IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN (Studi Penelitian pada Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)

(1)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN

(Studi Penelitian pada Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun oleh: Abdul Malik NIM: 08230046

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Abdul Malik

NIM : 08230046

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi tentang Pelaksanaan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si) (Dr. Wahyudi, M.Si)

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan


(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Nama : Abdul Malik

NIM : 08230046

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi Penelitian pada Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)

Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)

Pada tanggal: 07-April- 2012 Dihadapan Dewan Penguji

4. Dr. Wahyudi, M.Si ( )

Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(4)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Abdul Malik

NIM : 08230046

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi tentang Pelaksanaan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)

Pembimbing : 1. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si 2. Dr. Wahyudi, M.Si

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan

I II

Tanggal 13-01-2012 Pengajuan Proposal

Tanggal 16-01-2012 ACC Bab I

Tanggal 08-02-2012 Seminar

Tanggal 12-02-2012 Revisi Bab II/III

Tanggal 20-02-2012 ACC Bab II/III

Tanggal 28-02-2012 Bimbingan Bab IV/V

Tanggal 02-03-2012 Revisi Bab IV/V

Tanggal 12-03-2012 ACC Bab IV dan V

Tanggal 26-03-2012 ACC ujian

Malang, 26-03-2012 Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si) (Dr. Wahyudi, M.Si)

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Abdul Malik

NIM : 08230046

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul: “Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi tentang Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)” adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 07-April- 2012 Yang menyatakan


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, ni’mat dan taufiknya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyelesaian penelitian ini memerlukan pencurahan tenaga dan pikiran, oleh sebab itu diharapkan hasilnya akan banyak memberikan konstribusi, manfaat dan informasi baru tentang pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) dalam rangka membangun wawasan berfikir dibidang sosial dan upaya meningkatkan implementasi kebijakan yang lebih baik.

Penelitian yang kami lakukan ini berjudul “Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi tentang Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)”. Secara sadar kami mengakui, bahwa penelitian ini masih terdapat kekurangan terutama karena penelitian sifatnya kasuistik, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak dapat digeneralisasi secara umum. Untuk itu, penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan fokus penelitian ini sangat diperlukan.

Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian ini. Mudah-mudahan amal baiknya diterima disisi Allah SWT sebagai amal shaleh, Amiin. Secara khusus kami sampaikan kepada :

1. Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga kami dapat menyelesaikan perkuliahan sekaligus penulisan skripsi ini.


(7)

2. Ibu Dra. Tri Sulistyaningsih. M.Si, kepada beliau kami sampaikan terima kasih dan rasa simpati saya atas motivasi dan pengorbanannya dalam penyelesaian skripsi ini

3. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, kepada beliau juga kami sampaikan banyak terimakasi atas pengorbanan dan waktu yang diberikan dalam proses bimbingan skripsi

4. Bapak Drs. Jainuri, M.Si, selaku penguji terimakasi atas masukan yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini

5. Bapak Drs. Asep Nurjaman, M.Si. selaku penguji terimakasi atas masukan dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini

6. Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah Malang, tempat dimana kami dapat saling berbagi, berdiskusi bersama.

Akhirnya kami tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya selama perkuliahan ini terutama terhadap kekurangan yang ada dalam penelitian ini. Kami tetap berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat, Amiin.

Malang, 07-April- 2012

Penyusun


(8)

ABSTRAKSI

Abdul Malik, 08230046. Universitas Muhammadiyah Malang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan. “Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi tentang Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan), Pembimbing I: Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si; Pembimbing II: Dr. Wahyudi, M.Si.

Permasalahan kemiskinan di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Pada tahun 2009 tercatat sepuluh desa yang masuk kategori miskin, dan sekarang tinggal sembilan desa yang tersebar di enam kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Geger. Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan No 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2005-2025 pasal 7 menyebutkan bahwa Kabupaten Bangkalan memiliki misi pembangunan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui bidang industri yang berbasis sumber daya alam, perdagangan dan jasa ekonomi guna mencapai kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2011 Kabupaten Bangkalan lebih mengedepankan program-program yang bersinggungan dengan pengentasan kemiskinan. Salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM). Selama ini dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di Kecamatan Geger tidak dapat dipungkiri masih terdapat kendala-kendala baik yang sifatnya teknis maupun non teknis seperti minimnya pengetahuan masyarakat, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil data yang diperoleh (1). Strategi Implementasi Kebijakan dalam Pengentasan Kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger adalah dengan membuat perencanaan partisipatif yang bertujuan untuk memberikan ruang seluas-luasnya kepada warga masyarakat baik laki-laki maupun perempuan terutama rumah tangga miskin untuk terlibat secara aktif dalam penggalian gagasan atau identifikasi kebutuhan dan pengambilan keputusan perencanaan pembangunan. Untuk sosialisasi awal tentang tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan PNPM Mandiri Perdesaan serta untuk menentukan kesepakatan-kesepakatan antar desa dalam melaksanakan PNPM Mandiri


(9)

