Upaya pemberantasan korupsi selama 3 tah

Tidak terasa sudah tiga tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla memimpin Indonesia. Tepat tiga tahun menjabat, pemerintahan Jokowi dan JK ternyata
memberikan perbaikan yang cukup signifikan bagi bangsa Indonesia.
Berikut empat aspek utama:
1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan produktivitas – untuk memperbesar kue ekonomi
yang hendak dibagi secara adil
2. Pengentasan kemiskinan dan kebijakan afirmatif – untuk mengatasi ketimpangan sosial
3. Pembangunan kewilayahan – untuk mengatasi ketimpangan wilayah
4. Pembangunan polhukam dan budaya – untuk memastikan program-program pemerataan dapat
dijalankan secara efektif
Di era Presiden Joko Widodo, kedaulatan pangan dicantumkan sebagai salah satu program
prioritas dalam Nawacita:
1. Pada 2014, anggaran untuk program kedaulatan pangan mencapai Rp67,3 triliun.
2. Tahun ini, anggaran kedaulatan pangan melonjak hingga 53,2% menjadi Rp103,1 triliun.
Untuk dana desa, anggarannya terus mengalami peningkatan setiap tahun. Digulirkan sejak 2015
hingga saat ini, jumlah dana desa terus meningkat. Berikut detailnya:
1. Tahun 2015 danadesa awalnya hanya sebesar Rp 20,76 triliun
2. Tahun 2016 naik menjadi Rp 46,9 triliun
3. Tahun 2017 kembali naik menjadi sebesar Rp 60 triliun
Dan di bidang ketenaga kerjaan, di mana selama kurun tiga tahun, tingkat penggangguran
mencatatkan rekor terendah. Berikut catatannya

Tingkat Pengangguran Terbuka Nasional:
1. Tahun 2015 5,81 %
2. Tahun 2016 turun menjadi 5,5 %
3. Tahun 2017 kembali turun menjadi 5,33 %
pada kepemimpinan Jokowi-JK ini, arah kebijakan pemerintah lebih dominan dipacu kepada
sektor pembangunan infrastruktur jangka panjang, sehingga pemerintah membutuhkan dana yang
besar untuk merealisasikan berbagai proyek yang dicanangkan.

Setidaknya melalui Peraturan Presiden (Perpres) No.58 Tahun 2017 yang merupakan perubahan
dari Perpres No 3 Tahun 2016, pemerintah menetapkan sebanyak 270 program strategis nasional.
Dari jumlah tersebut, pemerintah juga menetapkan sebanyak 37 program prioritas.
Berdasarkan data KPPIP per (23/9) sebayak 37 proyek tersebut terbagi kedalam 8 kategori
dengan nilai investasi Rp 2.490 Triliun.Berikut rinciannya:
-Jalan dan Jembatan
1.Jalan Tol Balikpapan – Samarinda
2.Jalan Tol Manado – Bitung
3.Jalan Tol Panimbang – Serang
4.15 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera
5.Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi
6.Jalan Tol Yogyakarta – Bawen

-Pelabuhan
1.Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung
2.Pelabuhan Hub Internasional Bitung
3.Pelabuhan Patimban
4.Inland Waterways / Cikarang-Bekasi-Laut Jawa (CBL)
-Minyak dan Gas
1.Kilang Minyak Bontang
2.Kilang Minyak Tuban
3.Revitalisasi 5 Kilang Minyak Eksisting (RDMP) (Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai,
Plaju)
4.Lapangan Abadi WK Masela
5.Lapangan Unitisasi Gas Jambaran – Tiung BiruI
6.Indonesian Deepwater Development (IDD)

7.Pengembangan Tangguh Train 3
-Air dan Sanitasi
1.Pengolahan Air Limbah Jakarta
2.SPAM Semarang Barat
3.National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase
4.ASPAM Jatiluhur

5.SPAM Bandar Lampung
-Kerera Api
1.Kereta Api Ekspres SHIA
2.Kereta Api Makassar – Parepare
3.Kereta Api Kalimantan Timur
4.Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum di wilayah Provinsi DKI Jakarta
Ketenangan Listrikan
1.Central Java Power Plant (CJPP) / PLTU Batang
2.Central – West Java Transmission Line 500 kV (4 Provinsi)
3.PLTU Mulut Tambang (5 Provinsi)
4.Transmisi Sumatera 500 kV
5.PLTU Indramayu
6.Energi Asal Sampah 8 Kota Besar
7.PLTGU (16 Provinsi)
-Transportasi Perkotaan
1.MRT Jakarta (Jalur Utara – Selatan)
2.Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi

3.Light Rail Transit (LRT) di Provinsi Sumatera Selatan
-Teknologi Informasi

1.Palapa Ring Broadband (002)
Indeks Daya Saing Globali Indonesia
Indeks Daya Saing Global Indonesia sempat turun pada tahun 2016 di peringkat 41 yang
sebelumnya pada tahun 2015 di peringkat 37 namun pemerintah cepat tanggap dan pada tahun
2017 ini peringkat Indeks Daya Saing Global Indonesia telah naik menjadi rangking 36. Hal ini
membuktikan bahwa pemerintahan Jokowi-JK mampu menjaga dan memajukan daya saing
Global Indonesia.
Penggangguran
Pada tahun 2015 tingkat pengangguran mencapai puncak tertinggi yaitu pada bulan
agustus mencapai 6,18%, pada tahun 2016 pengangguran mulai menurun hingga 5,5% pada
februari sedangkan pada bulan agustus 2016 mulai naik menjadi 5,61% dan pada tahun 2017 di
bulan februari pemerintahan Jokowi-JK berhasil menurunkan menjadi 5,33% itu merupakan
prestasi bagi pemerintahan jokowi-JK yang berhasil menekan pengangguran walaupun sempat
terjadi penaikan persentase pengangguran. Penciptaan lapangan kerja baru di sektor-sektor
potensial terus didorong lebih optimal agar menekan angka pengangguran.
Pemerintahan jokowi memprioritaskan pembangunan di papua dan papua barat karena masih
ada ketertinggalan di kedua wilayah. Bidang prioritas itu meliputi: Kesehatan (fokus pada
kesehatan Ibu dan Anak), Pendidikan (dasar hingga tinggi), dan Ekonomi. Kebijakan BBM satu
harga adalah salah satu kebijakan utama untuk mengurangi ketimpangan harga-harga.
Pembangunan infrastruktur jalan, bandara, dan pelabuhan dipercepat untuk membuka isolasi

serta memperlancar konektivitas. Pemerintahan Jokowi telah membuat kebijakan BBM satu
harga dimana harga bbm akan merata di seluruh Indonesia yang dulu di papua harga bbm hingga
seratus ribu rupiah akan menjadi 6.400 rupiah/liter.
Dampaknya adalah Inflasi lebih terkendali pada Oktober 2016 mengalami deflasi sebesar 0,09
persen, mengakibatkan terdorongnya industri manufaktur, peningkatan jumlah usaha terutama
untuk Usaha Kecil Menengah (UKM), Penurunan harga bahan pokok, karena biaya angkutan
untuk pendistribusiannya menurun, Harga kebutuhan pokok menjadi lebih stabil (biasanya
meningkat terutama akibat cuaca ekstrem).

Sumber

:

http://www.aktual.com/evaluasi-tiga-tahun-pemerintahan-jokowi-tagih-laporan-kementeriandan-lembaga/3/
https://news.okezone.com/read/2017/10/19/337/1798872/pencapaian-3-tahun-jokowi-jk-sangatmemuaskan-ini-beberapa-hasil-positifnya
http://presidenri.go.id/kerjabersama