UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE PEER ASSESSMENT | Kusuma | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2495 5660 1 SM

1 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal 1 s/d 13

Ardita Adi Kusuma, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Peer Assessment. Juni, 2013.

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN PENDEKATAN
KOOPERATIF TIPE PEER ASSESSMENT
Ardita Adi Kusuma
Wahyu Adi
Muhtar
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Ardhietzo.adhi@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis peningkatan prestasi
belajar mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun
pelajaran 2012/2013 setelah diterapkannya pendekatan kooperatif tipe Peer Assessment.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi
siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar yang

berjumlah 36 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas,
dan melibatkan partisipasi siswa. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masingmasing siklus terdiri dari empat tahap yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan
tindakan, 3) observasi dan interpretasi, dan 4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan
dalam 3 kali pertemuan, alokasi waktu masing-masing pertemuan 4 x 45 menit.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar akuntansi melalui penggunaan metode Peer Assessment. Hal
tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) kerjasama siswa dalam
kelompok saat diskusi pada siklus I sebesar 55,56% atau 20 siswa meningkat menjadi 83,34%
atau 30 siswa pada siklus II, (2) keaktifan siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi
kelompok pada siklus I sebesar 58,34% atau 21 siswa meningkat menjadi 86,12% atau 31
siswa pada siklus II, (3) keaktifan siswa mengajukan pertanyaan dalam diskusi kelompok
pada siklus I sebesar 50,00% atau 18 siswa meningkat menjadi 80,56% atau 29 siswa pada
siklus II, dan (4) kesungguhan siswa mengerjakan soal dalam diskusi kelompok sebesar
91,67% atau 33 siswa pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 94,45% atau 34
siswa.
Kata kunci: Diskusi kelompok, Mata Pelajaran Akuntansi, Peer Assessment, Prestasi belajar.

2 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal s/d 13
ABSTRACT

The purpose of this research is to investigate and analyze increase student’s
achievement in accounting at class XI IPS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar 2012/2013 school
year after implementing by using cooperative approach type of Peer Assessment method.
This research is a class action using the cycle strategy. The subjectof this research is a
class XI student IS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar which totaled 36 students. This research
was carried out with collaboration between researchers, classroom teachers and involve
student participation. Technique of data collecting is done by testing, observation,
documentation, and interviews. The research process was conducted in two cycles, each cycle
consisting of four stages: (1) plannning action, (2) implementation of the action, (3)
observation and interpretation, and (4) analysis and reflection. Each cycle carried out in 3
meetings, allocation of time of each meeting of 4 x 45 minutes.
Based on research that has been done, it can be concluded that there is increase in
accounting student’s learning outcomes through the use of Peer Assessment. This is reflected
by several indicators as follows: (1) cooperation of students in the group during the discussion
on the first cycle of 55.56% or 20 students increase to 83.34% or 30 students in the second
cycle, (2) activity of students expressed their opinions in the first cycle of 58.34% or 21
students increase to 86.12% or 31 students in the second cycle, (3) active students ask
questions in a discussion group on the first cycle of 50.00% or 18 students increase to 80.56%
or 29 students in the second cycle, and (4) the seriousness of students work on the problems in
group discussions by 91.67% or 33 students in the first cycle and the second cycle increase to

94.45% or 34 students.
Keywords: Group discussion, Accounting Subjects, Peer Assessment, Learning Achievement.

serta memiliki keahlian dengan kemampuan

PENDAHULUAN
Pendidikan

merupakan

sebuah

yang dapat diandalkan untuk mengajar.
Pendidikan harus diselenggarakan

elemen penting dalam pembangunan bangsa.
dasar

dengan sadar dan proses pembelajarannya


pembangunan karakter manusia itu dimulai.

direncanakan dengan baik sesuai tujuan

Sumber daya manusia yang begitu besar

yang dibuat sebelumnya. Pendidikan yang

serta melimpahnya sumber daya alam

terencana memudahkan guru dan siswa di

membutuhkan pengelolaan penanganan yang

dalam

cermat dan juga tepat. Sumber daya manusia

Perencanaan pendidikan yang baik adalah


yang berkualitas dan bermutu diharapkan

untuk

dapat menghadapi tantangan globalisasi

ditetapkan, yaitu untuk mengembangkan

yang sedang terjadi. Perubahan global yang

potensi peserta didik. Belajar merupakan

terjadi akan berpengaruh pada kehidupan

suatu proses perubahan sikap, ketrampilan

masyarakat, bangsa dan negara. Pesatnya

dan pengetahuan yang berlangsung dalam


perkembangan zaman juga menuntut adanya

periode waktu yang panjang.

