PSI IMPLEMENT%26MAINTEN

Implementasi Sistem dan
Maintenace Sistem
Sistem Informasi
Universitas Gunadarma
2012/2013

IMPLEMENTASI SISTEM

Pengembangan Perangkat Lunak


Pengembangan perangkat lunak (Software
Development) merupakan salah satu dari
tahap rancangan system rinci/detail dari
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
(System Development Life Cycle).
 SWDLC (Software Development Life
Cycle) :
1. Desaign
2. Coding
3. Testing


Definisi Test Case


Test case merupakan suatu tes yang
dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi,
masukan, kondisi atupun hasil yang telah
ditentukan sebelumnya.
 Kegunaan dari test case adalah :
1. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu
komponen terhadap spesifikasi (Black Box
Testing).
2. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu
komponen terhadap desain (White Box
Testing).

Testing/Pengujian





Proses menguji coba suatu produk untuk
melihat apakah ada kesalahan yang terjadi.
Proses eksekusi suatu program dengan
maksud menemukan kesalahan.
Level Testing berhubungan dengan fase
SDLC . Aktivitas Testing berjalan seiring
fase SDLC

Pengujian Perangkat Lunak


Elemen kritis dari jaminan kualitas
perangkat lunak dan merepresentasikan
kajian pokok dari spesifikasi, desain dan
pengkodean.

Proses Testing

Unit Testing



Komponen-komponen diuji secara
individual.
 Pengujian terhadap kode program dan
algoritma.

Module Testing


Pengujian himpunan komponenkomponen yang saling berkaitan atau
bergantung.

Sub-System Testing


Pengujian modul yang diintegrasikan
kedalam satu sub-sistem.
 Fokus ada pada pengujian antar-muka.


System Testing


Pengujian terhadap integrasi sub-system
yaitu keterhubungan antara sub-system.
 Pengujian sistem secara keseluruhan.
 Pengujian terhadap adanya bagian yang
urgent.

Acceptance Testing


Pengujian terakhir sebelum sistem dipakai
oleh user.
 Pengujian penerimaan pengguna terhadap
perangkat lunak tersebut.
 Validasi terhadap kebutuhan pengguna.

Metode Testing



White Box Testing
 Black Box Testing

White Box Testing


Disebut juga glass box testing atau clear box
testing adalah suatu metode desain test case
yang menggunakan struktur kendali dari
desain prosedural.
 Pengujian digunakan untuk mengetahui cara
kerja suatu perangkat lunak secara internal.
 Pengujian dilakukan untuk menjamin operasioperasi internal sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan dengan menggunakan
struktur kendali dari prosedur yang
dirancang.

Black Box Testing



Pengujian digunakan untuk menguji fungsifungsi khusus dari perangkat lunak yang
dirancang.
 Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya
dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan
dari data atau kondisi masukan yang
diberikan untuk fungsi yang ada tanpa
melihat bagaimana proses untuk
mendapatkan keluaran tersebut.
 Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan
program dalam memenuhi kebutuhan
pemakai dapat diukur sekaligus dapat
diiketahui kesalahan-kesalahannya.

Implementasi Sistem


Tahap akhir dalam siklus pengembangan
sistem.
 Melibatkan pengintegrasian semua

komponen rancangan sistem, termasuk
perangkat lunak, pengkonversian sistem
total ke operasi.
 Proses implementasi adalah :
1. Perencanaan
2. Pengeksekusian

Team Implementasi


Profesional sistem yang merancang sistem
 Para manajer dan beberapa staff
 Perwakilan Vendor
 Pemakai Primer
 Pengcode
 Teknisi

Implementasi Sistem-Instalasi



Mengkonversi sistem baru adalah proses
pengubahan dari sistem lama ke sistem baru.
 Instalansi dijalankan setelah dilakukan
pengembangan aplikasi dan di uji coba, maka
sistem akan dioperasikan.
 Metode :
1. Konversi/Instalasi Langsung
2. Konversi/Instalasi Paralel/Bersamaan
3. Konversi/Instalasi Phase-in/Bertahap
4. Konversi/Instalasi Pilot

Konversi/Instalasi Langsung


Sistem baru tidak mengganti sistem lama.
 Sistem lama sepenuhnya tidak bernilai.
 Sistem baru bersifat kecil/sederhana.
 Rancangan sistem baru sangat berbeda
dari sistem lama.


Konversi/Instalasi Paralel/Bersamaan


Memberikan derajat proteksi yang tinggi
dari kegagalan sistem baru.
 Biaya yang dibutuhkan cukup besar.

Konversi/Instalasi Phase-in/Bertahap






Sistem baru diimplementasi beberapa kali,
sedikit demi sedikit untuk menggantikan sistem
yang lama.
Perlu biaya tambahan untuk mengembangkan
interface temporer dengan sistem lama.
Daya terapnya terbatas, proses implementasi

membutuhkan waktu yang panjang.

