T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Alat Bantu Ajar Animasi Stop Motion untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA di Kelas VI Sekolah Dasar T1 Full text

PENGGUNAAN ALAT BANTU AJAR ANIMASI STOP MOTION UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN IPA DI KELAS VI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai prasyarat penyusunan skripsi
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Disusun Oleh:
ASTUTI WIJAYANTI
NIM : 702010053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSTAS KRISTEN SATYA WACANA
Januari 2015

1

Penggunaan Alat Bantu Ajar Animasi Stop Motion untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA di Kelas VI Sekolah Dasar
1)

Astuti Wijayanti 2)Mila C Paseleng, S.Si, M.Pd
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email : 702010053@student.uksw.edu, mila.paseleng@staff.uksw.edu

Abstract
The main factors causing low learning outcomes of students in science subjects in several schools
in the learning process especially science subjects in the material of the solar system requires a
clearer picture and not just the delivery of material orally or verbally . The purpose of this
research is to improve student learning outcomes by using multialat interactive aids . This study
used an experimental method with Pretest Posttest Design Nonequivalent Pretest Posttest Control
Group Design . The results showed differences in learning outcomes in experimental classes and
control classes . Learning outcomes of students in the experimental class has increased higher
than the results of student learning in the classroom control . Based on these results it can be
concluded that the use of teaching aids Stop Motion Animation students become more focused and
easier to understand the material in the learning process .

Keywords : teaching aids , Stop Motion Animation , learning outcomes

Abstrak
Faktor utama yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di
beberapa sekolah karena dalam proses belajar mengajar terutama mata pelajaran IPA pada materi
sistem tata surya membutuhkan gambaran yang lebih jelas dan bukan hanya penyampaian materi
secara lisan atau verbal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menggunakan multialat bantu interaktif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen
dengan Pretest Posttest Design Nonequivalent Control Group Pretest Posttest Design. Hasil
penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil belajar siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan
hasil belajar siswa di kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan alat bantu ajar Animasi Stop Motion siswa menjadi lebih fokus dan mudah
memahami materi dalam proses pembelajaran.
Kata kunci : Alat bantu ajar, Animasi Stop Motion, Hasil belajar.

1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

3

1. Pendahuluan
Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas
yang disepakati dan dilakukan guru dan murid untuk mencapai tujuan pendidikan
secara optimal [1]. Hasil belajar siswa menjadi tolak ukur keberhasilan seorang
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dan memahami konsep seberapa
praktis alat bantu ajar. Berdasarkan hasil observasi di SDN 01 Susukan dan SDN 03
Susukan terdapat permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Nilai ujian nasional pada mata pelajaran IPA lebih rendah dibandingkan dengan nilai
ujian nasional mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia pada ujian nasional
tahun ajaran 2013/2014. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleh alat
bantu ajar yang digunakan guru pada saat pembelajaran masih bersifat konvensional dan
tidak semua alat bantu ajar di sekolah memenuhi semua materi dalam pembelajara, tidak
semua sekolahan memiliki alat bantu atau alat praktek yang sesuai dengan materi yang
sedang diajarkan oleh guru. Pembelajaran yang kurang menarik tersebut menyebabkan
pemahaman siswa kurang maksimal.

Faktor utama yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA di SDN 01 Susukan dan SDN 03 Susukan karena dalam proses belajar
mengajar terutama mata pelajaran IPA pada materi sistem tata surya membutuhkan
gambaran yang lebih jelas dan bukan hanya penyampaian materi secara lisan atau verbal.
Pembelajaran IPA yang diajarkan oleh guru secara verbal mengakibatkan pemahaman
siswa terhadap konsep yang diajarkan menjadi kurang maksimal. Alat bantu yang
digunakan pun tidak memuat materi secara detail dan tidak bisa menunjukkan gambaran
mengenai materi sistem tata surya. Hal ini membuat siswa kesulitan dalam memahami
gambaran sistem tata surya serta membuat pembelajaran kurang menarik. Selain itu alat
bantu yang biasa digunakan guru bersifat satu arah, padahal kemampuan seorang guru
juga terbatas, adakalanya guru lupa dengan materi yang diajarkan. Untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi di SDN 01 Susukan dan SDN 03 Susukan maka diperlukan
alat bantu yang dapat memberikan visualisasi tentang mata pelajaran IPA materi sistem
tata surya dengan tampilan menarik yang dapat membantu guru dalam menyajikan
materi pembelajaran. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan adalah alat bantu ajar
Animasi Stop Motion.
Alat bantu ajar merupakan salah satu alternatif untuk membantu mengatasi
masalah belajar siswa. Fungsi utama alat bantu dalam pendidikan adalah sebagai
alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru [2].

Salah satu alat bantu ajar yang sederhana yaitu dengan menggunakan alat
bantu ajar Animasi. Sebagai alat bantu ilmu pengetahuan, animasi memiliki
kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk
dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka
animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak
dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang
dijelaskan dapat tergambarkan.
Salah satu alat bantu animasi yaitu Animasi Stop Motion yang merupakan
alat bantu ajar yang praktis dan proses pembuatannya pun mudah sehingga setiap
guru dapat menggunakan bahkan membuat Animasi Stop Motion sendiri. Animasi
Stop Motion memiliki kesederhanaan dibanding dengan alat bantu ajar yang
lainnya. Kesederhanaan dari Animasi Stop Motion itu sendiri yaitu dalam
4

pembuatannya guru hanya menggabungkan beberapa gambar yang sudah
diskenario sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan kemudian di-convert
menjadi sebuah video pembelajaran yang sesuai dengan keinginan guru selain itu
alat bantu ajar ini dapat ditampilkan tanpa software khusus, hanya dengan
software pemutar video saja dan dapat ditampilkan hanya dengan perangkat keras
berupa Televisi dan VCD/DVD player. Oleh karena itu di SDN 01 Susukan perlu

adanya penggunaan alat bantu Animasi Stop Motion untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di kelas VI sekolah dasar.
2. Kajian Pustaka
Penelitian sebelumya tentang pengembangan alat bantu pembelajaran
dengan menggunakan alat bantu ajar audio visual dilakukan oleh Wulandari
dengan judul “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPA Kelas III Melalui
Penggunaan Alat bantu ajar Audio Visual di SD Negeri Donokerto” [3]. Dalam
penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui peningkatkan motivasi belajar IPA
kelas III melalui penggunaan alat bantu ajar audio visual di SD Negeri Donokerto,
Turi, Sleman. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan secara kolaboratif antara penulis sebagai perancang kegiatan
pembelajaran dan guru sebagai pelaksananya. Hasil penelitian yang dilakukan
selama dua siklus menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan alat bantu ajar audio visual pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penelitian lain tentang penggunaan alat bantu gambar dilakukan oleh
Sumarsono dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan
Alat bantu Gambar Bagi Siswa Kelas VI Semester I SD Negeri Ronggo 03
Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012” [4]. Dalam
penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar IPA