Dengan

adanya

pendidikan

tenaga-tenaga terdidik, terlatih, terampil

sebuah

mencapai

proses

tujuan


pembelajaran.

yang

telah

3 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal

s/d 13
Ardita Adi Kusuma, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Peer Assessment. Juni, 2013

untuk

Guru memiliki tanggung jawab

siswa akan menjadi lebih mudah memahami

mengurangi


konsep-konsep

dan

memecahkan

yang

sulit

dimengerti.

bagaimana cara membentuk pendidikan

Pemahaman konsep dapat dilakukan apabila

yang terencana tersebut. Guru hendaknya

mereka


berupaya untuk mencari jalan keluar atas

masalah yang dihadapi tersebut dengan

permasalahan yang ada. Kesadaran atas

temannya. Siswa bukan lagi sebagai objek

tanggungjawab itu diharapkan dimiliki oleh

pembelajaran namun bisa juga berperan

guru dan pada hakikatnya tidak ada seorang

sebagai tutor bagi teman sebayanya (Isjoni,

pun dari guru yang menginginkan siswanya

2009: 35). Peneliti menyimpulkan bahwa


gagal dalam belajar. Guru mengharapkan

tidak hanya model pembelajaran saja yang

agar peserta didiknya dapat belajar secara

perlu diterapkan, tetapi metode mengajar

optimal. Untuk mencapai hal tersebut perlu

yang

adanya

yang

kemauan, dorongan, minat, potensi dan

tujuan


kemampuan siswa dalam melakukan suatu

model

menentukan

pembelajaran
tercapainya

pembelajaran, yaitu dengan menggunakan

dapat

mendiskusikan

tepat

haruslah

masalah-

memperhatikan

kegiatan dalam suatu proses pembelajaran.
Pemilihan

model pembelajaran kooperatif. Menurut

model

dan

metode

Slavin (1995) dalam Isjoni (2008: 151)

pengajaran yang tepat dapat menunjang

menyatakan bahwa “Pendekatan kooperatif

kelancaran proses belajar mengajar. Selain

adalah suatu model pembelajaran di mana

itu siswa yang cenderung canggung untuk

siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

mengungkapkan ide dan pendapatnya di

kelompok kecil secara kolaboratif yang

kelas ketika berhadapan dengan guru. Di sisi

anggotanya terdiri dari 4-6 orang dengan

lain siswa akan lebih nyaman ketika

struktur

menyampaikan ide dan pendapatnya pada

kelompoknya

yang

masih

heterogen”.

teman

Terdapat
pembelajaran

beberapa

keunggulan

kooperatif

apabila

sebayanya,

karena

mereka

menggunakan bahasa yang setara dalam
pembicaraannya.

Sementara

ketika

dibandingkan dengan pembelajaran dengan

komunikasi antar teman sebaya terjadi, sulit

metode

untuk dinilai oleh guru.

ceramah,

memungkinkan

diantaranya

siswa

Hal ini menunjukkan bahwa guru

untuk

mengembangkan pengetahuan, kemampuan,

masih

serta ketrampilan secara

penuh dalam

maksimal berbagai metode yang tepat untuk

suasana

terbuka

mendapatkan

belajar

yang

dan

demokratis. Dengan pembelajaran kooperatif

Terdapat

belum

memanfaatkan

hasil

beberapa

secara

yang

memuaskan.

tipe

pembelajaran

4 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal s/d 13
kooperatif, salah satu diantaranya adalah

satu dengan siswa yang lain. Perbedaan ini

Peer Assessment. Metode Peer Assessment

terjadi khususnya untuk kelas XI IPS 4,

adalah metode pengajaran seorang guru

sewaktu dilakukan pengamatan pada mata

menunjuk beberapa siswa yang memenuhi

pelajaran akuntansi. Akuntansi merupakan

syarat tertentu untuk membantu temannya

salah satu mata pelajaran yang memerlukan

dalam memahami materi belajar. Melalui

ketelitian dalam memahaminya. Dengan

metode Peer Assessment, siswa bukan

mempelajari akuntansi siswa diharapkan

dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi

mampu

menjadi

Dengan

belajarnya dalam bidang keuangan. Namun

maksud siswa diajak untuk menjadi tutor

kenyataan yang ada sekarang, banyak siswa

belajar dan tempat bertanya bagi temannya.

yang

Siswa yang menjadi tutor dapat menjelaskan

merupakan suatu pelajaran yang sulit,

kembali materi sehingga menjadi lebih

dengan konsep dasar yang tidak mudah

memahaminya.

dimengerti siswa. Hal ini nampak pada

subjek

pembelajaran.

