Unsur unsur Penelitian Survai docx

Nama

: Fajar Syarip H.

Kelas

: Ilmu Administrasi Negara/ III/ E

NPM

: 114090143

Unsur unsur Penelitian Survai

Sebagai suatu metode penelitian ilmiah yang telah berkembang penelitian survai
telah memiliki dasar prmikiran, prosedur dan teknik teknik khusus yang
membedakan dengan metode lainnya. Walau demikian ada kesamaan yang amat
besar dengan metode ini dengan metode metode lainya yaknidengan unsur ilmu
yang digunakan unsur usur ini adalah konsep , prosisi , teori, variable, hipotesa
dan definisi oprasional. Unsur unsur ini adalah perangkat pokok
ilmiah,pengetahuan dan karena itu alat penelitian survai yang dperlukan oleh

penelitian dalam melakukan aktivitasnya.
Seperti sudah disanggung dimuka, penelitian survai terdiri dari dua tahap,
yakni proses teorisasi dan proses empirisasi. Agar dapat melakukan proses
proses penelitian tersebut secara baik, maka penelitian memerlukan
pengetahuan yang baik tentang sebagai unsur penelitian. Pemahaman ini
dierlukan pada teorisasi, karna dengan adanya pengetahuan tentang konsep,
prosisi, dan teorisasi dan teori, penelitian akan merumuskan hubungan hubngan
dengan teoritis secara baik. Pada tahap empirisasi pengetahuan tenatng
variablle, hipotesa, dan devinisi oprasinal juga diperlukan juga agar penelitian
mempunyai gambaran yang jelas tentang data yang hendak dikumpulkan dalam
suatu peneliatian.
Penelitian sosial pada dasarnya adalah suatu upaya yang sistematis untuk
menerangkan penomena sosial dengan cara memandang penomena tersebut
sebagai hubungan antara variable. Fungsi-fungsi tiap unsur penelitian. Tentang
nemerangkan ubungan dengan hubungan. Pada tahap teorisasi peneliian
menggunakan konsep dan prosisi untuk menggambarkan penomena sosial yang
diamatinya. Selain itu dia memerlukan teori untuk menerangkan mengapa suatu
konsep berhubungan dengan konsep lainnya. Selanjutnya ia harus
mendevinisasikan pariable penelitian, yakni aspek tertentu konsep yang dapat
diukur, dan merumuskan hipotesa mendasarkan atas dasar teori dan posisi yang

digunakannya. Hepotesa dan variable kadang kadang belum oprasional, sehngga
harus dijabarkan secara spesipik menjadi hipotesa statistik dan definisi
oprasional. Tahap ini diseut dengan tahap empirisasi.
Tahap empirisasi ini mencakup identifikasi variable penelitian perumusan
hipotesa, penentuan depinasasi oprasional perumusan hipotesa, penentuan
definisasi oprasional, perumusan hiposesa statistik , penyusunan instrumen
penelitian, dan penentuan sempel penelitian.
Pada bab ini akan diuraikan unsur unsur penelitian ini, fungsi meraka
masing masng dan penelitian serta penggunaannya dalam penelitian yang
sesungguhnya.
Dalam penelitian seseorang menggunakan yang khusus untuk
menggambarkan seraca tepat penomena yang hendak d telitinya. Inilah yang
disebut konsep. Yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstra kejadian, keadaan kelompok individu yang menjadi pusat
perhatian sosial. Melalui konsep penelitian diharapkan akan menyederhanakan
pemikiran nya dengan menggunakan satu istilah dengan beberapa kejadian
(events) yang berkaitan dengan satu dengan yang lainnya.
Dalam penelitian akan ditemukan dua jenis konsep diantaranya