Perdesaan yang dilakukan di Pendopo Kecamatan (2) Kegiatan ini melibatkan 13 desa dengan rincian laki-laki berjumlah 52 orang, perempuan 26 orang dan RTM berjumlah 49 orang. Selain itu juga diadakan musrembang untuk mendukung berbagai kegiatan pemberdayaan, yang di hadiri oleh Camat, Perwakilan Bappeda Kaupaten Bangkalan, Muspika Kecamatan Geger serta Peserta Musrenbangcam terdiri dari delegasi desa yang terdiri dari Kades, BPD, LPMD dan Tokoh Perempuan, serta Kepala UPT/UPTD/Dinas terkait yang ada dilingkup Kecamatan serta semua Kasi kantor Kecamatan dan Anggota DPRD Kabupaten Bangkalan dari Dapil Geger. (3) Kondisi SDM dalam pelaksanaan PNPM di Kecamatan Geger sangat mendukung, karena yang terlibat dalam program ini rata-rata memiliki tingkat pendidikan tinggi. Seperti dalam merencanakan pembangunan dan pemberdayaan selama ini yang terlibat adalah Camat, Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PjOK), Tim Verifikasi (TV), Unit Pengelola Kegiatan (UPK), Badan Pengawas UPK (BP-UPK), Fasilitator Kecamatan, Pendamping Lokal (PL), Tim Pengamat, Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dan Setrawan Kecamatan. Hal ini juga dapat dukungan dari sikap masyarakat terhadap kegiatan PNPM hal ini bisa dilihat seperti aktifnya masyarakat dalam mengikuti kegiatan usaha ekonomi produktif maun kegiatan simpan pinjam perempuan yang dikuti oleh 364 orang. (4) Hambatan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan adalah kurangnya sosialisasi dan informasi dari Satker Kabupaten (Bapedda dan Bapemmas) dalam rangka pelaksanaan skema integrasi Perencanaan Pembangunan Reguler dengan PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2011 kepada Pelaku di tingkat Kecamatan dan Desa sehingga belum bisa terlaksana secara optimal. Selain itu berbagai program pembangunan maupun pemberdayaan belum bisa terlaksananya pelaksanaan skema integrasi Perencanaan Pembangunan Reguler dengan PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2011 sekaligus rendahnya pemahaman masyarakat terhadap program PNPM Mandiri.

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(10)

ABSTRACT

Abdul Malik, 08230046. Muhammadiyah University of Malang. Faculty of Social and Political Sciences, Department of Administration. "Implementation of Government Policy in Poverty Reduction (Study on the Implementation of Mandiri National Community Empowerment Program (PNPM) in District Geger Bangkalan)" Supervisor I: Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si; Supervisor II: Dr. Wahyudi, M.Si.

The problems of poverty in Sub Geger Bangkalan complex enough to require intervention of all the parties together and coordinated. However, the handling has been a tendency of partial and unsustainable. PNPM Mandiri reformulated through the mechanism of poverty reduction efforts involving the community, ranging from the planning, implementation, to monitoring and evaluation. In 2009 recorded ten villagers who entered the category of poor, and now there were nine villages in six districts, one of which is sub Geger. Referring to the Local Regulation Bangkalan No 12 of 2010 on Long-Term Regional Development Plan of 2005-2025 Bangkalan Article 7 states that Bangkalan mission is to achieve economic growth building a just and sustainable. In an effort to encourage economic growth through industry-based natural resources, trade and services in order to achieve economic well-being of society. Bangkalan in 2011 to put forward programs that intersect with poverty alleviation. One is the Mandiri National Community Empowerment Program (PNPM). So far in the implementation of PNPM Mandiri in District Geger can not be denied there were still obstacles both technical and non technical nature as the lack of public knowledge, and lack of community participation in these activities.

The research was conducted using a qualitative approach with descriptive methods. Techniques of data collection is done through: observation and interviews, and documentation. After examination validity, data were analyzed by way of presenting the data at once analyzed and inferences.

From the data obtained (1). Policy Implementation Strategies in Poverty Alleviation through Mandiri National Community Empowerment Program (PNPM) in the District Geger is to make participatory planning which aims to provide a space as wide as possible to the citizens, both men and women, especially poor households to be actively involved in the excavation ideas or identifying needs and planning decisions. For early socialization about the objectives, principles, policies, procedures and other matters related to PNPM Mandiri Rural Areas and to specify the agreements between villages in carrying out the PNPM Mandiri Rural Hall conducted in District. (2) This activity involves 13 villages, with details of men numbered 52 men, women and the RTM totaled 26 people 49 people. It also held discussion of development plans to support the various activities of empowerment, which was attended by the Head, Representative Bappeda regency of Bangkalan, Muspika District Geger and discussion of development plans sub-district Participants consisted of delegates from the village of village heads, BPD, LPMD and Women Leaders and Head of


(11)

Unit / UPTD / related agencies are in scope section head district and all district offices and Members of parliament from Geger Bangkalan. (3) Conditions of HR in the implementation of PNPM in District Geger very supportive, because it is involved in these programs on average have higher education levels. As in the planning of development and empowerment has been involved is the Head, Responsible for Operational Activities (PjOK), Verification Team (TV), Activity Management Unit (UPK), Agency for UPK (BP-UPK), District Facilitator, Local Assistance (PL ), Tim Observer, Inter-Village Cooperation Agency (BKAD) and Setrawan District. It can also be the support of public attitudes toward PNPM activities this can be seen as active in the community take part in productive economic activities of savings and loans maun women followed by 364 people. (4) Barriers to Local Government in the implementation of poverty alleviation through PNPM in District Geger Bangkalan is the lack of socialization and information from the District PIU (Bapedda and Bapemmas) integration scheme for the implementation of the Regular Planning Rural PNPM Mandiri in 2011 to the actors at district level and villages that can not be implemented optimally. Besides a variety of program development and implementation of empowerment can not be integrated implementation of the scheme with the Regular Planning Rural PNPM Mandiri in 2011 as well as poor people's understanding of PNPM Mandiri program.

