Fisika dalam Al Quran DOCX

Nama : Putri Mawardani

Mata Kuliah : Fisika Zat Padat

NIM

Dosen

: 1110097000020

: Siti Ahmiatri S, M.Si

Ayat-ayat Al Quran Berhubungan dengan Ilmu Fisika

Gejala Fisis
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal”. (Al Imran :190)
Dalam ayat diatas kita diberi petunjuk, setidaknya tersirat
beberapa makna antara lain adalah: alam semesta yang
senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan banyak

sekali gejala dalam seluruh dimensi ruang dan waktu
yang terus berkembang.

“Hanya kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada di langit dan di bumi baik atas
kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayangnya diwaktu
pagi dan petang” (ar Raad :15)
Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan bentuk gejala yang
ditunjukan-Nya selalu mengikuti suatu sistem dengan hukum-hukum yang telah ditetapkanNya.
“Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan
malam dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya
kamu melalui tingkat-demi tingkat”. (Al Insyiqaaq 16-19)
Allah SWT menampilkan gejala fisis untuk diartikan sebagai perumpamaan antara lain behwa
terdapat 3 tahap yang harus dilalui manusia yaitu : pertama, adanya ketidaktahuan kita seperti
kita melihat dalam kegelapan malam. Kedua, adanya keragu-raguan kita seperti halnya
kepekaan kita melihat cahaya merah di waktu senja dan ketiga, ditunjukan-Nya gejala fisis
serta penjelasan secara nyata dan membawa isyarat keindahan dan keagungan-Nya.

Model dan Perumusan Fisika
“Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur’an ini setiap macam
perumpamaan supaya mereka dapat memetik pelajaran “ (az Zumar :27)

“Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah
Maha kaya lagi Maha Terpuji. “(Luqman :26)
Untuk memenuhi keingintahuan terhadap rahasia-rahasia alam ini penjelasan-penjelasannya
selalu dipakai pendekatan-pendekatan dalam bentuk atau keadaan yang sederhana atau
keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan dalam bentuk perumusan matematika
yang selanjutnya kita sebut sebagai hukum-hukum fisika.
Besaran Fisis

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu
menurut ukuran”. (Al Qamar: 49)

”Dia telah menciptakan segala
sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (Al Furqan :2)
Kedua ayat diatas mengisyaratkan bahwa kata “Ukuran” adalah apa yang ada di alam ini
dapat dinyatakan dalam dengan dua peran, yang pertama sebagai bilangan dengan sifat dan
ketelitian yang terkandung didalamnya dan yang keduanya sebagai hukum atau aturan.
Dimensi dan Ruang
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka
sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu

adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu)
bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu ?”(Al
Fushshilat :53)
Dalam kata kata “tanda-tanda (kekuasaan) Allah” tersirat
sifat dan perilaku seluruh ciptaan Nya dengan berbagai

proses dan gejalanya. Adapun yang terkandung dalam pengertian “ufuk”, selain yang berlaku
sebagai dimensi ruang juga termasuk dalam makna dimensi-dimensi.
Dinamika

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan
pula.” (Ar Rahman: 60)
Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya
balasan kebaikan merupakan buah dari interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari
pemberian dan balasan berupa potensi yang dimiliki suatu benda.
Usaha dan Energi

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdekatan …(ar Rad : 4)
Secara harfiah diartikan sebagai berdekatan dalam dimensi di tempat, sebagi daerah, wilayah,
negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya

manusianya yang mengolah, mengembangkan dan meningkatkan.. Berikutnya potensi
tersebut saling dipertukarkan baik dari sisi keunggulan komparatif maupun kompetitif.
Impuls dan momentum

“Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap
diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka tidak akan merugikan.” (Al Jaatsiyah :22)
Ayat diatas merupakan penjabaran interaksi yang terjadi dialam secara lebih luas lagi.
Interaksi tidak sekedar saling pengaruh mempengaruhi, saling memberi dan saling menerima
antar manusia, mahluk atau benda.
Getaran
“Dan sesungguhnya Kami telah
mengulang-ulangi bagi manusia dalam
al-Qur’an
ini
bermacam-macam
perumpamaan. Dan manusia adalah
mahluk
yang
paling
banyak

membantah.” (Al Kahfi :54)
Ayat diatas merupakan pernyataan Allah SWT tentang kandungan al Quran yang
mengingatkan kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang. Apabila kita
perluas makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa Allah menciptakan alam
semesta dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak secara berulang-ulang. Gerak
berulang dalam ruang berdimensi satu sering kita sebut sebagai getaran.
Gelombang

Angin

”Dan diantara tanda -tanda kekuasaanNya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatNya dan

supaya kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari
karuniaNya, mudah-mudahan kamu bersyukur.” (Ar Ruum : 46)
Secara umum “angin” disini sebagai angin yang bertiup membawa awan untuk menurunkan
air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar dapat berlayar dilautan. Kita merasakan
kedekatan makna “angin” dalam ayat ini adalah gelombang, bukan saja gelombang bunyi
yang membawa berita tetapi juga gelombang radio atau gelombang elektromagnet yang
mampu dipancarkan kesegala penjuru dunia bahkan seluruh jagad raya ini.