1. Konsep konsep yang jelas hubungannya dengan fakta atau realita yang
mereka wakili
2. Konsep yang lebih abstrak atau yang lebih kabur hubungannya denga
fakta atau realita .
Salah satu contoh jenis yang pertama adalah meja. Konsep-konsep yang jelas
hubungannya dengan fakta atau realita yang mereka wakili. Kedua konsep yang
lebi abstrak lebih kabur hubungannya dengan akta atau realita. Salah satu conto
jenis yang perama adalah meja. Arti dalam konsep tersebut dapat dengan
mudah diilustrasikan menunjuk pada meja tertentu. Konsep yang kedua yang
lebih banyak diamati dapam peelitian sosial, tidak mudah menghubungkannya
dengan penomena yang di acunya. Beberapa contoh konsep seperti ini adalah
ambivalensi, fungsional, messianisme, kelompok etnis, kekerabatan, sosialisasi,
sikap, prilaku, memilih, afiliyasi partai politik, debrokratisasi, deberilokasi, dan
demokrasi. Dalam penelitian kependudukan adalah mobilitas, pertilitas,
mortaslitas, kelangsungan hidup anak, status wanta, partisipasi kerja, praktek
kontasepsi, kualitas penduduk, produktivitas kerja, umur jenis kelamin, status
kawin, jabatan, status pekerjaan dan pekerjaan sekor informal.
Konsep konsep ini merupakan inperensi, yakni tingkat abstransi yang
lebih tinggi dari kejadian kejadian kongkrit, sehingga tidak mudah
menghubungkannya dengan kejadian, objek atau individu tertentu. Konsep yang

dasar seperti ini disebut konsep konstruk. Karna di kontruksikan dari konsep
yang lebih rendah tingkat abstarkn. Semakin besar jarak antar konsep atau
konstruk ini dengan pakta empiris atau aktifitas yang ingin di gambarkannya
semakin besar pula kemungkinan terjadinya salah pengertian serta salah
penertian.
Konsep adalah abtraksi mengenai suatu penomena yang di rumuskan
atas dasar generalisasi dari sejumlah krakteristik kejadian, keadaan, kelompok
atau individu tertentu. Migrasi misaalnya adalah konsep dasar yang dirumuskan
generalisasi dari prilaku mobilitas prilaku manusia. Prilaku ini berkaitan dengan
perpindahan keluar dari tempat asal pada jangka waktu tertentu dan dengan
tujuan tertentu pula. Perpindahan tersebutjuga mencangkup perpindahan kedesa
lain, perpindahan tersebut di lakukan setap hari, musiman, atau permanen.
Semua prilaku yang mencangkup mobilitas manusia seperti itu di pormulasikan
menjadi konsep migrasi para ahlipendudukan.

Proposisi

Dalam ilmu sosial, realita sosial biyasanya di abstraksikan sebagian hubungan
antara dua konsep. Hubungan yang konsep antara dua konsep disebut proposisi.
Untuk analisa yang sederhana suatu realita sosial dapat digambarkan sebagai

suati proposisi, tetapi dalam analisa yang lebih kompleks realita sosial sering di
gambarkan sebagai beberapa hubungan antara konsep atau proposisi.
Proposisi tidak mempunyai format tertentu. Biyasa iya disajikan dalam bentuk
suatu kaliamt yang menunjukan hubngan antara dua konsep. Misalnya proposisi
Haris dan Todaro yang banyak digunakan stud mobilitas penduduk berbunyi
“proses miggrasi tenaga kerja di tentukan oleh perbedaan upah” beberapa
contoh proposisi dalam penelitian sosial adalah, selain keutuhan ekonomi yang
mendesa, perpindahan penduduk dari desannya dipengaruh hubungan sosial
kekerabatan, pemilihan tanah, jaringan persahabatan dan perspeksin tentang
daerah tujuan (Mantra) prilaku sosial adalah pungsi norma sosial (Fogeison dan
Hill) karakteristik individu dan migran memerlukan itegritas sosial dalam
masyarakat baru.
Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe proposisi yakni akioma atau ponstulan,
dan teorem. Akioma atau ponstulat adalah proposisi yang kebearannya tidak
dipertanyakan lagi oleh penelitan sehingga tidak perlu di uju dalam suatu
penelitian. Teorem adalah proposisi yang di dedukasiakn leh aksioma proposisi
yang kebeanarannya tidak diperlukan sebenarnya amat jarang dalam ilmu sosial.
Pada penelitian yang sering ditemui adalah aksioma yang lebih rendah yang
menetapkanny didasarkan atas asumsi ada tindakannya hubungan kualitas
antar konsep yang didukung oleh aksioama tersebut. Yang menjadi perhaian

penelitian dalam penelitian sosial adalah teorem, yakni proposisi byang
didedukasikan dari aksioma.

