Desa Klodran,
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun 2016; 2) Untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan civic disposition dengan partisipasi politik pemilih pemula dalam pilkades
di Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun 2016; 3) Untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan kesadaran politik dan civic disposition dengan partisipasi
politik pemilih pemula dalam pilkades di Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar tahun 2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adala metode penelitian eksplanatif,
yaitu mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian
ini adalah masyarakat pemilih pemula masyarakat Desa Klodran, Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar tahun 2016, yakni 383. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak
100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random
sampling, yaitu simple random atau cara pengambilan sampel secara acak. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam teknik ini adalah teknik angket atau kuisoner.
Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang kesadaran politik, civic disposition dan
partisipasi politik. Dalam penelitian ini validitas yang dicari adalah validitas eksternal dan
reliabelitas yang dicari adalah reabilitas internal. Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik korelasi ganda.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai F hitung > F table (67.536 >3.090)
jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan yang positif dan signifikan kesadaran politik dan
civic disposition dengan partisipasi politik pemilih pemula di Desa Klodran, Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar, terbukti kebenarannya.
Kata Kunci: Kesadaran politik, Civic Disposition, Partisipasi Politik, Pemilih Pemula,
Pemilihan Kepala Desa
ABSTRACT
Dian Yuliani. CORRELATION OF POLITIC AND CIVIC DISPOSITION WITH
PARTICIPATION OF BEGINNER VOTER IN SUB DISTRICT MAJOR ELECTION
AT KLODRAN, COLOMADU, KARANGAYAR IN 2016. Thesis. Surakarta: Theacer
Training and Education Faculty Slamet Riyadi University, July 2017.
This reserach has purpose: 1) to know whether there is correlation between politic
awareness and politic participation of beginner voter in te election of sub district major at
Klodran, Colomadu, Karanganyar in 2016; 2) to know whether there is correlation between
civic disposition and politic participation of beginner voter in te election of sub district major
at Klodran, Colomadu, Karanganyar in 2016; 3) to know whether there is correlation between
politic awareness and civic disposition with politic participation of beginner voter in te
election of sub district major at Klodran, Colomadu, Karanganyar in 2016.
The method used in this reserach was explanative method, finding correlation
between independent variable and dependent variable. Population in this research was
beginner voter of Klodran, Colomadu, Karananyar in 2016, with total number 383. Sample in
this research was collecting data, the researcher used questionnare. Questionnare was used to
collect data of politic awareness, civic disposition and politic participation. In tis research,
external validity and internal reability were found. In analyzing data, the researcher used
double correlation technique.
Based on te result of te research, it was found that Fobservation > Ftable (67,536>
3.090) so that it can be concluded there is significance positive correlation of politic
awareness and civic disposition with politic participation of beginner voter in Klodran,
Colomadu, Karanganyar was proved to be the truth.
Keywords: Politic Awareness, Civic Disposition, Politic Participan, Beginner Voter, Sub
District Major Election
PENDAHULUAN
Partisipasi politik memiliki makna
Menurut Hutington dan Nelson
yang sangat penting dalam bergeraknya
yang dikutip oleh Cholisin (2007: 151),
roda dan sistem demokrasi. Apabila
“Partisipasi politik adalah kegiatan warga
masyarakat memiliki tingkat partisipasi
negara yang bertindak sebagai pribadi-
yang tinggi, maka proses pembangunan
pribadi
politik dan praktek demokrasi di Indonesia
mempengaruhi pembuatan keputusan oleh
akan berjalan dengan baik. Sehingga akan
pemerintah”.
sangat berarti pula terhadap perkembangan
yang
Dalam
bangsa dan negara ini.
pengetahuan
dimaksud
partisipasi
dan
untuk
politik,
pemahaman
sangat
Di Indonesia, partisipasi politik
diperlukan, karena sebagai warga negara
dijamin oleh negara, tercantum dalam
atau individu tentunya harus mengetahui
UUD 1945 pasal 28 yang berbunyi
dan memahami mengenai masalah atau
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
isu-isu yang bersifat politis, dengan seperti
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
itu akan mampu meningkatkan kualitas
sebagainya ditetapkan dengan Undang-
diri dalam berpolitik atau pengetahuan
Undang”, dan diatur secara jelas dalam
dalam berpolitik. Sikap dan tindakan
Undang-Undang No. 12 tahun 2005
politik juga diperlukan dalam partisipasi
mengenai jaminan hak-hak sipil dan
politik karena dapat menyadari akan
politik, dimana poin-poin hak yang harus
tanggung jawab sebagai warga negara
dilindungi
yang menentukan masa depan bangsa.