Elastisitas
“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia
meletakkan neraca.” (ar Rahman: 7)
Dalam ayat ini tersirat yang berhubungan dengan
kenyataan yang telah diketahui manusia dari
berbagai gejala yang terlihat atau telah dilakukan
percobaan dan pengukurannya. Dalam kaitan masalah yang akan dibahas disini, bukan
peristiwa pemuaiannya atau keseimbangannya, namun ada suatu sifat yang menertai dalam
peristiwa itu yaitu sifat kelenturan atau elastis.
Fluida bergerak atau mengalir

“Dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda
(kekuasaan) Allah bagi kaum yang berakal. (Al Jaatsiyah:
5)
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat)
dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaanNya bagi
kaum yang berfikir.” (Al Jaatsiyah : 13)
Kedua ayat diatas sangat berkaitan erat dengan teknologi keudaraan.. Diawali dengan ayat 5,

dengan terjemahan “tshriifirriyaahi” sebagai perkisaran angin kita dituntun untuk
mempelajari sifat fluida yang bergerak atau mengalir. Disambung oleh ayat 13, menegaskan
dasar dari teknologi keudaraan.
Suhu dan Kalor

“Dan Dia {menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu
di bumi ini dengan berlain-lainnan macamnya, sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
kekuasaannya. (An Nahl :13)
Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak wujud
dan jenis benda yang diciptakan Allah SWT. Dibalik itu banyak
juga yang tidak tampak dan berupa sifat atau potensi, antara lain
seperti energi yang disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk
suhu dan kalor.
Besi
Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur’an. Dalam Surat Al
Hadiid, yang berarti “besi”, kita diberitahu sebagai berikut:
“…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi manusia ….” (Al Qur’an, 57:25)
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari

bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan “diturunkan ke
bumi”, persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat
diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur’an diturunkan.
Magnet dan Logam
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan
pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka
maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Al
Qur’an, 36:36)
“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan
muatan yang berlawanan … … dan hubungan
ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa
penciptaan
berpasangan
dan
pemusnahan
berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”
RELATIVITAS WAKTU
Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan
bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun

mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur’an telah berisi
informasi tentang waktu yang bersifat relatif!
Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu
disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan
menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi
Tuhanmu adalah seperti seribu menurut
perhitunganmu.” (Al Qur’an, 22:47)
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu
hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Al Qur’an, 32:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya
limapuluh ribu tahun.” (Al Qur’an, 70:4)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia
merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa
terkadang manusia dapat merasakan waktu
sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:
“Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya
kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab:

‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah
hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang
yang menghitung.’ Allah berfirman: ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja,
kalau kamu sesungguhnya mengetahui’.” (Al Qur’an, 23:122-114)

Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola dengan menggunakan
vektor
Perpaduan gerak antara:
• glb dan glb
• glb dan glbb
Gerak parabola
Gerak melingkar dengan percepatan konstan
• Mengidentifikasi katrakteristik perpaduan gerak translasi pada beberapa gerak melalui
presentas, percobaan atau demonstrasi di kelas secara klasikal (misalnya gerak mobil
mainan di atas triplek yang bergerak)
• Menganalisis vektor perpindahan, vektor kecepatan, dan vektor percepatan pada gerak
dalam bidang datar (gerak parabola, gerak melingkar) melalui kegiatan diskusi di kelas
• Menerapkan analisis vektor perpindahan, vektor kecepatan, dan vektor percepatan pada
gerak dalam bidang datar (parabola dan melingkar) dalam diskusi pemecahan masalah


• Menganalisis besaran perpindahan, kecepatan dan percepatan pada perpaduan gerak lurus
dengan menggunakan vektor
• Menganalisis besaran kecepatan dan percepatan pada gerak melingkar dengan
menggunakan vektor
• Menganalisis besaran perpindahan dan kecepatan pada gerak parabola dengan
menggunakan vektor
• Menganalisis vektor percepatan tangensial dan percepatan sentripetal pada gerak
melingkar
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Ar rahman 17-29, Al Anbiya 33, Yasin 38,40, Ar raaf 2, Al
Isra 77, Al Ahzab 62, Al An’am 115, Al Fath 23
Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum
Newton
Hukum Newton tentang Gravitasi
Gaya gravitasi antar partikel
Kuat medan gravitasi dan percepatan gravitasi
Gravitasi antar planet
Hukum Keppler
• Mendiskusikan konsep gerak, gaya dan kesimbangan yang terjadi pada sistem tatasurya
dan gerak planet melalui berbagai media (misalnya presentasi, simulasi, dan lain-lain)
• Memformulasikan hukum Newton tentang gravitasi, konsep berat, konsep percepatan dan
medan gravitasi dalam tatasurya dalam diskusi kelas
• Menganalisis keteraturan sistem tata surya dalam pemecahan masalah gravitasi antar
planet, gerak satelit, penerbangan luar angkasa dalam diskusi kelas pemecahan masalah
• Menganalisis hubungan antara gaya gravitasi dengan massa benda dan jaraknya
• Menghitung resultan gaya gravitasi pada benda titik dalam suatu sistem
• Membandingkan percepatan gravitasi dan kuat medan gravitasi pada kedudukan yang
berbeda
• Menganalisis gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum Keppler
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Ar Rad 2, Al Mursalat 25, Al Baqarah 74, Al Ambiya 31,
Lukman 10, Fusilat 20, An Nur 20, Ar Rad 11
Menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan
Hukum Hooke dan elastisitas
• Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat benda elastis
• Memformulasikan konsep gaya pegas, modulus elastisitas, tetapan gaya, dan energi
potensial pegas melalui diskusi kelas
• Menganalisis penerapan susunan pegas seri atau paralel dalam kehidupan (misalnya: sock
breker, spring bad, peralatan fitness, dan lain-lain)
• Menganalisis penerapan konsep pegas dan prinsip hukum Hooke dalam diskusi
pemecahan masalah
• Mendeskripsikan karakteristik gaya pada benda elastis berdasarkan data percobaan
(grafik)






