Hubungan Kepemimpinan Dengan Motivasi Kerja Petugas Di Puskesmas Sambas Kecamatan Sibolga Kota Tahun 2016 Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah survey tipe explanatory research (penelitian penjelasan),
yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kepemimpinan dengan motivasi
kerja petugas di Puskesmas Sambas Kecamatan Sibolga Kota tahun 2016
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Puskesmas Sambas Kecamatan Sibolga Kota
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari s/d selesai
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh petugas Puskesmas Sambas Kecamatan Sibolga Kota
yang berjumlah 42 orang.
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti. Sampel diambil berdasarkan
teknik sampling. Dimana sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petugas
Puskesmas Sambas Kecamatan Sibolga Kota kecuali kepala puskesmas yang

berjumlah 41 orang.

32
Universitas Sumatera Utara

33

3.4 Metode Pengambilan Data
1. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan tenaga
Puskesmas Sambas Kecamatan Sibolga Kota yang berpedoman pada
kuesioner
2. Data sekunder diperoleh dengan cara mengadakan pencatatan data laporan
dari petugas puskesmas.

3.5 Definisi Operasional
Untuk memudahkan penelitian serta memperoleh pandangan yang sama, maka
definisi operasional variabel penelitian adalah :
3.5.1 Variabel Bebas
Kepemimpinan adalah suatu fungsi kegiatan dalam rangka mempengaruhi
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi yang dapat diukur dari pengambilan

keputusan, pengarahan, pendelegasian, motivasi, pengawasan dan pengendalian.
Dengan definisi sebagai berikut:
1. Pengambilan keputusan adalah kegiatan pimpinan untuk mengambil berbagai
keputusan atau kebijakan berupa peraturan untuk menjadi pedoman bagi
bawahannya untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
2. Pengarahan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk
menggerakkan, membimbing dan mengatur segala kegiatan yang telah diberi
tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan.
3. Pendelegasian adalah

suatu kegiatan dengan memberikan sebagian tugas

kepada orang lain. Seorang pemimpin tidak mungkin dapat mengerjakan

Universitas Sumatera Utara

34

sendiri seluruh pekerjaannya, karena keterbatasan waktu dan keterbatasan
kemampuannya

4. Motivator adalah seorang dapat mendorong bawahannya atau memberikan
motif untuk dapat melakukan sesuai yang kita inginkan dengan cara
memenuhi kebutuhannya guna mencapat tujuan yang kita harapkan
5. Pengawasan adalah serangkaian kegiatan pemimpin untuk menilai dan
mengoreksi pelaksanaan tugas-tugas bawahannya, sekaligus mengarahkan
petugas dalam melaksanakan tugas tugasnya agar berjalan ke arah yang telah
ditetapkan
6. Pengendalian adalah mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam
koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama
secara maksimal
3.5.2 Variabel Terikat
Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau mendorong
seseorang untuk menciptakan kegairahan seseorang agar mau bekerja keras
dengan membangkitkan, mengarahkan dan berperilaku kerja serta mengeluarkan
tingkat upaya untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya demi
keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuan. Yang dapat diukur dari tanggung
jawab, berani mengambil resiko, memiliki tujuan yang realistik, memiliki rencana
kerja, memanfaatkan umpan balik, mencari kesempatan merealisasikan rencana
dengan definisi sebagai berikut :
1.


Tanggung jawab adalah perasaan peduli didalam diri individu terhadap
tuntutan tugas dan fungsinya selaku petugas

Universitas Sumatera Utara

35

2.

Berani mengambil resiko adalah kesadaran petugas meneriman atau
menghadapi kendala,hambatan dan tantangan pekerjaan sebagai konsekuensi
menjadi petugas

3.

Memiliki tujuan realistik adalah harapan dan tujuan masa depan yang ada
pada diri petugas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh kaitannya
melakukan pekerjaannya


4.

Memiliki rencana kerja adalah kemampuan yang dimiliki petugas dalam
membuat atau menyusun jadwal kegiatan sebagai panduan dalam
melaksanakan tugas

5.

Memanfaatkan umpan balik adalah kemauan petugas dalam melakukan
evaluasi atau penilaian terhadap hasil kerja yang telah dilakukan serta
melakukan perbaikan

6.

Mencari kesempatan merealisasikan rencana adalah kemauan petugas
melakukan pendekatan kepada pihak puskesmas untuk kepentingan petugas
dan berpastisipasi dalam kegiatan yang mendukung pelayanan kesehatan.

3.6 Aspek Pengukuran Data
Pengukuran variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal

yang mengacu pada format Likert yang dikategorikan kedalam 2 (dua)
tingkatan,sehingga responden dimungkinkan untuk menjawab dalam berbagai
tingkatan dengan nilai dari 1 (satu) sampai 2 (dua).
Untuk mengetahui kepemimpinan diukur melalui 30 pertanyaan,dengan
menggunakan skala ordinal

Universitas Sumatera Utara

36

a. Aspek pengukuran untuk variabel kepemimpinan dikategorikan dalam 2 (dua)
tingkatan,yaitu :
1. Baik, jika kepala puskesmas ya atau pernah menjalankan kegiatan dengan
menggunakan kepemimpinan yang meliputi: pengambilan keputusan,
pengarahan, pendelegasian, motivator, pengawasan dan pengendalian.
2. Kurang, jika kepala puskesmas tidak pernah menjalankan kegiatan dengan
menggunakan kepemimpinan yang meliputi: pengambilan keputusan,
pengarahan, pendelegasian, motivator, pengawasan dan pengendalian.
b.


Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja petugas diukur melalui 15
pertanyaan, menggunakan skala ordinal dengan teknik pilihan jawaban :
Y = Ya

diberi bobot nilai = 2

T = Tidak

diberi bobot nilai = 1

Aspek pengukuran variabel motivasi kerja petugas dengan kepemimpinan yang
dilakukan oleh kepala puskesmas dikategorikan kedalam 2 (dua) tingkatan,yaitu :
1. Tinggi, jika petugas memiliki motivasi dan merasakan kegiatan
kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala puskesmas sesuai dengan apa
yang diharapkannya.
2. Rendah, jika petugas tidak memiliki motivasi dan merasakan kegiatan
kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala puskesmas tidak sesuai dengan
apa yang diharapkannya.