negara
mengenai
hak
berpendapat, hak berserikat, hak memilih,
Pengetahuan
dan
pemahaman
hak dipilih, hak sama di hadapan hukum
politik
dan
kesadaran politik dalam partisipasi politik.
pemerintahan,
hak
mendapatkan
keadilan dan lain-lain.
dituangkan
melalui
wujud
Kesadaran politik akan memunculkan
peran
aktif
masyarakat
dalam
Perwujudan partisipasi politik yang
meningkatkan mutu kehidupan dengan
terkecil
melakukan
ditunjukan
pengawasan
terhadap
pemerintahan.
Kepala
“Kesadaran
Desa
yang
daerah
adanya
Pemilihan
sering
Pilkades
yaitu
disingkat
mungkin
bukan
adalah
istilah asing untuk saat ini. Pilkades
kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai
sebagai sarana penggantian atau kelanjutan
warga negara”. Tingkat kesadaran politik
pemerintahan
diartikan sebagai tanda bahwa warga
mampu memenuhi keinginan dan harapan
masyarakat menaruh perhatian terhadap
masyarakat desa tertentu.
masalah
politik
suatu
dengan
“Pilkades”.
Surbakti (2010: 144) berpendapat
bahwa,
dalam
kenegaraan
dan
atau
desa,
yang
diharapkan
Menurut Wasistiono (2006: 32)
pembangunan.
Sikap dan tindakan seorang warga
tentang
pemilihan
desa
menyatakan
bahwa,
“Apabila
pemilihan
umum
negara yang demokratis didukung pula
merupakan pesta pemerintahan, maka
oleh kompetensi kewarganegaraan, yaitu
pemilihan kepala desa adalah pesta rakyat.
civic disposition. Civic disposition yang
Pemilihan
merupakan sikap-sikap dan kebiasaan-
kesempatan
kebiasaan warga negara yang menopang
kesetiaan masyarakat desa”.
perwujudan
kebaikan
desa
merupakan
rakyat
untuk
menujukan
dalam
Kategori pemilih atau partisipan
demokrasi memiliki peran yang penting
pun beragam. Termasuk kategori pemilih
sebagai
pemula yang baru pertama kali akan
aspek
bersama
kepala
pendukung
partisipasi
politik. Civic disposition perlu dimiliki
menggunakan
oleh seseorang warga negara agar menjadi
pemula terdiri dari masyarakat yang telah
cerdas, berkarakter, dan partisipasif.
memenuhi syarat untuk memilih, yakni
warga negara
hak
pilihnya.
Indonesia
Pemilih
yang genap
berusia 17 tahun atau belum berusia 17
daftar pemilih tetap dalam pilkades ini
tahun namun sudah pernah menikah.
sejumlah 3.710 orang, dimana sekitar 400
Pemilih pemula yang masih berusia 17
orang adalah pemilih pemula. Sedangkan
tahun dan baru pertama kali menggunakan
warga yang tidak hadir sejumlah 1179. Ini
hak pilihnya erat kaitannya dengan civic
berarti hanya 69% tingkat partisipasi
disposition yang dikembangkan melalui
masyarakat yang memilih dalam pemilihan
Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah,
kepala desa.
karena pemilih pemula secara umum
Belum optimalnya partisipasi ini
masih berstatus sebagai pelajar yang
menjadi gejala umum dalam pemilihan
menerima
kepala desa di
mata
pelajaran
Pendidikan
semua wilayah dan
Kewarganegaraan, sekaligus tidak terlepas
kemungkinan
pula
Pendidikan
partisipasi politik ini juga bisa menjadi
Kewargangeraan di luar jalur sekolah
gejala umum pemilu Indonesia di masa
yakni lingkungan.
yang akan datang. Sampai saat ini belum
dengan
adanya
Moment pemilihan kepala desa ini
dapat
dijadikan
partisipasi
tolak
politik
ukur
fenomena
rendahnya
ada penjelasan yang memadai apa yang
menilai
menyebabkan
masyarakat.