Kelas VI Semester I SD Negeri Ronggo 03 Kecamatan JakenKabupaten Pati.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK dengan
menggunakan 2 siklus. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
penelitian ini mampu menjawab tujuan penelitian yaitu penggunaan alat bantu
gambar dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan
alam siswa kelas VI semester I SD Negeri Ronggo 03 Kecamatan Jaken
Kabupaten Pati, tahun pelajaran 2011/2012.
Dalam penelitian Wulandari mengkaji tentang upaya peningkatan motivasi,
sedangkan dalam pelelitian ini mengkaji tentang peningkatan hasil belajar.
Persamaan dalam penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan alat
bantu audio visual. Perbedaan lain penelitian yang dilakukan Sumarsono dengan
penelitian ini adalah alat bantu ajar yang digunakan sebelumnya hanya gambar dan
video yang umum digunakan sedangkan alat bantu ajar Animasi Stop Motion
merupakan alat bantu ajar yang lebih bervariasi dari pada alat bantu ajar dalam
penelitian sebelumnya yang hanya menggunakan gambar diam atau gambar tak
bergerak, sedangkan pada penelitian ini peneliti memakai alat bantu ajar Animasi
Stop Motion yang lebih menarik dengan gambar hidupnya atau gambar bergerak.
Semakin siswa tertarik dengan alat bantu ajarnya maka semakin antusias siswa
untuk belajar dengan dijelaskan bahwa penggunaan alat bantu ajar terutama alat
bantu ajar visualisasi lebih dapat meningkatkan presentase belajar siswa. Dengan

adannya alat bantu ajar Animasi Stop Motion siswa memiliki semangat belajar
5

lebih besar daripada sebelumnya. Siswa lebih tertarik dan antusias dalam
mengukuti pembelajaraan sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat
diterima dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat. Persamaan penelitian
terdahulu dengan penelitian ini yaitu tentang penggunaan alat bantu ajar bagi
siswa dengan alat bantu gambar.
Alat bantu ajar adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran [3]. Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara
peserta didik, pendidik dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa
bantuan sarana penyampai pesan atau alat bantu [4]. Jadi alat bantu ajar yaitu alat
bantu yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk membantu kegiatan
belajar mengajar menjadi praktis.
Sebuah alat bantu dikatakan baik untuk digunakan dalam pembelajaran apabila 1)
alat bantu ajar harus meningkatkan motivasi peserta didik, karena hasil belajar siswa
salah satunya dipengaruhi oleh motivasi belajar; 2) menstimulus atau mendorong peserta
didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan stimulasi pelajaran baru;
3) menstimulus peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga
mendorong mereka melakukan praktik dengan benar [5]. Sedangkan Sebuah alat bantu

dikatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran apabila memenuhi prinsip-prinsip
alat bantu ajar adalah 1) Alat bantu yang akan digunaka oleh guru harus sesuai dan
diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat bantu tidak digunakan sebagai alat
hiburan, atau tidak dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi,
akan tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai; 2) Alat bantu yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran;
3) Alat bantu ajar harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siwa; 4) Alat bantu
yang digunakan harus meperhaikan efektivitas dan efisiensi. Alat bantu yang
memerlukan peralatan mahal belum tentu praktis untuk mencapai tujuan tertentu; 5)Alat
bantu yang digunakan harus sesuai dengan kemapuan guru dalam mengoperasikannya
[6].
Fungsi alat bantu ajar adalah sebagai berikut 1) memperjelas pesan agar tidak
terlalu verbalitas; 2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra; 3)
menimbulkan semangat belajar, interaksi langsung antara peserta didik dan sumber
belajar; 4) memungkinkan peserta belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori, serta kinestetiknya; 5) memberi stimulus yang sama, membandingkan
pengalaman dan menimbulkan persepsi yang berbeda [7]. Dapat diketahui fungsi alat
bantu tersebut telah memenuhi kriteria dari alat bantu ajar Animasi Stop Motion, yaitu
memperjelas pesan materi agar tidak terlalu verbalisme, dapat mengatasi keterbatasan
ruang, menimbulkan motivasi dan daya tarik siswa, siswa mandiri dalam kemampuan

visual, auditori, serta kinestetiknya atau keistimewaan siswa dan memberi stimulus yang
sama.
Tujuan digunakannya alat bantu ajar yaitu 1) membantu peserta didik dalam
mempelajari sesuatu; 2) menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar; 3) memudahkan
pendidik dalam melaksanakan pembelajaran; serta 4) agar kegiatan pembelajaran
menjadi lebih menarik. [8]
Berikut merupakan beberapa kepentingan atau kelebihan animasi apabila
digunakan dalam bidang pendidikan: 1) Animasi mampu menyampaikan sesuatu
konsep yang kompleks secara visual dan dinamik. Ini dapat membuat hubungan
atau kaitan mengenai suatu konsep atau proses yang kompleks lebih mudah untuk
dipetakan ke dalam pikiran pelajar dan seterusnya membantu dalam proses
6

pemahaman; 2) Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah.
Animasi mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding
penggunaan alat bantu yang lain. Pelajar juga mampu memberi ingatan yang
lebih lama kepada alat bantu yang bersifat dinamik dibanding alat bantu yang
bersifat statik; 3) Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu
menyediakan pembelajaran secara maya. Ini utamanya untuk keadaan dimana
perkiraan sebenarnya sukar atau tidak dapat disediakan, membahayakan ataupun