Mengidentifikasi modulus elastisitas dan konstanta gaya
Membandingkan tetapan gaya berdasarkan data pengamatan
Menganalisis susunan pegas seri dan paralel
Menunjukan Ayat Al Qur’an : QS 55;7

Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran
Gerak getaran
• Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi karakteristik gerak getaran pada pegas
(simpangan, amplitudo, periode, dan lain-lain) secara berkelompok
• Memformulasikan hubungan antara simpangan, kecepatan, percepatan, dan gaya pada
gerak getaran melalui diskusi kelas
• Menganalisis penerapan konsep dan prinsip pada getaran melalui diskusi pemecahan
masalah
• Mendeskripsikan karakteristik gerak pada getaran pegas
• Menjelaskan hubungan antara periode getaran dengan massa beban berdasarkan data
pengamatan
• Menganalisis gaya simpangan, kecepatan dan percepatan pada gerak getaran
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Az Zukhruf 32, Az Zumar 8, Al Mulk 3, Al Baqarah 201
Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum kekekalan
energi mekanik
Usaha dan energi
• Konsep usaha
• Hubungan usaha dan energi kinetik
• Hubungan usaha dengan energi potensial
• Hukum kekekalan energi mekanik
• Merumuskan konsep usaha, energi kinetik, energi potensial (gravitasi dan pegas), dan
energi mekanik dan hubungan antara konsep-konsep itu dalam diskusi kelas
• Mendemonstrasikan usaha yang terjadi karena perubahan energi kinetik
• Mendemonstrasikan usaha yang terjadi karena perubahan energi potensial
• Menerapkan prinsip hubungan antara usaha dan energi dalam pemecahan masalah dinamika
gerak melalui diskusi kelas
• Mendeskripsikan hubungan antara usaha, gaya, dan perpindahan
• Menghitung besar energi potensial (gravitasi dan pegas) dan energi kinetik
• Menganalisis hubungan antara usaha dan energi kinetik
• Menganalisis hubungan antara usaha dengan energi potensial
• Merumuskan bentuk hukum kekekalan energi mekanik
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : An Nur 20, Al Isro 19
Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan
masalah tumbukan
Momentum, impuls, dan tumbukan
• Mendiskusikan konsep momentum, impuls, hubungan antara impuls dan momentum
dalam diskusi kelas

• Melakukan percobaan hukum kekekalan momentum
• Menganalisis pemecahan masalah tumbukan dengan menggunakan hukum kekekalan
momentum
• Memformulasikan konsep impuls dan momentum, keterkaitan antar keduanya, serta
aplikasinya dalam kehidupan (misalnya roket)
• Merumuskan hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar
• Mengintegrasikan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk berbagai
peristiwa tumbukan
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : An Najm 39-41, Al Baqarah 25, Al Qodiyah 22, Al Qosos
88, Fathir 43, Ar Rahman 26-27
Menformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen
inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
Keseimbangan benda tegar dan titik berat
Dinamika rotasi
• Mendorong benda dengan posisi gaya yang berbeda-beda untuk medefinisikan gaya dan
momen gaya melalui kegiatan demonstrasi kelas
• Merumuskan dan menerapkan keseimbangan benda titik dan benda tegar dengan
menggunakan resultan gaya dan momen gaya dalam diskusi kelas
• Melakukan percobaan titik berat benda homogen dan keseimbangan secara berkelompok
di kelas/ laboratorium
• Merumuskan dan menerapkan konsep momen inersia dan dinamika rotasi dalam diskusi
pemecahan masalah di kelas
• Merumuskan dan menerapkan hukum kekekalan momentum sudut dalam diskusi
pemecahan masalah di kelas
• Memformulasikan pengaruh torsi pada sebuah benda dalam kaitannya dengan gerak rotasi
benda tersebut
• Mengungkap analogi hukum II Newton tentang gerak translasi dan gerak rotasi
• Menggunakan konsep momen inersia untuk berbagai bentuk benda tegar
• Memformulasikan hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
• Menerapkan konsep titik berat benda dalam kehidupan sehari-hari
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Al Qoshos 77, Al Mulk 3, Al Isro’ 29, As Syuraa 17, Al
Hasr 19, Al Furqan 67, Al Baqarah 143
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statick dan dinamik
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Fluida statik
Fluida dinamik
• Menerapkan konsep tekanan hidrostatis, prinsip hukum Archimedes dan hukum Pascall
melalui percobaan
• Melakukan percobaan tentang tegangan permukaan, kapilaritas, dan gesekan fluida
• Mendiskusikan penerapan kosep dan prisip fluida statis dalam pemecahan masalah
• Membuat alat peraga atau demonstrasi penerapan hukum Archimedes dan/atau hukum
Pascall secara berkelompok