Teori
Penelitian yang paling besar peranannya dalam penelitian adalah teori karna
dengan unsur ilmiah penelitian coba menerapkan fenomena sosial dan
penomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah serangkaian
asumsi, teori, abstrak, definisi, dan oposisi untuk menerangkan penomena sosial
secara sitematis secara dengan cara merumuskan hubungan dengan antar
konsep.
Menurut definisi ini mengandung tiga hal pertama teori adalah serangkaian
proposisi antar konsep konsep yang saling berhubungan. Kedua teori ini
menerangkan secara sistematis suatu penomena sosial dengan cara
menentukan hubungan antar konsep. Ketiga teori ini menghubungkan teori
dengan konsep lainnya dan bagai mana bentuk hubungannya. Misalnya
proposisipertama menghubungkannya konsep A dengan konsep B, yang kedua
menghubungkan konsep C, ke konsep D yang ketiga mengubungkan konsep E ke
konsep F.
Teori ini disebut perumusan teori secara aksiomatis. Dari perumusan literatur
yang cukup inspektip ada tiga proposisi yang disusun oleh Feisbein yakni


Proposisi 1. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh niatnya untuk melakukan
perilaku tersebut.
Proposisi 2. Niat seseorang untuk melakukan prilaku tertentu dipengaruhi oleh
keyakinannya mengenai konsekunsinya dari tindakan tersebut serta manfaat
bagi dirinya.
Proposisi 3 Niat seseorang untuk melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh
kayakinanya
mengenai harapannya kelomok panutanya serta motivasinya
untuk memenuhi harapan tersebut.
Proposisi 4. Prilaku pertipitas suami isteri dipenuhi oleh norma yang mereka
pegang tentang keluarga kecil
Proposisi 5. Prilaku pertipitas suami istri dipengaruhi oleh persepsimeraka
tentang manfaat ekonomis anak
Dengan teori ini dapat diterangkan mengapa ada perbedaan niat dan
praktek penggunaan kontarsepsi moderen antar suami istri yang bersetatus
sosial ekonomi tinggi dan yang berstatus rendah, yang dalam penelitian ini
dioprasionalisasikan sebagai tingkat stabilitas ekonomi rumah tangga. Kelompok
yang memliki stabilitas ekonomi yang tinggi lebih besar niatnya menggunakan
kontrasepsi modern dan lebih banya menggunakan kontrasepsi tersebut.

Stabilitas mereka yang tinggi pada saat ini dan pada masa mendatang,
menyebabkan ketergantungan ekonomis mereka terhadap anak lebih rendah,
dengan kata lain ekonomis anak bagi mereka adalah rendah. Karna mereka
cendrung lebih menerima norma keluarga kecil dan manfaan penggunaan
kontrasepsi cukup besar. Sebaliknya suami istri yang memiliki stabilitas ekonomi
rendah lebih kecil niatnya untuk menggunakan kontrasepsi lebih rendah. Hal ini
disebabkan oleh tingkat stablitas ekonomi rumah tangga meraka yang sehingga
ketergantungan ekonomi meraka terhadap anak cukup tinggi. Mera menganggap
bahwa ana adalah sesuatu sumber utama pendapatan karna itu nilai ekonomis
meraka cukup tinggi. Pandangan seperti ini menyebabkan mereka menerima
keluarga kecil dan karna itu dalam persepsi meraka penggunaan kontrasepsi
moderen kurang ermanfaat.

Variable
Agar konsep konsep dapat diteliti secara empiris, mereka harus di opralisasikan
dengan menubahnya menjadi parible menjadi suatu yang mempunyai pareasi
nilai. Caranya adalah dengan memilih dimensi tertentu knsep yang mempunyai
vareasi nilai. Suatu contoh sederhana adalah konsep badan agar tersebut harus
di jadikan pariable dimensi tertentu badan misalnya, tinggi badan, berat badan
dan bentuk badan yang mengandung pareasi nilai. Dari konsep penduduk dapat

diremumuskan variable, jenis kelamin, suku bangsa, umur, dan variable lainnya.
Beberapa variable yang sering di jumpai dalam penelitian adalah jumlah anak,
luas tanah yang dikuasi, status pernikahan, tinggi pendidikan, tingkat kematian
anak, pertumbuhan ekonomi, penggunaan kntrasepsi, dan tempat tinggal.