Peer Assessment ini

Penerapan
memiliki

kelebihan

membantu
mengevaluasi

siswa
dan

antara

lain

untuk

dapat
berlatih

mengembangkan

beranggapan

kompetensi

bahwa

akuntansi

prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
4 SMA Negeri 1 Karanganyar yang masih
kurang maksimal.

menilai pekerjaan

Hasil survei awal yang dilakukan,

temannya. Kemampuan mengevaluasi akan

menunjukkan bahwa masih ada kendala

melatih siswa untuk menimbang kriteria

dalam pelaksanaan proses pembelajaran

yang benar maupun yang salah. Siswa yang

siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1

kurang aktif menjadi aktif sebab tidak malu

Karanganyar pada mata pelajaran akuntansi,

lagi untuk bertanya dan mengeluarkan

diantaranya: 1) Prestasi belajar siswa kelas

pendapat mereka secara bebas. Prestasi

XI IPS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar untuk

belajar adalah hasil yang diperoleh berupa

mata pelajaran akuntansi masih kurang

kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan

maksimal. Berdasarkan data dari nilai

dalam diri individu sebagai hasil dari

ulangan

aktivitas dalam belajar.

penyesuaian menunjukkan bahwa sebanyak

Sekolah Menengah

harian

awal

materi

jurnal

Atas (SMA)

21 siswa atau 58,33 % belum memenuhi

Negeri 1 Karanganyar merupakan salah satu

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang

sekolah favorit di Kabupaten Karanganyar.

ditetapkan yaitu 75, sedangkan sebanyak 15

Siswa pada sekolah ini sangat dominan, baik

siswa atau 41,67 % sudah memenuhi KKM

dari segi penguasaan materi maupun dari

yang sudah ditetapkan. 2) Proses belajar

daya serap siswa yang berbeda antara siswa

yang dilakukan siswa XI IPS 4 SMA Negeri

5 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal

s/d 13
Ardita Adi Kusuma, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Peer Assessment. Juni, 2013
1 Karanganyar masih berpusat pada guru

Berdasarkan

yang didominasi metode ceramah serta

prestasi belajar siswa sebanyak 36 siswa dari

berpedoman pada buku modul. 3) Keaktifan

siklus I ke siklus II meningkat sebanyak

siswa dalam kegiatan belajar mengajar

19,44% (siklus I: 75,00% dan siklus II:

kurang, ditandai siswa kurang aktif bertanya

94,44%). Sedangkan Shanti Divaharan dan

kepada guru dalam pelaksanaan proses

Lourdusamy

pembelajaran. 4) Siswa kurang terbiasa

menyimpulkan

dengan adanya kerja kelompok pada saat

Kooperatif

pembelajaran.

menghasilkan banyak manfaat ke para siswa

Metode
membantu

Peer

siswa

Assessment

yang

kurang

penelitian

yang

dilakukan

Atputhasamy
bahwa
yang

(2002)

Pembelajaran

telah

ditemukan

akan

yang terlibat di dalamnya. Tidak hanya

cepat

memudahkan dalam mengerjakan, tetapi

menerima pelajaran yang diberikan oleh

juga

gurunya.

memperoleh pengetahuan, mengembangkan

Siswa

akan

menjadi

kaya

pengalaman baik tutor atau yang ditutori

membantu

para

siswa

untuk

teori dan juga ketrampilan sosial.

akan sama-sama kreatif dalam menerima

Alasan tersebut peneliti peroleh dari

pelajaran. Dengan demikian akan tercipta

survei awal pada saat siswa kelas XI IPS 4

suasana belajar yang menyenangkan siswa

SMA Negeri 1 Karanganyar diberi tugas

dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki

oleh

sehingga prestasi belajar akan meningkat.

mengerjakannya secara kelompok. Selain itu

Meskipun

yang

siswa juga mengakui bahwa mereka akan

menyenangkan, tetapi peneliti mempunyai

lebih mudah menerima materi pelajaran

alasan yang kuat untuk memilih metode

apabila penyampaiannya secara santai dan

Peer

dipecahkan

banyak

Assessment

metode

ini.

lain

Sejalan

dengan

guru,

siswa

cenderung

bersama-sama.