• Mendiskusikan karakteristik fluida ideal, asas kontinuitas, dan asas Bernoulli dan
penerapannya secara klasikal dalam memecahkan masalah
• Membuat alat peraga atau demonstrasi penerapan asas Bernoulli secara berkelompok
• Memformulasikan hukum dasar fluida statik
• Menerapkan hukum dasar fluida statik pada masalah fisika sehari-hari
• Memformulasikan hukum dasar fluida dinamik
• Menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada masalah fisika sehari-hari
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Al Furqon 2, Al Mujaadalah 11, Al Fathir 12, An Nahl 79,
Al Hasr 21
Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
Teori kinetik gas
• Persamaan umum gas
• Tekanan dan energi kinetik gas
• Merumuskan hubungan antara tekanan, volume, suhu, kecepatan, dan energi kinetik dalam
diskusi kelas
• Menerapkan konsep tekanan, volume, suhu, kecepatan, dan energi kinetik dalam diskusi
pemecahan masalah
• Mendeskripsikan persamaan umum gas ideal pada persoalan fisika sehari-hari
• Menerapkan persamaan umum gas ideal pada proses isotermik, isokhorik, dan isobarik
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Yunus 101, Ar Rum 48
Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum termodinamika
Termodinamika
• Hukum utama termodinamika
• Mesin Carnot
• Menghitung usaha, kalor, dan/atau energi dalam dengan menggunakan prinsip hukum
utama termodinamika dalam diskusi kelas
• Menganalisis karakteristik proses isobarik, isokhorik, isotermik, dan adiabatik dalam
diskusi kelas
• Menghitung efisiensi mesin kalor dan koefiseien performans mesin pendingin Carnot
dalam diskusi pemecahan masalah
• Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum utama termodinamika
• Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V)
• Mendeskripsikan prinsip kerja mesin Carnot
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : An Nisaa 162, Alam Nasrah 7, Al Hujurat 7
KECEPATAN MALAIKAT JIBRIL MENURUT PERHITUNGAN FISIKA
Ahli Fisika dari Mesir bernama DR. Mansour Hassab El Naby berhasil membuktikan
berdasarkan petunjuk Al Qur’an (QS As Sajdah:5) kecepatan cahaya dapat dihitung dengan
tepat sama dengan hasil pengukuran secara ilmu fisika modern (A New Astronomical Quranic
Method for The Determination of The Greatest Speed C, Berdasarkan QS As Sajdah ayat 5:

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu
hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.
Secara jelas ayat tersebut memakai perbandingan bahwa satu hari sama dengan 1.000 tahun,
dihitung dengan cermat ternyata sama dengan kecepatan cahaya. Pertanyaannya kemudian,
petunjuk ayat ini apakah sebagai penjelas atas petunjuk ayat dalam Al Qur’an yang lain?
Apakah kecepatan cahaya merupakan yang paling cepat di jagad raya ini seperti dugaan
manusia sekarang berdasarkan ilmu fisika modern?
Dari beberapa ayat di dalam Al Qur’an disebutan bahwa malaikat mempunyai kecepatan
terbang yang sangat cepat. Seperti dalam QS An Naazi´aat ayat 3-4
3. Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat
4. Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang
Juga pada QS Al Mursalat ayat 1-2 dijelaskan bahwa malaikat terbang dengan kencang atau
cepat:
1. Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan,
2. Dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya.
Bagaimana malaikat terbang? Malaikat dapat terbang karena memiliki sayap, ada yang
mempunyai 2, 3 atau 4 sayap. Disebutkan pada QS Faathir ayat 1:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusanutusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing
(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dari penjelasan tersebut dapat lebih jelas bahwa yang mampu terbang dengan kecepatan
tinggi adalah malaikat. Seberapa cepat terbangnya? Apakah sama dengan kecepatan cahaya
atau berapa kalinya? Dalam QS Al M a´aarij ayat 4 secara jelas disebutkan:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya
limapuluh ribu tahun.
Petunjuk dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa perbandingan kecepatan terbang malaikat
adalah dalam sehari kadarnya 50.000 tahun. Berdasarkan metode penghitungan yang
dilakukan DR. Mansour Hassab El Naby seperti dalam tulisannya bahwa untuk satu hari yang
berkadar 1.000 tahun sama dengan kecepatan cahaya (299.792,4989 km/detik). Berdasar
rumus-rumus dan cara yang sama untuk perbandingan sehari sama dengan 50.000 tahun
dapat diperoleh hasil perhitungan sama dengan 50 kali kecepatan cahaya (14.989.624,9442
km/detik). Kesimpulannya adalah berdasarkan informasi dari Al Qur’an dapat dihitung
kecepatan terbang malaikat dan Jibril yaitu 50 kali kecepatan cahaya! Masya Allah!
Sampai saat ini pengetahuan manusia belum menemukan sesuatu pun yang mempunyai
kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Berdasarkan petunjuk Al Qur’an sangat jelas
disebutkan bahwa malaikat dan Jibril mempunyai kemampuan terbang 50 kali kecepatan
cahaya. Hal tersebut bisa dimaklumi karena penciptaan malaikat berasal dari unsur cahaya
(nuur). Suatu saat diharapkan ilmuwan muslim dapat meneliti petunjuk tersebut dan menjadi