Universitas Sumatera Utara


37

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas (Kepemimpinan)
Variabel Bebas
Kepemimpinan
Pengambilan Keputusan
Pengarahan

Jumlah
Indikator

Kriteria

Bobot
Nilai

Skor

5


1.Baik
2.Kurang
1.Baik
2.Kurang
1.Baik
2.kurang
1.Baik
2.Kurang
1.Baik
2.Kurang
1.Baik
2.Kurang

2
1
2
1
2
1

2
1
2
1
2
1

10
5
10
5
10
5
10
5
10
5
10
5


5

Pendelegasian

5

Motivator

5

Pengawasan

5

Pengendalian

5

Skala ukur

Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal

3.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat (Motivasi Kerja)
Variabel

Kategori

Motivasi kerja

1.Tinggi
2.Rendah

Bobot Nilai
Variabel =
indikator
2
1

1 Bobot Nilai 1 Skala ukur
1 Variabel = 15
Indikator
30
15
Ordinal

3.7 Teknik Analisis Data

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan
pendekatan analisa kuantitatif. Ada pun tahap analisa data adalah sebagai berikut:
3.7.1

Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dari

variabel bebas kepemimpinan kepala puskesmas (pengambilan keputusan,
pengarahan, pendelegasian, motivator, pengawasan dan pengendalian) dan
variabel terikat motivasi kerja petugas (tanggung jawab, berani mengambil resiko,

Universitas Sumatera Utara

38

memiliki tujuan yang realistik, memiliki rencana kerja, memanfaatkan umpan
balik, mencari kesempatan merealisasikan rencana)
3.7.2 Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel
dependent. Dalam hal ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kepemimpinan (pengambilan keputusan, pengarahan, pendelegasian, motivator,
pengawasan dan pengendalian) dan variabel terikat motivasi kerja petugas
(tanggung jawab, berani mengambil resiko, memiliki tujuan yang realistik,
memiliki rencana kerja, memanfaatkan umpan balik, mencari kesempatan
merealisasikan rencana)
Uji hubungan yang digunakan adalah uji Chi-square. Uji ini dilakukan
dalam rangka menganalisis hubungan dua variabel kategorik. Uji signifikan
dilihat dengan menggunakan P value < 0,05.
Kesimpulan tingkat kemaknaan dapat dilakukan apabila hasil uji sebagai berikut :
1. P > 0,05 menunjukkan hasil adalah tidak signifikan
2. P ≤ 0,05 menunjukkn hasil adalah signifikan

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Puskesmas Sambas terletak di Kelurahan Pancuran Gerobak Kecamatan
Sibolga Kota yang merupakan pusat perkotaan di Sibolga Kota. Puskesmas
Sambas menanggungjawabi wilayah Kecamatan Sibolga Kota. Kecamatan
Sibolga Kota terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Pancuran Gerobak,
Kelurahan Pasar Belakang, Kelurahan Pasar Baru dan Kelurahan Kota Beringin.
Luas wilayah kerja Puskesmas Sambas sekitar 2,70 km yang terdiri dari empat
kelurahan. Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Sambas adalah
-

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sibolga Utara

-

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sibolga Kota

-

Sebelah Selatan berbatasan dengan Pegunungan Bukit Barisan

-

Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Tapian Nauli

4.1.1 Tenaga
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Sambas sebanyak 41 orang.
Tabel 4.1 Distribusi Tenaga Menurut Jenis Kategori Tenaga Kesehatan
Tahun 2016
No
1
2
3
4
5
6

Kategori Tenaga
Dokter Umum
Dokter Gigi
SKM
Keperawatan
Kebidanan
Kesehatan Lingkungan

Jumlah
4
2
4
11
10
2

39
Universitas Sumatera Utara

40

Tabel 4.1 Lanjutan
Analisis
2
7
8
SPK
1
9
SMF
2
10
Gizi
2
11
SMU
1
Jumlah
41
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas 2016
4.1.2. Jenis Pelayanan
Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas sambas adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif (upaya peningkatan kesehatan),
preventif (upaya pencegahan), kuratif (upaya pengobatan) dan rehabilitatif (upaya
pemulihan kesehatn) yang ditujukan kepada semua penduduk melalui kegiatan
pokok puskesmas.
4.2. Deskripsi Karakteristik Petugas Puskesmas
Secara umum dapat digambarkan karakteristik responden menurut umur,
jenis kelamin, pendidikan, masa kerja dan status perkawinan tahun 2016
4.2.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Pengelompokan umur responden berdasarkan umur berada pada kelompok

umur 50 tahun
sebanyak 2 orang ( 4,9%).

Universitas Sumatera Utara

41

Tabel 4.2. Distribusi Responden Menurut Umur
No
Berdasarkan umur
Jumlah
1
< 30 tahun
17
2
31-40 tahun
18
3
41-50 tahun
4
4
>50 tahun
2
Jumlah
41
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas 2016
4.2.2

Persentase
41,5
43,9
9,8
4,9
100

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin kebanyakan responden berjenis kelamin

perempuan sebanyak 32 orang (78,0%) dan sedangkan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 9 orang (22,0%).
Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
No
Jenis kelamin
Jumlah
1
Perempuan
32
2
Laki-laki
9
Jumlah
41
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas 2016
4.2.3

Persentase
78,0
22,0
100

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah DIII keperawatan

sebanyak 11 orang (26,8%), tingkat pendidikan DIII Gizi sebanyak 2 orang
(4,9%), tingkat pendidikan DIII Kebidanan sebanyak 10 orang(24,4%), tingkat
pendidikan DIII Analisis sebanyak 2 orang (4,9%), tingkat pendidikan DIII
Kesehatan Lingkungan sebanyak 2 orang (4,9%), tingkat pendidikan Sarjana
Kesehatan Masyarakat sebanyak 4 orang (9,8%), tingkat pendidikan Sarjana Gizi
sebanyak 1 orang (2,4%), tingkat pendidikan Dokter sebanyak 4 orang (9,8%),
tingkat pendidikan Dokter Gigi sebanyak 2 orang (4,9%), tingkat pendidikan SPK

Universitas Sumatera Utara

42

sebanyak 1 orang (2,4%), tingkat pendidikan SMF sebanyak 1 orang (2,4%) dan
tingkat pendidikan SLTA sebanyak 1 orang (2,4%).
Tabel 4.4 Distribusi Tenaga Menurut Tingkat Pendidikan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah

Tingkat pendidikan
DIII keperawatan
DIII Gizi
DIII kebidanan
DIII analisis
DIII Kesehatan Lingkungan
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Sarjana Gizi
Dokter
Dokter Gigi
SPK
SMF
SLTA

Jumlah
11
2
10
2
2
4
1
4
2
1
1
1
41

Persentase
26,8
4,9
24,4
4,9
4,9
9,8
2,4
9,8
4,9
2,4
2,4
2,4
100

Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas 2016
4.2.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan masa kerja sebagian besar masa kerja responden kurang dari

5 tahun sebanyak 15 responden (36,6%), masa kerja 5-10 tahun sebanyak 8 orang
(19,5%), masa kerja 11-15 tahun sebanyak 13 orang (31,7%), masa kerja 16-20
tahun sebanyak 3 orang (7,3%) dan masa kerja >20 tahun sebanyak 2 orang
(4,9%).
Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut Masa Kerja
No
1
2
3
4
5

Masa kerja
Jumlah
20 tahun
2
Jumlah
41
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas 2016

Persentase
36,6
19,5
31,7
7,3
4,9
100

Universitas Sumatera Utara

43

4.2.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Berdasarkan status perkawinan sebagian besar responden berstatus kawin

sebanyak 30 orang (73,2%), status belum kawin sebanyak 10 orang (24,4%) dan
status janda sebanyak 1 orang (2,4%).
Tabel 4.6 Distribusi Responden Menurut Status Perkawinan
No
Status perkawinan
Jumlah
1
Kawin
30
2
Belum kawin
10
3
Janda
1
Jumlah
41
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas 2016

Persentase
73,2
24,4
2,4
100

4.3. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dari
variabel bebas kepemimpinan kepala puskesmas (pengambilan keputusan,
pengarahan, pendelegasian, motivator, pengawasan dan pengendalian) dan
variabel terikat motivasi kerja petugas (tanggung jawab, berani mengambil resiko,
memiliki tujuan yang realistik, memiliki rencana kerja, memanfaatkan umpan
balik, mencari kesempatan merealisasikan rencana)
4.3.1 Pengambilan Keputusan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner tentang
pengambilan keputusan yang dilaksanakan kepala puskesmas sebanyak 23
responden

(56,1%),

mengatakan

bahwa

pimpinan

puskesmas

tidak

mengikutsertakan petugas dalam pengambilan keputusan, 18 responden (43,9%)
mengatakan ya mengikutsertakan petugas dalam pengambilan keputusan.

