MAKALAH KONSEP DAN JENIS MEDIA PEMBELAJA

MAKALAH

KONSEP DAN JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA

OLEH

NAMA KELOMPOK :
1. DESI ARIYANI (1201037)
2. YOLLA KHARISMA DESRIZON (1205273)
3. YELCI ELVI HANDANI (1205274)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan
terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun
pendidikan. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, karena hasil dari proses
pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang.
Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui pendidikan yang sedang kita lakukan

sekarang, artinya bahwa pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan
dan kebutuhan di masa yang akan datang.
Sekarang ini kita hidup dalam era informasi yang ditandai dengan perkembangan
IPTEK dimana tersedianya informasi yang semakin banyak dan bervariasi, tersebarnya
informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai
bentuk dalam waktu yang cepat. Karena semua usaha pengumpulan, engolahan,
penyimpanan, dan penyajian informasi senantiasa menggunakan media, maka era ini
dapat pula disebut lingkungan bermedia.
Agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK perlu penyesuaianpenyesuaian dengan perkembangan teknologi tersebut yang sangat erat kaitannya dengan
dunia pendidikan. Salah satu bukti dari perkembangan IPTEK tersebut adalah
perkembangan pada media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon
guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara
baik.
Perkembangan media pengajaran itu sendiri diawali oleh Komensky, dalam
bukunya Orbis Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali pada
tahun 1657. Buku ini sebenarnya hanya buku bergambar, tetapi pembuatannya telah
menggunakan prinsip-prinsip yang modern. Konsep dasar yang digunakan oleh
Komensky berasal dari pernyataan Aristoteles: “Nihil est in intellect, quod non prius fuit
in sensu” (tak ada sesuatu dalam akal pikiran tanpa lebih dulu melakukan penginderaan).
Perkembangan media pengajaran menurut Asbhy (1972) seperti yang dikutip oleh

Miarso, telah menimbulkan revolusi empat kali dalam dunia pendidikan. Revolusi
pertama telah terjadi beberapa puluh abad yang lalu, yaitu pada saat orang tua

menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada orang lain yang berprofesi sebagai guru;
revolusi kedua terjadi dengan digunakannya bahasa tulisan sebagai sarana utama
pendidikan; revolusi ketiga timbul dengan tersedianya media cetak yang merupakan hasil
ditemukannya mesin teknik percetakan; dan revolusi keempat berlangsung dengan
meluasnya penggunaan media komunikasi elektronik.
Hasil penelitian telah memperlihatkan media telah menunjukkan keunggulannya
membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta
lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatankekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka
kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubung dengan hal itu, peran media sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran dimana perkembangannya saat ini media bukan lagi
dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem
pendidikan dan pembelajaran.
Mengingat begitu besarnya peran media dalam pembelajaran, makalah ini
diharapkan dapat membantu kita sebagai calon guru dalam mengenal berbagai media
pembelajaran untuk kita mengajar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa konsep media dalam pembelajaran bahasa?
2. Apa saja jenis media pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Menjelaskan konsep media dalam pembelajaran bahasa.
2. Menjelaskan jenis-jenis media pembelajaran dan contohnya.
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pembaca agar kita
dapat mengetahui dengan jelas tentang konsep dan jenis-jenis media dalam pembelajaran
khususnya dalam pembelajaran bahasa.

ISI
A. Konsep Media dalam Pembelajaran Bahasa

Menurut terminologinya, kata media berasal dari bahasa latin “medium” yang
artinya perantara, sedangkan dalam bahasa Arab media berasal dari kata wasaaila artinya
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media belajar merupakan salah satu faktor untuk mencapai efisiensi hasil belajar
(Moh. Surya, 1992). Media belajar juga dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Berlach dan Ely (1971) mengemukakan bahwa media belajar merupakan alat-alat

grafi s, fotografi s atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun
kembali informasi dan menyusun kembali informasi visual atau verbal;
2. Heinich, dkk. (1985) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan
pembawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung
maksud-maksud pembelajaran;
3. Martin dan Briggs (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup
semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan pembelajar. Hal
ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat
keras; dan
4. H. Malik (1994) mengemukakan bahwa media belajar adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan pembelajar dalam kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
5. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
6. National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk
teknologi perangkat keras (Arief S. Sadiman dkk, 2006: 6-7).
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan

kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik.
Media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem
pembelajaran di samping pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Konsep lain yang
sangat berkaitan dengan media pembelajaran, yaitu sumber belajar. Konsep sumber
belajar memiliki cakupan yang lebih luas, yaitu semua sumber (baik berupa data, orang,

benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas/kemudahan belajar bagi peserta
didik. Sumber belajar meliputi POBATEL:
a. Pesan (ide, fakta, data, ajaran, informasi, dll)
b. Orang (guru, dosen, instruktur, widyaiswara, dll)
c. Bahan (buku teks, modul, transparansi, kaset program audio, film, program CAI/CBI,
dll).
d. Alat (OHP, komputer, tape recorder, CD player, dll)
e. Teknik (praktikum, demonstrasi, diskusi, tutorial, pembelajaran mandiri, dll)
f. Lingkungan (gedung sekolah, kebun, pasar, dll)
Dalam menggunakan media belajar, hendaknya diperhatikan sejumlah prinsip
tertentu agar penggunaan media belajar tersebut dapat mencapai hasil yang
baik. Menurut


Nana

Sudjana

(2002),

prinsip-prinsip

penggunaan

media

belajar adalah sebagai berikut.
1. Menentukan jenis media belajar dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih
terlebih dahulu media belajar manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan
pelajaran yang hendak diajarkan;
2. Menetapkan atau memperhitungkan

subjek


dengan

tepat,

artinya perlu

diperhitungkan tingkat kemampuan/kematangan anak didik;
3. Menyajikan media belajar dengan tepat; dan
4. Menempatkan dan memperlihatkan media belajar pada waktu, tempat, dan situasi
yang tepat.
B. Jenis Media Pembelajaran
Adapun media untuk pengajaran bahasa dapat dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu:
a. media pandang (visual aids);
b. media dengar (audio aids); dan
c. media dengar-pandang (audio-visual aids).
Media pandang dapat berupa benda-benda alamiah, orang dan kejadian; tiruan
benda-benda alamiah, orang dan kejadian; dan gambar benda-benda alamiah, orang dan
kejadian (Effendi, 1984). Benda-benda alamiah yang dapat dihadirkan dengan mudah
ke sekolah atau dapat ditunjuk langsung merupakan media pandang yang cukup efektif

untuk digunakan, misalnya alat-alat sekolah, alat olah raga, dan benda-benda di sekitar

sekolah. Jika benda alamiah tidak mungkin dihadirkan maka dapat diganti dengan
tiruannya yang sekarang ini cukup mudah didapatkan, misalnya buah-buahan dari plastik,
mobil-mobilan, perkakas rumah tangga, dan sebagainya. Jika tiruan benda alamiah
itu pun tidak ada maka dapat diganti dengan gambar, baik gambar sederhana maupun
gambar hasil peralatan mutakhir. Media pandang lainnya adalah kartu dengan segala
bentuknya, papan fl anel, papan magnet, papan saku, dan lain sebagainya.
Benda-benda tiruan dan gambar merupakan media yang cukup efektif untuk
digunakan, misalnya untuk pengenalan huruf dan pola kalimat. Menurut Mohammad
Ahsanuddin (2006), benda-benda dan gambar itu dapat diletakkan di sudut-sudut ruangan
atau ditempel di dinding sebagai pajangan. Jika anak telah dapat membaca, di bawah
setiap gambar atau barang tiruan itu dapat disertakan namanya dengan bahasa asing
yang sedang dipelajari siswa.
Media dengar yang dapat digunakan untuk pengajaran bahasa antara lain radio,
tape recorder, dan laboratorium bahasa (yang sederhana). Tape recorder untuk media
dengar merupakan pilihan yang cukup tepat untuk pengajaran bahasa. Hal ini karena
dengan alat ini dapat diputar kaset-kaset rekaman sesuai yang dinginkan guru. Namun,
kendala dari pemakaian tape recorder adalah minimnya kaset-kaset rekaman siap pakai
yang dirancang khusus untuk bahasa tertentu. Kendala ini sekaligus merupakan tantangan