penemu yang selangkah lebih maju karena berdasarkan Al Qur’an, kitab suci yang
merupakan satu-satunya kitab yang eksak, berisi kepastian karena merupakan Firman Allah
SWT.
Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya

Hubungan Al Qur'an Ilmu Fisika
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al-Quran, ditegaskan bahwa masingmasing bergerak dalam orbitnya atau garis edarnya masing-masing."Dan Dialah yang telah
menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar
di dalam garis edarnya."(QS Al-Anbiyaa: 33).
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam
garis edar tertentu:"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."(QS Yasin :38).
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Quran ini telah ditemukan melalui pengamatan
astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak
dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu kilometer per jam ke arah bintang Vega
dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang
lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam
sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya semua bintang di
alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana. Sebagaimana komet-komet
lain di alam raya, seperti komet Halley juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang
telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini
secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya. Keseluruhan alam
semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini dinyatakan dalam Al Quran
sebagai berikut:"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan."(QS Adz-Dzaariyat: 7).
Terdapat sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir
200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet dan sebagian besar
planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis
peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun masing- masing
seolah 'berenang' sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna
bersama dengan yang lain. Selain itu sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis
edar yang ditetapkan baginya. Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi
planet, bintang dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing.
Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat.
Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, pencipta seluruh
sekalian alam.
Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi- galaksi
pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan
terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong

lintasan yang lain atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan telah teramati bahwa sejumlah
galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Quran diturunkan manusia tidak memiliki teleskop
masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan
kilometer. Tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern.
Karenanya saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa
'dipenuhi lintasan dan garis edar' sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi
hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Quran yang diturunkan pada saat itu:
karena Al Quran adalah firman Allah.

Fungsi Langit Yang Mengembalikan
Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur'an, mengacu pada
fungsi "mengembalikan" yang dimiliki langit.
‫روال رسرماعء رذاعت ال ررججعع‬
Artinya : "Demi langit yang mengandung hujan." (QS Ath-Thaariq :
11)
Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam terjemahan Al Qur'an ini juga
bermakna
"mengirim
kembali"
atau
"mengembalikan".
Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap
lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian mengungkapkan bahwa lapisanlapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke
ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah
contoh fungsi "pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut.
Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang
naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi
sebagai
hujan.
Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet
yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.
Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan
bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi
tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh.
Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya yang
dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum sampai ke
Bumi.
Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut,

telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur'an. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al
Qur'an adalah firman Allah.

Kekuatan Petir Yang Tersembunyi
‫بسم الله الرحمن الرحيم‬
‫ أما بعد‬.‫ وصلة والسلم على أشرف المرسلين‬,‫ الحمد لله رب العالمين‬:
Satu kilatan petir menghasilkan listrik lebih besar daripada yang dihasilkan Amerika.
Di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh
suara menggelegar. Tahukah Anda bagaimanakah petir luar biasa yang menerangi langit
muncul? Tahukah Anda seberapa banyak cahaya yang dipancarkannya? Atau seberapa besar
panas yang dilepaskannya?
Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer
saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer
– masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan
tanah – mencapai tingkat tinggi.
Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan
negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang.
Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama.
Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah,
sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan
disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif
terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung
menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50
meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik
pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan
hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang
mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan.
Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan
permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.
Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh
seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk
dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah
antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil
dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan
mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan
lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu
petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih
terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu
kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu
pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar
biasa dari petir ini dalam Qur'an :
‫ب عبال جأ ربجرصاعر‬
‫ير ر‬
‫كابد رسرنا برجرعقعه ي رجذره ب‬

"...Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nuur, 24:43)
Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam.
Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik,
dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara
keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang
mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir.
Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun
gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter.
Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya.
Itulah
alasan
terjadinya
guntur
dan
petir
yang
susul-menyusul.
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini
adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu
muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang,
menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa
molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini,
sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.
Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur'an. Arti surat Ar
Ra’d, salah satu surat Al Qur'an, sesungguhnya adalah "Guruh". Dalam ayat-ayat tentang
petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa
takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar
bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir.
Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan
banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri
manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah
dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.