Universitas Sumatera Utara

44

Sebanyak 18 responden (43,9%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak sering mengambil keputusan sendiri, 23 responden (56,1%) mengatakan ya
sering mengambil keputusan sendiri.
Sebanyak 25 responden (61,0%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak melibatkan dan mengajak dalam merumuskan tujuan, 16 responden (39,0% )
mengatakan ya melibatkan mengajak dalam merumuskan tujuan.
Sebanyak 25 responden (61,0%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak menjalankan komunikasi yang baik dalam pengambilan keputusan sehingga
kerja yang harmonis, 16 responden (39,0%) mengatakan ya menjalankan
komunikasi yang baik dalam pengambilan keputusan sehingga kerja yang
harmonis.
Sebanyak 22 responden (53,7%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak menggunakan analisa yang tepat dan mendalam dalam membuat keputusan,
19 responden (46,3%) mengatakan ya menggunakan analisa yang tepat dan
mendalam dalam membuat keputusan.
Tabel 4.7. Distribusi Responden Pada Aspek Pengambilan Keputusan Kepala
Puskesmas
No
1
2
3
4

5

Pertanyaan
Pimpinan mengikutsertakn pengambilan
keputusan
Pimpinan mengambil keputusan sendiri
Pimpinan melibatkan dan mengajak
merumuskan tujuan
Pimpinan menjalankan komunikasi yang baik
dalam pengambilan keputusan sehingga kerja
yang harmonis
Pimpinan menggunakan analisa yang tepat dan
mendalam dalam membuat keputusan

Tidak
F
%
23 56,1

Ya
F
18

%
43,9

18
25

43,9
61,0

23
16

56,1
39,0

25

61,0

16

39,0

22

53,7

19

46,3

Universitas Sumatera Utara

45

Secara persentase menunjukkan bahwa distribusi frekuensi menurut
kemampuan kepala puskesmas dalam melakukan pengambilan keputusan pada
kepemimpinan sebagai besar responden menilai bahwa kepala puskesmas kurang
dalam melakukan pengambilan keputusan, sebanyak 22 responden (53,7%), dan
yang menilai dalam kategori baik sebanyak 19 responden (46,3%).
Tabel 4.8. Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala
Puskesmas Dalam Melakukan Pengambilan Keputusan
No
1
2

Pengambilan Keputusan
Baik
Kurang
Jumlah

F
19
22
41

%
46,3
53,7
100,0

4.3.2. Pengarahan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner tentang
pengarahan yang dilaksanakan kepala puskesman sebanyak 28 responden (68,3%)
mengatakan bahwa pimpinan puskesmas tidak memberikan pengarahan atas tugas
yang harus dilakukan, 13 responden (31,7%) mengatakan ya memberikan
pengarahan atas tugas yang harus dilakukan.
Sebanyak 24 responden (58,5%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak mengadakan bimbingan dan pengarahan secara berkala melalui rapat setiap
bulannya, 17 responden (41,5%) mengatakan ya mengadakan bimbingan dan
pengarahan secara berkala melalui rapat setiap bulannya.
Sebanyak 22 responden (53,7% ) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak memberikan pengarahan apabila terdapat kesalahan dalam melaksanakan
tugas, 19 responden (46,3%) mengatakan ya memberikan pengarahan apabila
terdapat kesalahan dalam melaksanakan tugas.

Universitas Sumatera Utara

46

Sebanyak 22 responden (53,7%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak memberikan bimbingan atau pengarahan pada bawahannya sebelum
melaksanakan tugas, 19 responden (46,3%) mengatakan ya memberikan
bimbingan atau pengarahan pada bawahannya sebelum melaksanakan tugas.
Sebanyak 11 responden (26,8%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak menggunakan bahasa yang sopan dan lembut ketika memberikan
pengarahan, 30 responden (73,2%) mengatakan ya menggunakan bahasa yang
sopan dan lembut ketika memberikan pengarahan.
Tabel 4.9 Distribusi Responden Pada Aspek Pengarahan Kepala Puskesmas
No Pertanyaan
1
2

3

4

5

Pimpinan memberikan pengarahan
atas tugas
Pimpinan mengadakan bimbingan
dan pengarahan secara berkala
melalui rapat
Pimpinan selalu memberikan
pengarahan apabila terdapat
kesalahan dalam melaksanakan
tugas
Pimpinan selalu memberikan
bimbingan atau pengarahan pada
bawahannya sebelum melaksanakan
tugas
Pimpinan menggunakan bahasa
yang sopan dan lembut ketika
memberikan pengarahan

Tidak
F
%
28
68,3

Ya
F
13

%
31,7

24

58,5

17

41,5

22

53,7

19

46,3

22

53,7

19

46,3

11

26,8

30

73,2

Secara persentase menunjukkan bahwa distribusi frekuensi menurut
kemampuan kepala puskesmas dalam melakukan pengarahan pada kepemimpinan
sebagai besar responden menilai bahwa kepala puskesmas kurang dalam
melakukan pengarahan, sebanyak 23 responden (43,9%), dan yang menilai dalam
kategori baik sebanyak 18 responden (43,9%).

Universitas Sumatera Utara

47

Tabel 4.10. Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala
Puskesmas Dalam Melakukan Pengarahan
No Pengarahan
F
%
1
Baik
18
43,9
2
Kurang
23
56,1
Jumlah
41
100,0
4.3.3. Pendelegasian
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner tentang
pendelegasian yang dilaksanakan kepala puskesmas sebanyak 12 responden
(29,3%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas tidak mendelegasikan
wewenang tetap menciptakan hubungan kerja yang menyenangkan, 29 responden
(70,7%) mengatakan ya mendelegasikan wewenang tetap menciptakan hubungan
kerja yang menyenangkan.
Sebanyak 13 responden (31,7% ) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak memberikan tugas dan pelimpahan wewenang,serta mempercayai petugas
dalam tugas dan fungsi, 28 reponden (68,3%) mengatakan ya memberikan tugas
dan pelimpahan wewenang,serta mempercayai petugas dalam tugas dan fungsi.
Sebanyak 17 responden (41,5%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak memberikan kepercayaan yang cukup besar untuk mempertanggung
jawabkan tugas-tugas yang diberikan, 24 responden (58,5%) mengatakan ya
memberikan kepercayaan yang cukup besar untuk mempertanggung jawabkan
tugas-tugas yang diberikan
Sebanyak 20 responden (48,8%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak dalam melaksanakan tugas, petugas diberi wewenang cukup besar, 21
responden (51,2%) mengatakan ya dalam melaksanakan tugas, petugas diberi
wewenang cukup besar.