mungkin melibatkan biaya yang tinggi; 4) Animasi mampu menawarkan satu alat
bantu ajar yang lebih menyenangkan. Animasi mampu menarik perhatian,
meningkatkan motivasi serta merangsang pemikiran pelajar yang lebih berkesan.
Semuanya akan membantu dalam proses mengurangkan beban kognitif pelajar
dalam menerima sesuatu materi pelajaran atau pesan yang ingin disampaikan
oleh para pendidik; 5) Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan
oleh teknologi animasi mampu memudahkan dalam proses penerapan konsep
atau pun demonstrasi. [9]
Animasi Stop Motion adalah pengoprasian kamera sekali tiap satu bingkai.
Karakteristik dari Animasi Stop Motion yaitu dibuat dengan menggerakkan
karakter/obyek sedikit demi sedikit dan dilakukan pengambilan gambar pada
setiap perubahan karakter/obyek tersebut. Sepertinya pada tahap ini harus sangat
teliti. Jenis Animasi Stopmotion yaitu 1)Tanah Liat (Clay), 2) Guntingan
(Cutout), 3) Gambar (Graphic), 4) Aktor Hidup (Pixilation), 5) Wayang (Puppet),
6) Bayangan (Silhouette). Penelitian ini menggunakan jenis Animasi Animasi
Stop Motion Gambar (graphic). Animasi grafis adalah variasi dari stopmotion
yang lebih konseptual daripada Animasi cel tradisional bidang datar dan Animasi
kertas gambar (cutout). Tapi secara teknis ia termasuk Animasi Stop Motion yang
dibuat dengan foto (secara keseluruhan atau sebagian). Animasi grafis dapat
dilakukan dengan kamera hanya panning memotret dengan menggerakkan
kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik ke atas dan ke
bawah dan / atau difoto secara individu, satu per satu [8]. Animasi Stop Motion
yang dipakai menggunakan jenis Animasi stop motin Gambar (graphic), dengan
menyusun gambar-gambar menjadikannya sebagai video pembelajaran.
IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara
umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode
ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa
ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya. Lebih lanjut dinyatakan bahwa ada tiga
kemampuan dalam IPA yaitu: 1) Kemampuan mengetahui yang diamati; 2)
kemampuan memprediksi apa yang belum diamati dan kemampuan untuk
menguji tindak lanjut dari hasil eksperimen dan; 3) dikembangkannya sikap
ilmiah [9].
Prinsip-prinsip bembelajaran IPA meliputi 1) Pemahaman tentang dunia di
sekitar kita dimulai dari pengalaman baik secara indrawi ataupun nonindrawi, 2)
Pengetahuan yang diperoleh tidak pernah terlihat secara langsung sehingga perlu
diungkap selama proses pembelajaran. 3) Pengetahuan pengalaman siswa kurang
konsisten dengan pengetahuan para ilmuwan, atau pengetahuan yang guru miliki.
4) Dalam setiap pengetahuan mengandung fakta, data, konsep, lambang, dan
relasi dengan konsep yang lain. 5) IPA terdiri atas produk, proses dan prosedur.
[10]
7

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor
setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang
diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima
materi pelajaran [11].hasil belajar dapat didefinisikan sebagai prestasi belajar
siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat
perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa
perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar
siswa yang mengacu pada pengalaman langsung [11].
Hasil belajar IPA meliputi meliputi pencapaian IPA sebagai produk, proses,
dan sikap ilmiah. Dalam segi produk siswa diharapkan dapat memahami konsepkonsep IPA dan keterkaitannya dalam kehidupannya sehari-hari. Dari segi proses
siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan dan
menerapkan konsep yang diperoleh untuk memecahkan masalah yang mereka
hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi ilmiah siswa diharapkan memiliki
kemampuan untuk mempunyai minat mempelajari benda-benda disekitar dan rasa
ingin tahu. [10]
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Fungsi minat dalam belajar lebih besar
sebagai motivating force yaitu kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar.
Sikap yang ditunjukkan siswa sebagai tolok ukur/indikator minat dijelaskan
sebagai berikut : 1) Rasa tertarik, ketertarikan yang dimaksud adalah ketertarikan
terhadap pelajaran di kelas; 2) Perasaan senang yang umumnya bersangkutan
dengan fungsi mengenal, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati,
menganggap, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu; 3) Perhatian yaitu, siswa
akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk belajar mata pelajaran yang
diminatinya; 4) Partisipasi yaitu siswa yang mempunyai minat terhadap suatu
pelajaran akan melibatkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang diminatinya ; 5) Keinginan/kesadaran
siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan berusaha belajar dengan
baik [12].
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif
dengan jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk
mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan dan
mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu
[13]. Rancangan dalam penelitian ini adalah „’Nonequivalent Control Group Design‟‟
digambarkan pada Gambar 1. Kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan
perlakuan yaitu menggunakan alat bantu ajar, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang
tidak menggunakan alat bantu ajar.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI di SDN 01 Susukan
dan SDN 03 Susukan, yang belajar mengenai pelajaran IPA. Dalam memilih serta
menentukan kelas ini dilakukan purposive sample berdasarkan rekomendasi dari guru
mata pelajaran biologi, kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah kelas VI
SD N Susukan 01 dan kelas kontrol kelas VI SD N Susukan 03. Sampel yang digunakan
adalah kelas VI dengan jumlah kelas VI SDN 01 Susukan 35 siswa dan kelas VI SDN 03
Susukan 33 siswa. Variabel bebas penggunaaan alat bantu ajar multialat bantu Animasi
8

Stop Motion, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sistem Tata Surya.
O1

O2
X

O3

O4

Gambar 1. Rancangan Nonequivalent Control Group Design [11]

Keterangan :
PretestEksperimen yang dilambangkan dengan simbol O1
kemampuan awal kelompok eksperimen
Posttest Eksperimen yang dilambangkan dengan simbol O2
kemampuan akhir kelompok eksperimen
Treatment yang dilambangkan dengan simbol X
perlakuan
PretestKontrol yang dilambangkan dengan simbol O3
kemampuan awal kelompok kontrol
Posttest Kontrol yang dilambangkan dengan simbol O4
kemampuan akhir kelompok control