seorang
pemilih
tidak
memilih. Penyelenggara pemilu memang
Sebagaimana Pilkades yang diadakan di
kerap
Desa Klodran, Colomadu, Jawa Tengah
rendahnya tingkat partisipasi pemilih,
pada bulan November tahun 2016. Dimana
tetapi
yang terpilih adalah Warsito, SE., MM
pengamatan bukan hasil riset. Pemahaman
dengan disusul oleh Nawang Wulan
mereka tentang demokrasi pada umumnya
Indriastuti. Jika dilihat jumlah pemilih
adalah masyarakat dapat ikut menetukan
dalam pemilihan desa, menurut Wahyu
siapa yang memimpun masyarakat tersebut
Djarot, panitia pemilihan kepala desa,
melalui pemilu (pilkades), namun hal lain
melontarkan
penjelasan
pendapat
itu
tentang
berdasarkan
yang diungkapkan adalah adanya penilaian
Selain itu Sugiyono mengatakan
bahwa tidak ada calon kepala desa yang
“Kuesioner
memenuhi kriteria sebagai pemimpin yang
pengumpulan data yang efisien apabila
baik, dengan kata lain ketidak hadiran
peneliti tahu dengan pasti variabel yang
mereka dalam pilkades bukan disebabkan
akan diukur dan tahu apa yang bisa
karena
diharapkan dari responden”.
sistem
pilkades
yang
tidak
demokratis.
merupakan
Menurut
teknik
Suharsimi
Arikunto
partisipasi
(2006: 151), “Angket adalah sejumlah
masyarakat merupakan masalah nasional,
pernyataan tertulis yang digunakan untuk
sehingga
selalu
memperoleh informasi dari responden
diserahkan pada satu pihak, diperlukan
dalam arti laporan tentang pribadinya”.
keikutsertaan komponen bangsa untuk
Dalam
menangani masalah ini, karena partisipasi
menggunakan
politik merupakan aspek penting dalam
langsung yaitu orang yang dikenai angket
sebuah tatanan demokrasi yang dapat
harus
mendukung pembangunan bangsa.
disediakan dalam angket.
Belum
optimalnya
penanganannya
tidak
dapat
Kuisoner (Angket)
penelitian
memilih
ini
angket
peneliti
tertutup
jawaban
yang
akan
secara
telah
Dari penjelasan pengertian diatas
METODE PENELITIAN
Dalam
penelitian
ini
peneliti
disimpulkan
bahwa
kuesioner
(angket) merupakan teknik atau cara dalam
menggunakan teknik kuisoner (angket).
mengumpulkan
“Kuesioner
teknik
pertanyaan ataupun pernyataan secara
pengumpulan data yang dilakukan dengan
tertulis yang nantinya akan dijawab oleh
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
responden. Fungsi kuesioner ini berguna
pernyataan
untuk mendapatkan data yang akurat
merupakan
tertulis
kepada
responden
untuk dijawab” (Sugiyono. 2012: 142).
data
melalui
melalui responden secara tertulis.
daftar
Dalam penelitian ini menggunakan
yang ditujukan data yang telah lalu melalui
kuisoner (angket) berstruktur, karena:
data dokumentasi.
a. Responden adalah subjek yang telah
HASIL
dapat berkomunikasi, baik secara
Berdasarkan
hasil
penelitian,
lisan maupun tertulis, sehingga tidak
menunjukan
perlu perantara orang lain.
mempunyai hubungan yang positif dan
b. Dalam waktu yang relativ singkat
dapat
dikumpulkan
data
bahwa
kesadaran
politik
signifikan dengan partisipasi politik. Hal
yang
ini ditunjukan dengan hasil analisis data,
diperlukan.
nilai rxy (rhitung) = 0,732 lebih besar
c. Memudahkan bagi responden dalam
daripada nilai rtabel = 0,196. Dengan
menjawab, karena hanya memberi
demikian,
tanda ceklis () pada alternatif
ditingkatkan, maka partisipasi politik akan
jawaban yang dianggap sesuai.
meningkat. Sebaliknya, apabila kesadaran
apabila
kesadaran
politik
politik menurun, maka partisipasi politik
Dokumentasi
Menurut
Suharsimi
Arikunto
juga menurun.