Universitas Sumatera Utara

48

Sebanyak 21 responden (51,2%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak selalu memberikan tugas dan pelimpangan wewenang, 20 responden
(48,8%) mengatakan ya selalu memberikan tugas dan pelimpangan wewenang.
Tabel 4.11.Distribusi Responden Pada Aspek Pendelegasian Kepala
Puskesmas
No Pertanyaan
1

Dalam mendelegasikan wewenang
pimpinan tetap menciptakan
hubungan kerja yang menyenangkan
2
Pimpinan memberikan tugas dan
pelimpangan wewenang serta
mempercayai dalam tugas dan
fungsi
3 Pimpinan memberikan kepercayaan
yang cukup besar untuk
mempertanggung jawabkan tugastugas yang diberikan
4 Pimpinan dalam melaksanakan
tugas, petugas diberi wewenang
cukup besar
5 Pimpinan selalu memberikan tugas
dan pelimpangan wewenang

Tidak
F
%
12
29,3

Ya
F
29

%
70,7

13

31,7

28

68,3

17

41,5

24

58,5

20

48,8

21

51,2

21

51,2

20

48,8

Secara persentase menunjukkan bahwa distribusi frekuensi menurut
kemampuan kepala puskesmas dalam melakukan pendelegasian sebagian besar
responden

menilai

bahwa

kepala

puskesmas

baik

dalam

melakukan

pendelegasian, sebanyak 36 responden (87,8%), sementara menilai dalam kategori
kurang sebanyak 5 responden (12,2%).
Tabel 4.12. Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala
Puskesmas Dalam Melakukan Pendelegasian
No
1
2

Pendelegasian
Baik
Kurang
Jumlah

F
36
5
41

%
87,8
12,2
100,0

Universitas Sumatera Utara

49

4.3.4 Motivator
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner tentang
motivator yang dilaksanakan kepala puskesmas sebanyak 22 responden (53,7%)
mengatakan bahwa pimpinan puskesmas tidak memberikan hukuman atau sanksi
kepada petugas yang tidak disiplin kerja, 19 responden (46,3%) mengatakan ya
memberikan hukuman atau sanksi kepada petugas yang tidak disiplin kerja
Sebanyak 24 responden (58,5%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak memberikan pujian kepada para petugas ketika berprestasi dalam bekerja,
17 responden (41,5%) mengatakan ya memberikan pujian kepada para petugas
ketika berprestasi dalam bekerja.
Sebanyak 32 responden (78,0%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak memberikan promosi jabatan kepada petugas yang berprestasi, 9 responden
(22,0%) mengatakan ya memberikan promosi jabatan kepada petugas yang
berprestasi.
Sebanyak 19 responden (46,3%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak memberikan kesempatan dalam mengembangkan diri misalnya pelatihan
pendidikan, 22 responden (53,7%) mengatakan ya pimpinan memberikan
kesempatan dalam mengembangkan diri misalnya pelatihan pendidikan
Sebanyak 24 responden (58,5%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak pernah memberikan reward atau imbalan jasa, 17 responden (41,5%)
mengatakan ya pernah memberikan reward atau imbalan jasa.

Universitas Sumatera Utara

50

Tabel 4.13. Distribusi Responden Pada Aspek Motivator Kepala Puskesmas
No Pertanyaan
1

Pimpinan memberikan hukuman
atau sanksi yang tidak disiplin
bekerja
Pimpinan memberikan pujian ketika
petugas berprestasi dalam kerjanya
Pimpinan memberikan promosi
jabatan kepada petugas yang
berprestasi
Pimpinan memberikan kesempatan
dalam
mengembangkan
diri
misalnya pelatihan pendidikan
Pimpinan
pernah
memberikan
reward atau imbalan jasa

2
3

4

5

Tidak
F
%
22
53,7

Ya
F
19

%
46,3

23

56,1

17

41,5

32

78,0

9

22,0

19

46,3

22

53,7

24

58,5

17

41,5

Secara persentase menunjukkan bahwa distribusi frekuensi menurut
kemampuan kepala puskesmas dalam melakukan motivator sebagian besar
responden menilai bahwa kepala puskesmas kurang dalam melakukan motivator,
sebanyak 21 responden (51,2%), sementara menilai dalam kategori baik 20
responden (48,8%).
Tabel 4.14. Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala
Puskesmas Dalam Melakukan Motivator
No
1
2

Motivator
Baik
Kurang
Jumlah

F
20
21
41

%
48,8
51,2
100,0

4.3.5. Pengawasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner tentang
pengawasan yang dilaksanakan kepala puskesmas sebanyak 29 responden
(70,7%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas tidak selalu mengadakan
pengawasan langsung dalam setiap pekerjaan yang diberikan, 12 responden

Universitas Sumatera Utara

51

(29,3%) mengatakan ya mengadakan pengawasan langsung dalam setiap
pekerjaan yang diberikan.
Sebanyak 27 responden (65,9%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak mengamati hasil pekerjaan petugas, 14 responden (34,1%) mengatakan ya
mengamati hasil pekerjaan petugas.
Sebanyak 23 respoden (56,1%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas tidak
selalu memeriksa atau mengoreksi hasil pekerjaan, 18 responden (43,9%)
mengatakan ya selalu memeriksa atau mengoreksi hasil pekerjaan
Sebanyak 18 responden (56,1%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak memberikan bimbingan dan paham dengan pekerjaan ketika mengalami
kesulitan dengan pekerjaan, 23 responden (56,1%) mengatakan ya memberikan
bimbingan dan paham dengan pekerjaan ketika mengalami kesulitan dengan
pekerjaan
Sebanyak 19 responden (46,3%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak selalu memberikan bimbingan/penerangan sebelum melaksanakan tugas, 22
responden (53,7%) mengatakan ya selalu memberikan bimbingan/penerangan
sebelum melaksanakan tugas.
Tabel 4.15. Distribusi Responden Pada Aspek Pengawasan Kepala
Puskesmas
No Pertanyaan
1

2
3

Pimpinan selalu mengadakan
pengawasan langsung dalam setiap
pekerjaan yang diberikan
Pimpinan mengamati hasil
pekerjaan
Pimpinan selalu memeriksa atau
mengoreksi hasil pekerjaan

Tidak
F
%
29
70,0

Ya
F
12

%
29,3

27

65,9

14

34,1

23

56,1

18

43,9

Universitas Sumatera Utara

52

Pimpinan memberikan bimbingan
dan paham dengan pekerjaan ketika
mengalami kesulitan dengan
pekerjaan
Pimpinan
selalu
memberikan
bimbingan/penerangan
sebelum
melaksanakan tugas

4

5

18

43,9

23

56,1

19

46,3

22

53,7

Secara persentase menunjukkan bahwa distribusi frekuensi menurut
kemampuan kepala puskesmas dalam melakukan pengawasan sebagian besar
responden menilai bahwa kepala puskesmas kurang dalam melakukan
pengawasan, sebanyak 24 responden (58,5%), sementara menilai dalam kategori
baik sebanyak 17 responden (41,5%).
Tabel 4.16. Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala
Puskesmas Dalam Melakukan Pengawasan
No
1
2

Pengawasan
Baik
Kurang
Jumlah

F
17
24
41

%
41,5
58,5
100,0

4.3.6 Pengendalian
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner tentang
pengendalian yang dilaksanakan kepala puskesmas sebanyak 17 responden
(41,5%) mengatakan bahwa pimpinan tidak membagi tugas sesuai dengan
kemampuan, 24 responden (58,5%) mengatakan ya membagi tugas sesuai dengan
kemampuan.
Sebanyak 23 responden (56,1%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak membagi tugas secara adil, 18 responden (43,9% ) mengatakan ya membagi
tugas secara adil.