Dalam penelitian sosial dikenal dengan variable yaitu variable kategorikal
(categirial varible) dan variable berambungan (continuous variable) variable
yang dikategorikan adalah variable yang menjadi variable respnden yang di bagi
dua atau variable beberapa kategori. Variable yang terdiri dari dua kategori
tersebut variable dikotomi sedangkan yang memiliki banyak kategori disebut
variale politomi. Variable dikotomi sering dijumpai dalam penelitian sosial
misalnya elis kelamin (pria/wanita) status pekerjaan (bekerja/tidak bekerja)
status perkawinan (kawin/tidak kawin) dan penggunaankontrasepsi (pakai/tidak
pakai). Beberapa contoh variable politomi adalah jenis pendidikan (tidak sekolah,
SD, SLTP, SLTA, S1,S2, S3) jenis pekerjaan kecil, petani, buruh tani, tukang)ndan
agama (Islam, Katollik, Protesta, Hindu budha, dan konggucu).
Variable yang bersambungan adalah variable yang nilai nilainya
merupakan suatu skala, baik bersipat ordional ataupun rasio. Beberapa contoh
variable bersambungan dalam penelitian sosial adalah umur, jumlah
pendapatan, jumlah pengeluaran, ruamh tingkat, tingkat evektipitas,tingkat

prepelepsi kontkasepsi, tingkat sentuhan masa, dan tingkat kriminalitas.
Dalam analisi seringkali variable bersambungan ini di ubah menjadi
variable kategorikal, agar penelitian dapat menganalisa ketegori seperti tabulasi
silang dan analisa varians. Sebalknya variable kategorikal tidak dapat langsung
diubah menjadi variable bersambung.

Hipotesa
Adalah sarana ilmiah yang penting dan tidak bias ditinggalkan, karna ia
merupakan isntrumen kerja dari teori. Sebagian hasil dedukasi dari teori atau
proposisi,hipotesa lebih statestiksifatnya, sehingga lebih siap diuji secara
empiris. Misalnya kita ingin menerangkan misalnya prilaku agresip lebih
menonjol pada prilaku lingkungan maasyarakat tertentu bila dibandingkan
dengan lingkungan masyrakat lainnya untuk itu kita memerlukan teori agresi
yang memerlukan suatu proposisinya menyatakan bahwa prustasi meningkatkan
tingkat agresip. Pada penelitian, proposisinya harus dijabarkan menjadi hipotesa
yang lebih terinci, misalnya “tingkat agresip lebih tinggi pada kelompok
masyrakat yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dari pada
tingkat pendudukan yang rendah”. Bila dibandingkan dengan proposisi tadi
hipotesa ini lebih oprasionallebih siap diuji secara empiris karena variablenya
dapat diukur.

Suatu hepotesa selalu dibentukan dalam bentuk pernyataan yang
menghubungkan dua variable atau lebih. Hubungan tersebut dapat dirumuskan
secara eksplisit maupun secara plisit. Pada contoh diatas tersebut dicontohkan
dalam hubungan atra dua variable yakni : satu variable terpengaruh tingdakan
agresip; dan dua variable terpengaruh tindakan sosia.
Dalam penelitian social yang seberanya, jarang sekali kita menemukan
phenomena yang dapat diakstasikan sebagai hipotesayang hanya terdiri dari dua
variable. Maslah social selalu merupakan interaksi antar bnayak variable,
sehingga sehingga merupakan suatu hubungan yang multivariate. Karna itulah