approve,

Supervisor I Supervisor II


(12)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Konseptual ... 8

F. Definisi Operasional ... 10

G. Metode Penelitian ... 11

1. Jenis Penelitian ... 11

2. Lokasi Penelitian ... 12

3. Subyek Penelitian ... 12

4. Jenis Data ... 13

5. Metode Pengumpulan Data ... 13

6. Teknik Analisa Data ... 14

BAB II KAJIAN TEORI A. Implementasi Kebijakan Publik.. ... 17

1. Pengertian Kebijakan Publik ... 17

2. Implementasi kebijakan publik ... 20

3. Analisis Kebijakan Publik ... 21


(13)

B. Pengentasan Kemiskinan ... 26

C. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ... 28

1. Definisi PNPM Mandiri ... 28

2. Pendekatan Program PNPM-MANDIRI ... 30

3. Komponen Program dalam PNPM-MANDIRI ... 30

4. Ruang Lingkup Program PNPM-MANDIRI ... 32

5. Pendekatan Pemberdayaan yang dilakukan oleh PNPM Mandiri ... 32

6. Pengelolaan Program ... 34

7. Pelaksanaan Kegiatan ... 38

8. Pengendalian ... 41

9. Pengelolaan Pengaduan Masyarakat ... 42

10. Evaluasi ... 43

11. Pelaporan ... 43

12. Sosialisasi ... 43

D. Studi Kasus tentang Penanggulangan Kemiskinan ... 45

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Kabupaten Bangklan ... 48

1. Kondisi Geografis ... 48

2. Demografi ... 49

3. Perekonomian Kabupaten Bangkalan ... 51

4. Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Bangkalan 2008–2013 ... 53

5. Pariwisata ... 54

B. Kecamatan Geger ... 56

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Strategi Implementasi Kebijakan dalam Pengentasan Kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) ... 58

1. Komunikasi dalam pelaksanaan program PNPM ... 59

2. Sumber Daya Manusia untuk mendukung pelaksanaan PNPM ... 64

3. Sikap masyarakat terhadap kegiatan PNPM ... 68


(14)

B. Hambatan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan ... 79 1. Pengetahuan masyarakat tentang PNPM Mandiri ... 79 2. Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan

berkaitan dengan PNPM Mandiri ... 83 3. Monitoring program PNPM Mandiri oleh pengurus... 86

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ... 91 B. Saran ... 92


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Aziz, Rr. Suhartini, A. Halim. 2005. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Paradigma Aksi Metodologi. Penerbit : Pustaka Pesantren LKIS Yogyakarta

Basri Faisal. 1995. Perekonomin Indonesia menjelang abad XXI. Distorsi peluang dan kendala. Erlangga Jakarta

Eddy Prayitno,2007. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Universitas Sriwijaya (UNSRI)

Faisal, Sanapiah. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif, Hakekat Beserta Karakteristik dan Variasi. Malang : Universitas Negeri Malang Ginandjar Kartasasmita. 1996. Pembangunan untuk rakyat, pertumbuhan dan

pemerataan. Jakarta Pustaka Cedesindo

Irfan, Islamy M,. 2004. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Edisi 2, Cetakan 13. Bumi Aksara. Jakarta

Kunarjo, 1992. Perencanaan dan pembiayaan pembangunan. UI Press Jakarta Lexey, Moleong. 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja

Rosdakaria

Mefi Hermawanti dan Hesti Rinandari, 2003. Penguatan dan Pengembangan Modal Sosial Masyarakat Adat. Institute For Research And

Empowerment (IRE). Yogyakarta

Pupu Saeful Rahmat, 2008. Memupuk Institusi Lokal dan Modal Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat. Prodi Pendidikan Ekonomi-AP FKIP Universitas Kuningan

Sholichin Abdul, Wahab S. 2005. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi 2, cetakan 5. Bumi Aksara. Jakarta.

Sugik, 2009. Efektivitas Komunikasi Dalam Pemberdayaan Kelompok Mandiri Dalam Menata Lingkungan. Diakses, Rabu, 21 Januari 2009

Suparlan, Parsudi, 1984. Masalah Lapangan kerja Bagi Penduduk Berpenghasilan Rendah. PLPIIS, FIS UI Jakarta

Soetrisno, 2001. Pemberdayaan Masyarakat dan Upaya Pembebasan Kemiskinan. Philosophy Press, Yogyakarta

Tim Jatim, Belajar Bersama Menanggulangi Kemiskinan. KMW Propinsi Jawa Timur


(16)

Tim Pengendali PNPM Mandiri, 2007/2008.Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)

Tim Penyusun Pedoman Umum PNPM-Mandiri, 2007. Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)

Tri Poetranto, 2002/2003, Pengembangan Strategi Pertahanan Untuk

Penanggulangan Kemungkinan Disintegrasi Bangsa dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Nasional, http://buletinlitbang.dephan.go.id UU Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 2 tentang Pemerintah daerah

Profil Kabupaten Bangkalan BPS Kabupaten Bangkalan 2009

Kabupaten Bangkalan dalam angkah 2009

Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan No 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2005-2025 http://www2.rri.co.id/index.php/component/content/article/44-index-berita-terbaru/1291-sembilan-desa-di-bangkalan-masih-miskin


(17)

BAHAN PENELITIAN Nama:

Pekerjaan: Tgl Wawancara:

1. Menurut bapak/ibu bagaimana tingkat kemiskinan di Kecamatan Geger? 2. Menurut bapak/ibu model pengentasan kemiskinan di Kecamatan Geger

yang baik itu seperti apa?