Universitas Sumatera Utara

53

Sebanyak 21 responden (51,2%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak mengatur aktivatas anggotanya secara terarah, 20 responden (48,8%)
mengatakan ya mengatur aktivatas anggotanya secara terarah.
Sebanyak 21 responden (51,2%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak mengatur aktivitas dalam koordinasi yang efektif, 20 responden (48,8%)
mengatakan ya mengatur aktivitas dalam koordinasi yang efektif.
Sebanyak 17 responden (41,5%) mengatakan bahwa pimpinan puskesmas
tidak pernah meminta pendpat dan saran dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, 24
responden (58,5%) mengatakan ya pernah meminta pendapat dan saran dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi
Tabel 4.17. Distribusi Responden Pada Aspek Pengendalian Kepala
Puskesmas
No Pertanyaan
1
2
3

4
5

Pimpinan membagi tugas sesuai
dengan kemampuan
Pimpinan membagi tugas secara adil
Pimpinan mengatur aktivitas
anggotanya secara terarah
Pimpinan mengatur aktivitas dalam
koordinasi yang efektif
Pimpinan pernah meminta pendapat
dan saran dalam pelaksanaan tugas

Tidak
F
%
17
41,5

Ya
F
24

%
58,5

23
21

56,1
51,2

18
20

43,9
48,8

21

51,2

20

48,8

17

41,5

24

58,5

Secara persentase menunjukkan bahwa distribusi frekuensi menurut
kemampuan kepala puskesmas dalam melakukan pengendalian sebagian besar
responden menilai bahwa kepala puskesmas baik dalam melakukan pengendalian,
sebanyak

32 responden (78,0%), sementara menilai dalam kategori kurang

sebanyak 9 responden (22,0%).

Universitas Sumatera Utara

54

Tabel 4.18. Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala
Puskesmas Dalam Melakukan Pengendalian
No
1
2

Pengendalian
Baik
Kurang
Jumlah

F
32
9
41

%
78,0
22,0
100,0

4.3.7. Motivasi Kerja Petugas
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner tentang
motivasi kerja petugas puskesmas yaitu:
1. Tanggung Jawab
Sebanyak 10 responden (24,4%) mengatakatan tidak melaksanakan pekerjaan
yang dibebankan karena sudah menjadi tugas petugas dan 31 responden (75,6%)
mengatakan ya melaksanakan pekerjaan yang dibebankan.
Sebanyak 16 responden (29,0%) mengatakan tidak dalam tidak menunda
pekerjaan yang diberikan karena melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu
yang ditentukan dan 25 responden (61,0%) mengatakan ya tidak menunda
pekerjaan yang diberikan karena melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu
yang ditentukan
Sebanyak 32 responden (78,0%) mengatakan tidak bersedia lembur untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dan 9 responden (22,0%) mengatakan ya bersedia
lembur untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sebanyak 15 responden (36,6%) mengatakan tidak berupaya mencari jalan
keluar setiap permasalahan dalam pekerjaan dan 26 responden (63,4%)
mengatakan ya berupaya mencari jalan keluar setiap permasalahan dalam
pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara

55

2. Berani Mengambil Resiko
Sebanyak 24 responden (58,5%) mengatakan tidak bersedia mengerjakan
tugas tambahan untuk meningkatkan keberhasilan kerja dan 17 responden (41,5%)
mengatakan ya bersedia mengerjakan tugas tambahan untuk meningkatkan
keberhasilan kerja.
Sebanyak 15 responden (36,6%) mengatakan tidak menerima keluhan setiap
pasien yang butuh pelayanan kesehatan dan 26 responden (63,4%) mengatakan ya
menerima keluhan setiap pasien yang butuh pelayanan kesehatan.
3. Memiliki Tujuan Realistik
Sebanyak 13 responden (31,7%) mengatakan tidak memiliki keinginan untuk
meningkatkan kompetensi dalam bidang pelayanan kesehatan dan 28 responden
(68,3%) mengatakan ya memiliki keinginan untuk meningkatkan kompetensi
dalam bidang pelayanan kesehatan.
Sebanyak 15 responden (36,6%) mengatakan tidak berusaha untuk
meningkatkan potensi diri dengan mengikuti program pendidikan dan pelatihan
dan 26 responden (63,4%) mengatakan ya berusaha untuk meningkatkan potensi
diri dengan mengikuti program pendidikan dan pelatihan
4. Memiliki Rencana Kerja
Sebanyak 23 responden (56,1%) mengatakan tidak menyusun agenda kerja
dalam bekerja demi tercapainya tupoksi dalam pekerjaan dan 18 responden
(43,9%) mengatakan ya menyususn agenda kerja dalam bekerja.
Sebanyak 24 responden (58,5%) mengatakan tidak membuat jadwal kegiatan
kerja sesuai dengan waktu kerja dan 17 responden (41,5%) mengatakan ya
membuat jadwal kegiatan kerja sesuai dengan waktu kerja.

Universitas Sumatera Utara

56

5. Memanfaatkan Umpan Balik
Sebanyak 29 responden (70,7%) mengatakan tidak membuat catatan harian
tentang hasil pelaksanaan pekerjaan dan 12 responden (29,3%) mengatakan ya
membuat catatan harian tentang hasil pelaksanaan pekerjaan.
Sebanyak 21 responden (51,2%) mengatakan tidak melaksanakan evaluasi
hasil pekerjaan dari waktu ke waktu dan 20 responden (48,8%) mengatakan ya
melaksanakan evaluasi hasil pekerjaan dari waktu ke waktu.
Sebanyak 21 responden (51,2%) mengatakan tidak melakukan perbaikan
apabila hasil evaluasi pekerjaan belum baik dan 20 responden (48,8%)
mengatakan ya melakukan perbaikan apabila hasil evaluasi pekerjaan belum baik.
6. Mencari Kesempatan Merealisasikan Rencana
Sebanyak 10 responden (24,4%) mengatakan tidak berupaya untuk ikut serta
pada kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dibidang pelayanan
kesehatan dan 31 responden (75,6%) mengatakan ya berupaya untuk ikut serta
pada kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dibidang pelayanan
kesehatan.
Sebanyak 12 responden (29,3%) mengatakan tidak ikut berpartisipasi dalam
kegiatan yang mendukung pelayanan kesehatan dan 29 responden (70,7%)
mengatakan ya ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung pelayanan
kesehatan.