untuk

Diharapkan
Peer

berbagai penelitian mengenai metode Peer

dengan

Assessment

untuk

Assessment mampu mengatasi masalah-

mengetahui pengaruh penerapan metode

masalah yang terjadi pada siswa XI IPS 4

Peer Assessment yang mampu meningkatkan

SMA Negeri 1 Karanganyar. Berdasarkan

prestasi belajar siswa. Yosie Dwetasari M

latar belakang di atas, maka peneliti ingin

(2011)

metode

mencoba melakukan penelitian dengan judul

Penilaian Teman (Peer Assessment) dapat

”Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata

meningkatkan hasil belajar siswa secara

Pelajaran Akuntansi Dengan Pendekatan

optimal

Kooperatif Tipe Peer Assessment Pada

yang

dilaksanakan

menyimpulkan

disertai

bahwa

adanya

peningkatan

motivasi, dan kemandirian belajar siswa.

digunakannya

metode

6 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal s/d 13
Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Dalam penelitian ini direncanakan
dalam

dua

siklus.

Prosedur

penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah

merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh

yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dalam penelitian dari awal sampai akhir.

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa

"Apakah pembelajaran dengan penerapan

tahap

pendekatan kooperatif tipe Peer Assessment

tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

dapat meningkatkan prestasi mata pelajaran

observasi dan interpretasi, dan (4) analisis

akuntansi pada siswa kelas XI IPS 4 SMA

dan refleksi. Rancangan atau rencana awal

Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran

sebelum mengadakan penelitian, peneliti

2012/2013?”.

menyusun rumusan masalah, tujuan dan

Tujuan

penelitian

merupakan

kegiatan

yaitu:

(1)

perencanaan

membuat rencana tindakan, termasuk di

sasaran hasil yang ingin dicapai dalam

dalamnya

penelitian. Berdasarkan rumusan masalah

perangkat

yang telah dikemukakan di atas maka tujuan

pengamatan,

penelitian yang ingin dicapai adalah untuk

mengamati jalannya proses pembelajaran

mengkaji dan menganalisis peningkatan

serta mencatat hal-hal yang mungkin terjadi

prestasi belajar mata pelajaran akuntansi

ketika tindakan berlangsung yaitu: (1)

pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1

Kerjasama dalam diskusi kelompok, (2)

Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013

Mengemukakan pendapat dalam diskusi

setelah diterapkannya pendekatan kooperatif

kelompok,

tipe Peer Assessment.

dalam diskusi kelompok, (4) Mengerjakan

METODE PENELITIAN

soal latihan. Refleksi, peneliti melakukan

instrumen

penelitian

pembelajaran.
dalam

(3)

dan

Kegiatan

tahap

Mengajukan

ini

dan

peneliti

pertanyaan

Penelitian ini merupakan penelitian

evaluasi tindakan yang telah dilakukan

tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di

untuk memperoleh gambaran bagaimana

SMA Negeri 1 Karanganyar yang beralamat

dampak dari tindakan yang dilakukan, serta

di

03

hal apa saja yang perlu diperbaiki serta apa

Karanganyar. Penelitian dilaksanakan pada

saja yang harus menjadi perhatian pada

bulan Januari sampai bulan Mei 2013.

tindakan berikutnya. Tindakan direncanakan

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS

dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II,

4 SMA Negeri 1 Karanganyar, dimana

masing-masing siklus dikenai perlakuan

komposisi kelasnya terdiri dari 36 orang

yang sama (alur kegiatan yang sama) namun

siswa laki-laki 10 dan 26 siswa perempuan.

pokok bahasan materi

jalan

A.W.

Monginsidi

No.

akuntansi

yang

dibahas tiap siklus berbeda. Di akhir tiap

7 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal

s/d 13
Ardita Adi Kusuma, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Peer Assessment. Juni, 2013
siklus dilakukan tes individu pada siswa.

kegiatan

penelitian

Dibuat dalam dua siklus dimaksudkan untuk

kemantapan serta kebenarannya. Dengan

memperbaiki sistem pengajaran yang telah

menggunakan

dilaksanakan.

peneliti agar pada waktu pengumpulan data,

tehnik

agar

ini

diperoleh

mengarahkan

yang dikumpulkan dalam

wajib menggunakan beragam sumber yang

penelitian ini meliputi data informasi tentang

tersedia. Peneliti bisa memperoleh dari

keadaan

pembelajaran

narasumber yang berbeda-beda posisinya

akuntansi dengan materi pokok bahasan

dengan tehnik wawancara yang mendalam,

pencatatan

dan

sehingga informasi dari narasumber yang

penyusunan kertas kerja pada perusahaan

satu bisa dibandingkan dengan narasumber

jasa yang berupa data catatan lapangan

lainnya.

tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil

dibandingkan

observasi dengan berpedoman pada lembar

peningkatan prestasi. Analisis data yang

pengamatan keaktifan siswa dan hasil

seperti ini, menurut Milles dan Huberman

penilaian belajar dari materi pokok bahasan

(1984) yang dikutip oleh Sutopo (2006)

pencatatan

merupakan

Data

siswa

terhadap

jurnal

jurnal

penyesuaian

penyesuaian

dan

Dari

hasil

tersebut

dan

hasilnya

analisis

kemudian
melalui

interaktif

yang

penyusunan kertas kerja pada perusahaan

mencakup tiga kegiatan yaitu: (1) reduksi

jasa. Data

data, (2) sajian data, dan (3) penarikan

penelitian yang diperoleh

dikumpulkan dari berbagai sumber yang ada

kesimpulan serta verifikasinya.

meliputi: dokumen atau arsip sekolah, guru

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian

mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 4,

tindakan

dilaksanakan

penelitian, dan keadaan kegiatan belajar

masing-masing siklus dilaksanakan selama 3

mengajar akuntansi ketika metode Peer

kali pertemuan, yaitu sejak tanggal 20

Assessment diterapkan. Teknik pengumpulan

Februari 2013 sampai 13 Maret 2013. Setiap

data yang dipakai untuk memperoleh data

siklus dilaksanakan dalam empat tahap,

dalam

yaitu:

adalah

observasi,

(1)

2

perencanaan

siklus

ini

siswa kelas XI IPS 4 sebagai subyek

penelitian

selama

kelas

dengan

tindakan,

(2)

wawancara, tes, dan dokumentasi. Pengujian

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan

validitas

ini

interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi

menggunakan teknik triangulasi sumber.

tindakan. Deskripsi hasil penelitian dari

Peneliti menggunakan tehnik trianggulasi

siklus pertama hingga siklus kedua dapat

sumber, sebab data yang telah berhasil digali

dijelaskan sebagai berikut:

data

dalam

penelitian

kemudian dikumpulkan dan dicatat dalam

8 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal s/d 13
Penelitian diawali dengan observasi

pembimbing

pada

setiap

materi

yang

untuk mengetahui kondisi pembelajaran

dipelajari. Pada pertemuan ketiga, guru

akuntansi pada siswa kelas XI IPS 4 SMA

mengadakan ulangan akhir siklus untuk

Negeri 1 Karanganyar. Dari hasil observasi,

mengetahui hasil belajar siswa dalam mata

diketahui bahwa prestasi belajar siswa kelas

pelajaran akuntansi yang diajarkan.

XI IPS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar pada

Dari hasil pengamatan dan tindakan

mata pelajaran akuntansi belum maksimal.

pada siklus I diketahui bahwa proses belajar

Berdasarkan

mengajar

data

yang

diperoleh

saat

akuntansi

masih

terdapat

dilakukan observasi, maka akan diadakan

kekurangan,

diskusi kelompok dengan guru akuntansi

melakukan kerjasama dalam kelompok pada

untuk

tersebut

saat diskusi sebesar 44,44%, siswa yang

dengan menerapkan pendekatan kooperatif

belum aktif mengemukakan pendapat dalam

tipe Peer Assessment. Dalam pelaksanaan

diskusi sebesar 41,66%, siswa yang belum

tindakan siklus I bersama guru pelajaran

mengajukan

akuntansi menyusun Rencana Pelaksanaan

sebesar 50,00%, dan siswa yang belum

Pembelajaran (RPP) untuk melaksanakan

bersungguh-sungguh

tindakan pada siklus I. Materi pelaksanaan

dalam diskusi kelompok sebesar 8,33%.

tindakan I ini adalah kertas kerja.

Dari hasil ulangan siklus I masih terdapat

mengatasi

permasalahan

yaitu

siswa

pertanyaan

yang

dalam

mengerjakan

belum

diskusi

soal

Pada pertemuan pertama siklus I,

sekitar 38,88% siswa yang mendapat nilai

guru menjelaskan materi dan memberikan

dibawah KKM. Dari hasil tindakan siklus I

tanya jawab ringan tentang materi kertas

diketahui

kerja. Pada pertemuan kedua guru membagi

kelompok masih terdapat kekurangan dan

siswa

dan

rasa tanggung jawab masing-masing anggota

menunjuk beberapa siswa untuk menjadi

kelompok terhadap tugas yang diberikan

tutor

untuk

juga masih kurang. Dengan adanya hal itu,

mengerjakan soal diskusi kelompok. Tugas

untuk mencari solusi yang tepat adalah

seorang tutor adalah memberikan tutorial

menyusun

Rencana

kepada para anggota kelompoknya terhadap

Pembelajaran

(RPP)

materi ajar yang sedang dipelajari dan

mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

mengajari

pembelajaran akuntansi pada siklus pertama.