penelitian sosiologi, pisikologi, antropoligi, dan ilmu politik banyak digunakan
hipotesa multivariat untik menunjukan hubungan antar fariabel-fariabel
penelitian yangn banyak jumlahnya itu. Untuk menguji teori kestabilan ekonomi
yang diuraikan pada bagian muka, dapat dirumuskan hipotesa penelitian yang
multi fariat sebagai berikut “ bila prsepsi tentang sikap kelompok panutan di
control, suiami istri yang memiliki pekerjaan berpenghasilan tetap, mempunyai
presepsi yang rendah tentang nilai ekonomis anak, dank arena itu cenderung
untuk lebih menerima norma keluarga kecil. Keduanya menyebabkan presepsi
mereka yang tingghi tentang manfaat penggunaan kontrasepsi modern,
sehingga niat serta penggunaan kontrasepsi modern mereka relative lenih tinggi
bila dibandingkan dengan suami istri yang memilikmi pekerjaan penghasilan
tidak tetap”.
Semua hipotesa yang dirumuskan oleh penelitian, baik yang bersifat
rasional maupun deskriptif, disebut hipotesa kerja agar dapat diuji secara
statistic, dip[erluka suatu untuk membandingkan hipotesa tadi. Dalam penelitian
social membandingkan ini biasanya tidak ada karena itu dibuat pembangdingan
secara arbitrer yang berbentuk suatu hipotesa nol yang merupakan formulasi
kebalik hipotesa kerja pada contoh penelitian tentang tindakakan agresif tadi, ho
adalah “tidak terdapat perbedaan tindakan agresif antara masyarakat yang
memilikmi tingkat kepadatan yang lebih tinggi dan masyarakat yang
mememiliki tingkat kepadatan penduduk yang rendah” pada contoh penelitian
tentang kestabilan ekonomi rumah tangga, Ho adalah “ bila presepsi tentang
panutan dikontrol, tidak ada perbedaan signifikat antara pasangan yang memiliki
pekeraan penghasilan tetap dan penghasilan tidak tetap dalam prespsi tentang
nilai anak< keluarga, prespi tentang kontrasepsi modern, dan tentang niat
menggunakan serta prolaku kontrespi modern.
Sebagai penelitian social berpendapat berpotesi tidak diperlakukan suatu
penelitian karna kebebasan peneliti menjadi terganggu. Pendapat ini muncul
karna adanya perhatian bahwa peneliti cendrung mencari bahwa yang dapat
memberika hipotesa, dan hanya menguji hubungan yang sudah jelas. Benar,
karan dengan demikian fungi hipotesa telah ditapsirakan secara salah.

Devinisi oprasional
Konsep social yang sudah diterjemahkan menjadi satuan yang lebih
oprasional yakni, variable dan konstruk biyasanya belum sepenuhnya siap untuk
diukur hal ini demikian karna variable dan konstrak soisal mempunyaai beberapa
devinisi yang dapat diukur secara berbeda. Dengan devinisi social adalah unsur
penelitian yang memberitaukan hanya untuk mengukur memberitaukan bagai
mana caranya mengukur suatu variable. Dengan kata lain devinisi oprasional
adalah semacam petunjuk bagai mana cara mengukur suatu variable . devinisi
oprasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti dengan
mengunakan variable yang sama. Formula defines dapat diambil berbagai
bentuk contoh “tingkat kecerdasan seseorang dilihat oleh skor yang diperoleh
dari tes kecerdasan”

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUAT IMPACT PAVING BERBAHAN LUMPUR LAPINDO DENGAN PEMBERIAN PERLAKUAN PRESSING (Studi Penelitian Lumpur Lapindo)

0 19 2

PENGARUH PERAN PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) (Studi Penelitian pada Puskesmas Kapongan Kec. Kapongan Kab. Situbondo)

6 48 27

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN SBP (Spontaneous Bacterial Peritonitis) Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang

1 50 24

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN (Studi Penelitian pada Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)

4 37 33

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pengembangan Profesi Guru Sains melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013

6 77 175

Tinjauan Hukum Mengenai Rekayasa Foto yang Mengandung Unsur Pencemaran Nama Baik yang Ditampilkan Pada Media Internet Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

0 31 1

Tinjauan atas pembuatan laporan anggaran Bulan Agustus 2003 pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

0 76 64

prosedur Verifikasi Data Perjalanan Dinas Pada Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air

9 64 69

Sistem Informasi Rekapitulasi Absensi dan Perhitungan Tunjangan Kinerja Pegawai Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI berbasis website

0 19 1

MATERI DAN METODE Materi Kandang Penelitian

0 1 8