✿ UDARA (ANGIN) DALAM AL-QUR’AN
A.Pengertian Angin
Angin dalam konsep ilmu fisika dapat diartikan aliran udara, ia terbentuk di antara
dua zona atau tempat yang memiliki suhu yang berbeda. Perbedaan suhu di atmosfer
menyebabkan perbedaan tekanan udara, dan mengakibatkan udara terus-menerus mengalir
dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.(Mulyono,2006:61-62).
Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin
merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara
yang rendah kesuhu udara yang tinggi.

Angin adalah udara yang bergerak, karena bergerak itulah biasanya angin akan terasa
lebih dingin daripada permukaan udara disekitarnya. Segar berarti kita merasakan udara yang
lebih dingin pada permukaan kulit. Itulah merupakan peran angin. Jika kita merasakan
segarnya angin, maka otak kita merasa fresh dan bisa berfikir jernih, itulah andil dari oksigen.
Oksigen pasti ada di setiap udara yang kita hirup dan rasakan. Karena tanpa oksigen kita
tidak akan bisa bernafas. Rasa segar yang ditimbulkan oleh oksigen terhadap otak kita
tergantung dari konsentrasi oksigen yag masuk ke dalam otak kita. Contohnya udara pagi
atau udara pegunungan akan lebih menyegarkan otak kita dari pada udara siang hari atau
udara di daerah perkotaan. Hal ini terjadi karena otak kita mendapat supply oksigen yang
cukup, sehingga dapat bekerja dengan baik. Jika otak kita dapat bekerja maksimal, maka otak
dapat merespon dan mengirimkan respon yang baik pula terhadap jaringan tubuh yang lain.
Sebab itulah jika oksigen yang kita hirup mencukupii untuk supply oksigen ke otak kita,
tubuh kita akan merasa lebih segar. Dan sebaliknya, jika supply oksigen kurang, tubuh kita
akan cepat lelah, dan kita akan merasa penat.
Faktor-faktor yang mepengaruhi terjadinya angin. Antara lain: gradient barometris
(Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km.
Makin besar gradient barometrisnya angin semakin cepat), letak tempat (kecepatan angin di
dekat khatulistiwa lebih cepat dari lainnya), waktu (di siang hari angin bergerak lebih cepat
daripada di malam hari), dan tinggi tempat (semakin tinggi tempat, semakin kencang pula
angin yang bertiup).
B. Ayat-ayat Al-Qur’an dan penafsiran menurut ulama tentang udara (angin)
1. Manfaat (udara) Angin
a. Mengawinkan Tumbuhan
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami
turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali
bukanlah kamu yang menyimpannya”(Al-Hijr:22).
Angin dapat membantu mengawinkan tumbuhan dengan cara penyerbukan. Misalnya
pada tumbuhan bunga sepatu, bila ada angin maka benang sari akan terbang dan ada juga
yang jatuh di kepala putik dan setelah itu terjadilah pembuahan dan terbentuklah bakal biji
yang kemudian akan menjadi individu atau tumbuhan baru (Abdushshamad,2003:102).
b. Menggerakkan Awan Sehingga Menjadi Hujan

Angin adalah salah satu penyebab dari hujan karena anginlah yang membawa awan
kemudian awan-awan tersebut berkumpul dan terjadilah hujan.
Dalam beberapa ayat Al Qur’an disebutkan sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya
hujan karenanya, yaitu :
a.

Al-Hijr:22
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami
turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali
bukanlah kamu yang menyimpannya”(Al-Hijr:22).
Dalam ayat ini ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin.
Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui
hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan.

b. Al-A’raaf 7 : 57
“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan
rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau
ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan
dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan
orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran”.
Tafsir : Artinya merupakan kabar gembira karena hujan akan turun dan mendatangkan
kebaikan bagi manusia.
“Hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung.”
Artinya ketika angin itu membawa awan yang bergumpal-gumpal mengandung air.
“Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daearah itu,
Kami keluarkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan.”
Artinya, Kami giring awan itu untuk menghidupkan tanah yang tandus, yang tidak
ada tanaman ada tanaman dan pepohonannya, lalu Kami turunkan hujan di tempat itu,
sehingga berbagai macam buah-buahan tumbuh di sana.
“Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kalian
mengambil pelajaran.”
Artinya, sebagaimana Kami telah menghidupkan tanah yang mati dan tandus dengan
air hujan, maka begitu pula Kami menghidupkan kembali orang yang sudah mati dari