dalam

beberapa

kemudian

teman

meminta

dalam

kelompok

siswa

kelompoknya

sampai bener-bener mengerti dan memahami

interaksi

Pada

antar

siswa

Pelaksanaan

siklus

tindakan

dalam

II

siklus

untuk

II,

soal-soal latihan yang dikerjakan. Tugas

pelaksanaan

tutor

perkembangan

dengan pelaksanaan tindakan siklus I. Materi

kepada

yang akan disampaikan pada tindakan II

juga

akademis

melaporkan
kelompoknya

guru

tindakannya

hampir

sama

9 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal

s/d 13
Ardita Adi Kusuma, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Peer Assessment. Juni, 2013
juga berbeda dengan tindakan I. Materi pada

bersungguh-sungguh

tindakan

laporan

dalam diskusi kelompok sebesar 91,67%

keuangan. Perbedaan pada siklus II ini

pada siklus I dan pada siklus II meningkat

hanya pada pelaksanaan tindakan, yaitu

menjadi 94,45%. Siswa merasa senang dan

terdapat sebuah penguatan yang masih

tertarik dengan pendekatan yang digunakan

diperlukan dari tindakan I. Guna untuk

serta

memperbaiki proses pembelajaran akuntansi,

sehingga terbukti dengan 100% siswa kelas

guru melakukan beberapa tindakan yang

XI IPS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar

berbeda dari siklus I. Melalui pendekatan

mendapat nilai di atas KKM dan terdapat 8

kooperatif tipe Peer Assessment agar siswa

siswa yang mendapat nilai sempurna yakni

merasa lebih bersemangat dalam belajar

100.

II

adalah

menyusun

lebih

akuntansi. Selain itu dilakukan wawancara

mengerjakan

termotivasi

Dari

penjelasan

dalam

hasil

soal

belajar

tindakan

secara langsung kepada setiap kelompok

siklus I dan siklus II di atas, dapat diketahui

guna

bahwa

mempertanggungjawabkan

hasil

peningkatan

hasil

pembelajaran

pekerjaan mereka. Wawancara dimaksudkan

akuntansi pada kelas XI IPS 4 SMA Negeri

agar setiap siswa secara tidak langsung

1 Karanganyar baik proses maupun hasil

dipaksa untuk belajar dan juga memahami

sudah menunjukkan peningkatan. Hal itu

materi kertas kerja yang telah diajarkan.

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Dari hasil pengamatan dan tindakan
siklus II, diketahui bahwa siswa lebih
tertarik

belajar

dengan

menggunakan

pendekatan kooperatif tipe Peer Assessment.
Hal

ini

tercermin

pada

siswa

yang

melakukan kerjasama dalam kelompok saat

Tabel 5. Peningkatan Prestasi Belajar
Persentase

Aspek
yang
Diukur

Siklus
I

Siklus II

Peningkatan
Persentase

A

55,56%

83,34%

27,78%

B

58,34%

86,12%

27,78%

C

50,00%

80,56%

30,56%

D

91,67%

94,45%

2,78%

E

61,12%

100%

38,88%

diskusi pada siklus I sebesar 55,56%
meningkat menjadi 83,34% pada siklus II.
Siswa yang aktif mengemukakan pendapat
dalam diskusi kelompok pada siklus I
sebesar 58,34% meningkat menjadi 86,12%
pada siklus II. Siswa yang aktif mengajukan

(Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013)

pertanyaan dalam diskusi kelompok pada

Keterangan:

siklus I sebesar 50,00% meningkat menjadi

A : Kerjasama siswa dalam kelompok pada saat

80,56%

pada

siklus

II.

Siswa

yang

diskusi kelompok di kelas.

10 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal s/d 13
B : Keaktifan siswa mengemukakan pendapat dalam
diskusi kelompok di kelas.

diskusi kelompok di kelas.

diskusi kelompok di kelas.

E : Peningkatan prestasi belajar siswa sesuai dengan
batas ketuntasan, yaitu: 75.

Dengan

adanya

peningkatan

prestasi

belajar

tersebut,

menunjukkan

bahwa

masalah

yang

dihadapi

pada

pembelajaran akuntansi dapat diatasi dengan
kooperatif

tipe

Peer

Assessment. Berdasarkan tindakan tersebut,
berarti

peneliti

berhasil

meningkatkan

kinerja

guru

dalam

melaksanakan

pembelajaran akuntansi yang efektif dan
menarik perhatian siswa untuk lebih aktif
dalam

pembelajaran

akuntansi.