bagi para pakar dan praktisi pengajaran bahasa.
Penggunaan laboratorium bahasa sebagai alat bantu pengajaran bahasa telah
diakui efektivitasnya oleh para pakar pengajaran bahasa. Akan tetapi, untuk sekolahsekolah di Indonesia pada umumnya, terutama di wilayah kabupaten, peralatan ini sering
kali hanya merupakan anganangan yang sulit dicapai karena harganya yang relatif tinggi.
Media pengajaran bahasa yang paling lengkap adalah media dengar pandang,
karena dengan media ini terjadi proses saling membantu antara indra dengar dan indra
pandang. Yang termasuk jenis media ini adalah televisi, VCD, komputer dan laboratorium
bahasa yang mutakhir. Dengan televisi yang menggunakan parabola dapat diakses
siaran berbahasa (asing) berbagai negara. Siaran itu kemudian dapat direkam dengan
menggunakan CD Writer sehingga dapat diputar berulang kali sebagai media belajar.
Lebih lanjut, M. Ahsanuddin (2006) menjelaskan bahwa VCD merupakan media
pengajaran bahasa yang cukup efektif digunakan. Alat ini mirip dengan tape recorder
hanya lebih lengkap. Tape recorder hanya didengar, sementara VCD didengar dan dilihat.

Saat ini telah banyak program-program pengajaran bahasa yang dikemas dalam bentuk
CD, namun untuk mengoperasikannya tidak cukup dengan VCD tetapi dengan komputer
yang dilengkapi dengan multimedia.
Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu :
1. Media audio visual gerak, seperti : Film bersuara, film pada televisi, Televisi dan
animasi.

2. Media audio visual diam, seperti : Slide.
3. Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara.
4. Media visual bergerak, seperti : Film bisu.
5. Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto.
6. Media audio, seperti : radio, telephon, pita audio.
7. Media cetak, seperti : buku, modul.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :
Golongan Media

No
I

Audio

II

Cetak

III


Audio-cetak

IV

Proyeksi visual diam

V

Proyeksi Audio visual
diam

Contoh dalam Pembelajaran
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,
gambar
Kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis
Overhead transparansi (OHT), Film
bingkai (slide)
Film bingkai (slide) bersuara

VI

Visual gerak

Film bisu

VII

Audio Visual gerak,

film gerak bersuara, video/VCD,

televise
VIII
IX

Obyek fisik
Manusia dan
lingkungan

Benda nyata, model, specimen
Guru, Pustakawan, Laboran
CAI (Computer Assisted

X

Komputer

Instructional=Pembelajaran berbantuan
komputer), CMI (Computer Managed
Instructional).

Dari beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari :
1. Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster,
kartun, grafik dll.
2. Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3,
radio.
3. Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film
bersuara, video, televise, sound slide.
4. Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti :
animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran
berbasis komputer.
5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan
dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen,
herbarium dll.

KESIMPULAN
A. Konsep Media

Menurut terminologinya, kata media berasal dari bahasa latin “medium” yang
artinya perantara, sedangkan dalam bahasa Arab media berasal dari kata wasaaila artinya
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Berlach dan Ely (1971) mengemukakan bahwa media belajar merupakan alat-alat
grafi s, fotografi s atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali
informasi dan menyusun kembali informasi visual atau verbal;
Heinich, dkk. (1985) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan
pembawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung
maksud-maksud pembelajaran;
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik.

B. Jenis Media Pembelajaran
Media untuk pengajaran bahasa dapat dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. media pandang (visual aids);
b. media dengar (audio aids); dan
c. media dengar-pandang (audio-visual aids).

Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu :
8. Media audio visual gerak, seperti : Film bersuara, film pada televisi, Televisi dan
animasi.
9. Media audio visual diam, seperti : Slide.
10. Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara.
11. Media visual bergerak, seperti : Film bisu.
12. Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto.

13. Media audio, seperti : radio, telephon, pita audio.
14. Media cetak, seperti : buku, modul.

DAFTAR PUSTAKA
Drs Aristo Rahardi, Modul Media Pembelajaran
Prof. Dr. Azhar Arsyad M.A, Media Pembelajaran (PT. Rajagrafindo persada, 2011)
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta ;
Kencana Prenada Media, 2011
http://panduanguru.com/media-pembelajaran-apa-dan-bagaimana/
http://www.asikbelajar.com/2012/10/jenis-jenis-media-pembelajaran.html
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDIQFjAD
&url=http%3A%2F%2Fsutiawanhendri.blogspot.com
%2F2013%2F03%2Fkonsep-dasar-mediapembelajaran.html&ei=jh4HVPLEKdDluQTEoCIBA&usg=AFQjCNHe1sb5jKv9PQBOJtuGyt7at-A6A&bvm=bv.74115972,d.c2E
http://ismailbugis.wordpress.com/2011/06/19/konsep-media-pembelajaran/
https://www.academia.edu/5530391/MAKALAH_MEDIA_PEMBELAJARAN
http://neninopela.blogspot.com/2013/05/makalah-media-pembelajaran.html