Universitas Sumatera Utara

57

Tabel 4.19. Distribusi Responden Pada Motivasi Kerja Petugas Puskesmas
No
1

2

3

Motivasi Kerja Petugas
Tanggung Jawab
1. Melaksanakan
pekerjaan
yang
dibebankan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
2. Tidak menunda pekerjaan yang
diberikan
karena
melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang
ditentukan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
3. Bersedia lembur untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
4. Berupaya mencari jalan keluar setiap
permasalahan dalam pekerjaan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
Berani Mengambil Resiko
1. Bersedia
mengerjakan
tugas
tambahan
untuk
meningkatkan
keberhasilan kerja
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
2. Menerima keluhan setiap pasien yang
butuh pelayanan kesehatan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
Memiliki tujuan realistik
1. Memiliki
keinginan
meningkatkan kompetensi
bidang pelayanan kesehatan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah

Jumlah

Persentase

31
10
41

24,4
75,6
100

25
16
41

61,0
39,0
100

9
32
41

22,0
78,0
100

26
15
41

63,4
36,6
100

17
24
41

41,5
58,5
100

26
15
41

63,4
36,6
100

28
13
41

68,3
31,7
100

untuk
dalam

Universitas Sumatera Utara

58

Tabel 4.19 Lanjutan
2. Berusaha untuk meningkatkan potensi
diri dengan mengikuti program
pendidikan dan pelatihan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
4
Memiliki rencana kerja
1. Menyusun agenda kerja dalam
bekerja demi tercapainya tupoksi
dalam pekerjaan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
2. Membuat jadwal kegiatan kerja sesuai
dengan waktu kerja
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
5
Memanfaatkan umpan balik
1. Membuat catatan harian tentang hasil
pelaksanaan pekerjaan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
2. Melaksanakan
evaluasi
hasil
pekerjaan dari waktu ke waktu
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
3. Melakukan perbaikan apabila hasil
evaluasi pekerjaan belum baik
a. Ya
b. Tidak
Jumlah

26
15
41

63,4
36,6
100

18
23
41

41,5
58,5
100

17
24
41

41,5
58,5
100

12
29
41

29,3
70,7
100

16
25
41

39,0
61,0
100

17
24
41

41,5
58,5
100

Universitas Sumatera Utara

59

Tabel 4.19 Lanjutan
6
Mencari kesempatan merealisasikan
rencana
1. Berupaya untuk ikut serta pada
kegiatan yang dapat meningkatkan
pengetahuan dibidang pelayanan
kesehatan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
2. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan
yang
mendukung
pelayanan
kesehatan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah

31
10
41

75,6
24,4
100

29
12
41

70,7
29,3
100

Secara persentasi menunjukkan bahwa distribusi frekuensi motivasi kerja
petugas puskesmas dengan kategori rendah sebanyak 24 responden (58,5%) dan
17 responden (41,5%) dengan nilai motivasi kerja baik.
Tabel 4.20 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Motivasi Kerja Petugas
Puskesmas Sambas
No
Motivasi Kerja petugas
1
Tinggi
2
Rendah
Jumlah

Jumlah
17
24
41

Persentasi
41,5
58,5
100

4.4. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel
dependent. Dalam hal ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kepemimpinan (pengambilan keputusan, pengarahan, pendelegasian, motivator,
pengawasan dan pengendalian) dan variabel terikat motivasi kerja petugas
(tanggung jawab, berani mengambil resiko, memiliki tujuan yang realistik,
memiliki rencana kerja, memanfaatkan umpan balik, mencari kesempatan

Universitas Sumatera Utara

60

merealisasikan rencana). Uji hubungan yang digunakan adalah uji Chi-square. Uji
ini dilakukan dalam rangka menganalisis hubungan dua variabel kategorik. Uji
signifikan dilihat dengan menggunakan P value < 0,05.
4.4.1

Hubungan Antara Kepemimpinan Dilihat Dari Aspek Pengambilan
Keputusan Kepala Puskesmas Dengan Motivasi Kerja Petugas
Puskesmas Sambas Tahun 2016
Hasil tabulasi silang antara pengambilan keputusan kepala puskesmas

sambas dengan motivasi kerja petugas puskesmas sambas tahun 2016 diperoleh
data 41 responden, ada sebanyak 22 responden (53,7%) mengatakan bahwa
kepemimpinan kepala puskesmas sambas dalam kategori kurang, sebanyak 17
responden (41,5%) yang motivasi kerja petugas rendah, dan sebanyak 5 responden
(12,2%) yang motivasi kerjanya tinggi. Kategori baik ada sebanyak 19 responden
(46,3%) dengan motivasi rendah sebanyak 7 responden (17,1%), dan sebanyak 12
responden (29,3%) dengan motivasi tinggi.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chisqure diperoleh nilai
p=0,012 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengambilan keputusan dengan motivasi kerja petugas
puskesmas sambas tahun 2016
Tabel 4.21 Hubungan Pengambilan Keputusan Dengan Motivasi Kerja
Petugas
Kategori
Pengambilan
Keputuisan
Dengan Motivasi
Kerja

F

%

F

%

F

%

Kurang
Baik

17
7

41,5
17,1

5
12

12,2
29,3

22
19

53,7
46,3

41

100

Jumlah

Motivasi Kerja Petugas
Rendah

Total

Tinggi

P value

0,012

Universitas Sumatera Utara

61

4.4.2

Hubungan Antara Kepemimpinan Dilihat Dari Aspek Pengarahan
Kepala Puskesmas Dengan Motivasi Kerja Petugas Puskesmas
Sambas Tahun 2016
Hasil tabulasi silang antara pengarahan kepala puskesmas sambas dengan

motivasi kerja petugas puskesmas sambas tahun 2016 diperoleh data 41
responden,

ada

sebanyak

23

responden

(56,1%)

mengatakan

bahwa

kepemimpinan kepala puskesmas sambas dalam kategori kurang, sebanyak 18
responden (43,9%) yang motivasi kerja petugas rendah, dan sebanyak 5 responden
(12,2%) yang motivasi kerjanya tinggi. Kategori baik sebanyak 18 responden
(43,9%) dengan motivasi kerja rendah sebanyak 6 responden (14,6%) dan
sebanyak 12 responden (29,3%) dengan motivasi kerja tinggi.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi squre diperoleh nilai
p=0,005 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengarahan dengan motivasi kerja petugas puskesmas sambas
tahun 2016
Tabel 4.22 Hubungan Pengarahan Dengan Motivasi Kerja Petugas
Kategori
Pengarahan
Dengan Motivasi
Kerja

Kurang
Baik
Jumlah

Motivasi Kerja Petugas
Rendah

Total

Tinggi

P value

F

%

F

%

F

%

18
6

43,9
14,6

5
12

12,2
29,3

23
18

56,1
43,9

41

100

0,005

Universitas Sumatera Utara

62

4.4.3

Hubungan Antara Kepemimpinan Dilihat Dari Aspek Pendelegasian
Kepala Puskesmas Dengan Motivasi Kerja Petugas Puskesmas
Sambas Tahun 2016
Hasil tabulasi silang antara pendelegasian kepala puskesmas sambas

dengan motivasi kerja patugas puskesmas sambas tahun 2016 diperoleh data 41
responden, ada sebanyak 5 responden (12,2%) mengatakan bahwa kepemimpinan
kepala puskesmas sambas dalam kategori kurang, sebanyak 2 responden (4,9%)
yang motivasi kerja petugas rendah, dan sebanyak 3 responden (7,3%) yang
motivasi kerjanya tinggi. Kategori baik sebanyak 36 responden (87,8%) dengan
motivasi kerja rendah sebanyak 22 responden (53,7%), dan sebanyak 14
responden (34,1%) dengan motivasi tinggi.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi squre diperoleh nilai
p=0,633 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara pendelegasian dengan motivasi kerja petugas puskesmas sambas
tahun 2016
Tabel 4.23 Hubungan Pendelegasian Dengan Motivasi Kerja Petugas
Kategori
Pendelegasian
Dengan Motivasi
Kerja