Dari

penjelasan tabel peningkatan prestasi belajar
dari siklus I dan siklus II di atas, maka dapat
diketahui pula dengan grafik peningkatan

terbukti

penerapan

mampu

meningkatkan

prestasi

kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar
tahun pelajaran 2012/2013. Keberhasilan
pembelajaran akuntansi dengan pendekatan
kooperatif tipe Peer Assessment dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1) Kerjasama
dan keaktifan siswa dengan siswa yang lain
pada saat diskusi kelompok mengalami
peningkatan, (2) Siswa lebih berani untuk
mengemukakan pendapat pada saat diskusi
kelompok berlangsung, (3) Siswa terlihat
lebih antusias untuk mengajukan pertanyaan
pada saat diskusi kelompok berlangsung, (4)
Siswa lebih berperan aktif dan lebih
bersungguh-sungguh

dalam

tugas maupun soal

yang diberikan oleh

Grafik Peningkatan Prestasi
100.00%
Belajar
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%

mengerjakan

guru, (5) Siswa lebih memahami materi
yang

disampaikan,

ulangan

prestasi belajar berikut ini:

Presentase
Keaktifan

bahwa

belajar mata pelajaran akuntansi pada siswa

D : Kesungguhan siswa mengerjakan soal dalam

pendekatan

disimpulkan

pendekatan kooperatif tipe Peer Assessment

C : Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan dalam

cara

dapat

yang

terbukti

telah

dari

hasil

diberikan

guru

menunjukkan peningkatan dari siklus I ke
siklus II. Bahkan hasil ulangan pada siklus II
siswa yang mencapai KKM mencapai 100%.
SIMPULAN DAN SARAN

Siklus I

Penerapan pendekatan kooperatif

Siklus II

tipe Peer Assessment dapat meningkatkan

Keaktifan Siswa

prestasi belajar mata pelajaran akuntansi

Gambar 6. Grafik Peningkatan Prestasi
Belajar

Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Hal

(Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013)
Berdasarkan

bagi kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1

hipotesis

ini dapat dijelaskan sebagai berikut ini

tindakan

Peningkatan keaktifan siswa dalam

yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya,

mengikuti pembelajaran akuntansi tercermin

11 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal

s/d 13
Ardita Adi Kusuma, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Peer Assessment. Juni, 2013
dari siswa yang melakukan kerjasama dalam

kurang

aktif

menyuruh

siswa

turut

kelompok saat diskusi pada siklus I sebesar

berpartisipasi sehingga diskusi kelas hanya

55,56% meningkat menjadi 83,34% pada

didominasi oleh siswa yang aktif dan pandai

siklus II. Keaktifan siswa mengemukakan

berbicara mengemukakan pendapat.

pendapat dalam diskusi kelompok pada

Pada saat ulangan, guru lebih

siklus I sebesar 58,34% meningkat menjadi

banyak berada di depan kelas sehingga

86,12% pada siklus II. Keaktifan siswa

kurang memperhatikan situasi siswa yang

mengajukan

duduk

pertanyaan

dalam

diskusi

dibarisan

belakang.
siswa

Hal

ini

kelompok pada siklus I sebesar 50,00%

mengakibatkan

meningkat menjadi 80,56% pada siklus II.

dibelakang

Kesungguhan siswa mengerjakan soal dalam

mengerjakan soal, seperti bertanya dan

diskusi kelompok sebesar 91,67% pada

menyontek

siklus I dan pada siklus II meningkat

diketahui oleh guru. Hambatan yang terjadi

menjadi 94,45%.

pada siswa adalah siswa belum maksimal

kurang

pekerjaan

yang

duduk

sportif

dalam

temannya

tanpa

hasil

dalam menggunakan waktu yang diberikan

belajar siswa sebelum dilakukan tindakan

pada saat diskusi. Terlihat dari beberapa

sebesar 41,67% atau 15 siswa dan pada

siswa

siklus I meningkat menjadi 61,12% atau 22

aktivitas lain selain berdiskusi tentang

siswa serta pada siklus kedua, peningkatan

materi pelajaran.