: Pengukuran
: Pengukuran
: Pemberian
: Pengukuran
: Pengukuran

Penelitian eksperimen ini berupaya untuk mengetahui praktisitas
penggunaan alat bantu ajar Animasi Stop Motion untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran ipa di kelas VI sekolah dasar. Sesuai dengan
desain pada gambar 1 proses eksperimen diawalai dengan Pre test untuk
mengetahui apakah kemampuan awal kedua kelas yang akan dibandingkan ini
setara atau tidak. Tahap Kedua, Treatment yaitu setelah kedua kelompok
diberikan pretestdan telah dianggap sepadan, maka tahap selanjutnya adalah
melakukan treatment. Treatment di kelas eksperimen menggunakan alat bantu ajar
Animasi Stop Motion sedangkan dalam kelompok kontrol tanpa menggunakan
alat bantu ajar Animasi Stop Motion atau pembelajaran secara konvensional.
Dalam penelitian ini, perlakukan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu 2 kali pada
kelompok eksperimen dan 2 kali pada kelompok kontrol. Masing-masing
perlakuan dilaksanakan dalam waktu 2x35 menit. Posttest dilakukan pada kedua
kelas setelah pelaksanaan pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur hasil
belajar siswa. Pretestdan posttest menggunakan tes tertulis mengenai materi yang
sudah diajarkan dan dibuat sesuai dengan kompetensi dasar yang ada pada silabus
pelajaran IPA SD kelas VI. Hasilnya digunakan untuk melihat peningkatan
kemampuan siswa dalam memahami pengetahuan yang diberikan.
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
Observasi identifikasi masalah
tujuan pembelajaran dan studi
literatur

Persiapan dan perancangan alat
bantu

9

Treatment/pelaksanaan
pembelajaran

Pengumpulan dan analisa data
Gambar 2 Tahapan penelitian

Pada tahap awal penelitian, dilakukan observasi, identifikasi masalah dan
tujuan penelitian, observasi ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui alat bantu
ajar yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung, serta untuk
menetukan penggunaan alat bantu ajar yang cocok pada mapel IPA khususnya
pada materi Sistem Tata Surya. Data – data yang dikumpulkan dalam observasi
ini seperti memilih kelas yang akan digunakan dalam penelitian, menetukan
pelajaran yang akan digunakan sebagai bahan eksperimen. Memilih kelas untuk
penelitian, dalam memilih serta menetukan kelas ini dilakukan secara acak, kelas
yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen dan konrol adalah kelas VI SD
Negeri Susukan 01 dan VI SD Negeri Susukan 03. Dalam pemilihan kelas dan
penentuan materi pelajaran, disesuaikan dengan alat bantu yang akan digunakan
yaitu Multialat bantu ajar Animasi Stop Motion.Tahap kedua adalah studi literatur
mempelajari konsep, merumuskan pemecahan masalah dan mencari solusi yang
sesuai dengan masalah tersebut.
Tahap kedua adalah persiapan dan perancangan alat bantu dengan membuat
alat bantu ajar Animasi Stop Motion tentang materi sistem tata surya dengan
tampilan audio visual. penyiapan hardware dan software dalam proses
pembelajaran. Hardware yang digunakan dalam alat bantu ajar Animasi Stop
Motion yaitu laptop dan LCD proyektor, sedangkan software yang digunakan
dalam pembuatan alat bantu ajar Animasi Stop Motion yaitu aplikasi Adobe
Premiere, setelah itu dilakukan studi literature digunakan untuk dipelajari dan
pengumpulan referensi yang berguna untuk mengumpulkan informasi-informasi
yang akan digunakan untuk membuat alat bantu, literature yang digunakan
berhubungan dengan multialat bantu ajar.
Tahap selanjutnya dilakukan perancangan alat bantu, dengan membuat
desain alat bantu ajar Animasi Stop Motion. Setelah perancangan desain alat bantu
selesai tahap selanjutnya pembuatan alat bantu dengan menggunakan Adobe
Premiere.

10

Gambar 3 Alur Alat bantu

Gambar 3 merupakan gambaran alur alat bantu yang dirancang dapat
digunakan oleh guru sebagai. Pada awal pemelajaran guru membuka alat bantu
pemutar video, sebagai contoh GOM alat bantu palyer, kemudian membuka file
video Animasi Stop Motion. Dalam video tersebut berisi materi system tata surya.
Indikator system tata surya dibagi sebagai berikut:1)Menjelaskan peran matahari
sebagai pusat tata surya dengan santun dan komunikatif. 2) Menjelaskan
kelompok benda langit sebagai anggota tata surya dengan santun dan komunikatif.
3) Menyebutkan system peredaran tata surya dengan benar dan cermat. Sub materi
yang disajikan sebagai berikut: 1) Sistem tata surya, matahari sebagai pusat tata
surya. 2) Planet-planet sebagai anggota tata surya, nama-nama planet, planet
dalam, planet luar. 3) Benda-benda langit lainnya, komet, asteroid atau planetoid
meteoroid Materi dapat dicontrol dari alat bantu pemutar video malalui control
stop, pause dan play. Terakhir yaitu exit atau bisa dengan close alat bantu pemutar
video, kemudian guru dapat memberikan evaluasi dengan tes sesuai dengan
materi yang ditampilkan.
Tahap ketiga adalah treatment/pelaksanaan pembelajaran degan
menggunakan alat bantu yang sudah dihasilkan dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana penerapan alat bantu ini dengan tepat dan bagaimana dampaknya
terhadap siswa. Penelitian mengenai penerapan aplikasi alat bantu menggunakan
desain quasi eksperimen untuk menunjukkan perbedaan penerapan alat bantu ajar
Animasi Stop Motion dengan yang tidak menggunakan alat bantu ajar Animasi
Stop Motion Selama pelaksanaan pembelajaran, kedua kelas ini juga diobservasi
untuk melihat bagaimana kondisi siswa dan sikap yang mereka tunjukkan selama
pembelajaran untuk mengetahui minat belajar serta keaktivan dalam pembelajaran.
Tahap terakhir yaitu pengumpulan data dan analisa data dengan
menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa, angket siswa
untuk mengetahui kelayakan alat bantu ajar, wawancara dan hasil pretest dan
posttest pada kelas kontrol dan eksperimen.
Untuk mengetahui keaktifan siswa terhadap alat bantu ajar Animasi Stop
Motion instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa cheklist yang
digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa terhadap alat bantu ajar yang sedang
11

ditayangkan oleh guru. Indikator dari observasi keaktivan siswa adalah sebagai
berikut :
NO

Tabel 1 Indikator keaktifan dan minat siswa
INDIKATOR
SUB INDIKATOR

1

Ketertarikan siswa

2

Perhatian Siswa

Perhatian Siswa terhadap alat bantu ajar yang
digunakan
Respon siswa terhadap metode pembelajaran yang
baru
Rasa ingin tahu terhadap materi
Konsentrasi dalam belajar
Berusaha memahami materi yang disampaikan
Kemauan belajar

