BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Sistem ekonomi dan dunia bisnis telah tumbuh dengan pesat sejak awal, dan telah menjelma menjadi institusi yang paling berkuasa diatas planet ini serta ilmu akuntansi telah menjadi semakin komplek. Di era globalisasi saat ini banyak perusahaan-perusahaan baru yang didirikan dan bergerak menurut kegiatan masing-masing dari setiap perusahaan dan dengan harapan dapat mengandalkan operasinya yang besar dan berkembang pesat. Dari semua jenis bisnis yang dilakukan perusahaan semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu mengoptimalkan nilai perusahaan untuk jangka panjang. Untuk dapat mengoptimalkan nilai perusahaan dibutuhkan kinerja keuangan yang efisien dan efektif. Kinerja keuangan adalah salah satu tolak ukur yang digunakan oleh pemakai laporan keuangan untuk megukur atau menentukan sejauh mana kualitas perusahaan tersebut. Penilaian atas kinerja keuangan setiap perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangannya.

  Laporan keuangan memberikan banyak informasi kepada pemegang saham dan masyarakat umum tentang kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan.

  Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan harus memuat informasi keuangan yang relevan danreliability sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan tentang perusahaan tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu entitas secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok. Pertama adalah pihak internal perusahaan dan kedua adalah pihak eksternal seperti kreditur, investor, pemasok, pemerintah serta masyarakat.

  Objektivitas laporan keuangan berfokus pada pemberian informasi yang bermanfaat bagi para penggunanya dalam membuat keputusan ekonomi.

  Informasi keuangan yang akan disajikan oleh perusahaan harus dianalisis terlebih dahulu agar relevan danreliability dengan tujuan dan maksud untuk para penggunanya, sehingga membuat keputusan ekonomi yang tepat. Pada umumnya dalam melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan biasanya akan dinilai melalui analisis rasio keuangan oleh para investor dan lembaga perbankkan sebagai kreditor. Analisis rasio keuangan merupakan indikator yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan matematis antara dua kuantitas atau dari suatu laporan finansial berupa neraca dan laporan laba rugi. Harmono (2009:106) Rasio keuangan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas (leverage), dan rasio nilai perusahaan.

  Hal lain yang perlu dipertimbangkan atau diperhatikan oleh perusahaan selain menciptakan kinerja keuangan yang positif baik dari segi pencapaian laba dan pertumbuhan perusahaan ekonomi, yaitu keberlangsungan (sustainability). Perusahan harus menyadari bahwa keberlangsungan hidup perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Hal ini sejalan dengan legitimecy theory yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatan berdasarkan nilai justice, dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok untuk melegetimasi perusahaan (Titl, 1994 dalam Rahmawati, 2012:182). Untuk mencapai keberlangsungan tersebut lahirlah suatu konsep yang dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial

  Responsibility. CSR merupakan komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam

  pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan itu sendiri, lingkungan, maupun masyarakat setempat. Menurut John Elkington CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines, yaitu: Profit (keuntungan), People (masyarakat) dan

  

Planet (lingkungan). Menurut konsep 3 P, perusahaan tidak seharusnya berpijak

  hanya pada aspek ekonomi yang direfleksikan dalam bentuk keuntungan financial, tetapi juga aspek sosial dan lingkungan (Sinulingga, 2010:278). Dalam hal ini ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau sumbangan sosial. CSR harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan kebutuhan dan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Sementara sumbangan sosial lebih bersifat sesaat dan berdampak sementara.

  Di zaman moderen masyarakat hidup dalam kondisi yang dipenuhi beragam informasi dari berbagai bidang, serta dibekali dengan kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian pola pemikiran masyarakat sekarang lebih pintar, kritis, dan tajam dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Mereka sangat peduli dengan isu mengenai keamanan produk, dan juga privasi yang harus didapatkan terhadap dirinya dari produk yang dibelinya.

  Masyarakat cenderung untuk memilih produk yang diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau melaksanakan program CSR. Survei yang dilakukan Booth-Harris Trust Monitor pada tahun 2001 menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate social responsibility, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan akan diminati investor.

  Pada awalnya CSR hanya sekedar do good dan to look good, berbuat baik agar terlihat baik. Tetapi seiring berjalannya waktu dan sejak era reformasi bergulir, tanggung jawab sosial perusahaan semakin mendapatkan perhatian dari kalangan dunia usaha, serta masyarakat semakin kritis dan mampu melakukan kontrol sosial terhadap dunia usaha. Perubahan tersebut memunculkan kesadaran baru bahwa menerpakan program CSR bukan sekedar dogood dan to look good, tetapisebagai to make good, yang menciptakan kebaikan atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seiring berjalannya waktu dan beberapa peristiwa yang telah terjadi menyadarkan bahwa pentingnya penerapan tanggung jawab sosial perusahaan khususnya didukung oleh semakin besarnya kepedulian masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan. Kasus lumpur Lapindo merupakan contoh paling nyata yang dapat menyadarkan bahwa konsep tanggung jawab sosial perusahaan memang sangat penting untuk diterapkan. Dampak yang ditimbulkan sangat luas, mulai dari kerusakan sarana pabrik, infrastruktur, jalan tol Surabaya-Gempol yang ditutup total, bahkan perusahaan yang tergolong industri kecil menengah dan industri besar ikut terkena dampaknya. Tetapi sangat banyak manfaat yang didapatkan dengan menerapkan program CSR, contohnya adalSekarang sumber