kuburnya. Kami keluarkan mereka menjadi hidup kembali sebagaimana tanaman yang
tumbuh kembali. Hal ini dimaksudkan agar kalian mengingat kebesaran Allah dan kekuasaanNya. Lalu kalian mengesakan dan bersyukur kepada-Nya tas segala nikmat dan karunia-Nya.
Di dalam Al-Qur’an banyak disebutkan perumpamaan tentang dihidupkannya orang
mati, dengan bumi yang kering dan gersang, yang menjadi subur dan hidup setelah terkena
air hujan, sebagaimana firman-Nya.
“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau Lihat bumi kering dan gersang,
Maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya
Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Fushshilat: 39).
“ Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan
bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar
(berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” (Ar-Rum: 50).
Kemudian rentenan ayat-ayat ini diakhiri dengan satu permisalan yang sangat apik
tentang orang Mukmin dan kafir, yang keduanya dimisalkan dengan tanah yang subur, yang
menumbuhkan tanaman yang rindang lagi menghijau, dan tanah tandus yang tidak memberi
manfaat apa pun.
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan
tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami
mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”(Al-A’raf:58)
Dengan kata lain, tanah yang baik dan subur akan ditumbuhi tanaman yang baik dan
subur. Banyak manfaatnya dan juga ditanamami buah-buahan dengan seizin Allah SWT dan
kemudahan yang diberikan-Nya. Sementara suatu daerah yang tanamannya buruk dan tandus,
yang dipenuhi bebatuan yang licin, tidak akan menumbuhkan tanaman yang kecuali hanya
sedikit dan tak ada artinya apa-apa serta sulit digarap. Karena itu merupakan tanh yang
memang tidak layak ditanami.
Yang demikian itu merupakan perumpamaan bagi orang Mukmin dan Kafir. Orang
Mukmin seperti tanah yang subur, sedangkan orang kafir seperti tanah ynag tandus dan
gersang. Yang keras tanahnya, tidak layak ditanami yang hanya sesuai dijadikan tempat
persembunyian jenis serangga. Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata, “ Ini merupakan
perumpamaan yang dibuat Allah bagi orang Mukmin dan kafir. Orang Mukmin adalah sosok

yang bagus dan amalnya bagus. Seperti tanah yang bagus dan buah-buahannya pun bagus
pula. Adapun orang kafir merupakan sosok yang buruk dan amalnya buruk pula, seperti tanah
yang tandus, tidak memberi manfaat apa pun” (Ash-Shabuny,2000:38-40).
c.

Al-Furqaan 25 : 48
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang Amat bersih,”
Tafsir : Maksudnya yaitu Allahlah yang mengirimkan angin yang mengambangkan awan
untuk memberi tanda bahwa awan tersebut siap menjadi hujan. Menurut riwayat Ibn amir,
hamzah, dan al-kisa-i, pernyataan busyran dalam ayat ini dibaca nusyran, yang bermakna:
angin-angin yang mengambangkan awan. Apabila kita baca busyran, menurut qiraah
(bacaan) versi Ashim, maka maknanya angin yang membawa kabar gembira sebagai tanda
akan datangnya hujan (Ash-Shiddieqy,2000:2896).

d. An Naml 27 : 63
“Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa
(pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmatNya[1]? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa
yang mereka persekutukan (dengan-Nya)”.
Tafsir : Maksudnya adalah apakah menyembah Allah SWT, Tuhan yang telah memberi
petunjuk kepadamu dalam kegelapan darat dan laut. Tuhan yang memberikan akal pikiran,
ilmu dan makrifat, sehingga kamu dapat menghadapkan perjalananmu dengan berpegang
kepada ukuran-ukuran yang sudah tetap dan pada masa dahulu menunjuki kamu dengan
perantaraan bintang, bukit-bukit dan tanda lain, serta mengirim angin yang menjadi tanda
akan datangnya hujan dan kebajikan lain, angin buritan yang membuat perahumu berlayar
cepat, serta angin yang menyebabkan terjadi persarian (perkawinan) di antara tumbuhan itu
lebih ataukah menyembah dewa-dewamu dan patungmu yang lebih baik (AshShiddieqy,2000:3022).
e.

Ar Ruum 30 : 46
“Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira[2]dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan
supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya[3] dan (juga) supaya kamu dapat mencari
karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur”.

Tafsir : Di antara dalil yang terdapat pada alam, yang menunujukkan bahwa Allahlah
yang menciptakan alam, bersifat kuasa, mengetahui segala sesuatu dan berkehendak,
memiliki segala hal, memberikan hidup dan mematikan adalah angin yang mengembirakan
kita dengan turunnya hujan, mengawinkan bunga (penyerbukan) pepohonan hingga terjadilah
buah, dan menggerakkan perahu yang tengah berlayar. Selain itu, juga menunjukkan kepada
kita tentang sebagai rahmat-Nya dan iradat-Nya. Supaya kita dapat mencari sebagian
keutamaan Allah (Ash-Shiddieqy,2000:3188).
c. Prasana Transportasi
“Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan.
sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa
orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira
karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru
menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), Maka mereka
berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (mereka
berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan Kami dari bahaya ini, pastilah Kami
akan Termasuk orang-orang yang bersyukur".(QS.Yunus : 22).
Sudah sejak lama manusia memanfaatkan angin untuk membantu proses transportasi.
Manusia mengenal perahu layar sebagai alat transportasi air yang mengandalkan aliran angin
sebagai penggerak perahu yang tak bermesin itu. Selain itu pada penerbangan, arah angin
sangat menentukan keselamatan penerbangan. Maka dari itu di setiap bandara selalu ada alat
penentu arah dan kecepatan angin.
2. Angin Kencang
Selain bermanfaat bagi masyarakat, angin juga dapat menimbulkan masalah. Angin yang
sering menimbulkan kerusakan seperti angin topan, angin puting beliung dan lain-lain, angin
tersebut adalah angin kencang yang datang tiba-tiba dan membuat kerusakan. Di dalam
beberapa ayat Al-Qur’an disebutkan antara lain :
a. Ibrahim 14 : 18
“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti Abu
yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. mereka tidak dapat
mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). yang
demikian itu adalah kesesatan yang jauh”.