3

Ketrlibatan Siswa

Siswa aktif mengajukan pertanyaan
Siswa aktif menjawab pertanyaan
Siswa aktif menanggapi pertanyaan

Untuk kualifikasi penilaian pada aspek minat terlihat pada Tabel 2
Tabel 2 Kualifikasi penilaian aspek minat
Interval

Kriteria

76% - 100%
51% - 75%
26% - 50%
1% - 25%

Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik

Untuk menghitung presentase skor riteria dari seluruh item digunakan
rumus sebagai berikut:
Nilai (%) = jumlah skor tiap siswa / jumlah skor maksimum x 100 %
Observasi juga digunakan untuk mengetahui bagaimana penggunaan alat
bantu animasi stop motion dalam pembelajaran dan hasilnya berupa deskripsi
kondisi kelas selama pembelajaran.
Tahap pengumpulan dan analisa data dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran.
Pengumpulan data pada tahap ini menggunakan metode wawancara dan penggunaan
angket. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas VI untuk mengetahui bagaimana
kesesuaian alat bantu dengan kebutuhan dalam pembelajaran serta kendala apa yang
dihadapi dalam menggunakan alat bantu ini. Informasi yang diperoleh mealalui
wawancara ini mencakup praktisitas alat bantu ajar Animasi Stop Motion dalam
membantu guru dalam proses pembelajaran serta kelayakan alat bantu saat diterapkan
kepada siswa dan harapan guru terhadap penggunaan alat bantu ajar.
Instrumen lain yang digunakan untuk mengetahui kesesuaian antara alat bantu
yang digunakan dengan prinsip alat bantu ajar yaitu angket siswa. Angket ini digunakan
untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan alat bantu ajar Animasi
Stop Motion, Angket dibagikan kepada 35 orang siswa. Adapun Indikator
penilaian dari angket/kuesioner yaitu sebagai berikut:
Tabel 3 Indikator Kesesuaian alat bantu ajar

12

No

Indikator
bantu

untuk

Sub Indikator

1

Kesesuaian alat
pembelajaran

mencapai

tujuan

2

Alat bantu yang digunakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran

3

Kualitas tampilan alat bantu

4

Alat bantu ajar harus sesuai dengan minat, kebutuhan,
dan kondisi siswa.

Apakah materi yang ditampilkan
dapat diserap atau dipahami
dengan baik
Apakah materi yang ditampilkan
sesuai denganmateri yang ada
didalam buku
Apakah suara dan gambar yang
ditampilkan terdengar dan terlihat
jelas
Apakah alat bantu ajar yang
ditampilkan menarik

Untuk menghitung skor ideal (kriterium) dari seluruh item digunakan rumus
sebagai berikut:
Nilai (%) = jumlah skor tiap siswa / jumlah skor maksimum x 100 %
Untuk kualifikasi penilaian pada aspek ketepatan penggunaan alat bantu
terlihat pada Tabel 4
Tabel 4 Kualifikasi penilaian aspek aspek ketepatan penggunaan alat bantu
Interval

Kriteria

76% - 100%
51% - 75%
26% - 50%
1% - 25%

Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik

Hasil pengolahan data angket ini akan disajikan dalam bentuk grafik.
Data peningkatan hasil belajar siswa berupa nilai gain diperoleh dari
pengolahan data pretest dan posttest
g = ((Spost) – (Spre)) / (100% - (SPre))
Keterangan: g adalah peningkatan hasil belajar siswa, S post adalah nilai rata-rata
posttest, S pre adalah nilai rata-rata pretest, 100% adalah nilai maksimal.

Berdasarkan nilai gain dapat dibandingkan peningkatan hasil belajar dari masingmasing kelas yang ditunjukkan dengan klasifikasi gain. Adapun klasifikasi nilai (g)
adalah: (g) > 0,70 peningkatan hasil belajar siswa tinggi, 0,30 < (g) ≤ 0,70 peningkatan
hasil belajar siswa sedang, dan (g) > 0,30 peningkatan hasil belajar siswa rendah.
4. Hasil dan Pembahasan
Penggunaan alat bantu ajar Animasi Stop Motion dilakukan untuk membantu guru
menyampaikan materi dan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran tentang
materi sistem tata surya. Alat bantu ajar Animasi Stop Motion yang digunakan terdiri
dari beberapa tampilan inti yang diambil dari indikator dalam materi sistem tata surya
yaitu mengenai sistem tata surya, matahari sebagai pusat tata surya, planet-planet sebagai
pusat tata surya dan benda-benda langit lainnya. Penyajian alat bantu Animasi Stop
13

Motion dapat ditampilkan dengan windows alat bantu player atau dengan alat bantu
VCD/DVD player.

Gambar 4 tampilan awal

Gambar 4 menunjukkan semua isi di dalam sistem tata surya, berisi
matahari, planet-planet dan benda langit lainnya. Materi yang ditampilkan yaitu
tentang matahari sebagai pusat tata surya, semua benda langit di tata surya
berputar mengelilingi matahari. Penjelasan materi disajikan dengan dubbing
sesuai materi disertai instrumen musik yang lirih, dengan begitu siswa dapat
memahami materi yang digambarkan secara visual dan verbal sehingga siswa
dapat menangkap materi yang disampaikan dengan baik.

.
Gambar 5 planet-planet dalam tata surya

Gambar 5 menunjukkan sub bab materi sistem tata surya planet-planet
sebagai anggota tata surya. Planet-planet termasuk benda langit yang selalu
mengelilingi matahari sebagai pusatnya.