Kurang
Baik
Jumlah

Motivasi Kerja Petugas
Rendah

Total

Tinggi

P value

F

%

F

%

F

%

2
22

4,9
53,7

3
14

7,3
34,1

5
36

12,2
87,8

41

100

0,633

Universitas Sumatera Utara

63

4.4.4

Hubungan Antara Kepemimpinan Dilihat Dari Aspek Motivator
Kepala Puskesmas Dengan Motivasi Kerja Petugas Puskesmas
Sambas Tahun 2016
Hasil tabulasi silang antara pengarahan kepala puskesmas sambas dengan

motivasi kerja patugas puskesmas sambas tahun 2016 diperoleh data 41
responden,

ada

sebanyak

21

responden

(51,2%)

mengatakan

bahwa

kepemimpinan kepala puskesmas sambas dalam kategori kurang, sebanyak 17
responden (41,5%) yang motivasi kerja petugas rendah, dan sebanyak 4 responden
(9,8%) yang motivasi kerjanya tinggi. Kategori baik sebanyak 20 responden
(48,8%) dengan motivasi rendah sebanyak 7 responden (17,1%), dan sebanyak 13
responden (31,7%) dengan motivasi tinggi.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chisqure diperoleh nilai
p=0,004 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara motivator dengan motivasi kerja petugas puskesmas sambas
tahun 2016
Tabel 4.24 Hubungan Motivator Dengan Motivasi Kerja Petugas
Kategori Motivator
Dengan Motivasi
Kerja

Kurang
Baik
Jumlah

Motivasi Kerja Petugas
Rendah

Total

Tinggi

P value

F

%

F

%

F

%

17
7

41,5
17,1

4
13

9,8
31,7

21
20

51,2
48,8

41

100

0,004

Universitas Sumatera Utara

64

4.4.5

Hubungan Antara Kepemimpinan Dilihat Dari Aspek Pengawasan
Kepala Puskesmas Dengan Motivasi Kerja Petugas Puskesmas
Sambas Tahun 2016
Hasil tabulasi silang antara pengarahan kepala puskesmas sambas dengan

motivasi kerja patugas puskesmas sambas tahun 2016 diperoleh data 41
responden,

ada

sebanyak

24

responden

(58,5%)

mengatakan

bahwa

kepemimpinan kepala puskesmas sambas dalam kategori kurang, sebanyak 19
responden (46,3%) yang motivasi kerja petugas rendah, dan sebanyak 5 responden
(12,2%) yang motivasi kerjanya tinggi. Kategori baik sebanyak 17 responden
(41,5%) dengan motivasi rendah sebanyak 5 responden (12,2%), dan sebanyak 12
responden (29,3%) dengan motivasi tinggi.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chisqure diperoleh nilai
p=0,003 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengawasan dengan motivasi kerja petugas puskesmas sambas
tahun 2016
Tabel 4.25 Hubungan Pengawasan Dengan Motivasi Kerja Petugas
Kategori
Pengawasn
Dengan Motivasi
Kerja

Kurang
Baik
Jumlah

Motivasi Kerja Petugas
Rendah

Total

Tinggi

P value

F

%

F

%

F

%

19
5

46,3
12,2

5
12

12,2
29,3

24
17

58,5
41,5

41

100

0,003

Universitas Sumatera Utara

65

4.4.6

Hubungan Antara Kepemimpinan Dilihat Dari Aspek Pengendalian
Kepala Puskesmas Dengan Motivasi Kerja Petugas Puskesmas
Sambas Tahun 2016
Hasil tabulasi silang antara pengarahan kepala puskesmas sambas dengan

motivasi kerja patugas puskesmas sambas tahun 2016 diperoleh data 41
responden, ada sebanyak 9 responden (22,0%) mengatakan bahwa kepemimpinan
kepala puskesmas sambas dalam kategori kurang, sebanyak 5 responden (12,2%)
yang motivasi kerja petugas rendah, dan sebanyak 4 responden (9,8%) yang
motivasi kerjanya tinggi. Kategori baik sebanyak 32 responden (78,0%) dengan
motivasi rendah sebanyak 19 responden (46,3%), dan sebanyak 13 responden
(31,7%) dengan motivasi tinggi.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chisqure diperoleh nilai
p=1,000 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara pengendalian dengan motivasi kerja petugas puskesmas sambas
tahun 2016
Tabel 4.26 Hubungan Pengendalian Dengan Motivasi Kerja Petugas
Kategori
Pengendalian
Dengan Motivasi
Kerja

Kurang
Baik
Jumlah

Motivasi Kerja Petugas
Rendah

Total

Tinggi

P value

F

%

F

%

F

%

5
19

12,2
46,3

4
13

9,8
31,7

9
32

22,0
78,0

41

100

1,000

Universitas Sumatera Utara

66

4.4.7

Hubungan Kepemimpinan Kepala Puskesmas Dengan Motivasi Kerja
Petugas Puskesmas Sambas Tahun 2016
Hasil tabulasi silang kepemimpinan kepala puskesmas sambas dengan

motivasi kerja patugas puskesmas sambas tahun 2016 diperoleh data 41
responden,

ada

sebanyak

24

responden

(58,5%)

mengatakan

bahwa

kepemimpinan kepala puskesmas sambas dalam kategori kurang, sebanyak 18
responden (43,9%) yang motivasi kerja petugas rendah, dan sebanyak 6 responden
(14,6%) yang motivasi kerjanya tinggi. Kategori baik sebanyak 17 responden
(41,5%) dengan motivasi rendah sebanyak 6 responden (14,6%), dan sebanyak 11
responden (26,8%) dengan motivasi tinggi.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chisqure diperoleh nilai
p=0,013 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara kepemimpinan kepala puskesmas dengan motivasi kerja petugas
puskesmas sambas tahun 2016
Tabel 4.27 Hubungan Kepemimpinan Dengan Motivasi Kerja Petugas
Kategori
Kepemimpinan
Dengan Motivasi
Kerja

Kurang
Baik
Jumlah

Motivasi Kerja Petugas
Rendah

Total

Tinggi

P value

F

%

F

%

F

%

18
6

43,9
14,6

6
11

14,6
26,8

24
17

58,5
41,5

41

100

0,013

Universitas Sumatera Utara

67

4.5 Seluruh Variabel Kepemimpinan Dengan Motivasi Kerja Petugas
Variabel Kepemimpinan
1. Pengambilan Keputusan
Distribusi Responden Pada Aspek Pengambilan Keputusan
No
1
2
3
4