  

air sudekat Beta sonde terlambat lagi”Kalimat itulah yang meluncur dari mulut

  seorang anak laki laki berkulit hitam manis di Papua. Iklan milik Danone Aqua ini kita jumpai pada tahun 2009, sebagai bukti pelaporan kepada masyarakat bahwa Aqua telah melakukan suatu bentuk program kepeduliannya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar (NTT).

  Sanksi pidana mengenai pelanggran CSR pun terdapat didalam Undang- Undang No 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup (UUPLH) pasal 74 ayat (1) yang menyatakan “barangsiapa yang melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan denda paling banyak lima ratus juta rupiah”. Selanjutnya pasal 42 ayat (1) menyatakan ”barangsiapa yang kealpaan melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling banyak seratus juta rupiah” (Sutupoyudo, 2009)’’.

  Perkembangan industri real estate dan property sangat menarik untuk dicermati. Industri ini merupakan salah satu industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia saat ini, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembangunan dan ekspansi pengembangan kawasan perumahan, kawasan komersial, kawasan industri dan pengelolaan pusat belanja, perkantoran, pusat rekreasi dan perhotelan serta hunian lainnya yang dirancang secara khusus dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin modern. Industri real estate dan

  

propertyadalah perusahan yang lahir dan tumbuh ditengah masyarakat dan

  mempunyai hubungan serta pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya. Untuk itu, peneliti tertarik untuk meneliti industri real estate dan property karena dalam industri ini kegiatan CSR sangat penting dalam upaya membangun citra dan reputasi perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan yang baik dari konsumen maupun mitra bisnis perusahaan tersebut.

  Penelitian tentang pengaruh dan hubungan kinerja keuangan terhadap pengungkapan CSR telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya dan menunjukkan adanya keanekaragaman hasil dari penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Ester Tambunan (2011) menunjukan bahwa ROA, GPM sebagai proksi kinerja keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rina (2008) terdapat pengaruh yang signifikan dengan diterapkannya program CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan profitabilitas setelah diterapkannya program CSR, dan begitu pula dengan hasil penelitian Tresnawati (2008) dan Gilangsantika (2010) menunjukkan bahwa program CSR membawa pengaruh yang positif terhadap profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

  Penelitian ini mereplikasi pada penelitian yang telah dilakukan oleh Ester Tambunan (2011). Dalam penelitian Ester hanya terdapat dua indikator yang menjadi proksi kinerja keuangan yaitu ROA dan GPM yang mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibility. Sedangkan penelitian ini menambahkan beberapa proksi kinerja keuangan lainnya.

  Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis tertarik akan menuangkannya dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Kinerja

  

Keuangan terhadap Pengungkapn Corporate Social Responsibility pada

Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2010-2012’’

1.2 Perumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Apakah return on asset ratio berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan real

  estated dan Property di Bursa Efek Indonesia 2010-2012 ?” 2.

  Apakah return on equity ratio berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporatesocial responsibility pada perusahaan real

  estated dan Property di Bursa Efek Indonesia 2010-2012 ?” 3.

  Apakah net profit margin Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan real

  estated dan Property di Bursa Efek Indonesia 2010-2012 ?” 4.

  Apakah debt to equity ratio berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan real

  estated dan Property di Bursa Efek Indonesia 2010-2012?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1.3.1 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan sosial perusahaan pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

  1.3.2Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :

  1. Bagi Penulis Penulis akan mendapat kepastian dan tambahan informasi yang sebelumnya belum diketahui secara pasti, khususnya pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

  2. Bagi Pihak yang Berkepentingan Bagi pihak yang berkepentingan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan, khususnya hubungan kinerja keuangan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

  3. Bagi Pihak Lain Bagi pihak lain sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya, khususnya penelitian yang berhubungan dengan kinerja keuangan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Sehingga hasilnya lebih baik dan dapat diterapkan secara operasional di lapangan.

Dokumen yang terkait

Penerapan Teori Permainan dalam Analisa Persaingan Pasar Produk Sepeda Motor Honda dengan Yamaha di Universitas Sumatera Utara

1 1 10

Jenis-Jenis Lumut Daun (Musci) di Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser Desa Telagah Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 1 12

BAB II PROFIL SEKOLAH A. Sejarah Ringkas - Peranan Kebijakan Sekolah dalam Meningkatkan Kedisplinan Siswa/i pada SMP Negeri 8 Kota Binjai

1 1 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan - Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal - Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 1 35

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis - Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 44