Gambar 6 benda-benda langit lainnya

14

Gambar 6 menunjukkan sub bab materi sistem tata surya benda-benda
langit lainnya. Selain matahari dan delapan planet lainnya tampilan terdiri dari
penjelasan mengenai peredaran komet, asteroid dan meteoroid.
Pelaksanaan pembelajaran pada penerapan alat bantu ajar Animasi Stop
Motion ini hanya diberikan pada kelas eksperimen yang dilakukan sebanyak tiga
kali pertemuan. Pokok bahasan materi yang diberikan untuk penelitian ini yaitu
sistem tata surya. Pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen
menggunakan alat bantu ajar Animasi Stop Motion, sedangkan pada kelas kontrol
dengan pembelajaran konvensional. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
berlaku pada mata pelajaran IPA di SD Negeri 01 Susukan pada tahun pelajaran
2014/2015 adalah 65. Berikut adalah kegiatan inti dari pelaksanaan pembelajaran
pada mata pelajaran IPA materi sistem tata surya di kelas eksperimen.
Tabel 5 Pelaksanaan pembelajaran
Guru

Siswa

Guru menayangkan alat bantu ajar
Animasi Stop Motion materi sistem tata
surya sub materi matahari sebagai pusat
tata surya, matahari merupakan pusat tata
surya dan semua benda langit berputar
mengelilingi matahari.
2. Guru memberikan kesempatan bertanya
siswa tentang materi sistem tata surya sub
materi matahari sebagai pusat tata surya
yang belum jelas.
3. Guru memberikan beberapa soal latihan
dan menayangkan kembali mengenai
materi sistem tata surya sub materi
matahari sebagai pusat tata surya sebagai
sebagai hasil evaluasi sub materi tersebut.
4. Guru membahas contoh soal materi sistem
tata surya sub materi matahari sebagai
pusat tata surya.
Pertemuan 2
1. Guru
mengulas
materi
pertemuan
sebelumnya tentang sub materi matahari
sebagai sistem tata surya secara sekilas
sebagai flashback
2. Guru menayangkan alat bantu ajar
Animasi Stop Motion materi sistem tata
surya sub materi planet-planet sebagai
anggota tata surya, planet sebagai benda
langit yang selalu berputar pada orbitnya
dalam mengelilingi matahari sebagai
pusatnya
3. Guru memberikan kesempatan bertanya
siswa tentang materi sistem tata surya sub
materi planet-planet sebagai anggota tata
surya.
4. Guru memberikan beberapa soal latihan
dan menayangkan kembali mengenai

Siswa menyimak tayangan alat bantu ajar
Animasi Stop Motion materi sistem tata surya
sub materi matahari sebagai pusat tata surya,
matahari merupakan pusat tata surya dan semua
benda langit berputar mengelilingi matahari.

Kegiatan Inti :
Pertemuan 1
1.

Siswa
bertanya
apabila
materi
yang
ditayangkan alat bantu ajar Animasi Stop
Motion kurang jelas.
Siswa mengerjakan dengan melihat kembali
tayangan alat bantu ajar Animasi Stop Motion
sub materi matahari sebagai pusat tata surya.

Siswa menyimak dan mengoreksi pekerjaannya
apakah sudah betul atau belum.

Siswa menyimak ulasan materi pertemuan
sebelumnya tentang sub materi matahari
sebagai sistem tata surya secara sekilas
Siswa menyimak tayangan alat bantu ajar
Animasi Stop Motion materi sistem tata surya
sub materi surya sub materi planet-planet
sebagai anggota tata surya, planet sebagai
benda langit yang selalu berputar pada orbitnya
dalam mengelilingi matahari sebagai pusatnya.
Siswa
bertanya
apabila
materi
yang
ditayangkan alat bantu ajar Animasi Stop
Motion kurang jelas.
Siswa mengerjakan dengan melihat kembali
tayangan alat bantu ajar Animasi Stop Motion

15

materi sistem tata surya sub materi planetplanet sebagai anggota tata surya sebagai
sebagai hasil evaluasi sub materi tersebut.
5. Guru membahas contoh soal materi sistem
tata surya sub materi planet-planet sebagai
anggota tata surya sebagai sebagai hasil
evaluasi sub materi tersebut
Pertemuan 3
1. Guru
mengulas
materi
pertemuan
sebelumnya tentang sub materi matahari
sebagai sistem tata surya dan planet-planet
sebagai anggota tata surya secara sekilas
sebagai flashback
2. Guru menayangkan alat bantu ajar
Animasi Stop Motion materi sistem tata
surya sub materi benda-benda langit
lainnya, selain matahari dan delapan
planet masih ada benda langit lainnya
antara lain komet, asteroid dan meteoroid.
3.

4.

5.

6.

Guru memberikan kesempatan bertanya
siswa tentang materi sistem tata surya sub
materi benda-benda langit lainnya.
Guru memberikan beberapa soal latihan
mengenai materi sistem tata surya sub
materi benda-benda langit lainnya sebagai
hasil evaluasi sub materi tersebut
Guru membahas contoh soal materi sistem
tata surya sub materi benda-benda langit
lainnya sebagai sebagai hasil evaluasi sub
materi tersebut.
Guru memberikan siswa kesempatan
untuk bertanya dari semua materi yang
kurang jelas

sub materi planet-planet sebagai anggota tata
surya
Siswa menyimak dan mengoreksi pekerjaannya
apakah sudah betul atau belum.

Siswa menyimak ulasan materi pertemuan
sebelumnya tentang sub materi matahari
sebagai sistem tata surya dan planet-planet
sebagai anggota tata surya secara sekilas
Siswa menyimak tayangan alat bantu ajar
Animasi Stop Motion materi sistem tata surya
sub materi surya sub materi sistem tata surya
sub materi benda-benda langit lainnya, selain
matahari dan delapan planet masih ada benda
langit lainnya antara lain komet, asteroid dan
meteoroid.
Siswa
bertanya
apabila
materi
yang
ditayangkan alat bantu ajar Animasi Stop
Motion kurang jelas.
Siswa mengerjakan dengan melihat kembali
tayangan alat bantu ajar Animasi Stop Motion
sub materi benda-benda langit lainnya sebagai
hasil evaluasi sub materi tersebut
Siswa menyimak dan mengoreksi pekerjaannya
apakah sudah betul atau belum.

Bertanya apabila masih ada yang belum
mengerti.