b. Al-Israa’ 17 : 69
“Atau Apakah kamu merasa aman dari dikembalikan-Nya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia
meniupkan atas kamu angin taupan dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu.
dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan)
kami”.
c. Al Anbiyaa’ 21 : 81
“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang
berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. dan adalah Kami
Maha mengetahui segala sesuatu”.
Tafsir : Kami tundukkan bagi Sulaiman angin yang kadang-kadanng bertiup lembut
dengan sangat kencang dan kadang-kadang bertiup lembut.Pada masing-masing keadaan itu,
angin berjalan dengan perintahnya ke negeri suci mana pun yang dia kehendaki. Maka, dia
dan para sahabatnya keluar pada waktu pagi kea rah mana pun yang mereka kehendaki,
kemudian kembali kerumahnya di Syam pada hari itu juga (Al-Maraghiy,1989:95).
d.

Al-Hajj 22 : 31

“Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa
mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu
disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh”.
Tafsir : Barang siapa menyekutukan Allah dengan selain-Nya, berarti dia telah
membinasakan dirinya sendiri sebinasa-binasanya. Perumpamaannya seperti keadaan orang
yang jatuh dari langit lalu disambar burung, kemudian burung itu memotng-motong anggota
tubuhnya; atau seperti orang yang diterbangkan oleh angin lalu dijatuhkan di tempat yang
jauh dan tidak bisa kembali dari padanya (Al-Maraghiy,1989:181).
C. Angin ditinjau menurut Sains modern
Para ilmuan memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang angin dalam kehidupan
alam semesta. Dan pendapat tersebut antara lain:
1. Pendapat J.Yannev Ewusie
J. Yannev Ewusie menyatakan beberapa peran dan manfaat angin khususnya dalam
ekologi tropika[1]. Menurut J. Yannev Ewusie komunitas tropika yang berpengaruh terhadap

struktur dan species komunitas tropika itu sendiri. Misalnya angin kering yang berada
dibeberapa bagian daerah tropika dan salah satunya yaitu wilayah afrika barat.
J. Yannev Ewusie juga berpendapat bahwa kekayaan akan species pada beberapa bagian
habitat mungkin disebabkan arah tiupan angin atau arah arus air.
2. Ir. Usman dan Ir.Warkoyo
Ir. Usman dan Ir.Warkoyo menyatakan bahwa angin merupakan gerak massa udara
relative terhadap permukaan bumi pada arah horizontal dari daerah bertekanan udara tinggi
kedaerah bertekanan udara rendah[2]. Menurut Sanjaya (1970) dalam kondisi tertentu angin
tidak memberikan akibat langsung pada pertumbuhan dan perkembangan serangga. Baru
pada kondisi angin yang kencang dapat berpengaruh pada proses penguapan dan keadaan
kelembaban udara secara tidak langsung memberi akibat keseimbangan suhu tubuh maupun
kadar air tubuh serangga. Pengaruh angin yang paling penting adalah mempengaruhi
pemencaran dan aktivitas serangga, terutama serangga yang bertubuh kecil seperti kutu daun.
3. Pendapat Drs. Sumarito,Dipl.Ed dan Dra. Yundaru Nurantini
Dua ilmuan ini berpendapat bahwa angin merupakan salah satu factor perantara dalam
reproduksi generatif pada tumbuhan[3]. Proses reproduksi generatif pada tumbuhan dengan
angin sebagai perantaranya disebut sebagai persarian Anemogami. Disamping itu juga angin
mempengaruhi proses transpirasi pada tumbuhan, proses ini dapat melalui kutikula daun, sub
stomata, dan inti sel pada batang[4].
4. Deskripsi Aritoteles tentang awan dan hujan yang dipengaruhi oleh angin
Aritoteles dengan buku ketiganya yang berjudul Meteorological Obsevation telah
mendeskripsikan lapisan udara bahwa ia adalah kawasan bersama api, udara dan matahari
adalah factor pokok dan pertama bagi terjadinya awan, karena proses penguapan
(Veperization) dan pengembunan (kondensasi)merupakan akibat dari dekat atau jauhnya
matahari dari bumi, inilah yang menyebabkan terjadinya awan. Lebih lanjut Aritoteles
menerangkan proses turunnya hujan. Hujan disebabkan perginya udara panas dari udara yang
naik ketempat yang lebih tinggi, maka menjadi dinginlah uap air. Karena panasnya sudah
pergi dan panasnya menjadi dingin maka meneballah uap air kemudian menjadi air yang
jatuh diatas permukaan bumi, dan proses tersebut berputar mengikuti perjalanan matahari,
ketika matahari berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain (dari utara ke selatan menurut
garis edarnya), maka kadar basah (wetness) udara bertambah atau berkurang dan titik air
tersebut besar, maka dinamakan hujan[5].

Pembentukan hujan dan angin
Pe