3. Sejak kapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger dilakukan?

4. Bagaimana jalinan komunikasi dalam pelaksanaan program PNPM di Kecamatan Geger?

5. Bagaimana kondisi dukungan Sumber Daya Manusia untuk mendukung pelaksanaan PNPM di Kecamatan Geger?

6. Bagaimana selama ini sikap masyarakat terhadap kegiatan PNPM?

7. Bagaimana struktur kepengurusan PNPM dalam pengentasan kemiskinan di Kecamatan Geger?

8. Apa saja yang menjadi hambatan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan ?

9. Bagaimana kondisi Pengetahuan masyarakat tentang PNPM Mandiri?

10 Sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan berkaitan dengan PNPM Mandiri di Kecamatan Geger?

11 Bagaimana tindakan monitoring program PNPM Mandiri oleh pengurus di Kecamatan Geger?

Informan:

1. Kepala/Sekretaris Kecamatan Geger 2. Kepala/Sekretaris desa,

3. Seksi Perekonomian dan Pembangunan di Kecamatan Geger 4. Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat di Kecamatan Geger

5. LSM (PKK, Karang Taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) 6. Pengurus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

7. Masyarakat/Tokoh-tokoh masyarakat. 8. LPMK


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Program penanggulangan kemiskinan di Indonesia mendapat kritik dari berbagai pihak dan memerlukan evaluasi terhadap perbaikan program. Kritik tersebut mulai dari perencanaan program yang bersifat top down, program yang tidak tepat sasaran, pelaksanaan program yang asal-asalan maupun pilihan model program yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat miskin itu sendiri serta besarnya biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diharapkan. Berbagai upaya pemerintah tersebut sacara relatif sudah dapat menurunkan jumlah penduduk miskin, tetapi penurunan angka kemiskinan ternyata masih sangat rentan terhadap kondisi perkembangan ekonomi makro.

Seperti halnya di Kabupaten Bangkalan yang masih belum mampu terbebas dari predikat Kabupaten Miskin. Tercatat masih terdapat sembilan desa yang tersebar di enam dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten setempat guna menghapus predikat desa miskin yang terus melekat di Kabupaten Bangkalan. Pada tahun 2009 tercatat sepuluh desa yang masuk kategori miskin, dan sekarang tinggal sembilan desa yang tersebar di enam kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Geger.1

1

Miftahol Umar-Tiurma, 9 Desa di Kabupaten Bangkalan Masih Miskin

http://www2.rri.co.id/index.php/component/content/article/44-index-berita-terbaru/1291-sembilan-desa-di-bangkalan-masih-miskin. Diakses 07 February 2011


(19)

2

Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan No 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2005-2025 pasal 7 menyebutkan bahwa Kabupaten Bangkalan memiliki misi pembangunan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui bidang industri yang berbasis sumber daya alam, perdagangan dan jasa ekonomi guna mencapai kesejahteraan masyarakat.2

Pada tahun 2011 Kabupaten Bangkalan lebih mengedepankan program-program yang bersinggungan dengan pengentasan kemiskinan. Salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM). PNPM Madiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.3

Karena selama ini dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan tidak dapat dipungkiri masih terdapat kendala-kendala baik yang sifatnya teknis maupun non teknis seperti minimnya pengetahuan masyarakat, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut. Oleh karena itu, PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan pemerintah

2

Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan No 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2005-2025

3


(20)

3

daerah. Pelaksanaan PNPM Mandiri juga akan diprioritaskan pada desa-desa tertinggal. Dengan pengintegrasian berbagai program pemberdayaan masyarakat ke dalam kerangka kebijakan PNPM Mandiri, cakupan pembangunan diharapkan dapat diperluas hingga ke daerah-daerah miskin dan terisolir.

Permasalahan kemiskinan di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Karena selama ini, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kecamatan Geger belum maksimal dalam implementasi pengentasan kemiskinan. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan. Pendekatan rasional dalam mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan program adalah pembangunan yang berbasis masyarakat dengan :4

a. Kecamatan sebagai lokus program untuk mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program.

b. Memposisikan masyarakat sebagai penentu/pengambil kebijakan dan pelaku utama pembangunan pada tingkat lokal.

c. Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses pembangunan partisipatif.

4

Tim Pengendali PNPM Mandiri Jakarta.


(21)

4

d. Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik sosial, budaya dan geografis.

e. Melalui proses pemberdayaan yang terdiri dari atas pembelajaran, kemandirian dan keberlanjutan.

Pelaksanaan PNPM di Kecamatan Geger diprioritaskan pada desa-desa tertinggal yang cenderung kemiskinan tidak bisa ditangani dengan baik. Alasan kondisi kemiskinan tersebut membuat kekawatiran tersendiri bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan, sehingga PNPM Mandiri dilakukan secara swakelola berdasarkan prinsip otonomi dan difasilitasi oleh perangkat pemerintahan yang dibantu oleh fasilitator atau konsultan.

PNPM mandiri yang dilaksanakan di Kecamatan Geger terdapat dua jenis program yaitu program fisik dan pemberian dana bergulir. Pada tahun 2010 dilaksanakan 2 tahap pelaksanaan yaitu tahap fisik berupa pembangunan fasilitas/sarana prasana umum yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat banyak. Perencanaan yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur penanganan PNPM Mandiri dimana dalam perencanaannya telah melalui beberapa tahap perencanaan yaitu penjaringan aspirasi, musyawarah melalui rembug warga dan persetujuan proposal yang diajukan oleh tiap desa di Kecamatan Geger.

Secara teori, kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana sesorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok. Kemiskinan sering dihubungkan dengan keterbelakangan dan ketertinggalan, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan secara umum yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung nampak pengaruhnya terhadap kondisi masyarakat miskin.