Pada proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan tidak selalu berjalan
dengan baik, didapati beberapa kendala yang ditemui pada proses pembelajaran.
Kendala yang dihadapi yaitu bagaimana mengendalikan siswa untuk mengikuti
pembelajaran sesuai dengan RPP dan silabus. Hal ini terlihat pada beberapa siswa
yang masih membuat gaduh, beberapa siswa tersebut tergolong siswa yang kurang
perhatian dan kurang disiplin. Untuk mengatasinya guru selain menayangkan alat
bantu ajar juga mengawasi dan memberi arahan kepada siswa-siswa agar lebih
memperhatikan materi dan tidak mengganggu teman-teman lain yang
memperhatikan materi. Pada saat guru mengawasi dan memberi arahan semua
siswa mau mengikuti arahan dan mau memperhatikan materi yang ditampuilkan
sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung kembali sesuai dengan RPP dan
silabus. Pada saat siswa ingin mengulang pelajaran guru tidak perlu menerangkan dari
awal, guru dapat memilih materi yang ingin diulan sehingga alat bantu ini sangat praktis
dalam membantu guru. Alat bantu ini juga dapat merangsang daya pikir siswa hal ini
terlihat saat selesai materi siswa mau bertanya tentang materi yang belum jelas tanpa ada
perasaan malu. Hal ini menunjukkan peran alat bantu dan guru berpengaruh kepada
minat dan hasil belajar siswa.
16

Data yang diperoleh dengan menggunakan cheklist dengan 3 indikator
ketertarikan siswa, perhatian siswa dan keterlibatan siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Hasil analisisnya dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 minat belajar pada siswa

100,00%
80,00%
60,00%

Eksperimen

40,00%

Kontrol

20,00%
0,00%
Ketertarikan

Perhatian

Keterlibatan

Pada Gambar 7 menunjukkan hasil rata-rata presentase minat belajar siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari ketiga aspek yaitu, aspek
ketertarikan, perhatian dan keterlibatan siswa menunjukkan hasil rerata presentase
kelas eksperimen yang menunjukkan aktivitas minat belajar siswa dengan
presentase kelas eksperimen indikator ketertarikan siswa memperoleh hasil
73,33%, pada indikator perhatian siswa memperoleh hasil 80,96% dan indikator
keterlibatan siswa memperoleh hasil 82,86%, dari ketiga indikator dapat
diasumsikan bahwa minat belajar siswa pada kelas eksperimen termasuk kategori
sangat baik. Dari hasil pengamatan hampir seluruh siswa memperhatikan materi
yang ditampilkan oleh alat bantu ajar Animasi Stop Motion. Sedangkan pada pada
kelas kontrol yang menunjukkan aktivitas minat belajar siswa dengan presentase
kelas kontrol indikator ketertarikan siswa memperoleh hasil 60,65%, pada
indikator perhatian siswa memperoleh hasil 70,00% dan indikator keterlibatan
siswa memperoleh hasil 72,75%, dari ketiga indikator dapat diasumsikan bahwa
minat belajar siswa pada kelas kontrol termasuk kategori baik. Dari hasil
pengamatan di kelas eksperimen lebih banyak siswa yang memperhatikan
dibandingkan pada kelas kontrol. Di kelas eksperimen hanya sedikit siswa yang
masih kurang memperhatikan materi karena beberapa anak tersebut termasuk anak
yang kurang perhatian dan kurang disiplin. Sedangkan di kelas kontrol terlihat
banyak siswa kurang tertarik dengan penjelasan guru, masih ada siswa yang ramai
dan tidak memperhatikan materi yang diajarkan.
Untuk mengetahui mengetahui kesesuaian antara alat bantu yang digunakan
dengan prinsip alat bantu ajar, dilakukaan penyebaran angket terhadap siswa. Hasil
angket yang diberikan pada siswa dapat dilihat pada tabel 6
Tabel 6 Hasil Analisa kesesuaian alat bantu ajar
Presentase

No

Indikator

1

Kesesuaian alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran

51,43%

2

Alat bantu yang digunakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran

71,43%

17

Keterangan
Baik
Baik

3

Kualitas tampilan alat bantu

88,57%

4

Alat bantu ajar harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi
siswa.

85,71%

Sangat Baik
Sangat Baik

Pada Tabel 6 menunjukkan hasil analisa angket siswa tentang kesesuaian alat
bantu yang digunakan dengan prinsip alat bantu ajar dengan jumlah responden 35 siswa.
Perolehan indikator kesesuaian alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran
memperoleh hasil 51,43% dengan kategori baik, lebih dari sebagian siswa menyatakan
alat bantu ajar Animasi Stop Motion sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, sebagian
siswa tidak setuju karena siswa kurang megerti tentang tujuan belajar mereka
menggunakan alat antu ajar Animasi Stop Motion. Indikator alat bantu yang digunakan
sesuai dengan materi pembelajaran memperoleh hasil 71,43% dengan kategori baik,
sebagian besar siswa setuju bahwa alat bantu yang digunakan sesuai dengan materi yang
ada didalam buku atau LKS, sebagian siswa menyatakan tidak sesuai dengan materi
karena siswa sebelumnya belum pernah menggunakan alat bantu dalam proses
pembelajaran sehingga apa yang mereka lihat tidak sesuai dengan gambaran yang ada
didalam buku pelajaran. Kualitas tampilan alat bantu yang disajikan memperoleh hasil
88,57% dengan kategori sangat baik, dari hasil tersebut diasumsikan bahwa kualitas
tampilan alat bantu sangat baik gambar yang ditampilkan terlihat jelas dan suara yang
ditampilkan dapat didengar deengan baik, sebaginan siswa tidak setuju karena beberapa
siswa tidak memperhatikan pada saat alat bantu ajar ditampilkan. Alat bantu ajar sesuai
dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa dengan kategori sangat baik memperoleh
hasil 85,71% dengan kategori sangat baik, hampir seluruh siswa berminat dalam
mengikuti proses pembelajaran dan sebagian siswa lebih memilih untuk ramai sendiri
dan mengganggu teman yang lainnya.
Dari hasil analisa keseluruhan angket siswa menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa pada kelas eksperimen SDN 01 Susukan mempunyai tanggapan positif terhadap
alat bantu ajar Animasi Stop Motion. Sebagian besar siswa mendukung alat bantu ajar
Animasi Stop Motion untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Alat bantu yang
dibuat sudah memenuhi indikator alat bantu ajar, alat bantu dibuat sesuai dengan fasilitas
yang ada dan sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikan. Diharapkan
dengan adanya alat bantu Animasi Stop Motion dapat mempermudah siswa untuk
memahami materi sistem tata surya, selain itu dengan adanya alat bantu Animasi Stop
Motion siswa menjadi tertarik dan bersemangat sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Dengan hadirnya alat bantu ajar Animasi Stop Motion pembelajaran
menjadi praktis, karena tidak hanya terfokus pada guru dalam menerangkan dan alat
bantu ini sudah memuat semua materi tentang sistem sistem tata surya.
Untuk mengetahui tanggapan guru yaitu dengan melakukan wawancara
kepada guru kelas VI SD N Susukan 01, bahwa alat bantu ajar Animasi Stop
Motion sudah memenuhi dan sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran, alat
bantu yang digunakan mudah digunakan oleh guru. Tidak ada kendala dalam
penggunaan alat bantu ini, kendala terletak pada kurangnya alat bantu ajar yang
diberikan oleh dinas pendidikan sehingga fasilitas yang ada tidak digunakan
secara maksimal untuk membantu proses belajar mengajar. Alat bantu yang
digunakan sudah praktis, guru tidak perlu mengulang penjelasan kembali tinggal
diputarkan kembali materi yang ada didalam alat bantu ajar Animasi Stop Motion,
18