Konversi/Instalasi Pilot


Resiko lebih rendah dibandingkan metode
konversi langsung.
 Biaya lebih rendah dibandingkan metode
konversi paralel.
 Cocok digunakan apabila adanya
perubahan prosedure, hardware dan
software.

Implementasi Sistem-Dokumentasi


Dokumentasi adalah materi
tertulis/video/audio yang menjabarkan cara
beroperasinya sebuah sistem (termasuk pokok
bahasan yang harus dikuasai oleh pemakai).

 Tujuan dokumentasi :
1. Pelatihan
2. Penginstruksian
3. Pengkomunikasian
4. Penetapan standart kinerja
5. Pemeliharaan sistem
6. Referensi historis

Implementasi Sistem-Dokumentasi


Empat area utama dokumentasi adalah :
1. Dokumentasi Pemakai/User
2. Dokumentasi Sistem
3. Dokumentasi Perangkat Lunak
4. Dokumentasi Operasi

Dokumentasi User


Mendeskripsikan bagaimana cara
berinteraksi dan memelihara sistem.
 Digunakan oleh end user dan operator
sistem.
 Mengklasifikasikan pemakai, merancang
dokumentasi online untuk pemakai
seperti tutorial, manual referensi online,
shortcut.

Dokumentasi Sistem


Gambaran mengenai fungsi sistem, arsitektur
dan detail konstruksi sistem.
 Digunakan oleh personel untuk maintenance
dan developer pengembangan sistem yang
akan datang.
 Dibuat sebagai produk pengembangan sistem


◦ Mencakup source code
◦ Mencakup analisa dan perancangan model

Kesalahan dalam membuat dokumentasi
sistem akan bermasalah ke nilai dari sistem
itu sendiri.

Dokumentasi Perangkat Lunak


Dokumentasi Internal
Dokumentasi yang digabungkan ke dalam
coding.
 Dokumentasi Eksternal
Dokumentasi dalam bentuk manual,
menggunakan form yang berbasis kertas
dan diisikan secara manual.

Dokumentasi Operasi


Dokumentasi yang dibuat dalam bentuk Run
Manual, seperti informasi tentang :
1. Instruksi khusus yang dihentikan secara
abnormal oleh program.
2. Pengontrolan.
3. Pesan program dan tindakan operator yang
diperlukan.
4. Waktu pemerosesan yang diharapkan.
5. Instruksi yang digunakan untuk
menyesuaikan form pada printer.
6. Perangkat hardware yang diperlukan.

Evaluasi Sistem Baru Setelah
Implementasi

MAINTENACE SISTEM

Pengertian Pemeliharaan Sistem


Pemeliharaan sistem digunakan untuk
menjabarkan aktivitas dari analis sistem
(software engineering) yang terjadi pada
saat hasil produk perangkat lunak sudah
dipergunakan oleh pemakai (user).

Pengertian Pemeliharaan Sistem


Pemeliharaan sistem berawal begitu
sistem baru menjadi operasional dan
berakhir masa hidupnya.
 Jenis pemeliharaan sistem :
1. Pemeliharaan Korektif
2. Pemeliharaan Adaptif
3. Pemeliharaan Penyempurnaan/Perfektif
4. Pemeliharaan Preventif

Alasan Pemeliharaan Sistem


Adanya kesalahan yang dulunya mungkin
belum terdeteksi, sehingga perlu
perbaikan pada kesalahan-kesalahan pada
sistem tersebut.
 Adanya perubahan dari sistem, karena
permintaan pengguna.
 Adanya perubahan proses bisnis
(pengaruh luar).
 Sistem yang digunakan perlu ditingkatkan
perfomanya.

Pemeliharaan Korektif


Pemeliharaan perangkat lunak dengan melakukan
perbaikan kesalahan yang terjadi pada perangkat
lunak.
 Bagian dari pemeliharaan sistem yang nilainya tidak
terlalu tinggi serta lebih memberatkan, dikarenakan
pemeriksaan korektif ini mengkoreksi kesalahan
yang telah ditemukan pada saat sistem berjalan.
 Bisanya pemeliharaan ini melingkupi kondisi
penting/bahaya yang memerlukan penanganan
secepatnya.
 Dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar
yang dapat diterima.

Pemeliharaan Adaptif





Pemeliharaan perangkat lunak dengan melakukan
penyesuaian fungsi-fungsi yang ada pada perangkat
lunak sehingga lebih memudahkan user.
Cara penyesuaian diri sistem karena perubahan
dalam lingkungan data/pemrosesan serta untuk
memenuhi persyaratan pemakai baru.
Misalnya : Sebuah undang - undang perpajakan
yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan
dalam perhitungan pembayarannya.

Pemeliharaan
Penyempurnaan/Prefektif





Pemeliharaan perangkat lunak dengan melakukan
pengembangan/peningkatan terhadap perangkat
lunak yang telah ada.
Meninggikan kinerja/maintainability sistem
(kemampuan) untuk dipelihara.
Pada pemeliharaan ini Memungkinkan sebuah
sistem untuk melakukan pemenuhan persyaratan
pemakai yang sebelumnya tidak di kenali.
Contoh : kegiatan menyusun ulang software,
penulisan ulang dokumen, perubahan format
laporan.