(22)

5

Berdasarkan kompleksitas dan keragaman dari dimensi-dimensi kemiskinan, maka penyebab kemiskinan disuatu daerah dengan daerah lainnya bisa sangat berbeda, sehingga dalam upaya mengetahui akar-akar terjadinya kemiskinan, harus dilihat menurut karakteristik masing-masing.5

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian serupa juga dilakukan oleh Wahyudi, (2010) tentang Peran Badan Keswadayaan Masyarakat dalam Pelaksanaan Program PNPM Mandiri (Studi pada Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang). Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa peran Badan Keswadayaan Masyarakat dalam pelaksanaan Program PNPM Mandiri di Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dilaksanakan dua jenis program yaitu program fisik dan pemberian dana bergulir. dimana dalam perencanaannya telah melalui beberapa tahap perencanaan yaitu penjaringan aspirasi, musyawarah pengembangan kelurahan di kelurahan Mojolangu melalui rembug warga dan persetujuan proposal yang diajukan oleh tiap RW dengan memperhatikan kondisi yang betul-betul mendesak untuk dibantu dengan jalan evaluasi pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.6

Peneliti lainnya adalah Tino Ratno Timur, (2011) tentang partisipasi masyarakat dalam program PNPM Mandiri di Pedesaan (Studi Kasus di Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri). Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa partisipasi masyarakat desa terhadap program PNPM Mandiri di Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri sangat

5

Suparlan, Parsudi, 1984. Masalah Lapangan kerja Bagi Penduduk Berpenghasilan Rendah. PLPIIS, FIS UI Jakarta. Hlm; 12

6

Wahyudi, 2010. Peran Badan Keswadayaan Masyarakat dalam Pelaksanaan Program PNPM Mandiri (Studi pada Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang). Skripsi tidak dipublikasikan


(23)

6

antusias & aktif. Hal ini terbukti dengan tersusunnya kepengurusan BKM Makmur Sentosa sebagai wadah yang menangani pelaksanaan PNPM di desa Branggahan. Tersusunnya Program Penanggulangan Kemiskinan sebagai alat/arah & tujuan daripada PNPM Mandiri. Terealisirnya program penanggulangan kemiskinan baik bidang sosial, ekonomi & kegiatan fisik sebagai realisasi program PNPM di Desa Branggahan. Dalam pelaksanaannya dilakukan melalui rembuk warga dan perlu ada peningkatan sosialisasi mengenai PNPM Mandiri ini.7

Hasbullah Fajariyadi, (2010) tentang modal sosial dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan (Studi tentang Implementasi PNPM Mandiri di Kelurahan Dalpenang Kota Sampang Madura). Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa bentuk modal sosial di Kelurahan Dalpenang adalah semangat gotong royong dan pola perkorbanan menghibahkan apa yang di miliki, Ada toleransi yang sangat tinggi dari masyarakat miskin dan sekitarnya. Selama ini modal sosial di Kelurahan Dalpenang terlihat pada sumbangan tenaga pikiran, jaringan antara petugas, kerjasama, toleransi, dan bekerjasama untuk mewujudkan apa yang diharapkan masyarakat Dalpenang, khususnya masalah pemberdayaan masyarakat. Selain itu bentuk modal sosial pada masyarakat Dalpenang adalah berkerja sama dari bantuan langsung masyarakat (BLM) yang banyak menarik partisipasi mereka di dalam program tersebut, yang kemudian diberikan

7

Tino Ratno Timur, 2011. partisipasi masyarakat dalam program PNPM Mandiri di Pedesaan (Studi Kasus di Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri). Skripsi tidak dipublikasikan


(24)

7

pengarahan terhadap masyarakat agar bisa bermafaat bagi masyarakat miskin, dan dibentuknya adalah pembangunan fisik dan program simpan pinjam.8

Dari berbagai penelitian yang dilakukan mengenai PNPM Mandiri, maka dapat disimpulkan, bahwa PNPM Mandiri lebih fokus pada program pembangunan infrastruktur dan pemberian dana bergulir kepada masyarakat sebagai bentuk program penanggulangan kemiskinan baik bidang sosial, ekonomi & kegiatan fisik sebagai realisasi program PNPM Mandiri. Namun dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri tidak lepas dari berbagai kendala, baik SDM maupun pelaksanaan pembangunan sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Oleh karena itu ada persoalan penting yang membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai PNPM Mandiri dalam pengentasan kemiskinan.

Begitu pentingnya masalah pengentasan kemiskinan melalui PNPM ini, sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan.

B.Rumusan Maslah

1. Bagaimanakah implementasi kebijakan dalam pengentasan kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan?

2. Hambatan apakah yang ditemui Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan?

8

Hasbullah Fajariyadi, 2010. modal sosial dalam pelaksanaan program penanggulangan

kemiskinan (Studi tentang Implementasi PNPM Mandiri di Kelurahan Dalpenang Kota Sampang Madura). Skripsi tidak dipublikasikan


(25)

8

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui implementasi kebijakan dalam pengentasan kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan.

2. Untuk mengetahui faktor penghambat Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan Geger.

D.Manfaat Penelitian

1. Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat menambah referensi dalam bentuk informasi dan pengetahuan, terutama bagi mereka yang tertarik terhadap permasalahan program pengentasa kemiskinan sebagai upaya peningkatan ilmu pemerintahan.

2. Secara Praktis

Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan kontribusi bagi Kecamatan Geger tentang langkah-langkah strategis dalam mengimplementasikan program PNPM Mandiri yang lebih baik.