materi yang ada didalam alat bantu dapat digunakan kembali untuk tahun ajaran
mendatang serta dapat menghemat waktu pembelajaran karena diconvert pada alat
bantu ajar tanpa mengurangi pemahaman siswa terhadap materi. Alat bantu
Animasi Stop Motion sudah layak untuk proses pembelajaran selanjutnya karena
dengan mdia siswa lebih tertarik dan termotivasi sehingga hasil belajar meningkat
serta materi yang disajikan sudah sesuai dengan materi.
Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar antara kelas kontrol dan
eksperimen, terhadap penggunaan alat bantu ajar alat bantu ajar Animasi Stop
Motion untuk meningkatkan hasil maka digunakan perhitungan gain
ternormalisasi. Hasil dari perhitungan gain ternormalisasi (g) dapat dilihat pada
gambar tabel di bawah ini.
Tabel 7 Hasil peritungan gain

Group

N

Pre-test

Eksperimen
Kontrol

35
33

5,1143
5,8485

Posttest
8,1429
6,2424

Selisih
(g)
3,0286
0,3939

Gain

Kategori

.34903
.27503

Sedang
Rendah

Berdasarkan gambar tabel 7 menunjukkan hasil perhitungan gain pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Dari data nilai pretest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen yaitu 5,8485 dan 5,1143 yang berarti kedua kelas memiliki
kemampuan yang hampir sama, setelah diberikan treatment dengan memberikan
posttest diperoleh perbedaan nilai yang signifikan yaitu kelas kontrol sebesar
6,2424 dengan selisih 0,3939 dan kelas eksperimen sebesar 8,1429 dengan selisih
3,0286. Berdasarkan data nilai pretest dan posttest, diperoleh nilai gain
ternormalisasi kelas eksperimen sebesar 0,34903 dengan kategori sedang,
sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,27503 dengan kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen lebih tinggi
dari kelas kontrol walaupun kedua kelas mengalami peningkatan.
Berbagai kelebihan yang dimiliki alat bantu ajar Animasi Stop Motion
sangat memungkinkan siswa aktif dalam kegiatan belajar, dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa, pengetahuan siswa tidak verbal, minat dan perhatian siswa
akan lebih terfokus dalam pemberian materi yang disampaikan. Dalam hal ini
guru diharapkan tidak saja sebagai pengajar, tetapi juga sebagai motivator yang
dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa untuk belajar. Selain itu juga
perlu adanya alat bantu ajar yang menarik bagi siswa, sehingga proses dalam
kegiatan belajar mengajar akan menyenangkan. Dengan adanya alat bantu ajar
Animasi Stop Motion peran guru menjadi berkurang, hal ini menuntut siswa lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran sebab banyak sedikitnya materi yang diserap
mahasiswa sangat bergantung pada keaktifan siswa. Dengan demikian, dari
uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan multialat bantu
interaktif sebagai alat bantu ajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran IPA di SDN 01 Susukan.
5. Simpulan dan Saran
Dari hasil observasi
pada kelas eksperimen hampir seluruh siswa
memperhatikan materi yang ditampilkan oleh alat bantu ajar Animasi Stop
Motion, sedangkan pada kelas kontrol terlihat banyak siswa kurang tertarik
19

dengan penjelasan guru, masih ada siswa yang ramai dan tidak memperhatikan
materi yang diajarkan. Dari hasil analisa keseluruhan angket siswa menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa pada kelas eksperimen SDN 01 Susukan mempunyai
tanggapan positif terhadap alat bantu ajar Animasi Stop Motion. guru menyatakan bahwa
alat bantu ajar Animasi Stop Motion sudah memenuhi dan sesuai dengan
kebutuhan dalam pembelajaran, alat bantu yang digunakan mudah digunakan
oleh guru. Dengan hadirnya alat bantu ajar Animasi Stop Motion pembelajaran menjadi
praktis, karena tidak hanya terfokus pada guru dalam menerangkan dan alat bantu ini
sudah memuat semua materi tentang sistem sistem tata surya. Sebagian besar siswa
mendukung alat bantu ajar Animasi Stop Motion untuk digunakan dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan data nilai pretest dan posttest, diperoleh nilai gain
ternormalisasi kelas eksperimen sebesar 0,34903 dengan kategori sedang,
sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,27503 dengan kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen lebih tinggi
dari kelas kontrol walaupun kedua kelas mengalami peningkatan.
Saran terhadap alat bantu ajar agar pemerintah atau dinas pendidikan lebih
memperhatikan fasilitas sekolah untuk penyediaan alat bantu ajar serta
pemerintah dapat menyediakan materi alat bantu ajar untuk guru, terutama untuk
guru sekolah dasar, alat bantu yang diberikan oleh guru harus mudah untuk
dioperasikan dan digunakan.

6. Daftar Pustaka
[1] Usman, Moh Uzer. 2000. StartegiBelajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
[2] Hasruddin. (2009, Desember). Peran Multi Alat bantu Dalam Pembelajaran
IPA. Jurnal Tabularasa Pps Unimed. Vol.6 No.2. Pp 149-160.
[3] Wulandari, Baktiyas Dwi. (2012). Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPA
Kelas III Melalui Penggunaan Alat bantu ajar Audio Visual di SD Negeri
Donokerto. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
[4] Sumarsono. 2012. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Alat
bantu Gambar Bagi Siswa Kelas VI Semester I SD Negeri Ronggo 03
Kecamatan JakenKabupaten Pati Tahun Pelajaran2011/2012. Program studi
Pendidikan guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
[5] Cepi, Riyana, M.Pd dan Drs. Rudi, Susilana.2007.Alat bantu ajar. Bandung:
CV Wacana Prima.
[6] H. Roymond, Simamo

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Kuliah di PTN Kini Lebih Mahal

0 87 1