Pemeliharaan Preventif







Pemeliharaan perangkat lunak dengan perombakan
secara total atau melakukan perekayasaan kembali
pada perangkat lunak yang ada.
Dikarenakan penemuan kesalahan yang potenial
(bukan kesalahan fatal) sehingga bila tidak diantisipasi
akan berakibat buruk pada sistem tersebut.
Metode pemeliharaan untuk melakukan perbaikan dan
penggantian part secara berkala berdasarkan waktu
atau penggunaan.
Metode ini digunakan pada kasus dimana siklus
perawatan pencegahan mudah ditentukan dan tidak
banyak bervariasi, serta kasus dimana lebih
menguntungkan jika penggantian part dilakukan secara
berkala tanpa melakukan inspeksi.

Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem
(SMLC)












Memahami permintaan pemeliharaan.
Mentransformasi permintaan pemeliharaan
menjadi pengubahan.
Menspesifikasi perubahan.
Mengembangkan perubahan.
Menguji perubahan.
Melatih pengguna dan melakukan test penerimaan.
Pengkonversian dan meluncurkan operasi.
Mengupdate dokumen.
Melakukan pemerikasaan pasca implementasi.

Prosedure Pemeliharaan Sistem




System maintainability (kemampuan
pemeliharaan system) adalah kapasitas personil
pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan
korektif, adaptif, prefektif, dan preventif.
Maintainabilitas (maintainability) system
bertambah jika sistemnya dirancang agar mudah
diubah.

Prosedure Peningkatan
Maintanability
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menerapkan SDLC (system development life cycle)
dan SWDLC (software development life cycle).
Menspesifikasi definisi data standar.
Menggunakan bahasa pemrograman standar.
Merancangan modul-modul yang terstruktur dengan
baik (Rancangan moduler).
Mempekerjakan modul yang dapat digunakan
kembali.
Mempersiapkan dokumentasi standar yang jelas,
terbaru dan komprehensif.
Menginstall perangkat lunak, dokumentasi dan soalsoal test di dalam sentral repositor sistem CASE
atau CMS (Control sentral).

Alat Pemeliharaan Sistem


CASE Tools yang digunakan untuk
membantu pemeliharaan sistem dari
sistem lama ke dalam sistem baru adalah :
1. Rekayasa Maju (Forward Engineering)
2. Rekayasa Mundur (Reverse Engineering)
3. Rekayasa Ulang (Reengineering)
4. Restrukturisasi (Restrukturing)
5. Sistem Pakar Pemeliharaan (Maintenace
Expert System)

Rekayasa Maju (Forward
Engineering)


Proses tradisional perpindahan dari logika
dan abstraksi tingkat tinggi, perancangan
implementasi yang independen untuk
implementasi fisik dari sistem.
 Foward engineering mengikuti urutan
kebutuhan melalui perancangan
implementasinya.

Rekayasa Mundur (Reverse
Engineering)


Proses menganalisa suatu sistem untuk
mengidentifikasi elemen-elemen sistem dan
antar hubungannya berdasarkan sistem yang
ada, serta untuk menciptakan dokumentasi
dalam tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari
sekarang.
 Untuk mendapatkan gambaran proses
pengembangan sistem dari awalnya. Tidak
mengubah fungsionalitas sistem yang ada.
 Diterapkan untuk sistem yang tidak ada
dokumentasinya.

Rekayasa Mundur (Reverse
Engineering)
Sury adi M.T

Fase
Perencanaan

Fase
Analisis

Fase
Disain

Fase
Implementasi

Rekayasa Ulang (Reengineering)


Analisis yang bersifat menyeluruh & lengkap
dari proses bisnis dan sistem informasi guna
mencapai peningkatan kinerja secara
dramatis.
 Rekayasa ulang merupakan proses
revolusioner yang berupaya melonggarkan
praktek-praktek tradisional yang terlalu
kaku.
 Rancang ulang lengkap suatu sistem dengan
tujuan mengubah fungsionalitasnya
berdasarkan sistem yang ada.

Rekayasa Ulang (Reengineering)


Pengetahuan mengenai sistem yang sedang
berjalan tidak diabaikan sama sekali
(proses rekayasa mundur).
 Sistem baru dikembangkan secara normal
(proses rekayasa maju).
Sury adi M.T

Fase
Perencanaan

Fase
Analisis

Fase
Disain

Fase
Implementasi

Restrukturisasi (Restrukturing)


Transformasi suatu sistem menjadi sistem
baru/bentuk lain tanpa mengubah
fungsionalitasnya.
 Sistem/program tidak terstruktur menjadi
terstruktur.
Sury adi M.T

Fase
Perencanaan

Fase
Analisis

Fase
Disain

Fase
Implementasi

TERIMA KASIH