E.Definisi Konseptual

1. Implementasi Kebijakan sebagai “suatu tindakan yang dilakukan baik oleh individu atau kelompok, baik swasta maupun pemerintah yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam kebijakan”.9 Jadi implementasi merupakan proses memahami yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan yakni berupa

9

Sholichin Abdul, Wahab S. 2005. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi 2, cetakan 5. Bumi Aksara. Jakarta. Hlm: 2


(26)

9

kejadian atau kegiatan yang timbul sesudah disahkannya aturan tersebut, baik dalam usaha pengadministrasian maupun untuk menimbulkan dampak atau akibat nyata pada masyarakat. Van Meter dan Horn (1975) merumuskan bahwa proses implementasi kebijakan adalah sebagai “suatu tindakan yang dilakukan baik oleh individu atau kelompok, baik swasta maupun pemerintah yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam kebijakan”.10

2. Peran Pemerintah Daerah sebagai pembuat rekomendasi-rekomendasi kebijakan atas rangkaian kegiatan atau tindakan di daerah yang teratur yang memegang fungsi tertentu, sehingga dapat memiliki manfaat utama atau fungsi yang penting dalam pelaksanaan kebijakan, khususnya mengenai pelaksanaan kebijakan PNPM Mandiri. Pemerintah Daerah memiliki hak dan kewajiban tugas dan fungsi yang harus dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.11

3. Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu standart tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan secara umum yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan. Berdasar perhitungan tahun 2010, standar kemiskinan adalah sebesar Rp 211.000 yang digunakan untuk pemenuhan makanan sebesar Rp155.615/ bulan dan non makanan Rp 56.000/ bulan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung nampak

10

Ibid

11


(27)

10

pengaruhnya terhadap tingkat kesehatan, kehidupan moral, rasa harga diri dan pengangguran dari masyarakat miskin.12

4. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri adalah program penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan.13

F.Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengetahui suatu variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat melalui indikasi dengan indikator yang ada. Terkait dalam hal ini maka indikator implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengentasan kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan melalui beberapa tahapan:

1. Strategi implementasi kebijakan dalam pengentasan kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan, meliputi:

a. Komunikasi dalam pelaksanaan program PNPM

b. Sumber Daya Manusia untuk mendukung pelaksanaan PNPM

12

Suparlan, Parsudi, 1984. Masalah Lapangan kerja Bagi Penduduk Berpenghasilan Rendah. PLPIIS, FIS UI Jakarta. Hlm; 12

13

Tim Pengendali PNPM Mandiri Jakarta.


(28)

11

c. Sikap masyarakat terhadap kegiatan PNPM d. Struktur kepengurusan PNPM

2. Hambatan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan, meliputi:

a.Pengetahuan masyarakat tentang PNPM Mandiri

b.Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan berkaitan dengan PNPM Mandiri

c. Monitoring program PNPM Mandiri oleh pengurus

G. Metode Penelitian

Metode secara umum berisi cara atau langkah-langkah praktis yang ditempuh oleh peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian itu sendiri. Pada bagian ini dipaparkan jenis penelitian, lokasi penelitian subyek penelitian sumber data teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang berusaha memberikan gambaran sekaligus menerangkan fenomena-fenomena yang ada sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dari keadaan yang ada di masyarakat pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.

Berkaitan dengan judul penelitian, yang termasuk dalam gejala-gejala sosial yang ada bersifat deskriptif, maka penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengentasan


(29)

12

kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan.

2) Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan. Pemilihan lokasi objek penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa di Kecamatan Geger masih belum mampu terbebas dari predikat Kabupaten Miskin. Tercatat masih terdapat sembilan desa yang tersebar di enam dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan dan salah satunya adalah Kecamatan Geger.

3) Subjek Penelitian

Subjek merupakan sumber data dalam suatu penelitian. Dalam hal ini yang menjadi sumber data adalah pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan yaitu:

1. Kepala/Sekretaris Kecamatan Geger 2. Kepala/Sekretaris desa,

3. Seksi Perekonomian dan Pembangunan di Kecamatan Geger 4. Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat di Kecamatan Geger 5. LSM (PKK, Karang Taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Desa)

6. Pengurus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri 7. Masyarakat/Tokoh-tokoh masyarakat.


(30)

13

4) Jenis Data

a. Data Primer

Sumber data Primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari narasumber penelitian. Dalam hal ini sumber datanya adalah orang-orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data atau informan yang dapat memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan sebagai data penelitian untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Dalam memperoleh data primer, penulis sengaja menentukan orang-orang yang memberikan informasi dan dengan pertimbangan narasumber yang dipilih tersebut berkualitas dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Data primer juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan data sekunder. b. Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku, Buletin-buletin, data dari dokumen, informasi lain, serta laporan yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini.

5) Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Interview (wawancara)

Metode interview (wawancara) adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan mengandalkan hubungan secara lisan atau tanya jawab yang tidak beraturan. Interview dalam mengumpulkan data ini bertujuan untuk mengumpulkan keterangan yang dikumpulkan melalui sumber data yang tersedia, yang dapat diartikan tanyajawab lisan antara dua orang atau lebih seeara langsung, Dalam, kaitannya dengan teknik wawancara adalah


(31)

14

percakapan secara maksud tertentu antara dua orang atau lebih yaitu pewawancara mengajukan pertanyaan yang diwawancarai akan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut secara detail menurutnya. Jenis wawancara yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur dengan menggunakan instrumen wawancara. b. Teknik Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengunakan kegiatan pengamatan, tanya jawab/wawancara dan pencatatan secara sistematis yang langsung terhadap gejala-gejala dan peristiwa yang di teliti. Data yang diperoleh adalah dari metode observasi data tentang fasilitas-fasilitas dan dokumentasi tentang pelaksanaan terkait dengan PNPM Mandiri.

c. Teknik Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data melalui arsip, buku-buku, buletin, pendapat/delik, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diambil. Data yang di dapat dari hasil penelitian melalui dokumen ini adalah data pelengkap dan cara pencatatan dan pengutipan dan dokumen-dokumen, arsip, buletin dan sumber-sumber lainnya untuk melengkapi data yang diperoleh langsung dari responden.

