Berpakaian Dalam melatih kemampuan Bekerja

Berpakaian Dalam Bekerja
Setengah dekade terakhir, banyak perusahaan yang mengubah kebijakan berpakaian mereka, dari
penggunaan pakaian formal ke kebebasan memilih pakaian sendiri alias non formal di tempat kerja.
Bagus kah itu? Kecenderungan berpakaian santai ini berkembang di berbagai wilayah dan bidang
pekerjaan, ujar konsultan yang berkantor di California, Jacob Morgan, yang jufa menulis buku The Future
of Work.
Bankir dan pengacara mulai lebih sering melonggarkan dasi mereka. Sementara, pakaian santai seperti
kaus – dipopulerkan oleh pendiri Facebook Mark Zuckenberg – mulai menjad standar di insudtri
teknologi. Apakah anda pernah melihat orang-orang berpakaian seperti itu di sekitar anda?
Dulu kita hiduo di dua du ia terpisah, kerja da ru ah, kata Morga . “eiri g
i i, kita ulai berpakai de ga lebih sa tai . I i ada be ar ya.

e yatu nya kedua hal

Namun para pegawai yang kelewatan jauh dalam menerapkan pakaian santai ini bias menimbulkan
persoalan baru di perusahaan yang ingin mempromosikan budaya kerja yang lebih professional atau
memamerkan kompetensi mereka di hadapan klien.
Itu kenapa banyak perusahaan raksasa sekaliber Walmart terus memelihara gaya berpakaian mereka
tetap formal, meskipun muncul perdebatan untuk lebih luwes dalam hal berpakaian.
Jika a da bekerja di bisnis ritel atau restoran, Anda akan bertatap muka dengan orang yang akan
elakuka pe ghaki a te ta g kualitas produk atau laya a , berdasarka pe a pila pegawai,

pesan Edward Yos, kepala personalia pada Society for Human Resource Management.
Inat orang luar belum tentu tahu isi hati, isi otak da nisi kantong Anda. Yang pertama terlihat oleh
mereka adalah penampilan Anda dan disitulah penilaian berawal. Berpakaian kerja terlalu santai bias
menciderai image diri Anda dan perusahaan Anda.
Intinya, jangan kebablasan. Bagaimanapun teramat banyak orang yang menilai perlunya penampilan
formal di dunia kerja untuk mencerminkan profesionalisme dan kompetensi.
Semoga menjadi inspirasi bagi kita semua. Salam hangat dari Saya

Bekasi, 20160328
Imam Muhammad