(2006: 236), metode dokumentasi adalah
Variabel civic disposition dari hasil
cara mencari data mengenai hal-hal atau
penelitian, menunjukan bahwa mempunyai
variabel yang berupa catatan, transkip,
hubungan yang positif dan signfikan
buku, surat kabar, majalah, prasasti,
dengan
notulen, rapot, legger dan agenda dan
ditunjukan dengan hasil analisis data, nilai
sebagainya.
pengertian
rxy (rhitung) = 0,887 lebih besar daripada
menyimpulkan
nilai rtabel = 0,196. Dengan demikian,
bahwa teknik pengumpulan data dengan
apabila civic disposition ditingkatkan,
cara dokumentasi ialah suatu penyelidikan
maka partisipasi politik akan meningkat.
tersebut
Berdasarkan
maka peneliti
partisipasi
Sebaliknya,
apabila
politik.
civic
Hal
ini
disposition
menurun makan partisipasi politik akan
kesadaran mandiri yang muncul dari
menurun.
membaca
Jadi
hasil
penelitian
ini,
menunjukan bahwa terdapat hubungan
dan
civic
disposition
buku-buku
tentang
politik, mengikuti berbagai peristiwa.
yang positif dan signifikan kesadaran
politik
koran,
Tidak
dengan
semua
pemilih
pemula
memiliki kesadaran politik yang baik,
partisipasi politik.
karena
PEMBAHASAN
mempengaruhi. Seperti kemampuan dan
Budiardjo (1988: 22) berpendapat
bahwa,
“Tingkat
kesadaran
terdapat
kecakapan
politik
beberapa
hal
masing-masing
individu.
Keikut sertaan pemilih pemula dalam
diartikan sebagai tanda bahwa warga
pemilihan
masyarakat menaruh perhatian terhadap
mengedepankan sikap demokratis.
masalah
kenegaraan
dan
yang
atau
kepala
Sikap
desa
ini
juga
harus
didukung
oleh
kewarganegaraan,
yang
pembangunan. Dalam penelitian ini, tanda
kompetensi
masyarakat menaruh perhatian terhadap
disebut civic disposition. Civic disposition
masalah kenegaraan atau pembangunan
merupakan sikap-sikap dan kebiasaan-
terlihat pada keikutsertaan pemilih pemula
kebiasaan warga negara yang menopang
dalam
perwujudan
pemilihan
Keikutsertaan
dalam
kepala
desa.
kegiatan
politik
kebaikan
sebagai
aspek
langsung
secara
politik.
Budimansah
dengan
(2014:
179)
mandiri.
pendapat
Hal
kesadaran
tersebut
Ruslan
sesuai
(2000:
96),
dalam
demokrasi memiliki peran yang penting
tersebut (pilkades) baik karena arahan
maupun
bersama
yang
karakter
pendukung
partisipasi
dalam
Winarno
mendeskripsikan
kearganegaraan
bahwa
terdiri
atas
mengatakan bahwa cara seseorang untuk
karakter privat dan karakter publik, seperti
mencapai kesadaran politik adalah melalui
menjadi
arahan
memenuhi
politik,
pengalaman
politik,
masyarakat
tanggung
yang
jawab
idependen,
personal
kewarganegraan di bidang ekonomi dan
dalam interaksi terhadap masalah publik,
politik, menghormati harkat dan martabat
seperti
kemanusiaan tiap individu, berpartisipasi
mengelola konlik dengan baik.
dalam urusan urusan kewarganegaraan
secara
efektif
dan
bijaksana
berdiskusi,
bernogosiasi
dan
Menurut Sastroatmodjo (1995: 86),
dan
fungsi
partisipasi
adalah
sebagai
mengembangkan berfungsinya demokrasi
pendukung program-program pemerintah,
konstitusional
sebagai sarana menyuarakan kepentingan
secara
sehat
Civic
disposition perlu dimiliki oleh seseorang
masyarakat
warga
pemerintah
negara
agar
menjadi
cerdas,
berkarakter, dan partisipasif.
untuk
dalam
masukan
bagi
mengarahkan
dan
meningkatkan pembangunan, juga sebagai
Pemilih pemula yang ikut serta
kontrol terhadap pemerintah. Hal tersebut
dalam pemilihan kepala desa dinilai sudah
dapat mendasari seorang pemilih untuk
memiliki karakter publik yang baik.
ikut serta dalam pemilihan kepala desa.