Peningkatan

ketuntasan

yang

melakukan

Berdasarkan

ketuntasan hasil belajar siswa mencapai

kegiatan

simpulan

atau

dan

100% atau 36 siswa. Pada siklus II berarti

implikasi yang telah dikemukakan di atas,

telah mencapai persentase capaian yaitu

maka

85%.

sebagai berikut ini

dapat

dikemukakan

saran-saran

Hambatan di dalam pelaksanaan

Kepala Sekolah diharapkan lebih

tindakan penerapan pendekatan kooperatif

memberikan kesempatan kepada guru-guru

tipe Peer Assessment masih belum dapat

mata pelajaran untuk mengikuti workshop

terlaksana dengan maksimal karena masih

serta mendorong dan memotivasi guru untuk

terdapat

beberapa hambatan. Hambatan

selalu berusaha mengembangkan model dan

tersebut antara lain pada saat diskusi

metode pembelajaran. Model dan metode

kelompok, guru lebih memperhatikan siswa

pembelajaran yang merangsang siswa untuk

yang bertanya dan kurang memberi motivasi

aktif dan lebih mudah dalam memahami

pada siswa yang kurang aktif. Dalam

materi pembelajaran.

memberikan motivasi, guru masih terlihat

12 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal s/d 13
Untuk

mendukung

tercapainya

Peneliti sebagai calon guru harus

tujuan pembelajaran yang diharapkan, guru

dapat menerapkan metode pembelajaran

disarankan

antara

yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar

metode penilaian dengan metode lain yang

sesuai dengan kondisi yang diinginkan oleh

berkaitan dengan unsur pembelajaran yaitu:

siswa dalam kegiatan pembelajaran yang

unsur

dilakukan.

mengkombinasikan

media,

bahan

ajar,

dan

unsur

pembelajaran lainnya.
Guru

yang

UCAPAN TERIMA KASIH
belum

menerapkan

Terselesaikannya artikel ilmiah ini

pendekatan kooperatif tipe Peer Assessment

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,

dapat menerapkan metode tersebut dalam

arahan dan dorongan dari berbagai pihak.

pembelajaran sebagai salah satu alternatif

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

metode yang efektif untuk meningkatkan

kepada: (1) Ketua Program Studi Pendidikan

prestasi belajar siswa.

Ekonomi,

khususnya

Ketua

BKK

Kerjasama guru dan siswa selama

Pendidikan Akuntansi. (2) Pembimbing I

proses pembelajaran harus diperhatikan

dan Pembimbing II, dan tim redaksi jurnal

sehingga suasana pembelajaran menjadi

Pendidikan Ekonomi (Jupe) serta semua

lebih kondusif serta siswa dapat lebih mudah

pihak yang telah membantu kelancaran

memahami materi pembelajaran.

penyusunan artikel ilmiah.

Selama

pembelajaran

masih

terdapat beberapa siswa yang pasif. Siswa
yang

masih

pasif

hendaknya

melatih

DAFTAR PUSTAKA
Basrowi, H.M. (2008). Prosedur Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

ketrampilan berkomunikasi. Dimana hal ini
akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam
meningkatkan

rasa

percaya

diri

kehidupan di masa yang akan datang.
hendaknya

learning.

akan

kemampuan yang dimiliki dalam menjalani

Siswa

Isjoni.
2009.
Cooperative
Bandung: Alfabeta

dapat

bekerjasama dalam arti yang positif, baik
dengan guru maupun siswa yang lain dalam
proses belajar mengajar. Dalam penerapan
pendekatan kooperatif tipe Peer Assessment
hendaknya siswa lebih cepat beradaptasi
antar sesama anggota kelompok, sehingga
penguasaan materi juga akan maksimal.

Scribd. Pengertian Metode Peer Assessment.
http://id.scribd.com/doc/17092331/Ret
no-aP-Statistik. Diunduh pada tanggal
20 Maret 2013.
Shanti, D & Lourdusamy, A. (2002). An
attempt to enhance the quality of
cooperative learning through peer
assessment”. Nanyang Technological
University, Singapore. Journal of
Educational Enquiry, Vol. 3, No. 2.
http://www.ojs.unisa.edu.au/index.php
/EDEQ/article/view/542/412. Diunduh
pada tanggal 25 maret 2013.

13 | Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal

s/d 13
Ardita Adi Kusuma, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Peer Assessment. Juni, 2013
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan
Supardi. 2006. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Sutopo, HB. 2006. Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret
Suwandi, Sarwiji. (2009). Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan
Karya Ilmiah. Surakarta : Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Semarang: CV Duta Nusindo.
Wikipedia. Penelitian Tindakan Kelas.
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian
_tindakan_kelas.
Diunduh
pada
tanggal 15 Februari 2013.
Yosie, D.M. (2011). Peningkatan Prestasi
Belajar Melalui Penerapan Peer
Assessment (Penilaian Teman) Pada
Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas
XI IPS 1 SMA Negeri Kebakkramat
Karanganyar
Tahun
Pelajaran
2010/2011.
Surakarta:
FKIP
Universitas Sebelas Maret.