6) Teknik Analisis Data

Dalam rangka mencapai hasil penelitian, digunakan pendekatan analisis kualitatif. Analisis data merupakan tahap yang sangat menentukan dalam keseluruhan proses penelitian. Analisis data menyangkut kekuatan analisis dan kemampuan mendeskripsikan situasi dan konsepsi yang merupakan bagian dari


(32)

15

penelitian. Dengan melakukan analisa data dapat memberikan ati dari makna yang berguna dalam memecahkan permasalahan.14

Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, pengorganisasian ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema yang dirumuskan. Data yang terkumpul terdiri dari catatan lapangan, interview, gambar, foto dan dokumen berupa laporan, biografi, artikel, kemudian direduksi dan diolah untuk memperoleh kesimpulan informasi tersebut. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang kemudian dilakukan reduksi data (menformulasikan teori ke dalam seperangkat konsep) yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini data dianalisis secara normatif melalui studi literatur dan hasil analisis bersifat kualitatif dalam bentuk deskripsi. 15

Proses analisis dilakukan sejak proses pencarian data dimulai sampai akhirnya dirasa telah cukup pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif, dimana peneliti mencari dan menganalisa data tanpa harus menunggu sampai seluruh data terkumpul. Jadi proses analisa data dilakukan sejak mengumpulkan data maupun setelah selesai mengumpulkan data yang diperoleh dengan analisa deskriptif kualitatif. Di samping itu, untuk menambah bobot validitas dan otentisitas sumber data, peneliti akan menggunakan strategi internal, yakni; (a) melakukan kritik ekstern untuk menentukan otentisitas sumber data, (2) melakukan kritik intern untuk menentukan kredibilitas informasi yang dikemukakan oleh sumber tersebut.

14

Lexey, Moleong. 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm: 15

15


(33)

16

Sebelum analisis data dilakukan, maka data yang sedang dan telah dikumpulkan terlebih dahulu disajikan dalam bentuk seperti yang disarankan Lincoln dan Guba. yaitu data dalam penelitian kualitatif disajikan dalam bahasa yang tidak formal, dalam susunan kalimat sehari-hari dan pilihan kata atau konsep asli responden, cukup rinci serta tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti. Selanjutnya, proses analisis data baik ketika mengumpulkan data maupun setelah selesai pengumpulan dimulai dengan16:

1. Data yang telah terkumpul dari berbagai sumber melalui observasi, wawancara, studi dokumen dan sebagainya, dibaca dan ditelaah dengan seksama untuk dijadikan acuhan berfikir serta mencari solusi yang tepat, dan penelitian lebih lanjut diharapkan menghasilkan hasil data yang valid. 2. Data yang telah terkumpul, direduksi sehingga tersusun secara sistematis,

akan lebih nampak pokok-pokok terpenting menjadi fokus penelitian, guna memberikan gambaran yang lebih tajam terhadap fenomena yang diteliti. 3. Data yang direduksi, di susun dalam satuan-satuan yang berfungsi untuk

menentukan atau mendefinisikan kategori dari satuan yang telah dikategorikan akan diberikan kode-kode tertentu untuk memudahkan pengendalian data dan penggunaannya setiap saat, sehingga penggalian data dapat dijadikan pijakan untuk mempermuda penelitian.

16

Faisal, Sanapiah. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif, Hakekat Beserta Karakteristik dan Variasi. Malang : Universitas Negeri Malang. Hlm;31


(1)

c. Sikap masyarakat terhadap kegiatan PNPM

d. Struktur kepengurusan PNPM

2. Hambatan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan

melalui PNPM di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan, meliputi:

a.Pengetahuan masyarakat tentang PNPM Mandiri

b.Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan berkaitan dengan PNPM Mandiri

c. Monitoring program PNPM Mandiri oleh pengurus

G. Metode Penelitian

Metode secara umum berisi cara atau langkah-langkah praktis yang ditempuh oleh peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian itu sendiri. Pada bagian ini dipaparkan jenis penelitian, lokasi penelitian subyek penelitian sumber data teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang berusaha memberikan gambaran sekaligus menerangkan fenomena-fenomena yang ada sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dari keadaan yang ada di masyarakat pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.

Berkaitan dengan judul penelitian, yang termasuk dalam gejala-gejala sosial yang ada bersifat deskriptif, maka penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengentasan


(2)

kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan.

2) Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan. Pemilihan lokasi objek penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa di Kecamatan Geger masih belum mampu terbebas dari predikat Kabupaten Miskin. Tercatat masih terdapat sembilan desa yang tersebar di enam dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan dan salah satunya adalah Kecamatan Geger. 3) Subjek Penelitian

Subjek merupakan sumber data dalam suatu penelitian. Dalam hal ini yang menjadi sumber data adalah pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan yaitu:

1. Kepala/Sekretaris Kecamatan Geger

2. Kepala/Sekretaris desa,

3. Seksi Perekonomian dan Pembangunan di Kecamatan Geger

4. Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat di Kecamatan Geger

5. LSM (PKK, Karang Taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Desa)

6. Pengurus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

7. Masyarakat/Tokoh-tokoh masyarakat.


(3)

4) Jenis Data a. Data Primer

Sumber data Primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari narasumber penelitian. Dalam hal ini sumber datanya adalah orang-orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data atau informan yang dapat memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan sebagai data penelitian untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Dalam memperoleh data primer, penulis sengaja menentukan orang-orang yang memberikan informasi dan dengan pertimbangan narasumber yang dipilih tersebut berkualitas dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Data primer juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan data sekunder. b. Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku, Buletin-buletin, data dari dokumen, informasi lain, serta laporan yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini.

5) Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Interview (wawancara)

Metode interview (wawancara) adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan mengandalkan hubungan secara lisan atau tanya jawab yang tidak beraturan. Interview dalam mengumpulkan data ini bertujuan untuk mengumpulkan keterangan yang dikumpulkan melalui sumber data yang tersedia, yang dapat diartikan tanyajawab lisan antara dua orang atau lebih


(4)

percakapan secara maksud tertentu antara dua orang atau lebih yaitu pewawancara mengajukan pertanyaan yang diwawancarai akan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut secara detail menurutnya. Jenis wawancara yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur dengan menggunakan instrumen wawancara. b. Teknik Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengunakan kegiatan pengamatan, tanya jawab/wawancara dan pencatatan secara sistematis yang langsung terhadap gejala-gejala dan peristiwa yang di teliti. Data yang diperoleh adalah dari metode observasi data tentang fasilitas-fasilitas dan dokumentasi tentang pelaksanaan terkait dengan PNPM Mandiri.

c. Teknik Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data melalui arsip, buku-buku, buletin, pendapat/delik, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diambil. Data yang di dapat dari hasil penelitian melalui dokumen ini adalah data pelengkap dan cara pencatatan dan pengutipan dan dokumen-dokumen, arsip, buletin dan sumber-sumber lainnya untuk melengkapi data yang diperoleh langsung dari responden.

6) Teknik Analisis Data

Dalam rangka mencapai hasil penelitian, digunakan pendekatan analisis kualitatif. Analisis data merupakan tahap yang sangat menentukan dalam keseluruhan proses penelitian. Analisis data menyangkut kekuatan analisis dan kemampuan mendeskripsikan situasi dan konsepsi yang merupakan bagian dari


(5)

penelitian. Dengan melakukan analisa data dapat memberikan ati dari makna yang

berguna dalam memecahkan permasalahan.14

Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, pengorganisasian ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema yang dirumuskan. Data yang terkumpul terdiri dari catatan lapangan, interview, gambar, foto dan dokumen berupa laporan, biografi, artikel, kemudian direduksi dan diolah untuk memperoleh kesimpulan informasi tersebut. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang kemudian dilakukan reduksi data (menformulasikan teori ke dalam seperangkat konsep) yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini data dianalisis secara normatif melalui

studi literatur dan hasil analisis bersifat kualitatif dalam bentuk deskripsi. 15

Proses analisis dilakukan sejak proses pencarian data dimulai sampai akhirnya dirasa telah cukup pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif, dimana peneliti mencari dan menganalisa data tanpa harus menunggu sampai seluruh data terkumpul. Jadi proses analisa data dilakukan sejak mengumpulkan data maupun setelah selesai mengumpulkan data yang diperoleh dengan analisa deskriptif kualitatif. Di samping itu, untuk menambah bobot validitas dan otentisitas sumber data, peneliti akan menggunakan strategi internal, yakni; (a) melakukan kritik ekstern untuk menentukan otentisitas sumber data, (2) melakukan kritik intern untuk menentukan kredibilitas informasi yang dikemukakan oleh sumber tersebut.


(6)

Sebelum analisis data dilakukan, maka data yang sedang dan telah dikumpulkan terlebih dahulu disajikan dalam bentuk seperti yang disarankan Lincoln dan Guba. yaitu data dalam penelitian kualitatif disajikan dalam bahasa yang tidak formal, dalam susunan kalimat sehari-hari dan pilihan kata atau konsep asli responden, cukup rinci serta tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti. Selanjutnya, proses analisis data baik ketika mengumpulkan data maupun setelah

selesai pengumpulan dimulai dengan16:

1. Data yang telah terkumpul dari berbagai sumber melalui observasi,

wawancara, studi dokumen dan sebagainya, dibaca dan ditelaah dengan seksama untuk dijadikan acuhan berfikir serta mencari solusi yang tepat, dan penelitian lebih lanjut diharapkan menghasilkan hasil data yang valid.

2. Data yang telah terkumpul, direduksi sehingga tersusun secara sistematis,

akan lebih nampak pokok-pokok terpenting menjadi fokus penelitian, guna memberikan gambaran yang lebih tajam terhadap fenomena yang diteliti.

3. Data yang direduksi, di susun dalam satuan-satuan yang berfungsi untuk

menentukan atau mendefinisikan kategori dari satuan yang telah dikategorikan akan diberikan kode-kode tertentu untuk memudahkan pengendalian data dan penggunaannya setiap saat, sehingga penggalian data dapat dijadikan pijakan untuk mempermuda penelitian.

16

Faisal, Sanapiah. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif, Hakekat Beserta Karakteristik dan Variasi. Malang : Universitas Negeri Malang. Hlm;31


Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Analisis Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Kecamatan Terhadap pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Deli Serdang

2 51 121

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76