5

Pertanyaan Pengambilan
Keputusan
Pimpinan mengikutsertakn
pengambilan keputusan
Pimpinan mengambil keputusan
sendiri
Pimpinan melibatkan dan
mengajak merumuskan tujuan
Pimpinan menjalankan
komunikasi yang baik dalam
pengambilan keputusan sehingga
kerja yang harmonis
Pimpinan menggunakan analisa
yang tepat dan mendalam dalam
membuat keputusan

Tidak

Ya

F
23

%
56,1

F
18

%
43,9

18

43,9

23

56,1

25

61,0

16

39,0

25

61,0

16

39,0

22

53,7

19

46,3

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala Puskesmas
Dalam Melakukan Pengambilan Keputusan
1
2

Pengambilan Keputusan
Baik
Kurang
Jumlah

F
19
22
41

%
46,3
53,7
100,0

2. Pengarahan
Distribusi Responden Pada Aspek Pengarahan
No Pertanyaan Pengarahan
1
2

Pimpinan memberikan pengarahan
atas tugas
Pimpinan mengadakan bimbingan
dan pengarahan secara berkala
melalui rapat

Tidak
F
%
28
68,3

F
13

%
31,7

24

17

41,5

58,5

Ya

Universitas Sumatera Utara

68

Lanjutan
Pimpinan selalu memberikan
3
pengarahan apabila terdapat
kesalahan dalam melaksanakan
tugas
4
Pimpinan selalu memberikan
bimbingan atau pengarahan pada
bawahannya sebelum melaksanakan
tugas
5
Pimpinan menggunakan bahasa
yang sopan dan lembut ketika
memberikan pengarahan

22

53,7

19

46,3

22

53,7

19

46,3

11

26,8

30

73,2

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala Puskesmas
Dalam Melakukan Pengarahan
No
1
2

Pengarahan
Baik
Kurang
Jumlah

F
18
23
41

%
43,9
56,1
100,0

3. Pendelegasian
Distribusi Responden Pada Aspek Pendelegasian
No Pertanyaan Pendelegasian
1

Dalam mendelegasikan wewenang
pimpinan tetap menciptakan
hubungan kerja yang menyenangkan
2
Pimpinan memberikan tugas dan
pelimpangan wewenang serta
mempercayai dalam tugas dan
fungsi
3 Pimpinan memberikan kepercayaan
yang cukup besar untuk
mempertanggung jawabkan tugastugas yang diberikan
4 Pimpinan dalam melaksanakan
tugas, petugas diberi wewenang
cukup besar
5 Pimpinan selalu memberikan tugas
dan pelimpangan wewenang

Tidak
F
%
12
29,3

Ya
F
29

%
70,7

13

31,7

28

68,3

17

41,5

24

58,5

20

48,8

21

51,2

21

51,2

20

48,8

Universitas Sumatera Utara

69

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala Puskesmas
Dalam Melakukan Pendelegasian
No
1
2

Pendelegasian
Baik
Kurang
Jumlah

F
36
5
41

%
87,8
12,2
100,0

4. Motivator
Distribusi Responden Pada Aspek Motivator
No Pertanyaan Motivator
1

2
3

4

5

Pimpinan memberikan hukuman
atau sanksi yang tidak disiplin
bekerja
Pimpinan memberikan pujian ketika
petugas berprestasi dalam kerjanya
Pimpinan memberikan promosi
jabatan kepada petugas yang
berprestasi
Pimpinan memberikan kesempatan
dalam
mengembangkan
diri
misalnya pelatihan pendidikan
Pimpinan
pernah
memberikan
reward atau imbalan jasa

Tidak
F
%
22
53,7

Ya
F
19

%
46,3

23

56,1

17

41,5

32

78,0

9

22,0

19

46,3

22

53,7

24

58,5

17

41,5

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala Puskesmas
Dalam Melakukan Motivator
No
1
2

Motivator
Baik
Kurang
Jumlah

F
20
21
41

%
48,8
51,2
100,0

Universitas Sumatera Utara

70

5. Pengawasan
Distribusi Responden Pada Aspek Pengawasan
No Pertanyaan Pengawasan
1

Pimpinan selalu mengadakan
pengawasan langsung dalam setiap
pekerjaan yang diberikan
Pimpinan mengamati hasil
pekerjaan
Pimpinan selalu memeriksa atau
mengoreksi hasil pekerjaan
Pimpinan memberikan bimbingan
dan paham dengan pekerjaan ketika
mengalami
kesulitan
dengan
pekerjaan
Pimpinan
selalu
memberikan
bimbingan/penerangan
sebelum
melaksanakan tugas

2
3
4

5

Tidak
F
%
29
70,0

Ya
F
12

%
29,3

27

65,9

14

34,1

23

56,1

18

43,9

18

43,9

23

56,1

19

46,3

22

53,7

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala Puskesmas
Dalam Melakukan Pengawasan
No
1
2

Pengawasan
Baik
Kurang
Jumlah

F
17
24
41

%
41,5
58,5
100,0

6. Pengendalian
Distribusi Responden Pada Aspek Pengendalian
No Pertanyaan Pengendalian
1
2
3
4.
5.

Pimpinan membagi tugas sesuai
dengan kemampuan
Pimpinan membagi tugas secara adil
Pimpinan mengatur aktivitas
anggotanya secara terarah
Pimpinan mengatur aktivitas dalam
koordinasi yang efektif
Pimpinan pernah meminta pendapat
dan saran dalam pelaksanaan tugas

Tidak
F
%
17
41,5

F
24

%
58,5

23
21

18
20

43,9
48,8

56,1
51,2

Ya

21

51,2

20

48,8

17

41,5

24

58,5

Universitas Sumatera Utara

71

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala Puskesmas
Dalam Melakukan Pengendalian
No Pengendalian
F
%
1
Baik
32
78,0
2
Kurang
9
22,0
Jumlah
41
100,0
Variabel Motivasi Kerja Petugas
Distribusi Responden Pada Motivasi Kerja Petugas
No
Motivasi Kerja Petugas
1
Tanggung Jawab
1. Melaksanakan
pekerjaan
yang
dibebankan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
2. Tidak menunda pekerjaan yang
diberikan
karena
melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang
ditentukan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
3. Bersedia lembur untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
4. Berupaya mencari jalan keluar setiap
permasalahan dalam pekerjaan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
2
Berani Mengambil Resiko
1. Bersedia
mengerjakan
tugas
tambahan
untuk
meningkatkan
keberhasilan kerja
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
2. Menerima keluhan setiap pasien yang
butuh pelayanan kesehatan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah

Jumlah

Persentase

31
10
41

24,4
75,6
100

25
16
41

61,0
39,0
100

9
32
41

22,0
78,0
100

26
15
41

63,4
36,6
100

17
24
41

41,5
58,5
100

26
15
41

63,4
36,6
100

Universitas Sumatera Utara

72

Lanjutan
3
Memiliki Tujuan Realistik
1. Memiliki
keinginan
untuk
meningkatkan kompetensi dalam
bidang pelayanan kesehatan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
2. Berusaha untuk meningkatkan potensi
diri dengan mengikuti program
pendidikan dan pelatihan
a. Ya
b. Tidak
Jumlah
4
Memiliki Rencana Kerja
1. Menyusun