Karena
menunjukan
bahwa
terdapat
Pemilih
pemula
terdiri
dari
kepedulian sebagai warga negara. Selain
masyarakat yang telah memenuhi syarat
itu, keikut sertaan partisipasi politik dalam
untuk
pemilihan kepala desa menunjukan juga
Indonesia yang genap berusia 17 tahun
bahwa terdapat rasa tanggung jawab
atau belum berusia 17 tahun namun sudah
politik secara personal.
pernah menikah. Pemilih pemula yang
Karakter
didapatkan
kewarganegaraan
melalui
ini
memilih,
yakni
warga
negara
masih berusia 17 tahun dan baru pertama
pendidikan
kali
menggunakan hak pilihnya erat
kewarganegaraan baik di sekolah maupun
kaitannya dengan civic disposition yang
dilingkungan. Keikut sertaan masyarakat
dikembangkan
dalam partisipasi politik ini tidak hanya
Kewarganegaraan
sekedar dalam pemilhan umum tetapi juga
pemilih pemula secara umum masih
melalui
di
Pendidikan
sekolah,
karena
berstatus sebagai pelajar yang menerima
Saran
Pendidikan
Kesadaran politik dari hasil penelitian
Kewarganegaraan, sekaligus tidak terlepas
menunjukan memiliki hubungan yang
pula
positif dan signifikan dengan partisipasi
mata
pelajaran
dengan
adanya
Pendidikan
Kewargangeraan di luar jalur sekolah
politik,
yakni lingkungan.
memaksimalkan
Kesadaran
politik
dan
untuk
hendaknya
civic
itu
agar
dapat
kesadaran
pemerintah
politik,
desa
dapat
disposition memiliki peran yang penting
melakukan sosialisasi politik baik melalui
dalam bergeraknya sistem demokrasi.
arahan secara langsung maupun melalui
Apabila
tingkat
kegiatan dialog-dialog dengan masyarakat.
yang tinggi, maka proses
Civic disposition dari hasil penelitian
partisipasi
masyarakat
memiliki
praktek
menunjukan memiliki hubungan yang
demokrasi di Indonesia akan berjalan
positif dan signifikan dengan partisipasi
dengan baik. Sehingga akan sangat berarti
politik,
pula terhadap perkembangan bangsa dan
mengoptimalkan
negara ini.
disposition
dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
bermasyarakat,
hendaknya
Kesimpulan
desa turut melibatkan masyarakat dalam
pembangunan
politik
dan
untuk
itu
agar
nilai-nilai
dapat
civic
kehidupan
pemerintah
Dengan demikian dapat peneliti
kegiatan-kegiatan desa, seperti mengelola
kemukakan bahwa ada hubungan yang
konfflik yang ada di desa dan memantau
positif dan signifikan kesadaran politik dan
persoalan desa.
civic disposition dengan partispasi politik
Daftar Pustaka
pemilih pemula dalam Pilkades di Desa
Arikunto,
Klodran,
Kecamatan
Suharsimi.
2006.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Colomadu,
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kabupaten Karanganyar Tahun 2016.
Budiardjo, Miriam. 1989. Dasar-dasar
Sugiyono.
Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia
Untuk
Surbakti, Ramlan. 2007. Memahami llmu
Cholisin. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik.
Politik. Cetakan ke-4, Jakarta: PT.
Yogyakarta: UNY Press.
Grasindo.
Ruslan, Abdul Muiz. 2000. Pendidikan
Ikhwanul
Statistika
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Pustaka Utama.
Politik
2010
Wasistiono. 2006. Prospek Pengembangan
Desa. Bandung: Fokus Media.
Muslimin.
Surakarta: Era Intermedia.
Winarno 2014. Pembelajaran Pendidikan
Sastroatmodjo, Sudjino. 1995. Perilaku
Kewarganegaraan
Isi,
Strategi
Politik. Semarang: IKIP Semarang
Penelitian.
Press.
Aksara Cetakan ke-4, Jakarta : PT.
Siregar, Sofian, 2013, Metode Penelitian
Grasindo
Kuantitatif SPSS. Jakarta: Prenada
Media Grup.
Jakarta:
PT
Bumi